12:9 Tetapi Tuhan menjawab, "Aku mengasihi engkau
dan itu sudah cukup untukmu; sebab kuasa-Ku justru paling kuat kalau kau dalam keadaan lemah." Itu sebabnya saya lebih senang membanggakan kelemahan-kelemahan saya, sebab apabila saya lemah, maka justru pada waktu itulah saya merasakan Kristus melindungi saya dengan kekuatan-Nya.
12:10 Jadi saya gembira dengan kelemahan-
kelemahan saya. Saya juga gembira kalau oleh karena Kristus saya difitnah, saya mengalami kesulitan, dikejar-kejar dan saya mengalami kesukaran. Sebab kalau saya lemah, maka pada waktu itulah justru saya kuat. Paulus, yang awalnya bernama Saulus, adalah seorang Yahudi yang lahir dan dibesarkan di Tarsus, provinsi Kilikia, wilayah Asia Kecil (Kisah Para Rasul 21:39). Dia adalah keturunan suku Benyamin dan termasuk orang Ibrani
Dalam Alkitab, dia digambarkan sebagai orang yang
kecil, memiliki kelemahan dalam penglihatannya (Galatia 4:15; 16:11), dan tidak terlalu fasih dalam berbicara (2 Korintus 10:10; 11:6) (Catatan 1). Dalam sebuah buku berjudul Act of Paul, sosok Paulus digambarkan sebagai seorang laki-laki berperawakan kecil tapi kuat, sedikit botak, berhidung seperti kakaktua, dan memiliki kaki yang bengkok Paulus melakukan banyak pelayanan. Dia adalah penginjil terbesar, penanam gereja, pemenang jiwa, dan seorang teolog dari sejarah gereja. Dia adalah penulis 13 dari 27 Kitab Perjanjian Baru
tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari
dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. ( 2 Korintus 11:25 ) Penerimaan diri ( ayat 10 ) Penerimaan diri dapat terjadi jika kita menerima Kristus secara pribadi ( Filipi 3 : 8 ) Ketika kita menerima Kristus dan Kristus di dalam kita, kita memahami bahwa tujuan hidup kita bukan berorientasi pada “ aku ‘ tetapi lebih kepada “ AKU “ Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. ( Efesus 2:10 ) Pertama, tanggung jawab manusia untuk mengelola hidupnya sesuai dengan kehendak Tuhan harus dipenuhi.
Kedua, Allah memberi pemeliharaan dan penjagaan
agar orang percaya dimungkinkan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Walaupun Tuhan telah memberi duri dalam daging sebagai pengaman, hal ini bukan berarti Paulus pasti tidak bisa berbuat dosa. Paulus masih bisa berbuat dosa dan memberontak kepada Tuhan kalau memang dasarnya mau memberontak. Tetapi Paulus ternyata memilih hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dalam usaha terus- menerus untuk berkenan di hadapan Allah (2Kor. 5:9-10).