Anda di halaman 1dari 20

DINAS PERUMAHAN RAKYAT

PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN


PROVINSI SUMATERA BARAT
- -

PROGRAM PENANGANAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
KUMUH BERBASIS KAWASAN
(PLP2K-BK)

PT.SYNPRA ENGINEERING CONSULTAN


1
Kumuh VS Squatter

Kumuh, merupakan lingkungan permukiman yang telah


mengalami penurunan kualitas secara fisik,
ekonomi, dan budaya, dan lokasinya sesuai
dengan rencana tata ruang wilayah
kabupaten/kota.

Squatter,Merupakan permukiman liar yang tidak sesuai dengan


rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota,dan menghuni
suatu lahan yang bukan miliknya/haknya atau tanpa izin
dari pemiliknya.
1 Dasar Hukum : UU No . 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
I

Pasal 1(Definisi)
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak
layak huni karena ketidakteraturan bangunan,tingkat
kepadatan bangunan yang tinggi,dan kualitas bangunan
serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat,

Perum ahan k um uh adala h p eru m ahan


yang m e n g a l a m i p e n u r u n a n k u a l i t a s
fungsi hunian ,

2
2 UU No. 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pasal 94
1 Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh guna meningkatkan mutu kehidupan dan
penghidupan masyarakat penghuni dilakukan untuk mencegah tumbuh
dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru
serta untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan
dan permukiman.

2 Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan


permukiman kumuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
berdasarkan pada prinsip kepastian bermukim yang menjamin hak
setiap--warga--negara untuk menempati,menikmati,dan atau memiliki
tempat tinggal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan


permukiman kumuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,dan atau setiap orang.
Proses penetapan lokasi melalui 3 (tiga) tahap yaitu:
• Calon lokasi PLP2K-BK di ajukan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota kepada Dinas Perkimtan Provinsi
Sumatera Barat (SK Bupati).
• Tinjauan lapangan/penilaian calon lokasi PLP2K-BK oleh
team dari Dinas Perkimtan Provinsi Sumatera Barat
• Rakyat untuk penentuan apakah lokasi yang diajukan
tersebut layak/masuk dalam kriteria yang akan di
tangani dalam kegiatan PLP2K-BK
KAWASAN PERENCANAAN
Kabupaten Pasaman Barat terletak
pada Bagian Barat Pulau Sumatera
Membentang dari arah Barat ke Timur
Pada 0º-31´ LU- 0º11´LS dan 99º10BT
Sampai dengan 100º4BT.
Jumlah Kec. 11, Jorong 216, dengan
Luas 3.887,77

Sasak Ranah Pasisie Luas 123,71 Km²


(Lokasi Kegiatan)

Jorong Luas

300 KK ± 15 Ha
PENDUDUK
Orientasi Kawasan
PROSES RENCANA RINCI PENANGANAN LINGKUNGAN PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS KAWASAN (PLP2K-BK)

Identifikasi Kajian Terhadap RUMUSAN


KEBIJAKAN Kebijakan, Tipologi Ruang Kota PERENCANAAN
PEMBANGUN Potensi Wilayah Studi PEREMAJAAN KAWASAN
AN DAERAH Sumber Berdasarkan potensi Arahan
Daya Alam fisik, sosial budaya Pemanfaatan
dan Sumber Struktur Ruang dan Zona dan
Daya Buatan pelayanan Kawasan
Pengendalian
Pola pemanfaatan Ruang
Kawasan Ruang
RTRWN
Sistem Jaringan Pergerakan, Kawasan di
RTRW Provinsi , Sistem Jaringan Utilitas
Sitem Kegiatan Perkotaan Kab.Pasaman
RTRW Kab
Distribusi Sarana Perkotaan Barat dari
Pasaman Barat Analisis Vitalitas Pola pengembangan kawasan
Rumusan beberapa
Deliniasi dan kawasan fungsional
Kawasan
PenentuanBat Vitalitasfisik kota Konsep Sistem Penanganan dan
Peremaja Pelestarian Lingkungan Prioritas
as Wilayah Mekanisme pola pengelolaan
Zona Ekonomi lokal Citra dan an Di
Kawasan
Kawasan visual kawasan
Prioritas Prioritas
Pengembanga
n

RENCANA
Struktur dan Analisis Fisik DETAIL
Pola lingkungan ENGINERING
Pemanfaatan SURVAI DESIGN (DED)
Ruang Kab
Pasaman Barat
Analisis
Demografi &
Sosial Ekonomi
Prinsip PLP2K – BK

