Kementerian
KementerianAgraria
Agrariadan
danTata
TataRuang
Ruang
Q&A
• PEKERJAAN
– SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG, 2016
– PLT KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI, 2015
– KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA SURABAYA II, 2013
– KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA BATAM, 2011
– KASUBDIT PENILAIAN BIDANG TANAH, 2006
• ORGANISASI
– KETUA IKATAN SURVEYOR INDONESIA, 2014
• PENDIDIKAN
– MASTER OF ENGINEERING SCIENCE IN LAND ADM, UNSW
– SARJANA TEKNIK GEODESI, ITB
PENDAHULUAN
Kementerian
KementerianAgraria
Agrariadan
danTata
TataRuang
Ruang
Highest and Best Use
• Legally permissible
• Physically possible
• Economically feasible
• Maximally productive
Apakah Masyarakat Sudah Mengetahui Rencana Tata Ruang dan Manfaatnya ???....
Sumber:https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20170122/281779923834909
• Karena ada “GAP” / Perbedaan
• KENAPA HARUS antara keterbatasan Sumberdaya:
waktu, SDA, uang, lahan, SDM,
MERENCANAKAN? dsb dengan Kebutuhan/Keinginan
7
Penataan Ruang
8
Rencana Umum Tata Ruang dan Rencana Rinci Tata Ruang
• Rencana Umum Tata Ruang berisi arahan kebijakan dan strategi
pemanfaatan ruang wilayah yang disusun berdasarkan pendekatan
administrasi kewilayahan.
Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang, hierarki dari
produk perencanaan tata ruang
sebagai berikut :
KEBIJAKAN PENATAAN
RENCANA (UMUM) RUANG
TATA RUANG WILAYAH
Kementerian
KementerianAgraria
Agrariadan
danTata
TataRuang
Ruang
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
NASIONAL
(RTRWN)
Sistem Jaringan
Telekomunikasi
Sistem
Persampahan &
Sanitasi
Sistem Jaringan
SDA, dll.
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang Rencana Pola Ruang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang
untuk fungsi budi daya.
Peruntukan Kawasan Peruntukan Kawasan
Lindung Budidaya
UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang/PP 15
tahun 2010 tentang SPPN
Kegiatan
Pelestarian
Peran pola ruang dalam RTRW yaitu: Lingkungan Hidup
Kegiatan Sosial
1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial Kegiatan Budaya
ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan
Kegiatan Ekonomi
dalam wilayah
2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan Kegiatan
Pertahanan &
ruang Keamanan
3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program jangka
menengah lima tahunan dalam RTRW ditetapkan
kawasan hutan paling sedikit 30
4. Sebagai dasar pemberian izin pemanfaatan ruang wilayah %dari luas DAS
KETENTUAN UMUM
POLA RUANG RTRW
Hutan tanaman
Hutan produksi terbatas Hutan konversi
rakyat
2. Kawasan Budidaya
a. Peruntukan perumahan
b. Peruntukan perdagangan dan jasa
c. Peruntukan perkantoran
d. Peruntukan industri dan pergudangan
e. Peruntukan pariwisata
f. Ruang terbuka non hijau kota
g. Ruang evakuasi bencana
h. Peruntukan ruang bagi sektor informal
i. Peruntukan pendidikan
j. Peruntukan pertanian
k. Peruntukan perikanan
l. Peruntukan pertanahan dan keamana negara
m. Peruntukan fasilitas sosial dan umum
4. PETA RENCANA UMUM TATA RUANG (RTRW)
IDENTIFIKASI KESESUAIAN DENGAN
RENCANA POLA RUANG DALAM RTRW
POLA RUANG
Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 6 Tahun 2017 tentang Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana
Tata Ruang Wilayah, ketentuan Peninjauan Kembali (PK) untuk RTRW sebagai berikut :
Jangka waktu
RTRWN/RTRWP/RTRW Daerah
selama 20 tahun
24
Web GIS Tata Ruang gistaru.atrbpn.go.id/rtronline
25
Web GIS Tata Ruang gistaru.atrbpn.go.id/rtronline
26
KEBIJAKAN PENATAAN
RENCANA RINCI RUANG
/ RENCANA DETAIL TATA RUANG
Kementerian
KementerianAgraria
Agrariadan
danTata
TataRuang
Ruang
RENCANA DETAIL TATA RUANG
(RDTR)
3
Lingkup wilayah RDTR berdasarkan 4
wilayah Kabupaten yang memiliki Ciri Lingkup wilayah RDTR berdasarkan
Perkotaan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota dengan
ciri kaw.perkotaan
RENCANA DETAIL TATA RUANG
(RDTR)
Keterangan:
I Diperbolehkan/Diizinkan
T Pemanfaatan Bersyarat Secara Terbatas
B Pemanfaatan Bersyarat
X Pemanfaatan Tidak Diperbolehkan
5. PETA RENCANA RINCI TATA RUANG (RDTR) – Penjelasan Kodifikasi
MATRIKS ITBX
No Zona Zona Hunian
Kegiatan R1 R2 R3 R4 R5
Hunian
1. Rumah Tinggal B B I I I
2. Rumah Kopel B B I I I
3. Rumah Deret B I I I I
4. Townhouse B I I I I
5. Rumah susun
rendah B I I T T
6. Rumah susun
sedang I I I T T
7. Rumah susun tinggi I I I T T
8. Asrama I I I I I
9. Rumah kost I I I I I
10. Panti jompo I I I I I
ZONING TEXT
Pemanfaatan Bersyarat secara Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) :
Terbatas (T) : Rumah tunggal, kopel, deret,
Ruko, warung, toko, pasar lingkungan, townhouse, diijinkan dengan syarat :
diijinkan secara terbatas dengan batasan menyesuaikan dengan desain arsitektur
: tidak mengganggu lingkungan sekitarnya dari rumah-rumah lain yang ada di
KDB maksimum sebesar sekitarnya, serta
60%, memperoleh persetujuan dari Ketua RT
KLB maksimum 1,0-1,8, dan Ketua RW setempat.
KDH minimal 60% dari luas persil. Rumah mewah dan rumah adat
jumlah maksimal perbandingan dari diijinkan dengan syarat:
masing- masing kegiatan lahan tersebut memperoleh persetujuan dari Ketua RT dan
dengan jumlah rumah yang ada di blok Ketua RW setempat, memperoleh
tersebut adalah 1 : 4 persetujuan dari masyarakat setempat,
serta dibatasi jumlahnya hanya 5 untuk
setiap blok.
ZONING TEXT
KLASIFIKASI ZONING
Pemanfaatan Bersyarat Secara Terbatas (T) Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B)
Pembatasan intensitas ruang, baik KDB, KLB, KDH, jarak Pemanfaatan tertentu, untuk mendapatkan izin diperlukan
bebas atau ketinggian bangunan persyaratan-persyaratan tertentu, berupa bersyarat umum
dan bersyarat spesifik
Pembatasan jumlah pemanfaatan, pemanfaatan yang
diusulkan telah ada serta mampu melayani dan belum
memerlukan tambahan bisa jadi diizinkan atau diizinkan
terbatas dengan pertimbangan-pertimbangan khusus
Step 1
Perlu melihat kriteria dari masing-masing
peruntukan yang terdapat dalam pedoman
penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi. Sebagai
contoh zona Rumah Kepadatan Sangat Tinggi (R-1)
Kementerian
KementerianAgraria
Agrariadan
danTata
TataRuang
Ruang
PENDEKATAN DATA PASAR
Dasar
Pemberian Izin
IZIN LAIN
BERDASARKAN Bentuk izin lain yang dikeluarkan oleh masing-masing
PERATURAN sektor dan/atau instansi yang berwenang
PER-UU-AN
DOKUMEN YANG DIJADIKAN ACUAN
PEMILIHAN DOKUMEN PERDA RTR YANG AKAN DIJADIKAN ACUAN:
Dokumen perda RTR yang harus dilihat pertama kali adalah RTRW
Kabupaten/Kota yang merupakan acuan dalam perizinan pemanfaatan ruang
(Pasal 165 PP 15/2010) atau RDTR (jika sudah ada)
RULE OF THUMB ACUAN PERIZINAN untuk DATA PEMBANDING
Sistem Perizinan Pemanfaatan Ruang berdasarkan Pasal 160 s/d Ps. 167 PP 15/2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Skala 1:5000 Skala 1:50.000 dan 1:25.000 Skala 1:50.000 atau lebih besar Skala 1:250.000 Skala 1:1.000.000
T
Permohonan RDT Ad
perizinan R a
B
X
I
RTR
Tidak Ada W Ada B
KAB/
KOTA
I
X
Tidak Ada RTR Ada
B
KSN
I
X
RTR Ada
Tidak Ada
PRO B
V
X
Keterangan: B
I Diperbolehkan/Diizinkan RTRW Ada
Tidak Ada
N
T Pemanfaatan Bersyarat Secara Terbatas U/PSN
B Pemanfaatan Bersyarat X
X Pemanfaatan Tidak Diperbolehkan
TANTANGAN DAN HARAPAN
PENATAAN RUANG
Penataan Ruang masih Penataan Ruang sebagai Rencana Tata Ruang yang
dianggap sebagai Value Driver memberikan kepastian
penghambat pembangunan dan kemudahan