Anda di halaman 1dari 25

PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN

PERATURAN DAERAH TENTANG


RENCANA TATA RUANG DAERAH
Disampaikan Pada Acara Pelatihan Sertifikasi
Ahli Pratama Perencana Wilayah dan Kota
Semarang, 5 Agustus 2008

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH


DEPARTEMEN DALAM NEGERI
2008
PENDAHULUAN

Tata Ruang …… Pada dasarnya berupa alokasi,


letak luas, dan atribut lain (misal jenis dan
intensitas kegiatan) pada suatu wilayah/KOTA.

Rencana Tata Ruang …… merupakan syarat


yang diperlukan untuk :
Meminimalkan konflik antar kegiatan
Menjamin keberlanjutan kegiatan
Mendorong terjadinya efisiensi kegiatan yang
lebih tinggi
Menjamin kepastian investasi kegiatan
…Lanjutan

Rencana Tata Ruang merupakan suatu bentuk kesepakatan


publik dan mengikat sebagai suatu kontrak sosial -> atau suatu
bentuk keputusan kolektif yang dihasilkan dari proses politik dan
kemudian menjadi kebijakan publik yang harus ditaati oleh
seluruh pelaku pembangunan.

Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang


dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan
persetujuan bersama Kepala Daerah (UU No. 10/2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan).

Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Daerah


adalah Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang
Rencana Tata Ruang Daerah yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala
Daerah (Rancangan Permendagri tentang Penyusunan Perda RTR Daerah).
…Lanjutan

Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah adalah


Rangkaian kegiatan penyusunan produk hukum daerah
sejak perencanaan sampai dengan penetapan (Permendagri
Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah).

Dalam rangka

TERTIB ADMINISTRASI
PENYUSUNAN PRODUK
HUKUM DAERAH

Diperlukan

PENYERAGAMAN PROSEDUR
SECARA TERPADU DAN
TERKOORDINASI
TUJUAN DAN SASARAN
PENYUSUNAN PERDA RENCANA TATA RUANG DAERAH

A. TUJUAN

 PERLINDUNGAN HUKUM -> memberikan aspek


legalitas bagi pelaksanaan pembangunan di
Daerah.
 RUJUKAN PENYELESAIAN MASALAH ->
Meminimalkan konflik antar kegitan.
 PELAYANAN PUBLIK -> Mendorong terjadinya
efisiensi kegiatan yang lebih tinggi.

B. SASARAN
Terwujudnya pemanfaatan ruang Daerah yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan.
DASAR PERTIMBANGAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DAERAH

UNDANG-UNDANG 32/2004 UNDANG-UNDANG 26/2007


Tentang Pemerintahan Daerah Tentang Penataan Ruang

 Pasal 13 ayat (1) butir b; Pasal 13 : penyelenggaraan pembinaan


penataan ruang dilakukan oleh
 Pasal 14 Ayat (1) butirb. Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

 Penjelasan Umum : - Peraturan Daerah dan


Peraturan Kepala Daerah. URUSAN
- Pembinaan dan Pengawasan KEWENANGAN
 Pasal 185; WAJIB PEMERINTAH
 Pasal 186;
 Pasal 189;
URUSAN KEWENANGAN WAJIB
 Bab VI : Peraturan Daerah dan PEMERINTAH PROVINSI DAN
Peraturan Kepala Daerah. KABUPATEN DAN KOTA
 BAB XII : Pembinaan & Pengawasan (Pasal 222)

1. Permendagri No 8/1998
2. Permendagri No 9/1998
3. Kepmendagri No 134/1998 FASILITASI
4. Kepmendagri No 137/1998
PENYELENGGARAAN PENATAAN
5. Kepmendagri No 147/2004
6. Permendagri No 28/2008
RUANG DI DAERAH
PENGELOMPOKAN PENATAAN RUANG DAERAH BERDASARKAN
SISTEM, FUNGSI DAN NILAI STRATEGIS KAWASAN KAWASAN

PR Berdasarkan Administrasi PR Berdasarkan Nilai Strategis Kawasan


Kewenangan (Mempertegas aspek kewenangan (Kawasan yang secara spesifik berpengaruh
penyelenggaraan) besar terhadap pencapaian tujuan PR)

Pem. Provinsi PR Wilayah Provinsi Kawasan Strategis Provinsi

Pem. Kabupaten PR Wilayah Kabupaten Kawasan Strategis Kabupaten

Pem. Kota PR Wilayah Kota Kawasan Strategis Kota

PR Berdasarkan PR Berdasarkan PR Berdasarkan


Fungsi Utama Kegiatan Kawasan Sistem
(Ruang yang dapat (Untuk (Fungsi-fungsi
dimanfaatkan dan meningkatkan kewilayahan)
ruang yang dijaga keseimbangan
untuk dilindungi pembangunan)
dan melindungi) Sistem Wilayah
Kawasan Perkotaan
Kawasan Lindung Sistem Internal
Kawasan Perdesaan Perkotaan
Kawasan Budidaya
DOKUMEN PERENCANAAN TATA
RUANG DAERAH

JANGKA
FUNGSI ADMINISTRATIF
JENIS WAKTU LEGALITAS
DAN KEGIATAN KAWASAN
(TAHUN)
RENCANA RTRW PROVINSI 20 TAHUN PERDA PROVINSI
UMUM
RTRW KABUPATEN/KOTA 20 TAHUN PERDA
KABUPATEN/KOTA
RENCANA RTR KAWASAN STRATEGIS 20 TAHUN PERDA PROVINSI
RINCI PROVINSI
RTR KAWASAN STRATEGIS 20 TAHUN PERDA
KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA
RDTR KABUPATEN/KOTA 20 TAHUN PERDA
KABUPATEN/KOTA
(1) Pekerjaan penyusunan rencana tata ruang
wilayah merupakan kewajiban dan tanggung
jawab PEMDA …… (Pasal 10 ayat 2 dan Pasal
11 ayat 2)
(2) Penyusunan rencana tata ruang wilayah, dapat
dilakukan :

a. bekerjasama dengan Konsultan Perencana.


b. Swakelola.
PERMASALAHAN PENATAAN RUANG DAERAH

a. Penataan ruang Vs RPJPD  Proporsi instrumen


dasar pelaksanaan pembangunan.
b. Konflik-konflik pemanfaatan ruang  Masyarakat
Vs Pemerintah, antar instansi pemerintah maupun
antar kewenangan tingkatan pemerintahan.
c. Dikotomi antara peningkatan PAD Vs pelestarian
lingkungan dan penyelamatan ruang.
d. Belum optimalnya kelembagaan penataan ruang di
daerah.
…Lanjutan
Perubahan fungsi pemanfaatan ruang Situ
Vs Perumahan di Cengkareng – Jakbar
(Kompas, 12 Feb 2008)

RENCANA TATA RUANG YANG TELAH


DISEPAKATI BERSAMA …?????

Pelanggaran Pemanfaatan Ruang di Lereng


Kawasan Bandung Utara, (Foto, Juni 2007).
FUNGSI RTRW

DOKUMEN FORMAL
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH - PERLINDUNGAN HUKUM
- RUJUKAN PENYELESAIAN
MASALAH
- PELAYANAN PUBLIK

PERISAI LEGITIMASI PEMBERIAN KEKUATAN


PERUNTUKAN HUKUM
RUANG  PERDA RTRW

ACUAN PEMBERIAN
RUJUKAN KONFLIK PERIZINAN PEMANFAATAN
RUANG RUANG
 RTRW VS TGHK IZIN LOKASI
IZIN PRINSIP
SASARAN KESEPAKATAN BERSAMA
DALAM PENATAAN RUANG DAERAH
Hierarki RTRW (administratif)

RTRW KOORDINASI dan


PARTISIPASI KONSULTASI
NASIONAL

Kerjasama SINKRON

RTRW RTRW
PROVINSI HARMONISASI RTRW PADUSERASI PROVINSI
YANG PROVINSI YANG
BERBATASAN BERBATASAN

Kerjasama SINERGI

RTRW RTRW
KAB/KOTA HARMONISASI RTRW PADUSERASI KAB/KOTA
YANG KAB/KOTA YANG
BERBATASAN BERBATASAN
PROSES PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG DAERAH

STRUKTUR
Data dan Data dan Data dan RUANG
Informasi Informasi Informasi Data dan WILAYAH
Informasi

Penyusunan KEBIJAKAN
TOR dan VISI ARAH DAN STRATEGI RENCANA
Rencana RUANG Analisis PENGEMBANGAN Analisis PEMANFAATAN Analisis TATA RUANG POLA RUANG
Kerja WILAYAH RUANG WILAYAH RUANG WILAYAH WILAYAH
Penyusunan WILAYAH
RTRW

Masukan Masukan Masukan Masukan


Srakeholders Srakeholders Srakeholders Srakeholders KELEMBAGAAN
(Pemerintah, DPR/ (Pemerintah, DPR/ (Pemerintah, DPR/ (Pemerintah, DPR/
DPRD Masyarakat, DPRD Masyarakat, DPRD Masyarakat, DPRD Masyarakat,
Dunia Usaha, Dunia Usaha, Dunia Usaha, Dunia Usaha,
Cendekiawan, LSM) Cendekiawan, LSM) Cendekiawan, LSM) Cendekiawan, LSM)

EVALUASI oleh - Rancangan


Mendagri untuk Peraturan Daerah
PERDA tentang tentang RTRW.
RTRWP dan
Persiapan RTRW
RTRWK/K oleh - Dokumen RTRW
Pengumpulan Data Gubernur Konsultasi dan
Koordinasi
Analisis
Konsepsi Rencana
Diskusi Terbuka
Evaluasi
Pengesahan
PENYUSUNAN, KONSULTASI DAN EVALUASI RAPERDA
RENCANA TATA RUANG PROVINSI

PENYUSUNAN
- Permendagri;
Dikoordinasi oleh INSTANSI PUSAT Dihasilkan Persetujuan
- Permenkimpraswil/PU; KONSULTASI BKTRN YANG MEMBIDANGI Substansi
- Permen Kelautan dan URUSAN TATA RUANG Teknis
Perikanan; Substansi Teknis
- Dll.

RAPERDA YANG
TELAH DISETUJUI
DPRD DIAJUKAN
OLEH GUBERNUR

Surat
Dilakukan EVALUASI Diselenggarakan
MENDAGRI Permintaan
Raperda RTRWP Evaluasi dari
Berkoordinasi Gubernur
dengan BKTRN
GUBERNUR
Menetapkan INSTANSI PUSAT
Raperda YANG MEMBIDANGI
menjadi Perda URUSAN TATA RUANG
PENYUSUNAN, KONSULTASI DAN EVALUASI RAPERDA
RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA

GUBERNUR C.q.
BKPRD Provinsi
PENYUSUNAN Dihasilkan
- Permendagri;
- Permenkimpraswil/PU; Surat Reko-
KONSULTASI mendasi
INSTANSI
Persetujuan
- Permen Kelautan dan PUSAT YANG Dihasilkan
Perikanan; Substansi Teknis MEMBIDANGI Substansi
Atas Dasar Surat Rekomendasi Teknis
- Dll. URUSAN TATA
Dikoordinasi oleh BKTRN RUANG

RAPERDA YANG TELAH


DISETUJUI DPRD
DIAJUKAN OLEH
BUPATI/WALIKOTA

Dilakukan EVALUASI Diselenggarakan Surat


GUBERNUR Permintaan
Raperda RTRWK/K
MENDAGRI Evaluasi dari
Dapat Melibatkan
Bupati/
Walikota
INSTANSI
Bupati/Walikota PUSAT YANG
Menetapkan Raperda MEMBIDANGI
Hasil : menjadi Perda URUSAN TATA
Dilaporkan RUANG
INDIKATOR EVALUASI RANCANGAN PERDA TATA RUANG PROVINSI DAN KAB/KOTA
(Berdasarkan PERMENDAGRI NO. 28/2008 Tentang Tata Cara Evaluasi Raperda tentang Rencana Tata Ruang Daerah)

RAPERDA TATA RUANG WILAYAH


TAHAPAN INDIKATOR
PROVINSI KAB/KOTA
INPUT TERSEDIANYA Rancangan perda beserta dokumen rencana dan Rancangan perda beserta dokumen rencana
RAPERDA BESERTA album peta dan album peta
LAMPIRANNYA
PROSES TERPENUHINYA • Berita Acara (B.A) rapat konsultasi dengan instansi • B.A rapat konsultasi dengan instansi pusat
PROSEDUR pusat yang membidangi urusan tata ruang; yang membidangi urusan tata ruang
PENYUSUNAN
• Persetujuan bersama dengan DPRD Provinsi atas • Persetujuan bersama dengan DPRD
RAPERDA BESERTA
LAMPIRANNYA Raperda beserta lampirannya; Kab/Kota atas Raperda beserta
• B.A konsultasi publik; lampirannya ;
• B.A rapat koordinasi dengan pemerintah daerah • B.A konsultasi publik;
Provinsi yang berbatasan; • B.A rapat konsultasi dengan pemerintah
• B.A rapat koordinasi dengan pemerintah daerah daerah Provinsi;
Kab/Kota dalam wilayah Provinsi. • B.A rapat koordinasi dengan pemerintah
daerah Kab/Kota yang berbatasan.
OUTPUT TERWUJUDNYA  Surat persetujuan atas substansi teknis dari instansi -
SINKRONISASI DAN pusat yang membidangi urusan tata ruang;
HARMONISASI
 Surat kesepakatan dengan pemerintah daerah
DENGAN RTRWN,
RTR PULAU KEP, Provinsi yang berbatasan;
RTRWP YG  Surat kesepakatan dengan pemerintah daerah
BERBATASAN, DAN Kab/Kota;
RTRWK/K DALAM  Matrik tindak lanjut usulan perbaikan dalam proses
WIL PROVINSI
persetujuan teknis.
TERWUJUDNYA -  Surat persetujuan atas substansi teknis dari
SINKRONISASI DAN instansi pusat yang membidangi urusan
HARMONISASI tata ruang;
DENGAN RTRWN,
RTR PULAU KEP,  Surat rekomendasi dari Gubernur;
RTRWP DAN  Surat kesepakatan dengan Pemerintah
RTRWK/K YANG Kabupaten/Kota yang berbatasan;
BERBATASAN  Matrik tindak lanjut usulan perbaikan dalam
proses persetujuan teknis.
CONTOH SISTEMATIKA RAPERDA RTRW PROVINSI
(Rancangan Permendagri tentang Penyusunan Perda RTR Daerah).
KONSIDERANS
BAB I KETENTUAN UMUM
Bagian Pertama : Memuat pengertian istilah atau singkatan yang
digunakan dalam pasal-pasal batang tubuh
Bagian Kedua : Muatan RTRW Provinsi
Bagian Ketiga : Fungsi/Manfaat RTRW Provinsi
Bagian Keempat : Lingkup Wilayah Perencanaan RTRW Provinsi
Bagian Kelima : Jangka Waktu RTRW Provinsi
Bagian Keenam : Dokumen RTRW Provinsi

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI


Bagian Pertama : Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Paragraf 1 : Tujuan Penataan Ruang Wilayah Provinsi
Paragraf 2 : Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Provinsi
Paragraf 1 : Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi

BAB III RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI


Memuat pengembangan dan kriteria sistem perkotaan wilayah provinsi, sistem
perdesaan wilayah provinsi, pengembangan dan kriteria sistem jaringan
transportasi, pengembangan dan kriteria sistem jaringan energi, pengembangan
dan kriteria sistem jaringan telekomunikasi, pengembangan dan kriteria sistem
jaringan sumber daya air, muatan rencana struktur ruang sistem provinsi
…Lanjutan

BAB IV RENCANA POLA RUANG WILAYAH PROVINSI


Memuat peruntukan dan rencana pengelolaan kawasan lindung wilayah
provinsi, peruntukan dan rencana pengelolaan kawasan budidaya yang
memiliki nilai strategis wilayah provinsi, dan muatan rencana pola ruang
sistem provinsi

BAB V PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI


Memuat kawasan strategis pertahanan keamanan provinsi, kawasan
strategis pertumbuhan ekonomi provinsi, kawasan strategis sosial dan
budaya provinsi, kawasan strategis fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup provinsi

BAB VI ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH PROVINSI


Memuat arahan pengembangan infrastruktur provinsi, arahan
pengembangan wilayah provinsi, arahan penatagunaan SDA provinsi dan
indikasi program utama

BAB VII ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG PROVINSI


Memuat indikasi arahan peraturan zonasi sistem provinsi (sistem perkotaan,
jaringan transportasi darat-udara-laut, jaringan energi, jaringan telekomunikasi,
jaringan prasarana sumber daya air, kawasan lindung dan kawasan budidaya),
arahan perijinan, arahan insentif disinsentif, dan arahan sanksi
…Lanjutan

BAB VIII PENGAWASAN PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI


Memuat pengawasan terhadap kinerja pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan, fungsi dan manfaat, serta pemenuhan standar
pelayanan minimal bidang penataan ruang, pemantauan dan
evaluasi, pelaporan

BAB IX HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT


Memuat hak, kewajiban dan peran masyarakat serta penyelesaian
sengketa

BAB X PENYIDIKAN
Memuat hal-hal yang terkait dengan penyidikan dan ketentuan pidana

BAB XI PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TATA RUANG WILAYAH


BAB XII KETENTUAN PERALIHAN
BAB XIII KETENTUAN PENUTUP
CONTOH SISTEMATIKA RAPERDA RTRW KAB/KOTA
(Rancangan Permendagri tentang Penyusunan Perda RTR Daerah).
KONSIDERANS
BAB I KETENTUAN UMUM
Bagian Pertama : Memuat pengertian istilah atau singkatan yang
digunakan dalam pasal-pasal batang tubuh
Bagian Kedua : Muatan RTRW Kab/Kota
Bagian Ketiga : Fungsi/Manfaat RTRW Kab/Kota
Bagian Keempat : Lingkup Wilayah Perencanaan RTRW Kab/Kota
Bagian Kelima : Jangka Waktu RTRW Kab/Kota
Bagian Keenam : Dokumen RTRW Kab/Kota
BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KAB/KOTA
Bagian Pertama : Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Paragraf 1 : Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kab/Kota
Paragraf 2 : Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kab/Kota
Paragraf 1 : Strategi Penataan Ruang Wilayah Kab/Kota
BAB III RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KAB/KOTA
Memuat pengembangan dan kriteria sistem perkotaan wilayah Kab/Kota, sistem
perdesaan wilayah Kab/Kota, pengembangan dan kriteria sistem jaringan
transportasi, pengembangan dan kriteria sistem jaringan energi, pengembangan
dan kriteria sistem jaringan telekomunikasi, pengembangan dan kriteria sistem
jaringan sumber daya air, muatan rencana struktur ruang sistem Kab/Kota
…Lanjutan

BAB IV RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA


Memuat peruntukan dan rencana pengelolaan kawasan lindung wilayah
kabupaten/kota, peruntukan dan rencana pengelolaan kawasan budidaya yang
memiliki nilai strategis wilayah kabupaten/kota, dan muatan rencana pola
ruang sistem kabupaten/kota

BAB V PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN/KOTA


Memuat kawasan strategis pertahanan keamanan kabupaten/kota, kawasan
strategis pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota, kawasan strategis sosial dan
budaya kabupaten/kota, kawasan strategis fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup kabupaten/kota

BAB VI ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA


Memuat arahan pengembangan infrastruktur kabupaten/kota, arahan
pengembangan wilayah kabupaten/kota, arahan penatagunaan SDA
kabupaten/kota dan indikasi program utama
BAB VII ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG KABUPATEN/KOTA
Memuat indikasi arahan peraturan zonasi sistem kabupaten/kota(sistem
perkotaan, jaringan transportasi darat-udara-laut, jaringan energi, jaringan
telekomunikasi, jaringan prasarana sumber daya air, kawasan lindung dan
kawasan budidaya), arahan perijinan, arahan insentif disinsentif, dan arahan
sanksi
…Lanjutan

BAB VIII PENGAWASAN PENATAAN RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA


Memuat pengawasan terhadap kinerja pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan, fungsi dan manfaat, serta pemenuhan standar pelayanan
minimal bidang penataan ruang, pemantauan dan evaluasi, pelaporan

BAB IX HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT


Memuat hak, kewajiban dan peran masyarakat serta penyelesaian
sengketa

BAB X PENYIDIKAN
Memuat hal-hal yang terkait dengan penyidikan dan ketentuan pidana

BAB XI PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TATA RUANG WILAYAH


BAB XII KETENTUAN PERALIHAN
BAB XIII KETENTUAN PENUTUP
PENUTUP
• Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Tata Ruang disiapkan oleh SKPD yang mengurusi bidang tata
ruang dan pelaksanaannya dilaksanakan oleh Biro/Bagian
Hukum Sekretariat Daerah.
• Dalam melaksanakan penyusunan Raperda tata ruang harus
dilengkapi dengan dokumen rencana dan album peta.
• Substansi teknis Raperda rencana tata ruang dibahas dalam
forum Badan Koordinasi penataan Ruang Daerah (BKPRD).
• Pemerintah Provinsi mengkoordinasikan pelaksanaan konsultasi
Raperda rencana tata ruang Kabupaten/Kota, dan Pemerintah
Kab/Kota dapat melakukan konsultasi ke Pemerintah Pusat
setelah memperoleh rekomendasi dari Pemerintah Provinsi.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai