Anda di halaman 1dari 21

ZIKIR SESUDAH SHALAT FARDHU

Rasulullah saw bersabda :

Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw bersabda :


Sesungguhnya malaikat senantiasa mendoakan seseorang kamu,
selama dia masih berada ditempatnya shalat, dan wudhuknya
belum batal. Katanya : ”Wahai Allah! Ampunilah dia, dan
berilah dia rahmat.” Dan dia dianggap seperti dalam shalat
selama dia menunggu-nunggu waktu shalat.
(Hadis Bukhari No.256 dan Hadis Muslim No.622)

Zikir yang diajarkan Rasulullah saw sesudah shalat fardhu


1. Istighfar (Astaghfirul lahal a’zhim alladzi la ilaha
illahuwal hayyul qayyumu wa atubu ilaih) 3 kali (HM 548)
2. La ilaha illallahu wahdahu la syarikalahu lahul
mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli sya-in qadir (HM 549
dan HB 461/1959)
3. Allahumma la mani’a lima a’thaita, wa la mu’thiya
lima mana’ta, wa la yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu. (HM 549 dan
HB 461/1959)
4. Allahumma antas salam wa minkas salam wa ilaika
ya ’udus salam, fahayyina Rabbana bis salam, wa adkhilnal jannata
daras salam tabarakta Rabbana wata’alaita ya dzal jalali wal ikram.
(HM. 548)
5. Subhanallah 33 x, Alhamdulillah 33 x, Allahu
Akbar 33 x cukupkan 100 x dengan La ilaha illallahu wahdahu la
syarikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli sya-in
qadir 1 x = 100 kali (HM 552/553 dan HB 460)
D O A’
Mengapa kita harus berdoa
Berdoa adalah merupakan tuntunan yang sangat dianjurkan dalam
agama. Dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah saw ditemukan
dalil-dalil anjuran untuk berdoa.
Firman Allah swt :

Dan Tuhanmu berfirman, ”Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan


Kukabulkan permintaanmu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
jahannam dalam keadaan hina dina ” [QS Al-Mu’min (40):60].
Yang dimaksud menyembah dalam ayat ini adalah berdoa, doa
adalah inti ibadah (Al-du’a mukhkh al ibadah), demikian sabda
Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.
Orang yang berdoa mendapat pahala dari Allah swt asal saja
dilakukan dengan ikhlas. Mereka yang tidak mau berdoa sama
halnya dengan tidak mau menyembah Allah, dicap sebagai orang
yang sombong atau dalam bahasa Al-Qur’an disebut ”takabbur”
yaitu menolak kebenaran dan menganggap reme orang lain .
Mereka merasa tidak memerlukan bantuan, merasa ”lebih”,
berkecukupan (lebih kaya, pintar, sehat, kuat, berkuasa dsb).
Takabbur atau sombong adalah sifat Iblis yang menolak perintah
Allah untuk sujud dan menganggap reme Adam. Sifat Takabbur
paling dibenci oleh Allah swt. Manusia juga tidak ada yang suka
berkawan dengan orang yang sombong, dijauhi orang.
Rasulullah saw bersabda :

Tidak akan masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat


rasa sombong (sifat takabbur) meskipun hanya seberat zarrah
(HR.Muslim – HM.71)
Sahabat bertanya : Ya Rasulullah; Bagaimana itu sombong ?
Jawab Rasulullah saw :

Sombong itu menolak kebenaran dan menganggap reme orang


lain (HM.71)

Cara dan Adab berdoa

......... Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila ia


bermohon kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi
panggilan-Ku dan beriman kepada-Ku. [QS Al-Baqarah
(2):186]
Ayat di atas menunjukkan bahwa boleh jadi ada seseorang yang
memohon kepada Tuhan tetapi ia belum dinilai Allah sebagai
berdoa karena belum memenuhi syarat dan tuntunan berdoa.
Permohonan akan dikabulkan Allah swt apabila orang yang berdoa
terlebih dahulu : ”Memenuhi panggilan” dan ”Beriman (iman
yang benar) kepada Tuhan”.
1. Memenuhi panggilan. Ayat di atas mengisyaratkan bahwa
yang pertama dan utama dituntut dari orang yang berdoa
adalah ”memenuhi panggilan” atau melaksanakan ajaran
agama.
Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah saw menceritakan
tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan; karena
jauhnya perjalanan yang ditempuhnya, sehingga rambutnya
kusut dan berdebu.

Orang itu menadahkan tangannya ke langit seraya mendoa:


”Wahai Tuhanku, Wahai Tuhanku”, Pada hal makanannya dari
yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari
yang haram,dan dia diasuh dengan makanan yang haram,
maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan doanya?”
(Riwayat Muslim HM 971).

2. Beriman kepada keesaan Allah dan yakin bahwa Allah akan


memilih yang terbaik bagi sipemohon, tidak akan menyia-
nyiakan doanya. Rasulullah saw besabda :

Berdoalah kepada Allah disertai keyakinan bahwa Allah


akan mengabulkannya. Ketahuilah bahwa Allah tidak
menerima doa dari kalbu yang lalai dan lenga.(HR.Abu
Dawud dan Al-Tarmidzi - Fatwa2 Q.Sh III/9,342)
Doa yang tulus pasti diperkenankan oleh Tuhan (HR.Tirmidzi –
dari Buku Doa & Dzikir, hal 42). Hanya saja, Allah boleh jadi
memperlakukannya seperti seorang ayah memperlakukan anaknya.
(HR.Bukhari – Hamka, Tafsir Al-Azhar, juz I-II, hal 439).
1. Sekali waktu Allah memberikan sesuai dengan permintaan,
seperti :
- doa 3 orang pemuda yang terkurung batu besar dalam gua
(HB 1108), atau
- permohonan Nabi Ibrahim agar diperlihatkan kepadanya
bagaimana Tuhan menghidupkan orang mati [QS Al-
Baqarah (2) : 260] atau
- permohonan iblis supaya dipanjangkan usianya sampai hari
qiamat [QS Al-A’raf (7): 14-15] & [QS Al-Hijr (15): 36-38.
2. Dilain waktu Allah memberikan yang lain, lebih baik dari yang
diminta, boleh jadi berupa anugrah kebaikan atau perlindungan
dari keburukan, luput dari bala bencana.
Firman Allah SWT :

Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui [QS.Ali


Imran (3):66]

Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia


mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat
tergesa-gesa [QS Al-Isra’(17):11]
Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu
yang kamu tidak mengetahui (hakikatnya).[QS.Hud
(11):46]

Nuh berkata : Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku


berlindung kepada-Mu dari meminta sesuatu yang tidak
aku ketahui (hakikatnya) dan jika Engkau tidak
mengampuniku dan memberikan rahmat niscaya aku
termasuk orang-orang yang merugi. [QS Hud (11) : 47].
3. Atau Allah swt menangguhkan dan memberikan pada saat yang
tepat dikemudian hari kalau tidak di dunia ini, di akhirat kelak.
Seperti Doa Nabi Ibrahim a.s. yang ditangguhkan dan baru
dikabulkan Allah swt setelah ribuan tahun wafatnya. Doa dan
qissa Nabi Ibrahim ini diabadikan Tuhan dalam Al-Qur’an
antara lain pada Surah Ibrahim (14), ayat 37.
”Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan
sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai
tanam-tanaman di dekat rumah Enkau (Baitullah) yang
dihormati, Ya Tuhan Kami, (yang demikian itu) agar
mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian
manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah
mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka
bersyukur” [QS.Ibrahim (14) : 37].

4. Atau Allah swt menolak, Na audzu bil Lahi min dzalik.


Rasulullah saw mengajarkan ummatnya doa agar mereka tidak
termasuk orang-orang yang ditolak permohonannya kepada
Tuhan :
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-
Mu dari hati yang tidak pernah tunduk, dari doa yang tidak
didengarkan, dari jiwa yang tidak pernah puas, dari ilmu
yang tiada bermanfaat. HR.Tirmidzi (dari Buku Doa dan
Dzikir, hal 185).

Doa terdiri dari Pembukaan, Isi, dan Penutup


1. Pembukaan
Rasulullah saw bersabda :

”Jika salah seorang diantaramu ada yang berdoa, maka


dahuluilah dengan memuji Allah kemudian menyanjung-Nya.
Kemudian membaca shalawat atas Nabi, setelah itu berdoalah
menurut yang ia kehendaki”. [HR.Abu Daud, At-Turmidzi, Al-
Hakim, Al-Baihaqi. (Asbabul Wurud 1, halaman 124, oleh Ibnu
Hamzah Al-Husain Al-Hanafi Ad-Damsyiqi)]
Berdasarkan hadits ini, pembukaan doa terdiri dari :
- Alhamdulillah, yaitu dimulai dari ucapan memuji Allah
swt, atas segala nikmat yang telah dianugrahkan-Nya
selama ini.
- Shalawat, yaitu permohonan kepada Allah swt agar Nabi
Muhammad saw dilimpahkan rahmat dan kasih sayang-
Nya. Shalawat merupakan penghargaan dan pernyataan
terima kasih kepada Nabi atas kebaikan dan jasa-jasanya
kepada kita ummatnya.

”Semua doa itu pasti terhalang sehingga dibacakan


shalawat kepada Nabi saw.” (dari Doa & Zikir hal 39)
2. Isi Permohonan meliputi :
- Permohonan doa untuk diri sendiri, keluarga dan kedua
orang tua,
- Mendoakan orang-orang lain, baik yang masih hidup
maupun yang sudah mati. Rasulullah saw bersabda :

”Jika seseorang mendoakan saudaranya (orang lain) tanpa


sepengetahuannya, maka mallaikat akan berdoa ’Amin’ (Ya
Allah, perkenangkanlah) dan untukmu wahai orang yang
berdoa semoga Allah menganugerahimu seperti itu (apa
yang engkau mintakan untuknya)” [HR.Muslim dan Abu
Dawud - Fatwa2 Q.Sh III/10,342]
- Permohonan supaya doa diterima,
- Doa keselamatan dunia akhirat (doa sapu jagat)
3. Penutup, yaitu mengakhiri doa dengan mengucapkan :
- Subhanallah, yaitu mensucikan Allah dari segala sifat
kekurangan seperti kikir, tidak adil.
- Alhamdulillah Rabbal alamin yang mengandung makna
bahwa sipemohon penuh optimisme doanya tidak disia-
siakan oleh Allah swt. Dan kembali memuji Allah swt
sebagai pengakuan kasih sayang (rahmat) –Nya, dan telah
banyak nikmat Allah yang dianugrah kepadanya selama ini.
Dengan demikian, kalaupun permintaan tidak atau belum
dipenuhi, maka ini tidak mengantarkan orang yang berdoa
pada kekesalan atau rasa ketidakadilan.

Doa mereka didalamnya ialah : Subhanakallahumma (Maha


suci engkau wahai Tuhan kami) dan salam penghormatan
mereka ialah: Salam (sejahtera dari segala bencana) dan
penutup doa mereka ialah : Al-hamdu lillahi Rabbil-a’lamin
(segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam). [QS. Yunus
(10):10]

Tentu saja semua doa ini hendaknya di lakukan dengan hati yang
tulus, khusuk dan rendah hati sebagaimana yang diajarkan dalam Al-
Quran :

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara


yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang melampai batas* [QS.Al-A’raf (7) : 55]
* Maksudnya melampaui tentang yang diminta dan cara meminta.
______________________________________
Makassar, 10 Oktober 2012 M/ 24 Dzulqaidah 1433 H
Disusun oleh : H.M.Djunaid Sappo

CONTOH DZIKIR SESUDAH SHALAT

1. Aku memohon ampunan atas segala dosa-dosaku kepada


Allah Yang Maha Agung 3 x. (HR.Muslim, Abu Dawud
dan Hakim) dari Do’a dan Dzikir, hal 219).
Wahai Tuhanku, Engkaulah juru selamat, dari engkaulah
datangnya keselamatan, Maha berkah Engkau, wahai Yang
Maha Agung lagi Maha Mulia. (HM 548).
2. Tidak ada Tuhan selain Allah, Maha Esa Dia, tidak ada
sekutu bagi-Nya, Dialah Yang Maha Kuasa, yang terpuji
dan yang menguasai segala-galanya,
Wahai Tuhanku, Tidak ada yang dapat menahan apa yang
Engkau berikan, dan tidak ada pula yang dapat
memberikan apa yang Engkau tahan. Tiada manfaatnya
keagungan seseorang dari tindakan-Mu. (HM.549 & HB
461).
3. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada
yang dapat memberi syafaat disisi Allah tanpa izin-Nya.
Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan
dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahu apa-apa
dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha
Tinggi lagi Maha Besar. [’QS. Al-Baqarah (2) : 255] –
Disunnahkan membaca ayat kursi sesudah shalat
berdasarkan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh.Nasa’i
dan Tabarani, lihat Salat Empat Mazhab oleh Abdul Qadir
ar-Rahbawi, hal. 254].
4. Subhanallah (Maha Suci Allah) 33 x, Alhamdulillah
(Segala puji bagi Allah) 33 x, Allahu Akbar (Allah Maha
Besar) 33 x .

Tiada Tuhan selain Allah, satu-satunya, tidak ada sekutu


bagi-Nya; bagi-Nya-lah kerajaan dan pujian, dan Dia
Maha Kuasa atas segala-galanya. (HM. 553 & HB. 461).
Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah.
(HM.550).
5. Tidak ada Tuhan selain Allah, satu-satu-Nya, tidak ada
sekutu bagi-Nya; Bagi-Nyalah kekuasaan dan pujian, dan
Dia Maha Kuasa atas segala-galanya. Tidak ada daya dan
kekuatan melainkan dengan Allah. Tidak ada Tuhan selain
Allah, dan kami tidak menyembah melainkan hanya
kepada-Nya; Bagi-Nyalah segala nikmat dan karunia, dan
bagi-Nyalah segala pujian yang indah. Tidak ada Tuhan
selain Allah, kami dengan ikhlas beragama karena-Nya,
sekalipun dibenci oleh orang-orang kafir (HM. 550).
6. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata,
yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan
dan segala pujian. Dan, Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan
Allah. Maha suci Allah, Segala puji bagi Allah. Tidak ada
Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah. Dan Allah
Maha Besar. (HR. Ibnu Hibban - Do’a dan Dzikir hal. 56).
CONTOH DOA

PEMBUKAAN
1. Segala puji bagi Allah yang menguasai sekalian alam. Puji
yang memadai nikmat-Nya. Yang selaras dengan kebaikan-
Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji yang layak
bagi keagungan dan kebesaran kekuasaan-Mu.
2. Wahai Tuhan kami, limpahkanlah rahmat-Mu dan
keselamatan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
saw keluarga dan sahabat-sahabat semuanya. [QS.Al-
Ahzab (33) : 56]

ISI PERMOHONAN / DOA.


1. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya aku memohon kepada-
Mu keselamatan dalam agama, dan sehat dalam tubuh, dan
bertambah ilmu, dan rezki yang berkah, dan taubat nasuha,
dan taubat sebelum mati, dan ketenangan ketika hendak
mati, dan ampunan dan rahmat setelah mati, dan ampunan
ketika dihisab.
Wahai Tuhan kami, ringankanlah kami disaat sakaratul
maut, dan keberuntungan memperoleh surga, dan terhindar
dari neraka. Dengan rahmat-Mu wahai Tuhan yang maha
pengasih dari segala yang pengasih.
2. Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri,
dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk
orang-orang yang merugi. [QS.Al-A’raf (7) : 23].
3. Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, kasihanilah
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
waktu kecil. [QS.Nuh (71) : 28 – QS.Al-Isra’ (17 : 24].
4. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku
dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya
hisab (hari qiamat). [QS.Ibrahim (14) : 41].

5. Ya Tuhanku Ampunilah aku, ibu bapakku,orang yang


masuk kerumahku dengan beriman dan semua orang yang
beriman laki-laki dan perempuan. [QS. Nuh (71) : 28].
6. Wahai Tuhan kami! Ampunilah kami, dan kedua ibu
bapakku, dan orang-orang muslim laki-laki dan orang-
orang muslim perempuan, dan orang-orang mukmin laki-
laki dan orang-orang mukmin perempuan yang masih
hidup diantara mereka dan yang sudah mati.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui [QS. Ali Imran (3) : 35]. Sesungguhnya
Engkau maha Kuasa atas segala sesuatu. [QS. Ali Imran
(3) : 26].
7. Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara
kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan
janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati
kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami,
sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang. [QS. Al-Hasyr (59) : 10].
8. Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami),
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertaqwa. [QS. Al-Furqan (25) : 74].
9. Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak)
yang termasuk orang-orang yang saleh. [QS. As-Saffat
(37) : 100].
10. Ya Allah, berilah kami peringatan bahwa yang benar itu
adalah benar dan berilah kami jalan untuk mengikutinya.
Dan, berilah kami peringfatan bahwa yang batil itu adalah
batil dan berikanlah kami jalan untuk menghindarinya.
[(HR.Ahmad & Ibnu Sunni) - Do’a dan Dzikir, hal 131].
11. Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari
sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang
lurus dalam urusan kami (ini). [QS. Al-Kahfi (18) : 10].

12. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau jadikan hati kami


condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk
kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari
sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha
pemberi (karunia) [QS. Ali Imran (3) : 8].
13. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang
yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami,
perkenankanlah doaku. [QS. Ibrahim (14) : 40].
14. Ya Tuhan kami terimalah dari kami (amalan kami),
Sesungguhnya Engkaulah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. [QS. Al-Baqarah (2) : 127] dan terimalah
taubat kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [QS. Al-Baqarah
(2) : 128].
15. Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.
[QS. Al-Baqarah (2) : 201].

PENUTUP DOA.
Maha suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa
yang mereka katakan, Dan kesejahteraan dilimpahkan atas
para rasul, Dan segala puji bagi Allah seru sekalian alam.
[QS. As-Saffat (37) : 180-182]

IMAM SHALAT
1. Imam dipilih untuk diikuti.
Rasulullah saw bersabda : ”Sesungguhnya imam itu
dijadikan untuk diikut. Karena itu apabila imam takbir,
takbir pulalah kamu. Apabila imam sujud, sujud pulalah
kamu. Apabila imam bangkit, bangkit pulalah kamu.
Apabila imam membaca ”Sami’allahu liman hamidah”,
maka ucapkanlah ”Rabbana walakal hamdu”. Apabila
imam itu shalat sambil duduk, maka shalat pulalah kamu
sekalian sambil duduk. (HM.364 - 367) (HB 402)
”Janganlah mendahului imam!” (HM.368)
Rasulullah saw bersabda : ”Tidak percayakah orang-
orang yang mengangkat kepalanya mendahului imam,
bahwa Allah akan menukar rupanya dengan rupa
keledai?” (HM.379-380)
2. Yang pantas jadi Imam
Dari Abu Mas’ud Al Anshari r.a., katanya Rasulullah saw
bersabda : ”Orang yang pantas jadi imam (shalat
berjamaah)) ialah :
- Yang paling pandai membaca Kitabullah.
Jika ternyata mereka sama pandai, maka
- Yang paling alim tentang sunnah.
Jika ternyata mereka sama alim, maka
- Yang paling dahulu hijrah.
Jika ternyata mereka bersamaan pula hijrah, maka
- Yang paling dahulu masuk Islam.
Jangan kamu menjadi imam dalam wilayah kekuasaan
orang lain, jangan pula duduk ditempat yang disediakan
khusus untuk kemuliaan seseorang, kecuali dengan
izinnya”. (HM.632-633)
- Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari
disebutkan juga

Artinya : ”Yang paling tua menjadi imam” HB 1939


3. Imam harus seizin jama’ah. Dan do’a imam untuk
semua jama’ah.

Tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah


dan hari akhirat mengimami suatu kaum kecuali dengan
izin kaum itu. Dan jangan ia mengkhususkan satu do’a
untuk dirinya sendiri dengan meninggalkan mereka.
Kalau dia berbuat begitu, khianatlah dia kepada mereka.
(H.R.Abu Dawud)
4. Imam melihat saf sebelum takbir
Rasulullah saw bersabda : ”Luruskan shaf kamu, karena
shaf yang lurus termasuk shalat yang sempurna”
(HM.387) (HB.402)
5. Memendekkan Shalat tetapi Sempurna.
Rasulullah saw bersabda : ”Apabila kamu mengimami
shalat orang banyak, hendaklah kamu pendekkan
(bacaan), karena di antara ma’mum terdapat pula anak-
anak, orang tua, orang yang lemah, dan orang sakit.
Apabila kamu shalat sendiri, Shalatlah berapa lama
kamu suka”. (HM.422-423) (HB.70, 395, 396)

Dari anas r.a. katanya : ”Rasulullah saw. Pendek


shalatnya tetapi amat sempurna”. (HM.424) (HB.397)

6. Imam disunatkan menghadap kepada ma’mum (berpaling


ke kanan) sesudah shalat.

Dalam hadits shahih Bukhari Muslim diriwayatkan :

Dari Suddi r.a, dia bertanya kepada Anas r.a, katanya :


”Kemana seharusnya aku berpaling sesudah shalat?” Jawab
Anas, ”Kalau aku ke kanan; karena kulihat Rasulullah saw.
Selalu berpaling ke kanan sesudah shalat.” (HM 672)
”Apabila kami shalat di belakang Rasulullah saw, kami suka
berada di sebelah kanan beliau, karena sesudah shalat beliau
menghadapkan mukanya kepada kami (ke kanan). (HM 673)

”Dari Samurah bin Jundab mengatakan, bahwa apabila Nabi


saw selesai shalat beliau menghadap kepada kami” (HB 462)

Kekeliruan dalam berdoa.


Doa yang tulus pasti diperkenankan oleh Tuhan. Jangankan
yang datang dari seorang mukmin, seorang kafir – bahkan
iblis sekalipun – doanya juga diperkenankan oleh Tuhan (lihat
QS.15 : 36-38).
Hanya saja sebagian dari permohonan kita itu mungkin tidak
memenuhi syarat doa, karena tidak jarang terasa bahwa
permohonan yang kita panjatkan bagaikan laporan kepada
Tuhan yang disampaikan dengan bangga dan panjang lebar.
Kita bagaikan berpidato dihadapan-Nya, pada hal kita
diperintahkan agar ”bermohon dengan cara rtendah diri dan
dengan suara yang lembut” (QS. 7 : 55). Kita mempunyai
kecendrungan menghimpun semua doa yang diketahui dan
yang pernah dipanjatkan oleh makhluk Tuhan dalam berbagai
situasi dan kondisi, sehingga doa terasa membosankan dan
amin diucapkan sebagai isyarat kepada sipendoa agar
menyudahi doanya. Masih terdengar disana sini doa yang
pernah dipanjatkan pada masa silam ketika ummat Islam
sedang berperang. ”Ya Allah binasakanlah orang-orang kafir
dan musyrik.”
(M.Quraish Shihab, Lentera Hati, halaman 149-150)
_________________________________________

Makassar, 10 Oktober 2012 M/ 24 Dzulqaidah 1433 H


Disusun oleh : H.M.Djunaid Sappo

TIGA ORANG YANG TERKURUNG

BATU DALAM GUA

DIKISAHKAN RASULULLAH SAW DALAM


SEBUAH HADITS YANG DIRIWAYATKAN
OLEH IMAN BUKHARI
(HB 1108)
ALHAMDULILLAHI RABBIL ALAMIIN
(QS.AL-FATIHAH) DIGUNAKAN OLEH
SAHABAT SEBAGAI MANTERA UNTUK
MENGOBATI KEPALA KAMPUNG YANG
DIGIGIT BINATANG BERBISA.

DIKISAHKAN DALAM SEBUAH HADITS


YANG DIRIWAYATKAN OLEH BUKHARI
(HB 1109)

Makassar, 30 November 2012


H.M.Djunaid Sappo

H.M. DJUNAID SAPPO


Tuntunan DZIKIR dan DOA
DILENGKAPI DENGAN DZIKIR DAN DOA
MENURUT AL-QUR’AN DAN HADITS NABI

Anda mungkin juga menyukai