b. Survey Lapangan
- Data spasial hasil pengolahan citra, SST, Klorofil, Substrat dasar laut, TSS,
Ekosistem. Groundcheck, berdasarkan keragaman warna hasil interpretasi &
keterwakilan Koreksi hasil interpretasi berdasarkan data groundcheck melalui
transformasi matematis dan koreksi data interpretasi.
- Pengolahan & Analisis Data
Data diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan peta-peta tematik. Pengolahan data
meliputi: Konversi data non spasial ke data spasial, Standarisasi format dan
kelengkapan data, Perbaikan data
Analisis data yang dilakukan adalah: Interpolasi spasial/pemodelan ruang, Pemodelan
matematis, Simbolisasi dan penyajian hasil analisis , menjadi peta-peta tematik.
- Deskripsi Potensi & Pemanfaatan Wp3k, Meliputi :
Deskripsi Potensi Sumberdaya Wp3k
Untuk mengetahui potensi sumberdaya eksisting seperti potensi sebaran ikan, potensi
ekosistem pesisir, potensi pariwisata, potensi pertambangan,
Deskripsi Pemanfaatan Sumberdaya Wp3k
dentifikasi terhadap kegiatan pemanfaatan sumberdaya di masa lalu dan eksisting
yang terdiri dari rona-rona dan fasilitas yang terkait dengan pemanfaatan SDA
(penangkapan ikan, budidaya perairan, pertanian, penambangan,wisata, habitat cagar
alam laut, kapabilitas sumberdaya), pelabuhan, lokasi-lokasi industri, lokasi-lokasi
pemukiman dan perkotaan, serta fasilitas wisata.
c. Identifikasi Potensi Wilayah
Muatan dokumen awal
Bab 1. Pendahuluan
Dasar Hukum
Profil WP3K
(Peta Wilayah Perencanaan) Isu Strategis WP3K
Peta Orientasi Wilayah
e. Konsultasi Publik 1
Peta Tematik Paket sumberdaya
Indikasi program
1. Usulan program utama
Program utama yang diprioritaskan
2. Lokasi
Dijabarkan dalam koordinat geografis serta dituangkan diatas peta,
3. Besaran
Perkiraan jumlah/luas satuan masing-masing usulan program utama
4. Sumber pendanaan
Dapat berasal dari apbd prov/kab/kota, apbn, swasta dan/atau masyarakat.
Instansi pelaksana meliputi : pemerintah, swasta, serta masyarakat.
Waktu dan tahapan pelaksanaan, dalam kurun waktu perencanaan 20 tahun yang dirinci
setiap 5 tahunan.
h. Konsultasi Publik 2
Bab 1. Pendahuluan
Dasar Hukum
Profil WP3K
(Peta Wilayah Perencanaan)
Isu Strategis WP3K
Peta Orientasi Wilayah
ALBUM PETA
Peta Wilayah Perencanaan
Peta Tematik
Peta RZWP-3-K
6. Jelaskan apa
saja yang dilakukan dalam konsultasi publik RZWP3K (kegiatan, metode, peserta dan
output)!
Jawab : Kegiatan Konsultasi Publik Dokumen Antara Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan
Pulau Pulau Kecil. Rencana Zonasi merupakan sebagaimana kutipan UU No. 27 Tahun 2007
tentang Pengelolaan WP3K pada pasal 1 adalah rencana yang menentukan arah penggunaan
sumber daya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan struktur ruang dan pola
ruang pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kembali (verifikasi) bahwa data dan informasi
tematis yang menjadi masukan pada tahap Konsultasi Publik sebelumnya sudah dimasukkan
atau diakomodir. Berikutnya adalah untuk menginformasikan hasil perbaikan draft rencana
zonasi sebagai hasil konsultasi publik ke-1 serta menilai kelayakan/kesesuaian pemanfaatan,
analisis, usulan, alokasi ruang, serta arahan pemanfaatan dan memeriksa konsistensi draft
RZWP3K.
7. Jelaskan 4 titik kritis dalam penetapan indikator outcome implementasi RZWP3K!
Jawab : 4 titik kritis dalam penetapan indikator out come implementasi RZWP3K, yaitu:
- Memberikan kepastian hukum peruntukan ruang dan pemanfaatan sumberdaya
- Terkelolanya daya dukung lingkungan pesisir dan pulau – pulau kecil
- Peningkatan hal – hal positif, seperti:
a. Kegiatan ekonomi / investasi bidang KP
b. Penyerapan tenaga kerja lokal
c. Pendapatan masyarakat sekitar P3K, dan
d. Indeks pembangunan manusia sekitar P3K
8. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan valuasi ekonomi dan kenapa dibutuhkan?
Jawab : Valuasi ekonomi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menilai secara riil
harga dari suatu barang dan jasa. Tujuan valuasi ekonomi antara lain : Menentukan nilai
ekonomi total (Total Economic Value, TEV) dari suatu SDAL yang berada dalam suatu
kawasan ekosistem tertentu.
9. Sebutkan dan Jelaskan apa itu Total Economic Value (TEV)?
Jawab : Total economic value atau nilai ekonomi total merupakan suatu konsep untuk
mengukur nilai ekonomi secara keseluruhan, baik barang/jasa yang memiliki nilai pasar
maupun barang/jasa yang tidak memiliki nilai pasar.
10. Bagaimana cara menilai sumberdaya dengan metode Continget Valuation?
Jawab : Contingent Valuation Method (CVM) adalah metode valuasi berdasarkan survei
yang digunakan untuk memberi penilaian moneter pada komoditas lingkungan berdasarkan
besar pengunjung mau membayar untuk perbaikan kualitas lingkungan. Ide yang mendasari
metode ini adalah wisatawan memilik prefensi yang tersembunyi untuk semua komoditas
lingkungan, sehingga diasumsikan bahwa orang-orang memiliki kemampuan untuk
mentransformasikan prefensi-prefensi yang dimiliki kedalam satuan moneter.
11. Jelaskan beberapa istilah valuasi ekonomi di bawah ini!
Jawab :
a. Market prces harga pasar yaitu, harga di mana suatu produk dapat dijual. Atau dapat
diartikan sebagai harga di mana suatu saham berdiri di pasar saham.
b. Replacement Cost yaitu, estimasi biaya untuk membuat suatu properti baru yang setara
dengan objek Penilaian, berdasarkan harga pasaran setempat pada Tanggal Penilaian (Cut
Off Date).
c. Damage Cost Avoided , yaitu: metode yang mengestimasi nilai ekonomi berdasarkan
biaya yang dihasilkan akibat hilangnya jasa lingkungan. Pendekatan ini menggunakan
nilai properti yang dilindungi atau biaya dari tindakan yang diambil untuk mencegah
kerusakan sebagai sebuah ukuran dari manfaat yang disediakan ekosistem (lingkungan).
Damage cost avoided method secara khusus sangat bermanfaat dalam penilaian ekosistem
yang menyediakan suatu bentuk perlindungan alami.
d. Production Function, yaitu : suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara Output
(hasil produksi) sebagai peubah (variabel) tak bebas dengan input- inputnya (faktor
produksi) sebagai peubah bebas.
e. Hedonic Pricing, yaitu : metode ini didasarkan pada perbedaan harga sewa lahan atau
harga sewa rumah, dengan asumsi bahwa perbedaan ini disebabnkan oleh perbedaan
kualitas lingkungan. Selisih harga merupakan harga kualitas lingkungan tersebut. Othman
et al. (2006) menyebut metode ini dengan pendekatan hedonik, yaitu menduga kualitas
lingkungan berdasarkan kesanggupan seseorang untuk membayar (WTP) lahan/properti
atau komoditas lingkungan tersebut.
f. Choice Modelling, yaitu: model ini dilakukan setelah distribusi perjalanan sehingga
model ini dikenal sebagai trip-interchange modal split (post-distribution) yang sering
digunakan di Eropa. Keuntungannya adalah penyertaan karakteristik perjalanan dan
modal dalam model. Model ini termasuk kategori model empiris.
g. Value Transfer, yaitu: mentransfer nilai atau sekumpulan nilai nilai dari satu situs (atau
nilai rata – rata suatu grup) ke situs lain, cukup dengan mempertimbangkan paritas daya
beli (koreksi ruang) dan inflasi (koreksi waktu) jika nilai aslinya berasal dari negara yang
berbeda dan atau tahun yang berbeda.
h. Net Factor Income, yaitu: dari sisi penerimaan/pendapatan disebut (National Income)
atau pendapata nasional.
i. Travel Cost, yaitu: pendekatan yang relatif mudah dan murah karena data yang
diperlukan relatif banyak mengandalkan data sekunder dan beberapa data sederhana dari
responden saat survei.