Anda di halaman 1dari 25

PEDOMAN

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG


KAWASAN STRATEGIS
PROVINSI DAN KABUPATEN
D I R E K T O R AT J E N D E R A L TATA
R U A N2015
Batam, 25 November G
K E M E N T E R I A N A G R A R I A D A N TATA
RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA
STEMATIKA PEMBAHAS PENDAHULUAN

KETENTUAN UMUM

KETENTUAN TEKNIS

PROSES DAN PROSEDUR


PENETAPAN
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
• Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (UU 26/2007), penataan ruang diklasifikasikan
berdasarkan sistem, fungsi utama kawasan, wilayah administratif,
PENDAHULUAN

kegiatan kawasan, dan nilai strategis kawasan. Penataan ruang


berdasarkan nilai strategis kawasan meliputi penataan ruang kawasan
strategis nasional (KSN), penataan ruang kawasan strategis provinsi
(KSP), dan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota (KSK).
• Setiap peraturan daerah provinsi dan peraturan daerah kabupaten tentang
rencana tata ruang wilayah (RTRW) provinsi dan RTRW kabupaten
mengamanatkan penyusunan rencana tata ruang (RTR) KSP dan RTR
KSK. Agar penyusunan RTR KSP dan RTR KSK efektif dan efisien,
diperlukan pedoman penyusunan RTR KSP dan RTR KSK.
• Dengan adanya pedoman penyusunan RTR KSP dan RTR KSK dimaksud,
diharapkan dapat melengkapi peraturan pelaksanaan dalam rangka
implementasi UU 26/2007.
1 Maksud dan Tujuan
Maksud
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan dalam penyusunan RTR KSP dan RTR
KSK oleh pemerintah daerah.
PENDAHULUAN

Tujuan
Pedoman ini bertujuan mewujudkan RTR KSP dan RTR KSK yang sesuai dengan
ketentuan UU 26/2007 dan peraturan pelaksanaannya.

Fungsi dan Manfaat Pedoman


Fungsi
Fungsi pedoman ini yaitu sebagai arahan dalam penyusunan substansi RTR KSP
dan RTR KSK serta prosedur penyusunannya.

Manfaat
Manfaat pedoman ini yaitu:
mewujudkan RTR KSP dan RTR KSK yang berkualitas;
memberikan kemudahan dalam penyusunan RTR KSP dan RTR KSK; dan
membantu percepatan penyusunan RTR KSP dan RTR KSK.
1
PENDAHULUAN Kedudukan Pedoman
KETENTUAN UMUM
MUATAN RTR KSP/KSK
2
KETENTUAN UMUM Kedudukan RTR KSP/KSK Dalam Sistem Penataan Ruang

RTR KSP dan


RTR KSK
merupakan
rencana rinci tata
ruang dari Perda
RTRW provinsi
dan RTRW
kabupaten.
2 Tabel Fungsi dan Manfaat RTR KSP/KSK
KETENTUAN UMUM
2 Masa Berlaku RTR KSP/KSK
KETENTUAN UMUM
1. RTR KSP/KSK berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun.
2. Peninjauan kembali RTR KSP/KSK dilakukan 1 (satu) kali dalam 5
(lima) tahun.
3. Peninjauan kembali RTR KSP/KSK dapat dilakukan lebih dari 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun dalam hal:
a. terdapat kondisi strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana
alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan;
b. terdapat kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan
dengan batas wilayah daerah yang termasuk dalam deliniasi RTR
KSP/KSK; atau
c. apabila terjadi perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
yang berkaitan dengan RTR KSP/KSK.
KETENTUAN TEKNIS
MUATAN RTR KSP/KSK
3 RTR KSP/KSK Berdasarkan Sudut Kepentingan
ETENTUAN TEKNIS
3 Bentuk RTR KSP/KSK
ETENTUAN TEKNIS Penentuan bentuk RTR KSP dan
KSK mencakup:
1. Berbentuk kawasan:
merupakan kawasan yang
memiliki luasan tertentu yang
berada dalam satu wilayah
administratif atau lebih. Dapat
berbentuk koridor yang
memanjang/berkesinambungan
dalam satu kawasan.
2. Berbentuk objek: merupakan
kawasan yang bercirikan objek
strategis yang tersebar maupun
terpusat yang berada dalam
satu wilayah administratif atau
lebih.
3
ETENTUAN TEKNIS KSP Lintas Kabupaten
berhimpit KSK
3
ETENTUAN TEKNIS

KSK berhimpit KSP dan


kawasan perkotaan yang di-
RDTR-kan
3
KSK berhimpit kawasan
perkotaan yang di-RDTR-
kan
ETENTUAN TEKNIS
3 Penentuan Deliniasi RTR KSP/KSK
ETENTUAN TEKNIS 1. Deliniasi kawasan harus memiliki titik koordinat yang jelas.
2. Batas deliniasi dapat berupa batas administrasi wilayah (desa, kecamatan, dll),
mengikuti bentang alam (sungai, dll) dan batas buatan (jalan, dll).
3. Dapat berhimpitan sebagian atau seluruhnya antara KSN-KSP-KSK, KSN-KSP, KSN-
KSK, KSP-KSK. Pengaturan pada kawasan tersebut diatur berdasarkan pada masing-
masing tingkat kewenangan.
4. Dalam hal pada sebuah KSK tercakup wilayah perencanaan RDTR maka yang
merupakan wilayah RDTR dapat tidak diatur dalam RTR KSK melainkan mengacu
pada perda tentang RDTR dimaksud.
5. Deliniasi KSP ditetapkan oleh Surat Keputusan pejabat Eselon II pada instansi yang
membidangi penataan ruang (kepala dinas atau kepala badan) dan dilakukan sebelum
penyusunan RTR kawasan strategis dimulai.
3
ETENTUAN TEKNIS Skala Peta
Penetapan skala peta RTR KSP/KSK
dilakukan dengan mempertimbangkan
kebutuhan informasi yang diperlukan dalam
proses perencanaan tata ruang KSP/KSK,
serta mempertimbangkan luasan geografis
dan nilai strategis KSP/KSK.

KSP KSK

Kawasan Minimal 1:25.000 Minimal 1:10.000


Inti Maksimal 1:5.000 Maksimal 1:5.000

Kawasan Penyangga Minimal 1:50.000 Minimal 1:25.000


Maksimal 1:25.000
3 Muatan Substansi RTR KSP/KSK
ETENTUAN TEKNIS
Muatan Substansi RTR Muatan Substansi RTR
KSP/KSK disusun KSP/KSK terdiri dari:
mempertimbangkan: A. Perumusan tujuan,
1. Menyesuaikan sudut kebijakan dan strategi
kepentingan KSP/KSK di B. Rencana struktur ruang
masing-masing wilayah C. Rencana pola ruang
2. Prasarana dan sarana D. Arahan pemanfaatan ruang
penunjang kegiatan di wilayah KSP/KSK
masing-masing KSP/KSK E. Arahan pengendalian
disesuaikan berdasarkan pemanfaatan ruang wilayah
kebutuhan dan kondisi KSP/KSK
alam di kawasan tersebut.
PROSES DAN PROSEDUR
PENYUSUNAN RTR KSP/KSK
4 Muatan Substansi RTR KSP/KSK
PROSES DAN PROSEDUR
Pelaksanaan penyusunan rencana tata ruang KSP/KSK meliputi serangkaian
proses dan prosedur penyusunan dan penetapan (legislasi) rencana tata ruang.
Proses merupakan tahapan penyusunan materi teknis rencana tata ruang
KSP/KSK, sedangkan prosedur merupakan proses penetapan raperda hingga
ditetapkan menjadi perda.

Prosedur Penyusunan RTR KSP/KSK


4 Tata Cara Proses Penyusunan RTR KSP/KSK
PROSES DAN PROSEDUR
4 Waktu Penyusunan RTR KSP/KSK
Waktu yang dibutuhkan untuk setiap tahap penyusunan RTR
KSP/KSK disesuaikan dengan situasi dan kondisi KSP/KSK
PROSES DAN PROSEDUR

yang bersangkutan. Situasi dan kondisi dimaksud dapat


terkait dengan aspek politik, sosial, budaya, pertahanan,
keamanan, keuangan/pembiayaan pembangunan daerah,
ketersediaan data, dan faktor-faktor lainnya baik yang berada
di dalam maupun di luar/sekitar KSP/KSK bersangkutan.
Proses Penetapan RTR KSP
4
PROSES DAN PROSEDUR

Proses Penetapan RTR KSK


ERIMA KASIH >>> TERIMA KASIH >>> TERIMA KASIH >>> TERIMA KASIH >>> TERIMA KASIH >>>

Anda mungkin juga menyukai