Anda di halaman 1dari 12

2.

Survey Lapangan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan data primer dan sekunder sebagai
baseline informations/data yang berkaitan dengan :
a. Kondisi eksisting.
b. Rencana Program.
c. Evaluasi awal serta analisa terhadap input data yang diperoleh dibandingkan
dengan konsep pendekatan.
d. Peningkatan angka pelayanan melalui optimalisasi sistem.
e. Permasalahan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan.
Pelaksanaan survey dalam kegiatan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan akan
meliputi beberapa survey sebagai berikut:
1) Survey Geometrik Jalan
Survey ini dilakukan untuk menentukan titik awal dan akhir pekerjaan di
lapangan yang disertai dengan identifikasi medan menurut jarak dengan
mengelompokkan medan berdasrkan kondisi relief (datar, rolling, tau
perbukitan), sehingga diperoleh perkiraan yang tepat mengenai desain
geometric (alinyemen horizontal dan vertical) yang sesuai untuk
diterapkan dalam perencanaan.
2) Survey Topografi
Pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui data koordinat dan elevasi
permukaan tanah disepanjang trase jalan dan di mana hasil yang
diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk peta topografi dengan skala
yang disesuaikan dengan kebutuhan.
3) Survey Geologi
Merupakan pekerjaan yang ditujukan untuk memperoleh data mengenai
penyebaran batuan dasar dan tanah termasuk ketebalan tanah serta hasil
pelapukan, data karakteristik tanah yang diperoleh melalui pengujian sifat
fisis dan mekanis tanah di laboratorium.
4) Survey Pengukuran (Topografi)
Pengukuran topografi adalah sebagai proses pengumpulan data
permukaan bumi dan selanjutnya data hasil pengukuran dipresentasikan
dalam bentuk peta perencanaan dengan menggunakan skala tertentu.

17
Pekerjaan pengukuran topografi untuk perencanaan jalan terdiri dari dua
bagian pekerjaan, yaitu:
✓ Pekerjaan perintisan untuk pengukuran
Melakukan perintisan dengan membuka sebagian daerah yang akan
diukur sehingga pengukuran dapat berjalan lancar. Peralatan yang
dipakai untuk perintis adalah parang, kampak dsb.
✓ Perintisan diusahakan mengikuti koridor yang telah di plot sesuai hasil
reconnaissance survey dan peta topografi.
✓ Pekerjaan pengukuran ini terdiri dari:
- Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal
- Pengukuran situasi
- Pengukuran penampang memanjang dan melintang
- Pengukuran khusus dan
- Perhitungan penggambaran peta.
5) Survey Penyelidikan Material
Penyelidikan material diadakan dengan metode standar. Lingkup kegiatan
yang tercakup dalam kegiatan ini adalah melakukan survey terhadap
bahan timbunan dari daerah sekitarnya. Penyelidikan sumber quarry
meliputi jenis-jenis quarry dan besarnya volume.
Pelaksanaan survey lapangan tersebut akan membutuhkan beberapa
metodologi sebagai berikut :
✓ Mempelajari lokasi rencana trase jembatan dan daerah-daerah
sekitarnya dari segi geografis, sosial ekonomi secara umum.
- Sketsa alinyemen horisontal dan alinyemen vertikal.
- Batas-batas ruang milik jalan.
- Lokasi deposit material jembatan yang diperkirakan dapat
dimanfaatkan, seperti quarry pasir, batu atau bahan timbunan.
- Kondisi alam tertentu yang dapat atau akan mempengaruhi
kontruksi jembatan, seperti misalnya sungai, danau, laut, lembah,
jurang, bukit, gunung dan sebagainya.

18
- Lokasi bangunan-bangunan tertentu sepanjang ruas jalan yang
diperkirakan dapat atau akan mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan konstruksi maupun pelayanan lalu lintas jalan.
✓ Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait serta
lembaga masyarakat di sekitar lokasi perencanaan termasuk juga
mengumpulkan informasi harga satuan/ upah untuk disekitar lokasi
proyek terutama pada proyek yang sedang berjalan.
✓ Membuat foto dokumentasi lapangan.

3. Tahap Analisa dan Evaluasi


Pada tahap ini dilakukan identifikasi hasil pengumpulan data dan survei lapangan
serta mengevaluasi permasalahan pada semua aspek teknis yang ada yaitu :
a. Lokasi Kegiatan jasa konsultansi ini berada di wilayah Kota Sabang (Lokasi
Ruas Jalan Sesuai Keputusan Walikota Sabang Nomor 620/815/2015
Tentang Penetapan status jalan/ruas jalan dalam kota sabang).
b. Inventaris Jembatan.
c. Adapun Lingkup Pekerjaan adalah melakukan Survey Kondisi Jalan an
Jembatan yang berstatus Jalan Kota dengan mengikuti aturan.
d. Uraian Pekerjaan Penguatan Database dan Survey Kondisi Jalan antara
lain:
✓ Data Survey Jembatan;
Mencakup Kondisi;
✓ Data Survey Kondisi Jalan;
Melakukan Survey kondisi permukaan.
✓ Kegiatan Pengolahan dan Analisis Data, serta melakukan Ekspose
hasil Survey.
4. Pelaporan
Suatu perencanaan yang baik tentunya akan sangat bergantung pada metodologi
yang dilakukan untuk pencapaian hasil yang maksimal. Dengan metodologi yang
baik tersebut, maka hasil yang diperoleh juga memiliki suatu standarisasi kerja
yang ideal pula. Dalam hal ini Kerangka Acuan Kerja yang telah di tetapkan oleh
PPK menjadi pola dasar terhadap hasil dan capaian suatu perencanaan. Selain

19
adanya data teknis, untuk melengkapi hasil pekerjaan Survey Kondisi Jalan Dan
Jembatan, maka konsultan mengeluarkan laporan hasil kerja sebagai berikut :
a. Laporan Pendahulan
Merupakan suatu apresiasi pekerjaan yang memuat :
✓ Metodologi dan Rencana Kerja;
✓ Organisasi Pekerjaan
✓ Jadwal mobilisasi tenaga dan rencana kegiatan.
b. Laporan Antara :
✓ Hasil pengumpulan data sekunder dan primer
✓ Hasil kajian terhadap data survey
c. Laporan Akhir
Laporan Perencanaan meliputi ringkasan uraian dari Laporan Survai
Pendahuluan, pengolahan dan perhitungan perencanaan. Susunan laporan
perencanaan untuk tiap jalan adalah sebagai berikut: ;
✓ Daftar lsi - Peta Jaringan jalan
✓ Data Kondisi Jalan
d. Hard Disk External Hasil Kegiatan (500 GB)
e. Keluaran/ Produk Yang Dihasilkan
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini, yaitu:
✓ Kondisi eksisting Jalan dan Jembatan.
✓ Penetapan Ruas Jalan dan dan Jembatan informasinya dalam bentuk
tabel (formulir survei inventaris Jaringan Jalan).
✓ Dokumentasi/visualisasi
✓ Laporan Data Survey.
✓ Hard disk External hasil kegiatan (500 GB).
Beranjak dari berbagai metodologi yang telah di utarakan dalam
pembahasan sebelumnya, serta adanya pola kerja yang telah ditentukan
dalam Kerangka Acuan Kerja, maka konsultan berkeyakinan untuk
menghasilkan suatu produk perencanaan yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk itu dalam hal ini konsultan mencoba untuk
menguraikan tiap item yang telah ditetapkan oleh PPK sebagai ketentuan
hasil perencanaan, antara lain sebagai berikut:

20
Metodologi pelaksanaan Pekerjaan Penguatan Database dan Survey Kondisi
Jalan dilaksanakan dengan mekanisme kegiatan sebagai berikut :
1) Kondisi eksisting;
Melakukan survey pengukuran Jalan, Jembatan eksisting dan bangunan
pendukung jalan seperti talud, saluran dan kondisi bahu jalan.
2) Melakukan Analisis dari hasil survey kondisi Jembatan sesuai dengan
kondisi lapangan.
3) Dokumentasi/visualisasi, Melakukan dokumentasi setiap ruas jalan yang
disurvey.
4) Hard disk External hasil kegiatan (500 GB). Mengumpulkan semua data
hasil survey dan mengcopykan kedalam Hard disk External.

21
C. PERSONIL DAN PENUGASAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan dibutuhkan tenaga
ahli yang sesuai dengan persyaratan KAK antara lain sebagai berikut:

TEAM LEADER / AHLI


TEKNIK JALAN

SURVEYOR

KURIR
(TENAGA SURVEY)

OPERATOR
KOMPUTER

Kebutuhan personil dan kualitas personil Tim Konsultan yang akan ditugaskan
dalam pekerjaan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan telah ditentukan dalam
Kerangka Acuan kerja. Konsultan berusaha untuk memberikan Personil yang
mempunyai kualitas lebih dari ketentuan dalam KAK tersebut terutama dalam hal
pengalaman pekerjaan Perencanaan teknis. Konsultan mengusulkan tugas dan
tanggung jawab personil sebagai berikut :

1. Ahli Teknik Jalan


Uraian tugas dan tanggung jawab yang akan dilaksanakan oleh Ahli Teknik Jalan
antara lain sebagai berikut :
a. Melakukan peninjauan lapangan dan survey untuk memperoleh data awal
dan kondisi existing yang berpengaruh pada Struktur bangunan
b. Merencanakan pekerjaan yang berkaitan dengan Struktur bangunan
berdasarkan acuan yang berlaku dan relevan

22
c. Merekomendasikan metode pekerjaan Struktur kepada team leader
d. Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan Struktur bangunan
e. Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan perencanaan teknis
bangunan dengan tata ruang yang proporsional
f. Menyiapkan bahan-bahan/literature yang akan dijadikan standar biaya
g. Menghimpun data-data bahan material pekerjaan yang dibutuhkan dalam
rancangan rencana anggaran biaya
h. Membuat Analisa biaya komponen proyek, menyusun rencana anggaran
biaya proyek.
2. Surveyor
Ahli Surveyor/ Pengukuran memiliki uraian tugas dan tanggung jawab antara lain
sebagai berikut :
a. Melaksanakan Pengukuran dan menghimpun data topografi pada lokasi
Perencanaan
b. Membuat sketsa lapangan
c. Menjabarkan keseluruhan hasil pengukuran topografi melalui laporan hasil
survey
d. Bertanggung jawab terhadap penggunaan peralatan survey dan akurasi hasil
pengukuran yang diperoleh.

3. Kurir (Tenaga Survey)


Membantu Surveyor Melaksanakan Pengukuran dan menghimpun data topografi
pada lokasi Perencanaan.

4. Operator Komputer
Uraian tugas dan tanggung jawab yang akan dilaksanakan oleh Operator
komputer antara lain sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data,
b. Melakukan Pekerjaan Persiapan dan Pendahuluan
c. Membuat kerangka umum/konsep rencana arsitektur, dan pengembangan
disainnya

23
d. Melakukan analisa yang berkenaan dengan perencanaan teknis (DED)
arsitektur
Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli yang lain dan tenaga pendukung yang
ada.

