b a d a n p e r e n c a n a a n p e m b a n g u n a n k o t a s u r a b a y a
2019
Konsep Penataan Kawasan
3 Parkir Komunal Bus
“ Sunan Ampel Surabaya ”
1
latar belakang Peningkatan sarana prasarana kota dalam upaya pemenuhan kualitas ruang dan
kenyamanan pengunjung menjadi perhatian Pemerintah Kota Surabaya. Dalam konteks
ini adalah Kawasan Ampel sebagai daya tarik wisata religi di Surabaya. Pengunjung
yang cukup tinggi khususnya dari luar kota, menjadikan kebutuhan akan parkir komunal
mutlak diperlukan.
Latar belakang ini menjadikan kegiatan Konsep Penataan Kawasan Parkir Komunal ini
perlu dilakukan dalam upaya optimalisasi, peningkatan kualitas ruang dan kenyamanan
pengunjung sebagai titik awal pergerakan menuju Makam dan Masjid Ampel sebagai
destinasi utama tapak.
Utara
Rumah Potong
Hewan
2
analisa konteks Sub bab ini akan mencoba mengidentifikasi kondisi konteks eksisting tapak dalam
menemukan isu dan potensi tapak yang nantinya dapat menjadi pertimbangan dalam
proses penataan kawasan. Beberapa aspek yang diamati antara lain Pemanfaatan guna
lahan, Pergerakan sirkulasi bus dan Pejalan kaki, Titik pohon eksisting dan Potongan
jalan eksisting sekitar tapak. Masing-masing aspek akan dibahas secara lebih detail
selanjutnya.
2.1 pemafaatan Secara umum pemanfaatan paling besar digunakan sebagai area parkir bus dan
guna lahan fasilitasnya, pemanfaatan lain juga digunakan sebagai gedung pemerintahan berupa
Kantor Kelurahan Sidotopo dan Kelurahan Ampel, juga terdapat kantor dinas kebakaran
dan kebersihan, detail masing-masing fungsi dapat dilihat pada tabel dibawah.
Utara
Kondisi bangunan
Kantor Kelurahan Sidotopo Kantor Kelurahan Ampel Ruang Informasi dan Ruang Pertemuan
Ruang Serba Guna dan Sentra UMKM Musholla Mushola yang tidak terpakai
2.2 pedagang Sebaran pedagang mengikuti pergerakan pejalan kaki yang tersebar di sekeliling tapak
parkir. Jumlah Pedagang yang ada di lahan parkir bus Sunnan Ampel kurang lebih
kaki lima dan
sebanyak 65 Pedagang, dengan variabel jenis dagangan, antara lain :
titik pohon
• Makanan : Nasi Krengsengan, rawon, pecel, ayam goreng, dll.
• Minuman : Es degan, Es Teh, air putih, Kopi, dll
• Oleh - oleh : Buah-buahan, jajanan ringan, dll.
• Aksesoris : Tas, sepatu, bantal, topi, sandal, dll.
Teridentifikasi juga beberapa titik pohon besar yang ada, sebagai pertimbangan dalam
penataan bangunan baru.
Utara
Warung Kopi : A
Aksesoris : B B
Camilan dan oleh oleh : C
C
Titik Pohon Besar :
A B C
2.3 sirkulasi bus dan Kapasitas lahan parkir bus berdasarkan pengamatan di lapangan tersedia ± 35 - 40
Bus. Saat kondisi puncak pengunjung, parkir bus diarahkan on street di sepanjang Jl.
titik parkir
Nyamplungan.
Utara
5
6
MASUK 11
4
KELUAR 6
2.4 sirkulasi pejalan Pergerakan pejalan kaki cenderung melalui tepi tapak, fasilitas pejalan kaki kurang
terfasilitasi khususnya terkait hujan dan panas.
kaki
Utara
Pergerakan pejalan
kaki dengan fasilitas
trotoar
Pergerakan pejalan
kaki tanpa fasilitas
trotoar
Gambar Analisa Pergerakan Pejalan Kaki
Sirkulasi pejalan kaki dengan Trotoar Sirkulasi pejalan kaki tanpa Trotoar
Konsep Penataan Kawasan
9 Parkir Komunal Bus
“ Sunan Ampel Surabaya ”
2.5 kondisi jalan Fasilitas infrastruktur sebagai batas timur tapak Jl. Arimbi, memiliki lebar hanya 4 meter
dan tidak dapat digunakan sebagai akses masuk/ keluar sebagai jalur pendukung tapak,
sekitar
karena akan berdampak terhadap kapasitas jalan lingkungan yang terlalu sempit.
LAHAN PARKIR BUS AMPEL BAHU JALAN JALAN UMUM BAHU JALAN TEMPAT RONGSOKAN
Gambar Potongan A
Gambar Potongan B
Konsep Penataan Kawasan
10 Parkir Komunal Bus
“ Sunan Ampel Surabaya ”
2.6 BATAS PERSIL Keseluruhan batas tapak dibatasi oleh dinding, secara fungsi bangunan ini merupakan
bangunan publik yang secara karakter memiliki keterbukaan. Arahan tapak tanpa bagat
dapat diarahkan di area depan bangunan yang berhadapan langsung dengan Jl.
Nyamplungan.
