SEPINGGAN -KIPP DAN PENGEMBANGAN KERETA API PERKOTAAN BALIKPAPAN-IKN PHASE 2 (JK.16-23) Lelang Tidak Mengikat 1. Persiapan Pelaksanaan Kegiatan 1. Pengumpulan data sekunder dan koordinasi dengan pemangku kepentingan. 2. Melakukan penyusunan manajemen proyek studi kelayakan, survei investigasi dan rancangan dasar. 3. Koordinasi dengan pemberi tugas untuk melaporkan kesiapan menyusun studi kelayakan dan persiapan pembahasan laporan pendahuluan. 2. Penyusunan Kajian Pendahuluan 1. Review Studi Kelayakan Penyelenggaraan Perkeretaapian Dalam Rangka Mendukung Ibu Kota Negara Baru: 2. Identifikasi kebutuhan sistem transportasi kereta api yang menghubungkan Bandara Sepinggan Balikpapan dengan KIPP; 3. Kebijakan perencanaan tata ruang wilayah, termasuk kawasan hutan. 4. Penetapan batas wilayah studi; 5. Perencanaan survei karakteristik pergerakan;. 3. Penyusunan Kajian Kelayakan 1. Analisis Kebutuhan, paling sedikit memuat: Analisis Permintaan Perjalanan, Perencanaan Lintas Pelayanan, Desain Kapasitas Rencana (Muatan/Angkutan dan Rencana Pola Operasi). 2. Analisis Teknis, paling sedikit memuat: a) Pemilihan Teknologi, b) Persyaratan Teknis Sarana dan Prasarana,
c) Perancangan Trase : Analisis Koridor dan Pemilihan Alternatif Trase,
Pemetaan/Survei Foto Udara sesuai pedoman pelaksanaan pemetaan foto udara dan Pengolahan DTM/kontur, Perancangan Geometri Jalur Kereta Api dan Pembuatan Gambar Plan Profile, d) Desain Konseptual (kebutuhan prasarana, sarana, fasilitas operasi, fasilitas perawatan, dll).Analisis Kebutuhan, paling sedikit memuat: Analisis Permintaan Perjalanan, Perencanaan Lintas Pelayanan, Desain Kapasitas Rencana (Muatan/Angkutan dan Rencana Pola Operasi). e) Analisis Teknis, paling sedikit memuat: f) Pemilihan Teknologi, g) Persyaratan Teknis Sarana dan Prasarana, h) Perancangan Trase : Analisis Koridor dan Pemilihan Alternatif Trase, Pemetaan/Survei Foto Udara sesuai pedoman pelaksanaan pemetaan foto udara dan Pengolahan DTM/kontur, Perancangan Geometri Jalur Kereta Api dan Pembuatan Gambar Plan Profile, i) Desain Konseptual (kebutuhan prasarana, sarana, fasilitas operasi, fasilitas perawatan, dll).. 3. Analisis Lingkungan dan Sosial, paling sedikit memuat: Identifikasi Dampak Lingkungan, Rencana Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali, Identifikasi Dampak Sosial. 4. Analisis Ekonomi & Komersial, paling sedikit memuat: Estimasi Biaya dan Manfaat, Proyeksi arus kas rencana, analisis kriteria kelayakan ekonomi dan finansial, analisis opsi pendanaan. 5. Kajian Regulasi & Kelembagaan, paling sedikit memuat: Analisis Regulasi, Analisis Kelembagaan. 6. Analisis Resiko, paling sedikit memuat: Identifikasi Resiko, Evaluasi Resiko, Alokasi Risiko. 7. Analisis Struktur Penyelenggaraan Perkeretaapian, paling sedikit memuat: Penetapan Hasil Keluaran, Pengalokasian Fungsi, Analisis Struktur Hukum dan Keuangan, Analisis Dukungan Pemerintah. 8. Rencana Pelaksanaan, paling sedikit memuat: Identifikasi Tahapan Proyek, Identifikasi Peran dan Tanggung Jawab Para Pihak, dan Metode Pelaksanaan dan Kebutuhan Waktu. 4. Pelaksanaan Focus Group Discussion dan koordinasi kesesuaian trase dengan pihak/stakeholder terkait tentang Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, rencana pengembangan Kawasan IKN, penataan kawasan hutan dan lingkungan hidup di daerah studi, serta rencana pembangunan moda transportasi lainnya di wilayah kajian studi; 5. Perancangan Dasar (Basic Design) Sistem Sarana dan Prasarana Kereta Api 1. Rancangan dasar sarana kereta api yang meliputi: spesifikasi teknis sarana, desain konseptual rancang bangun sarana kereta api; 2. Rancangan dasar jalur kereta api yang meliputi: struktur jalur kereta api yang berada dalam ruang manfaat jalur kereta api, tipikal konstruksi jembatan, gorong-gorong, terowongan, dan drainase. 3. Rancangan dasar stasiun kereta api yang meliputi: emplasemen, tapak stasiun, rencana jalan akses, arsitektur gedung untuk kegiatan pokok, penunjang dan jasa pelayanan khusus dan lain-lain 4. Rancangan dasar fasilitas perawatan yang meliputi: layout depo, kebutuhan peralatan dan proses bisnis perawatan sarana kereta api; 5. Rancangan dasar sistem keselamatan, operasi dan kontrol yang meliputi: sistem persinyalan dan telekomunikasi 6. Rancangan dasar sterilisasi ruang milik jalur kereta api yang meliputi: frontage-road, flyover, underpass, box culvert; jembatan penyeberangan orang 7. Metode Pelaksanaan Konstruksi 6. Penyusunan Gambar Situasi dan Potongan Memanjang Trase Jalur Kereta Api. 1. Tahapan ini merupakan salah satu keluaran analisis teknis, yaitu: perancangan trase jalur kereta api; 2. Gambar situasi menyajikan informasi mengenai batas ruang milik dan manfaat jalur kereta api, alinyemen horizontal, track layout, tapak kawasan stasiun, perpotongan dengan alam dan utilitas publik atau infrastruktur lain; 3. Gambar potongan memanjang menyajikan informasi mengenai alinyemen vertikal, kecepatan desain, 4. Trase digambar diatas peta dasar tutupan lahan hasil pemetaan foto udara dengan metode fotogrametri dengan kamera metrik; 5. Skala horizontal yang digunakan 1:2.000. 6. Batas ruang milik dan manfaat jalur kereta api, alinyemen horizontal, track layout, tapak kawasan stasiun, perpotongan dengan alam dan utilitas publik atau infrastruktur lain (gambar situasi) dapat dikonversi dalam format file GIS (mendukung format CAD to GIS), berupa: shp, kmz atau format lain yang mendukung GIS. 7. Konsolidasi teknis dan pendampingan persiapan penetapan trase jalur kereta api oleh Menteri Perhubungan: 1. Menyiapkan dokumen dan gambar teknis persyaratan penetapan trase jalur kereta api sesuai peraturan PM 11/2012; 2. Mendampingi pembahasan dan evaluasi usulan penetapan trase jalur kereta api bersama stakeholder terkait..