Anda di halaman 1dari 19

Tata Ruang

Tanah Kasultanan dan


Tanah Kadipaten
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
Yogyakarta, 09 Mei 2018
1 PENDAHULUAN
Dasar Hukum
UU 26/2007 UU 13/2012

PP 15/2010 PERDAIS 1/2013


(Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Urusan
Penataan Ruang) Keistimewaan DIY

Perpres 28/2013 PERDAIS


PP13/2017 RTR Jawa Bali
RTRW NAS (skala 1 : 500.000) Tata Ruang Tanah kasultanan dan
(skala 1 : 1.000.000) Tanah Kadipaten
RTR KS Prov
RTR KSNas SRS
(skala 1 : 50.000) Kasultanan
SRS Kadipaten

Perda 2/2010 RTR Str Prov RTRW DIY RTR KS Prov


RTRWP (skala 1 : (REVIEW) (skala1 : 25.000
(skala 1 : 100.000) 25.000 -5.000) Skala 1 : 100.000 - 5.000)

RTRWKota/Kab RTR Str Kab/Kota RTRWK/Kab RTR Str


(skala 1 : 50.000) (skala 1 : 5.000) Review Kab/Kota
(skala 1 : 50.000) (skala 1 : 5.000)
RDTR
(skala 1 : 5.000) RDTR
(skala 1 : 5.000)
Ketentuan Umum (Pasal 1)
• Tata Ruang adalah wujud struktur Ruang dan pola Ruang
• Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan Ruang Udara
sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara Ruang darat
hierarkis memiliki hubungan fungsional
• Pola Ruang adalah distribusi peruntukan Ruang dalam suatu Ruang
Wilayah yang meliputi peruntukan Ruang untuk fungsi lindung dan dalam bumi
peruntukan Ruang untuk fungsi budi daya
• Tanah Kasultanan adalah tanah hak milik Kasultanan yang meliputi
Tanah Keprabon dan Tanah Bukan Keprabon atau Dede Keprabon
yang terdapat di kabupaten/kota dalam wilayah DIY.
• Tanah Kadipaten adalah tanah hak milik Kadipaten yang meliputi
Tanah Keprabon dan Tanah Bukan Keprabon atau Dede Keprabon
TATA RUANG
yang terdapat di kabupaten/kota dalam wilayah DIY.
• Satuan Ruang Strategis Tanah Kasultanan atau Satuan Ruang
Strategis Tanah Kadipaten adalah satuan ruang tanah Kasultanan
STRUKTUR
atau satuan ruang tanah Kadipaten yang memiliki kriteria aspek RUANG
POLA RUANG

filosofis, historis, adat, saujana dan/atau cagar budaya serta


mempunyai pengaruh sangat penting terhadap pelestarian budaya,
kepentingan sosial, kesejahteraan masyarakat dan/atau kelestarian Sistem Peruntukan
Pusat-Pusat Peruntukan
Jaringan Fungsi
Permukiman Fungsi Lindung
lingkungan Prasarana 4
Budidaya
a. pengakuan atas hak asal-usul;
b. kerakyatan;
ASAS c. demokrasi;
(Pasal 2)
d. efektivitas pemerintahan; dan pendayagunaan
kearifan lokal

a. pengembangan kebudayaan;
b. kepentingan sosial;
TUJUAN c. kesejahteraan masyarakat;
(Pasal 3) d. kelestarian lingkungan;
e. membangun harmonisasi dengan Satuan Ruang lainnya
(1) Kebijakan untuk mewujudkan Tata Ruang Tanah Kasultanan
berpedoman pada Kerangka Umum Kebijakan Tata Ruang Tanah
Kasultanan.
(2) Kebijakan untuk mewujudkan Tata Ruang Tanah Kadipaten
berpedoman pada Kerangka Umum Kebijakan Tata Ruang Tanah
Kadipaten.
KEBIJAKAN (3) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
(Pasal 5)
berupa pengembangan Struktur Ruang dan Pola Ruang pada
Satuan Ruang Tanah Kasultanan dan Satuan Ruang Tanah
Kadipaten berbasis Kawasan bersama Satuan Ruang lainnya.
(4) Pengembangan Struktur Ruang dan Pola Ruang pada Satuan
Ruang Tanah Kasultanan, Satuan Ruang Tanah Kadipaten dan
Satuan Ruang lainnya terintegrasi dalam Tata Ruang DIY,
menuju harmoni Ruang untuk seluruh Wilayah
STRATEGI (Pasal 8)
KEPRABON
Tanah Kasultanan & Tanah Kadipaten • Karaton; BUKAN KEPRABON
• Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri; • Kerto – Pleret;
• Sumbu Filosofi • Kotabaru;
Kriteria Aspek : Pengaruh Penting: • Masjid dan Makam Raja Mataram di • Candi Prambanan – Ijo;
• filosofis, • pelestarian budaya, Kotagede; • Sokoliman;
• historis, • kepentingan sosial, • Masjid Pathok Nagoro; • Perbukitan Menoreh;
• adat, • kesejahteraan masyarakat , • Gunung Merapi; • Karst Gunungsewu;
• saujana dan/atau dan/atau • Pantai Samas – Parangtritis. • Pantai Selatan Gunungkidul.
• cagar budaya. • kelestarian lingkungan.

tidak memiliki memiliki

Satuan Ruang Strategis Kasultanan (Pasal 11)


Bukan Satuan Satuan Ruang Strategis
Ruang Strategis
Satuan Ruang Strategis Kadipaten (Pasal 26)
Perdais Tata Ruang Tanah
Rencana Umum Tata
Kasultanan dan Tanah
Ruang KEPRABON BUKAN KEPRABON
Kadipaten
• Puro Pakualaman; • Pusat Kota Wates;
• Makam Girigondo • Pantai Selatan Kulon Progo

HARMONISASI
PERWUJUDAN TATA

2
RUANG SATUAN
RUANG STRATEGIS
TANAH KASULTANAN
DAN TANAH
KADIPATEN
Pelaksanaan Penataan Ruang (Ps 32 – 36 Perdais 2 Tahun 2017)

kemerosotan nilai; dan • menata Struktur Ruang dan Pola Ruang;


Mengembalikan • mengembalikan kondisi fisik; dan/atau
pergeseran fungsi • meningkatkan infrastruktur

• menata Struktur Ruang dan Pola Ruang;


penurunan nilai; dan • melakukan pemeliharaan dan perawatan;
Memperbaiki dan/atau
pergeseran fungsi.
Satuan Ruang Strategis • meningkatkan infrastruktur
Tanah Kasultanan dan
Tanah Kadipaten
• menata Struktur Ruang dan Pola Ruang ;
kemerosotan nilai; dan
Menguatkan • melakukan pelindungan; dan/atau
pergeseran fungsi. • meningkatkan infrastruktur

masih lestari; dan • menata Struktur Ruang dan Pola Ruang ;


berpotensi memberikan Mengembangkan • melakukan revitalisasi Kawasan; dan/atau
kemanfaatan • meningkatkan infrastruktur

Penetapan cara penataan ruang Satuan Ruang Strategis Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten dilakukan terlebih
dahulu melalui studi kelayakan yang memuat aspek kesejarahan, aspek filosofis, dan aspek kesejahteraan
masyarakat
Peran Pemerintah Daerah (Ps 43 – 44 Perdais 2 Tahun 2017)
penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang SRS

penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan SRS


Pemerintah Daerah
(Melibatkan penyusunan rencana induk
Pemerintah
Kab/Kota dan
Pemerintah Desa) pelaksanaan Penataan Ruang
Perwujudan Tata Ruang
Tanah Kasultanan dan Tanah penyelenggaraan pemantauan dan penertiban pemanfaatan
Kadipaten Ruang Tanah Kasultanan atau Tanah Kadipaten yang menyalahi
Rencana Tata Ruang
penanganan sengketa atas pemanfaatan Ruang Tanah
Kasultanan atau Tanah Kadipaten

penyiapan bahan pertimbangan teknis izin pemanfaatan Ruang

pengendalian pemanfaatan Ruang

pengawasan terhadap penyelenggaraan Penataan Ruang


Tujastra

Arahan Perdais Rencana


per SRS Peranan Kondisi Eksisting
Kebijakan/Strategi

Permasalahan
terkait Tata Ruang

No Status Kondisi Masalah yang dihadapi Satuan Ruang Strategis (SRS)

1 kemerosotan nilai yang perlu dikembalikan


2 pergeseran fungsi yang perlu dikembalikan
3 penurunan nilai yang perlu diperbaiki
4 pergeseran fungsi yang perlu diperbaiki
5 kemerosotan nilai yang perlu dikuatkan nilainya
6 pergeseran fungsi yang perlu dikuatkan fungsinya
7 masih lestari dan berpotensi memberikan kemanfaatan
PENATAAN SATUAN

