Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Untuk Pekerjaan :
Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan
(DED Terminal C Weru)

A. LATAR BELAKANG

Sektor transportasi merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam upaya
pengembangan wilayah, khususnya sektor transportasi darat yang pada umumnya
merupakan kegiatan transportasi yang paling banyak dan sering digunakan oleh
masyarakat. Pemilihan terhadap penggunaan transportasi darat pada umumnya
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain (i) jangkauan yang relative lebih luas; (ii)
operational cost yang lebih murah; dan (iii) relatif banyak digunakan.

Oleh sebab itu dengan semakin majunya suatu wilayah maka akan semakin meningkat
pula mobilitas yang terjadi di dalam maupun ke luar wilayah yang akan menyebabkan
semakin meningkat pula kebutuhan akan transportasi (khususnya transportasi darat). Dari
kondisi tersebut apabila tidak diantisipasi sedini mungkin akan dikhawatirkan terjadinya
ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan ketersediaan sarana dan prasarana
transportasi. Salah satu prasarana transportasi yang memiliki peranan penting dalam
suatu sistem transportasi di suatu wilayah adalah terminal. Dimana terminal merupakan
pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan
keberangjatan, menaikan dan menurunkan orang dan/ atau barang, serta perpindahan
moda angkutan.

Terminal Weru merupakan salah satu Teriminal Tipe C yang berada di Kabupaten
Cirebon yang berfungsi untuk mendistribusikan perjalanan angkutan umum perdesaan ke
wilayah di sekitarnya, sedangkan di malam hari Terimal Weru berfungsi sebagai tempat
singgah Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Kondisi terminal Weru dapat dikatakan sudah tidak berfungsi lagi sebagaima fungsi
terminal pada umumnya dan sekarang hanya digunakan sebagai tempat pengujian
kendaraan bermotor, meskipun kondisi jalan tersebut sudah tidak layak. Dalam hal ini
maka perlu adanya upaya mengaktifkan kembali fungsi terminal dengan merenovasi
bangunan gedung utama terminal dengan harapan agar terminak Weru dapat berfungsi
lagi dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masayarakat.

Melalui Kegiatan Pembangunan Gedung Terminal Pekerjaan Pembangunan Terminal


Weru diharapkan menjadi solusi dari permasalahan sebagaimana terurai diatas. Selain itu
diharapkan terminal ini menjadi terminal yang fleksibel dengan harapan nantinya
bangunan terminal ini dapat menyesuaikan diri baik itu berupa perkembangan waktu,
fisik (penataan ruang) dan lokasi pembangunan serta fungsi bangunan, terminal yang
dinamis dimana terminal ini memiliki maksud dapat seolah -olah bergerak, semangat,
energik, bertenaga. Dan terminal yang ekspresif yang dapat ditampilkan melalui wujud
bangunan yang bisa langsung diartikan oleh pengamatnya,diharapkan terminal nantinya
dapat menjadi semacam media komunikasi untuk memperlihatkan fungsi sesungguhnya
terminal sebagai naik dan turunya penumpang, sebagaimana fasadenya, sebesar apa
dimensinya dan berbagai pernyataan lainnya yang muncul dalam benak seseorang yang
melihat bangunan terminal ini. Suatu ekspresi serta munculnya citra (image) pada
bangunan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Secara khusus makasud dan tujuan dari pembangunan Terminal Weru ini adalah sebagai
berikut :
a) Maksud Pembangunan Terminal Weru adalah menyediakan pangkalan kendaraan
bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberanagkatan,
menaikan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan
yang layak untuk masyarakat, sehingga diharapkan dapat mewujudkan terciptanya
sistim transportasi yang handal sebagai pendukung sektor perekonomian gunab
mendorong pembangunan daerag serta meningkatakan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Undang - undanf Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

b) Tujuan pembangunan Terminal Weru adalah sebagai berikut :


1. Merancang sebuah objek desain Terminal Tipe C Kabupaten Cirebon yang
memadai dan representatif.

2. Merancang sebuah objek Terminal Tipe C Kabupaten Cirebon dengan Tema


Arsitektur Tradisional Modern dengan penerapan nilai-nilai Tradisional yang
ada di Kabupaten Cirebon.
3. Mewujudkan Pembangunan Terminal Tipe C Weru dalam upaya membangun
sistem transportasi yang handal, dalam upaya tercapainya pemerataan
pembangunan daerah;

4. Menciptakan fasilitas publik yang dapat memberikan pelayanan untuk semua


kegiatan yang berhubungan denga transportasi di Kabupaten Cirebon, dengan
bangunan yang merupakan pengembangan dan relokasi dari Terminal Weru
Kabupaten Cirebon eksisting;

5. Meningkatkan kualitas prasarana transportasi berupa Terminal yang mampu


memberikan nilai ekonomi lebih bagi masyarakat sebagai bentuk peningkatan
kualitas pelayanan prima kepada Masyarakat;

6. Sebagai tempat menakan dan menurunkan penumpang/wisatawan yang akan


dan telah berkunjung ke tempat-tempat wisata di Kabupaten Cirebon;

7. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petujuk bagi konsultan Perencana
yang mebuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang diharus dipenuhi
dan diperhatikan serta diinterpreastasikan kedalam pelaksanaan tugas
perencanaan. Dengan penugasan ini diharapkan Kosnultan Perencana dapat
melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran
yang memadai sesuai KAK ini.

C. SASARAN
Adapun sasaran dari pembangunan Terminal Weru ini adalah sebagai berikut :
a) Sasaran kegiatan ini adalah Perencanaan DED Gedung Terminal C Weru
b) Lingkup pekerjaan Perencanaan Pembangunan yang terdiri dari komponen kegiatan :
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Sipil / Arsitektur
c) Tahap - tahap yang dilaksanakan adalah :
- Perencanaan Perencanaan termasuk survei
- Penyususnan Rencana Anggaran Biaya
- Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ dll)

D. LOKASI KEGIATAN
Lokasi perencanaan terletak di kabupaten Cirebon.

E. SUMBER PENDANAAN
Sumber pendanaan kegiatan ini dibiayai dari dana APBD Kabupaten Cirebon Tahun
Anggaran 2021.

F. NAMA DAN ORGANISASI PEMEBERI KERJA


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ............................................................
Satuan Kerja : Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon

G. DASAR HUKUM
Landasan hukum maupun dasar pelaksanaan kegiatan inPembanagunan Gedung Terminal
Weru Tipe C adalah sebagai berikut :
a) Undang - undang Nomor. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
b) Undang - Undang Nomor 23 Tahaun 2014 Tentang Pemerintah daerah
c) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan
Anguktan jalan
d) Peraturan Meteri ‘Perhubungan Nomor PM 132 Tahun 2015 tentang Penyelenggaran
Terminal penumpang Angutan Jalan
e) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4235)
f) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajeman dan Rekayasa,
Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
g) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan
h) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.

H. STANDAR TEKNIS
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara,
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya No. 295/KPTS/CK/1997, Tanggal 1 April 1997
yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak dan Perencanaan
Fisik Bangunan Negara dan Produk Hukum lain yang terkait dengan pekerjaan.

a) Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk


penyelidikan gedung sederhana), membuat interpretasi secara garis besar terhadap
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan konsultansi dengan lingkungan setempat
mengenai kondisi bangunan.

b) Penyusunan prarencana seperti Rencana Pembangunan, perencana termasuk program


dan konsep ruangan, perkiraan biaya, dan konsep pembangunan gedung sampai
finishing, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan.

c) Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :

- Rencana Arsitektur, beserta uraian konsep dan fisualisasi, rencana struktur beserta
uraian konsep dan perhitungannya.

- Rencana pembangunan gedung, utilitas, beserta uraian konsep dan


perhitungannya.

- Perkiraan biaya.

d) Penyusunan rencana detail antara lain membuat :

- Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui.

- Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).


- Rincian Volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pembangunan
gedung.

- Laporan akhir perencanaan

e) Mengadakan Persiapan Pelelangan seperti membantu Pemimpin Proyek di dalam


menyusun dokumen pelelangan dan membantu Panitia Pelelangan menyusun program
pelaksanaan pelelangan.

f) Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan termasuk menyusun


berita acara penjelasan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan
dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

g) Mengadakan Perencanaan berkala selama pembangunan fisik dan melaksanakan


kegiatan seperti :

- Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada


perubahan.

- Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa


pelaksanaan pembangunan gedung.

- Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan


bahan.

I. FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Fasilitas pendukung untuk kelancaran kegiatan perencanaan terminal C Weru berupa
data-data perencanaan bangunan yang ada untuk kelancaran kegiatan perencanaan.

J. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI

Peralatan minimal yang harus dimiliki penyedia :

- Kendaraan operasional.

- Perangkat computer.

- Kamera.

- Meteran
K. PENDEKATAN METODOLOGI
Terminal adalah tempat dimana sekumpulan angkutan mengakhiri dan mengawali
lintasan operasionalnya. Dengan mengacu pada definisi tersebut maka diterminal
angkutan barang merupakan tempat memulainya aktivitas dan dapat pula mengakhiri
kegiatan bongkar muat. Di lain pihak bagi pengemudi angkutan barang maka terminal ini
adalah tempat untuk dimana awak kendaraan dapat beristirahat sejenak, yang selanjutnya
dapat digunakan juga kesempatan tersebut untuk perawatan ringan ataupun pengecekan
mesin.
Dalam Detai Engineering Design Terminal barang ini beberapa pendekatan yang
dilakukan yaitu:

- Pendekatan konsep arsitektur bangunan (konsep arsitektural) dan sirkulasi.


- Pendekatan konsep stuktur bangunan (konsep struktural).
- Pendekatan konsep utilitas bangunan (mekanikal, elektrikal dan komunikasi).

a. Konsep Arsitektur Bangunan


1. Citra Bangunan
Konsep arsitektur bangunan tidak terlepas dari citra bangunan yang akan
dibentuk dalam sebuah lingkungan fisik. Citra bangunan merupakan
manifestasi dari kenampakan fisik bangunan secara global dari bentuk atap,
bentuk kolom bangunan, bentuk pintu dan jendela hingga bentuk-bentuk
ornamen yang ada.

Dalam perancangan bangunan terminal ini, pendekatan arsitektur bangunan


yang akan ditransformasikan ke dalam design adalah:

- Sesuai dengan fungsi bangunan dan image yang melekat pada kawasan
dimana bangunan berdiri.
- Rasional dalam skala, suasana dan detail.
- Berseni dalam kaidah proporsi, bentuk, garis, warna, gelap-terang dan
detail.
- Jujur dalam struktur dan bahan.
2. Tata Sirkulasi dan Organisasi Ruang
Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam perencanaan tata sirkulasi dan
organisasi ruang dalam bangunan terminal antara lain sebagai berikut:

1) Prinsip hubungan terdekat dengan semua fungsi. Dekat (dapat diartikan


jarak capai pendek, waktu capai pendek atau sedikitnya hambatan dalam
pencapaian).
2) Prinsip alternatif pencapaian, sesuaikan dengan kebudayaan orang
Indonesia yang sulit diatur, orang dibiarkan mengukur kemampuannya
sendiri, disamping pengrah dan pembatas ruang.
3) Kelancaran adalah prioritas utama.
4) Kemudahan layanan sistem.
5) Keamanan bagi pejalan kaki.
6) Kenyamanan inderawi.
7) Hubungan antar kegiatan, antar kelompok kegiatan dan pengawasan
yang mudah dan wajar.
8) Pembatasan: bagaimanapun efektifnya desain, tetap harus berada pada
jangkauan efisiensi ekonomi. Hal ini karena terminal juga dianggap
sebagai salah satu sumber pendapatan Pemerintah Daerah
(kabupaten/kota).

3. Pendekatan Peruangan Terminal


Pendekatan peruangan dalam disain bangunan terminal meliputi program
ruang, dimensi ruang, organisasi ruang dan karakter ruang. Selain itu,
pendekatan khusus yang akan diidentifikasikan dalam ruang pergerakan
meliputi sirkulasi kendaraan dan manusia. Pada sirkulasi ini, faktor yang
paling penting adalah pola dan standar dimensinya.

4. Pola Sirkulasi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan pola sirkulasi yaitu
sebagai berikut:
1) Kendaraan umum di Indonesia, berjalan di kiri, stir kanan dan berpintu
di kiri dan atau belakang. Bis kota berpintu di kiri depan untuk masuk,
kiri belakang untuk keluar oplet berpintu di belakang.
2) Kendaraan merapatkan badan kirinya pada sisi kanan emplasemen.
3) Karena itu arah kendaraan mendekati terminal, searah jarum jam.
4) Kendaraan dapat masuk dari arah manapun, tetapi harus melewati satu
titik kontrol, yang biasanya merupakan juga pos retribusi.
5) Jalan masuk terminal cukup mudah, sehingga bis tidak perlu macet di
sana. Begitu pula jalan keluarnya. Jalan masuk dapat juga di bagi-bagi
menurut moda kendaraan dan arah datangnya.
6) Jalur kendaraan dan pejalan kaki terpisah.
7) Pejalan kaki dapat menghampiri atau menyilang kendaraan pada tempat-
tempat tertentu, dimana kecepatan kendaraan tidak lebih dari 10 km/jam.
8) Untuk menghindari persilangan, ketidaksesuaian, tiap moda angkutan
mempunyai jalur sendiri-sendiri.
9) Sirkulasi manusia menyebar dari suatu pintu masuk, tetapi relatif tidak
terlalu jauh, sehingga tidak melelahkan. Orang cenderung masuk dari
pintu yang sama dengan kendaraan.
10) Pada persilangan dengan kendaraan ada kemungkinan: orang terus,
kendaraan naik atau kebawah tanah.
11) Kendaraan terus, orang ke skyway/jembatan penyeberang atau ke bawah
tanah.

b. Kriteria Perencanaan Terminal


- Sirkulasi Lalu Lintas
Jalan masuk dan keluar kendaraan harus lancar dan dapat bergerak dengan
mudah. Jalan masuk dan keluar calon penumpang kendaraan umum harus
terpisah dengan keluar masuk kendaraan.
Kendaraan didalam terminal harus dapat bergerak tanpa halangan yang tidak
perlu. Sistem sirkulasi kendaraan didalam terminal di tentukan berdasarkan:
1) Jumlah arah perjalanan Frekwensi perjalanan
2) Waktu yang diperlukan untuk turun naik penumpang
Sistim sirkulasi ini juga harus ditata dengan memisahkan jalur bus/kendaraan
dalam kota dengan jalur bus/kendaraan antar kota.

c. Pekerjaan Reconnaissance Maksud dan Tujuan


a. Untuk mendapatkan informasi awal mengenai lokasi terminal barang, fasilitas
existing, kegiatan terminal barang, kondisi lingkungan, potensi daerah
hiterland dan rencana pengembangan.
b. Memberikan gambaran potensi daerah dan manfaat pembangunan fasilitas
terminal barang.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam pelaksanaan reconnaissance yakni
pengamatan lokasi, untuk mengetahui:

 Layak atau tidaknya lokasi tersebut dibangun dan dikembangkan bila ditinjau
dari aspek teknis, operasional, keselamatan perjalanan, sosial, ekonomi dan
manfaat.
 Seberapa luas area yang perlu disurvey topografi dan melakukan pengukuran
 Kondisi lingkungan, antara lain menyangkut keberadaan daerah konservasi
(daerah lindung) baik perairan, daratan (hutan lindung, hutan bakau), sosial,
dan lain-lain di lokasi terminal barang dan sekitarnya.
Pengumpulan data-data sekunder meliputi data-data kondisi terminal barang
(teknis maupun operasional), ekonomi, kondisi jaringan transportasi, demografi,
meteorologi (lokasi terdekat) dan Rencana Umum Tata Ruang (dari Pemda
setempat). Dalam perencanaan terminal barang agar dilengkapi dengan alternatif.

Kesimpulan dari hasil pekerjaan reconnaissance:

a) Gambaran lokasi Terminal (back-up area, acces road) berupa gambar


informasi (berskala atau tanpa skala).
b) Gambaran manfaat pembangunan terminal barang.
c) Usulan/saran pembangunan terminal barang (dilengkapi dengan fasilitas
pelabuhan yang dibutuhkan).
d) Informasi terminal barang terdekat dari lokasi rencana pembangunan
terminal barang (jarak, kondisi jalan, dll).
e) Usulan luas area untuk survey topografi.
2) Pekerjaan Survey Topografi seluas ± 15 Ha (luas dapat berubah sesuai dengan
hasil reconnaissance).
Maksud dan tujuan dari pekerjaan survey dalam hal ini terutama untuk
mendapatkan gambaran tentang :

 Kondisi topografi daerah survey. Kesimpulan dari hasil pekerjaan


Topografi

Berdasarkan data-data teknis dari hasil survey, Topografi dan data-data


meteorologi, konsultan diminta untuk memberikan kesimpulan/kesan teknis
terhadap alternatif terminal barang sehingga diharapkan akan di dapatkan
lokasi terminal barang yang paling menguntungkan.

Faktor-faktor pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemberian


kesimpulan/kesan teknis ini adalah keamanan terhadap bangunan-bangunan
yang akan dibangun akibat proses alam.

3) Survey penyelidikan tanah (lokasi ditentukan setelah pembahasan Interim


Report)
Maksud dan Tujuan
Pekerjaan penyelidikan tanah berupa penelitian dilapangan dan dilaboratorium
adalah untuk mengetahui struktur dan jenis tiap lapisan tanah bawah
permukaan, dimana hasil pekerjaan penyelidikan tanah ini dimaksud sebagai
data yang akan dipergunakan untuk melaksanakan konstruksi yang akan
dibangun dilokasi yang bersangkutan. Hasil tersebut harus memadai sebagai
bahan analisa perencanaan dan perhitungan.
 Perencanaan sistem pondasi
 Analisa daya dukung (bearing capacity) untuk deep dan shallow
foundation.
 Analisa penurunan/settlement
 Analisa perbaikan tanah/soil improvement.
 Perencanaan retaining wall dan analisa slip circle.
Kegiatan yang dilakukan pada saat survey penyelidikan tanah antara lain:

Sondir:10 titik

4) Pembuatan Desain
Lingkup pekerjaan pembuatan design meliputi perhitungan konstruksi,
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Bill of Quantity (BQ), Rencana
Anggaran dan Biaya (RAB) dan gambar rencana terdiri dari:

- Lay Out Fasilitas Terminal Barang lainnya yang dibutuhkan


Fasilitas Terminal Barang ini yang dibutuhkan adalah fasilitas terminal
barang untuk menunjang kelancaran Bongkar Muat antara lain:

 Terminal Bongkar Muat


 Gudang
 Jalan
 Lapangan penumpukan
 Kantor di Terminal Barang
 Pagar
 Mushalla
 Penerangan
- Data kondisi tanah digunakan untuk perencanaan beberapa besaran
dibawah ini:
(1) Daya dukung tanah untuk pondasi langsung yaitu gravity structure,
areal penimbunan dan lain-lain.

(2) Perhitungan consolidation settlement untuk pondasi langsung,


timbunan dan lain-lain.

5) Pembuatan Gambar Perspektif


Gambar perspektif dilakukan dengan gambar teknis dalam perhitungan
konstruksi nantinya dan didukung dengan gambar terinci. Dan hal
penyampaian dan pemaparan sehingga operasional terminal nantinya bisa
tervisualisasi dengan baik.
6) Pembuatan Detail Konstruksi
Pembuatan detail konstruksi meliputi gambar detail konstruksi dan lay out
terminal, serta pola-pola perhitungan dan analisa struktur dan arsitektur
sehingga menghasilkan suatu pola konstruksi yang kompleksitas.

7) Penyusunan RAB
Penyusunan RAB dilakukan denagn dua bentuk yaitu RAB yang bersifat
menyeluruh dan RAB yang bersifat terinci. Sehingga pemanfaatannya nanti
dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Penyusunan RAB terinci terutama difokuskan pada upaya penghasilan


rancangan bangunan sehingga menghasilkan suatu struktur bangunan secara
lengkap. Sedangkan RAB secara macro merupakan pembagian dari pada
fasilitas-fasilitas terminal sehingga mempermudah dalam menganalisa bagi
pengambil kebijakan dan mempermudah proses pentahapan dalam
pembangunan terminal nantinya.

8) Penyusunan Dokumen Lelang


Penyusunan dokumen lelang yang diharapkan disusun oleh penyedia jasa
berupa Gambar Detail Teknis, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
Rencana Anggaran Biaya (RAB), Nota Perhitungan (Design Note) dan
Spesifikasi Teknis (Spektek) untuk proses pelelangan Konstruksi pada tahap
berikutnya.

L. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

a) Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,


Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna
Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.

b) Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pkok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam
KAK ini.

c) Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu


pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

d) Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan


untuk siap dilelangkan maksimal 60 (enam puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya
Kontrak/ Surat Perintah Mulai Keja.
M. KUALIFIKASI PERUSAHAAN
Judul Kegiatan : Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan (DED
Terminal C Weru)
Lingkup Pekerjaan : Perencanaan pembangunan terminal C weru
Kualifikasi Bidang Usaha : Perencanaan Arsitektural Kode (AR102 Jasa Desain
Arsitektural)

N. INFORMASI DAN TENAGA AHLI


a) Informasi

Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang


dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.

Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam


pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/
kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab konsultan perencana.

b) Tenaga Ahli

Jumlah
Posisi Kulifikasi
(Org, Bln)

Tenaga Ahli

Arsitektur Sarjana Arsitektur (S1) dengan pengalaman 1 (satu)


kerja minimal 3 tahun dalam bidangnya. orang / 2
(dua) Bulan

Teknik Sipil Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan 2 (dua)


pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam orang / 2
bidangnya. (dua) Bulan

Drafter Minimal lulusan SMA Atau SMK yang 2 (dua)


memiliki pengalaman kerja dalam orang/ 2
bidangnya. (dua) Bulan

Surveyor Minimal lulusan SMA Atau SMK yang 1 (satu)


memiliki pengalaman kerja dalam orang / 2
bidangnya. (dua) Bulan

Operator Minimal lulusan SMA Atau SMK yang 1 (satu)


Komputer memiliki pengalaman kerja dalam orang/ 2
bidangnya. (dua) Bulan

O. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun, maka Konsultan Perencana
hendaknya memeriksa dan mempelajari semua bahan yang telah diterima dan mencari
bahan masukan yang diperlukan dalam upaya mengoptimalkan penyelesaian pekerjaan
ini.

Sumber, 2021
Pejabat Pembuat Komitmen

…………………….......................
NIP.

Anda mungkin juga menyukai