Ebook ini merupakan karya dan memiliki hak cipta dari PelitaHidup.com.
Setiap bentuk distribusi, penyaluran dan pengkopian baik keseluruhan atau
sebagian dari ebook ini diwajibkan mencantumkan sumbernya yaitu
“PelitaHidup.com”.
Ebook ini dapat dibagikan secara cuma-cuma kepada siapa saja yang
dirasa perlu untuk membacanya. Untuk infromasi lebih lanjut dapat
menghubungi info@pelitahidup.com
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Semua artikel yang ditulis merupakan renungan dari Firman Tuhan yang
dapat mengubahkan, membangun, menghibur dan memulihkan kehidupan
setiap umat Kristiani.
Setiap artikel juga dapat dijadikan bahan sharing maupun bahan khotbah
bagi hamba-hamba Tuhan dalam pelayanannya.
Ebook Kristen ini dapat dibaca kapan saja dan dapat dibagikan secara
Cuma-cuma kepada keluarga, teman, rekan atau saudara-saudara seiman
yang membutuhkan.
Berdoalah sebelum mulai membaca setiap artikel dan minta hikmat dari
Tuhan agar dapat mengerti apa yang menjadi isi dari artikel yang akan
dibaca.
In His service,
Riva Sinjal
Anggur yang baru merupakan hasil dari proses fermentasi. Anggur hasil
fermentasi akan mempunyai suatu kekuatan yang luar biasa (Ayb 32:19),
sehingga anggur yang baru akan disimpan di dalam wadah yang baru dan
kuat.
Anggur berbicara tentang Roh Kudus. Tuhan senantiasa mencurahkan
Roh-Nya yang baru setiap hari. Oleh karena itu diri kita harus senantiasa
diperbaharui, agar RohNya dapat memenuhi hidup kita dan bekerja dengan
kekuatan yang luar biasa.
tersebut tidak kering dan pecah-pecah, maka hal pertama yang dilakukan
adalah kantong tersebut direndam di dalam air.
Sama halnya dengan hidup kita. Kita harus hidup dan tinggal di dalam
firmanNya. Baca dan renungkan firmanNya setiap hari. Lakukan
firmanNya, maka hidup kita akan senantiasa dibasahi oleh aliran-aliran air
hidup.
Seperti gadis bijaksana yang tidak hanya membawa pelita saja, tetapi
mereka juga menyiapkan minyak (Mat 25:4). Biarlah kita juga senantiasa
hidup di dalam firmanNya dan berjalan di bawah kuasa urapan Roh Kudus,
sehingga pada akhirnya kita akan kedapatan tidak bercela di hadapanNya.
2. Diberkati Tuhan
“Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat
hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati Tuhan. Dan orang itu menjadi
kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat
kaya.“Kejadian 26:12-13
Tanah dimana Ishak menabur adalah tempat yang bukan merupakan milik
Ishak sendiri. Tingkat pelipatgandaan dari hasil yang diperoleh pada jaman
itu juga bervariasi, mulai dari tiga puluh, enam puluh sampai seratus kali
lipat. Hasil enam puluh kali lipat adalah hasil yang sangat bagus dan biasa
terjadi pada masa itu. Tetapi hasil seratus kali lipat merupakan sesuatu
yang jarang terjadi. Hanya beberapa tempat saja yang memiliki tingkat
kesuburan yang tinggi, yang dapat menghasilkan seratus kali lipat.
Walaupun di tengah masa kelaparan, Ishak tetap menabur. Dan Ishak
diberkati oleh Tuhan.
3. Dialah Segalanya
“Siapa gerangan ada padaku di surga selain Engkau? Selain Engkau tidak
ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap,
gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.” Mazmur
73:25-26
“Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka
yang bersih hatinya.” Maz 73:1.
1. MAZMUR 73:2-14
Orang-orang di luar Tuhan kelihatannya sangat mujur dan bahagia.
Mereka hidup tanpa kesulitan ataupun kesusahan. Mereka mempunyai
lebih dari apa yang mereka inginkan. Padahal mereka menentang Allah.
Kebalikan dengan pemazmur yang selalu dihina, diperas maupun
ditentang. Pemazmur pun merasa sia-sia dalam mempertahankan hati
yang bersih.
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 11
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Hal ini sering menimpa setiap orang yang percaya kepadaNya. Tetapi
bukankah kita dipanggil untuk mengikut Dia dan memikul salib-Nya (Luk
14:27)?
2. MAZMUR 73:15-20
Pemazmur sampai kepada tingkat dimana dia masuk dalam hadirat
Allah. Dia melihat kesudahan dari orang-orang fasik. Ada penghukuman
bagi orang-orang fasik.
Sudut pandang pemazmur diubahkan saat dia masuk dalam hadirat
Allah.
Biarlah kita senantiasa menjaga hubungan kita dengan Allah, sehingga
sudut pandang kita senantiasa selaras dengan sudut pandang Allah.
3. MAZMUR 73:21-28
Saat pemazmur tetap dekat dengan Tuhan, bukan berarti keadaan
langsung berubah seketika. Tetapi justru kita sendiri yang akan
diubahkan oleh Tuhan. Kita akan diangkat masuk ke dalam
kemuliaanNya. Sehingga tidak ada hal lain yang lebih besar, yang kita
ingini, selain Yesus. Sekalipun keadaan tidak seperti yang kita inginkan,
tetapi mata hati kita tetap tertuju kepada Allah. Hanya Dia yang kita
inginkan, jauh melebihi segalanya.
Biarlah hanya Yesus yang menjadi pusat kehidupan kita. Jangan biarkan
keadaan apapun mengalihkan perhatian kita dari kebaikan Allah. Tetap
tinggikan Yesus di atas segalanya.
Jangan iri kepada keberhasilan orang-orang di luar Tuhan. Berkat telah
Tuhan sediakan bagi orang yang setia kepadaNya. Bina keintiman dengan
Tuhan setiap waktu. Utamakan Yesus dalam segala hal, dalam apapun
kegiatan/pekerjaan yang kita lakukan.
“Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah
Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada
hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya
berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila
engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan,
apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” Ulangan 6:4-7
Cara kita hidup dan cara kita mempengaruhi keluarga kitalah yang menjadi
hal yang penting bagi orang yang hidup di dalam Tuhan. Bila cara kita
hidup hanya berpusat pada diri sendiri dan melayani diri sendiri, maka
mungkin kita hanya mewarisi hal-hal yang bersifat materi saja bagi
keluarga maupun keturunan kita. Tetapi jika cara hidup kita berpusat pada
orang lain dan untuk menolong kebutuhan orang lain, maka kita akan
mewarisi suatu peninggalan yang akan lebih bersifat tak ternilai dan abadi.
Peninggalan terbesar yang bisa kita warisi adalah hidup yang berpusat
pada Allah.
2. AJARKAN BERULANG-ULANG
Anggota keluarga kita tidak akan mengerti ataupun tidak akan tahu
mengenai firmanNya jika kita tidak pernah membicarakan dan
mengajarkannya.
Ajarkan firmanNya berulang-ulang, kapan dan di mana saja kita berada.
Setiap firman yang ditabur tidak akan jatuh dengan sia-sia (Yes 55:11).
Hal ini merupakan warisan yang tak ternilai harganya, yang abadi dari
generasi ke generasi dan menyenangkan Allah hingga ke dalam
kekekalan.
Dia akan meluputkan kita dari segala macam bahaya. Bahkan bahaya
yang tidak kelihatanpun akan dijauhkan dari kita, “…Dialah yang akan
melepaskan engkau dari jerat penangkap burung…” Maz 91:3
Kenalilah Allahmu, maka perlindungan Tuhan akan nyata kepadamu
siang dan malam, Maz 91:5-6.
Tuhan selalu ingin agar perjanjianNya dapat nyata dalam setiap kehidupan
umatNya. Tetapi agar perjanjianNya dapat berlaku atas hidup kita,
tentunya kita harus memiliki hubungan yang benar dahulu dengan Tuhan.
Tuhan mengadakan perjanjian yang baru dengan Nuh dan keluarganya.
Tetapi ada yang harus dilakukan oleh Nuh, agar dia dan keluarganya dapat
menerima perjanjian yang baru itu.
Bagaimana caranya agar janji-janji Tuhan nyata dalam hidup kita dan
keluarga kita?
1. MEMBANGUN BAHTERA
“Buatlah bagimu sebuah bahtera dari….” Kej 6:14
Tuhan meminta Nuh membangun bahtera. Sebelum Nuh menerima janji
Tuhan (Kej 9:9-16), dia harus membangun bahtera terlebih dahulu.
Membangun bahtera berbicara mengenai membangun hubungan
dengan Tuhan.
Harus ada yang berdiri sebagai imam (perantara antara Tuhan dan
manusia) untuk membangun bahtera bagi keluarganya.
“Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu…” Kej 7:1
Tuhan memerintahkan Nuh agar masuk ke dalam bahtera dengan
membawa seluruh keluarganya. Tidak hanya itu, bahkan juga para
menantunya dan seisi rumahnya.
Bawa seluruh keluarga kita untuk masuk dalam hubungan yang intim
dengan Tuhan. Bangun mezbah keluarga, maka janji-janjiNya akan
digenapi dalam hidup kita dan keluarga kita.
Bangun hubungan yang intim dengan Tuhan, jadilah imam bagi keluarga.
Bangun mezbah keluarga, ajak keluarga untuk menyembah Tuhan.
Keselamatan yang kita terima dari Kristus tidak berhenti pada saat kita
bertobat dan menerima Yesus sebagai Juruselamat kita. Tetapi kita harus
tetap terus mengerjakan keselamatan yang sudah kita terima. Jangan
sampai roh kita kendur atau menjadi suam-suam kuku, seperti yang
dialami jemaat di Laodikia (Wah 3:15-17). Karena pada saatnya nanti
segala perbuatan kita akan dihakimi oleh Allah.
Emas yang murni diperoleh melalui proses pemanasan dalam api yang
sangat panas.
Kata “membeli” berarti ada harga yang harus dibayar.
Biarlah hidup kita senantiasa mau diproses oleh Tuhan, supaya kita
semakin murni di hadapanNya (1 Pet 1:7).
Berani bayar harga untuk Tuhan. Tanpa pengorbanan, tidak akan ada
kemuliaan, seperti Yesus yang mati di atas kayu salib (Mat 16:24).
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 20
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Minyak yang dimaksud dalam ayat ini berfungsi sebagai obat untuk
mata yang lemah (Albert Barnes Notes on Bible).
Biarlah Roh Kudus senantiasa menerangi mata hati kita agar kita dapat
selalu melihat apa yang menjadi rencanaNya bagi kita (Ef 1:18).
Berani bayar harga untuk Kristus. Jauhi kecemaran dan dosa. Hidup di
dalam Roh, minta pimpinan Roh Kudus.
Memasuki kwartal kedua tahun 2008 ini ada banyak masalah dan
goncangan yang menimpa hidup manusia. Tetapi kita sebagai umat Tuhan
harus tetap berpegang pada janjiNya. Tuhan berfirman bahwa Dia telah
menyediakan Tanah Perjanjian bagi umat-Nya. Tuhan telah berjanji bahwa
semuanya disediakan bagi kita yang percaya kepadaNya.
Ada yang harus kita lakukan agar semua janji Tuhan nyata dalam hidup
kita.
Bagaimana caranya agar kita dapat merebut Tanah Perjanjian yang
telah disediakan bagi kita?
Biarlah firman Tuhan yang menjadi penuntun hidup kita (Maz 119:105),
sehingga setiap hal yang kita lakukan menjadi berhasil (Maz 1:1-3).
Yosua tidak asal berperang saja, tetapi dia menggunakan strategi dalam
mengalahkan lawan. Dia tahu benar bagaimana keadaan musuhnya.
Susunlah strategi/rencana kita bagi pekerjaan ataupun pelayanan kita
(Luk 14:28-32). Sehingga apa yang kita lakukan dapat menuju kepada
tujuan yang tepat dan benar.
Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi, sebelum kita melangkah.
Yosua membawa bangsa Israel merebut Tanah Perjanjian dan Tuhan
Allah menyertainya.
Tuhan juga akan menyertai kita dan membawa kita masuk dalam janji-
janjiNya.
Tuhan Yesus mengumpamakan iman kita bagai biji sesawi. Biji itu adalah
biji yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh,
dia menjadi pohon yang besar (Mat 13:31-32).
Iman kita harus selalu dipelihara sehingga menghasilkan pertumbuhan
yang berarti bagi Kristus dan sesama manusia.
1. BERAKAR
“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita… hendaklah kamu
berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia…” Kol 2:6-7
Biji yang jatuh ke tanah, pertama kali akan tumbuh akarnya. Akar akan
menembus jauh ke dalam tanah, sehingga nantinya pohon akan
menjadi kuat apabila diterpa angin dan badai.
Biarlah hidup kita berakar di dalam Kristus. Bangun hidup kita di atas
firmanNya.
Semakin dalam hidup kita tertanam di dalam Kristus, semakin kuat kita
menghadapi berbagai masalah dan pencobaan.
2. BERTUMBUH
“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita
bukan lagi anak-anak…” Ef 4:13-15
Setelah berakar, pohon akan terus bertumbuh menjadi besar dan kuat.
Iman yang bertumbuh adalah iman yang menjadi dewasa secara
rohani. Susu adalah untuk anak-anak, tetapi makanan keras adalah
untuk orang-orang dewasa (Ibr 5:13-14).
Tidak lagi menyimpan rasa iri hati dan sakit hati. Juga menghindari
perselisihan.
Dewasa juga berarti mandiri, tidak bergantung lagi kepada orang lain.
Tetapi bisa menjadi orang yang berguna bagi orang lain (Ibr 5:12).
3. BERBUAH
“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah
banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-KU” Yoh 15:8
Pohon yang sudah bertumbuh besar akan menghasilkan buah. Jika
tidak menghasilkan buah maka pohon tersebut akan ditebang (Mat
3:10).
“Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan
menurut jalan yang telah kita tempuh” Fil 3:16
“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-
penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran;
sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh
dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran.“ Yohanes 4:23-24
Tuhan menginginkan kita agar menyembah Dia dalam roh dan kebenaran.
Menyembah Dia dengan benar dan tulus.“Penyembahan yang sejati bukan
tentang lagu yang dinyanyikan atau musik yang dimainkan, tetapi inti
penyembahan adalah saat hati dan jiwa seseorang, serta semua yang ada
dalam dirinya memuja dan berhubungan dengan Roh Allah“ (D.Zschech-
Extravagant Worship).
2. MEMPERSEMBAHKAN KORBAN
“Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepadanya: ‘Abraham,
Abraham.’ Sahutnya: ‘Ya, Tuhan.’ Lalu Ia berfirman: ‘Jangan bunuh
anak itu…sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan
Allah dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang
tunggal kepada-Ku’ ” Kej 22:11-12
“Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, kepada Allahku
aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku
minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya“ Mazmur 18:7
Apa yang menjadi rahasia Daud sehingga dia dapat terlepas dari
semua kesesakan yang dialami ?
Daud memilki hati yang tulus di hadapan Tuhan sehingga dia disebut “A
man after His own heart”.
“Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati” (1
Sam 16:7).
“Terhadap orang yang setia Tuhan berlaku setia” (Maz 18:26-27).
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 29
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Banyak kejadian yang Daud alami yang membuat dia sangat terjepit (1
Sam 30:6). Tetapi Daud tetap percaya kepada Allahnya yang hidup.
Daud tahu pasti bahwa Tuhan pasti memberikan pertolongan dan jalan
keluar bagi setiap masalah yang dia hadapi.
Demikian juga dengan hidup kita, Tuhan mempunyai rencana yang indah
bagi setiap kita. Dan Tuhan juga rindu supaya semua rencanaNya bagi kita
dapat digenapi dalam hidup kita. Tetapi ada bagian dari kita yang harus
kita lakukan.
Bergaul lebih intim lagi dengan Tuhan, maka Dia akan menyatakan
segala rencanaNya kepada kita (Am 3:7).
Dunia ini bagaikan tempat yang sangat gelap, yang akan membuat kita
tersesat jika tidak ada tuntunan. Tetapi Tuhan telah memberikan
terangNya bagi kita, sehingga kita tidak akan tersesat (Maz 23:4).
3. Ketekunan (Perseverance)
“…Ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan…” Yak 1:2-4
Keadaan dunia yang semakin tidak menentu menuntut manusia agar selalu
menyesuaikan dirinya dengan keadaan dan lingkungannya. Tidak
terkecuali umat Tuhan. Banyak umat Tuhan yang ikut berkompromi dengan
cara-cara dunia agar mereka dapat diterima atau bahkan dapat mencapai
sukses di dalam hidupnya.
Kita harus tunduk di bawah kehendak Allah yang sempurna. Miliki roh
penundukan diri di hadapan Allah (submission spirit).
Biarlah kita melakukan apa yang berkenan di hati Allah (Gal 1:10).
Lakukan apa yang menyukakan hati Tuhan. Dan biarlah ini yang selalu
menjadi kerinduan bagi kita setiap saat. Apapun yang kita lakukan,
lakukanlah itu untuk Tuhan (Kol 3:23).
Kuasailah dirimu (1 Pet 4:7) dan jangan kompromi dengan cara-cara
dunia.
2. Lawan Si Iblis
“…lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu !” Yak 4:7b
Iblis sudah hidup ribuan tahun. Dan dia mempunyai banyak cara untuk
menjatuhkan umat Tuhan. Tapi ada satu hal yang dia takuti, yaitu umat
Allah yang tunduk kepada Allah dan melawan dia (iblis).
“Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana
Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku
melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang
atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-
Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar
dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri
mereka.“ 2Taw 7:13-14
Tuhan mengajar kita cara berdoa melalui „Doa Bapa Kami“ (Mat 6:9-13).
Dia selalu mengambil waktu utk berdoa. Dan Tuhan masih berdoa untuk
kita sampai saat ini (Yoh 17). Banyak sekali jenis-jenis doa, di antaranya
doa permohonan, doa ucapan syukur, doa syafaat, doa puasa, doa
peperangan dan doa profetik.
Belajarlah dari seorang anak kecil yang tidak akan berhenti meminta jika
belum mendapat jawaban.
“Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku,
jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi
janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau
kehendaki” Mat 26:39
Ketika berdoa utk sesuatu yang kita butuhkan, biarlah kehendak Tuhan
yg jadi.
Ayat diatas ditulis oleh Rasul Paulus dimana dia sudah mencapai usia
yang sudah cukup tua. Tetapi kerinduannya tetap ingin mengenal Kristus
lebih dalam lagi, supaya dia bisa memperoleh hadiah yang telah Tuhan
sediakan baginya. Dia tidak hanya “berjalan” saja kepada tujuan, tetapi
berlari-lari untuk memperoleh hadiah.
“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis
akhir dan aku telah memelihara iman” 2Tim 4:7.
1. Larilah begitu rupa, karena hanya ada satu hadiah utama dalam
suatu perlombaan (1 Kor 9:24)
Carilah kesukaan Allah (Gal 1:10). Biarlah Tuhan yang menjadi bagian
kita (Maz 73). Renungkan firman Tuhan siang dan malam.
(Bersambung…)
(…Sambungan)
Banyak aspek juga dalam kehidupan rohani kita, tidak hanya berdoa
dan baca firman saja. Pujian penyembahan, cara-cara berdoa secara
strategis, pelayanan terhadap orang yang membutuhkan bantuan,
kunjungan, mendoakan orang sakit, bermain musik, memimpin pujian,
membawakan firman Tuhan; tidak terlepas juga pekerjaan dan
lingkungan, dimana kita harus menjadi saksi dan memberitakan firman,
sharing/menguatkan teman, dan lain-lain.
Kehidupan rohani kita tidak akan berkembang hanya lewat doa dan
membaca firmanNya saja. Iman tanpa perbuatan adalah mati.
Dalam kitab Roma 12:6-8 tertulis karunia-karunia melayani. Temukan
karunia yang telah Tuhan berikan bagi kita masing-masing.
Jangan tanya apa yang bisa gereja berikan bagi kita, tetapi tanyalah apa
yang bisa kita berikan.
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 41
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Segala sesuatu yang kita lakukan tentunya harus dengan tujuan yang
jelas, dan strategi yang tepat. Segala sesuatu yang berlebih menjadi hal
yang kurang bagus. Semuanya harus seimbang/ balance. Semua ada
standard/ukurannya. Rasul Paulus mengatakan bahwa dia bukanlah
“petinju yang sembarangan memukul”. Apakah yang telah tujuan Tuhan
bagi hidup kita? Jalankanlah dengan meminta hikmat dariNya, agar apa
yang kita lakukan tidak menjadi sia-sia.
Banyak hal yang terjadi atas dunia ini, baik hal-hal positif maupun yang
membawa dampak negatif seperti peristiwa pemboman, bencana alam,
kekeringan, perang dan bahkan mujizatpun terjadi di banyak tempat.
Banyak kejadian yang merupakan misteri, dimana hanya Tuhanlah yang
punya jawaban atas segala kejadian tersebut.
Dalam Alkitab versi King James Version (KJV), kata rahasia ditulis sebagai
kata “mystery“. Banyak misteri yang terjadi dalam kehidupan kita. Tuhanlah
yg mengetahui segala rahasia di langit dan bumi ini.
1. MELIHAT
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami
semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke
sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi
kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari
pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan,
melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara,
sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal“ 2Kor 4:16-18
Anda masih ingat lukisan tiga dimensi yang pernah menjadi tren beberapa
tahun lalu? Untuk dapat melihat apa yang ada di dalam lukisan tersebut
Demikian juga kehidupan kita, kita harus belajar untuk memakai sudut
pandang Allah, sehingga kita dapat mengetahui apa yang menjadi
rencanaNya bagi kehidupan kita.
Ketika kita belajar melihat dengan sudut pandang Allah, kita bagaikan
rajawali yang terbang naik tinggi. Kita akan melihat bahwa segala sesuatu
yang di bawah menjadi kecil. Jarak pandang kita makin luas, makin jauh ke
depan. Kita makin tahu segala sesuatu yang terjadi di sekeliling kita.
Dengan kata lain, Tuhan menyingkapkan segala sesuatu yang sebelumnya
tidak kita ketahui. Bukankah ini luar biasa?
(Bersambung…)
(…Sambungan)
2. MENDENGAR
Ketika tabir Bait Allah terbelah dua, di saat itulah pintu komunikasi dengan
Allah kita terbuka. Kita mendapat anugerah yang besar, yaitu dapat
langsung berkomunikasi dengan Allah Bapa. Kita bisa langsung
mendengar suaraNya. Bahkan dengan berbagai cara Dia menyampaikan
firmanNya.
Tentunya tidak boleh kita lupakan bahwa sumber utama suara Tuhan
adalah melalui firmanNya. Ada dua hal yang cukup penting agar kita dapat
mendengar suaraNya lebih jelas lagi:
a. Suara Tuhan mungkin hampir tidak terdengar bagi sebagian orang. Hal
ini dikarenakan kurangnya persekutuan dengan Tuhan.
Bagaikan sebuah radio yang harus mempunyai frekuensi yg tepat untuk
mendengar siaran tertentu. Demikian juga kita harus menyetel
“frekuensi” kita agar bisa mendengar suaraNya.
merenungkan firman Tuhan, kita melatih telinga rohani kita untuk dapat
mendengar suara Tuhan dengan jelas.
“Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-
orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk
memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina
bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk
meniadakan apa yang berarti” 1Kor 1:27-28
Juga benar apa yang dikatakan: Sesungguhnya banyak nabi dan orang
benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin
mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya; karena
kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga.
Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
1. Janji Kenyamanan
“TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan
aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang
tenang; menyegarkan jiwaku.”
2. Janji Keamanan
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut
bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang
menghibur aku.”
3. Janji Berkat
“Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau
mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku”
Sebagai umat yang percaya kepada Yesus, kita harus belajar mengerti
bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang kekal. Tidak ada satu
halpun yang menjadi pengharapan kita yang dapat kita andalkan di muka
bumi ini. Hanya satu saja yang bisa menjadi pengharapan kita sebagai
umatNya, yaitu pengharapan kepada Yesus Kristus. Pengharapan
kepadaNya merupakan suatu hal yang luar biasa mulianya (Ef 1:18). Ini
yang harus kita pahami, yaitu jika kita berharap hanya kepadaNya, maka
segala sesuatu yang kita inginkan Dia berikan kepada kita.
“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya” Yoh 15:7.
Ada dua hal penting yang perlu kita ketahui mengenai pengharapan
kepadaNya:
Oleh karena itu jangan lepaskan pengharapan kita kepadaNya. Karena kita
akan menerima setiap janji yang telah Dia berikan bagi kita.
Sebuah kapal memakai sauh supaya tidak terbawa oleh ombak ataupun
gelombang laut. Sauh atau biasa disebut jangkar merupakan “pegangan”
bagi kapal tersebut agar tetap pada tempatnya.
“Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada
waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau
telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh
anak laki-laki.” Rut 4:15
Mari kita coba belajar dari kehidupan Rut, perempuan dari Moab yang
menjadi menantu Naomi. Ketika keadaan berubah seketika, suami Naomi
meninggal, demikian juga anak-anaknya, Rut menunjukkan bagaimana
seorang wanita mengambil keputusan yang tepat, sehingga pada akhirnya
Rut menjadi seorang wanita pilihan Tuhan.
1. Kesetiaan
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 56
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
“Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang
dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ
jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku
bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana
engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan.
Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu,
jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada
maut!” “ Rut 1:16-17
Rut dapat menunjukkan bahwa dia dapat tetap setia, bahkan siap
menanggung segala resikonya apapun yang terjadi. Dia mengerti bahwa
ketika dia berkomitmen membina hubungan keluarga, dia harus tetap setia
sampai maut memisahkannya. Masalah boleh datang, tetapi biarlah
sebagai seorang wanita yang mengenal Tuhan kita tetap memelihara
kesetiaan dalam hubungan rumah tangga ataupun keluarga kita.
2. Ketaatan
“Lalu kata Rut kepadanya: “Segala yang engkau katakan itu akan
kulakukan.”” Rut 3:5
Dalam kitab Rut kita dapat melihat bahwa Rut merupakan seorang wanita
yang giat bekerja. Hasil pekerjaannya maupun kebaikannya bahkan
diketahui oleh banyak orang.
Pada akhir kitab Rut diceritakan bahwa pada akhirnya Rut dinikahi oleh
Boas. Dan mereka melahirkan seorang anak yang diberi nama Obed.
Obed adalah orang tua dari Isai, ayahnya Daud (raja Israel). Tuhan tidak
melihat latar belakang Rut sebagai perempuan Moab, tetapi Tuhan melihat
kesetiaan dan ketaatannya.
Ketaatan dan kesetiaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan bagi
seorang wanita yang menjadi pilihan Tuhan.
“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan
apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan
tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih
penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami
makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi
Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya
itu akan ditambahkan kepadamu.” Mat 6:25-33
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 59
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Melalui kitab Matius 6:25-33 ini, Alkitab mengajak kita untuk melihat bahwa
Tuhanlah yang memegang kendali atas seluruh bumi ini, bahkan seluruh
alam semesta. Kalau burung di udara, bunga bakung dan rumput di ladang
saja Tuhan pelihara, masakan Tuhan akan membiarkan manusia begitu
saja?
Apa yang harus kita lakukan agar kita dapat kebutuhan kita dapat
tercukupi?
kita akan kehilangan Dia, kita kehilangan damai sejahtera. Tetapi biarlah
kita mengejar Dia yang empunya segala berkat yang ada di alam semesta
ini, maka semuanya itu akan ditambahkan bagi kita.
Mari kita coba pelajari apa yang harus kita lakukan agar kita dapat
memperoleh jawaban atas setiap masalah-masalah kita:
Doa merupakan komunikasi dua arah kepada Tuhan. Selain kita berdoa
kepada Tuhan, Tuhan juga memberi jawaban kepada doa-doa kita.
Sebagaimana kita memerlukan komunikasi dengan sesama kita agar kita
dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh sesama kita, demikian juga
komunikasi dengan Tuhan juga dibutuhkan. Tuhan ingin agar kita
mengungkapkan atau menceritakan segala yang kita perlukan kepadaNya.
Tuhan ingin keterbukaan hati kita. Tuhan ingin kita menaikkan doa untuk
setiap masalah kita, juga untuk setiap yang kita perlukan.
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 63
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Banyak yang tidak menyadari bahwa ternyata mereka jarang berdoa atau
bahkan belum pernah berdoa untuk masalah mereka sendiri. Oleh sebab
itu mereka tidak pernah menerima jawaban atas masalah-masalahnya.
Naikkan doa-doa kita kepadaNya, naikkan permohonan kita kepada Tuhan,
agar kita dapat memperoleh kelepasan dari setiap pergumulan kita.
2. “Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.” Yoh
14:13
Alkitab menulis bahwa apa yang kita minta di dalam nama Yesus, maka
Tuhan akan melakukannya. Tentunya kita harus meminta hal yang tidak
bertentangan dengan firman Tuhan (Yak 4:3).
Nama Yesus mempunyai kuasa yang besar. Ketika kita meminta sesuatu
di dalam namaNya, maka kuasa Tuhan tercurah untuk menggenapi doa-
doa kita. “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya.” Yak 5:16b
Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya. Setiap doa yang kita naikkan
pasti Tuhan jawab. Hanya tinggal masalah waktu saja yang menentukan
kapan doa-doa kita dijawab. Kita harus bersabar dalam menunggu
jawaban dari Tuhan.
Mari kita belajar untuk menaikkan doa dan permohonan bagi setiap
pergumulan kita. Tuhan ingin melihat keterbukaan hati kita. Dia ingin
melihat kesetiaan kita mengiring Dia. Jawaban doa pasti Dia berikan bagi
kita yang mau membuka hati dan setia berdoa.
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari masalah. Selama kita masih
hidup di dunia ini, masalah pasti ada. Ketika kita memutuskan untuk
mengikuti Kristus juga bukan berarti kita akan terlepas dari segala
masalah. Tetapi kita akan tetap menghadapi berbagai masalah, tentunya
dengan cara yang berbeda yaitu dengan mengandalkan Tuhan untuk
menyelesaikannya.
Masalah yang kita hadapi bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bisa karena
kesalahan yang kita sendiri lakukan, oleh karena tidak berpikir panjang
ketika ingin melakukan sesuatu. Tetapi bisa juga karena pencobaan yang
memang Tuhan ijinkan terjadi bagi kita.
Ketika kita tetap berada dalam rencanaNya, dalam arti kita senantiasa taat
kepada firmanNya, Tuhan tidak pernah merancangkan sesuatu yang jahat
atau merancangkan kecelakaan bagi kita. Segala yang terjadi dalam
kehidupan kita tetap ada dalam kontrol kuasa Allah. Bahkan sehelai rambut
kita-pun Tuhan jagai (Luk21:18).
Tuhan berfirman bahwa Dia memberikan kepada kita hari depan yang
penuh harapan, bukan harapan yang setengah-setengah. Ini merupakan
janji yang luar biasa.
kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau
di atas segala bangsa di bumi.” Ul 28:1
Masa depan yang indah bukan hanya milik orang lain, tetapi Tuhan
menjamin masa depan kita semua, yaitu umatNya. Mari kita raih masa
depan kita yang penuh harapan dengan hidup berkenan kepadaNya.
Jangan kompromi dengan dosa. Dengarkan dan lakukan setiap firmanNya,
maka berkat rohani yang berlimpah-limpah akan dicurahkan bagi kita.
Firman Tuhan sanggup mencipta apa yang tidak ada menjadi ada. Dengan
firmanNya maka segala sesuatu dapat jadi. Biarlah kehidupan kita
senantiasa penuh dengan renungan firmanNya, maka keberhasilan akan
mendatangi hidup kita.
2. Rajin bekerja
“Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin
diberi kelimpahan” Ams 13:4
Sikap menunda-nunda pekerjaan juga bukan suatu hal yang baik. Marilah
kita membuat tangan kita rajin bekerja. Kerjakan apa yang bisa kita
kerjakan. Ketekunan dalam melakukan suatu pekerjaan akan
mendatangkan keberhasilan dan kesuksesan.
Kesuksesan bukanlah bagian atau hak dari beberapa orang saja. Tuhan
ingin agar setiap umatNya dapat berhasil dalam hidupnya. Hidup dalam
firmanNya dan rajin bekerja merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Ada satu istilah yang dapat menjadi pedoman bagi kita: Ora et
Labora, yang berarti berdoa dan bekerja. Rasul Paulus juga menegaskan
bahwa selain memberitakan firman Tuhan, dia juga tidak lalai dalam
bekerja (2 Tes 3:7-10). Raihlah kesuksesan bagi hidup anda.
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan,
yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam
ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu.” Lukas 6:38
Sebagai umat Tuhan kita harus mengerti prinsip yang Tuhan ajarkan
kepada kita. Jalannya Tuhan tidak bisa dibatasi dengan akal dan logika
kita. Logika mengatakan bahwa dua tambah dua sama dengan empat,
tetapi Tuhan justru mengadakan mujizat dengan memberi makan 5000
orang hanya dengan 5 buah roti dan 2 ekor ikan. Bahkan masih ada sisa
sebanyak 12 bakul (Mrk 6:34-44).
Mari kita melihat bagaimana caranya agar mujizat dapat terjadi dalam
kehidupan kita :
“Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke
langit dan mengucap berkat” Mrk 6:41
Tuhan sendiri mengucap syukur atas apa yang ada pada saat itu. Dia tidak
melihat keterbatasan yang mereka miliki saat itu. Mereka membutuhkan
jauh lebih banyak dibanding hanya 5 roti dan 2 ikan. Tetapi Dia Allah yang
Maha Kuasa. Dia sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada.
Apapun yang kita miliki saat ini, biarlah kita mengucap syukur di dalamnya.
Mungkin penghasilan kita tidak seberapa. Mungkin harta kekayaan yang
kita miliki tidak ada artinya dibanding dengan orang lain. Atau bahkan kita
dalam keadaan yang selalu berkekurangan. Marilah kita belajar mengucap
syukur dalam segala keadaan kita. Mengucap syukur merupakan kunci
menuju pintu berkat kelimpahan.
2. Belajar memberi
“Berilah maka kamu akan diberi….” Luk 6:38
Prinsip memberi harus kita terapkan dalam kehidupan kita. Jika kita rindu
diberkati oleh Tuhan, kita harus belajar untuk memberi. Firman Tuhan
dengan jelas mengatakan bahwa ketika kita belajar untuk memberi, maka
di saat itulah kita akan menerima berkat dari Tuhan.
Belajar menyisihkan sedikit dari apa yang kita miliki. Walaupun keuangan
kita mungkin sudah tidak mungkin lagi untuk memberi, kita tetap harus
belajar untuk memberi. Belajar mengembalikan perpuluhan dari
penghasilan kita, belajar memberi bagi mereka yang membutuhkan, kita
akan melihat pintu-pintu berkat akan dibukakan bagi kita. Bahkan Tuhan
mengatakan, “Ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat
kepadamu sampai berkelimpahan” Mal 3:10
Kunci berkat yang ketiga adalah memberi dengan apa yang kita miliki,
bukan dengan apa yang tidak kita miliki. Seringkali kita ingin membantu
orang lain, padahal kita sendiri belum bisa membantu mereka. Sehingga
pada akhirnya kita membantu mereka dengan sedikit dipaksakan, yaitu
dengan berhutang kepada pihak lain atau bahkan menjual harta yang ada
untuk dapat membantu orang tersebut.
Memberi bukanlah dari sesuatu yang tidak kita miliki, tetapi dari apa yang
kita miliki. Tetapi bukan berarti ini menjadi alasan bagi kita untuk tidak
belajar memberi. Minta hikmat kepada Tuhan, kapan saatnya untuk
memberi. Tuhan akan menuntun kehidupan kita, sehingga kita akan tetap
dapat memberi dengan apa yang ada pada kita.
Mari kita syukuri dengan apa yang ada pada kita saat ini. Ada kuasa yang
luar biasa dari sebuah pengucapan syukur, mujizat bisa terjadi lewat
ucapan syukur. Belajar memberi dari segala kekurangan kita. Dan beri
dengan apa yang memang kita miliki. Kita akan melihat kuasa Tuhan
bekerja dalam kehidupan kita. Pekerjaan dan usaha kita akan semakin
diberkati. Bahkan pintu-pintu berkat yang baru Tuhan bukakan bagi kita.
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan
Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu” Yoh 15:16
Begitu besar kasih yang Tuhan berikan bagi kita, sehingga kita dapat
memperoleh anugerah keselamatan yang dari padaNya. Dia telah memilih
kita sebagai umatNya untuk dapat masuk ke dalam kerajaan Sorga.
Tetapi itu tidak berarti bahwa tugas kita berhenti sampai di situ. Tuhan mau
agar hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang lain, yaitu dengan
menghasilkan buah. Buah yang tetap dan tidak akan hilang itu adalah buah
Roh.
Sama seperti buah dari sebuah pohon tidak dinikmati oleh pohon itu
sendiri, tetapi dinikmati oleh orang banyak, demikian juga hidup kita. Tuhan
inginkan agar hidup kita senantiasa dipenuhi dengan kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetian,
kelemahlembutan dan penguasaan diri. Buah Roh yang muncul dari
kehidupan kita akan menjadi berkat bagi banyak orang, sehingga orang
lain akan merasakan betapa nikmatnya kasih, sukacita dan damai
sejahtera yang daripada Allah.
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 74
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Demikian juga dengan hidup kita, kita harus senantiasa tinggal di dalam
Dia. Kita harus hidup sesuai dengan firman Tuhan. Hanya dengan hidup di
dalamNya kita bisa berbuah. Kasih, sukacita, kesabaran dan buah Roh
lainnya tidak dapat kita buat-buat. Damai sejahtera tidak bisa didapatkan
dari keindahan maupun kenikmatan dunia ini. Buah Roh datangnya hanya
ketika hidup kita berjalan seturut dengan firmanNya.
Biarlah hidup kita senantiasa dalam pimpinan Roh Kudus. “Jikalau kita
hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh” Gal 5:24
Miliki jam doa yang rutin setiap hari. Minta Roh Kudus menuntun langkah
hidup kita sepanjang hari. Roh Kudus akan memampukan kita untuk dapat
berjalan seturut dengan perintahNya, sehingga hidup kita dapat
menghasilkan buah.
Ketika buah Roh muncul dalam kehidupan kita, hidup kita akan menjadi
berkat bagi banyak orang. Dan tentunya berkat tersebut akan terus
mengalir lagi bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.
“Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman
sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah
dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada
yang mustahil bagimu” Mat 17:20
Memulai segala sesuatu bukanlah suatu hal yang mudah. Diperlukan suatu
keberanian untuk melangkah masuk ke dalam suatu hal yang baru. Apalagi
jika di depan kita diperhadapkan kepada dua buah pilihan, dimana kita
masih belum tahu pilihan mana yang akan menguntungkan kita.
Dalam Ibrani 11:1 dikatakan, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang
kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”.
Jika sesuatu yang kita harapkan sudah kita lihat dan kita terima, itu tidak
bisa disebut iman. Tetapi jika kita percaya segala sesuatu yang kita
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 77
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
harapkan itu sudah kita terima, Itulah yang disebut iman, iman percaya
kepada Yesus yang sanggup melakukan segala sesuatu yang kita minta
dan doakan.
Seringkali ketika kita diminta untuk percaya kepadaNya, kita juga dituntut
untuk melakukan apa yang diperintahkanNya. Tuhan ingin supaya kita taat
kepada perintahNya. Ketika Yosua akan menyeberangi sungai Yordan, ada
ketakutan yang luar biasa melingkupi hatinya. Yosua tahu bahwa dia dan
bangsa Israel akan menghadapi musuh-musuh yang kuat ketika mereka
memasuki Tanah Perjanjian. Tetapi Tuhan berkata kepadanya, “Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa
ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek
moyang mereka untuk diberikan kepada mereka” Yos 1: 6
Langkah iman yang kita lakukan pasti akan membawa kita kepada mujizat.
Tuhan pasti memberikan jalan keluar bagi setiap masalah dan problem
kita.
Sementara di sisi lain, masih banyak orang yang memerlukan bantuan dan
belas kasihan dari kita semua. Masih banyak orang yang kekurangan
bahkan kelaparan di sekitar kita. Sifat ketidakpedulian manusia semakin
memperbesar jurang pemisah antara orang yang berada dan yang tidak
punya.
Selain hukum yang pertama yaitu harus mengasihi Tuhan dengan segenap
hati kita, Alkitab juga mengajarkan ktia untuk dapat mengasihi sesama
manusia. “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” Mat 22:39. Ini berarti bahwa kita
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 80
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Untuk dapat melakukan kehendak Tuhan, kita harus memiliki pikiran dan
perasaan Kristus. Tanpa pikiran dan perasaan dari Kristus, kita akan sulit
untuk mengasihi sesama kita, karena pikiran dan perasaan kita akan
sangat mempengaruhi kehendak kita. Kasih Kristus yang akan
memampukan diri kita untuk mengasihi orang lain.
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu” Mat 11:28
Dalam kitab Matius 11 Tuhan memberikan jalan keluar bagi setiap orang
yang mempunyai beban kehidupan yang sangat berat.
Apakah yang harus dilakukan agar kita dapat mendapat kelepasan ?
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu” Mat 11:28
Pada saat kita datang kepada Tuhan, Dia akan mencurahkan damai
sejahtera-Nya bagi kita. Damai yang Tuhan berikan tidak dapat diberikan
oleh dunia ini.
Damai dari Tuhan akan menjaga hati dan pikiran kita dari tekanan yang
ada. Kita akan merasakan kelepasan yang luar biasa ketika kita datang
padaNya.
Kekuatan baru Tuhan berikan bagi kita jika kita berdoa dan berseru
kepadaNya. Kita memerlukan kekuatan yang baru untuk menghadapi
setiap masalah kita. Janganlah mengandalkan kekuatan kita sendiri (Yer
17:5-6), karena kita bukanlah manusia super.
Pererat hubungan kita dengan Tuhan, karena di dalam Dia ada kekuatan
baru.
Ketika anda menghadapi beban dan tekanan yang sangat berat, mari
datang dan cari wajahNya. Jangan cari kelepasan dari dunia ini, karena
dunia ini hanya dapat memberikan kesenangan sesaat saja. Tuhanlah
yang empunya damai sejahtera, datang dan berserulah kepadaNya.
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab
kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan ” Mat 11:29-30
“Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan
puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan
mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-
sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan
terlepaslah belenggu mereka semua” Kisah Para Rasul 16:25-26
Dalam perjalanan misinya di kota Filipi, Roma, Rasul Paulus dan Silas
dimasukkan ke dalam penjara oleh orang-orang yang tidak suka dengan
mereka. Bahkan sebelumnya Paulus dan Silas dikenakan hukuman dera.
Tetapi hal ini tidak membuat mereka berkecil hati. Mereka tidak kecewa
ataupun putus asa dengan keadaan yang menimpa mereka. Justru iman
mereka semakin dikuatkan melalui keadaan ini. Mereka tahu bahwa segala
sesuatu pasti terjadi seturut dengan kehendak Tuhan.
Masalah dan pencobaan boleh datang, tetapi sebagai umatNya kita harus
belajar seperti Paulus dan Silas. Dalam keadaan senang ataupun susah,
bahkan dalam keadaan yang paling buruk sekalipun, kita harus tetap dapat
mengucap syukur kepada Tuhan. Jangan mengeluarkan keluhan ataupun
sungut-sungut di hadapan Tuhan.
“Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita
Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita” Ef 5:20.
Paulus dan Silas berdoa dan menaikkan puji-pujian kepada Tuhan. Mereka
bernyanyi dengan semangat dan suara yang keras sehingga orang-orang
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 85
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
lainnya yang berada dalam penjara juga ikut mendengarnya. Paulus dan
Silas benar-benar mengerti bahwa ada kuasa dalam puji-pujian. “Padahal
Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel”
Maz 22:4. Mereka mengerti bahwa ketika mereka menaikkan puji-pujian,
maka kuasa Allah turun atas mereka. Kuasa Allah tercurah atas mereka
dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat, yang mengakibatkan semua
sendi-sendi penjara dan belenggu terlepas.
Lewat kejadian yang dialami Paulus dan Silas itu, mereka dapat
memenangkan kepala penjara dan seisi rumahnya. Tentunya hal ini bukan
kebetulan. Tuhan mengijinkan Paulus dan Silas dipenjara untuk maksud
tertentu, yaitu memenangkan jiwa-jiwa lebih banyak lagi bagi kemuliaan
Tuhan.
Setiap masalah yang kita hadapi selalu membawa kita kepada berkat
Tuhan yang berkelimpahan, jika kita bisa melaluinya. Jangan pernah
menyerah pada saat-saat kesukaran. Terus pandang Yesus, dan naikkan
puji-pujian bagiNya. Jangan melihat keadaan sekeliling yang sepertinya
tidak mungkin ada jalan keluar. Kuasa Allah tiada batasnya, Dia sanggup
mengadakan yang tidak ada menjadi ada. Apa yang tidak mungkin bagi
manusia, itu semuanya menjadi mungkin di hadapan Allah.
Akhir-akhir ini berita yang sedang mencuat di bangsa kita adalah mengenai
rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kelihatannya pilihan
untuk menaikkan harga BBM merupakan suatu hal yang harus dilakukan.
Hal ini memunculkan banyak pro dan kontra. Semua bidang pasti akan
terpengaruh dengan kondisi ini. Yang pasti akan berpengaruh untuk
keadaan ekonomi masyarakat. Biaya hidup semakin
meningkat, sedangkan penghasilan tidak berubah. Kalaupun penghasilan
bertambah, mungkin tidak sebanding dengan kenaikan harga kebutuhan
pokok.
Dalam kitab Ibrani pasal 12 Tuhan telah menyampaikan kepada kita bahwa
Dia akan menggoncangkan bumi dan langit ini. Tidak akan ada yang luput
dari goncanganNya. Termasuk bidang ekonomi juga akan terus digoncang.
Tetapi Dia juga berfirman bahwa kita sebagai umatNya telah menerima
Keadaan boleh berubah, ekonomi boleh berubah, harga BBM boleh naik,
harga kebutuhan barang boleh meningkat terus, tetapi kebutuhan kita
dijamin oleh Tuhan. “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut
kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus ” Fil 4:19
Kita menjadi umat yang dibedakan olehNya. Bahkan Dia akan mengangkat
kita terus menjadi kepala dan bukan ekor, kita akan tetap naik dan bukan
turun (Ul 28:13). Keadaan ekonomi yang berubah tidak akan
mempengaruhi kondisi umat Tuhan. Bahkan sebagai umatNya kita akan
terus bersinar dan memancarkan terangNya bagi banyak orang di
sekeliling kita. Dia akan memakai kita menjadi saluran berkat bagi banyak
jiwa yang membutuhkan.
Biarlah kita tetap menaikkan syukur kita kepada Allah dan setia beribadah
kepadaNya, maka terang Tuhan akan bersinar bagi kita.
Dalam kitab Yeremia pasal 18, diceritakan tentang Nabi Yeremia yang
diperintahkan Tuhan untuk pergi ke tukang periuk. Disana Yeremia diberi
pengertian bagaimana tukang periuk membuat sebuah periuk dari tanah
liat. Tanah liat diproses sedemikian rupa sehingga dapat menjadi sebuah
bejana/periuk. Mulai dari diinjak-injak, dipukul, diremas, kemudian
dibentuk, diberi air, hingga dimasukkan ke dalam tungku untuk dibakar dan
pada akhirnya dihias agar kelihatan lebih indah. Bejana yang sudah jadi
memiliki nilai yang berharga dan mempunyai banyak fungsi.
menjadi bejana yang indah. Banyak sekali keadaan yang dapat Tuhan
pakai untuk dapat membentuk kita menjadi lebih indah, mulai dari
kesombongan kita yang dikikis, harga diri yang dihilangkan bahkan kita
merasa harga diri terinjak-injak, hati yang pedih, sampai kepada masalah
yang membuat seakan-akan hidup kita terbakar dalam tungku.
Jika kita memberontak pada proses ini, Tuhan akan menghancurkan kita
kembali agar dapat dibentuk ulang sama seperti tanah liat di tangan tukang
periuk.
Tetapi jika kita berserah dan membuka hati kita, maka kita akan melihat
karya Tuhan yang maha indah yang akan terjadi dalam hidup kita.
Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya (Pkh 3:11). Tidak
ada sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita tanpa seijinNya.
Jalani setiap proses yang Dia lakukan bagi kehidupan kita, maka kita akan
menerima bagian yang telah disediakanNya bagi umatNya yang setia.
Masalah dan pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang
Tuhan ijinkan untuk membentuk kita menjadi lebih sempurna lagi, agar kita
semakin dekat dengan Dia. Dia telah menyediakan jalan keluar bagi setiap
masalah dan pencobaan yang kita alami (1 Kor 10:13). Tuhan berkata
bahwa Dia akan meluputkan kita dari setiap masalah dan problema kita.
Dia akan melepaskan kita dari segala kesesakan.
Kehidupan yang kita jalani sekarang tidak hanya kehidupan secara jasmani
saja. Kita tidak hanya tinggal di dunia ini, makan, minum, menyelesaikan
pendidikan, bekerja mencari nafkah, meraih kesuksesan, hidup
berkeluarga mempunyai banyak keturunan dan sebagainya. Dalam kitab 2
Korintus 4:16, Rasul Paulus menyampaikan bahwa manusia terdiri dari
manusia lahiriah/jasmani dan manusia batiniah/roh. Ada sisi lain yang
harus kita perhatikan, yaitu kehidupan rohani.
Iblis juga tahu bahwa jika keadaan rohani kita lemah, maka dia akan
dengan leluasa menguasai kehidupan kita, sehingga kita akan semakin
menjauh dari Tuhan.
Melalui ayat di atas semakin jelas bahwa kita tidak hanya menjalani
kehidupan kita sehari-hari saja, tetapi iblis senantiasa bekerja di alam roh
untuk melakukan tipu muslihatnya terhadap manusia. Jika kondisi rohani
kita kuat, maka kita akan dapat tetap berdiri menghadapi segala tipu
muslihat si iblis. Oleh karena itu kita harus senantiasa menggunakan
seluruh perlengkapan senjata Allah (Ef 6:14-18) untuk melawan semua
pekerjaan si iblis.
Kondisi rohani kita juga akan sangat mempengaruhi keadaan jasmani kita.
Jika manusia roh kita kuat, maka manusia jasmani kitapun akan ikut sehat.
Dengan rajin beribadah dan bersekutu denganNya (Ibr 10:25) maka
manusia roh kita akan terbangun menjadi manusia roh yang kuat di dalam
Tuhan. Sehingga kita akan menjadi cakap dalam menanggung segala
perkara, oleh karena kekuatan yang diberikan Tuhan.
Banyak hal yang membuat manusia kompromi untuk melakukan dosa agar
dapat mencapai keberhasilan yang diinginkannya. Mereka melakukannya
dengan dengan pikiran bahwa yang penting hal itu tidak merugikan orang
lain atau ada juga yang berpikir bahwa yang penting hal itu tidak diketahui
orang lain. Sehingga manusia semakin dalam lagi jatuh ke dalam dosa dan
menjauh daripada Tuhan, demi keberhasilan yang diimpikannya.
tidak kita ketahui menjadi begitu jelas bagi kita. Dia memberikan kita
hikmat untuk bertindak dan melakukan pekerjaan sehari-hari melalui
firmanNya. Sehingga apapun masalah kita, kita dapat melaluinya dengan
kekuatan dari firmanNya. Biarlah membaca firmanNya menjadi kesukaan
bagi kita setiap hari. Disiplinkan diri kita dalam membaca firmanNya.
Renungkan firman yang telah kita baca dan cobalah untuk memikirkan
langkah apa yang harus kita lakukan dengan pembacaan firman itu.
Sebuah pohon yang ditanam di dekat sumber air akan menjadi pohon yang
bertumbuh subur dan berbuah banyak. Pada saat musim kemarau-pun
pohon tersebut tidak akan mengalami kekeringan. Pohon itu akan tetap
subur dan memiliki daun-daun yang segar. Buahnya akan dinikmati oleh
orang banyak.
Roh Kudus merupakan penolong bagi kita (Yoh 14:16-17). Roh Kudus
dicurahkan untuk menjadi penuntun bagi umat Tuhan. Dengan hidup
mengandalkan Roh Tuhan-lah kita dapat mengerti apa yang menjadi
rencanaNya. Kita harus belajar hidup dalam Roh dan berjalan dalam Roh.
Dengan mengalir mengikuti tuntunan Roh Kudus, maka hikmat Tuhan juga
akan mengalir tepat pada saat dibutuhkan. Pada saat masalah datang dan
pada saat pilihan harus dilakukan, maka saat Itulah Roh Kudus akan
membantu kita dengan memberikan hikmat tentang apa yang harus kita
perbuat atau apa yang harus kita lakukan.
Latih kepekaan untuk hidup dalam Roh. Perbanyak jam doa dan pelajari
firman Tuhan.
Dengan takut akan Tuhan dan hidup berjalan dalam Roh, maka hikmat dari
Tuhan akan mengalir dalam kehidupan kita. Pola pikir kita akan dibaharui
dan menjadi semakin bijaksana dalam Tuhan. Banyak orang akan diberkati
melalui kehidupan kita.
Firman Tuhan mengajarkan agar kita tidak berhutang (Rom 13:8), bahkan
dalam kitab Lukas kita diajarkan untuk membuat perincian anggaran
keuangan kita. Ini diperlukan agar seluruh kebutuhan hidup kita, misal
untuk kebutuhan selama satu bulan, dapat terpenuhi semuanya.
1. Berdoa dan mengucap syukur untuk berkat yang sudah Tuhan berikan
(Mar 6:41).
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 101
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Sebesar atau sekecil apapun berkat yang kita terima patut disyukuri.
4. Evaluasi pengeluaran
Lakukan evaluasi tiap akhir bulan untuk pengeluaran-pengeluaran yang
telah dilakukan. Ada beberapa pengeluaran yang tidak penting yang dapat
kita pangkas, misal jalan-jalan atau rekreasi, cukup satu kali dalam
sebulan, jangan berlebihan.
Marilah kita belajar untuk menjadi orang yang dapat dipercaya oleh Tuhan.
Setiap harta kekayaan yang kita miliki adalah titipan Tuhan bagi kita, dan
Dia ingin agar kita dapat mengelolanya dengan baik. Jika kita setia, maka
Tuhan akan senantiasa mempercayakan perkara yang jauh lebih besar
lagi.
“Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus
beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan
perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang
sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga
perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di
buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan
berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Iapun
bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam!
Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia
berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu
tidak percaya?” Markus 4:36-40
Ketika badai datang menerpa dan perahu mulai dimasuki air, hal yang
pertama mereka lakukan bukanlah keluar dari perahu dan terjun ke air,
tetapi mereka mencari Yesus!
Anda dapat bayangkan apa yang terjadi jika mereka keluar dari perahu?
Begitu juga dengan hidup kita jika menghadapi suatu masalah. Kita tidak
boleh lari atau meninggalkan masalah yang kita hadapi, karena jika
demikian kita akan keluar dari rencana Allah. Cari Yesus untuk mendapat
jawaban atas masalah kita. Datang pada Yesus. Jangan cari orang lain
atau bahkan mencari pendeta untuk menyelesaikan masalah kita. Bukan
berarti mencari pendeta itu salah, tetapi Tuhan menginginkan kita
memprioritaskan Dia dalam kehidupan kita. Hanya Yesus yang sanggup
memberikan jawaban. Dan Dia hanya sejauh doa. Datang padaNya,
berdoa untuk masalah Anda.
Ketika murid-murid Yesus datang mencari Dia, kita melihat apa yang terjadi
selanjutnya, Yesus mengambil alih seluruh keadaan yang terjadi. Hanya
dengan sepatah kata saja, maka badai itu-pun reda.
Ketika kita datang mencari Yesus, Dia akan turun tangan mengambil alih
seluruh masalah kita. Dia akan memberikan jalan keluar bagi kita.
2. Bangkitkan roh-mu
Badai yang menerpa perahu Yesus dan murid-muridNya membuat murid-
muridNya sangat ketakutan. Dalam Mazmur pasal 42 dan 43 juga
menceritakan kondisi pemazmur yang sedang dalam keadaan yang sangat
mencekam, dikejar-kejar oleh musuhnya, sama seperti badai yang
menakutkan yang dialami murid-murid Yesus.
Sebagai umat Tuhan, kita harus senantiasa membangun manusia roh kita,
yaitu dengan membaca firmanNya, rajin berdoa, ikut persekutuan dan lain-
lain. Dengan membangkitkan roh kita, maka secara tidak langsung roh kita
yang kuat akan mempengaruhi jiwa kita. Sehingga seperti yang pemazmur
katakan kepada jiwanya untuk berharap pada Allah, maka roh kita pun juga
akan berbuat demikian juga.
Ketika masalah datang dengan begitu bertubi-tubi, maka yang harus kita
lakukan adalah membangkitkan roh kita agar dapat menghadapi masalah
dengan hati yang kuat.
Ketika badai menerpa perahu mereka pada saat itu, Yesus bertanya
kepada murid-muridNya: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu
Kuasa yang sama yang turun ke atas murid-murid Yesus juga telah
dicurahkan bagi setiap kita yang percaya kepadaNya. Dan Tuhan mau
agar kita semua menyadari bahwa ada potensi yang luar biasa yang ada
dalam setiap umatNya. Mungkin saat ini kita tidak menyadari potensi
tersebut. Tetapi ketika kita mencoba mengenali potensi diri kita dan kita
menggali potensi tersebut, maka kita akan melihat bahwa Tuhan sedang
memproses dan ingin memakai diri kita dengan luar biasa.
Anda pasti tahu bahwa sebuah batu berlian yang indah dan mahal
harganya adalah dibentuk dan diproses dari sebuah batu yang terpendam
yang pada mulanya tidak memiliki nilai dan bahkan jauh dari indah.
Demikian juga dengan kita semua, kita semua bagaikan berlian yang ketika
digali dan diproses akan menjadi individu yang memiliki potensi yang luar
biasa. Tanpa disadari kita akan melakukan perbuatan-perbuatan yang lebih
besar dari yang pernah Dia lakukan (Yoh 14:12).
Masalah apapun yang kita hadapi, biarlah itu menjadi pemicu bagi hidup
kita, bahwa Tuhan ingin agar kita dapat mengembangkan kapasitas hidup
kita. Dia ingin agar kita dapat menjadi individu yang lebih tangguh untuk
melakukan rencanaNya yang besar dalam hidup kita.
“Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari
hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku
menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. Jika aku
terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di
sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang
aku” Mazmur 139:7-10
Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi hidup
kita, saat kasih karunia Allah tercurah sepenuhnya bagi kita. Anugerah
yang hanya diberikan bagi umat perjanjianNya diberikan bagi setiap kita
yang percaya kepadaNya. Perlindungan yang kekal senantiasa menaungi
kita apapun yang kita hadapi dan kita alami. Berbagai masalah dan
pencobaan boleh datang menerpa, tetapi Tuhan Allah kita senantiasa
memberikan jalan keluar bagi setiap masalah dan persoalan kita.
Ada kalanya kita merasa bahwa beban persoalan kita terlalu berat dan kita
memutuskan untuk tidak lagi berdoa ataupun pergi beribadah ke gereja.
Tetapi Tuhan Allah tetap setia, Dia senantiasa menuntun dan menjaga
setiap umatNya agar tidak keluar dari rencanaNya. Kemanapun kita
berusaha lari, Dia ada disana, menunggu kita dengan setia. KasihNya
senantiasa mengalir bagi kita. Damai sejahteraNya senantiasa menunggu
kita.
kita tidak dapat menemukan apapun yang menjadi jalan keluar bagi
permasalahan, Dia ada untuk memberikan jawaban itu. Yesuslah jawaban.
Marilah tetap bersandar kepada Yesus. Bagi Yesus tidak ada yang
mustahil (Luk 1:37). Bahkan tidak ada yang mustahil bagi orang yang
percaya (Mar 9:23). Jangan lepaskan kepercayaan kita kepada Yesus. Dia
tidak pernah terlambat, segala sesuatu akan dijadikan indah tepat pada
waktunya (Pkh 3:11).
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku” Wah 3:20
“Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada
segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang
benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya,
kebajikannya tetap untuk selamanya. Di dalam gelap terbit terang bagi
orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil. Mujur orang yang
menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan
urusannya dengan sewajarnya. Sebab ia takkan goyah untuk selama-
lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya. Ia tidak takut
kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.
Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para
lawannya” Mazmur 112:1-8
Dalam kitab Mazmur pasal 112, pemazmur mengatakan bahwa orang yang
takut akan Tuhan mendapat jaminan yang luar biasa bagi hidupnya.
Menjadi orang benar merupakan suatu pilihan yang tidak dapat diragukan
lagi. Mata Tuhan senantiasa tertuju kepada orang-orang benar, untuk
mencurahkan berkatNya bagi setiap orang yang takut akan Dia dan
menjalankan perintah-perintahNya.
Ingatlah selalu bahwa Tuhan tidak lalai untuk menepati janjiNya. Kalaupun
saat ini kita belum mendapatkan apa yang kita doakan, tentunya Tuhan
mau agar kita lebih giat dan setia di dalamnya. Pencobaan-pencobaan
yang kita alami juga merupakan suatu bagian dari proses untuk menuju
berkat berkelimpahan. Berkat tentunya mencakup semua hal seperti
kesehatan, kekuatan, kesuksesan, damai sejahtera, sukacita, keamanan,
bahkan juga secara materi.
“Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.” 1 Kor
3:23
“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang
diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan
bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” 1 Kor 6:19
Kalau tubuh kita ini adalah milik Tuhan, biarlah kita menjalani kehidupan
kita dengan penuh kekudusan. Jangan kompromi dengan dosa. Ketika kita
mulai kompromi dengan dosa, maka disitulah iblis akan menghancurkan
hidup kita.
Iblis tidak ingin agar kita mempersembahkan hidup kita bagi kemuliaan
Tuhan. Iblis juga mencoba menipu kita bahwa ibadah itu hanyalah ibadah
pada hari Minggu saja, atau ibadah di gereja saja, atau hanya pada saat
acara-acara doa, dan kegiatan gereja lainnya. Tentunya bukan ini yang
Tuhan inginkan. Makna ibadah adalah lebih dari itu. Kita tak boleh
melupakan ibadah yang harus kita lakukan setiap hari. Setiap hari harus
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 112
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
ada ibadah yang kita kerjakan, karena melalui kehidupan sehari-hari itulah
Tuhan melihat kesetiaan kita. Apapun yang kita kerjakan dalam keseharian
kita, biarlah kita kerjakan semuanya untuk Tuhan. Baik yang bekerja
sebagai kaum profesional, wirausaha, mahasiswa, maupun ibu rumah
tangga, kalau semuanya itu dilakukan bagi kemuliaan Tuhan, maka itu
semuanya merupakan ibadah kita sejati kepada Tuhan.
Melalui kehidupan sehari-hari ini jugalah kita akan menjadi terang yang
sesungguhnya bagi orang-orang di sekitar kita. Dengan melakukan setiap
pekerjaan sehari-hari untuk kemuliaan Tuhan, maka kita menjadikan diri
kita teladan bagi orang lain. Maka inilah yang disebut ibadah kita yang
sejati.
Menjadi umatNya bukan berarti terlepas dari segala niat jahat yang bisa
muncul kapan saja. Tuhan mengajar kita agar senantiasa menguasai diri
dalam segala keadaan, sehingga kita dapat hidup berkenan di
hadapanNya.
Manusia terdiri dari manusia jasmani dan manusia roh. Dalam Amsal 4:23,
hati disini berbicara mengenai kehidupan rohani kita. Oleh karena itu kita
harus senantiasa menjaga agar kehidupan rohani kita dapat terus berjalan
sesuai dengan kehendakNya.
Jangan biarkan emosi menguasai hati kita. Segala keinginan yang tidak
sesuai dengan firman Tuhan harus disingkirkan.
Biarkan Roh Kudus bekerja dalam kehidupan kita, menuntun hidup kita,
agar kita dapat berjalan sesuai dengan kehendakNya.
Tidak ada kompromi jika kita mau hidup berkenan di hadapan Tuhan.
Keinginan mata merupakan salah satu hal yang berasal dari dunia (1 Yoh
2:16). Begitu banyak kesenangan dan kenikmatan yang ditawarkan oleh
dunia ini. Melalui iklan-iklan yang begitu gencar dipasang di media massa,
banyak sekali umat Tuhan yang termakan oleh iklan-iklan komersil ini. Pola
hidup konsumtif menjadi sesuatu hal yang biasa.
Biarlah kita menggunakan mata kita untuk hal-hal yang positif. Kita harus
belajar untuk selektif dalam melihat apa yang ada dunia tawarkan.
Ketika kita berjalan dalam kejujuran, maka Tuhan akan memberkati setiap
langkah hidup kita. Apapun, kemanapun, dan dimanapun kita berada,
maka keberuntungan akan selalu menyertai kita.
Ada kalanya berbagai masalah dan pencobaan yang kita hadapi membuat
kita takut dan gentar. Tetapi pemazmur dalam Maz 91:9-10 mengatakan
bahwa ketika kita menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan dan
perteduhan kita, maka malapetaka tidak akan menimpa kita. Bahkan
Tuhan memerintahkan para malaikatNya untuk menjaga segala jalan kita
(Maz 91:11).
Dia tidak pernah melepaskan tanganNya dari hidup kita, asalkan kita
senantiasa hidup berkenan di hadapanNya. TanganNya senantiasa
menjagai kita dari segala kecelakaan.
Krisis apapun boleh terjadi di dunia ini, tetapi sebagai umatNya, Tuhan
senantiasa melindungi hidup kita. Hidup kita senantiasa ada di dalam
tangan Tuhan. Tidak ada satupun yang dapat mengganggu sehelai rambut
kita tanpa seijinNya.
Sejak Adam dan Hawa melakukan dosa di taman Eden, maka semua
keturunan manusia tidak terlepas dari dosa dan kehilangan kemuliaan
Allah (Rm 3:23). Hanya oleh karya penebusan Yesus di kayu salib-lah
manusia dapat dipulihkan hubungannya dengan Allah.
Dengan percaya dan menerima Yesus sebagai juruselamat kita, kita
berbalik dari segala jalan kita yang jahat, maka kita menerima keselamatan
yang daripada Allah. Ini yang disebut dengan pertobatan. Tetapi
pertobatan tidak berhenti hanya di saat pertama kali kita menerima Yesus
dalam hidup kita. Pertobatan harus terus dilakukan setiap hari, karena
manusia tidak luput dari segala kesalahan. Hari demi hari yang kita lalui
senantiasa penuh dengan pencobaan dan segala masalah. Seringkali kita
dengan tidak sengaja atau bahkan sengaja berbuat dosa. Oleh karena itu
pertobatan harus dilakukan setiap hari, bahkan setiap saat kita sadari
bahwa kita telah melakukan kesalahan/dosa.
tidak mengenal Allah”. Kenali Allah kita dengan hidup bergaul erat
denganNya. Hubungan ini dapat dibangun dengan rajin membaca
firmanNya dan berdoa. Sediakan waktu setiap hari untuk dapat
membangun hubungan dengan Allah kita.
Ketika hubungan dengan Allah kita bangun, dan hubungan itu semakin
erat, maka kita sedang membangun kehidupan yang penuh dengan
sukacita, kebahagiaan dan damai sejahtera. Dia akan menjauhkan hidup
kita dari segala bahaya atau kecelakaan. Bahkan hal-hal yang jahat, yang
datangnya dari iblis akan dijauhkan daripada hidup kita. Kekuatan yang
baru senantiasa Dia berikan bagi kita untuk menyongsong kehidupan kita
yang penuh tantangan.
Dunia ini menawarkan seribu satu macam cara bagi manusia untuk
mencapai keinginannya. Segala cara dapat dihalalkan demi mimpi maupun
ambisinya. Tetapi kita semua mengetahui bahwa akhir dari semua itu
adalah kebinasaan (Maz 73:19).
Melalui Roma 12:2, Tuhan mengajarkan kita agar tidak menjadi serupa
dengan dunia ini. Ketika kita menjadi umatNya, cara-cara yang kita
gunakan dalam kehidupan kita tidak boleh lagi sama dengan cara-cara
yang dipakai oleh orang yang tidak mengenal Tuhan. Tidak berhenti
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 121
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
kepada pembaharuan manusia roh kita (lahir baru) saja, tetapi akal budi
kita juga harus senantiasa dibaharui dari hari ke hari. Pembaharuan akal
budi dapat diperoleh melalui pembacaan firman Tuhan setiap hari. Firman
Tuhan yang kita baca mempunyai kuasa untuk mengubahkan hidup kita.
“Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada
air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke
timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari
bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.
Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku
berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur,
sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di
tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air
itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam
air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta
lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang
sudah sampai di pinggang.
Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi
sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi
sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat
diseberangi lagi. “ Yehezkiel 47:1-5
2. Lutut
Bagi mereka yang mau melangkah lebih dalam lagi, mereka akan masuk
ke tahap ini. Lutut berbicara mengenai doa, pujian dan penyembahan.
Mereka mulai masuk kepada kehidupan doa. Doa, pujian dan
penyembahan mulai menjadi gaya hidup (Yoh 4:24). Kehidupan yang lebih
intim dengan Tuhan mulai terbangun.
Tetapi ada kalanya doa-doa mereka masih belum ada jawaban. Masih ada
hal-hal yang menghalangi doa-doanya (Yak 4:3, Yes 59:1-2). Hati dan
pikiran juga masih harus dibaharui (Rom 12:1-2)
3. Pinggang
Ketika kita hidup mengalir bersama Tuhan, hidup kita akan senantiasa
berbuah-buah. Hidup kita akan menjadi berkat bagi banyak orang (Yeh
47:12). Nama Tuhan dipermuliakan.
“Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia
akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari
dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku
mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku,
dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”
Daniel 3:17-18
Dari kitab Daniel pasal 3 ini kita tahu bahwa pada akhirnya Sadrakh,
Mesakh dan Abednego dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-
nyala. Bahkan karena begitu marahnya Raja Nebukadnezar, perapian
dipanaskan dengan begitu luar biasa.
Tetapi apa yang terjadi kemudian adalah kita melihat pertolongan Tuhan
turun bagi Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Tuhan tidak mempermalukan
mereka. Sehelai rambutpun tidak ada yang terbakar. Bahkan Raja
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 127
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Ketika kita mulai kompromi dengan dunia ini demi kelepasan dari masalah
kita, maka kita akan keluar dari lingkaran anugerahNya.
Seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jangan lepaskan iman kita. Tetap
teguh berpegang pada iman yang telah kita jalani. Karena ketika kita
menjalani masalah/pencobaan seberat apapun, dan kita menjalaninya
bersama dengan Allah, maka kita akan melihat tangan Tuhan turun
menolong kita.
Integritas yang dimiliki oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego harus kita
miliki saat ini juga. Tidak ada kata kompromi dalam kehidupan bersama
dengan Tuhan.
Kitab Daniel pasal 10 menceritakan Daniel yang saat itu sedang berpuasa
makanan yang sedap seperti daging dan anggur (yang dikenal dengan
puasa Daniel) selama tiga minggu penuh dan pada hari ke dua puluh satu
ia mendapatkan sebuah penglihatan. Ia melihat seorang malaikat
menghampirinya dan menyampaikan pesan dari Tuhan. Malaikat tersebut
memberitahu Daniel bahwa doa yang ia naikkan kepada Tuhan sudah
didengarNya sejak hari pertama didoakan (Dan 10:12). Tetapi ada yang
menghalangi jawaban doa tersebut. Dikatakan bahwa ada pemimpin
kerajaan orang Persia (Dan 10:13) yang berdiri menghalangi malaikatNya
selama dua puluh satu hari. Tetapi pada akhirnya malaikat yang bernama
Mikhael datang menolong.
kepada kita. Si jahat tidak suka kalau kita menerima jawaban doa dan
diberkati oleh Tuhan. Oleh karena itu, dengan segala upayanya, dia akan
berusaha dengan keras agar kita tidak mendapatkan jawaban doa
tersebut. Bahkan iblis akan berusaha membuat kita berpikir bahwa doa kita
tidak didengar oleh Tuhan. Kita akan merasa doa kita sia-sia, sehingga kita
akan menyerah dengan begitu saja tanpa perjuangan.
Kita harus terus berdoa untuk pergumulan yang kita alami. Apapun yang
menjadi doa-doa kita, harus terus kita naikkan sampai kita menerima
jawabannya. Jangan menyerah di tengah jalan. Kita tidak tahu kapan
waktunya, tapi yang pasti Tuhan tahu waktu yang terbaik bagi kita. Jangan
biarkan iblis merebut berkat yang sudah menjadi hak kita. Raih jawaban
doa melalui doa yang berkesinambungan dan tak henti-hentinya (Ef 6:18).
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.” Yohanes 3:16
Begitu banyak berkat dan sukacita yang Dia sediakan ketika kita memilih
untuk hidup di dalam Kristus. Jaminan keselamatan baik di surga maupun
di muka bumi ini menjadi bagian setiap kita yang mau menjadi milikNya.
Damai sejahtera yang melampaui segala akal dan pikiran akan senantiasa
memelihara hidup kita. PenyertaanNya begitu nyata bagi setiap umatNya.
Dia mencukupkan segala apapun yang kita butuhkan. Oleh bilurNya segala
luka dan penyakit kita disembuhkan. Pemulihan demi pemulihan dikerjakan
dalam setiap kehidupan kita. Dia senantiasa membela umatNya dengan
memberikan kemenangan demi kemenangan dalam setiap langkah hidup
kita.
“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita,
yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir” Ibrani 6:19
Salah satu hal yang penting yang harus kita miliki adalah Pengharapan.
Dalam kitab Ibrani dikatakan bahwa ketika kita memiliki pengharapan,
maka kita juga memiliki sauh/jangkar yang kuat dan aman bagi jiwa kita
(Ibr 6:19)
Bagai sebuah kapal yang mengarungi lautan luas, ketika kapal tersebut
menurunkan jangkarnya, maka kapal itu tidak akan terbawa/terseret oleh
arus. Kapal itu akan tetap pada posisinya, kemanapun arus menariknya.
Syukur kepada Allah kita bahwa pengharapan yang kita miliki merupakan
sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita. Sehingga apapun ramalan yang
boleh dikatakan, apapun yang akan terjadi, ketika kita memiliki
pengharapan di dalam Kristus, maka Tuhan akan senantiasa memegang
kita dengan tangan kananNya yang memberi kita kemenangan demi
kemenangan.
Hanya ada satu cara untuk dapat menangkis semua godaan itu, yaitu
dengan berdoa.
Kedatangan Tuhan yang kedua kalinya sudahlah dekat. Biarlah waktu yang
ada kita gunakan untuk mempermuliakan nama Tuhan. Segala harta
kekayaan yang kita miliki, kemudahan/fasilitas yang kita dapatkan, hingga
kemajuan teknologi yang ada, pakailah semua itu untuk memperluas
kerajaan Alllah. Gunakan segala yang ada untuk hal-hal yang positif dan
berkenan di hadapan Tuhan. Dan tetaplah berdoa, agar kita diberi
kekuatan supaya pada akhirnya kita kedapatan tak bercacat dan bercela di
hadapan Tuhan pada waktunya.
“Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan
semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat
dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.” 2 Pet
3:14
“Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan
para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi
sungai itu–sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya
selama musim menuai–maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun
dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota
yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu,
yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di
tentangan Yerikho.” Yosua 3:15-16
Dalam kehidupan yang kita jalani, seringkali kita dituntut untuk melangkah
dengan penuh keberanian iman. Kita tidak akan tahu apakah sesuatu akan
berhasil, jika kita tidak berani melangkah/ melakukan sesuatu. Dengan
keberanian percaya kita kepada Tuhan, ketika kita melakukan sesuatu
pekerjaan dengan iman kita, maka Tuhan akan bekerja melalui iman kita.
Mujizat terjadi ketika kita berani melangkah dengan iman. Mujizat tidak
akan terjadi jika kita tidak melakukan apapun. Kita boleh tahu dan mengerti
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 140
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
firman Tuhan, kita boleh kuat berdoa, tetapi ketika kita tidak berani
melangkah untuk berbuat sesuatu, maka mujizat tidak akan terjadi.
“Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu,
suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Kata Yesus:
“Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air
mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan
mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” Mat 14:28-30
Petrus dengan iman melangkah dan berjalan di atas air. Tetapi ketika dia
mulai melihat keadaan sekeliling, muncul ketakutan dan keraguan. Muncul
pertanyaan dalam dirinya. Logikanya mulai berjalan dan mulai berpikir
bahwa tidaklah mungkin untuk berjalan di atas air. Di saat itulah Petrus
mulai tenggelam. Singkirkan segala ketakutan, keraguan, kekuatiran
dan logika yang ada di pikiran kita. Jangan terpengaruh oleh keadaan
sekitar. Percaya dan yakin bahwa Tuhan beserta dengan kita. Biarlah
langkah iman senantiasa bekerja dalam setiap langkah hidup kita.
“Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi
orang yang percaya!” Mar 9:23
Yesus tahu benar bahwa tugasnya adalah menebus dosa setiap manusia
melalui kayu salib. Dia harus melakukan kehendak Bapa, yaitu agar setiap
umat manusia dapat diselamatkan dan masuk ke dalam anugerahNya
yang besar.
Ada saat dimana Yesus berkata, “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau,
ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 142
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
kehendak-Mulah yang terjadi. “ (Luk 22:42). Yesus tahu bahwa bisa saja
Dia tidak menjalani penyaliban itu, tetapi Dia tidak ingin itu terjadi jika
bukan kehendak Bapa. Dia menyerahkan dirinya seutuhnya di bawah
kehendak Bapa. Dia takluk kepada kehendak Bapa.
Daud juga adalah salah satu karakter yang memiliki penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan. Ketika Daud memiliki kesempatan untuk
membunuh Saul di dalam gua, dia tidak mempergunakan kesempatan itu.
Padahal kalaupun dia membunuh Saul, Daud bisa meraih tahta kerajaan
lebih cepat. Ketika tahtanya Daud direbut oleh Absalom, anaknya,
Daudpun mengalah. Dan kita melihat bahwa Tuhan mengembalikan tahta
kerajaan Israel kepada Daud. Dan masih banyak lagi kejadian-kejadian
yang membuktikan penyerahan diri Daud kepada Tuhan. Oleh karena itu,
dialah satu-satunya orang yang disebut orang yang berkenan kepadaNya
(man after His own heart).
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita banyak diperhadapkan kepada
pilihan untuk melakukan kehendak Bapa atau memilih untuk
mementingkan diri sendiri. Kita cenderung untuk meraih/mendapatkan
segala sesuatu demi keinginan kita sendiri. Pilihan tetap jatuh di tangan
kita. Tetapi ketika kita memilih untuk menyerahkan diri kita seutuhnya di
bawah kehendak Bapa, kita akan melihat kemenangan dan pembelaan
yang akan Tuhan nyatakan dalam kehidupan kita, sebagaimana teladan
yang telah diberikan oleh Yesus.
Keadaan yang semakin tidak menentu akibat krisis global yang melanda
seluruh wilayah di dunia ini membuat manusia semakin kuatir akan hari
esok. Mereka berusaha mencari “pegangan” agar hidup mereka di masa
depan dapat tetap terjamin. Pengeluaran dan kebutuhan juga semakin
meningkat, sementara pendapatan tidak sebanding. Di berbagai negara
terjadi PHK. Bahkan di beberapa negara jumlah tenaga kerja yang di PHK
sudah mencapai puluhan juta orang. Harga kebutuhan pokok juga semakin
menjulang tinggi.
Di masa-masa yang sukar ini, Tuhan memberikan suatu jaminan
pemeliharaan bagi kita.
Cari wajahNya setiap hari. Mulailah harimu dengan berdoa dan membaca
firmanNya. Jangan lewatkan satu haripun tanpa mencari wajahNya. Kita
akan melihat tangan Tuhan yang senantiasa memelihara kehidupan kita.
Keadaan boleh tidak menentu, tetapi umat Tuhan akan berbeda. Dia
bahkan akan semakin memberkati setiap usaha pekerjaan kita. Hari esok
ada dalam tanganNya. Oleh karena itu kita tidak perlu kuatir lagi terhadap
apa yang akan terjadi pada hidup kita. Yang diperlukan hanyalah prioritas
mencari wajahNya dalam setiap langkah kehidupan kita.
“Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi,
dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” Yoh 6:35
Hanya Yesus yang dapat memenuhi segala kebutuhan rohani kita. Bahkan
Dia mengatakan bahwa kita tidak akan merasa lapar dan haus lagi ketika
kita datang kepadaNya. Dia akan memuaskan segala kebutuhan kita.
Ketika kita menghadapi suatu masalah yang berat, kita merasa kuatir,
takut, sakit hati, kecewa, sedih, stress, depresi, letih dan lesu. Bahkan kita
merasa marah dan dendam kepada orang yang menyakiti hati kita. Kita
membutuhkan penghiburan, pengampunan, pemulihan, kekuatan baru dan
sukacita. Hanya Tuhan yang sanggup memulihkan hidup kita. Hanya Dia
yang sanggup memberikan damai sejahteraNya untuk membalut hati kita.
Datanglah padaNya, maka Dia akan memberikan kelegaan bagi kita.
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-
Kupun ringan.” Mat 11:28-30
Kerinduan akan Firman Tuhan harus menjadi gaya hidup umat Tuhan.
Ketika kita mengetahui rahasia dari hidup menurut FirmanNya, maka kita
akan merasa rugi jika kita melewatkan hidup kita sehari saja tanpa
FirmanNya. Firman Tuhan harus menjadi suatu kebutuhan hidup kita.
Firman Tuhan harus menjadi kegemaran hidup kita. Kenapa bisa begitu?
Mari kita lihat bahagian dari Alkitab, yaitu dalam Mazmur 19:8-11, yang
menyatakan keuntungan dan kebahagiaan yang didapatkan jika kita hidup
menurut FirmanNya:
2. Maz 19:9 “Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN
itu murni, membuat mata bercahaya.”
Tuhan tahu apa yang kita butuhkan. Melalui FirmanNya Dia menghibur dan
memberikan sukacita bagi kita. Di dalam keadaan yang membuat kita tidak
bisa lagi berpikir jernih, FirmanNya membuat kita dapat melihat dengan
terang. FirmanNya itu hidup. Ketika kita membaca FirmanNya, Dia akan
menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan kita. Dia akan membuat kita
bersukacita atas segala yang telah terjadi. Dia akan membuat kita
bergirang atas Dia. Apapun yang kita hadapi tidak akan membuat kita
bersedih, berwajah muram, atau bahkan membuat kita bersungut-sungut.
melainkan kita akan mengucap syukur kepadaNya.
3. Maz 19:10 “Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya;
hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,”
4. Maz 19:11 “lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak
emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu
tetesan dari sarang lebah.”
Tiada hal lain yang akan membuat kita melepaskan Firman TUhan. Ketika
kita mempelajari dan hidup di dalam FirmanNya, kita akan mengetahui
bahwa FirmanNya merupakan suatu harta yang sangat berharga, melebihi
emas yang paling berharga sekalipun. Dan tidak ada yang lebih manis dan
lebih murni dari Firman Tuhan. Ini merupakan suatu kasih karunia bagi kita
yang mengetahuinya, membuat kita tidak akan mau melepaskan hal
yang sangat berharga ini.
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam
kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan
yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang
ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Maz
1:1-3
Ada banyak kondisi di mana kita tidak menyukainya jika kita di dalamnya,
di antaranya:
Ketika kita ditempatkan di suatu kota oleh karena pekerjaan, tugas,
usaha ataupun studi, di mana keadaan kota tersebut tidak seperti
yang kita harapkan;
Ketika kita mendapat pekerjaan yang menurut kita tidak sesuai
dengan minat atau kemampuan kita;
Ketika pendapatan yang kita peroleh tidak sesuai dengan yang kita
inginkan;
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 151
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Ada beberapa kisah yang menceritakan mengenai Tuhan Yesus dan anak
kecil. Tuhan mengajarkan umatNya sesuatu hal yang luar biasa yang dapat
ditemui dari seorang anak kecil.
Mari kita lihat hal positif apa yang dapat ditemui dari seorang anak kecil:
Polos; belum tercemar oleh pikiran-pikiran negatif
Pemaaf; cepat memaafkan jika habis berkelahi dengan anak lainnya
Berani; tidak memikirkan bahaya yang akan terjadi oleh karena dia
tahu ada orang tuanya
Percaya penuh kepada orang tuanya
Selalu berharap kepada orang tuanya
Bergantung penuh kepada orang tuanya
Tidak pernah berhenti meminta sesuatu kepada orang tuanya
Tidak pernah kuatir akan masa depan
Senang berada di dekat orang tuanya
Terus terang; mengatakan segala sesuatu apa adanya kepada orang
tuanya
Dan masih banyak lagi yang bisa kita pelajari dari seorang anak kecil.
Untuk dapat mengerti kehendak Tuhan, kita harus belajar untuk menjadi
seperti anak kecil . Memang tidak mudah untuk dapat mentaati setiap
perintah Tuhan. Kecenderungan orang dewasa adalah lebih mementingkan
logikanya sendiri, pengetahuannya atau bahkan ego pribadinya. Bukan
suatu hal yang mudah bagi kita untuk dapat cepat memaafkan orang lain
apabila kita habis bertengkar. Tetapi jika kita melihat anak kecil, mereka
dapat dengan cepat memaafkan temannya dan kemudian bermain
kembali, seakan-akan tidak pernah berkelahi sebelumnya.
Kira-kira 2000 tahun yang lalu Tuhan Yesus turun ke dunia ini dengan satu
tujuan: supaya manusia dapat beroleh kehidupan yang kekal. Banyak
pelayanan yang Ia lakukan pada waktu itu. Yesus memberi teladan yang
luar biasa bagi kita umatNya. “Karena Anak Manusia juga datang bukan
untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-
Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Mrk 10:45.
Kalau Yesus saja datang untuk melayani, terlebih lagi kita sebagai
muridNya, tentu juga harus ikut melayani.
Merupakan hal yang baik jikalau kita bisa terlibat untuk melayani di gereja.
Tetapi pelayanan yang dapat kita lakukan tidak terbatas hanya di gereja
saja. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk dapat melayani dalam
kehidupan sehari-hari kita. Kita dapat melayani dalam keluarga kita,
terhadap orang tua, pasangan suami/istri, anak-anak, dan lain-lain. Kita
dapat juga melayani dalam bidang pekerjaan kita, dalam lingkungan sosial
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 155
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
kita, dan masih banyak lagi tempat yang terbuka untuk pelayanan.
Ketika kita mencoba melihat segala sesuatu yang orang lain butuhkan dan
kita ada untuk menjadi berkat bagi orang itu, baik menjadi berkat secara
rohani, materi maupun moril, maka itu merupakan pelayanan.
Tuhan melihat hati kita. Lakukan sesuai dengan karunia maupun talenta
yang telah Tuhan percayakan kepada kita dengan hati yang tulus.
3. Belajar memberi
Mulai belajar untuk dapat memberikan sesuatu (nasehat, solusi, tenaga,
pemikiran, bahkan materi) kepada orang yang membutuhkan.
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan,
yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam
ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu.” Luk 6:38
Berkat telah Tuhan sediakan bagi setiap orang percaya. Tetapi ada satu
hal yang paling sering dilupakan, yang merupakan syarat agar berkat
Tuhan dapat mengalir bagi kehidupan kita.
Apa yang menjadi syarat agar berkat Tuhan tercurah bagi kita?
Ketika kita sudah melakukan hal-hal yang Tuhan minta, ketika kita sudah
rajin beribadah ke gereja, kita sudah memberi kepada orang yang
membutuhkan bantuan, kita mengasihi sesama, mengampuni orang yang
menyakiti; ada satu hal yang Tuhan minta dari kita, yaitu kerukunan.
Kerukunan di antara keluarga, suami-istri, orangtua-anak, kakak-adik,
pimpinan-karyawan, gembala-pengerja-jemaat; merupakan syarat yang
paling penting agar berkat Tuhan dapat mengalir bagi kehidupan kita.
Hubungan suami dan istri yang harmonis akan membawa kepada berkat
yang berkelimpahan. Ketika tidak ada kerukunan di antara hubungan kita,
maka berkat Tuhan akan tertahan. Sebab Firman Tuhan dalam Mazmur
1:3 dengan jelas sekali mengatakan bahwa Tuhan ‘memerintahkan’ berkat
ke tempat di mana ada kerukunan.
Tuhan sudah menyediakan berkat yang luar biasa bagi kita semua. Kita
tinggal meraihnya. Binalah kerukunan di antara hubungan dengan sesama.
Bangunlah hubungan dengan dasar kerukunan, maka kita akan melihat
berkat-berkat yang sudah Tuhan sediakan dicurahkan bagi kehidupan
setiap orang yang percaya kepadaNya.
“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil
pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan
bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada
lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam
TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH
Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia
membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.” Habakuk 3:17-19
Habakuk hidup pada jaman dimana bangsa Israel ditindas oleh musuh-
musuhnya. Bukan hal yang mudah baginya untuk dapat terus
mempertahankan imannya. Masa-masa yang sukar dimana musuh
senantiasa menindas, membuat semua aspek kehidupannya terpengaruh.
Bukankah hal-hal ini juga yang banyak dialami oleh umat Tuhan? Keadaan
krisis global yang sedang terjadi belakangan ini menimbulkan dampak
yang sangat besar. Begitu banyak terjadi pengurangan tenaga kerja di
seluruh bagian dunia ini. Tidak terkecuali di Indonesia, makin banyak
Mari kita belajar dari nabi Habakuk, bagaimana dia mendapatkan kekuatan
dia masa-masa yang sukar.
Ketiga point di atas akan memberikan kita kekuatan yang luar biasa dalam
menghadapi masa-masa yang sukar saat ini. Kita akan melihat pertolongan
Tuhan dalam perjalanan hidup kita.
“Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau,
atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila
engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api
tidak akan membakar engkau.” Yes 43:2
“Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-
bukitku.“ Hab 3:19b
“Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka
Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan
menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah
kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi
Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan-
Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN
semesta alam. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan
melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan
di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman
TUHAN semesta alam.” Hagai 2:7-10
Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan semesta alam yang memiliki segala
yang ada di langit dan muka bumi ini. Tuhan berfirman melalui kitab Hagai
bahwa Dia akan mencurahkan berkatNya bagi setiap umatNya. Walaupun
krisis global sedang terjadi, Dia akan membedakan umatNya dari orang-
orang yang tidak mengenal Tuhan.
Seringkali kita menanyakan janji Tuhan ini. Kita sudah berusaha untuk
meraih berkat Tuhan dengan bekerja siang dan malam. Segala usaha
dilakukan agar kita bisa menikmati hasilnya. Tetapi apa yang kita lakukan
seakan tidak mendatangkan perubahan dalam kehidupan kita. Tahun demi
tahun berlalu dengan keadaan dan kondisi yang sama. Kita merasa
seolah-olah Tuhan berdiam diri atas apa yang kita alami. Padahal ada satu
hal yang Tuhan minta dari kita yang mungkin kita abaikan. Dan ini
merupakan rahasia pencurahan berkat dalam kehidupan kita.
Bangsa Israel telah bekerja dengan susah payah tetapi tidak dapat
menikmati hasilnya sebagaimana harusnya. Apa yang mereka lakukan
seolah-olah sia-sia. Mereka tidak dapat menikmati apa yang telah Tuhan
janjikan bagi mereka yaitu berkat berkelimpahan baik secara rohani,
jasmani dan materi.
Dalam Hagai 1:8 Tuhan meminta bangsa Israel untuk naik ke gunung dan
membangun Rumah Tuhan. Dan ketika mereka membangun Rumah
Tuhan, berkat yang berkelimpahan tercurah bagi kehidupan bangsa Israel
(Hag 2:8-10).
“Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!” (Hag 2:20b) Sejak bangsa
Israel memperhatikan Rumah Tuhan, saat itulah Tuhan mencurahkan
berkatNya.
membuat kita menjauh dari Tuhan. Hari demi hari yang kita lalui harus
merupakan hari-hari dimana kita membangun keintiman dengan Tuhan.
Saat kita mulai mengabaikan hal-hal tersebut, di saat itulah kita mulai
menjauhkan diri kita dari berkat Tuhan. Dan jika kita membiarkan hal itu
terus, maka tanpa sadar kita akan jatuh ke dalam berbagai pencobaan.
Mari bina hubungan yang intim dengan Tuhan. Jika Anda belum
melakukannya, mulailah saat ini juga. Tidak ada kata terlambat untuk
datang kepada Tuhan. Jangan merasa malu untuk datang kepada Tuhan.
Tuhan tidak memandang siapakah kita, atau apakah status dan latar
belakang kita. Tuhan menerima kita apa adanya dengan tangan yang
terbuka.
Jika kita pernah mempunyai hubungan intim dengan Tuhan, tetapi saat ini
kita sudah mulai mengabaikannya, marilah kita mulai untuk
memperbaikinya.
Tidak ada hal yang lebih indah dibanding kita berada dalam hadiratNya.
Hal-hal yang tidak pernah kita terima, Dia berikan bagi kita yang mau
datang kepadaNya.
“Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat
lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di
kemah-kemah orang fasik.” Maz 84:11
Tuhan tidak akan berdiam diri melihat kesetiaan kita kepadaNya. Dan Dia
tidak pernah lalai menepati janjiNya (2 Pet 3:9).
Padahal kehidupan merupakan karya Tuhan yang luar biasa dalam dunia
ini. Dan kehidupan sudah mulai terbentuk sejak bakal janin mulai ada
dalam kandungan.
Sangat disayangkan sekali jika kita, yang juga Tuhan ijinkan untuk
menikmati hidup, malah menghentikan kehidupan itu sendiri dan tidak
memberikan kesempatan bagi bakal janin untuk dapat tumbuh dan lahir
sebagaimana layaknya seorang bayi.
Apa yang terjadi jika aborsi dilakukan? (Terlepas dari segi medis )
Kita tidak akan pernah tahu masa depan seperti apa yang akan
dijalani oleh janin yang akan lahir menjadi bayi tersebut.
Kita tidak akan pernah tahu apakah bayi tersebut akan tumbuh
menjadi seorang anak yang manis, lucu dan menyenangkan.
Kita tidak akan pernah tahu apakah anak tersebut akan tumbuh
menjadi remaja yang enerjik, pintar dan cerdas.
Kita tidak akan pernah tahu apakah remaja tersebut akan tumbuh
menjadi seorang pemimpin yang luar biasa, memimpin banyak orang,
menjadi berkat & kesaksian bagi banyak jiwa-jiwa, dan bahkan
mengukir sejarah dunia.
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah
telah mereka-rekakannya untuk kebaikan” Kej 50:20a.
Tuhan ingin agar anak-anak muda dapat tetap berjalan dalam kebenaran.
Pergaulan memang tetap dibutuhkan, tetapi anak muda harus tetap berada
dalam pergaulan yang sehat dan positif.
Bagaimana agar anak-anak muda dapat tetap berjalan dalam
kebenaran?
Firman Tuhan adalah perisai dan filter yang paling ampuh bagi anak muda
untuk dapat tetap berada dalam pergaulan yang positif. Ketika anak muda
tidak hidup sesuai dengan firman Tuhan, maka iblis akan berusaha
mempengaruhi kehidupan anak muda. Segala cara akan dilakukan oleh si
jahat agar anak muda dapat terjerumus ke dalam dosa. Pada awalnya si
iblis akan menawarkan kenikmatan, tetapi pada akhirnya hidup anak muda
akan dihancurkan sehingga masa depan mereka menjadi berantakan.
Dengan hidup sesuai dengan firman Tuhan, maka Tuhan akan menjadi
perisai bagi anak muda. Dia akan memberi perlindungan terhadap segala
tipu muslihat si iblis. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan untuk dapat
menghindari akal bulus si iblis. Hanya dengan menjaganya sesuai dengan
firman Tuhan, maka anak-anak muda dapat tetap aman dalam pergaulan.
Dengan siapa anak muda bergaul, seperti itulah anak muda akan
terbentuk. Jika bergaul dengan teman-teman yang pintar, aktif dalam
kegiatan positif, takut akan Tuhan dan rajin beribadah, maka anak muda
akan ikut menjadi seperti teman-temannya itu.
Tetapi jika anak muda bergaul dengan teman-teman yang mempunyai
kebiasaan buruk seperti merokok, bolos, pergaulan bebas, kehidupan
malam, perkelahian, pemberontakan terhadap orang tua, pencurian,
narkotika dan obatan-obatan; maka tinggal menunggu waktu sampai
kebiasaan mereka akan menjadi sama dengan teman-temannya itu.
Memilih teman merupakan hal yang sangat penting bagi anak muda.
Bukan berarti anak muda harus sombong dan tidak perlu mengenal orang
lain, anak muda tetap perlu bergaul secara luas. Maksud dari teman disini
adalah orang lain yang dapat dijadikan sebagai orang yang ditemui hampir
setiap hari, orang yang menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati, orang
yang dapat mengerti kesukaan, orang yang dapat “nyambung” dalam
pembicaraan, orang yang dapat diajak jalan-jalan ke tempat yang disukai
dan lainnya. Oleh karena orang itu juga yang akan mempengaruhi
kehidupan anak muda, maka penting sekali bagi anak muda untuk
“memilih” dengan siapa ia dapat bergaul.
“Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di
rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan
menikmati bait-Nya.” Mazmur 27:4
Disamping tempat-tempat dan aktivitas yang ditawarkan, ada satu hal yang
paling utama yang patut Anda lakukan selama Anda masih hidup.
Apakah hal yang paling utama, yang patut dilakukan selama kita
hidup?
“Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di
rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan
menikmati bait-Nya.” Mazmur 27:4
Ketika kita berada di dalam hadiratNya, kita berjalan bersama dengan Dia,
kita hidup di dalam Dia, maka kita akan menyaksikan segala kemurahaan
Tuhan dan menikmati segala kelimpahan dan kekayaan dalam baitNya.
“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak
ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap,
gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.” Maz 73:25-
26
Pemazmur begitu tahu persis apa yang dia dapatkan ketika ada di dalam
hadiratNya. Tidak ada hal yang dapat menandinginya ketika Anda berada
dalam hadiratNya. Segala keindahan dan kekayaan dunia ini tidak
sebanding dengan kenikmatan yang ada ketika Anda berada dalam
hadiratNya dan hidup berjalan bersamaNya.
Ada seorang warga negara Jerman yang telah mengunjungi seluruh bagian
dunia ini. Hampir tidak ada negara yang belum dia kunjungi. Dia katakan
bahwa dia telah melihat segala apa yang ada di belahan dunia ini, bahkan
sampai semua kemiskinan, kerusakan dan berbagai penyakit yang ada di
dalamnya. Dan hanya satu kalimat kesimpulan yang keluar darinya, yaitu:
Tuhan seperti apa yang telah menciptakan dunia ini?
atas semuanya itu, ada satu hal yang paling penting untuk dilakukan. Hal
itu adalah hidup berjalan bersama Yesus.
Ketika kita belum menikmati hidup berjalan bersamaNya, maka hidup kita
belumlah lengkap. Yesus melengkapi seluruh aspek kehidupan kita.
Momen-momen bersama Yesus melebihi momen-momen saat kita
mencoba hal-hal yang menarik di atas. Tidak ada hal di dunia ini yang
dapat menandinginya.
“Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” Luk 10:42.
Maria mengambil bagian yang terbaik, yaitu duduk diam dalam hadiratNya.
Ketika kita melakukannya juga, kita memiliki suatu bagian yang tidak akan
pernah hilang dari hidup kita dan yang tidak akan pernah diambil dari hidup
kita. Yesus adalah segalanya.
Dari ayat ini kita ketahui bahwa Tuhan tidak tinggal diam. Dia justru sedang
menjelajahi seluruh muka bumi ini untuk mencari apakah masih ada
manusia yang bersungguh-sungguh mencari wajahNya. Dan Dia akan
melimpahkan kekuatan bagi setiap orang yang mau bersungguh hati di
dalam Dia.
Ketika kita sibuk dengan kegiatan dan pekerjaan kita, bahkan kita terus
menuntut Tuhan untuk segala sesuatu yang kita inginkan, kita tidak lagi
memberi kesempatan bagi Tuhan untuk menyatakan diriNya. Saat teduh
merupakan waktu yang paling indah untuk datang kepada Tuhan. Saat
teduh merupakan cara untuk dapat mengetahui keberadaan Tuhan. Dan
Ambillah waktu untuk bersaat teduh, jauh dari segala kesibukan pekerjaan,
hiruk pikuk dunia ini. Sediakan waktu untuk menyadari bahwa kita
membutuhkan Dia. Kita tidak dapat berjalan tanpa penyertaan Tuhan.
Ada saat-saat dimana Tuhan masih memberi kesempatan bagi kita untuk
datang kepadaNya. Jangan menunggu sampai kita kehilangan momen
tersebut dan kita menyesalinya.
“Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang
mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk
kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan
beli di situ.
Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan,
bukakanlah kami pintu!
Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak
mengenal kamu.
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan
saatnya.” Matius 25:1-13
Dari kisah di atas kita melihat bahwa ada dua figur yang dinyatakan
kepada kita, yaitu gadis bodoh dan gadis bijaksana. Kedua figur memiliki
persamaan yaitu sama-sama membawa pelita dan sama-sama pergi untuk
menyongsong mempelai laki-laki. Mereka juga bersama-sama menunggu
kedatangan mempelai laki-laki dan juga sama-sama tertidur ketika sang
mempelai belum datang juga.
Tetapi yang membedakan kedua figur ini adalah selain membawa pelita,
gadis bijaksana juga membawa buli-buli yang berisi minyak. Sedangkan
gadis bodoh tidak membawa cadangan minyak sama sekali. Dan kita
melihat setelah sekian lama menunggu, minyak pada pelita mereka hampir
habis sehingga mereka harus segera menambahkan minyak supaya pelita
tidak padam. Dan pada akhirnya gadis-gadis bodoh tidak mendapat
kesempatan memasuki perjamuan kawin karena mereka sibuk mencari
minyak untuk pelita mereka.
Keadaan seperti ini menggambarkan umat Tuhan yang ada pada saat ini.
Setiap orang yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan
juruselamatnya mempunyai pelita untuk mereka bawa. Pelita itu yang akan
menerangi setiap langkah kehidupan mereka dan juga menerangi
kegelapan dunia ini. Tetapi ketika umat Tuhan hanya berhenti pada titik
keselamatan itu dan tidak melatih kehidupan rohani mereka dengan rajin
Tetapi ketika hidup di dalam Yesus, Dia akan memberi kita kekuatan untuk
dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah. Dia berjanji untuk
senantiasa memberi kemenangan demi kemenangan dalam setiap
masalah kita. Dengan demikian, kita tidak perlu kuatir menjalani kehidupan
ini. Tetapi pada prakteknya tidak semudah yang kita bayangkan.
Kita perlu mengetahui apa yang menjadi kunci rahasia untuk meraih
kemenangan dalam setiap masalah.
1. Sabar
“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan” Ams 17:32a
Masalah yang bertubi-tubi datang membuat kita ingin agar masalah dapat
Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menjadi orang yang sabar. Orang
yang sabar bagaikan seorang pahlawan. Seorang pahlawan adalah
seseorang yang berjasa bagi orang/pihak tertentu, seorang yang
mempunyai kekuatan untuk meraih kemenangan, seorang yang punya
kemampuan untuk mengalahkan musuh dan seorang yang mampu
memimpin orang banyak untuk memenangkan pertempuran.
Ketika kita menanti jawaban Tuhan dengan sabar, maka Dia yang adalah
setia akan selalu menolong kita tepat pada waktunya. Dan pada akhirnya
kita akan dapat menyelesaikan masalah demi masalah dengan kekuatan
yang dari Tuhan dan meraih kemenganan bagi masalah kita.
2. Kuasai Dirimu
“Orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” Ams
17:32b
Kitab Amsal mengajarkan kita untuk menguasai diri dan menjadi lambat
dalam amarah. Ketika kita mau belajar untuk mengendalikan amarah dan
emosi kita, kita melebihi orang yang dapat menguasai sebuah kota dalam
suatu peperangan. Kita dapat menguasai segala masalah berat apapun
yang kita hadapi. Kita akan dapat menyelesaikan masalah dengan pikiran
yang jauh lebih jernih. Sebagian besar keputusan yang diambil pada waktu
emosi adalah keputusan yang akan berakibat buruk bahkan fatal. Oleh
karena itu perlu sekali bagi kita untuk dapat mengendalikan emosi kita.
Jangan sampai kita mengambil keputusan yang akan disesali di kemudian
hari.
“Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat
berdoa.” 1 Pet 4:7b.
Marilah kita menguasai diri dalam keadaan berat apapun yang dialami,
sehingga kita sanggup meraih kemenangan.
Masih ingatkah Anda kapan terakhir kali Anda bersyukur kepada Tuhan?
Mungkin kita tidak menyadari bahwa sudah cukup lama kita tidak
mengucapkan syukur lagi kepada Tuhan. Atau kita merasa bahwa segala
apa yang kita perbuat adalah hasil dari usaha dan kerja keras kita sendiri,
jadi untuk apa kita bersyukur kepada Tuhan?
Mungkin sebagian dari kita berkata bahwa sudah sekian lama juga berdoa
dan berharap kepada Tuhan, tetapi tidak juga menerima jawaban atas
segala masalah, jadi untuk apalagi kita berharap dan bersyukur
kepadaNya?
Banyak hal yang bisa membuat kita tidak lagi bersyukur kepada Tuhan.
Melalui keadaan, masalah, pekerjaan, keluarga dan banyak lagi yang bisa
membuat kita justru malah bersungut-sungut di hadapan Tuhan. Bahkan
sebagian orang menyalahkan Tuhan atas apa yang mereka alami dalam
kehidupannya. Mereka merasa bahwa Tuhan tidak adil bagi mereka.
Padahal, kalau kita mau merenung sejenak, kita akan menyadari bahwa
masih banyak yang bisa kita syukuri dalam kehidupan kita. Mungkin saat
ini kita belum mendapatkan apapun yang menjadi keinginan kita. Tetapi
ketika kita mencoba melihat ke “bawah”, masih banyak orang lain yang
lebih menderita dari apa yang kita alami saat ini. Kalau kita masih
Apapun kondisi dan masalah yang kita hadapi, entah itu baik ataupun
buruk, Tuhan menginginkan agar kita senantiasa mengucap syukur.
Bersyukur dengan apa yang masih kita miliki saat ini. Bersyukur kalau kita
masih bisa menikmati hidangan walaupun sangat sederhana. Kalaupun
kita diberkati dengan harta kekayaan, tetaplah ucapkan syukur kepada
Tuhan oleh karena semuanya itu ada.
Mengucap syukur juga jika kita belum menemukan pasangan hidup yang
sesuai. Mengucap syukur jika pekerjaan yang kita inginkan belum
didapatkan.
Ucapan syukur bukan hanya dinaikkan ketika kita mendapat berkat dari
Tuhan, entah itu promosi jabatan, rumah baru, mobil baru, wisuda sekolah,
dan lainnya. Tetapi ucapan syukur harus dinaikkan di dalam segala
keadaan. Bahkan di dalam keadaan yang paling buruk-pun kita harus tetap
mengucap syukur kepada Allah.
“Allahku Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak
meninggikan Engkau.” Maz 118:28
Ketika Tuhan mengutus Samuel untuk mengurapi salah satu anak Isai
untuk menjadi Raja Israel, Tuhan tidak memberi tahu sebelumnya anak
yang bernama siapa yang harus diurapi. Ketika Samuel melihat anak Isai
yang gagah perkasa, maka Samuel langsung mengambil kesimpulan
bahwa anak itulah yang cocok menjadi raja. Tetapi ternyata Tuhan
berfirman lain.
Tuhan mengingatkan Samuel untuk tidak melihatnya secara fisik, tetapi
lebih kepada hatinya, karena Tuhan sendiri juga melihat apa yang ada
dalam hati manusia. Bahkan kita mengetahui cerita ini bahwa Daud-lah
yang dipilih Tuhan untuk diurapi menjadi Raja Israel. Padahal pada saat itu
Daud masih muda sekali dan tidak memiliki penampilan seperti calon Raja.
Kecenderungan manusia selalu menilai dari apa yang kelihatan oleh mata,
baik itu fisik, posisi/jabatan, harta kekayaan, hubungan sosial dan lainnya.
Oleh karena itu juga manusia cenderung untuk melakukan sesuatu agar
bisa diterima oleh lingkungannya. Bahkan sebagian orang rela untuk
menghalalkan segala cara agar mereka menjadi orang yang bisa “dilihat /
dipandang” oleh lingkungannya. Mereka ingin diakui keberadaannya.
Bukan demikian ketika kita sudah mengenal Yesus. Tuhan mau agar kita
tidak menetapkan standar secara apa yang kelihatan oleh mata. Bahkan
kita tidak perlu bersaing untuk mendapatkan “pengakuan” oleh lingkungan
kita.
“Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus,
Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan
memandang muka.” Yak 2:1
Tuhan yang kita sembah bukanlah TUhan yang memandang muka dan
membeda-bedakan wajah, status dan keadaan kita. Dan kalau kita benar-
benar menjaga hati kita di hadapan Tuhan, maka Dia yang setia dan adil
akan melihat segala perbuatan kita.
“Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.” Maz
84:12b
Dia tidak akan menahan kebaikannya bagi setiap orang yang bersungguh
hati kepadaNya. Bahkan promosi sekalipun datangnya dari Tuhan,
“TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi
ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau
mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini
kaulakukan dengan setia” Ul 28:13.
Bahkan segala kekurangan dan kesalahan yang diperbuat di masa lampau
juga tidak boleh dijadikan halangan bagi kita untuk datang kepadaNya.
Tuhan sendiri juga tidak memilih siapa saja yang boleh datang kepadaNya,
apakah dia itu pendeta atau aktivis saja, tetapi Tuhan menerima setiap
orang yang mau datang kepadaNya. TanganNya selalu terbuka. Keadaan
kehidupan yang penuh dosa juga hendaklah diakui di hadapanNya, dan
berserah sepenuhnya kepada Yesus.
“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-
malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang,
maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun
yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat
memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan
kita.” Rom 8:38-39
Kalau begitu, bagaimana dapat memiliki doa yang penuh kuasa, supaya
kita tidak lagi bergantung kepada orang lain untuk berdoa bagi diri kita
sendiri?
1. Mengaku Dosa
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu” Yak 5:16a
Halangan yang paling utama bagi doa kita adalah dosa. Sebanyak apapun
kita berdoa, namun jika masih ada dosa yang masih diperbuat, maka kita
tidak akan memiliki doa yang berkuasa.
Akuilah dosa yang ada, bertobat dan datang pada Yesus. Tuhan yang kita
sembah adalah Tuhan yang setia. Dia akan menghapuskan setiap dosa
kita akui di hadapannya.
Jangan lakukan lagi dosa yang pernah diperbuat. Minta kekuatan bagi
Tuhan supaya dapat hidup benar di hadapanNya.
2. Saling Mendoakan
“Dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.” Yak 5:16b
Ada kalanya bahwa ketika kita sendiri sedang dalam kondisi tidak sehat,
tetapi Tuhan meminta kita untuk mendoakan orang sakit. Atau bahkan
ketika kita sendiri sedang ada masalah, tetapi ada orang lain yang meminta
untuk didoakan atas segala masalah yang mereka hadapi.
Ketika kita taat mengikuti perintah Tuhan, kita akan melihat pekerjaan
Tuhan yang luar biasa. Kita akan melihat bahwa Tuhan sendiri yang akan
membereskan masalah-masalah yang kita hadapi, ketika kita taat
mengikuti perintahNya.
Doakanlah orang-orang yang membutuhkan dukungan doa, maka Tuhan
akan memberikan apa yang kita ingini.
3. Yakin
“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya.” Yak 5:16c
“Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang
diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku
telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar
dari Bapa-Ku.” Yoh 15:15
Kehidupan manusia tidak lepas dari interaksi sosial. Setiap orang pasti
mempunyai teman dekat atau yang biasa disebut sahabat. Sahabat adalah
orang terdekat dalam kehidupan kita. Mereka senantiasa menghibur,
mendengarkan, menemani, bahkan rela mengorbankan hidupnya demi
menolong kita.
Demikian juga sebagai umat Tuhan, kita memperoleh hak istimewa untuk
bisa memiliki seorang sahabat yang dekat dengan kita. Yesus telah
mengangkat kita menjadi sahabatNya (Yoh 15:15). Ini merupakan suatu
anugerah yang sangat besar, karena kita sendiri tidak memilih sembarang
orang untuk menjadi sahabat kita.
1. Kasih
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang
saudara dalam kesukaran.” Ams 17:17
Kasih Yesus senantiasa tercurah bagi kita, entah kita dalam kondisi
apapun, karena Dia tetap setia. Yesus sangat mengerti apa yang menjadi
pergumulan kita karena Dia telah melalui penderitaan di muka bumi ini dan
menanggung setiap dosa pelanggaran umat manusia.
Yesus senantiasa ada bagi kita, walaupun seakan-akan Dia terasa jauh,
Dia selalu ada di dalam hati kita. Dan Dia selalu mendengarkan apa yang
menjadi keluhan dan doa kita. Kapan saja kita mau mencurahkan isi hati,
Dia selalu siap menanti kita.
2. Pengorbanan
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Yoh 15:13
3. Kedekatan
“Tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.”
Ams 18:4b
Tuhan adalah sahabat setia yang begitu dekat dengan kita, sehingga tidak
akan pernah melupakan umatNya.
4. Keterbukaan
“Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan
kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” Yoh
15:15b
Hikmat-hikmat luar biasa akan dicurahkan bagi kita, ketika kita membina
persahabatan dengan Yesus. Dia akan menuntun kita dan menunjukkan
jalanNya yang terang bagi kehidupan kita.
Dia akan memberikan jalan keluar bagi setiap masalah dan problema kita.
5. Kepercayaan
“Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah
Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya
sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.” ” Yak
2:23
Kita melihat bahwa Tuhan memberikan suatu janji yang luar biasa kepada
Abraham, dan janji itu telah ditepati. Apakah Anda mau menjadi orang
yang bisa dipercaya olehNya?
Hidup manusia penuh dengan banyak masalah. Masalah bisa datang silih
berganti tanpa memandang status sosial. Bahaya juga senantiasa
mengancam kehidupan kita. Oleh karena itu banyak sekali manusia yang
senantiasa mencari perlindungan bagi hidup mereka. Mereka berusaha
agar hidup mereka dapat selalu aman dan terlepas dari segala masalah. Di
jaman sekarang ini juga banyak sekali tawaran-tawaran alternatif agar kita
dapat terlepas dari masalah ataupun bahaya.
Sebagai umat Tuhan, kita harus cukup selektif dalam hal ini. Jangan
sampai masalah yang kita hadapi membuat kita menghalalkan segala cara
agar kita bisa mendapat pertolongan atau perlindungan. Dalam Yer 17:5
Firman Tuhan berkata bahwa terkutuklah orang yang mengandalkan
manusia dan kekuatannya. Tuhan mau agar kita senantiasa mengandalkan
Dia dalam setiap langkah hidup kita.
Kalau begitu apa yang harus kita lakukan agar kita tetap berharap
kepada pertolongan dari Tuhan?
Seberapa lama waktu yang kita lalui dalam menghadapi suatu masalah
tidak mempengaruhi kesetiaan Tuhan untuk menyertai kita. Tidak
sekalipun Dia meninggalkan kita, bahkan Dia tidak pernah tertidur
membiarkan kita sendirian.
Tetapi yang sering kita alami, kita merasa bahwa Tuhan telah
meninggalkan kita. Cukup banyak umat Tuhan yang akhirnya kecewa oleh
karena mereka merasa bahwa Tuhan telah meninggalkan mereka dan
ingkar janji. Tuhan yang kita sembah bukanlah Tuhan yang instan. Tuhan
menginjinkan segala sesuatu terjadi dalam kehidupan kita untuk menguji
kesetiaan kita.
Ketika kita mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita, Dia
memberikan perlindungan atas seluruh hidup kita. Dia akan menjaga hidup
kita dari segala marabahaya. Kita tidak bisa mengandalkan kekuatan
manusia untuk menjaga setiap langkah kita. Ketika kita sudah hati-hatipun
bahaya masih bisa menghadang, entah itu kecelakaan lalu lintas, bencana
alam, dan lain sebagainya. Kita tidak bisa melindungi anak-anak kita
selama 24 jam, kita tidak bisa menjaga harta benda kita juga setiap saat.
Tetapi Firman Tuhan memberikan jaminan bagi kita bahwa Dia akan
menjaga kita dari segala kecelakaan. Dia akan berjaga-jaga atas nyawa
kita. Dia akan melindungi setiap umatNya.
“Lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan
lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari
sarang lebah.” Mazmur 19:11
membawa kepada dosa. Sebagai umat Tuhan kita harus cukup cermat
untuk mencari hiburan yang tersedia. Jangan sampai kenikmatan sesaat
membawa kita kepada dosa.
Terlepas dari semuanya itu, ada satu hal yang dapat memuaskan segala
keinginan kita, melepaskan kepenatan hidup dan menyegarkan jiwa kita,
melebihi dari apa yang ada di dunia ini. Apakah hal itu?
Ketika hati kita penuh sesak dengan segala masalah, maka Firman Tuhan
dapat menyegarkan kembali hati kita. Beban kehidupan dapat terlepas oleh
karena kuasa FirmanNya.
Ketika kita menjadi umat Tuhan yang taat dan setia, kita tidak terlepas dari
masalah maupun pergumuan. Masalah dan pergumulan tetap datang silih
berganti dalam kehidupan kita. Tiada hari tanpa masalah, tiada hari tanpa
pergumulan bagi setiap orang percaya.
Tuhan kitapun tidak pernah menjanjikan bahwa ketika kita menerima Dia
sebagai Tuhan dan juruselamatnya maka kita tidak akan menghadapi
masalah lagi. Tetapi Tuhan berjanji bahwa Dia akan memberikan kekuatan
bagi kita untuk dapat menanggung setiap masalah yang ada dan memberi
jalan keluar bagi masalah yang kita hadapi.
Satu hal yang harus kita lakukan dalam pergumulan yang kita hadapi
adalah tetap bersabar untuk menanti jawaban dari Tuhan. Penantian ini
akan membawa berkat yang luar biasa, jika kita tetap taat dan setia di
dalamNya.
Berkat apa yang akan kita dapatkan jika kita dengan setia menantikan
Tuhan?
1. Kekuatan Baru
“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat
kekuatan baru” Yes 40:31a
2. Terbang Tinggi
“Mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya” Yes 40:31b
Masalah maupun pergumulan yang kita jalani membuat kita tidak bisa
melihat secara jelas tentang kondisi kehidupan kita. Kita senantiasa
cenderung untuk melihat apa yang kita hadapi, apa yang kita alami, apa
yang tidak mungkin terjadi dan lain sebagainya. Logika pikiran kita tertuju
hanya kepada apa yang kelihatan secara kasat mata.
Tetapi ketika kita datang kepada Tuhan dan menanti-nantikan Dia, kita
akan dibawa terbang tinggi oleh Tuhan. Kita akan dibawa untuk melihat
dari “kacamata” Tuhan. Cara pandang Tuhan berbeda dengan cara
pandang manusia.
Ketika kita melihat dengan cara pandang Tuhan, maka kita akan melihat
apa yang kita hadapi ternyata merupakan hal yang kecil. Ketika kita berada
di ketinggian, segala hal yang tadinya kelihatan besar ketika kita berada di
bawah, menjadi sangat kecil saat kita naik ke ketinggian.
Demikian juga dengan masalah yang kita hadapi, kita harus tetap berada di
dalam Yesus, supaya Dia membuat mata kita melihat dengan jelas apa
yang sedang Tuhan rancangkan dalam kehidupan kita. Masalah
merupakan bagian kecil dari proses kehidupan kita yang panjang, yang
membawa kepada kesempurnaan.
3. Ketahanan
“Mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak
menjadi lelah.” Yes 40:31c
Banyak orang yang tidak tahan atas pencobaan yang mereka hadapi.
Mereka mengeluh terhadap Tuhan oleh karena telah bertahun-tahun,
belasan tahun, bahkan puluhan tahun, mereka alami pencobaan tersebut.
Dan tidak sedikit juga yang pada akhirnya menyerah sebelum mereka
meraih kemenangan.
Hana merupakan isteri dari Elkana yang tidak mempunyai anak. Hana
mengalami pergumulan yang cukup berat karena selalu dihina oleh karena
tidak mempunyai keturunan. Dalam 1 Samuel 1:5 dikatakan bahwa
kandungannya tertutup. Seorang wanita tidak akan mungkin mempunyai
anak jika kandungannya tertutup.
Tetapi Hana tidak menyerah begitu saja, kita melihat begitu luar biasa
pergumulan yang dilalui olehnya, menghadapi berbagai caci maki dan
hinaan. Tetapi pada akhirnya Hana mengalami suatu terobosan melalui
doanya. Tuhan mendengar doa Hana dan menjawab apa yang dimintanya.
Hana menerima jawaban doa, TUhan menjamah kandungannya hingga dia
dapat mengandung dan melahirkan seorang anak. Anak itu adalah Samuel
yang akhirnya dikenal sebagai nabi yang luar biasa sekali pada jaman Raja
Saul dan Daud.
Apa yang dialami oleh Hana juga sering dialami oleh umat Tuhan.
Kandungan yang tertutup merupakan jalan atau pintu berkat yang tertutup
bagi umat Tuhan. Segala cara maupun upaya apapun yang dikerjakan
tidak dapat membuahkan hasil, oleh karena jalannya memang tertutup.
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 209
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Dalam pengiringan kita kepada Tuhan, Dia ingin agar kita senantiasa
berubah setiap saat, berubah menuju kesempurnaan. Pencobaan yang
datang diijinkan untuk dapat membuat kita lebih dekat lagi kepada Tuhan.
Selalu ada aspek kehidupan kita yang sedang dibentuk oleh Tuhan ketika
kita sedang menghadapi suatu pencobaan.
Tuhan ingin agar kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya bagi kemuliaan
Tuhan. Semakin kita bertumbuh di dalam Dia, semakin besar penyerahan
diri yang harus kita berikan bagi Tuhan.
Menyerahkan anak yang pertama kepada Tuhan bukan suatu hal yang
mudah bagi Hana. Anak itu merupakan anak yang sangat ditunggu-tunggu
dalam hidupnya. Anak itu merupakan hal yang paling berharga bagi Hana.
Tetapi Hana belajar untuk menyerahkan apa yang paling berharga dalam
hidupnya. Hana tahu bahwa Tuhan ingin agar Hana menyerahkan segenap
hidupnya hanya bagi Tuhan.
Apakah yang menjadi hal yang paling berharga bagi kita saat ini? Apa yang
masih belum bisa kita lepaskan pada saat ini? Apa yang masih
menyebabkan Tuhan hanya menjadi nomor dua di dalam hidup kita? Apa
yang membuat kita masih belum bisa memprioritaskan Tuhan dalam hidup
kita?
Tuhan ingin penyerahaan diri kita seutuhnya bagi Tuhan. Dan di saat kita
mau menyerahkan diri sepenuhnya, kita akan menerima terobosan doa
dalam hidup kita sebagaimana yang dialami oleh Hana.
Tetapi jika kita lalai beribadah kepadaNya, maka kita memilih jalan di luar
anugerahNya dan janjiNya tidak akan berlaku jika kita berada di luar Dia
(Ul 28:15-46).
Terobosan bagi doa pergumulan yang kita alami bukanlah suatu hal yang
susah. Semuanya hanya tergantung kepada pilihan kita, apakah kita mau
berserah sepenuhnya dan taat beribadah kepada Tuhan atau tidak.
Tetapi janji Tuhan begitu nyata bagi kita (Ul 28:1-14). Berkat telah
disediakan bagi kita yang mau datang kepadaNya. Berserahlah kepadaNya
dan taat beribadah kepadaNya, maka kita akan mengalami terobosan
dalam doa kita.
Peristiwa Paskah pertama kali muncul di Perjanjian Lama. Pada saat itu
Tuhan meminta bangsa Israel untuk membubuhkan darah anak domba
pada kedua tiang pintu dan ambang pintu rumah mereka (Kel 12:7). Hal itu
supaya anak sulung mereka dilalukan dari maut pada saat tulah ke sepuluh
terjadi di tanah Mesir. Peristiwa ini disebut Passover, atau dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Paskah, yang berarti “dilalukan”.
Apa yang terjadi pada waktu itu merupakan nubuatan tentang Yesus
Kristus yang turun ke dunia ini dengan tujuan menyelamatkan umat
manusia. Yesus disebut dengan Anak domba Allah (Yoh 1:29,36; 1 Kor
5:7). Sama dengan peristiwa di atas, dimana darah anak domba
dicurahkan untuk keselamatan anak sulung, darah Anak domba Allah juga
harus tercurah agar setiap dosa umat manusia dapat dihapuskan (Yoh
3:16).
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-
sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang
fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang
mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak
bernoda dan tak bercacat.” 1 Pet 1:18-19
Darah Kristus yang mahal telah menebus setiap dosa dan kesalahan kita.
Marilah kita dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan
mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang hidup, kudus
dan berkenan di hadapanNya (Rom 12:1).
“Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan
Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di
dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah
mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Gal 2: 20
Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk
selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak
berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-
kali tidak!
Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada
seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang
itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada
kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada
kebenaran?
Kasih Tuhan bagi Elia tidak pernah berhenti. Dia mengirimkan malaikatNya
untuk menuntun Elia supaya tetap bertahan (1 Raj 19:5-7). Di tengah
Melanjutkan perjalanan hidup bukanlah suatu hal yang mudah ketika kita
berada di dalam keputus-asaan. Untuk keluar dari rasa putus asa juga
bukanlah suatu hal yang mudah. Kita akan berpikir bahwa tidak mungkin
lagi ada harapan atau jalan keluar. Semua yang menjadi kebahagiaan kita
di masa-masa lampau juga sudah sirna. Tembok besar seakan-akan
menutup semua jalan hidup kita. Rasa lelah, capai, kecewa, takut,
semuanya bercampur aduk menjadi satu. Semua nasihat yang diberikan-
pun seakan tidak ada gunanya lagi bagi kita.
Dalam kondisi seperti ini, kita membutuhkan kekuatan ekstra agar kita
dapat bangkit kembali dari keterpurukan dan berjalan terus untuk meraih
kehidupan masa depan kita.
Bagaimana mendapatkan kekuatan ekstra dalam keputus-asaan?
1. Makan
“Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi
tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya:
“Bangunlah, makanlah!” ” 1 Raj 19:5
tidak lapar lagi dan memberi kekuatan ekstra bagi kita. Makanan rohani
yang disediakan bagi kita akan memampukan kita untuk bangkit dari
segala keputus-asaan maupun keterpurukan. Kita akan berjalan terus
meraih masa depan oleh karena makanan yang telah disediakan oleh
Tuhan.
2. Minum
“Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti
bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum,
kemudian berbaring pula. ” 1 Raj 19:6
Selain makan, Elia juga minum air yang sudah tersedia. Dengan air ini Elia
juga mendapatkan kekuatan ekstra untuk melanjutkan perjalanannya yang
masih panjang.
“Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak
akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan
kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus
memancar sampai kepada hidup yang kekal.”” Yoh 4:14
Air berbicara mengenai roh dan kasih karuniaNya. Barangsiapa minum air
dariNya akan mendapatkan kepuasan melalui roh dan kasih karunia yang
mengalir dalam diri kita. Persekutuan yang intim kepada Tuhan melalui doa
akan membawa kita kepada air hidup ini. Bahkan ketika kita minum air ini,
dari dalam diri kita akan memancar aliran mata air yang juga membawa
kehidupan dan kekuatan bagi orang lain, tidak hanya bagi diri kita sendiri.
Bina persekutuan yang intim dengan Tuhan agar rohNya senantiasa hidup
di dalam kita dan kasih karuniaNya mengalir terus bagai gelombang laut
yang tidak pernah berhenti. Kekuatan ekstra akan kita dapatkan ketika kita
tetap menjaga persekutuan yang intim denganNya.
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 218
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
“Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba
lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku;
lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan
setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan
kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan
turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. ” Mat 25:20-21
dalam jumlah yang kecil. Sehingga ketika tuannya datang, apa yang
dimiliki oleh hamba itu malah diambil darinya.
Hal ini berlaku dalam setiap aspek kehidupan umat percaya, baik dalam
keluarga, studi, pekerjaan, keuangan, karir, bisnis, pelayanan dan lainnya.
Oleh karena itu, apa yang harus dilakukan agar bisa mengembangkan
kapasitas diri hingga memperoleh kepercayaan yang lebih besar lagi?
Langkah iman sangat diperlukan agar kapasitas diri kita bisa berkembang.
Hanya dengan bertindak maka kita bisa mempelajari sesuatu yang baru.
Ketakutan akan kegagalan merupakan cara iblis untuk menghalangi diri
kita untuk menuju kepada keberhasilan. Sama dengan hamba yang ketiga
yang hanya menyembunyikan talentanya dan menganggap tuannya jahat.
Pikiran negatif tidak akan membantu kita untuk dapat mulai bertindak
melakukan pekerjaan kita.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan (Ibr 11:1), dan
tentunya kita mengharapkan hal yang positif terjadi dalam kehidupan kita.
Bertindak dengan iman adalah melangkah maju dengan pikiran positif,
yakin bahwa Tuhan pasti menyertai langkah kita. Singkirkan segala pikiran
Setiap hal yang besar akan datang dari hal yang kecil. Ketika kita setia
dalam perkara yang kecil, yang mungkin tidak berarti di mata manusia,
maka kita sedang memperkuat kapasitas diri kita untuk dapat dipercaya
mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar lagi.
Tuhan sudah menyiapkan segala sesuatunya bagi kita. Yang jadi masalah
adalah: apakah kita cukup setia dengan apa yang saat ini Tuhan
percayakan kepada kita? Jangan anggap remeh dengan apa yang kita
jalani saat ini. Jangan mengeluh atas apa yang terjadi kepada kita saat ini.
Tetapi bersyukur dan jalanilah apa yang kita punya saat ini. Tuhan akan
memberikan hal yang lebih besar lagi ketika Dia melihat bahwa kita benar-
benar setia mengerjakan apa yang kita miliki saat ini. Segala sesuatu yang
kita kerjakan berulang-ulang akan membuat diri kita mahir di dalamnya.
Dan ketika kita mahir dalam perkara kecil, maka di saat itulah kita siap
untuk perkara yang lebih besar lagi.
Dari ayat di atas diceritakan tentang kedatangan sang tuan pemilik harta,
untuk mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Si tuan datang
untuk meminta pertanggungjawaban dari harta yang dipercayakan kepada
hamba-hambanya. Dan upah, yaitu kepercayaan yang lebih besar lagi,
Pada waktunya Tuhan akan melihat apakah kita cukup setia melakukan
apa yang telah dipercayakan kepada kita saat ini. Kita tidak pernah tahu
kapan waktunya Tuhan. Tetapi ketika waktu Tuhan terjadi dalam hidup kita,
maka Dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar lagi bagi kita.
Promosi bukanlah hasil kerja keras kita semata, tetapi datang dari Tuhan.
Ketika Dia melihat bahwa kita cukup dipercaya, maka kita akan diberikan
tanggung jawab yang lebih besar lagi. Tidak akan ada yang dapat
menghalangi ketika waktu Tuhan datang bagi kita.
Bertindaklah dengan iman, setia dalam perkara kecil dan tunggu waktunya
Tuhan, maka kita sedang mengembangkan kapasitas diri kita untuk
menerima kepercayaan yang lebih besar lagi dari Tuhan.
Kata-kata diatas disampaikan oleh Bileam kepada raja Moab pada waktu
itu, Balak, bahwa Tuhan telah memberkati bangsa Israel, sehingga Bileam
tidak bisa mengikuti permintaan Balak untuk mengutuk bangsa Israel.
Walaupun sampai beberapa kali Balak menyuruh Bileam untuk mengikuti
permintaannya dan dijanjikan harta yang begitu banyak, tetapi Bileam tidak
berani melawan perintah Tuhan. Bileam tahu bahwa dia tidak bisa
mengutuk sesuatu yang tidak dikutuk oleh Tuhan (Bil 23:8).
Pada waktu itu bangsa Israel ada dalam perlindungan Tuhan, sehingga
tidak ada bangsa manapun yang dapat mencelakai mereka. Tuhan telah
berjanji untuk memberkati dan melindungi bangsa Israel ketika mereka taat
dan setia melakukan perintah-perintahNya.
Hal ini benar-benar dinyatakan melalui peristiwa Bileam dan Balak. Kuasa
Tuhan benar-benar bekerja melalui Bileam. Bahkan Tuhan juga memakai
keledainya Bileam untuk menyatakan pesan Tuhan kepada Bileam.
Bangsa Israelpun diluputkan dari kutuk yang diinginkan Balak pada waktu
itu.
Setiap janjiNya akan digenapi dalam kehidupan kita. Tidak ada siapapun
yang dapat menghalangi berkat Tuhan datang kepada kita, ketika kita tetap
berada di dalam kasihNya. Walaupun ada orang-orang yang ingin
mencelakai kita, tetapi ketika kita tetap berada di dalam Tuhan, maka
Tuhan akan menyatakan janji perlindunganNya bagi kehidupan kita. Berkat
yang telah dijanjikanNya akan selalu menjadi bagian dalam kehidupan kita.
“Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak
seorangpun mengambil mahkotamu. ” Wah 3:11
Demikian juga kita sebagai umat Tuhan, juga mengalami ujian-ujian yang
sama. Tuhan ingin membawa umatNya kepada kesempurnaan. Perlu
diingat bahwa semakin tinggi tingkat kerohanian seseorang, maka semakin
berat ujian yang akan dihadapinya.
Seorang anak SMP akan menjalani ujian yang lebih berat dibanding
dengan tingkat SD. Seorang anak SMU akan menjalani ujian yang lebih
berat lagi dibanding dengan tingkat SMP. Pada saat kuliahpun ujiannya
akan jauh lebih berat dibanding saat masih SMU. Ujian-ujian yang dialami
juga akan memberikan tekanan yang semakin berat dan keadaan yang
tidak nyaman bagi setiap pesertanya. Tetapi ketika lulus dari ujian tersebut,
maka setiap siswa akan merasakan sukacita dan kelepasan yang luar
biasa. Dan mereka akan naik kepada tingkat yang lebih tinggi dibanding
sebelumnya.
Setiap masalah dan pencobaan yang datang ke dalam hidup kita bukanlah
terjadi begitu saja. Semuanya datang dengan seijin Tuhan. Dan Tuhan
ingin membawa kita langkah demi langkah menuju kepada kesempurnaan
hidup.
“Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan
lari dari padamu! ” Yakobus 4:7
Satu hal yang perlu kita sadari dalam menjalani hidup ini adalah bahwa
ada satu kekuatan yang senantiasa ingin menghancurkan kehidupan umat
manusia. Yang dimaksud disini adalah si jahat yang senantiasa mengincar
setiap kelemahan kita dan pada waktu yang tepat dia akan menjatuhkan
hidup kita sehingga kita menjauh daripada Allah. Pekerjaan si iblis adalah
mencuri, membunuh dan membinasakan. Setiap sukacita, damai sejahtera,
kesehatan, kekuatan, kelimpahan dan lain sebagainya yang dimiliki oleh
manusia akan dicuri oleh si iblis, untuk membunuh kehidupan kita dan
pada akhirnya membinasakan hidup manusia (Yoh 10:10).
Iblis tidak akan senang dengan kehidupan umat Tuhan yang senantiasa
penuh dengan kemenangan dan kelimpahan. Dia akan selalu berusaha
menjauhkan kita dari kasih karunia Tuhan. Dia akan berusaha memberi
ketakutan, kekuatiran, kekecewaan, dendam, rasa pahit, putus asa, dan
hal-hal negatif lainnya yang membuat kita tidak percaya akan kuasa firman
Tuhan. Ketika hal-hal negatif tersebut datang menghantui kehidupan kita,
kita harus dapat melawannya dan memenangkan pertempuran melawan si
jahat.
Hanya ada dua tuan di dunia ini: Allah dan iblis. Kita tidak dapat mengabdi
kepada dua tuan. Hanya satu pilihan kita, entah itu terang atau gelap. Jika
kita ingin menang atas kuasa si jahat, maka kita harus tunduk kepada
Allah. Kita harus menjadikan Tuhan raja atas hidup kita, barulah kita dapat
melawan si iblis.
Dan ketika kita melawan si iblis, maka dia akan lari daripada kita. Kuasa si
jahat harus kita lawan. Jika kita membiarkan kuasa si jahat dan mengalah
kepadanya, maka kita membiarkan hidup kita dihancurkan olehnya. Segala
tipu muslihat iblis, kebohongan, ketakutan, kekuatiran, iri hati, dendam,
putus asa, keterikatan atas segala macam dosa, penyembahan berhala,
dan lain sebagainya harus dihancurkan dengan kuasa darah Yesus.
Darah Yesus sudah dicurahkan di atas kayu salib, dan dengan darahNya
itu kita dimenangkan atas segala yang jahat. Oleh darahNya itu kita bisa
mengalahkan segala kuasa si jahat, sehingga kita bisa berkata:
Kuasa si jahat sudah ditaklukkan di bawah kaki Yesus. Oleh karena itu,
dengan tunduk kepada Allah dan melawan si iblis dengan kuasa darah
Yesus, kita dapat memenangkan pertempuran.
“Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus
Yesus” 2 Tim 2:1
“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan
kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan
Filipi, suatu kota di daerah Makedonia, merupakan salah satu tujuan Rasul
Paulus dan rekannya Silas dalam pelayanan misi mereka. Seperti halnya di
tempat lain, di kota ini Paulus juga mendapat tentangan dari orang-orang
yang tidak suka akan pemberitaan injil. Bahkan mereka ditangkap dan
didera, kemudian dimasukkan ke dalam penjara.
“Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara.
Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-
sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka
ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka
dalam pasungan yang kuat.” Kis 16:23-24
Berikut rahasia dari Rasul Paulus sehingga dia dapat terlepas dari
belenggu dan penjara:
“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak
ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap,
gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. ” Maz 73:25-
26
3. Berpikir Positif
“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia,
semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah
semuanya itu.” Fil 4:8
Aniaya dan penjara bisa saja membuat Paulus merasa putus asa. Dia bisa
saja kecewa dan protes kepada Tuhan. Dan sebagai manusia, dia juga
bisa saja mengeluh dan bersungut-sungut. Tetapi yang kita lihat justru
segala sesuatu yang positif keluar dari mulutnya. Dia tahu bahwa pikiran
yang positif akan membawa dia kepada kemenangan.
Ketika bangsa Israel berada di padang gurun untuk menuju ke tanah
perjanjian, banyak dari mereka yang bersungut-sungut atas keadaan yang
mereka alami. Sebagian dari bangsa Israel yang bersungut-sungut ini tidak
dapat masuk ke dalam tanah perjanjian (Bil 14:27-30).
Ketika kita berpikiran negatif, menggerutu, mengomel dan mengeluh, maka
kita sedang melepaskan berkat yang sebenarnya sudah menjadi bagian
kita. Marilah kita senantiasa berpikiran positif dalam keadaan seburuk
apapun yang kita alami. Dengan demikian maka berkat Tuhan akan
mengalir bagi kita. Masalah maupun pencobaan apapun tidak dapat
membelenggu hidup kita yang senantiasa berpikiran positif. Kita akan terus
melangkah maju meraih kemenangan demi kemenangan.
“Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima,
dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat
Rasul Paulus memberikan teladan yang begitu berharga bagi kita semua.
Dia melakukan segala kehendak Bapa di surga dalam setiap langkah
hidupnya. Penjara dan aniaya tidak dapat membelenggu hidupnya. Bahkan
ketika dia tetap menjaga hidupnya murni di hadapan Tuhan, nama Tuhan
semakin dimuliakan.
Demikian juga kita sebagai umat Tuhan, kita harus tetap menjaga hati kita
di hadapan Tuhan. Ketiga rahasia di atas akan membawa kita untuk
terlepas dari masalah apapun yang membelenggu kehidupan kita.
Haleluya!
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan
Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. ” Yohanes 15:16
Tetapi jika sebuah pohon tidak mengeluarkan buahnya, maka pohon itu
akan hidup dengan percuma, sebagaimana disebutkan dalam perumpaan
yang Tuhan sampaikan dalam Lukas 13:6-9.
Oleh karena itu menghasilkan buah adalah kewajiban bagi setiap umat
Tuhan, agar hidup kita semua dapat berguna bagi orang lain sesuai
dengan kehendak Bapa di Sorga.
Berikut rahasia agar kita dapat menghasilkan buah yang lebat bagi
Kerajaan Sorga:
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di
dalam Aku.” Yoh 15:4
Tentu saja ada konsekuensi bagi ranting maupun pohon yang tidak pernah
menghasilkan buah. Yang berbuahpun akan selalu dibersihkan agar dapat
menghasilkan lebih banyak lagi buah.
“Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar
firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah
dalam ketekunan.” Luk 8:15
1. Tidak mau dibersihkan sehingga dapat berbuah. Hati yang tidak rela
dibersihkan melalui masalah maupun pencobaan yang datang, lewat
orang-orang yang mungkin menyakiti hati kita dan membuat kita
kecewa.
2. Pekerjaan iblis yang senantiasa menghalang-halangi umat Tuhan agar
dapat mengerti Firman Tuhan. Setiap Firman yang didengar umatNya
akan dicuri oleh iblis, sehingga umat Tuhan akan lupa kepada Firman
yang telah didengarnya.
3. Tidak mau berakar di dalam Tuhan, sehingga ketika pencobaan datang,
maka dengan mudah umat Tuhan akan melupakan kuasa Tuhan yang
mampu menolong mereka.
4. Kekuatiran akan apa yang akan terjadi. Hal ini disebabkan karena
kurang percaya kepada kuasa Tuhan yang sanggup mengubahkan
segala sesuatu. Keadaan dunia lebih mempengaruhi kehidupan mereka
dibandingkan dengan kuasa Tuhan.
5. Kekayaan dan kenikmatan hidup akan membuat umat Tuhan lupa
kepada Dia yang telah mempercayakan kelebihan materi kepada
mereka. Hal ini membuat mata rohani mereka membuta dan tidak lagi
dapat melihat cahaya kemuliaan Tuhan.
Buah yang telah dihasilkan oleh sebuah pohon tidak dapat dinikmati oleh
pohon itu sendiri, melainkan buah itu akan dinikmati oleh orang lain dan
berguna untuk memberikan kehidupan, kesehatan, kekuatan, nutrisi dan
kesegaran bagi setiap orang yang menikmatinya. Hidup yang kita jalani
bukan sekedar hidup untuk mencari nafkah bagi diri kita sendiri atau
bahkan keluarga kita sendiri. Tetapi Tuhan telah menetapkan tujuan bagi
masing-masing pribadi kita, supaya hidup kita menjadi kesaksian dan
menghasilkan buah. Dengan demikian kehidupan kita akan menjadi
persembahan dan korban yang harum di hadapanNya (Ef 5:2).
Harta rohani ini adalah pengertian tentang takut akan Tuhan dan hikmat
dari Tuhan untuk mengenal Allah lebih intim lagi, termasuk di dalamnya
sukacita, kelepasan, kemenangan, damai sejahtera, kekuatan,
penghiburan dan kasih yang berlimpah-limpah. Dan ketika kita memilikinya,
maka kita mempunyai pegangan hidup yang kuat, yang akan menuntun
kita menjalani setiap langkah kehidupan kita hari demi hari, meraih
kemenangan dalam setiap langkah hidup kita.
Ketika kita bekerja untuk mencari uang, kita bekerja setiap hari. Ada yang
bekerja 5 hari dalam 1 minggu, ada yang 6 hari dalam 1 minggu, bahkan
ada yang bekerja 7 hari dalam 1 minggu. Satu hari saja kita tidak bekerja,
maka itu akan mengurangi pendapatan atau gaji yang akan kita peroleh
pada akhirnya.
Demikian juga dengan kegiatan rohani, mencari Tuhan harus kita lakukan
setiap hari. Ketika kita melewatkan satu hari saja, maka kita akan
kehilangan momen yang sangat berharga yang akan menentukan hasil
yang akan kita peroleh. Keintiman dengan Tuhan harus dibangun secara
kontinyu. Hari-hari yang kita lewati dengan membangun persekutuan
dengan Tuhan akan membuat kehidupan rohani kita semakin bertumbuh di
2. Disiplin
Hal ini berlaku juga ketika kita mencari Tuhan dan membangun
persekutuan yang intim denganNya. Orang-orang yang disiplin dalam
mencari Tuhan akan mendapatkan berkat yang jauh lebih besar
dibandingkan mereka yang lalai melakukannya. Bangun kedisiplinan dalam
mencari wajah Tuhan. Tetapkan suatu waktu dalam satu hari dimana kita
bisa mencari wajahNya tanpa terganggu kegiatan lain. Setia pada waktu
yang telah kita tetapkan tersebut dan jalankan dengan penuh kedisiplinan.
Waktu yang paling ideal adalah di pagi hari dimana pikiran kita belum
dipenuhi oleh berbagai macam kesibukan dan masalah. Tetapi semua
terpulang bagi kita sendiri yang menjalaninya.
3. Tekun
Harta rohani yang terpendam juga harus dicari dengan ketekunan. Banyak
orang yang berhenti di tengah jalan ketika mereka tidak mendapatkan apa
yang mereka cari. Mereka berpikir dengan melayani pekerjaan Tuhan di
gereja akan segera mengubah hidup mereka. Atau ada juga yang berpikir
bahwa ketika mulai rajin baca Firman Tuhan maka berkat Tuhan akan
segera mengalir.
Tuhan kita bukanlah Tuhan yang instan. Tuhan akan memproses setiap
hidup kita sehingga hidup kita menjadi sempurna adanya. Dan waktu
Tuhan adalah waktu yang paling indah bagi kita (Pkh 3:11).
Mencari harta rohani yang terpendam bukanlah suatu hal yang rumit dan
jauh dari kemampuan kita. Dan harta yang terpendam tersebut bukan
hanya diperuntukkan bagi hamba Tuhan tertentu, pendeta tertentu atau
pelayan Tuhan tertentu saja. Tuhan menyediakannya bagi setiap umat
percaya dari berbagai macam latar belakang, status sosial, pekerjaan dan
lain-lain. Tidak ada batasan bagi siapapun yang mau datang kepadaNya
dan mencari wajahNya. Semua orang mendapat hak yang sama untuk
“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam
Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di
dalam sorga.” Ef 1:3
Abraham mendapat janji Tuhan yang begitu luar biasa. Tuhan berjanji
bahwa keturunannya akan menjadi banyak dan tidak terhitung seperti
bintang-bintang di langit dan pasir di laut (Kej 15:5-6). Tuhan memberikan
janji itu walaupun Abraham belum mempunyai anak sama sekali. Dan
ketika anaknya Ishak telah lahir, Abraham menaruh harapan yang begitu
besar kepada anak ini. Dia sangat yakin sekali bahwa melalui anak inilah
keturunannya akan menjadi banyak. Ishak merupakan seorang anak yang
begitu berharga dalam hidupnya.
Begitu banyak ujian-ujian iman yang sering kita hadapi dalam langkah
hidup kita. Ujian dapat datang baik dalam pekerjaan kita, usaha/bisnis,
1. Taat
“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi,
yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana
sebagai korban bakaran …… Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah
Abraham, …….. lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan
Allah kepadanya. ” Kej 22:2-3
Abraham memilih untuk taat kepada apa yang Tuhan firmankan. Dia tidak
berargumen atau memberi alasan atas perintah yang diberikan. Dia
bahkan tidak mau memikirkan apa yang akan terjadi jika dia melakukan
perintah tersebut.
Tuhan sering menyampaikan pesanNya melalui masalah yang diijinkan
dalam hidup kita. Jika Tuhan berbicara kepada kita baik melalui FirmanNya
atau hambaNya, biarlah kita senantiasa taat dan melakukan perintahNya.
Jangan biarkan logika pikiran kita menghalangi perbuatan kita untuk
melakukan FirmanNya. Seringkali apa yang Tuhan perintahkan berlawanan
dengan sifat-sifat dunia ini. Tanyalah kepada Tuhan apa yang Dia inginkan
dalam kehidupan kita melalui masalah yang kita hadapi. Cari jawabanNya
melalui Firman Tuhan. Lakukan apa yang telah difirmankan Tuhan bagi
kita. Jika kita taat melakukan perintahNya, maka kita akan melihat
perbuatanNya yang ajaib dalam kehidupan kita.
2. Rela Berkorban
Tidak mudah untuk melepaskan semuanya itu. Harga diri cenderung akan
kita pertahankan dibanding melepaskan pengampunan. Tetapi ketika kita
mau melepaskannya, sama dengan Yesus yang dimuliakan dan ditinggikan
Allah Bapa setelah menjalani tugasnya di dunia ini, maka Tuhan juga akan
memuliakan dan meninggikan hidup kita ketika kita mau rela berkorban
sesuai dengan kehendak Bapa di surga.
3. Iman Percaya
“Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang
sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah
menerimanya kembali.” Ibr 11:19
Abraham begitu yakin bahwa Allahnya akan menyediakan apa yang dia
butuhkan. Dia sangat percaya kepada Tuhan dan dia menaruh iman
percayanya sepenuhnya kepada Tuhan.
“Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban
bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-
sama.” Kej 22:8
Ketika ujian datang dalam hidup kita, Tuhan ingin agar kita menyandarkan
pengharapan kita sepenuhnya kepada Dia. Percaya 100% kepada kuasa
Tuhan dan tidak meragukan akan kebesaran kuasaNya. Mungkin ada
masalah dalam pekerjaan kita, keuangan, keluarga, rumah tangga,
pelayanan dan lainnya; tetapi ketika kita berserah kepada Tuhan dan
percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan yakin bahwa Dia akan
memberikan jalan keluar bagi kita, maka kita akan melihat jawaban yang
telah Tuhan sediakan bagi kita.
Kemustahilan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang sulit, rumah
tangga yang telah hancur berantakan, keuangan yang sudah morat-marit
sehingga mencapai ambang kebangkrutan, itu semua bukanlah akhir dari
segalanya. Yesuslah jawaban. Dialah Allah yang menyediakan segala
jawaban yang kita butuhkan, Dialah Yehova Jireh (Kej 22:14). Sandarkan
iman percaya kita sepenuhnya kepada Allah, maka tidak ada yang mustahil
bagi kita yang percaya kepadaNya.
yang terlalu susah dari Tuhan, tidak ada masalah yang terlalu berat di
hadapan Tuhan, dan tidak ada hal yang mustahil bagi setiap orang yang
percaya kepadaNya. Hadapi ujian imanmu dengan penuh ketaatan,
pengorbanan dan iman percaya. Mujizat pasti terjadi!
“Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata,
dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul
di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka
yang mengasihi Dia.” 1 Kor 2:9
“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang
kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang
bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di
dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.”
Ef 3:20-21
merasa bahwa ada sesuatu yang kurang jika mereka belum memeriksa
emailnya. Email telah menjadi bagian dari kehidupan mereka.
Sebagai umat Tuhan, kita juga harus mempunyai komunikasi yang baik
dengan Tuhan kita. Sama seperti ketika kita memeriksa dan menantikan
email setiap hari, sudah seharusnya juga bahwa kita juga senantiasa
menantikan Tuhan dan merindukan apa yang akan Tuhan sampaikan bagi
kita. Tuhan senantiasa rindu untuk menyampaikan FirmanNya bagi setiap
kita. Dia senantiasa menunggu kita agar kita mau duduk diam di bawah
kakiNya dan mendengar sabdaNya.
“Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” Luk 10:42
Maria tahu bahwa ketika dia duduk diam di bawah kaki Yesus dan
mendengarkan suaraNya maka dia telah mendapatkan yang terbaik bagi
hidupnya. Maria tidak rela melepaskan Firman Tuhan yang begitu berharga
dan dia selalu menantikanNya.
Ketika bangsa Israel berjalan di padang gurun, mereka senantiasa
dipelihara Tuhan dengan roti manna. Tuhan menyediakan roti manna
setiap hari dan bangsa Israel harus mengambilnya setiap hari juga. Roti
yang mereka ambil dalam satu hari tidak akan bisa dimakan pada hari
berikutnya, karena akan menjadi busuk. Oleh karena itu mereka harus
selalu mengambil roti manna setiap hari.
“Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan
yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah
ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh
pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari
Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh
daging, yaitu di dalam hati manusia.” 2 Kor 3:2-3
Rasul Paulus dipakai Tuhan begitu luar biasa untuk memberitakan Injil ke
seluruh penjuru dunia ini pada jamannya. Begitu banyak orang yang dapat
mengenal Kristus melalui pelayanannya. Tetapi tidak sedikit juga yang
mengincar dia untuk dianiaya, dipenjarakan atau bahkan dibunuh. Tetapi
dia tetap setia dan taat melakukan panggilannya. Dia tahu bahwa adalah
suatu kehormatan yang mulia ketika dia dapat memberitakan Injil kepada
dunia ini.
Rasul Paulus mengerti sekali bahwa selain memberitakan injil, dia sendiri
juga harus menjadi teladan bagi orang banyak. Sehingga melalui teladan
hidupnya orang-orang dapat melihat bahwa dia benar-benar orang yang
dipercayakan rahasia Allah. Dan melalui hidupnya banyak orang dapat
diselamatkan demi kemuliaan nama Tuhan.
Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat hidup kita,
maka saat itulah kita telah menjadi hamba Kristusdan tidak lagi menjadi
hamba dosa. Sebagai hamba Kristus, sudah selayaknyalah kita menjalani
hidup ini sesuai dengan kehendak Bapa. Sama seperti Rasul Paulus yang
menegaskan bahwa orang memandang mereka sebagai hamba Kristus
Ini adalah suatu tantangan bagi setiap umat Tuhan, bukan hanya kepada
gembala, penginjil dan pendeta saja. Tetapi tugas ini merupakan tugas
bagi setiap umat percaya, tanpa memandang latar belakang, umur,
kekayaan, status dan jabatan. Siapapun diri kita, dimanapun kita berada
dan kapanpun kita ada, maka biarlah orang-orang dapat memandang
hidup kita sebagai hamba Allah yang dipercayakan hikmat dan rahasia
Allah yang luar biasa.
Apa yang harus dilakukan agar kita juga dapat menjadi orang yang
dipercayakan Rahasia Allah, sehingga melalui hidup kita banyak orang
akan mendapat keselamatan dan berkat yang melimpah?
Pada jaman perjanjian lama, nabi merupakan orang yang dipakai Tuhan
untuk menyampaikan suaraNya. Para nabi senantiasa menjaga hubungan
yang intim dengan Tuhan, sehingga mereka sangat peka akan suara
Tuhan. Dan setiap rahasia Allah senantiasa Tuhan ungkapkan melalui
hamba-hambanya para nabi.
Pada saat ini-pun Tuhan telah mengaruniakan Roh KudusNya bagi setiap
umat yang percaya kepadaNya, sehingga melalui RohNya itulah Tuhan
bisa berbicara kepada setiap umatNya.
Ketika kita melatih hidup kita dan membangun keintiman dengan Tuhan,
maka kita melatih kepekaan kita untuk mendengar suara Tuhan. Tuhan
akan menyampaikan segala hikmat dari surga melalui hidup kita. Tuhan
2. Menjadi Teladan
“Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya
sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.”
1 Kor 9:27
Bukan suatu hal yang mudah bagi kita untuk dapat menjadi teladan pada
jaman sekarang. Begitu banyak godaan dan kompromi yang senantiasa
mencoba untuk menjauhkan hidup kita dari Tuhan.
Tetapi untuk bisa menjadi teladan dalam sikap dan perbuatan kita, perlu
adanya latihan. Melalui kehidupan sehari-harilah kita bisa melatih hidup
kita. Tolak semua kompromi yang tidak berkenan di hadapan Tuhan dalam
pekerjaan/bisnis kita. Jangan berlaku curang dalam studi, terutama pada
saat ujian tiba. Berlaku jujur dalam hal keuangan, tidak menggunakan uang
jika bukan wewenang/hak kita. Mengampuni orang-orang yang telah
menyakiti hidup kita. Mengasihi isteri dan tunduk kepada suami bagi yang
sudah berkeluarga. Setia dalam tugas dan pekerjaan yang kita jalankan
walaupun itu mungkin hal yang kecil bagi kita. Hal-hal tersebut adalah
sebagian dari latihan yang akan membawa kita menjadi teladan bagi orang
banyak di sekeliling kita.
Dengan menjadi teladan, maka kita menjadikan diri kita orang yang dapat
dipercaya. Tuhan menyingkapkan rahasiaNya kepada orang-orang yang
dapat dipercaya (Dan 2:47). Semakin baik kita melatih kehidupan rohani
kita, semakin besar kapasitas yang Tuhan percayakan kepada kita,
semakin banyak pula rahasia-rahasia kerajaan sorga yang disingkapkan.
“Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan
rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi
kemuliaan kita. ” 1 Kor 2:7
Adalah suatu kebahagiaan bagi orang tua jika anaknya dapat tumbuh
besar dengan mempunyai perilaku yang baik, dapat menyenangkan semua
orang, berguna bagi banyak orang dan sukses dalam kehidupannya.
Orang tua selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anaknya,
mendidik anaknya dengan begitu rupa sehingga sang anak dapat
berperilaku sesuai seperti yang diharapkan dan bertumbuh menjadi
seseorang yang berhasil. Kasih sayang diberikan kepada anak-anak
sehingga mereka dapat merasa terlindungi dan merasa aman setiap kali
merasakan kasih sayang dari orang tua mereka.
Orang tua juga akan mengajarkan hal-hal yang baik dan memberitahukan
yang tidak baik yang tidak boleh dilakukan. Pujian diberikan bagi
keberhasilan yang diraih seorang anak dan dukungan maupun
penghiburan juga diberikan bagi kesedihan yang dialami sang anak.
Berikut adalah hal-hal yang kita dapatkan melalui didikan yang Tuhan
berikan bagi kita:
Dan jika kita mendapatkan hukuman atau ganjaran, itu berarti Tuhan
menganggap kita sebagai anak yang dikasihiNya; dan Dia akan melakukan
yang terbaik bagi anak-anakNya, agar kita dapat bertumbuh menjadi anak
yang berkenan di hadapanNya.
“Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan
mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada
Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita
dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik,
tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian
dalam kekudusan-Nya.” Ibr 12:10
Seorang anak yang tidak dididik dengan baik akan bertumbuh ke arah
yang tidak benar. Mereka akan bertumbuh dewasa menjadi seseorang
yang tidak dapat membedakan mana hal yang benar dan mana yang
salah. Kejahatan maupun tipu daya akan menjadi bagian dari kehidupan
mereka jika mereka tidak pernah mendapat didikan mengenai suatu
kebenaran.
Tetapi seorang anak yang dididik dengan baik dan mendapat teguran
maupun ganjaran ketika ada kesalahan yang dilakukan, maka anak itu
akan bertumbuh menjadi seseorang yang memiliki nilai-nilai kebenaran
dalam setiap perilakunya. Mereka akan menuai sendiri hasilnya bagi
kehidupan mereka oleh karena nilai-nilai kebenaran yang mereka terapkan.
Apa yang telah Tuhan sediakan bagi umatNya merupakan suatu hal yang
sangat besar, baik berkat dalam hal rohani, jasmani maupun materi sampai
kepada kehidupan yang kekal. Tuhan menginginkan agar setiap kita dapat
bertumbuh mengarah kepada kesempurnaan sama seperti Dia.
Kunci utama ketika kita menerima teguran maupun ganjaran dari Tuhan
adalah Pertobatan. Pengakuan bahwa diri kita telah melakukan kesalahan
atau dosa di hadapan Tuhan akan membawa kita kepada berkat-berkat
yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Perlu diingat bahwa pertengkaran bukanlah suatu alasan bagi kita untuk
mengatakan bahwa kita tidak cocok dengan pasangan kita, sehingga
memutuskan untuk bercerai. Tuhan sendiri mengatakan bahwa Dia
membenci perceraian (Mal 2:16). Tidak ada kata bercerai dalam “kamus”
pengikut Kristus.
“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa
yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Mat
19:5-6
Ambil waktu untuk mengobrol dengan pasangan kita. Bicarakan apa yang
memang perlu dibahas, tentunya dengan kepala dingin dan penuh
kesabaran. Ceritakan apa yang telah dialami selama satu hari yang telah
dijalani, entah pekerjaan di kantor, atau pekerjaan di rumah bagi isteri yang
tidak bekerja. Ceritakan ide-ide yang muncul di pikiran kita dan juga
rencana-rencana bagi masa depan keluarga. Bahas rencana keuangan
rumah tangga, baik pemasukan maupun pengeluaran. Perlu diingat bahwa
ketika kita memasuki pernikahan, Firman Tuhan mengatakan bahwa suami
isteri adalah satu. Dengan demikian, tidak ada yang namanya sebagian
harta ini milik suami, sebagian harta ini milik isteri. Uang dan harta
kekayaan yang ada adalah milik bersama dan dikelola secara bersama-
sama juga. Suami isteri bertanggung jawab secara bersama-sama atas
apa yang terjadi dalam rumah tangga mereka, baik keuangan, anak-anak
dan lain-lainnya.
Usahakan keterbukaan dalam setiap keadaan. Jangan simpan rahasia di
belakang pasangan. Keterbukaan adalah pintu menuju keharmonisan.
Tidak perlu takut mengungkapkan sesuatu yang salah karena kejujuran
jauh lebih penting dibandingkan segala sesuatu yang ditutup-tutupi.
Pada akhirnya, usaha dari kedua belah pihak baik suami maupun isteri
sangat diperlukan untuk meraih keharmonisan dalam keluarga. Tidak perlu
menunggu pasangan kita yang memulai untuk berbuat baik terlebih dahulu.
Tidak perlu menunggu untuk mengatakan maaf jika memang pertengkaran
telah terjadi. Dengan usaha yang demikian dari suami maupun isteri, maka
keharmonisan keluarga dapat diraih demi kemuliaan nama Tuhan.
Haleluya!
Mari kita lihat apa yang Firman Tuhan katakan bagi suami dan isteri
berikut ini.
1. Isteri
Tuhan telah menetapkan seorang wanita menjadi isteri dari seorang pria
untuk menjadi penolong bagi suaminya. Sedangkan suami ditetapkan oleh
Tuhan sebagai kepala rumah tangga. Otoritas dari Tuhan turun melalui
suami hingga kepada seluruh keluarganya.
Oleh karena itu Tuhan menetapkan juga bahwa isteri harus tunduk kepada
suami. Hal ini akan menjadi mudah jika karakter dari sang suami sudah
terbentuk menjadi pribadi yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.
Tetapi ada sebagian isteri yang masih menghadapi suami mereka yang
masih memiliki karakter yang keras dan bahkan tidak menghargai isterinya.
Bukan hal yang mudah bagi seorang isteri yang selalu dimarahi, mungkin
juga hingga mengalami kekerasan fisik; untuk menerima keadaannya dan
tetap tunduk kepada suaminya serta tetap setia menjadi penolong bagi
suaminya bahkan hingga akhir hidupnya. Tahun-tahun yang dilalui dengan
berbagai penderitaan merupakan suatu ujian bagi para isteri.
Firman Tuhan senantiasa mengingatkan kita bahwa tidak ada segala
sesuatu yang terjadi dalam hidup kita yang tanpa sepengetahuan Tuhan.
Se-negatif apapun sikap suami terhadap isteri, sebagai seorang isteri yang
sudah mengenal Tuhan harus memegang teguh apa yang telah
diperintahkan Tuhan.
Dengan tunduk kepada suami, tetap mengasihi dia dalam segala keadaan,
tetap sabar dalam kesesakan, tetap percaya dan berdoa kepada Yesus,
maka sang isteri akan melihat karya Tuhan yang bekerja dalam diri sang
suami (1 Pet 3:1-2).
Karakter lemah lembut dan penuh penundukkan diri dari seorang isteri
akan membuat suami yang sebelumnya memiliki karakter yang keras, akan
berubah. Kasih akan mengalir lewat sang isteri dan menjamah hati suami.
Suami akan dimenangkan melalui perbuatan-perbuatan yang sesuai
dengan kehendak Tuhan.
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 271
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Tidak ada hati yang terlalu keras untuk dapat dilembutkan oleh aliran kasih
Yesus.
2. Suami
Suami memiliki tanggung jawab yang besar atas keluarganya, baik isteri
maupun anak-anaknya. Suami merupakan gambaran Kristus dan isteri
merupakan gambaran dari umat Tuhan. Suami harus bisa menjadi pribadi
yang senantiasa mengasihi, menjaga, melindungi, mencukupi, merawat,
menemani, menghibur, dan memotivasi isterinya, kapanpun dan
dimanapun diperlukan. Ini merupakan tugas yang sangat berat bagi suami.
Kecenderungan akan mengejar karir dalam pekerjaan maupun harta
kekayaan dapat membuat suami tidak dapat sepenuhnya mengasihi
isterinya.
“Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu
seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.” Ef 5:33
Kunci utama bagi suami untuk dapat mengasihi isteri seperti mengasihi diri
sendiri adalah dengan melepaskan harga diri atau yang sering disebut
dengan ego.
Lepaskan segala keinginan untuk merasa lebih tahu, merasa lebih pintar,
merasa selalu benar, merasa tidak pernah salah, merasa lebih hebat dan
lain sebagainya. Berikan perhatian khusus bagi isteri sehingga mereka
dapat merasa bahwa mereka adalah seorang pribadi yang memiliki arti
yang spesial bagi hidup suaminya. Hargai setiap pendapat isteri,
dengarkan nasehat yang diberikan isteri dan perhatikan apa yang
dikatakan oleh isteri. Dan dengan demikian sikap suami terhadap isterinya
tidak akan menjadi penghalang bagi doa yang dinaikkan.
Pada akhirnya, kasih Kristus harus menjadi pengikat bagi suami dan isteri.
Jangan jadikan hal lain sebagai pengikat atau pemersatu bagi rumah
tangga.
Ada beberapa pasangan yang bisa dikatakan terlalu berlebih memberi
perhatian kepada anak-anak mereka, sehingga tanpa sadar kasih kepada
pasangannya mulai meluntur. Hal ini akan membawa dampak yang negatif
ketika anak-anak tumbuh menjadi dewasa hingga menikah dan
meninggalkan orang tua mereka. Banyak pasangan yang retak pada titik
ini, oleh karena mereka menjadi anak-anak mereka sebagai pemersatu.
Sehingga pada saat anak-anak mulai membangun rumah tangga mereka
sendiri, tidak ada lagi yang dapat mengikat rumah tangga mereka.
Kasih Yesus merupakan tali pemersatu yang begitu kuat. Tidak ada
satupun yang dapat melepaskan ikatan tali kasihNya dalam rumah tangga.
Pasangan suami-isteri yang menjadikan kasih Yesus sebagi pengikat akan
merasakan kasih sayang di antara mereka semakin bertambah hari demi
hari bahkan terus bertambah hingga pada masa tuanya.
“Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh
angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil
menurut kehendak jurumudi.
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun
dapat memegahkan perkara-perkara yang besar.” Yak 3:4-5a
Perkataan yang positif akan memberikan dampak yang positif juga bagi
hidup kita, apalagi jika kita memperkatakan Firman Tuhan. Firman Tuhan
akan membentuk kehidupan kita dari yang tidak ada menjadi ada, dari
yang tidak tahu menjadi berhikmat, dari yang tidak punya menjadi punya,
dari yang sakit menjadi sehat, dari yang tidak mampu menjadi mampu, dari
yang kecil menjadi besar.
Pertama kali Tuhan Allah menciptakan dunia ini beserta isinya dan alam
semesta adalah dengan memperkatakan Firman: “Jadilah….”, maka
semuanya itu tercipta.
Setiap pelayanan Yesus sewaktu Dia menjadi manusia selalu
memperkatakan Firman Tuhan. Ketika Dia dicobai oleh iblis, yang keluar
dari mulutNya adalah Firman Tuhan. Oleh FirmanNya itulah siasat si iblis
dapat dikalahkan.
“Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita
mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku,
tidak boleh demikian terjadi.
Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang
sama?
Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun
dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga
mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.” Yak 3:9-12
Tetap perkatakan Firman Tuhan dalam segala keadaan, maka Dia akan
mengambil alih hidup kita dan memberikan jalan keluar atas segala
masalah yang kita hadapi. Dan kita akan melihat janji Tuhan digenapi dan
berkatNya mengalir dalam kehidupan kita.
Mungkin kita harus mencoba bertanya kepada diri kita sendiri: “Kapan
terakhir kali kita berdoa?” “Seberapa banyak kita berdoa dalam satu hari?”
Berdoa bukanlah merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan. Doa
merupakan komunikasi dua arah yang kita lakukan kepada Tuhan. Oleh
karena Dia adalah Bapa kita, maka sudah selayaknyalah kita berdoa
sebagaimana kita melakukan komunikasi dengan orang tua (jasmani) kita.
Kita tidak perlu takut untuk mengungkapkan isi hati kita kepada Tuhan.
Bahkan tidak perlu dengan kata-kata yang bagus atau diatur-atur, karena
Tuhan melihat ketulusan hati kita.
Masalah demi masalah selalu datang kepada kita, mulai dari masalah yang
ringan hingga masalah yang sangat berat. Dengan datangnya masalah-
masalah tersebut, seringkali kita mencoba untuk menyelesaikan semuanya
dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri. Dan tidak jarang kita
menemui jalan buntu atas masalah yang kita hadapi.
Satu-satunya jalan keluar bagi setiap masalah kita adalah dengan datang
kepadaNya, mencari wajahNya. Yesus adalah jawaban bagi setiap
masalah kita. Tidak ada pribadi lain yang dapat memberikan jalan keluar
terbaik selain Yesus. Dan ketika kita datang mencari wajahNya, maka Dia
akan menyatakan diriNya kepada kita. Dia akan memberikan ketenangan,
damai sejahtera, sukacita, kekuatan baru, pemulihan dan hikmat yang baru
untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
Dia akan memberikan kita kemampuan yang tidak pernah kita pikirkan
sebelumnya sehingga kita sanggup melalui masalah yang kita hadapi dan
mendapatkan jalan keluar atas masalah tersebut.
Tuhan tidak pernah menyembunyikan diriNya terhadap kita. Ketika kita
menanggalkan segala yang tidak berkenan kepadaNya (Yes 59:1-2), dan
kita datang mencari wajahNya dengan penuh ketulusan, maka Dia pasti
akan menyatakan diriNya bagi kita.
Dan janji pemulihan bagi kita akan digenapi oleh Tuhan jika kita setia
datang mencari wajahNya, kita setia berada di dalam hadiratNya. Masa
depan yang penuh harapan dan rancangan damai sejahtera telah
disediakan bagi kita semua yang taat dan setia kepadaNya. Haleluya!
1. Tidak Bimbang
“Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan,
malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,” Rom 4:20
Ketika Abraham menerima janji Tuhan, dia tidak melihat kondisi fisik
maupun seberapa lama ia telah menunggu janji tersebut. Abraham tidak
tergoyahkan dengan keadaan yang dia alami. Dia tidak menjadi bimbang
karena janji Tuhan tidak langsung digenapi. Tetapi dia malah memperkuat
imannya di dalam Tuhan. Sehingga kita dapat melihat bahwa pada
akhirnya Tuhan memberikan seorang anak yang telah dijanjikanNya
tersebut.
Keadaan yang kita alami saat ini sangat mungkin untuk mempengaruhi
sikap kita terhadap janji Tuhan. Seringkali keadaan tidak akan menjadi
lebih baik ketika kita sedang menantikan janjiNya. Bahkan kita melihat
orang lain yang tidak hidup di dalam Tuhan mendapat hal-hal yang mereka
inginkan.
Keadaan seperti ini akan membuat kita lemah dan tidak bersemangat
menjalani hidup. Bahkan sebagian orang meninggalkan ibadahnya kepada
Tuhan oleh karena mereka tidak memperoleh apa yang telah dijanjikan
kepada mereka.
Tuhan ingin agar kita semua dapat menjadi sempurna di hadapanNya.
Oleh karena itu keadaan yang kita alami merupakan suatu proses agar
janjiNya dapat digenapi dalam hidup kita. Tuhan juga menguji iman
percaya kita sehingga dengan demikian kita dapat keluar sebagai
pemenang dalam setiap keadaan yang kita alami. Proses yang demikian
2. Penuh Keyakinan
“Dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan
apa yang telah Ia janjikan.” Rom 4:21
“Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan
tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam
hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi
Dia.” 1Kor 2:9
Dalam perkembangan jaman yang semakin cepat di era globalisasi saat ini
membuat anak-anak muda berusaha tampil dengan mengikuti tren yang
sedang berkembang. Kecenderungan anak-anak muda adalah berusaha
untuk bisa mendapat pengakuan dari lingkungan sekitarnya. Mereka
berusaha agar dapat diterima dalam lingkungan pergaulannya yaitu
dengan cara mengikuti tren yang ada saat ini. Jika mereka tidak mengikuti
tren yang sedang berkembang, maka mereka akan dianggap ketinggalan
jaman dan kurang pergaulan.
Banyak hal yang bisa dianggap tren bagi anak muda, mulai dari cara
berpakaian, cara berbicara, cara berdandan/bergaya, gaya hidup, tempat
jalan-jalan, tempat hiburan, tempat berbelanja, barang-barang mewah,
musik, film, teknologi gadget, internet, bahkan sampai kepada kebiasaan
buruk yaitu merokok hingga kepada dunia gemerlap (kehidupan malam).
Tekanan dari teman-teman sering dialami bagi anak-anak muda yang tidak
mau mengikuti tren-tren itu. Bukan suatu hal yang mudah untuk menolak
atau tidak mengikuti tren yang ada.
Sebagai anak muda yang mengenal Tuhan, tentunya harus dengan cermat
mengikuti tren-tren yang ada. Anak-anak muda harus pintar-pintar memilih
tren apa yang baik dan apa yang tidak baik bagi mereka, agar tetap
berjalan dalam kehendak Tuhan dan tidak menyimpang dari jalanNya.
Tidak mengikuti tren yang tidak sesuai dengan jalanNya bukan berarti akhir
dari kehidupan. Tetapi ketika anak muda memilih untuk tidak mengikuti tren
yang ada dan lebih mementingkan kehendak Tuhan dalam dirinya, maka
dia akan memperoleh harta yang paling berharga di dunia ini.
Menjadi umat Tuhan bukan berarti kita menjadi orang yang kurang
pergaulan, tetapi lebih kepada menjadi orang yang mempunyai integritas
untuk menyatakan ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Menjadi orang yang
berani untuk menolak ajakan maupun kebiasaan yang tidak berkenan di
hadapan Tuhan dan siap menerima segala resiko dengan menolak ajakan
tersebut.
Dalam 2 Timotius 2:22 jelas sekali dikatakan untuk menjauhi segala nafsu
orang muda. Segala keinginan untuk memenuhi hawa nafsu hanyalah
membawa kepada kebinasaan. Hawa nafsu akan terus menyerang
kehidupan anak-anak muda. Oleh karena itu setiap keinginan yang muncul
haruslah diserahkan kepada Yesus Tuhan. Tidak setiap keinginan harus
dimiliki saat itu juga atau bahkan ada keinginan-keinginan tertentu yang
harus ditolak karena tidak sesuai dengan FirmanNya.
“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
melainkan dari dunia. ” 1 Yoh 2:16
Berjalanlah sesuai dengan Firman Tuhan, dan tetap setia dalam setiap
langkah yang diambil baik dalam pergaulan maupun aktifitas apapun.
Hidup di dalam kasih Tuhan dan tetap memelihara damai di dalam
kehidupan kita.
3. Menjadi Teladan
Sebagai anak muda bukan berarti tidak bisa menjadi teladan. Justru
selama menjalani masa muda harus mulai bisa menunjukkan bahwa kita
adalah teladan yang patut ditiru baik dalam perkataan, tingkah laku, kasih
kepada sesama, kesetiaan kepada Tuhan dan dalam kesucian hidup yang
berani untuk menolak segala kecemaran yang ada.
Tuhan akan memampukan setiap anak muda agar dapat hidup seturut
dengan kehendakNya sehingga dapat menjadi teladan bagi teman-teman
pergaulannya.
“Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit
terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati
kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan
Allah yang nampak pada wajah Kristus.” 2 Korintus 4:6
Ketika kita belum mengenal Yesus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan
juruselamat hidup kita, kita hidup di dalam kegelapan. Pada waktu itu,
mungkin kita sehat-sehat saja secara jasmani dan menjalani hidup dengan
baik, tapi secara rohani kita mati di hadapan Tuhan. Komunikasi dengan
Tuhan terputus akibat dosa manusia. Oleh karena itulah Yesus mati di atas
kayu salib untuk menebus semua dosa manusia, agar kita semua dapat
beroleh keselamatan dan hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Hidup kita
dipulihkan di hadapan Tuhan.
Pada saat Yesus menjamah hati kita dan kita dapat melihat karya Yesus
yang luar biasa dan kebesaran Allah kita di alam semesta ini. Mata hati kita
diubahkan sehingga dapat melihat hal-hal rohani yang sebelumnya tidak
pernah kita lihat dan alami. Itulah saat kita mengalami kelahiran baru di
dalam Yesus, itulah yang dinamakan Yesus lahir di dalam hidup kita.
Tetapi proses kehidupan tidak berhenti saat itu saja. Kita boleh bersyukur
bahwa kita telah menerima Yesus dalam hidup kita, tetapi kita tidak boleh
berhenti di titik tersebut. Masih banyak bagian dari hidup kita yang harus
diubahkan seturut dengan Firman Tuhan.
Dari Kegelapan
“Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang
Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah
anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah
membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan
kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan
tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya ” Mazmur
8:4-7
“Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa” Mazmur
40:3a
Metamorfosa
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna. ” Roma 12:2
Dalam perjalanan hidup kita mengiring Kristus, Tuhan akan ijinkan kita
melalui pengalaman-pengalaman yang secara jasmani tidak
mengenakkan. Tujuannya agar kita dapat semakin mengenal Kristus dalam
hidup kita. Melalui masalah maupun pencobaan yang datang dalam hidup
kita, kita dapat menyerahkan bagian kehidupan kita yang tidak berkenan di
hadapan Allah untuk dapat dibersihkan dan diubahkan menjadi baru.Ketika
kita berserah sepenuhnya kepada Tuhan, setiap kegelapan yang mengisi
hati kita akan semakin diterangi oleh terang Kristus.
“Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus
berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah
Satu hal yang harus kita ingat adalah Tuhan tidak pernah memberikan
pencobaan melebihi kekuatan kita. Kalaupun kita merasa bahwa
pencobaan itu sudah terlalu berat, kita harus tahu bahwa itu hanya dari
sudut pandang kita. Tuhan tahu bahwa kita masih sanggup untuk
menjalaninya dan Dia akan memberikan jalan keluar tepat pada waktunya.
Yang harus kita lakukan adalah tetap percaya bahwa Yesus telah
menyediakan sesuatu yang indah bagi kita. Dia mempunyai rencana yang
indah bagi kita. Dan Dia tidak pernah memberikan rancangan kecelakaan,
melainkan rancangan damai sejahtera bagi hidup kita (Yeremia 29:11).
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur
aku. ” Mazmur 23:4
Demikian juga terang Kristus tidak dapat bercahaya dalam kehidupan kita,
kalau kita tidak menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Kristus. Hidup
kita harus didasarkan kepada terang Firman Tuhan. Sekalipun kehidupan
kita penuh dengan masalah dan pencobaan, terang Kristus harus selalu
bercahaya dalam hidup kita.
Bukan suatu hal yang mudah bagi kita untuk bisa tetap menjadi saksiNya
dalam keadaan yang sedang terjepit oleh suatu masalah. Tetapi Firman
Tuhan mengajarkan kepada kita untuk bangkit dan menjadi terang.
Keadaan apapun yang terjadi tidak boleh menghalangi kita untuk tetap
bercahaya bagi Kristus. Setiap hari kita harus bangun iman percaya kita
untuk dapat bangkit dari segala keterpurukan, kekecewaan, keputus-
asaan, kemarahan, kesedihan dan segala macam masalah yang menjepit.
Dengan bangkit dan meraih janji Tuhan, maka terang Kristus akan
senantiasa terbit dalam hidup kita. TerangNya akan menerangi setiap
kegelapan yang mencoba menguasai hidup kita. TerangNya akan
menyingkirkan setiap kegelisahan, kebingungan, kemarahan dan ketakutan
yang ada. Terang Kritus akan mengalahkan setiap kegelapan yang ada.
Yang perlu kita lakukan adalah senantiasa bangkit dan berdiri tegak bagi
Kristus.
Apapun yang kita alami janganlah menjadi halangan bagi terang Kristus
untuk dapat bercahaya dalam hati kita. Biarlah terang Kristus senantiasa
bercahaya di hati kita setiap hari bahkan setiap saat, sehingga olehNya kita
dapat beroleh kekuatan untuk menjalani penderitaan menuju kepada
kemuliaaan yang telah Dia sediakan bagi kita.
Kesempurnaan
Kehidupan yang Tuhan berikan bagi kita merupakan suatu anugerah yang
luar biasa yang tidak boleh kita sia-siakan. Tuhan mengubahkan kehidupan
manusia dari hina menjadi mulia dan bahkan menjadikan kita sebagai
pewaris tahtaNya yang akan memerintah bersama-sama dengan Dia
dalam kehidupan yang kekal. Biarlah terang Kristus senantiasa lahir dalam
hidup kita dan menyingkirkan setiap kegelapan yang ada, sehingga
karyaNya menjadi sempurna dalam kita.
Manusia dididik sejak kecil untuk menjadi orang yang berguna, pintar dan
mampu menyelesaikan segala persoalan yang dihadapinya dengan penuh
tanggung jawab ketika mereka beranjak menjadi dewasa. Berbagai macam
pendidikan juga ditempuh agar kemampuan berpikir mereka dapat
meningkat sehingga bisa meraih posisi yang cukup tinggi dalam
pekerjaannya masing-masing. Semakin banyak ilmu yang mereka
dapatkan, semakin tinggi pula kemampuan dari cara berpikir mereka. Ini
akan membuat mereka dapat diterima secara layak dalam posisi yang
cukup strategis.
Dalam Alkitab ada beberapa orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa.
Melalui daya pikir mereka yang luar biasa, mereka menjadi orang-orang
yang dipercaya oleh pemerintahan yang ada pada saat itu dan mereka
memegang tanggung jawab yang sangat besar serta memberi pengaruh
yang besar juga bagi banyak orang. Beberapa di antaranya adalah Daniel
dan Yusuf.
Menjadi pintar dan mendapat posisi yang tinggi bukanlah sesuatu yang
membuat umat Tuhan berdosa di hadapanNya. Yang terpenting di atas
segalanya adalah kita dapat tetap menjaga agar hati kita bersih di
hadapanNya. Jangan sampai kepintaran dan kemampuan yang kita miliki
membuat jalan kita menjauh daripada Tuhan. Seringkali kepintaran
manusia membuat manusia berpikir bahwa setiap keputusan yang
diambilnya adalah benar. Kepintaran manusia dapat membutakan mata
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 297
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
hatinya sehingga mereka tidak dapat melihat bahwa jalan yang diambilnya
adalah salah. Posisi atau kedudukan yang tinggi juga dapat membuat
manusia menjadi sombong atas apa yang telah diperolehnya, sehingga
tanpa sadar mereka menempuh jalan yang telah menyimpang dari Tuhan.
1. Mau Dikoreksi
“Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.”
Maz 27:2
Daud merupakan orang yang dipakai oleh Tuhan secara luar biasa. Tidak
ada bangsa pada waktu jamannya yang tidak mengenal kebesaran Daud.
Bahkan sampai pada hari ini juga hampir semua orang mengetahui kisah
tentang kebesaran Raja Daud. Tidak hanya itu, tetapi Daud juga satu-
satunya orang yang disebut dalam Alkitab sebagai orang yang berkenan di
hati Tuhan.
Ketika kita menutup hati kita untuk dikoreksi, maka kita akan berjalan
dalam kebenaran diri kita sendiri. Kita tidak akan tahu jika kita berjalan ke
arah yang salah. Seberapa pintarnya diri kita, kita bukanlah manusia yang
sempurna yang tidak pernah melakukan kesalahan. Oleh karena itu kita
harus memiliki hati yang terbuka dan mau dikoreksi agar hidup kita dapat
tetap dalam kehendak Tuhan.
Sama seperti Daud yang ditegur oleh Nabi Natan ketika telah melakukan
dosa, maka Tuhan juga bisa memakai orang lain untuk menegur kesalahan
yang kita lakukan. Oleh karena itu nasehat maupun teguran yang diberikan
oleh orang-orang terdekat kita akan berguna bagi hidup kita agar kita tetap
mengetahui apa yang baik dan benar bagi hidup kita.
Pelita Hidup © 2009 | Ebook Kristen Pelita Hidup | http://Store.PelitaHidup.com/ 298
100 ARTIKEL TERBAIK PELITA HIDUP Oleh Riva Sinjal
Segala yang kita peroleh baik itu kepintaran, kemampuan, pekerjaan yang
baik, posisi yang tinggi, pendapatan yang baik, harta kekayaan seperti
rumah, kendaraan dan yang lainnya adalah dari Tuhan. Semuanya itu
diberikan bagi kita untuk dapat dikelola dengan baik. Semuanya adalah
tetap milik Tuhan, tetapi dipercayakan melalui hidup kita agar kita dapat
mengelola dengan baik sehingga dapat menjadi berkat bagi banyak orang.
1. Damai Sejahtera
Pilihan yang sesuai dengan kehendak Tuhan akan membawa damai
sejahtera dalam hati kita. Damai sejahtera dari Tuhan memegang peranan
penting dalam hidup kita untuk mengambil suatu keputusan.
2. Sukacita
Keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan harus mendatangkan
sukacita. Sukacita bisa berarti rasa kebahagiaan dalam keadaan yang baik
tapi dapat juga dalam keadaan yang tidak baik. Sukacita yang dari Tuhan
tidak terbatas kepada keadaan. Sama seperti Rasul Paulus yang
senantiasa mengalami penderitaan, tetapi sukacitanya selalu penuh.
Sukacita dari Tuhan merupakan salah satu tanda bahwa kita sedang
berjalan dalam kehendak Tuhan.