Anda di halaman 1dari 10

Alur Proses Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan menggunakan

Building Information Modeling (BIM) dan Value Engineering (VE)


Diadopsi berdasarkan Pedoman No.01/P/BM/2013
“Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan”

5.1 Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan


5.1.1 Pengumpulan Data Sekunder dan Rencana Survei

1. Tujuan
Tujuan dari tahap Pengumpulan Data Sekunder dan Rencana Survei ini adalah untuk
mengumpulkan informasi awal mengenai kondisi topografi, geologi, tata guna lahan, lalu lintas,
serta lingkungan pada koridor lokasi pekerjaan.

2. Lingkup
Lingkup kegiatan pada tahapan Pengumpulan Data Sekunder dan Rencana Survei meliputi:
a) Konfirmasi ruang lingkup pekerjaan berdasarkan KAK untuk memastikan lokasi, jenis pekerjaan,
panjang, standar yang dipakai, mutu produk, waktu, dan biaya pekerjaan;
b) Pengumpulan peta Topografi berupa peta kontur, dengan Skala minimum 1 : 50.000;
c) Pengumpulan peta jaringan jalan, dokumen leger jalan, database jaringan jalan, daerah rawan
kecelakaan;
d) Pengumpulan peta kondisi tanah, peta geologi dengan Skala minimal 1 : 250.000, daerah rawan
bencana, dokumen tanah terdahulu, dan koridor trase;
e) Pengumpulan peta wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah;
f) Pengumpulan peta tata guna lahan;
g) Mengunggah seluruh Data Sekunder ke dalam Document Management BIM pada folder “Data
Sekunder”;
h) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di sekitar lokasi proyek.

3. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dalam tahap Persiapan dan Rencana Survei agar diunggah ke dalam
Document Management BIM pada folder “Rencana Survei”, yang meliputi dokumen sebagai
berikut:
a. Laporan studi koridor (jika diperlukan);
b. Laporan studi rancang-bangun pendahuluan;
c. Rencana pendahuluan dari alternatif perencanaan teknis (desain) yaitu: profil atau lembar
rencana, bagian-bagian yang umum, materi pekerjaan utama yang dikenali dan dialokasikan;
dan
d. Perkiraan biaya konstruksi pendahuluan untuk alternatif desain.

4. Pelaporan
Laporan Pendahuluan disusun sebagai salah satu pengendali agar kegiatan dapat berjalan sesuai
dengan jadwal dan waktunya. Adapun mekanisme penerimaan pelaporan adalah sebagai berikut:
a. Laporan administrasi berupa Laporan Pendahuluan yang berisikan: Pemahaman terhadap KAK,
Metodologi dan Rencana Kerja, Menyampaikan Kriteria Desain secara detail, Pengenalan Lokasi
Awal, Organisasi Pelaksanaan Kegiatan, dan Jadwal Pelaksanaan termasuk persiapan survei;
b. Draft Laporan Pendahuluan agar diunggah ke dalam Document Management BIM pada folder
“Laporan Pendahuluan”;

1
c. Diperlukan pengendalian mutu pelaporan berupa presentasi atau diskusi kepada TIM TEKNIS
(diketuai oleh Satker P2JN) untuk mendapatkan persetujuan yang dibuktikan dengan BERITA
ACARA PEMBAHASAN LAPORAN PENDAHULUAN yang dilengkapi dengan notulen rapat
pembahasan (diunggah ke dalam Documen Management BIM pada folder “Laporan
Pendahuluan”).
d. Mekanisme pengesahan Laporan Pendahuluan mengikuti Surat Edaran Dirjen Bina Marga No.
UM-0103-Db/27-1 tanggal 10 Januari 2007 yang dilaksanakan di dalam Document Management
BIM menggunakan fitur Review and Approval.

5.1.2 Survei Lapangan

1. Survei Pendahuluan
a. Tujuan
Tujuan Survei Pendahuluan ini adalah untuk mengumpulkan data-data awal berdasarkan aspek-
aspek yang diperlukan yang akan digunakan sebagai dasar/referensi survei detail/survei
berikutnya dan harus dilakukan oleh seorang ahli utama.

b. Lingkup kegiatan Survei Pendahuluan


b.1. Rencana dan Izin Survei Pendahuluan
− Setiap akan melaksanakan kegiatan Survei Pendahuluan, pelaksana kegiatan wajib
mengajukan jadwal kegiatan yang dilengkapi dengan konsep perencanaan (Desain)
yang akan diterapkan termasuk metode survei yang akan dilakukan dan kemudian
ditindaklanjuti dengan Surat Izin melakukan Survei Pendahuluan yang dikeluarkan
oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen;
− Proses Survei Pendahuluan wajib diawasi dimulai dari persiapan peralatan sampai
pada proses survei oleh petugas yang ditunjuk oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat
Pembuat Komitmen (mis.: Core Team);
b.2. Survei Pendahuluan Geometrik
− Menentukan titik awal dan akhir proyek;
− Mengidentifikasi medan secara stationing/urutan jarak;
− Mengidentifikasi penerapan desain geometrik
− Survei utilitas jalan dan jembatan;
− Memperhitungkan kebutuhan alinyemen untuk lokasi galian, timbunan, bangunan
pelengkap jalan, gorong-gorong, jembatan, dan persimpangan;
− Membuat patok-patok sementara dan tanda banjir pada lokasi proyek;
− Menghitung perkiraan volume pekerjaan;
− Mengunggah seluruh data survei dan perhitungan kebutuhan alinyemen ke dalam
Document Management BIM pada folder “Survei Pendahuluan”.
b.3. Survei Pendahuluan Kondisi Eksisting Pekerjaan
− Inventarisasi terhadap data historis penanganan jalan;
− Identifikasi jenis pavement;
− Identifikasi kerusakan pavement;
− Mengunggah seluruh data inventarisasi historis penanganan jalan ke dalam Document
Management BIM pada folder “Survei Pendahuluan”.
b.4. Survei Pendahuluan Survei Topografi
− Mengamati kondisi topografi;

2
− Menyarankan posisi patok permanen (bench marks) pada lokasi yang aman dan
mudah dilihat;
− Mengunggah seluruh data hasil pengamatan dan rencana posisi benchmarks ke dalam
Document Management BIM pada folder “Survei Pendahuluan”.
b.5. Survei Pendahuluan Bangunan Pelengkap dan Perlengkapan Jalan
− Memperkirakan lokasi bangunan pelengkap jalan yang akan dibuat.
− Mengunggah seluruh data rencana lokasi bangunan pelengkap dan perlengkapan
jalan ke dalam Document Management BIM pada folder “Survei Pendahuluan”.
b.6. Survei Pendahuluan Jembatan
− Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar, kelas pembebanan jembatan,
tipe konstruksi, dengan pertimbangan terkait dengan LHR, estetika, lebar sungai,
kedalaman dasar sungan, profil sungai/ada tidaknya palung, kondisi arus dan arah
aliran, sifat-sifat sungai, scouring vertikal/horizontal, jenis material bangunana atas
yang tersedia dan paling efisien;
− Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe abutmen, pilar, pondasi,
bangunan pengaman (bila diperlukan);
− Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan mempertimbangkan MAB (banjir),
MAN (normal), MAR (rendah) dan banjir terbesar yang pernah terjadi;
− Menentukan dan memperkirakan posisi/letak lokasi jembatan dengan
mempertimbangan situasi dan kondisi sekitar lokasi;
− Mengunggah seluruh data survei ke dalam Document Management BIM pada folder
“Survei Pendahuluan”.
b.7. Survei Pendahuluan Geologi dan Geoteknik
− Melakukan pengambilan data mengenai karakteristik tanah, perkiraan lokasi sumber
material, dan mengantisipasi dan mengidentifikasi lokasi yang akan longsor;
− Mengidentifikasi lokasi/titik pengujian antara lain Bor, Sondir, DCP, Test Pit;
− Memberikan rekomendasi rencana trase alinyemen jalan;
− Mengidentifikasi masalah-masalah geoteknik, bahaya, resiko-resiko, dan batasan-
batasan proyek;
− Mencatat pengamatan visual menurut stasiun, patok kilometer atau informasi lokasi
lain seperti GPS;
− Mengunggah seluruh data sampel dan kesimpulan permasalahan ke dalam Document
Management BIM pada folder “Survei Pendahuluan”.
b.8. Survei Pendahuluan Drainase
− Melakukan pengumpulan data mengenai curah hujan, luas daerah tangkapan,
drainase eksisting, serta karakterisitik aliran sungai;
− Mengamati kondisi lokasi berkaitan dengan kemiringan tanah dan pola aliran serta
tata guna lahan;
− Mengamati Muka Air Banjir maksimum yang pernah terjadi;
− Mengunggah seluruh data survei ke dalam Document Management BIM pada folder
“Survei Pendahuluan”.

b.9. Survei Pendahuluan/Identifikasi Rona Lingkungan Awal


− Mengidentifikasi komponen lingkungan dari berbagai aspek (biologi, fisik-kimia,
sosial, ekonomi dan kesehatan masyarakat);
− Mengumpulkan data mengenai lokasi bangunan bersejarah/bangunan budaya serta
benda cagar budaya;

3
− Mengidentifikasi lokasi dan batas-batas wilayah kawasan lindung di sekitar rencana
trase alinyemen jalan;
− Memprakirakan kebutuhan lahan untuk ruang milik jalan (rumija) rencana trase
alinyemen jalan;
− Menentukan jenis dokumen lingkungan yang harus disusun (AMDAL/UKL-UPL/SPPL);
− Mengunggah seluruh data survei ke dalam Document Management BIM pada folder
“Survei Pendahuluan”.

c. Keluaran Survei Pendahuluan


Keluaran yang dihasilkan dalam Survei Pendahuluan agar diunggah ke dalam Document
Management BIM pada folder “Survei Pendahuluan”, yang meliputi dokumen sebagai berikut:
• Laporan seluruh hasil Survei Pendahuluan berkaitan dengan konsep desain yang merupakan
koreksi atau reviu dari desain awal yang akan diterapkan dengan mempertimbangkan faktor-
faktor berdasarkan seluruh hasil survei pendahuluan termasuk gambar sketsa, foto-foto dan
data sekunder yang dibutuhkan;
• Laporan tindak lanjut survei pendahuluan, yaitu survei detail, yang didalamnya memuat
beberapa survei detail yang harus dilakukan termasuk batasan koridor pengambilan data;
• Laporan kriteria desain perencanaan yaitu konsep desain jalan atau jembatan berdasarkan
kondisi terain, survei, dan lingkungan.

d. Pengendalian Survei Pendahuluan


• Data hasil pengambilan pada Survei Pendahuluan wajib diperiksa kebenarannya sebelum
dilanjutkan ke proses Survei Detail. Proses Survei Detail dapat dilakukan apabila data hasil
Survei Pendahuluan sudah dapat diterima atau disetujui oleh Kepala Satuan Kerja atau
Pejabat Pembuat Komitmen;
• Adanya berita acara pemeriksaan terhadap Survei Pendahuluan yang dikeluarkan oleh
Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen, serta diunggah ke dalam Document
Management BIM pada folder “Survei Pendahuluan”.

2. Survei Detail
a. Rencana dan Izin Survei Detail
− Setiap akan melaksanakan kegiatan Survei Detail, pelaksana kegiatan wajib mengajukan
jadwal kegiatan yang dilengkapi dengan konsep perencanaan (Desain) yang akan diterapkan
termasuk metode survei yang akan dilakukan dan kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Izin
melakukan Survei Detail yang dikeluarkan oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen;
− Proses Survei Detail wajib diawasi dimulai dari persiapan peralatan sampai pada proses
survei oleh petugas yang ditunjuk oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen
(mis.: Core Team).

b. Survei Topografi
− Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data koordinat dan
ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan dan jembatan di dalam koridor
yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi;

− Lingkup Pekerjaan
i. Pengukuran titik kontrol horisontal;
ii. Pengukuran titik kontrol vertikal;
iii. Pengukuran situasi;

4
iv. Pengukuran penampang melintang;
v. Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai atau jalan

− Keluaran Survei Topografi


Keluaran yang dihasilkan dalam Survei Topografi agar diunggah ke dalam Document
Management BIM pada folder “Survei Detail – Survei Topografi”, yang meliputi dokumen
sebagai berikut:
i. Laporan Survei Topografi meliputi:
• Data pengukuran dan hitungan pengukuran topografi yang telah diterima;
• Data Koordinat dan elevasi Bench Mark;
• Foto dokumentasi proses pengukuran dan Bench Mark.
ii. Peta topografi (peta transies) yang dilengkapi peta kontur terrain dengan skala yang
disesuaikan dengan jenis perencanaan teknis yang akan dilakukan.

c. Survei Drainase
− Tujuan drainase dan hidrolika yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah untuk
mengumpulkan data hidrologi dan karakter/ perilaku aliran air pada bangunan air yang ada
(sekitar jembatan maupun jalan), guna keperluan analisis hidrologi, penentuan debit banjir
rencana (elevasi muka air banjir), perencanaan drainase dan bangunan pengaman terhadap
gerusan, river training (pengarah arus) yang diperlukan.

− Lingkup Pekerjaan
i. Melaksanakan survai lapangan mengumpulkan informasi yang cukup untuk
menggambarkan tingkat histori banjir, tanggal terjadinya banjir dan setiap perubahan-
perubahan fisik infrastruktur yang berdampak pada aliran banjir.
ii. Pengukuran struktur-struktur hidrolik harus didasarkan pada kombinasi prosedur-
prosedur perkiraan curahan hujan wilayah, teknik-teknik seperti metode rasional
probabilistic serta pengamatan terbaru dan tingkat histori banjir.
iii. Menentukan daerah-daerah tangkapan berdasarkan peta-peta;
iv. Mengumpulkan informasi histori banjir yang tersedia (tingkatan dan penanggalan);
v. Mencatat lokasi-lokasi drainase yang ada meliputi permasalahan banjir;
vi. Mencatat dan memberi acuan banjir/sumber informasi drainase;
vii. Kapasitas aliran air (run off) dan debit aliran air yang akan diterima oleh drainase yang
akan direncanakan;
viii. Data curah hujan yang digunakan dalam desain drainase.

− Keluaran Survei Drainase


Keluaran yang dihasilkan dalam Survei Drainase agar diunggah ke dalam Document
Management BIM pada folder “Survei Detail – Survei Drainase”, yang meliputi dokumen
sebagai berikut:
i. Data ldentifikasi semua aliran air yang ada dan lintasan-lintasan drainase;
ii. Daerah-daerah tangkapan berdasarkan peta-peta topografi;
iii. lnformasi histori banjir yang tersedia (tingkatan dan tanggal kejadian);
iv. Lokasi-lokasi drainase yang ada meliputi permasalahan banjir;
v. Acuan banjir/sumber informasi drainase;
vi. Kapasitas aliran air (run off) dan Debit aliran air permukaan yang akan diterima oleh
drainase yang akan direncanakan;
vii. Data curah hujan yang digunakan dalam desain drainase;
viii. Dimensi saluran dan gorong-gorong;

5
ix. Potensi erosi baik erosi tebing maupun erosi dasar sungai/saluran baik erosi umum
(general scouring) maupun local (local scouring).

d. Survei Geologi dan Geoteknik


− Tujuan yang utama dari penyelidikan geoteknik lapangan dan bawah permukaan adalah
untuk memberikan informasi tentang kondisi bawah permukaan tanah, bahaya geoteknik,
dan ketersediaan tanah, agregat dan batuan pada perencana.

− Lingkup Pekerjaan
i. Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji;
ii. Pengambilan contoh tanah tak terganggu;
iii. Melakukan pemboran mesin dan pemboran tangan;
iv. Melakukan sondir;
v. Pengukuran DCP;
vi. Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan karakteristik bahan, perkiraan kuantitas,
jarak ke lokasi pekerjaan, serta kesulitan yang timbul;
vii. Pengujian Test Properties tanah baik dari contoh tanah tidak terganggu (undisturb
samples) maupun tanah terganggu (disturb sample) berupa unconfined, kadar air, berat
jenis, nilai kohesi, nilai sudut geser dalam, tekanan air pori tanah, nilai permeabilitas,
dan lain-lain yang diperlukan berkaitan dengan kebutuhan perencanaan.

− Keluaran Survei Geologi dan Geoteknik


Keluaran yang dihasilkan dalam Survei Geologi dan Geoteknik agar diunggah ke dalam
Document Management BIM pada folder “Survei Detail – Survei Geologi dan Geoteknik”,
yang meliputi dokumen sebagai berikut:
Keluaran dari survey Geologi/Geoteknik berupa:
i. Laporan penyelidikan tanah yang didalamnya memuat :
• Tanah berupa nilai CSR;
• Properties tanah berupa nilai (strength and index properties of soil);
• Kadar air;
• Berat Jenis.
ii. Peta penyebaran tanah yang di dalamnya memuat:
• Kondisi lapiasan tanah;
• Daerah rawan longsor;
iii. Foto Dokumentasi

e. Survei Lalu Lintas


− Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan kendaraan rata-
rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta menginventarisasi jumlah setiap jenis
kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung
lalu lintas harian rata­rata sebagai dasar perencanaan peningkatan jalan.

− Lingkup Pekerjaan
i. Pengumpulan data lalu lintas dilakukan setelah mengetahui koridor trase lokasi
perencanaan yang akan dilakukan, yang merupakan hasil keluaran dari pengumpulan
data awal berupa titik-titik survei;
ii. Data lalu lintas yang telah didapatkan harus dianalisis sehingga mendapatkan data yang
siap pakai berupa kondisi LHR eksisting dalam satuan kendaraan/hari dan smp/hari serta
kecepatan perjalanan pada kondisi tata guna lahan tertentu dalam km/jam.

6
− Keluaran Survei Lalu Lintas
Keluaran yang dihasilkan dalam Survei Lalu Lintas agar diunggah ke dalam Document
Management BIM pada folder “Survei Detail – Survei Lalu Lintas”, yang meliputi dokumen
sebagai berikut:
i. Data LHR untuk perhitungan kapasitas jalan dan perhitungan perkerasan jalan;
ii. Data spektrum beban untuk perhitungan perkerasan jalan;
iii. Foto dokumentasi;
iv. Data lapangan.

f. Survei Kondisi Perkerasan


− Survey kondisi perkerasan bertujuan untuk mengetahui kondisi perkerasan jalan eksisting,
jenis perkerasan, serta permasalahan yang sering terjadi pada jalan tersebut. Hal ini
digunakan sebagai dasar perencanaan peningkatan jalan.

− Lingkup Pekerjaan
i. Menganalisa data lapangan, desain, dan gambar yang diperoleh dari survei
pendahuluan;
ii. Menentukan variabel-variabel rencana seperti nilai CBR, nilai lendutan;
iii. Melakukan desain perkerasan yaitu tebal dan tipe perkerasan.

− Keluaran Survei Kondisi Perkerasan


Keluaran yang dihasilkan dalam Survei Kondisi Perkerasan agar diunggah ke dalam Document
Management BIM pada folder “Survei Detail – Survei Kondisi Perkerasan”, yang meliputi
dokumen sebagai berikut:
i. Data historis penanganan
ii. Data lendutan
iii. Data CBR eksisting.

g. Survei Lingkungan
− Tujuan
i. Mengidentifikasi komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap
lingkungan;
ii. Mengidentifikasi komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak
sebagai akibat adanya proyek peningkatan/ pembangunan jalan;
iii. Memprediksi dan mengevaluasi besarnya dampak lingkungan yang terjadi;
iv. Merumuskan saran tindak lanjut (pengelolaan dan pemantauan) yang dapat
dilaksanakan oleh proyek atau instansi lain yang terkait guna mengurangi dampak
negatif atau meningkatkan dampak positif.

− Lingkup Pekerjaan
i. Mengumpulkan data sekunder terkait aspek fisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya
dan kesehatan masyarakat;
ii. Mengumpulkan data primer terkait rencana kegiatan dan komponen lingkungan yang
ada (aspek fisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat);
iii. Merumuskan upaya-upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
iv. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait masalah lingkungan.

7
− Keluaran Survei Lingkungan
Keluaran yang dihasilkan dalam Survei Lingkungan agar diunggah ke dalam Document
Management BIM pada folder “Survei Detail – Survei Lingkungan”, yang meliputi dokumen
sebagai berikut:
i. Laporan AMDAL, atau;
ii. Laporan UKUUPL, atau;
iii. Laporan SPPL.

e. Pengendalian Survei Detail


• Data hasil pengambilan pada Survei Detail wajib diperiksa kebenarannya sebelum
dilanjutkan ke proses desain. Proses desain dapat dilakukan apabila data hasil Survei Detail
sudah dapat diterima atau disetujui oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen;
• Adanya berita acara pemeriksaan terhadap Survei Detail yang dikeluarkan oleh Kepala
Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen, serta diunggah ke dalam Document
Management BIM pada folder “Survei Detail”.

f. Workshop Value Engineering (VE)


• Hasil pengumpulan data sekunder dan primer yang terdapat dalam Document Manager BIM
akan digunakan sebagai bahan masukan pelaksanaan workshop Value Engineering;
• Melaksanakan seluruh tahap Value Engineering yang terdiri dari Information Phase, Function
Analysis, Creativity Phase, Evaluation Phase #1, Evaluation Phase #2;
• Hasil dari seluruh tahap Value Engineering menghasilkan keluaran utama berupa Pilihan
Desain yang akan digunakan sebagai masukan utama pemilihan alternatif desain pada Draft
Laporan Antara;
• Agar mengunggah Laporan setiap fase Workshop Value Engineering ke dalam Document
Management BIM pada folder “Value Engineering”.

h. Pelaporan
Laporan Antara disusun sebagai salah satu pengendali agar kegiatan dapat berjalan sesuai
dengan jadwal dan waktunya. Adapun mekanisme penerimaan pelaporan adalah sebagai
berikut:
• Laporan administrasi berupa Laporan Antara yang berisikan: Hasil pengumpulan data
sekunder maupun data primer, Hasil kajian terhadap data survei, Laporan Value Engineering,
Konsep perencanaan jalan/jembatan berikut pilihan desain, serta Progres kegiatan dan
rencana selanjutnya;
• Draft Laporan Antara agar diunggah ke dalam Document Management BIM pada folder
“Laporan Antara”;
• Diperlukan pengendalian mutu pelaporan berupa presentasi atau diskusi kepada TIM TEKNIS
(diketuai oleh Satker P2JN) untuk mendapatkan persetujuan yang dibuktikan dengan BERITA
ACARA PEMBAHASAN LAPORAN ANTARA yang dilengkapi dengan notulen rapat
pembahasan (diunggah ke dalam Documen Management BIM pada folder “Laporan
Antara”).
• Mekanisme pengesahan Laporan Antara mengikuti Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. UM-
0103-Db/27-1 tanggal 10 Januari 2007 yang dilaksanakan di dalam Document Management
BIM menggunakan fitur Review and Approval.

8
5.1.3 Proses Desain/Perencanaan Teknis

1. Tujuan
Menyiapkan dokumen perencanaan teknis yang terdiri dari gambar desain, spesifikasi, engineering
estimate.

2. Lingkup
a. Merencanakan desain geometrik jalan dengan mengacu pada ketentuaan Standar Perencanaan
Geometrik Jalan baik antar kota maupun perkotaan, serta mengunggah dokumen hasil rencana
ke dalam Document Manager BIM pada folder “Desain Geometrik”;
b. Merencanakan geometrik dan tipe jembatan dengan mengacu pada ketentuaan Standar
Bangunan Atas Jembatan yang berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga, serta
mengunggah dokumen hasil rencana ke dalam Document Manager BIM pada folder “Desain
Geometrik & Tipe Jembatan”;
c. Melakukan perencanaan tebal perkerasan baik perkerasan kaku maupun fleksibel dengan
mengacu pada pedoman perencanaan tebal perkerasan lentur dan tebal perkerasan kaku. ,
serta mengunggah dokumen hasil rencana ke dalam Document Manager BIM pada folder
“Desain Tebal Perkerasan”;
d. Melakukan perencanaan drainase dan bangunan perlengkapan jalan, serta mengunggah
dokumen hasil rencana ke dalam Document Manager BIM pada folder “Desain Drainase &
Bangunan Pelengkap Jalan”;
e. Melakukan perencanaan manajemen dan keselamatan lalu lintas, serta mengunggah dokumen
hasil rencana ke dalam Document Manager BIM pada folder “Desain Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas”;.
f. Melakukan perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi sesuai permen PU.
09 tahun 2008, serta mengunggah dokumen hasil rencana ke dalam Document Manager BIM
pada folder “Desain K3”;.
g. Melakukan analisa resiko yang harus dituangkan dalam laporan perencanaan teknis, , serta
mengunggah dokumen hasil analisa ke dalam Document Manager BIM pada folder “Analisa
Resiko”, dimana di dalamnya memuat:
• ldentifikasi resiko
• Analisis resiko
• Penilaian resiko
• Mitigasi resiko
• Alokasi resiko
h. Menyiapkan peta penyebaran tanah berkaitan dengan kondisi geologi, serta mengunggah
dokumen peta ke dalam Document Manager BIM pada folder “Peta Kondisi Geologi”.

3. Keluaran yang dihasilkan dalam proses perencanaan adalah


a. Laporan Detail Desain
• Gambar Perencanaan Teknis (Desain) jalan/jembatan dalam ukuran kertas A3, agar dapat
digunakan pada saat penerapan di lapangan;
• Laporan perencanaan tebal perkerasan lentur / perkerasan kaku termasuk analisisnya;
• Laporan Geologi/Geoteknik yang didalamnya memuat seluruh penyelidikan tanah serta
peta penyebaran tanah serta foto dokumentasi;
• Laporan Topografi yang didalamnya memuat seluruh data pengukuran termasuk hasil
perhitungan serta foto dokumentasi;

9
• Laporan Drainase yang didalamnya memuat seluruh data survey hidrologi termasuk
analisis perhitungan.
b. Laporan Engineering Estimate
c. Laporan Analisa Resiko
d. Laporan Action Plan Manajemen dan Keselamatan Lalu lintas
e. Laporan konsep metode konstruksi
f. Standar Dokumen Lelang termasuk didalamnya Spesifikasi Teknis

4. Pelaporan
a. Laporan administrasi berupa Draft Laporan Akhir yang berisikan: Draft desain termasuk
memuat kriteria desain yang diambil, Gambar rencana, Konsep Dokumen Lelang, Progres
Kegiatan, Kesimpulan dan Rekomendasi;
b. Draft Laporan Akhir agar diunggah ke dalam Document Management BIM pada folder
“Laporan Akhir”;
c. Diperlukan pengendalian mutu pelaporan berupa presentasi atau diskusi kepada TIM TEKNIS
(diketuai oleh Satker P2JN) untuk mendapatkan persetujuan yang dibuktikan dengan BERITA
ACARA PEMBAHASAN LAPORAN AKHIR yang dilengkapi dengan notulen rapat pembahasan
(diunggah ke dalam Documen Management BIM pada folder “Laporan Akhir”);
d. Mekanisme pengesahan Laporan Akhir mengikuti Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. UM-
0103-Db/27-1 tanggal 10 Januari 2007 yang dilaksanakan di dalam Document Management
BIM menggunakan fitur Review and Approval;
e. Laporan Akhir setelah hasil pengesahan agar terdiri dari: Penyempurnaan laporan dan progres
perencanaan, Detailed Engineeering Design, Estimasi biaya, Dokumen tender (sesuai dengan
dokumen tender standar yang disyaratkan oleh pengguna jasa), serta Laporan Perencanaan
Teknis.

10

Anda mungkin juga menyukai