________________
METODA ANALISIS
A. Analisis Deskriptif Kualitatif
B. Analisis Deskritif Kuantitatif
C. Metoda Analisis Evaluasi
D. Metoda Super Impose.
E. Matrik Analisis

Keluaran dari kegiatan ini adalah :

A. konsep penataan kawasan menjadi layak huni sesuai


kriteria undang-undang;
B. Gambar kerja penataan kawasan;
C. Rancangan Anggaran Biaya Penataan Kawasan;
D. Gambar-gambar perspektif sesuai keperluan.
BULAN KE / MINGGU KE
Total
NO URAIAN PEKERJAAN I II III IV Bobot
Bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7, Penyerahan Soft Copy DALAM BENTUK DVD 0,46 0,46 100,00
6, Penyerahan Album Gambar ukuran A3 1,39 1,39 99,54
5, Penyerahan Dokumen Perencanaan 0,93 0,93 98,14
4, Penyerahan Laporan Akhir 0,93 0,93 97,21
3, Pembahasan Laporan Akhir 2,79 2,79 96,29
2, Membuat Pengembangan Disain 5,11 5,11 93,50
1, Menyusun Program Ruang dan Fungsional 1,39 1,39 88,39
V. Tahap Akhir
10, FGD ke 3 4,82 4,82 87,00
9, Menyusun Konsep Utilitas 1,93 1,93 82,18
8, Menyusun Konsep Bentuk 1,93 1,93 80,25
7, Menyusun Konsep Penataan Ruang 1,93 1,93 78,32
6, Menyusun Konsep Struktur Atas 1,93 1,93 76,39
5, FGD ke 2 4,82 4,82 74,46
4, Menyusun Konsep Pondasi (Struktur Bawah) 1,93 1,93 69,64
3, Menyusun Konsep Penataan Tapak 1,93 1,93 67,71
2, Menyusun Konsep Pengendalian Lahan 1,93 1,93 65,79
1, Menyusun Kesinambungan Rencana 3,86 3,86 63,86
IV. Tahap Draft Final
16, Penyerahan Laporan Antara 3,07 3,07 60,00
15, Pembahasan Laporan Antara 4,85 4,85 56,93
14, Metode dan Model Analisis Lain 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 52,07
13, Analisis Perancangan Arsitektur 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 48,83
12, Analisis Penilaian Kualitas Visual 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 45,60
11, Analisis Implikasi Visual 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 42,36
10, Analisis Amplop Ruang 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 39,13
9, Analisis Penentuan Prioritas Program Pembangunan 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 35,89
8, Analisis Kapasitas Sumberdaya Pembangunan 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 32,65
7, Analisis Kebutuhan Prasarana Pelayanan 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 29,42
6, Analisis Demografi (Kependudukan) 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 26,18
5, Analisis Daya Tampung dan Daya Dukung, 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 22,94
4, Analisis Geofisik Wilayah 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 19,71
3, Analisis SWOT 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 16,47
2, Analisis Implikasi Kebijakan Daerah 0,65 0,65 0,65 0,65 0,65 3,24 13,24
1, Kompilasi Data 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,58 10,00
III. Tahap Analisa dan Perencanaan Detail Desain
4, FGD ke 1 0,38 0,38 9,42
3, Survey primer 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 5,77 9,04
2, Survey sekunder 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 1,54 3,27
1, Studi literature dan review 0,29 0,29 0,58 1,73
II. Tahap Survey
8, Penyerahan Laporan Pendahuluan 0,14 0,14 1,15
7, Pembahasan Laporan Pendahuluan 0,29 0,29 1,01
6, Penyediaan sarana prasarana pendukung kegiatan 0,10 0,10 0,72
5, Penyiapan Peta Dasar 0,19 0,19 0,63
4, Penyiapan Surat Izin Survey 0,14 0,14 0,43
3, Pemantapan materi terkait lingkup substansi yang dibutuhkan 0,10 0,10 0,29
2, Penyiapan materi yang dibutuhkan melalui desk study 0,10 0,10 0,19
1, Mobilisasi personil baik Tenaga Ahli maupun Tenaga Pendukung 0,10 0,10 0,10
I. Tahap Persiapan
Bobot 1,01 1,03 1,03 1,11 1,11 1,50 9,22 9,22 9,22 9,22 8,41 7,93 9,64 8,68 8,68 6,50 6,50
Total Bobot 1,01 2,04 3,07 4,18 5,29 6,79 16,00 25,22 34,44 43,66 52,07 60,00 69,64 78,32 87,00 93,50 100,00
Catatan :
1, Bahan Pertemuan/Pembahasan akan diberikan 4 hari sebelum jadwalnya kepada Pemberi Tugas
•TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai