Anda di halaman 1dari 12

RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 1 of 12

Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :


Cikareo

BAB III
SASARAN MUTU KEGIATAN

Sasaran yang hendak dicapai sebagai hasil dari layanan jasa konsultansi ini adalah tersedianya
dokumen hasil pelaksanaan advis dan layanan teknis, kajian kebijakan, bantuan teknis, bimbingan
teknis, pengelolaan pengendalian.

3.1. Pelaksanaan Kegiatan Lapangan


A. Survey Pendahuluan
1) Persiapan termasuk studi literatur dan survei pendahuluan;
2) Konsultasi dengan pemangku kepentingan dan masyarakat;
3) Survei topografi;
4) Identifikasi opsi-opsi konsep strategis yang layak;
5) Rencana manajemen risiko proyek;
6) Desain konsep-konsep strategis;
7) Penentuan konsep yang dipilih;
8) Menentukan batas-batas jalan untuk konsep yang dipilih;
9) Identifikasi relokasi utilitas;
10) Dampak dan penyesuaian terhadap properti.

B. Tahap Perencanaan
1) Perencanaan detail struktur jembatan termasuk metode dan tahapan konstruksi
sebagai berikut:
- Pemeriksaan kalayakan bangunan bawah (kepala jembatan dan pilar)
eksisting, ketinggian (elevasi) sesuai dengan jenis navigasi yang digunakan
dalam menentukan elevasi lantai jembatan, dan pengujian mutu beton
terpasang;
- Perencanaan bangunan atas jembatan sesuai dengan jenis dan bentang
jembatan yang sesuai dengan peruntukannya;
RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 2 of 12
Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :
Cikareo

- Pertimbangan estetika, ekonomis dan pelaksanaan; dan


- Metode pelaksanaan dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, peralatan
dan lingkungannya;
2) Perencanaan detail jalan dan jalan pendekat jembatan:
- Geometrik jalan dan jalan pendekat (alinyemen vertikal dan horizontal);
- Perbaikan tanah dasar pada jalan pendekat;
- Drainase sepanjang jalan pendekat; dan
- Bangunan pengaman pada jalan pendekat;
3) Perencanaan detail perkerasan;
4) Desain dan Analisis Geoteknik untuk menilai kelayakan bangunan bawah dan
fondasi jembatan eksisting;
- Stabilitas kepala jembatan (abutment);
- Perkuatan lereng di sekitar abutmen jembatan (apabila pergerakan tanah
terjadi, namun belum terjadi longsoran);
- Sistem pondasi jembatan; dan
- Perencanaan fondasi berdasarkan data hasil penyelidikan tanah dan
permasalahannya seperti gempa, likuifaksi, deformasi sesuai dengan jenis
fondasinya;
- Rekomendasi perbaikan struktur bangunan bawah dan fondasi jembatan
eksisting apabila diperlukan;
5) Monitoring dan instrumentasi pada area lereng di lokasi abutmen jembatan dan
sekitar jembatan yang berpotensi memberi dampak pada jembatan;
6) Perencanaan rekayasa lalu lintas
- Penerangan jalan dan jembatan (Bila Diperlukan);
- Penyediaan fasilitas untuk pejalan kaki/pengendara sepeda: jalur bersama,
jalur sepeda, trotoar, penyeberangan pejalan kaki dengan pertimbangan
khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang rentan (lansia, wanita,
anak-anak, penyandang disabilitas, dan pengguna berkebutuhan khusus
lainnya) termasuk rambu peringatan bahaya, gradasi jalur, indikator
permukaan tanah taktil, dan fasilitas lainnya (Bila Diperlukan); dan
- Penyesuaian akses ke tempat tinggal;
RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 3 of 12
Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :
Cikareo

7) Desain struktur pelengkap: safety barrier, dinding penahan tanah, gorong-gorong,


struktur tiang rambu, akses untuk pekerjaan dan pemeliharaan, dan struktur
pelengkap lainnya (Bila Diperlukan);
8) Pekerjaan layanan utilitas termasuk penyesuaian, modifikasi, relokasi,
perlindungan dan pembongkaran layanan;
9) Rancangan Konseptual Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK);
10) Penyusunan Engineering Estimate;
11) Penyusunan Laporan Penjelasan Teknis yang mencakup:
- Penjelasan tentang mutu material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi;
- Mata pembayaran sesuai dengan spesifikasi dan cakupan yang termaksud
serta hal-hal yang harus diperhitungkan;
- Kriteria penerimaan mutu pekerjaan untuk setiap mata pembayaran;
- Daya dukung fondasi serta jenis alat yang digunakan dan persyaratannya (Bila
Ada);
- Bangunan pengaman daerah aliran sungai serta karakteristik sungai yang ada;
- Jenis-jenis fasilitas pemeriksaan dan pemeliharaan masa mendatang;
- Metode pelaksanaan yang didesain oleh perencana; dan
- Masalah lingkungan seperti pembebasan lahan, sosial, GESI yang ada di
lingkungan pembangunan jembatan.
12) Dukungan Pasca-Perencanaan untuk Jangka Waktu tertentu seperti:
- Penjelasan dokumen seleksi pekerjaan fisik;
- Partisipasi dalam rapat pra seleksi pekerjaan fisik;
- Partisipasi dalam rapat pra pelaksanaan pekerjaan fisik;
- Partisipasi dalam pelaksanaan Rekayasa Lapangan Pekerjaan Fisik;
- Partisipasi dalam pelaksanaan perubahan kontrak penyedia jasa konstruksi
terhadap desain.
- Modifikasi desain selama masa pelaksanaan pekerjaan atas permintaan Bina
Marga, membuat dan mengeluarkan dokumen dan gambar revisi yang sesuai
perubahan rencana; dan
- Dukungan pelaksanaan pekerjaan: tanggapan terhadap Request for
Information.
RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 4 of 12
Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :
Cikareo

C. Survei dan Penyelidikan


Survei dan penyelidikan berikut ini akan dilakukan oleh Konsultan Perencana sebagai
bagian dari ruang lingkup pekerjaan proyek.
1) Pengumpulan Data Sekunder, Studi Literatur dan Survei Pendahuluan;
Data-data yang dikumpulkan termasuk tetapi tidak terbatas pada data berikut:
- Kajian terhadap acuan terkait yang berlaku;
- Peta/rencana tata ruang wilayah;
- Peta pemanfaatan lahan berupa detail dan informasi sepanjang lokasi proyek;
- Inventaris jalan - lebar bahu, tipe perkerasan, kekasaran, kondisi rinci;
- Inventaris jembatan, gorong-gorong, dan struktur lainnya - nama, lokasi, jenis,
dimensi, kondisi, dan masalah lainnya;
- Struktur drainase, aliran air yang ada dan yang diusulkan termasuk jalur
pembuangan dan tingkat banjir dan data frekuensi;
- Identifikasi masalah banjir (terutama yang mempengaruhi wilayah pedesaan, yang
disebabkan oleh tanggul jalan atau oleh kapasitas saluran lintas yang tidak
memadai) Bila Diperlukan;
- Identifikasi aliran air tanah yang terlihat dan yang potensial yang membutuhkan
drainase di bawah tanah;
- Identifikasi utilitas dengan acuan khusus mengenai persyaratan relokasi dan
potensi masalah yang timbul dari lokasi utilitas bawah tanah yang tidak
teridentifikasi;
- Pemeriksaan lapangan awal untuk menentukan aksesibilitas dan mencatat
masalah yang ada seperti detail terkait jembatan, struktur penahan, hambatan
atau masalah lain dalam daerah batas proyek;
- Identifikasi peralatan dan/atau perangkat lunak khusus yang akan digunakan untuk
survei dan penyelidikan; dan
- Koordinasi, hubungan, dan pengumpulan data yang diperlukan dari pemangku
kepentingan lain.
RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 5 of 12
Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :
Cikareo

2) Survei Topografi
Survei Topografi harus dilakukan sesuai dengan Pedoman Nomor 010/PW/2004
tentang Pedoman Pengukuran Topografi untuk Perencanaan dan Konstruksi Jalan dan
Jembatan. Survei Topografi harus menghasilkan pemetaan topografi yang secara
akurat merekam semua fitur buatan manusia dan alam dalam koridor cakupan. Koridor
cakupan untuk survei lokasi rinci harus cukup untuk memungkinkan semua pekerjaan
perencanaan dilakukan. Koridor cakupan survei topografi harus diidentifikasi oleh
Konsultan Perencana dengan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen proyek.
Hasil Survei Topografi mencakup hal-hal berikut:
- Satu set hard copy gambar survei;

3) Penyelidikan Geologi dan Geoteknik


Penyelidikani geologi dan geoteknik (untuk duplikasi, penggantian atau permasalahan
khusus pada fondasi jembatan) merupakan kelanjutan dari Pengumpulan Data
Sekunder dan Survei Pendahuluan dan harus dilakukan menurut jumlah minimum dan
prosedur yang sesuai dengan:
 SNI 4153:2008 - Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT
 SNI 2827:2008 - Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir
 SNI 8460:2017 - Persyaratan perancangan geoteknik
 Prosedur Operasional Standar Survei Geoteknik, 2007, Direktorat Bina Teknik,
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum
 Pedoman Nomor Pt T-09-2002-B: Pedoman Geoteknik untuk Timbunan Jalan pada
Tanah Lunak Volume 1-4, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
 Pedoman Konstruksi dan Bangunan Nomor 003/BM/2009, Perencanaan dan
Pelaksanaan Perkuatan Tanah dengan Geosintetik, Kementerian Pekerjaan
Umum
 Pedoman Nomor Pd T-10-2005-B tentang Penanganan Tanah Ekspansif untuk
Konstruksi Jalan, Kementerian Pekerjaan Umum
 Pedoman Nomor Pd T-08-2002-B tentang Proses pembentukan dan sifat-sifat
dasar tanah lunak, Pedoman Geoteknik untuk Timbunan Jalan pada Tanah
Lunakl, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 6 of 12
Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :
Cikareo

 Manual on Subsurface Investigations of the American Association of State Highway


Transportation Officials (AASHTO) 1988
 Manual on Subsurface Investigations – TRB's National Cooperative Highway
Research Program (NCHRP) 2018

Tujuan Penyelidikan Geologi dan Geoteknik adalah untuk mengumpulkan informasi


yang cukup tentang jenis, ketebalan, kondisi dan parameter (berat volume, kepadatan,
sudut geser, kohesi, dan lain-lain.) material di bawah tanah, data hidrogeologi, bahaya
geoteknik, area dataran tinggi, risiko kontaminasi, dan lain-lain. sehubungan dengan
penggalian dan pekerjaan tanah untuk jalan baru, tanggul, galian, pondasi jembatan,
struktur penahan tanah, gorong-gorong, pondasi timbunan tinggi, dan lain-lain.
Ruang lingkup pekerjaan untuk penyelidikan Geologi dan Geoteknik harus mencakup
tetapi tidak terbatas pada Pengujian In-Situ yang meliputi Uji Penetrasi Kerucut.

D. Penilaian Risiko Proyek


Penyedia jasa konsultansi harus melaksanakan kajian risiko terhadap, tetapi tidak terbatas
pada kategori-kategori berikut.
- Risiko Manajemen Proyek: penentuan ruang lingkup, tanggung jawab dampak dan
proses, relasi industri, isu-isu pengoperasian, pengelolaan biaya-biaya rapat
(perjalanan, catering, dan lain-lain), jadwal proyek, pemeriksaan dan verifikasi,
persetujuan, ketidaktersediaan staf, keamanan personel, dan sebagainya.
- Risiko Manajemen Klien dan Pemangku Kepentingan: perubahan pada manajemen
klien, kepailitan klien, identifikasi pemangku kepentingan di masyarakat, umpan balik
negatif masyarakat, reaksi dan dampak pada masyarakat, dan sebagainya.
- Risiko Kesehatan dan Keselamatan dan Keamanan: bahaya-bahaya biologis, kejadian
iklim/alam, bahaya listrik/magnetik, kenyamanan, gravity, penerangan, bahaya
mekanik, radiasi ionisasi atau non-ionisasi, zat-zat berbahaya/barang-barang, perilaku
manusia, bunyi/getaran, suhu/api/ledakan, kendaraan/transportasi, sampah, lingkungan
pekerjaan, dan sebagainya.
- Risiko Komersial dan Finansial: ketersediaan asuransi, nilai tukar, perkiraan biaya dan
manajemen biaya, kontrak dan hukum, persyaratan commissioning, dan sebagainya.
RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 7 of 12
Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :
Cikareo

- Risiko Rencana: Keselamatan dalam Rencana, hubungan antara berbagai disiplin,


risiko komunikasi, risiko teknis dan geoteknik, dan sebagainya.
- Risiko Pelaksanaan Pekerjaan: transportasi, pembongkaran, kemampuan membangun,
supplier dan subkontraktor, pengadaan peralatan, dan sebagainya.
- Risiko Pengoperasian dan Pemeliharaan: kemampuan entitas yang bertanggung jawab
melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan sampai akhir masa layan, kerusakan
fisik oleh pihak ketiga, dan sebagainya.
- Risiko Lingkungan: persetujuan dan kepatuhan, nilai warisan budaya, kerentanan
terhadap cuaca, studi lapangan dan investigasi lapangan, mutu air, erosi dan
sedimentasi, ¸kebisingan, getaran, mutu udara, asam sulfat tanah, lahan
terkontaminasi, fauna, flora, manajemen hewan piaraan, sampah, bahan kimia dan
bahan bakar, serta sebagainya.
- Risiko Gender dan Sosial: aksesibilitas dan mobilisasi masyarakat, kehilangan
penghidupan, perubahan sosial yang dramatis, pemukiman kembali, masuknya
pengaruh sosial yang negatif, kesetaraan gender, penyebaran penyakit menular,
warisan budaya penduduk asli, pengakuan akan masyarakat asli, dan sebagainya.
- Risiko Eksternal: pihak ketiga yang memiliki potensi mempengaruhi perencanaan
teknis.
- Risiko Peraturan Perundangan: dinamika politik, kebijakan pemerintah, dan
sebagainya. Identifikasi dan penilaian risiko terkait proyek harus dilakukan sesuai “ISO
31000:2018 – Risk Management Guidelines”.

E. Jadwal Konstruksi dan Periode Pelaksanaan


Konsultan Perencana harus mengusulkan pentahapan konstruksi, jadwal dan program
yang tepat dan realistis untuk semua kegiatan kerja usulan dengan mempertimbangkan
lokasi proyek, volume setiap kegiatan kerja termasuk bahan, peralatan, tenaga kerja,
metode konstruksi, persetujuan eksternal yang berlaku, dan cuaca.
Konsultan Perencana juga harus menentukan jangka waktu pelaksanaan proyek Kontrak
Pekerjaan Sipil berdasarkan pentahapan konstruksi yang diusulkan, jadwal kegiatan dan
program kerja secara keseluruhan.
RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 8 of 12
Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :
Cikareo

F. Engineering Estimate
Untuk membuat perkiraan biaya pelaksanaan proyek secara baik dan wajar, Konsultan
Perencana harus menyiapkan analisis harga satuan untuk setiap item menggunakan
elemen biaya dasar (tenaga kerja, bahan, peralatan, peralatan, biaya overhead, biaya di
tempat, keuntungan, dan lain-lain). Semua biaya perpajakan (langsung atau tidak
langsung) ditampilkan secara terpisah. Perhitungan Analisis Harga Satuan yang disediakan
Konsultan harus didasari tetapi tidak terbatas pada:
- Informasi umum proyek;
- Hasil survei quarry;
- Harga dasar upah, material, penyewaan peralatan yang dikeluarkan lembaga yang
berkewenangan;
- Transportasi bahan, peralatan dan tenaga kerja;
- Asumsi penggunaan jenis, jumlah material;
- Urutan pelaksanaan pekerjaan yang menjelaskan tentang jenis peralatan dan kapasitas
yang digunakan, tenaga kerja dan hal lain yang terkait;
- Metode pelaksanaan pekerjaan; dan
- Biaya Overhead dan laboratorium/pengujian.
Perkiraan biaya keuangan termasuk harga satuan terutama untuk item utama yang
dihasilkan dari analisis ini harus akurat dalam margin perbedaan minimal + 10%
dibandingkan dengan biaya kontrak sebelumnya dan yang sedang berlangsung untuk
pekerjaan dengan ukuran, skala dan kompleksitas yang sama yang telah dilaksanakan di
tempat atau daerah yang sama dengan biaya pasar yang wajar dan realistis. Jika ada
perbedaan yang ditemukan, penyebabnya harus diidentifikasi, dan studi dilakukan untuk
mendapatkan harga pasar yang sebanding. Semua analisis harga satuan,

Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ) serta perkiraan biaya harus dilaksanakan dan dilaporkan
sesuai dengan referensi berikut:
- Perbarui dengan versi terbaru yang disetujui dan masih berlaku, tambahkan atau hapus
sesuai keperluan
RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 9 of 12
Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :
Cikareo

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
- Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19/SE/M/2021
Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib Evaluasi Kewajaran Harga pada
Tender Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
- Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 16.1/SE/Db/2020 tentang
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan
(Revisi 2).

G. Spesifikasi Khusus Proyek


Konsultan Perencana harus menyiapkan spesifikasi khusus proyek untuk usulan item
pekerjaan konstruksi dan kegiatan yang tidak termasuk dalam Spesifikasi Umum atau
Spesifikasi Khusus Bina Marga. Spesifikasi khusus proyek tersebut harus mencakup
petunjuk dan rekomendasi umum serta spesifikasi rinci yang menetapkan semua
persyaratan standar wajib untuk pengendalian bahan, peralatan, metode kinerja, dan
persyaratan mutu untuk diterima. Struktur spesifikasi khusus proyek harus mengikuti
struktur Spesifikasi Umum atau Spesifikasi Khusus Direktorat Jenderal Bina Marga secara
umum sebagaimana mestinya dengan mengacu pada:
- Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 16.1/SE/Db/2020 tentang
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan
(Revisi 2); dan
- Spesifikasi Khusus yang berlaku.

H. Perancangan Konseptual Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)


Rancangan Konseptual SMKK adalah dokumen telah tentang Keselamatan Konstruksi
yang disusun pada tahap pengkajian, perencanaan dan/atau perancangan oleh Penyedia
Jasa Konsultan Perencana. Konsultan Perencana harus menyiapkan dan menyerahkan
Dokumen Rancangan Konseptual SMKK sebagai bagian dari hasil desain (deliverable),
RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 10 of 12
Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :
Cikareo

sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.

Rancangan Konseptual SMKK pada pekerjaan Desain memuat:


- Data Umum Proyek dan Pernyataan Pertanggungjawaban Konsultansi Konstruksi
Perancangan/DED, berisi ruang lingkup tanggung jawab perencana, termasuk
pernyataan bahwa jika terjadi revisi desain, tanggung jawab revisi desain dan
dampaknya ada pada penyusun revisi. Pernyataan ini harus ditandatangani oleh
Pimpinan Perusahaan Konsultansi Konstruksi Perancangan.
- Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, berisi uraian tentang ruang lingkup/uraian
pekerjaan, metode pekerjaan, dan bahaya utama, untuk setiap jenis pekerjaan.
Sebagai contoh Pekerjaan pondasi dan struktur abutmen jembatan: metode
pekerjaannya adalah bore-piled, pile cap, dinding penahan beton bertulang, cor in situ,
penahan tanah sheetpile, perancah dan shoring; bahaya utamanya tanah
longsor/ambles, struktur ambruk, alat terguling, pekerja tertimbun. Pembuatan tabel
metode pelaksanaan pekerjaan mengacu pada Sublampiran C Tabel 1.a. Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021.
- Standar Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection Test Plan/ITP), berisi rencana
pemeriksaan dan pengujian yang sebenarnya akan menjadi bagian dari Rencana Mutu
Pekerjaan Konstruksi (RMPK) yang nantinya akan disusun oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi secara lebih detil dan akurat. Standar pemeriksaan dan
pengujian dalam Rancangan Konseptual ini menjadi bagian dari SMKK terkait dengan
aspek keselamatan pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian.
- Rekomendasi Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup, menjelaskan rekomendasi
upaya penanganan dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan dari setiap pekerjaan
konstruksi. Ini bukan detail rencana kerja pengelolaan dan pemantauan lingkungan,
tetapi butir-butir penting rekomendasi mitigasi yang diperlukan agar dampak negatif
dapat diminimalisir. Format tabel mengacu pada Tabel 3 Rekomendasi Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Sublampiran C Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021.
RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 11 of 12
Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :
Cikareo

- Rencana Manajemen Keselamatan Lalu Lintas (jika diperlukan), disusun dengan


mengacu pada Panduan Teknis-3: Keselamatan di Zona Pekerjaan Jalan, Instruksi
Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 02 Tahun 2012. Format Rencana Manajemen
Keselamatan Lalu Lintas mengacu pada Tabel 4 Sublampiran C Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021. Bila dalam Gambar
Desain tersedia Gambar Manajemen Lalu Lintas pada Lokasi-lokasi Pengurangan
Lebar Jalan dan Penutupan Lajur, perlu disertakan dalam sub seksi ini.
- Identifikasi Bahaya, Mitigasi Bahaya, dan Penetapan Tingkat Risiko Pekerjaan
(IBPRP), yaitu proses mengidentifikasi bahaya, menilai dan mengendalikan risiko, serta
menilai peluang yang mencakup penilaian risiko Keselamatan Konstruksi pada setiap
tahapan pekerjaan yang dihitung dengan perkalian nilai tingkat kekerapan dan tingkat
keparahan dampak bahaya (lihat juga Sub Seksi 11.4). Tabel identifikasi bahaya dan
pengendalian risiko terhadap kegiatan konstruksi disusun dalam tabel seperti yang
dicantumkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10 Tahun 2021 Sub Lampiran C Rancangan Konseptual SMKK Tabel 6. Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 pada bagian
Sublampiran J butir 1 juga telah menetapkan daftar pekerjaan konstruksi jalan dan
jembatan dengan Risiko Keselamatan Konstruksi Besar.
- Daftar Standar dan/atau Peraturan Perundang-undangan Keselamatan Konstruksi.
Identifikasi peraturan perundangan, standar, persyaratan lainnya berdasarkan
pengendalian risiko pada setiap jenis pekerjaan terhadap hasil DED yang dibuat oleh
Konsultan. Contoh pengisian standar dan/atau peraturan perundang-undangan
mengacu pada Tabel 7.1 Sublampiran C Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021.
- Pernyataan Penetapan Tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi Penetapan tingkat risiko
keselamatan konstruksi (lihat hasil penetapan risiko pada butir f.di atas) berdasarkan
kriteria penentuan tingkat risiko keselamatan (besar/sedang/kecil) dicantumkan dalam
sub seksi ini dan ditandatangani oleh Penanggung Jawab Perusahaan Konsultan
Desain.
RENCANA MUTU KONTRAK Hal : Page 12 of 12
Jasa Konsultansi Penggantian Jembatan Paraf :
Cikareo

- Dukungan Keselamatan Konstruksi


1) Biaya SMKK
Biaya SMKK dihitung berdasarkan Biaya Penerapan SMKK pada Sublampiran K
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021,
yang mencakup:
a) Penyiapan RKK;
b) Sosialisasi, promosi dan pelatihan;
c) APK dan APD;
d) Asuransi dan perijinan;
e) Personel Keselamatan Konstruksi;
f) Fasilitas sarana, prasarana, dan alat Kesehatan;
g) Perlengkapan lalu lintas yang diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan
pekerjaan di lapangan;
h) Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi sesuai ruang lingkup
pekerjaan dengan kebutuhan lapangan;
i) Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian risiko keselamatan
konstruksi;
2) Kebutuhan Personel Keselamatan Konstruksi
Berisi daftar tenaga kerja konstruksi yang difungsikan sebagai Unit Keselamatan
Konstruksi. Contoh tabel Jumlah Personil Keselamatan Konstruksi mengacu
padaTabel 8 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2021.
- Rancangan Panduan Keselamatan Pengoperasian dan Pemeliharaan
Jalan/Jembatan
Konsultan Desain menjelaskan secara naratif metode operasi dan
pemeliharaan jalan dan jembatan sesuai hasil pekerjaan desain yang dibuat
dan disetujui. Format Rancangan Konseptual SMKK Perancangan Konstruksi
(Desain) menggunakan format dalam Sublampiran C.2. Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai