3
Pengertian Umum K3
K3 adalah suatu pengetahuan termasuk
penerapannya dalam upaya:
Mencegah kecelakaan kerja,
Penyakit akibat kerja,
Kebakaran,
Peledakan,
Pencemaran
dan lain-lain akibat yang ditimbulkan.
4
Pendekatan K3
Cara pendekatan terhadap pelaksanaan K3 ini
adalah melalui ketentuan hukum sehingga suka
tidak suka, mau tidak mau, semua pihak’ dipaksa’
untuk melaksanakannya.
5
Tujuan K3
Mengacu kepada UU No: 1/1970 tentang
Keselamatan Kerja, tujuan dari K3 ini pada
dasarnya diarahkan untuk:
Melindungi para pekerja dan orang lain di
tempat kerja,
Menjamin setiap sumber produksi dipakai
secara aman dan efisien,
Menjamin proses produksi berjalan lancar.
6
Tujuan K3
Dengan tujuan seperti diatas, secara spesifik
outcomes yang ingin dicapai melalui
pelaksanaan K3 ini adalah :
Proses produksi lancar
Produktivitas meningkat
Kesejahteraan meningkat
7
Fokus K3
Dengan outcome spesifik menekan resiko
kerugian maka kegiatan K3 ini difokuskan
kepada tiadanya kecelakaan kerja. Nihil
kecelakaan kerja.
Untuk itu maka fokus dari K3 ini adalah:
a. Mencegah terjadinya kecelakaan,
b. Bahaya kebakaran,
c. Peledakan,
d. Penyakit akibat kerja,
e. Pencemaran dll.
8
Produk-produk kepranataan K3
1. UU No : 1/1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No : 18/1999 tentang Jasa Konstruksi
3. UU No : 13/2003 tentang Ketenagakerjaan
4. PP No : 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
5. PP No : 30/2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
6. SKB Menaker dan Men PU No : 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986 tentang Ke
selamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi
7. Permenaker No : 05/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Ke
sehatan Kerja (SMK3)
8. Keppres No : 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah
9. Kep. Menkimpraswil No : 339/KPTS/2003 tentang Penilaian Kualifikasi Penye dia
Jasa Konstruksi
10. Kep. Menteri PU No : 08/SE/M/2006 tentang Pengadaan Jasa Konstruksi Un tuk
Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2006.
11. Peraturan Menteri PU No: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen
K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
9
UU No : 1 / 1970 tentang
KESELAMATAN KERJA
Menentukan bahwa kecelakaan kerja itu harus dicegah
jangan sampai terjadi dan lingkungan kerja harus
memenuhi syarat-syarat kesehatan
10
Tujuan dan sasaran Undang-Undang
Keselamatan
Agar tenaga kerja dan setiap orang lain yang
berada dalam tempat kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat,
Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai
dan digunakan secara efisien,
Agar proses produksi dapat berjalan secara
lancar tanpa hambatan apapun.
11
Ruang Lingkup
Adanya suatu usaha, baik itu usaha yang bersifat
ekonomis maupun usaha sosial;
12
Syarat-syarat Keselamatan Kerja dan Kesehatan
Kerja untuk:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain
yang berbahaya;
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan;
6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-
luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap,
gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara
dan getaran;
13
Syarat-syarat Keselamatan Kerja dan
Kesehatan Kerja untuk:
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit
akibat kerja baik phisik mau pun psikis, peracunan,
infeksi dan penularan;
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
12. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya;
14
Syarat-syarat Keselamatan Kerja dan
Kesehatan Kerja untuk:
14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman atau barang;
15. Mengamankan dan memelihara segala jenis
bangunan;
16. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar
muat, perlakuan dan penyimpanan barang;
17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
18. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan
pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi
bertambah tinggi
15
PERALATAN PENDUKUNG K3
16
17
18
19
LATAR BELAKANG
Pembangunan prasarana jalan berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan harus mempunyai tujuan untuk
meningkatkan tingkat sosial dan ekonomi masyarakat
21
MAKSUD DAN TUJUAN
Menjelaskan kebijakan nasional penataan ruang dan
pengelolaan lingkungan hidup
Menjelaskan kebijakan pembangunan prasarana jalan
dan sektor terkait
Menjelaskan jenis dan tingkat studi yang dibutuhkan
(perlu AMDAL dengan kategori A, B atau C)
Menjelaskan persiapan yang perlu dilakukan untuk
menjabarkan dokumen RKL/UKL pekerjaan jalan
Menjelaskan penjabaran pengelolaan lingkungan hidup
dalam desain, spesifikasi, persyaratan teknis
pelaksanaan dan dalam dokumen tender dan dokumen
kontrak
22
PERATURAN PERUNDANGAN
Peraturan Perundangan yang mendasari Penyusunan
Peraturan Persyaratan LH dalam Bidang Jalan
23
PERATURAN PERUNDANGAN
Yang mendasari Penyaringan Lingkungan:
24
PERATURAN PERUNDANGAN
Yang Mendasari Kegiatan Penjabaran Dokumen RKL, UKL
26
ISTILAH
ANDAL(Analisis Dampak Lingkungan Hidup) adalah
telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak
besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
27
ISTILAH
Upaya Pengelolaan Lingkunga Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) adalah upaya yang
dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan
yang tidak wajib melakukan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL)
28
BAHASAN
29
PERATURAN DAN PERSYARATAN LH
30
KEBIJAKAN TATA RUANG
Pemanfaatan ruang ditujukan untuk perlindungan fungsi
ruang dan mencegah, serta menang-gulangi dampak
negatif terhadap Lingkungan Hidup.