24
D. JADWAL RENCANA KERJA
Konsultan perencana telah mencoba menyusun jadwal rencana untuk pekerjaan jasa
konsultansi ini. Untuk menghindari terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan,
maka jadwal kegiatan disusun sebagai berikut:

BULAN 1.00
No Uraian Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4

1 Tahapan persiapan administrasi & Teknis

2 Pelaksanaan Survey Lapangan

3 Pelaksanaan Proses Data Teknis

4 Penyerahan Laporan Survey

25
BAB IV
DATA KAWASAN PERENCANAAN
A. GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN
Survai pendahuluan atau reconnaissance survey adalah survai yang dilakukan pada awal
pekerjaan dilokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk memperoleh data awal sebagai bagian
penting bahan kajian teknis dan bahan untuk pekerjaan selanjutnya. Survai ini diharapkan
mampu memberikan saran dan bahan pertimbangan terhadap survai detail lanjutan.
Adapun kondisi ruas Jalan yang akan ditangani dapat dilihat pada foto hasil dokumentasi
awal yang dilakukan.
1. Data Kawasan
Kota Sabang secara Administratif merupakan bagian wilayah Propinsi Aceh dan
merupakan wilayah kepulauan yang berbentuk Pemerintahan Kota yang memiliki 2
(dua) wilayah kecamatan. Secara umum Kota Sabang berada pada ketinggian 28m diatas
permukaan air laut (dpl). Kondisi morfologinya didominasi oleh pergunungan yakni
sekitar 48,17% dari luas kawasan keseluruhan. Sedangkan secara lebih rinci topografi
Kota Sabang meliputi dataran 51,01%, Landai 6,03% bergelombang 31,70%, bergunung
48,17%, sangat curam 14,10%.

26
3. Topografi
Secara umum Kota Sabang berada pada ketinggian 28 m di atas permukaan air laut
(dpl). Kondisi morfologinya didominasi oleh pergunungan, yakni sekitar 48,17 % dari luas
kawasan keseluruhan. Sedangkan secara lebih rinci topografi Kota Sabang meliputi
dataran Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015 Pemerintah Kota Sabang
51,01%, Landai 6,03 %, bergelombang 31,70%, bergunung 48,17%, sangat curam
14,10%.

4. Geologi
Kondisi geologi Kota Sabang secara umum terbagi menjadi 2 (dua) sub bagian dimana
diantara 2 sub bagian tersebut kondisinya sangat berbeda, dan pada umumnya
terbentuk dari hasil letusan gunung berapi yang terdiri dari tufa andesit. Formasi batuan
Kota Sabang terdiri dari batuan vulkanis seluas 97,71 % dari luas wilayah dan endapan
alluvial 0,86 %.

5. Hidrologi
Sumber daya air di Kota Sabang terdiri dari air permukaan, air tanah dan mata air.
Sungai-sungai yang terdapat di Pulau Weh umumnya memiliki ukuran relatif kecil dan
pendek. Meskipun Kota Sabang memiliki beberapa sumber air bersih, namun debitnya
yang relatif kecil dan topografi pulau Weh yang bergelombang menyebabkan tidak
semua wilayah di Kota Sabang mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM Tirta
Aneuk Laot.

6. Klimatologi
Secara umum iklim di Kota Sabang termasuk ke dalam iklim tropis. Hal ini dipengaruhi
karena letaknya yang berada di sekitar garis khatulistiwa. Curah hujan tahunan Kota
Sabang berjumlah di atas 2000 mm, dengan tingkat curah hujan sedikit terjadi
perbedaan antara wilayah pantai dengan wilayah ber bukit dan bergunung. Berdasarkan
Klasifikasi Schmidt dan Fergusson, tipe curah hujan Kota Sabang termasuk kelas B
(basah). Temperatur rata- rata di Kota Sabang adalah sekitar 26o C dengan temperatur
maksimum 31o C dan temperature minimumnya 20oC.

28
pengembangan kawasan perkotaan, baik itu untuk penyediaan sarana dan prasarana di
kawasan perkotaan juga untuk aktivitas perdagangan dan jasa. Selanjutnya Peruntukan
lahan untuk kawasan pemukiman, kawasan penghijauan, perikanan, industri menduduki
perikat ke dua terluas dengan potensi pengembangannya masih terdapat 90% peluang
pengembangannya kedepan.

30

Anda mungkin juga menyukai