A B
C
D
E
C D
2.7 potensi dan Dari analisa tapak eksisting diatas dapat disentesakan menjadi komponen potensi dan
persoalan yang perlu ditanggapi dalam perencanaan, antara lain :
persoalan
Potensi
1. Merupakan titik awal dan akhir pergerakan pejalan kaki, terdapat peluang sebagai
ruang penerima pertama kali sebagai information center maupun meeting point;
2. Keberadaan Sentra PKL yang berada di median jalan dapat menjadi bagian yang
terintegrasi dengan ruang penerima parkir Ampel, sebagai upaya dalam mengatur
pola pergerakan pejalan kaki; dan,
Persoalan
3. Fasilitas PKL yang tidak tepusat dan cenderung memanfaatkan ruang pejalan kaki;
5. Area Drop off eksisting cenderung di area belakang lahan parkir, sehingga
pengunjung cenderung turun secara sporadis di lahan parkir; dan,
6. Tidak terfasilitasinya jalur pejalan kaki yang cukup nyaman dan terlindungi di dalam
area parkir komunal bus.
Isu dan potensi diatas merupakan komponen yang perlu dipertimbangkan dalam
penataan lahan parkir kawasan Ampel nantinya.
Konsep Penataan Kawasan
12 Parkir Komunal Bus
“ Sunan Ampel Surabaya ”
3
standar Perencanaan Sub bab ini akan mengkaji standar dimensi, khususnya terkait sirkualsi kendaraan
berupa bus maupun mobil. Kajian ini akan dijadikan acuan dalam proses penataan
tapak di bagian selanjutnya.
Kajian terkait pergerakan bus emliputi dimensi bus, Radius putaran dan dimensi
3.1 pergerakan
kebutuhan parkir bus.
bus
3.2 pergerakan Kajian terkait pergerakan bus emliputi dimensi bus, Radius putaran dan dimensi
kebutuhan parkir bus.
mobil
3.3 rekap standar Kajian standar perencanaan terdapat beberapa standar yang nantinya digunakan
4
konsep penataan VISI
“ S E R A M B I K A W A S A N W I S A T A R E L I G I A M P E L ”
Menciptakan titik awal sebagai gerbang penerima dan transit sebelum menuju ke arah
Masjid dan Makan Sunan Ampel, dengan penyediaan beberapa fasilitas penunjang
dalam meningkatkan kenyamanan pengunjung saat datang, menunggu dan pulang.
4.1 alternatif 1 Alternatif I ini merupakan alternatif dengan pengembangan gedung parkir dalam
mengakomodasi kebutuhan parkir mobil yang selama ini banyak parkir secara on street
di Jl. Nyamplungan dan Pengirian. Pengembangan alternatif ini didapat kapasitas
sebanyak 60 parkir Bus, 100 parkir mobil dan 120 parkir motor.
master plan
01
04
05 04
i
Jl. Arimb
Jl. Nyamplungan
02
03
u
unt
iB
A rimb
Jl .
Pada kawasan dikembangkan 2 massa bangunan yaitu Rest Area dan Gedung Parkir.
Untuk area parkir bus diletakkan di area terbuka yang dikelilingi buffer berupa area hijau.
Sentra UMKM memiliki total 2 lantai dengan luasan 2.015 m2. Bangunan Sentra
UMKM dapat mewadahi hingga 60 booth UMKM, area makan, information center, pos
keamanan, serta toilet dan musholla. Selain itu Sentra UMKM juga mewadahi Kantor
Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Kebersihan, serta ditambahkan 1 ruang kantor untuk
UPT pengurus sentra UMKM.
Booth UMKM
Information Center
Kantor
Toilet+Musholla
Pos Keamanan
Rest Area
Kantor Kelurahan
Sidotopo
konsep sirkulasi
Koridor Penghubung
Bangunan
Gambar Konsep Sirkulasi Mobil (Alternatif 1)
Sirkulasi MotorKeluar
4.2 alternatif 2 Alternatif I ini merupakan alternatif dengan pengoptimalan sebagai area parkir bus dan
parkir motor. Pengembangan alternatif ini didapat kapasitas sebanyak 70 parkir Bus dan
160 parkir motor.
master plan
01
Jl. Nyamplungan
03
03
05
i
Jl. Arimb
02
05
04
u
unt
iB
A rimb
Jl.
Pada kawasan dikembangkan 2 massa bangunan yaitu Rest Area dan Area Driver,
sedangkan parkir motor hanya berupa penutup atap Untuk area parkir bus diletakkan di
area terbuka yang dikelilingi buffer berupa area hijau.
Rest Area memiliki total 2 lantai dengan luasan 2.015 m2. Bangunan Sentra UMKM dapat
mewadahi hingga 60 booth UMKM, area makan, information center, pos keamanan, serta
toilet dan musholla. Selain itu Area Rest Area juga mewadahi Kantor Dinas Pemadam
Kebakaran, Dinas Kebersihan, serta ditambahkan 1 ruang kantor untuk UPT pengurus
sentra UMKM.
Area driver dimanfaatkan sebagai ruang mushola, area makan, dan area istirahat.
Konsep Penataan Kawasan
23 Parkir Komunal Bus
“ Sunan Ampel Surabaya ”
Booth UMKM
Information Center
Kantor
Toilet+Musholla
Pos Keamanan
Kantor Kelurahan
Sidotopo
konsep sirkulasi
ilustrasi interior
b a d a n p e r e n c a n a a n p e m b a n g u n a n k o ta s u r a b a ya