31
Kebijakan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam harus
dihindari dan dicegah timbulnya kerusakan dan
pencemaran Lingkungan Hidup.
Pembangunan yg dilaksanakan harus berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan, dengan
mempertimbangkan kebutuhan untuk generasi saat
ini dan generasi mendatang
32
Kebijakan AMDAL
AMDAL, merupakan bagian studi kelayakan untuk kegiatan yg
berdampak besar dan penting.
33
PROSES PENILAIAN DAN PERSETUJUAN DOKUMEN KA-ANDAL
DAN DOKUMEN AMDAL
Kmtn LH/Bapedalda Masyarakat Men.LH/Gub/
Pemrakarsa Komisi Penilai
(Inst. yg bertgg jwb) Berkepentingan Bupati/W.kota
Pengumum
an Rencana
Kegiatan
Saran, Pendapat
dan Tanggapan
Penyusunan Konsultasi
KA-ANDAL Masyarakat
Penilaian/Pembahas
an (maks. 75 hr)
Kesepakatan
Penyusunan
ANDAL,RKL,RPL
Dasar Studi AMDAL
Penilaian/Pembahas Konsultasi
an (maks. 75 hr) ANDAL Masyarakat
34
bersambung
sambungan
Penilaian/Pembahasan
Konsultasi Masyarakat
(maks. 75 hr)
ANDAL
Tidak
Perbaikan
Tidak Layak Layak
Lingkungan
Ok Rekomendasi Keputusan
Layak
Salinan
ANDAL,RKL,RPL dan
Salinan Kelayakan
Keterangan :
= Tujuan akhir surat/dokumen untuk kemudian diteruskan, diproses dan/atau ditembuskan
Sumber : PP No.27 Tahun 1999 (Pasal 14-23)
35
PROSES PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN UKL/UPL
BAPEDALDA
PEMRAKARSA Instansi yang DINAS KIMPRASWIL KETERANGAN
bertanggung jawab
Formulir Isian
Pembahasan
kordinasi Maksimum 7 hari
UKL/UPL (sudah
diisi)
Perbaikan ?
ada Maksimum 7 hari
Perbaikan
Tidak **
Fungsi Jalan
jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan
lingkungan.
Status Jalan
jalan nasional, jalan propinsi, jalan kota, jalan
kabupaten, jalan desa, dan jalan khusus
37
Penyaringan AMDAL berdasarkan faktor
dampak penting dan lokasi/ koridor jalan
Evaluasi kinerja pengelolaan lingkungan (ref. Kep.Bapedal-056/1994)
dan masukan kebijakan untuk peningkatan Penerapan
kinerja masa datang PERENCANAAN UMUM Pertimbangan
Pengelolaan
Lingkungan
Pelingkupan isu isu lingkungan yang Hidup Pada
EVALUASI perlu dikaji lebih detail dalam ANDAL PRA STUDI
PASCA atau kajian lingkungan KELAYAKAN
Proyek Jalan
PROYEK
38
INFORMASI YANG DIPERLUKAN :
1. Propenas INFORMASI YANG DIPERLUKAN :
2. Kebutuhan / Permintaan 1. Rencana Umum
3. Rencana Pengembangan Wilayah 2. Lokasi Proyek
4. Rencana Tata Ruang 3. Data Teknis, Lingkungan dan
5. Tata Guna Lahan / Sumber Daya Ekonomi
INFORMASI YANG TAHAP INFORMASI YANG
RENCANA UMUM
DIPERLUKAN : DIPERLUKAN :
1. Pengembangan PENYARINGAN
AMDAL 1. Pra-studi
Manfaat Proyek TAHAP EVALUASI TAHAP PRA-STUDI
KELAYAKAN
Kelayakan
PASCA PROYEK
(TL.E) untuk proyek 1 2. Survei
EVALUASI PELINGKUPAN
mendatang RKL & RPL KA-ANDAL Pendahuluan
2. Pelaksanaan RKL 8 2 Teknis
dan RPL Lingkungan dan
Ekonomi
TAHAP PASCA TAHAP STUDI
KONSTRUKSI KELAYAKAN
7 3
(O&M) DAN
PELAKSANAAN
PENYUSUNAN
INFORMASI YANG PEMANTAPAN RKL &
RPL ANDAL & RKL / RPL
DIPERLUKAN : INFORMASI YANG
1. Gambar 4 DIPERLUKAN :
TAHAP TAHAP
Terlaksana KONSTRUKSI
6
5 PERENCANAAN 1. Studi
termasuk RKL dan TEKNIS
PENJABARAN Kelayakan
PELAKSANAAN DAN TAHAP
RPL PEMANTAPAN RKL &
PRA-KONSTRUKSI
RKL & RPL (Termasuk
2. Prosedur Operasi RPL
(PENGADAAN TANAH ) AMDAL)
3. Prosedur PELAKSANAAN DAN 2. Survei Detail
Pemeliharaan PEMANTAPAN RKL &
RPL
Pemerintah Pusat
mengatur, membina, dan mengelola jalan
nasional
Pemerintah Propinsi
mengatur, membina, dan mengelola jalan
propinsi
Pemerintah Kota/Kabupaten
mengatur, membina dan mengelola jalan kota,
kabupaten, dan jalan desa
40
HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT
Memberi masukan dan saran dalam pembangunan
jalan
41
Kebijakan Sektor Kehutanan
UU.41/1999 tentang Kehutanan
42
Kebijakan Sektor Kebudayaan
Sesuai UU No.5 tahun 1992 ttg Benda Cagar Budaya
- setiap orang yg menemukan benda cagar budaya
wajib melaporkan pada pemerintah
- setiap orang dilarang merusak benda cagar budaya
dan situs serta lingkungannya
43
Kebijakan Sektor Perhubungan
Sesuai UU No.13 tahun 1992, tentang
Perkeretaapian
44
Kebijakan Sektor Pertanahan
UU no. 20 tahun 1961 ttg Pencabutan Hak Atas Tanah
Dan Benda Yang Ada Di Atasnya : pencabutan hak atas
tanah harus disertai syarat tertentu
Perpres RI No. 36 Tahun 2005 ttg Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
pengadaan tanah harus sesuai RUTR
pengadaan tanah dilakukan secara musyawarah langsung
dengan pemiliknya
pemberian ganti rugi terhadap tanah, bangunan, tanaman dan
benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah dapat berupa
uang, tanah pengganti, pemukiman kembali, serta kombinasi,
dan atau bentuk lain yang disepakati
Permendagri No. 1 tahun 1994: mengatur pemberian
ganti rugi tanah ulayat
45
Kebijakan Sektor Sosial
Sesuai Keppres No. 111 tahun 1999 tentang Pembinaan
Kesejahteraan Sosial Komunitas Adat Terpencil
46
Persyaratan Lingkungan Bank Dunia
Environmental Assessment
- instrumen: ANDAL, Perenc.Lingk, Audit Lingk, Resiko Lingk.
- screening : kategori A, B, dan C
Natural Habitat
- kajian yg seksama, terutama kawasan lindung
- isu utama pada penyaringan dan pelingkupan
Cultural Properties
- mencakup situs purbakala, benda cagar budaya, keunikan alami
- isu utama pada penyaringan dan pelingkupan
Indigenous People
- mencakup masyarakat adat yang peka thd perubahan
- perlu ANDAS, melalui konsultasi masyarakat
Involuntary Resettlement
- Full LARAP : penduduk terkena > 200 jiwa/40 KK
- Simplified LARAP : penduduk terkena < 200 jiwa/40 KK
- Tracer Study : pembebasan telah dilakukan dlm 2 thn
47
KETENTUAN WORLD BANK
(10 Safeguard Policies)
Environmental Assessment
Natural Habitat
Pest Management
Forestry
Cultural Property
Safety of Dams
Involuntary Resettlement
Indigenous Peoples Plus Disclosure Policy
Projects in Disputed Areas
Projects involving International Waters
48
Ketentuan Bank Dunia/WB:
49
Persyaratan lingkungan WB :
Pengelompokan proyek :
- Kategori A : menimbulkan dampak besar dan penting thd
Lingkungan (Wajib AMDAL)
- Kategori B : menimbulkan dampak tidak besar dan tidak
penting thd Lingkungan (Wajib UKL/UPL)
- Kategori C : menimbulkan dampak minimal & tidak
merugikan Lingkungan (Prosedur
Operasional Standar/POS).
50
Persyaratan lingkungan ADB :
Pengelompokan proyek :
- Kategori A : perlu EIA setara AMDAL.
- Kategori B : perlu IEE, sejenis Kajian lingkungan.
- Kategori C : tidak perlu EIA atau IEE.
51
Persyaratan lingkungan JBIC:
Prinsip dasar :
- Pemrakarsa bertanggung jawab thd penanganan dampak
- JBIC melakukan pengawasan dan koreksi
- Standar penanganan disesuaikan ketentuan
negara setempat
- Environmental revised dipertimbangkan dalam
proses pembiayaan proyek.
52
Pihak terkait pengelolaan LH bidang jalan
Pemrakarsa
Bertanggungjawab atas pelaksanaan PLH.
Bappeda.
Bertanggungjawab melakukan pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan
pembangunan Jalan di daerah.
Bapedalda.
Bertanggungjawab dalam pembinaan dan koordinasi pengendalian
dampak/kerusakan dan pencemaran lingkungan & pengelolaan lingkungan
hidup di daerah.
Instansi terkait.
Berperan dalam penanganan dampak sesuai bidang, tugas pokok dan
fungsinya.
53
MAKSUD & TUJUAN PENYARINGAN
54
DASAR PERATURAN PENYARINGAN
Kota Besar/Metropolitan-Arteri/Kolektor -
Panjang P 10 Km
a. Pembanguan Jembatan
Kota Besar - P 20 M
Kota Sedang Kebawah - P 60 M
56
BAGAN ALIR
PROSES PENYARINGAN LINGKUNGAN
RENCANA KEGIATAN
WAJIB Ya
UKL/UPL
UKL/UPL
Tidak
SOP
57
MAKSUD DAN TUJUAN KONSULTASI MASYARAKAT
58
SIAPA MASYARAKAT ?
Pemrakarsa (pelaksana/pengelola kegiatan)
59
KAPAN DILAKUKAN KONSULTASI ?
60
PENJABARAN RKL / UKL :
Gambar-gambar teknis
Spesifikasi teknis & persyaratan Pelaksanaan
Konstruksi
Agar dapat dicantumkan dalam dokumen tender
dan dokumen kontrak pekerjaan fisik.
61
Tujuan Penjabaran RKL/UKL
62
Pengelolaan lingkungan dalam bentuk
gambar desain
Contoh-contoh :
Pembuatan lereng galian/timbunan
Noise Barrier
Saluran drainase
Bak penampung sedimen
Rambu-rambu lalu lintas
Jembatan penyeberangan pejalan kaki
Guard rail
Penataan Lansekap
63
Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan
Contoh-contoh untuk:
Pemilihan lokasi base camp
Penanganan base camp
Pembuatan jalan sementara
Penanganan land clearing
Penanganan galian tanah
Penanganan situs purbakala
Penanganan pengangkutan bahan bangunan
Reklamasi quarry, borrow area
Revegetasi
Pembersihan sisa bahan bangunan
Prioritas kesempatan kerja
64
KOORDINASI PELAKSANAAN MANAJEMEN
LINGKUNGAN
Peran Pimpro / Pimbagpro
- Wajib melaksanakan RKL/RPL atau UKL/UPL
- Cek persyaratan dokumen lingkungan
- Pengelolaan dan pemantauan
- Informasi kepada masyarakat setempat
Peran Kontraktor
- Memahami dampak pek. konstruksi dan penanganannya
- Menyusun program pelaksanaan manajemen lingkungan
Peran Konsultan Supervisi
- Memantau pelaksanaan pengelolaan lingk. kontraktor
- Revisi RKL/RPL atau UKL/UPL
65
PEMANTAUAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL
66
MAKSUD DAN TUJUAN MITIGASI DAMPAK SOSIAL
67
PRINSIP PENGADAAN TANAH
Taraf hidup PTP setelah pengadaan tanah dapat lebih baik atau
sekurang-kurangnya sama.
68
LARAP DAN/ATAU TRACER STUDY
Format dan isi laporan LARAP dan Tracer Study dapat dilihat pada
lampiran.
69
RUANG LINGKUP UPL
70
Penyusunan KA – ANDAL
Permen LH no 08 tahun 2006
Pengertian
71
Tujuan KA-ANDAL
72
Fungsi Dokumen KA-ANDAL
73
Dasar Pertimbangan Penyusunan
KA-ANDAL
Keanekaragaman – komponen lingkungan yang perlu diamati
Keanekaragaman jenis usaha
Geografi
Faktor lingkungan hidup
Efisiensi
Penentuan masukan berupa data dan informasi yang amat relevan
74
Pihak yang terlibat dalam penyusunan
KA-ANDAL
Pemrakarsa
Instansi yang bertanggung jawab
Penyusun studi ANDAL
75
Pengumpulan data dan informasi tentang:
•Rencana usaha dan/atau kegiatan
Evaluasi dampak penting terhadap
•Rona lingkungan hidup
Lingkungan Hidup
•Kegiatan lain di sekitar rencana usaha
dan/atau kegiatan
•Saran, tanggapan dan pendapat masyarakat
76
Wawasan KA-ANDAL
Mencerminkan dan mempertimbangkan secara jelas dan
tegas wawasan lingkungan hidup dalam pembangunan
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
Beberapa faktor yang harus diperhatikan:
Menampung aspirasi tentang hal-hal yang dianggap penting untuk
ditelaah
Alternatif dari komponen usaha dan/atau kegiatan yang dipandang
layak (lingkungan hidup, ekonomis, teknis) terhadap dampak
negatif
Memperhatikan komponen-komponen lingkungan hidup yang
harus dilestarikan dan perubahan komponen lingkungan hidup
yang mendasar
Pemahaman agar Studi ANDAL lebih terarah dan sistematis
77
Komponen LH yang harus dipertahankan dan
dijaga serta dilestarikan
Hutan lindung, hutan konservasi dan cagar biosfer
Sumber daya air
Keanekaragaman hayati
Kualitas udara
Warisan alam dan warisan budaya
Kenyamanan lingkungan hidup
Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan
llingkungan hidup
78
Komponen LH yang berubah secara mendasar
dan dianggap penting
Fungsi ekosistem
Pemilikan dan penguasaaan lahan
Kesempatan kerja dan usaha
Taraf hidup masyarakat
Kesehatan masyarakat
79
Proses Pelingkupan
Hasil KA-ANDAL
Dampak penting hipotetik yang dipandang relevan untuk ditelaah secara mendalam
dengan meniadakan hal-hal atau komponen LH yang dipandang kurang penting
untuk ditelaah
Lingkup wilayah studi berdasarkan batas proyek, batas ekologis, batas sosial, batas
administratif
Batas waktu kajian yang merupakan rentang waktu yang akan digunakan sebagai
dasar dalam melakukan prakiraan perubahan kualitas/kondisi lingkungan tanpa
adanya proyek dan dengan adanya proyek
Kedalaman studi ANDAL mencakup metode, jumlah sampel, tenaga ahli yang
dibutuhkan sesuai dengan dana dan waktu
80
Pelingkupan Dampak Penting
Identifikasi dampak potensial dengan metode
Penelaahan pustaka dan/atau
Analisis isi dan/atau
Interaksi kelompok (rapat, lokakarya, brainstorming) dan/atau
Metode ad hoc dan/atau
Daftar uji (sederhana, kuesioner, deskriptif) dan/atau
Matrik interaksi sederhana dan/atau
Bagan alir dan/atau
Pelapisan (overlay) dan/atau
Pengamatan lapangan (observasi)
81
Pelingkupan Wilayah Studi dan
batas Waktu Kajian
82
Sistematika Penyusunan KA-ANDAL
Bab I – Pendahuluan
Latar belakang, Tujuan dan manfaat, Peraturan
Bab II – Ruang Lingkup Studi
Lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan ditelaah
Status dan lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan
Alternatif yang akan dikaji dalam ANDAL
Lingkup rona lingkungan hidup awal
Pelingkupan
Proses pelingkupan
Hasil proses pelingkupan mencakup dampak penting hipotetik, lingkup
wilayah dan batas waktu
83
Bab III – Metode Studi
Metode pengumpulan dan analisis data
Metode prakiraan dampak penting
Metode perhitungan matematis
Percobaab/eksperimen
Model simulasi visual dan peta
Metode analogi
Penilaian ahli
Metode evaluasi dampak penting
84
85