PENDAHULUAN
2. Tahapan (sequence)
Jika strategi seleksi negara dari perusahaan didasarkan pada urutan
(sequence), maka perusahaan memulai dengan komitmen yang minimal
seperti mulai dari ekspor dan secara bertahap beralih ke lisensi, lalu ke
kerjasama dan kemudian mendirikan anak perusahaan sendiri.
D. FLEKSIBILITAS
Pengaturan kontrak dengan perusahaan lain atau investasi modal nyata yang
cukup besar dalam produksi, pergudangan, atau fasilitas penjualan di pasar
luar negeri biasanya adalah yang paling fleksibel dan paling sulit untuk
berubah dalam jangka pendek.
Lisensi dan perjanjian kontrak lainnya membatasi kemampuan perusahaan
untuk beradaptasi atau mengubah strategi selama durasi perjanjian mereka dan
perlu dievaluasi secara hati-hati, terutama saat kondisi pasar yang berubah
dengan cepat. Demikian pula, jaringan produksi atau distribusi yang dimiliki
sepenuhnya di pasar luar negeri mungkin akan memakan biaya yang mahal
dan sulit untuk melakukan divestasi (melepaskannya).
E. RISIKO
Pilihan strategi pemasaran juga dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan
untuk menahan risiko yang terkait dengan setiap mode. Tingkat risiko
meningkat di urutan ekspor, lisensi, waralaba, aliansi strategis dan kerjasama,
serta anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki. Hal ini juga tergantung pada
sejauh mana sebuah perusahaan siap untuk memberikan pengetahuan,
kompetensi inti dan keunggulan kompetitif.
F. TINGKAT PENETRASI
Tingkat penetrasi oleh perusahaan berarti sejauh mana perusahaan ingin
terlibat dalam pasar, untuk jangka pendek atau jangka panjang, dan sejauh
mana hal itu direspon oleh keinginan lokal. Ini mempengaruhi penyesuaian
saluran distribusi perusahaan. Dalam penetrasi biasanya memerlukan
kehadiran yang permanen di negara yang bersangkutan. Dalam kasus seperti
mendirikan anak perusahaan akan lebih baik jika diikuti oleh aliansi strategis
dan kerjasama.
G. TINGKAT KONTROL
Pemilihan strategi pemasaran juga dipengaruhi oleh tingkat kontrol
manajemen perusahaan yang diperlukan selama beroperasi di pasar luar
negeri. Strategi pemasaran dengan komitmen sumber daya yang minimal
seperti ekspor dan lisensi memberikan kontrol yang sangat sedikit atau tidak
ada kontrol penuh atas pengembangan pasar luar negeri atau bahkan cara
produk atau jasa yang dipasarkan di pasar luar negeri.
Produk yang mungkin berada di bawah atau terlalu mahal mengakibatkan
hilangnya penjualan atau keuntungan potensial.
Joint venture juga membatasi tingkat kontrol manajemen atas operasi di luar
negeri dan bisa menjadi sumber konflik yang cukup besar di mana tujuan dan
sasaran dari mitra menyimpang. Anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki
memberikan kontrol yang paling tetapi memerlukan komitmen besar sumber
daya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Strategi
Internal Pasar Global mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kesuksekan
perusahaan dalam melakukan strategi pemasaran global.
Komponen internal dalam Strategi Pemasaran Global antara lain terdiri dari :
a. Tujuan Manajemen Perusahaan
b. Strategi Seleksi Negara
Terdiri dari :
1. Kecepatan (Speed)
2. Tahapan (sequence)
c. Pengalaman Dan Keahlian
d. Fleksibilitas
e. Risiko
f. Tingkat Penetrasi
g. Tingkat Kontrol
B. SARAN
Berdasarkan penjelasan di atas, kami menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Strategi Pemasaran, baik internal maupun eksternal sangat penting untuk
diterapkan apabila kita ingin masuk ke pasar global, agar perusahaan dapat
menaklukkan pasar global.
2. Sebelum menerapkan strategi pemasaran global dalam memasuki pasar
global, sangat disarankan untuk terlebih dahulu mempelajari secara
seksama, sehingga tidak akan rancu dalam pelaksanaanya.
DAFTAR PUSTAKA
- https://gimbalkurangdarah.wordpress.com/kulyah/bersaing-di-pasar-luar-
negri/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran_global
- Kiruba Jeyaseeli - Benjamin Levi, Entry Strategies of Foreign Companies
in Indian Telecommunications Market, Fribourg, Switzerland, 2006
-