Anda di halaman 1dari 48

HUKUM PENATAAN

RUANG
PENGERTIAN
• Ruang: wadah yg meliputi ruang: daratan, lautan, udara sbg kesatuan wil
tempat manusia dan SDA melakukan kegiatan & memelihara kelangsungan
hidupnya

• Tata Ruang: wujud struktural & pola pemanfaatan ruang baik terencana/ tidak

• Penataan Ruang: proses perenc, pemanfaatan dan pengenda-lian tata ruang

• Planning  Organizing  Actuating  Controlling  Evalu-ating  POACE

• Kawasan: wilayah dg fungsi utama lindung/ budi daya

• Azas:  semua kepentingan, terpadu, berdaya guna, berhasil guna, serasi,


selaras, seimbang, berkelanjutan, keterbukaan, persamaan, keadilan &
perlindungan hukum
Hukum Penataan Ruang/
Spatial Law/ Ruimtelijke Recht

Pengertian/ Definisi: bid hk HAN yg mengatur ttg POACE tata ruang yg


dilakukan melalui keputusan/ pengaturan pem/ kepts pjbt publik
Maksud & Tujuan: memahami wujud, proses/ meka-nisme, pengaturan dan
implikasi pengt tata ruang, melakukan penged dan evaluasi peny tata ruang,
terciptanya ruang yg dinamis & sesuai asas, berkualitas, keterpaduan,
optimalisasi, perlind ruang, keseimbangan kepent
Pengertian/Definisi: Hukum : as one of tool/ piranti pengkajian: bgm
norma, asas, pelaksanaan/ implementasi & penegakannya ( TO Ihromi,
Rahardjo, Nurjaya)
Hak & Kewajiban: hak menikmati manfaat, pertambah-an nilai, mengetahui
renc, berperan serta, memperoleh penggantian yg layak atas kond yg dialami
sbg akibat pemb
Tujuan Penataan Ruang:
• Terselenggaranya penataan ruang sinergis
• Terselenggaranya pemanfaatan 2 kawasan
• Terselenggaranya pengendalian pemanfaatan ruang
• Tercapainya penataan ruang yg berkualitas
Permasalahan Dalam Penataan Ruang:
1. Tuntutan perubahan yg makin cepat
2. Kuantitas & kualitas sumber daya manusia
3. Kuantitas & kualitas SDA
4. Disparitas: politik, ekonomi, sosial, hk, budaya
5. Pewadahan dalam norma/ aturan hukum
A. LANDASAN HUKUM
• Sinkronisasi peraturan yg mengatur ruang permukaan bumi :
- Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 = kekayaan alam dikuasai negara utk
kemakmuran rakyat – bukan dimiliki negara.
- Muncul peraturan yg mengatur bumi, air, ruang dan udara yaitu UU
No. 5 Tahun 1960 – UUPA (UU Pokok Agraria).
- UUPA dimaksudkan sbg payung bagi peraturan tt sumberdaya yg
lebih detail spt penataan ruang, sd tambang, sd air, dll.
- Ternyata UUPA tidak berperan sbg payung karena muncul
peraturan tt sektoral yg tidak mengacuk UUPA spt; UU 11/1967
Ketentuan Pokok2 Pertambangan, UU 11/1974 tt Pengairan, UU
5/1990 KSDA Hayati & Ekosistemnya, UU 26/2007 tt Penataan
Ruang, UU 23/1997 tt Pengelolaan LH, UU 41/1999 tt Kehutanan,
UU 32/2004 tt Pemda.
• Utk sinkronisasi peraturan tt UUPA pemerintah diberi mandat Tap MPR IX/2001 tt
Pembaruan Agraria dan Pengelolaan SDA
• Salah satunya revisi/amandemen UUPA agar berkedudukan sbg UU utk seluruh
peraturan yg terkait dg SD agraria
• UU Penataan Ruang No 24/1992 diperbarui menjadi UU 26/2007 – mempunyai
kesamaan dg definisi tt agraria (ruang adalah tanah, air, dan udara).
• Keunikan NKRI gugusan pulau kecil dan pluralistik suku budaya –UUPA harus
menjamin unifikasi hukum nasional dalam rangke perekat NKRI.
• Harus memperhatikan hukum laut internasional UNCLOS 82 (United Nation
Convention on The Law of Sea), juga UU pelayaran laut internasional.
• Tujuan pengaturan SD agraria adalah agar pengaturan alokasi SD agraria lebih
berkeadilan.
• Intervensi pemerintah tt SD agraria agar terjadi keseimbangan dlm alokasi SD, oleh
karena itu UUPA harus bersifat populis dan upaya revitalisasi kebijakan landreform.
Kelengkapan Peraturan
Penataan Ruang
• Sejak terbit UU 24/1992 dirubah menjadi UU 26/2007 tt Penataan Ruang, baru ada
PP turunannya seperti;
- PP 69/1992 tt Pelaksanaan Hak & Kewajiban
serta Bentuk & Tata Caranya Peran Serta
Masyarakat dlm PR.
- PP 16/2004 tt Penatagunaan Tanah.
• Utk sinkronisasi aturan penjabaran harus berkiblat dg peraturan keagrariaan karena
ruang bagian dari agraria. Tapi UU PA Tahun 1960 belum di sesuaikan dg
perkembangan yg ada.
• Peraturan PR masih perlu aturan teknis lainnya seperti; Pemecahan
Bidang Tanah (pengkavlingan) yg dilakukan oleh individu (bukan
developer).
• Selama ini belum ada sehingga terjadi perkembangan permukiman
kumuh yg tidak terkendali.
• Awal reformasi terjadi kekacauan PR
• Muncul UU 22/1999 dirubah menjadi UU 32/2004 tt Pemerintahan
Daerah.
• Dg UU 24/1992 tt PR tidak sejalan sehingga PR dipandang tidak terlalu
penting, maka terjadilah malapetaka (longsor, banjir, dipacu dg global
warming/anomali iklim).
• Tradisi perencanaan TR pada umumnya secara berjenjang (hierarkis) mulai
dari bawah mempedomani yg diatas.
• Namun dlm UU PR disebutkan bahwa; RTRW Nas menjadi pedoman RTRW
Prov, dan RTRW Prov menjadi pedoman RTRW Kab/Kota.
• Berarti hierarki penyusunan rencana tata ruang berbalik, hal ini perlu
pemikiran paradigmanya kembali.
Perbedaan Pengaturan Penataan Ruang

UU 24/1992 PP NO 25/2000
 

RTRW Nasional menjadi pedoman untuk Penetapan Rencana Tata Ruang Nasional
1 Penataan Ruang Provinsi dan Kab/Kota berdasarkan Rencana Tata Ruang Provinsi
dan Kab/Kota

RTRW Kab/Kota merupakan penjabaran Penetapan Rencana Tata Ruang Provinsi


2 berdasarkan kesepakatan antara Provinsi
RTRW Provinsi dan Kab/Kota
• Ketidak sinkronisasi akhirnya diatasi dg UU 26/2007 tt PR dan PP
38/2007 tt Pembagian Urusan antara Pusat, Provinsi dan Kab/Kota.
• Ketidak sinkronisasi akhirnya diatasi dg UU 26/2007 tt PR dan
PP 38/2007 tt Pembagian Urusan antara Pusat, Provinsi dan
Kab/Kota.

• Misal kewenangan pengelolaan wilayah laut sampai 12 mil


garis pantai wewenang Provinsi dan kewenangan Kab/Kota
sampai batas 0-4 mil garis pantai.

• Jenis kewenangannya meliputi:


- eksplorasi, eksploitasi, konservasi & pengolahan
kekayaan laut
- Pengaturan hukum dan administrasi
- Pengaturan tata ruang
- Ikut serta menjaga kedaulatan negara.
GAMBAR HIRARKI RENCANA TATA RUANG

RTRW NASIONAL

RTRW PROPINSI
DATI I

RTRW KAB/KODYA
DATI II

RENCANA RINCI
TATA RUANG
RDTR
RDTR
SIKLUS PENATAAN RUANG

PERENCANAAN PEMANFAATAN
TATA RUANG
RUANG

PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
15
RENCANA TATA RUANG

RUTR Penetapan Lokasi Pemanfaatan ruang


Penjabaran PULDAS Kab.
Mengacu pada RSTRWP
Penyusunan program
Izin lokasi pembangunan

RDTR Alokasi peruntukan ruang


Acuan pemberian ijin
Fungsi kawasan
Satuan permukiman

RTR RTR-SP
Rencana tapak
Pengaturan pembangunan
Penjabaran RDTR
MANFAAT RDTR

1 PEDOMAN PEMANFAATAN RUANG

MENCIPTAKAN PEMBANGUNAN YANG “TERTIB


2 RUANG’ DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

ACUAN UNTUK PENETAPAN


3 LOKASI INVESTASI

PENYEDIAAN KESEMPATAN
4 BERUSAHA BAGI MASYARAKAT

5 ACUAN UNTUK PENERTIBAN IJIN LOKASI


PERANAN TATA RUANG DALAM SISTEM DAN MEKANISME
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Perencanaan Umum Perencanaan Teknis Pelaksanaan

LONG TERM RTRWN


12-25 THN
PJP RTRWP

RTRWK

MEDIUM TERM 5
THN GBHN PROPENAS RENSTRADEP

POLDA PROPEDA RENSTRADA

SHORT TERM 1
THN Keterangan : REPETANA RAPBN

: Hanya untuk
Renstrada Propinsi REPETADA RAPBD
KELEMBAGAAN (INSTITUSI DAN TATA LAKSANA)
DIREKTORAT JENDERAL
PENATAAN RUANG

SETDITJEN

Bagian
Bagian Umum dan
Kepegawaian dan Bagian Hukum Bagian Program
Keuangan
Ortala

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT


PENATAAN RUANG PENATAAN RUANG PENATAAN RUANG PENATAAN RUANG WILAYAH PENATAAN RUANG WILAYAH
NASIONAL WILAYAH I WILAYAH II III IV

Subbag TU Subbag TU Subbag TU Subbag TU Subbag TU

Subdit Kebijakan Penataan


Subdit Lintas Wilayah Subdit Lintas Wilayah Subdit Lintas Wilayah Subdit Lintas Wilayah
Ruang Nasional dan Pulau

Subdit Kerjasama Lintas Subdit Pengembangan Subdit Pengembangan Subdit Pengembangan Subdit Pengembangan
Sektor Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan

Subdit Pembinaan Subdit Pembinaan Subdit Pembinaan Subdit Pembinaan


Subdit Pedoman Penataan
Perencanaan Tata Ruang Perencanaan Tata Ruang Perencanaan Tata Ruang Perencanaan Tata Ruang
Ruang
Provinsi dan Kabupaten Provinsi dan Kabupaten Provinsi dan Kabupaten Provinsi dan Kabupaten

Subdit Pembinaan Subdit Pembinaan Subdit Pembinaan Subdit Pembinaan


Subdit Pedoman
Perencanaan Tata Ruang Perencanaan Tata Ruang Perencanaan Tata Ruang Perencanaan Tata Ruang
Pengembangan Kawasan
Perkotaan dan Metropolitan Perkotaan dan Metropolitan Perkotaan dan Metropolitan Perkotaan dan Metropolitan

Subdit Pembinaan Subdit Pembinaan Subdit Pembinaan Subdit Pembinaan


Subdit Informasi dan Bina Pemanfaatan Ruang dan Pemanfaatan Ruang dan Pemanfaatan Ruang dan Pemanfaatan Ruang dan
Masyarakat Pengendalian Pemanfaatan Pengendalian Pemanfaatan Pengendalian Pemanfaatan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang Ruang Ruang Ruang

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL 19
Alur Penyusunan-Penetapan Peraturan Daerah RTRW
(1) Konsultasi (2) & (3)
PENYUSUNAN
Dikoordinasikan
- Permendagri Substansi Kehutanan
oleh BKPRN
- Permen PU; INSTANSI PUSAT Dihasil- Persetujuan
KONSULTASI YANG
- Permen Kelautan dan kan Substansi
Perikanan, kehutanan MEMBIDANGI Teknis
Substansi Teknis
- Dll. URUSAN TATA
Peraturan Menteri RUANG
Kehutanan No. P.36/Menhut-
II/2010
Peraturan Menteri PU No.
11/PRT/M/2009

Hasil Persub Raperda YANG TELAH


dikembalikan ke Daerah DISETUJUI DPRD
DIAJUKAN OLEH
Evaluasi (4) Raperda yang telah GUBERNUR/
disetujui daerah WALIKOTA/BUPATI
diajukan kepada DPRD

Surat Permintaan
Menteri Dilakukan Diselenggaraka Evaluasi dari
EVALUASI
Dalam Negri n Gubernur/Walikota
Raperda RTRW /Bupati

Berkoordinasi Peraturan Menteri Dalam


dengan BKPRN Negeri No. 28 Tahun 2008

GUBERNUR/
(5) WALIKOTA/BUPATI
dan DPRD
Menetapkan INSTANSI PUSAT
YANG MEMBIDANGI
Raperda menjadi
URUSAN TATA
Perda RUANG

45
TUGAS I
Jawablah pertanyaan di bawah ini:
• Bagaimana pelaksanaan Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang Dalam kerangka otonomi Daerah ?
• Bagaimana menurut pendapat saudara tentang banyaknya bangunan-
bangunan yang dibangun tidak sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah?
• Berikan contoh permasalahan ruang yang terjadi di Provinsi
Kalimantan Tengah?
TUGAS I:
Jawablah pertanyaan di bawah ini
• Apa prosedur yang dapat dilakukan oleh developer agar dapat
memanfaatkan ruang bawah tanah untuk kepentingan komersil?
• Bisakah bangunan itu nantinya berdiri dengan berstatus HGB? Selama
ini di Indonesiakarena selama ini mall-mall yang berada di ruang
bawah tanah hanya berdiri dengan berstatus tanah HPL (Hak
Pengelolaan)?
• Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan di ruang bawah tanah?
• Berikan contoh pemanfaatan ruang bawah tabah yang terjadi di
Provinsi Kalimantan Tengah?
Tugas I : dijawab dan dikirimkan ke email
paling lambat hari senin, 23 Maret 2020

Tugas II : Dijawab dan dikirimkan ke email paling


lambat hari senin, 30 Maret 2020

ALAMAT EMAIL:
heriamariaty10@gmail.com.

Anda mungkin juga menyukai