3
RUANG STRATEGIS
TANAH
KASULTANAN DAN
TANAH KADIPATEN
Sumbu Filosofi,
Merapi
Karaton, Puro
SEBARAN SRS TANAH
Perbukitan Masjid Pakualaman, KASULTANAN DAN
Pathok
Menoreh Masjid dan TANAH KADIPATEN
Negoro Makam Kotagede,
Kotabaru

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR
Candi Prambanan dan Candi Ijo
Arteri Primer
Makam Kolektor Primer
Girigondo B Sokoliman
Kolektor Primer 2
Pleret Kolektor Primer 3
I Jalan Strategis Provinsi
Imogiri Rencana Jalan Bebas Hambatan
K Rencana JORR
JJLS
Pantai Selatan F Rel KA
Kulon Progo Pusat
Kota
Wates Karst Gunungsewu
Samas -
Parangtritis
Pantai Selatan
Gunungkidul
Kode Unit Analisis Ruang Perumusan Kondisi Arah Kebijakan (4M)
01 Inti Fungsional Masih Lestari dan Berpotensi Mengembangkan Karakter
SRS KARATON Karaton Memberikan Kemanfaatan Inti Fungsional Karaton
02 Inti Alun-Alun Utara Masih Lestari dan Berpotensi Mengembangkan Karakter
Memberikan Kemanfaatan Inti Alun-Alun Utara sebagai
ruang publik bernilai budaya
01 02
03 Inti Alun-Alun Selatan Masih Lestari dan Berpotensi Mengembangkan Karakter
Memberikan Kemanfaatan Inti Alun-Alun Selatan
sebagai ruang publik bernilai
budaya
03 04 04 Inti Permukiman Pergeseran Fungsi yang perlu Menguatkan fungsi spiritual
Jeron Beteng dikuatkan fungsinya dan budaya dari ruang
permukiman Jeron Beteng

03 05 Penyangga Masjid Masih Lestari dan Berpotensi Mengembangkan karakter


Agung Kauman Memberikan Kemanfaatan ruang budaya religius
05 Kauman
06
06 Penyangga Sekeliling Kemerosotan Nilai yang perlu Menguatkan nilai ruang
Benteng dikuatkan nilainya sekitar beteng sebagai ruang
budaya
07 Penyangga Pengaruh Masih lestari dan berpotensi Mengembangkan Karakter
07 08 Kolonial memberikan kemanfaatan perkantoran pemerintah
08 Penyangga Ngabean Pergeseran fungsi yang perlu Memperbaiki fungsi ruang
05 diperbaiki sekitar ngabean sebagai
ruang budidaya pendukung
transportasi dan sirkulasi
1 Kode Unit Analisis Ruang Perumusan Kondisi Arah Kebijakan (4M)
1 Inti Filosofi Paraning Pergeseran fungsi yang perlu Menguatkan fungsi filosofi dan budaya dari ruang
Dumadi dikuatkan fungsinya Tugu Pal Putih hingga Kraton
2 Inti Filosofi Catur Gatra Masih lestari dan berpotensi Mengembangkan Karakter Kraton, masjid, alun-alun,
Tunggal memberikan kemanfaatan pasar, serta ruang penghubung keempat elemen
2 tersebut.
3 Inti Jeron Beteng Pergeseran fungsi yang perlu Menguatkan fungsi spiritual dan budaya dari ruang
dikuatkan fungsinya permukiman Jeron Beteng
4 Inti Filosofi Sangkaning Pergeseran fungsi yang perlu Menguatkan fungsi filosofi dan budaya dari ruang
Dumadi dikuatkan fungsinya Kraton hingga Panggung Krapyak
3
5 Penyangga Barat Laut Pergeseran fungsi yang perlu Menguatkan fungsi kebudayaan, pelestarian
dikuatkan fungsinya bangunan cagar budaya, serta pengembangan
kegiatan perdagangan
6 Penyangga Timur Laut Pergeseran fungsi yang perlu Menguatkan fungsi kebudayaan, pelestarian
4 5 dikuatkan fungsinya bangunan cagar budaya, pelestarian lingkungan, serta
pengembangan kegiatan perdagangan
7 Penyangga Sekeliling Kemerosotan nilai yang perlu Menguatkan fungsi dan kegiatan kebudayaan dan
Karaton dikuatkan nilainya pelestarian bangunan cagar budaya
8 Penyangga Barat Daya Kemerosotan nilai yang perlu Menguatkan fungsi filosofi dan kegiatan kebudayaan
dikuatkan nilainya
9 Penyangga Tenggara Kemerosotan nilai yang perlu Menguatkan fungsi filosofi, kegiatan kebudayaan,
6 7 dikuatkan nilainya dan fasilitas pendukung pariwista (perdagangan, jasa,
dan perhotelan berlantai sedang)

8 9
SRS SUMBU FILOSOFI
Kode Unit Analisis Ruang Perumusan Kondisi Arah Kebijakan (4M)
1 Inti Puro Pakualaman Masih lestari dan berpotensi Mengembangkan Karakter
memberikan kemanfaatan Inti Fungsional Pakualaman
sebagai pusat kebudayaan
Kadipaten Pakualaman dan
sekitarnya
2 Inti Permukiman nDalem Pergeseran fungsi yang perlu Memperkuat fungsi
Bagian Barat dikuatkan fungsinya kebudayaan, keagamaan,
dan pelestarian bangunan
cagar budaya
1 2 3 Inti Permukiman nDalem Pergeseran fungsi yang perlu Memperkuat fungsi filosofi
Bagian Timur dikuatkan fungsinya kebudayaan dan pelestarian
bangunan cagar budaya
4 Penyangga Pergeseran fungsi yang perlu Memperkuat fungsi filosofi
Permukiman Rakyat dikuatkan fungsinya dan budaya dari ruang
3 4 Tradisional permukiman Rakyat
Tradisional
5 Penyangga Permukiman Pergeseran fungsi yang perlu Memperkuat fungsi filosofi
Kolonial dikuatkan fungsinya dari ruang permukiman
kolonial
5

SRS PURO PAKUALAMAN


Kode Unit Analisis Ruang Perumusan Kondisi Arah Kebijakan (4M)

SRS MASJID DAN 01 Inti Kotalama Mataram


Islam
Penurunan nilai yang perlu
diperbaiki
Memperbaiki Image kawasan inti
Kotagede sebagai monument kotalama
MAKAM KOTAGEDE Mataram Islam
02 Inti Perak-Karang Pergeseran fungsi yang perlu Menguatkan fungsi kawasan inti
dikuatkan fungsinya Kotagede sebagai ruang pendidikan
01 02 sejarah

03 Inti Tegalgendu Penurunan nilai yang perlu Memperbaiki nilai kawasan inti
diperbaiki Kotagede sebagai kawasan cagar
budaya
04 Penyangga Timur Laut Pergeseran Fungsi yang perlu Menguatkan fungsi penyangga
dikuatkan fungsinya Kotagede sebagai ruang pendukung
03 04 pendidikan sejarah

05 Penyangga Utara Penurunan nilai yang perlu Memperbaiki Image kawasan


diperbaiki penyangga Kotagede sebagai penanda
batas kotalama Mataram Islam

06 Penyangga Barat Penurunan nilai yang perlu Memperbaiki nilai kawasan penyangga
05 06 diperbaiki Kotagede sebagai pendukung kawasan
cagar budaya
07 Penyangga Selatan Penurunan nilai yang perlu Memperbaiki nilai kawasan penyangga
diperbaiki Kotagede penanda batas kotalama
Mataram Islam
07 08
08 Penyangga Tenggara Kemerosotan nilai yang perlu Pengembalian nilai kawasan bekas
dikembalikan jagang sebagai penanda batas dari
kawasan bersejarah
Kode Unit Analisis Ruang Perumusan Kondisi Arah Kebijakan (4M)

01 Inti kawasan hunian dengan pergeseran fungsi yang perlu Menguatkan konsep Garden City di
SRS KOTABARU konsep Garden City dikuatkan fungsinya Kawasan Kotabaru

02 Inti pusat pelayanan sosial masih lestari dan berpotensi Mengembangkan fungsi pelayanan
Kotabaru memberikan kemanfaatan sosial

03 Inti stasiun Lempuyangan masih lestari dan berpotensi Mengembangkan fungsi stasiun
memberikan kemanfaatan Lempuyangan
01
04 Penyangga kawasan Sagan pergeseran fungsi yang perlu Menguatkan pelayanan sosial
dan Terban dikuatkan fungsinya kawasan Sagan dan Terban

05 Penyangga kawasan masih lestari dan berpotensi Mengembangkan kawasan


perdagangan dan jasa memberikan kemanfaatan perdagangan dan jasa

02 03 04 05

Anda mungkin juga menyukai