1.2 TUJUAN
Menyusun studi kelayakan pengembangan fasilitas dan prasarana Gedung Uji KIR di
beberapa lokasi alternatif. Lokasi tersebut diataranya adalah Bangkingan, Tambak
Oso Wilangun, dan Terminal Bus Oso Wilangun.
1.3 LINGKUP STUDI
a. Studi kajian Gedung Uji KIR dan aspek lain yang relevan.
b. Survei lapangan untuk melihat persil calon lokasi Gedung Uji KIR dan data
sekunder instasional.
c. Analisis penyusunan indikator kelayakan pengembangan fasilitas baik
kelayakan finansial (NPV, BCR) maupun ekonomi (tenaga kerja, manfaat dari
perubahan lalu lintas, lingkungan dan lain-lainnya)
d. Anilisis transportasi terkait fungsi Gedung Uji KIR pada alternatif lokasi,
termasuk perhitungan potensi pengguna.
e. Penyusunan konsep pengembangan fasilitas Gedung Uji KIR di lokasi, meliputi:
1) Konsep dan desain akses dari jalan arteri terdekat
2) Konsep dan desain akses dari kawasan perindustrian
3) Konsep dan desain sirkulasi internal
4) Konsep dan desain fasilitas
5) Fasilitas-fasilitas lain yang relevan
f. Perhitungan kebutuhan biaya pengembangan, serta biaya operasi dan
pemeliharaan
g. Perhitungan manfaat baik secara finansial maupun ekonomi
h. Perhitungan indikator kelayakan finansial dan ekonomi
i. Penyusunan rekomendasi urutan kelayakan dari alternatif calok lokasi serta
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing lokasi
j. Penyusunan rekomendasi studi adalah termasuk tahapan implementasi
pengembangan
k. Penyusunan laporan kelayakan gedung uji kendaraan bermotor baru pada s
alah satu lokasi paling potensial.
1.4 LINGKUP LOKASI
Lokasi pertama yang dijadikan alternatif
studi kelayakan pembangunan Gedung
Uji KIR adalah di Kelurahan
Bangkingan dengan Luas 41.925,00 m2
Lokasi kedua yang dijadikan alternatif studi kelayakan pembangunan Gedung Uji KIR
Menyediakan fasilitas Gedung Uji KIR yang terintegrasi dengan lingkungan sekitar.
c. Lokasi fasilitas jauh dari kemacetan. Lokasi Gedung Uji KIR idealnya terletak di luar area
perkotaan/kemacetan sehingga mendorong perubahan peminat pengguna kendaraan
bermotor wajib uji.
d. Memaksimalkan area layanan dalam hal sebaran aktifitas perindustrian. Gedung uji Kir
dapat diletakkan pada tempat di mana terdapat banyak pergudangan dan perindustrian
dalam jarak 4 Kilometer maksimal terhadap usulan fasilitas.
a. Berdekatan dengan jalan antar kota atau jalan tol dengan orientasi jaringan berbentuk
radial. Fasilitas gedung uji Kir harus terletak dekat dengan jalan akses dari kawasan
perindustrian dan pergudangan di luar kota menuju wilayah pusatpusat kegiatan.
b. Lingkungan yang aman dan berkeselamatan. Area dimana terdapat fasilitas Gedung
Uji KIR seharusnya merupakan fasilitas yang aman dan berkeselamatan sehingga
mampu menjadi daya tarik bagi pengguna.
c. Desain untuk mengakomodasi multimodal. Idealnya desain fasilitas gedung uji KIR
yaitu mampu menampung berbagai jenis kendaraan bermotor wajib uji, sehingga
pelayanan dapat terpusat dan dapat terpantau dengan mudah.
TAHAPAN STUDI
1. Kajian terhadap Peraturan dan Studi Terdahulu
2. Kunjungan Lapangan
3. Analisis
• Konsep dan desain akses dari jalan arteri terdekat
• konsep dan desain sirkulasi internal
• konsep dan desain fasilitas
• konsep dan desain akses dari kawasan perindustrian dan pergudangan terdekat
• fasilitas-fasilitas lain yang relevan
Umur Rencana
Lalu Lintas
Kondisi Lingkungan