Anda di halaman 1dari 20

Universitas Bosowa - Fakultas Teknik

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

513TP3 : REGIONAL PLANNING STUDIO

MATERI 12 & 16
Substansi Penugasan
PERENCANAAN WILAYAH &
PENATAAN RUANG

Murshal Manaf – 24.11.2020


Konsep perencanaan sbg bagian penataan ruang

KUALITAS HIDUP
MANUSIA
(PEOPLE PROSPERITY)

KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP
(PLACE PROSPERITY)

Source: Sarosa, Wisnubroto, 2018


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Bentang alam pulau sebagai dasar penataan ruang

TENGAH (DANAU DAN SEMPADAN DANAU)


• Penurunan kualitas dan kuantitas air danau
• Penurunan kapasitas tampung air danau
(pendangkalan danau)
• Pencemaran air danau
• Lemahnya pengendalian pemanfaatan ruang
di sempadan danau
t0 • Rendahnya kapasitas infrastruktur pengendali
banjir dan genangan HILIR
• Perubahan tata guna lahan di kawasan sekitar • Pemanfaatan air danau sebagai sumber air
danau baku
• Pertumbuhan gulma enceng gondok • Pemanfaatan air danau sebagai pembangkit
• Kekurangan oksigen di badan air tenaga listrik (PLTA)
menyebabkan berkurangnya populasi ikan • Eksploitasi air tanah yang berlebihan
Hulu • Penyusutan luas • Aktivitas perkotaan
HULU t1
• Kerusakan daerah tangkapan air
oleh aktivitas manusia (alih fungsi Tengah (Danau)
lahan) t2
• Kebakaran lahan, illegal logging
• Erosi dan sedimentasi Hilir t3
• Lemahnya kesadaran dan
pemberdayaan masyarakat di
kawasan hulu

3
Masalah utama pemanfaatan ruang wilayah =
dibutuhkan esensi pengendalian pemanfaatan ruang

Kualitas Kondisi Ruang


Pemanfaatan yang diinginkan
Ruang Tekanan-tekanan yang (RTRW t-20)
menyebabkan terjadinya Pelaksanaan
penyimpangan pemanfaatan pengendalian
ruang
pemanfaatan
ruang
Upaya-upaya pengendalian diselenggarakan
pemanfaatan ruang agar
sejalan dengan RTRW
untuk menjamin
terwujudnya tata
Kondisi Ruang Kondisi Ruang ruang sesuai
saat ini (RTRW t-0) yang semakin
buruk dengan rencana
tata ruang

Waktu

4
PENYUSUNAN KONSEP DAN STRATEGI PEMANFAATAN
RUANG WILAYAH KABUPATEN
1. Perumusan masalah pembangunan terkait
masalah tata ruang
2. Prumusan konsep dan strategi pengembangan
3. Penjabaran konsep dan strategi pengembangan

PRODUK RENCANA TATA RUANG WILAYAH


1. Arahan struktur tata ruang
2. Arahan Pola Ruang
a. kawasan lindung dan
b. kawasan budidaya
1. Arahan pengembangan kawasan Strategis
2. Arahan Pemanfaatan Ruang
3. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah
Sources: PP 15/2009 & PERMEN PUPR NO. 16/2010
RENCANA STRUKTUR RUANG KABUPATEN
PUSAT KEGIATAN
KONSEPSI • ADOPSI PKN, PKSN, PKW, PKL DALAM SISTEM
NAS
• ADOPSI PUSAT-PUSAT KEGIATAN
PERMUKIMAN
KONSEPSI PENGEMBANGAN RENCANA
• PENETAPAN PUSAT KEGIATAN
STRUKTUR RUANG WIL KABUPATEN

ADOPSI & PENDETAILAN


Pusat. PENENTUAN SISTEM
SISTEM NAS DAN
KEGIATAN
PROVINSI DI WIL KAB
KAGIATAN

ADOPSI & PENDETAILAN PENENTUAN PUSAT


PRA-SARANA PUSAT KEG. DALAM KEG DALAM SISTEM
SISTEM PRASARANA
SISTEM NAS. & PROV WILAYAH KAB. • Adopsi pengaturan sistem prasarana nas &
prov di wil. Kab yang telah diatur di RTRWP
ADOPSI &
PENENTUAN SISTEM • Pengaturan sistem prasarana yg
PENDETAILAN SISTEM
PRASARANAN wewenang pengemb & pengelolaannya
PRASARANA NAS. &
KABUPATEN. oleh Kabupaten
PROV DI WIL. KAB
• Pengaturan Prasarana lokal Yg
pengelolaan & pengemb nya mjd
wewenang kab atau pihak lainnya
• Pemetaan seluruh sistem prasarana nas &
prov yang ada di wil. Kab pd skala
PEMETAAN 1:50.000
• Pemetaan prasarana kab. Pada skala
1:50.000
Sources: PP 15/2009 & PERMEN PUPR NO. 16/2010
RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten terdiri Atas:


1. Pusat-pusat kegiatan wilayah dan pelayanan
2. Sistem Jaringan Prasarana

Pusat-Pusat kegiatan:
1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), melayani kegiatan skala regional/beberapa
kabupaten sekitarnya
2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) melayani kegiatan skala kabupaten iternal
3. Pusat Pelayanan Kecamatan (PPK) melayani skala antarkecamatan/kecamatan
4. Pusat Pelayaan Lokal /Perdesaan (PPL) melayani skala antar desa

Sources: PP 15/2009 & PERMEN PUPR NO. 16/2010


Pusat pelayanan di wilayah kota merupakan pusat
pelayanan sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi
masyarakat yang melayani wilayah kota dan regional.
o pusat pelayanan kota, melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional
o subpusat pelayanan kota, melayani sub-wilayah kota Pusat Pelayanan Kota

o pusat lingkungan, melayani skala lingkungan wilayah kota


Sub Pusat Pelayanan Kota

Pusat Lingkungan

ILUSTRASI RENCANA STRUKTUR


RUANG WILAYAH KOTA
RENCANA SISTEM
PUSAT SISTEM JARINGAN JALAN
PELAYANAN
SISTEM JARINGAN KERETA API
SISTEM JARINGAN
TRANSPORTASI DARAT SISTEM JARINGAN ANGKUTAN
SUNGAI, DANAU, DAN
PENYEBERANGAN

RENCANA SISTEM ALUR PELAYARAN


PRASARANA SISTEM JARINGAN
UTAMA TRANSPORTASI LAUT PELABUHAN LAUT

KKOP
RENCANA SISTEM JARINGAN
JALUR PENERBANGAN
UDARA
BANDAR UDARA
RENCANA
STRUKTUR
RUANG WILAYAH PEMBANGKIT LISTRIK
KOTA
JARINGAN PIPA MIGAS (jika ada)

JARINGAN SUTUT, SUTET, SUTT


RENCANA SISTEM JARINGAN
JALUR DISTRIBUSI ENERGI
ENERGI LISTRIK, LOKASI PEMBANGKIT,
GARDU INDUK & SISTEM
DISTRIBUSI

SUMBER DAYA ENERGI


ALTERNATIF (jika ada)

INFRASTRUKTUR DASAR
TELEKONUNIKASI
RENCANA SISTEM
PRASARANA RENCANA SISTEM JARINGAN LOKASI MENARA BTS
LAINNYA TELEKOMUNIKASI
PENINGKATAN PELAYANAN
JARINGAN TELEKOMUNIKASI
LANJUTAN…
SISTEM JARINGAN sda LINTAS
NEGARA. PROVINSI/KAB/KOTA

WILAYAH SUNGAI

RENCANA SISTEM JARINGAN SISTEM JARINGAN IRIGASI


SUMBERDAYA AIR
SISTEM JARINGAN AIR BAKU
UNTUK AIR BERSIH

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR

SISTEM PENYEDIAAN AIR


MINUM

SISTEM PENGELOLAAN AIR


LIMBAH

SISTEM PERSAMPAHAN KOTA


INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
SISTEM DRAINASE KOTA

SAR-PRAS JARINGAN JALAN


PEJALAN KAKI

JALUR EVAKUASI BENCANA

SAR-PRAS PERKOTAAN LAINNYA


(disesuaikan dengan kebutuhan
pengembangan kota, mis :
kebutuhan pengguna speda,
jallur trem, transportasi sungai,
dll)
SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI DARAT
JARINGAN JALAN TOL DI DALAM WILAYAH KOTA

• Arteri Sekunder
• Kolektor Sekunder
JARINGAN JALAN INTERNAL (SISTEM SEKUNDER)
• Lokal Sekunder
DALAM KOTA
• Lingkungan
Sekunder

• Arteri Primer
SISTEM JARINGAN JALAN JARINGAN JALAN PRIMER YANG MELALUI WILAYAH KOTA • Kolektor Primer 1,
2

LOKASI, JENIS, & KELAS TERMINAL

PENGEMBANGAN SAR-PRAS ANGKUTAN UMUM DAN/ATAU


ANGKUTAN MASSAL

JALUR KA/ MONORAIL/ SUBWAY


SISTEM JARINGAN KERETA API

STASIUN KERETA API

SISTEM JARINGAN ANGKUTAN ALUR PELAYARAN


SUNGAI, DANAU, &
PENYEBERANGAN PELABUHAN/ DERMAGA
Sources: PP 15/2009 & PERMEN PUPR NO. 16/2010

RENCANA POLA RUANG

Rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana


distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang
meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya

1. sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan


sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan
pelestarian lingkungan dalam wilayah
kabupaten;
2. mengatur keseimbangan dan keserasian
FUNGSI peruntukan ruang;
3. sebagai dasar penyusunan indikasi program
utama jangka menengah lima tahunan untuk
dua puluh tahun; dan
4. sebagai dasar dalam pemberian izin
pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten.

Sources: PP 15/2009 & PERMEN PUPR NO. 16/2010


Sources: PP 15/2009 & PERMEN PUPR NO. 16/2010

KAWASAN LINDUNG
1. Kawasan hutan lindung;
2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya, meliputi:
a) Kawasan bergambut; dan
b) Kawasan resapan air;
3. Kawasan perlindungan setempat, meliputi:
a) Sempadan pantai;
b) Sempadan sungai;
c) Kawasan sekitar danau atau waduk;
d) Kawasan sekitar mata air; dan
e) Kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya
4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, meliputi:
1) Kawasan suaka alam;
2) Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya;
3) Suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut;
4) Cagar alam dan cagar alam laut;
5) Kawasan pantai berhutan bakau;
6) Taman nasional dan taman nasional laut;
7) Taman hutan raya;
8) Taman wisata alam dan taman wisata alam laut; dan
9) Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
KAWASAN BUDIDAYA

1. Kawasan peruntukan Permukiman


2. Kawasan peruntukan hutan produksi,
3. Kawasan hutan rakyat
4. Kawasan peruntukan pertanian
5. Kawasan peruntukan perkebunan
6. Kawasan peruntukan perikanan
7. Kawasan peruntukan pertambangan
8. Kawasan peruntukan industri
9. Kawasan peruntukan pariwisata
10.Kawasan peruntukan permukiman,
11.Kawasan peruntukan lainnya
Sources: PP 15/2009 & PERMEN PUPR NO. 16/2010
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN

Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah yang


merupakan yang penataan ruangnya di prioritaskan, karena
mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten.
Bersifat indikatif dan di tetapkan lebih lanjut di dalam rencana tata
ruang kawasan strategis.
Perwujudan 5 tahun (tahap I)

KAWASAN STRATEGIS YANG MASIH


MEMUNGKINKAN PADA WIL KABUPATEN,
MELIPUTI:
JENIS 1. ASPEK EKONOMI
KAWASAN 2. ASPEK LINGKUNGAN
STRATEGIS 3. ASPEK SOSIAL BUDAYA
4. ASPEK PENDAYAGUNAAN SDA & TEKNOLOGI TINGGI
5. ASPEK LAINNYA MENURUT KEPENTINGAN
PEMBANGUNAN KAB
Sources: PP 15/2009 & PERMEN PUPR NO. 16/2010
SISTEMATIKA PENYAJIAN RTRW KABUPATEN

Sources: PP 15/2009 & PERMEN PUPR NO. 16/2010


lanjutan

Sources: PP 15/2009 & PERMEN PUPR NO. 16/2010


lanjutan

Sources: PP 15/2009 & PERMEN PUPR NO. 16/2010


lanjutan
reference
• Anonim, Peraturan dan Perundang Undangan terkait kebijakan dan
perencanaan keruangan
• Sabarani, Edi., (2006), Regional and City Planning, Practice and
Innovation, International Seminar, PWK ITS.
• Manaf, Murshal., (2009), P3PR Metropolitan in Indonesia, Review of
the Mamminasata Metropolitan Existence of South Sulawesi,
Coordinating Ministry for Economic Affairs.
• Manaf, Murshal., (2015, 2017 & 2019), Investment Scheme of
Regional Infrastructure Development: Case Studies of Special
Economic Zones in Indonesia, Regional Infrastructure Development
Board, Ministry of PUPR.

SEKIAN &
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai