(2) Norma, standar, dan pedoman penyusunan perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
diatur dengan Peraturan Menteri.
(3) Pemerintah Daerah wajib menyusun semua rencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
Data - Informasi untuk mendukung Rencana Zonasi
Thematic Dataset:
Baseline Dataset: 1. Penggunaan dan Status Lahan
1. Data terestrial 2. Pemanfaatan Wilayah Laut
3. Kesesuaian lahan dan SD Air
2. Batimetri 4. Ekosistem Pesisir
3. Geologi & geomorfologi 5. Infrastruktur
4. Oseanografi 6. Demografi dan Sosial Ekonomi
7. Ekonomi Kecamatan/
Penghasilan RT
8. Risiko dan Bencana
RENCANA STRATEGIS
WILAYAH PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL
(RSWP-3-K)
Pasal 8
DAERAH
7
Rencana Strategi
Visi Gambaran yang ingin dicapai
Isu isu Identifikasi isu-isu penting, status bencana dan faktor kunci
Strategis keberhasilan
Zonasi adalah suatu bentuk rekayasa teknik pemanfaatan ruang melalui penetapan batas-
batas fungsional sesuai dengan potensisumber daya dan daya dukung serta proses-
proses ekologis yang berlangsung sebagaisatu kesatuan dalam Ekosistem pesisir.
UU 26/2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Pasal 1 Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut,
dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai
satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain
hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan
hidupnya.
Resort Mendukung
Wisata
Konflik
Pelabuhan
Normal
Perikanan
Budidaya
Industri
Berat
No UU 26/2007 UU 27/2007
POLA RUANG ZONASI
1 Kawasan Budidaya Kawasan Pemanfaatan Umum
2 Kawasan Lindung Kawasan Konservasi
3 Kawasan Strategis Nasional Kawasan Strategis Nasional
Tertentu
STRUKTUR RUANG
Alur Pelayaran Kawasan Alur (Alur Pelayaran,
Migrasi Ikan, Kabel laut)
DEFINISI TATA RUANG (UU 26/2007) DAN ZONASI (UU 27/2007)
No UU 26/2007 UU 27/2007
1 Pola ruang adalah distribusi Rencana Zonasi adalah rencana yang
peruntukan ruang dalam suatu menentukan arah penggunaan
wilayah yang meliputi sumber daya tiap-tiap satuan
peruntukan ruang untuk fungsi perencanaan disertai dengan
lindung dan peruntukan ruang penetapan struktur dan pola ruang
untuk fungsi budi daya. pada Kawasan perencanaan yang
memuat kegiatan yang boleh dilakukan
dan tidak boleh dilakukan serta
kegiatan yang hanya dapat dilakukan
Peraturan zonasi adalah ketentuan setelah memperoleh izin.
yang mengatur tentang persyaratan
pemanfaatan ruang dan
ketentuan pengendaliannya dan
disusun untuk setiap blok/zona
peruntukan yang penetapan zonanya
dalam rencana rinci tata ruang.
(PP 26 TAHUN 2008)
RENCANA TATA RUANG UU 26/2007
a. Pengertian ini berbeda dengan istilah rencana zonasi yang tertuang dalam
UU No 27/2007. Di sini, rencana zonasi berisi kawasan pemanfaatan umum,
kawasan konservasi, kawasan strategis nasional, dan alur laut.
b. Zonasi ini lebih mendekati definisi pola ruang dalam UU No 26/2007, yaitu
distribusi peruntukan ruang untuk budidaya dan lindung. UU No27/2007
menyatakan bahwa rencana zonasi merupakan arahan pemanfaatan sumber
daya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
c. Perbedaan mendasar lainnya, secara nature UU No 26/2007 mengatur ruang
di darat dengan interkonektivitas sumber daya yang lebih statis. Sedangkan
UU No 27/2007 mengatur ruang di wilayah pesisir yang terdiri dari daratan
dan perairan dengan interkonektivitas sumber daya, antarpengguna, dan
kondisi alamiah yang dinamis.
HARMONISASI UU 26/2007 DAN UU 27/2007
a. Secara praktik, tentu saja yang paling ideal adalah baik zonasi
maupun tata ruang disusun dalam waktu yang bersamaan dan
dengan tim yang sama. Banyak keuntungan yang dapat
diperoleh. Selain efisiensi waktu, tenaga dan biaya, juga
memudahkan dalam harmonisasi dan integrasi. Keuntungan
lain, memberikan kepastian hukum yang lebih kuat. Dengan
kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah, penetapan
seperti itu tidaklah sulit dilakukan.
HARMONISASI UU 26/2007 DAN UU 27/2007
b. Secara konseptual, mengingat wilayah pesisir mencakup kawasan daratan dan perairan,
maka prinsip-prinsip pengelolaan pesisir terpadu harus diikuti dalam perencanaan
struktur ruang dan pola ruang di kawasan darat serta rencana zonasi di kawasan pesisir.
Prinsip integrasi antara ekosistem darat dan laut serta antara science dan management
menjadi acuan dalam penyusunan rencana tata ruang dan zonasi wilayah menyangkut:
• Mengetahui pola dan karakteristik wilayah pesisir yang akan disusun tata ruang dan
zonasinya secara ekobiofisik, sosial ekonomi, dan budaya.
• Menentukan pola ruang di darat apakah kompatibel atau tidak dengan zonasi di
kawasan perairan.
• Mengevaluasi dampak kegiatan dalam blok-blok zona tata ruang dengan zonasi kawasan
perairan dan habitat-habitat pesisir penting misalnya mangrove, terumbu karang, dan
lamun.
• Dampak skenario bencana alam untuk wilayah tersebut terhadap rencana struktur dan
pola ruang di kawasan daratan baik yang datang dari arah laut maupun daratan.
• Menentukan kawasan setback atau sempadan pantai yang perlu dialokasikan sebagai
kawasan lindung dalam rencana pola ruang terhadap ancaman bencana yang datang dari
laut.
MATERI POKOK PERATURAN ZONASI UU
26/2007 Tentang Tata Ruang
A. Unsur Peraturan Zonasi
2. Zoning map:
– berisi pembagian blok peruntukan (zona), dengan
ketentuan aturan untuk tiap blok peruntukan tersebut
– menggambarkan peta tata guna lahan dan lokasi tiap
fungsi lahan dan kawasan
22
• Arahan Perencanaan SD Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dilakukan
di Kawasan :
a. Pemanfaatan Umum
b. Konservasi
c. Strategis Nasional Tertentu
d. Alur Laut
Setiap Kawasan dibagi atas Zona dan Zona di Bagi atas Sub-Zona,
dimana Arah Pemanfaatannya dibuat pada RZWP-3-K
Kabupaten/Kota dgn Skala Peta 1 : 50.000 atau Zona Rinci Lebih
Besar (1: 10.000)
• Khusus Penetapan Arahan Pemanfaatan SD Pulau-Pulau Kecil
dengan System Cluster dengan Mempertimbangkan Keterkaitan
Ekologi, Ekosistem dan Sos-bud.
• Pulau-Pulau Kecil Terluar yang Berada di Wilayah Perbatasan dgn
Negara Tetangga di Koordinasikan Dengan Instansi Terkait
SISTEMATIKA RZWP-3-K
PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM
a. Deskripsi Umum
b. Sumberdaya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
c. Pola Penggunaan Lahan dan Perairan
d. Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi
ZONASI
KESESUAIAN DENGAN RTRW DAN RENCANA PEMBANGUNAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI RENCANA ZONASI
REKOMENDASI PERUBAHAN ALOKASI RUANG
PERUBAHAN RENCANA ZONASI
PETA
RZWP-3-K Propinsi atau
/Kabupaten/Kota
a. Mengacu Kepada RSWP-3-K Propinsi atau Kabupaten /
Kota
b. Mengalokasikan Ruang dan Akses Publik
c. Mengalokasikan Ruang Utk Kepentingan Ekonomi
d. Serasi, Selaras, dan Seimbang dgn RTRW Propinsi atau
Kabupaten/Kota
e. Mengintegrasikan Ekosisten Darat dan Laut
f. Keseimbangan antara Perlindungan dan Pemanfaatan SD
Pesisir dan PPK, Jasa Lingkungan dan Bioekoregion
g. Dalam Kecamatan Pesisir antara RTRW & RZWP-3-K
dilakukan Proses Padu serasi
Lanjutan…..
Pasal 13
Bagian Kelima
Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Pasal 13
(1) RAPWP-3-K dilakukan dengan mengarahkan Rencana Pengelolaan dan
Rencana Zonasi sebagai upaya mewujudkan rencana strategis.
(2) RAPWP-3-K berlaku 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) tahun.
Yuandang Lagoon Clean Up
Before
Panoramic View of Yuandang Lagoon
After