Disampaikan oleh:
Plt. Direktur Jenderal Tata Ruang,
Kementerian ATR/BPN
2
01
PENDAHULUAN
3
Summary Progres per 8 April 2022
RTR KSN IBU KOTA NUSANTARA
Secara substansi perencanaan sudah hampir selesai. Update terakhir pasca Konsultasi Publik
Balikpapan 22 Maret 2022:
(1) telah diintegrasikan 53 lokasi usulan fasilitas hankam (TNI, Polri, BIN, dll) seluas 4.567 Ha di wilayah IKN ke dalam RTR KSN, sesuai hasil BA
rakor bersama pokja Hankam 7 Februari 2022 dan telah dilakukan rapat koordinasi lanjutan untuk konfirmasi dan penyerahan data sektor
hankam ke Dit Hankam Bappenas pada 11 Maret 2022;
(2) sedang diintegrasikan materi tata ruang laut pada wilayah perairan 68 rb Ha, sesuai dengan surat Menteri KKP yang diterima pada 9
Februari 2022 dan BA rakor 11 Februari 2022. Proses pengintegrasian materi tata ruang laut tersebut masih terus dilakukan melalui rakor
lanjutan pada 23 Februari, 2 Maret dan 9 Maret 2022;
(3) pembahasan substansi lintas K/L (Pra PAK) dan rakor Pokja KLHS terhadap pemutakhiran Raperpres RTR KSN IKN pada 22 Februari 2022,
konsultasi publik di daerah tanggal 22-23 Maret 2022;
(4) telah disampaikan surat permohonan validasi KLHS RTR KSN IKN kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan
dilengkapi semua berkas kelengkapan administrasinya pada 7 Maret 2022, pembahasan validasi telah dilakukan pada 17 Maret 2022;
(5) pending issues & tindak lanjut: status dan lokasi bandara IKN sebagai Lanud atau bandara sipil, Validasi KLHS, Paralel secara legal drafting,
sedang dilakukan finalisasi pasal-pasal dan updating peta-peta rencana. Ditargetkan selesai pada minggu ke-2 Bulan Maret;
(6) Untuk persiapan proses legislasi/penetapan, telah disampaikan Lampiran Ijin Prakarsa (IP) Perpres RTR KSN IKN & usulan rancangan SK
Tim Panitia Antara Kementerian/Lembaga (PAK), dari Dirjen Tata Ruang kepada Ketua Pokja Kelembagaan dan Regulasi (Sahli Bappenas)
pada 21 Februari 2022; dan
(7) Untuk dapat memberikan kepastian hukum dalam alokasi ruang RTR KSN IKN, pelepasan kawasan hutan diharapkan diselesaikan sebelum
penetapan Perpres RTR KSN IKN.
(8) Penguatan subtansi RTR KSN IKN dari hasil masukan KP dan rapat-rapat Pembahasan:
a. Penambahan Definisi Kota Kompak, Kota 10 Menit dan Kawasan Berorientasi Transit pada Ketentuan Umum (Pasal 1)
b. Penambahan pengaturan terkait sistem angkutan umum masal untuk mencapai KPI 80% penggunaan transportasi publik; (pasal 33, pasal
50
c. Penambahan jalan khusus (pasal 35)
d. Penambahan pengaturan ketentuan khusus terkait kawasan TOD (pasal 142)
e. Penyempurnaan indikasi program berdasarkan lampiran Raperpres Perincian Renduk BAB VI
Timeline Penyusunan
RTR KSN IBU KOTA NUSANTARA
2020 2021 2022
Penyusunan Sinkronisasi Finalisasi
RTR KSN IKN dan Revisi
1. Materi Teknis 1. Sinkronisasi terhadap MP IKN (versi Mei 2021) 1. Pengintegrasian tata ruang laut (RZ)
2. Raperpres dan UDD KIPP (versi Sep 2021): a. Penentuan delineasi perairan IKN
3. KLHS RTR KSN IKN a. peran dan kedudukan muatan tata ruang b. Integrasi muatan substansi RZ KSN ke dalam RTR KSN
c. Integrasi peta pola ruang dan struktur ruang RZ KSN
b. padanan nomenklatur
dengan RTR KSN
c. sinkronisasi basis data d. Integrasi batang tubuh raperpres
d. sinkronisasi struktur ruang dan pola ruang
2. Pengintegrasian wilayah pertahanan dan keamanan
e. Sinkronisasi Pola Ruang Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya a. Pengintegrasian lokasi usulan fasilitas hankam
f. Sinkronisasi Jaringan Transportasi b. Jalan Khusus Hankam
g. Sinkronisasi Delineasi dan Fungsi BWP di KP-IKN 3. Finalisasi Draft Raperpres, matek & KLHS (Feb-Mar)
h. Sinkronisasi Delineasi BWP KIPP
4. Validasi KLHS (17 Maret 2022)
i. Sinkronisasi desain kawasan KIPP dengan RDTR dan UDD
5. Proses Legislasi
2. Revisi Peta-peta Rencana & Draft Raperpres
BERITA ACARA
BERITA ACARA
5
KRONOLOGIS PENYUSUNAN RTR KSN IBU KOTA NUSANTARA
No AGENDA WAKTU TEMA
1 FGD 1 Pusat 30 Juli 2020 Profil dan Analisis Wilayah
2 KP 1 Daerah 13 Agt 2020 Isu Strategis Pembangunan Ibukota Negara
3 FGD 2 Pusat 27 Agt 2020 Kajian Aspek Fisik dalam Perencanaan Tata Ruang Kawasan Calon Ibukota Negara
4 FGD 3 Pusat 15 Okt 2020 Perumusan Konsep, Strategi dan RTR KSN Calon Ibukota Negara
5 KP 2 Pusat 27 Okt 2020 Isu PB dan Kajian 6 Muatan KLHS
6 FGD 1 Daerah 2 Nov 2020 Penentuan Konsep dan RTR KSN Calon Ibukota Negara
7 FGD 4 Pusat* 13 Nov 2020 Penajaman Sistem Kota-Kota dan Rencana Jaringan Transportasi Dalam Mewujudkan Rencana Struktur Ruang
8 FGD 5 Pusat* 24 Nov 2020 Penajaman Rencana Pola Ruang dan Target Pemenuhan 75% Kawasan Hijau
9 FGD 2 Daerah* 30 Nov 2020 Rencana Tata Ruang KSN Calon Ibukota Negara
10 Konsinyasi* 3-4 Des 2020 Finalisasi Seluruh Dokumen Perencanaan (Materi Teknis, KLHS, Raperpres)
11 Workshop 1 14-15 Okt 2021 Sinkronisasi Muatan Rencana Induk IKN dengan RTR KSN
12 Workshop 2 12 Nov 2021 Sinkronisasi Muatan Rencana Induk IKN dan RTR KSN IKN
13 Workshop 3 3 Des 2021 Sinkronisasi Rencana Induk IKN dan RTR KSN IKN
14 Workshop 4 8 Des 2021 Sinkronisasi Muatan Rencana Induk IKN - RTR KSN IKN – RDTR Calon IKN - Urban Design Development (UDD)
15 Rapat Integrasi Tata Ruang Hankam 7 Feb & 11 Mar 2022 Sinkronisasi kebutuhan ruang dan sinkronisasi tata ruang untuk Hankam
11 & 23 Feb 2 & 9 Sinkronisasi tata ruang laut
16 Rapat Integrasi Tata Ruang Laut
Mar 2022
17 Rapat Pra PAK dan KLHS 22 Feb 2022 Pembahasan Pra PAK Raperpres RTR KSN IKN dan Pengintegrasian Muatan KLHS ke dalam KRP
18 Rapat Validasi KLHS 17 Mar 2022 Rapat Validasi KLHS RTR KSN IKN
19 Konsultasi Publik 22-23 Mar 2022 Konsultasi Publik I Rancangan Peraturan Pelaksanaan Prioritas UU No.3/2022 tentang IKN
20 Rapat Panitia AntarKementerian (PAK) 6-8 Apr 2022 Rapat PAK Rancangan Peraturan Pelaksanaan Prioritas UU No.3/2022 tentang IKN
6
21 Konsultasi Publik 9 Apr 2022 Konsultasi Publik II Rancangan Peraturan Pelaksanaan Prioritas UU No.3/2022 tentang IKN
SISTEMATIKA RANCANGAN PERPRES RTR KSN IBU KOTA NUSANTARA
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps.1) BAB VII KAWASAN STRATEGIS PADA KSN IKN (Ps.94-96)
BAB II : CAKUPAN KAWASAN KSN IKN (Ps.2) BAB VIII ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KSN IKN (Ps.97-101)
I. Umum
BAB III : PERAN dan FUNGSI RTR KSN IKN (Ps.3-4) II. Arahan Pelaksanaan KKPR
I. Peran Rencana Tata Ruang III. Indikasi Program Utama
II. Fungsi Rencana Tata Ruang
BAB IV : TUJUAN, KEBIJAKAN, dan STRATEGI PENATAAN BAB IX ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG IKN
RUANG KSN IKN (Ps.5-25) (Ps.102-151)
I. Tujuan Penataan Ruang I. Umum
II. Kebijakan Penataan Ruang II. Ketentuan Umum Zonasi
III. Strategi Penataan Ruang III. Ketentuan Insentif dan Disisentif
IV. Arahan Sanksi
BAB V : RENCANA STRUKTUR RUANG KSN IKN (Ps.26-64) V. Penilaian Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang
I. Umum
II. Rencana Sistem Pusat Pelayanan BAB X PENGELOLAAN KSN IKN (Ps.152)
III. Rencana Sistem Jaringan Prasarana
a. Rencana Sistem Jaringan Transportasi BAB XI PERAN MASYARAKAT dalam PENATAAN RUANG IKN (Ps.153)
b. Rencana Sistem Jaringan Energi
c. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi BAB XII JANGKA WAKTU dan PENINJAUAN KEMBALI (Ps.154)
d. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air
e. Infrastruktur Perkotaan BAB XIII KETENTUAN LAIN-LAIN (Ps.155-156)
BAB VI : RENCANA POLA RUANG KSN IKN (Ps.65-93) BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN (Ps.157-158)
I. Umum
II. Kawasan Lindung
BAB XV KETENTUAN PENUTUP (Ps.159)
III. Kawasan Budi daya
7
CAKUPAN WILAYAH
IBU KOTA NUSANTARA Muatan dalam Raperpres RTR KSN IKN Pasal 2
(KIPP)
6.671 Ha
Terdiri atas 2 wilayah administratif 4
setingkat desa atau kelurahan
Perpres
Perpres
RTR KSN IKN Diatur dengan PERPRES
RTR KSN Skala 1:25.000
IKN Diatur dengan PERKA OTORITA
Kedalaman RDTR IKN Skala 1:5.000
RTRW Kota
Skala
1:25.000
Perka Otorita
RDTR KIPP
Skala Kepala Otorita
Peraturan
1:5.000
RTBL KIPP
Skala
1:1.000
10
ISU STRATEGIS IBU KOTA NUSANTARA
LOKASI STRATEGIS dan berada pada jalur Mitigasi fragmentasi & Ancaman Habitat
laut utama nasional dan regional (ALKI II)
dan berada diantara Kota Samarinda dan ! Flora, Fauna Dan Ekosistem Pesisir,
DEGRADASI LINGKUNGAN hutan & DAS
Kota Balikpapan sebagai kota pendukung
(erosi, sedimentasi, deforestasi, dll)
11
02
TUJUAN, KEBIJAKAN &
STRATEGI PENATAAN RUANG
12
TUJUAN, KEBIJAKAN dan STRATEGI PENATAAN RUANG
Mencirikan pengembangan kawasan sesuai kondisi Mencirikan kota cerdas Pusat Pemerintahan sebagai inti Ibu
alam Mencirikan kota layak huni Kota Nusantara
Meningkatkan kualitas kawasan hutan Mencirikan pemanfaatan teknologi dan inovasi Mencirikan peradaban kota-kota
Konservasi habitat dan ekosistem Mencirikan kawasan yang aman dan mudah Indonesia di masa mendatang
Meningkatkan ketahanan pangan dijangkau Merepresentasikan keindahan Budaya
Memperhatikan keanaekaragaman hayati Membuka peluang ekonomi untuk semua khas Indonesia
Pengembangan prasarana yang terintegrasi (air, Berperan sebagai “Super Hub” Mencirikan kota yang inklusif
sampah, energi) pengembangan konektivitas regional Mengintegrasikan semua lapisan
Adaptif terhadap kebencanaan dan perubahan iklim Mencirikan peningkatan kualitas ekonomi masyarakat
Optimalisasi dan pengurangan penggunaan energi masyarakat setempat Meningkatkan ketahanan sosial
Rendah emisi karbon Berbasis komoditas unggulan ramah
Peningkatan peran masyarakat dalam konservasi & lingkungan
Muatan dalam Raperpres RTR KSN IKN
pelestarian Pasal 5-Pasal 25 13
03
RENCANA
STRUKTUR RUANG
14
RENCANA STRUKTUR RUANG Muatan dalam Raperpres RTR KSN IKN
Muatan
04
RENCANA
POLA RUANG
16
RENCANA POLA RUANG Muatan dalam Raperpres RTR KSN IKN
Pasal 65-Pasal 93
RTR KSN IBU KOTA NUSANTARA
AREA HIJAU
67,73 % 32,27 %
KAWASAN BUDIDAYA
KAWASAN LINDUNG
05
KAWASAN
STRATEGIS KOTA
18
KAWASAN STRATEGIS KOTA
KSN IBU KOTA NUSANTARA Muatan dalam Raperpres RTR KSN IKN
Pasal 94-Pasal 96
PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Kawasan pusat pemerintahan terdapat di WP
KIPP
B. Kawasan pusat kesehatan internasional terdapat
di WP IKN Barat
C. Kawasan pusat pendidikan internasional
terdapat di WP IKN Timur 2
D. Kawasan pusat bisnis tepi air (waterfront city
danau/reservoir sepaku) terdapat di WP IKN
Barat
E. kawasan pusat hiburan internasional terdapat di
WP IKN IKN Timur 1
F. Kawasan pusat riset dan inovasi terdapat di WP
IKN Utara
G. Kawasan pusat perikanan terpadu terdapat di
WP Muara Jawa
19
06
ARAHAN
PEMANFAATAN RUANG
20
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG RTR KSN IBU KOTA NUSANTARA Muatan dalam Raperpres RTR KSN IKN
Pasal 97-Pasal 101
22
07
ARAHAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
23
KETENTUAN UMUM ZONASI RTR KSN IBU KOTA NUSANTARA … (1)
SEMPADAN SUNGAI Muatan dalam Raperpres RTR KSN IKN
Pasal 102-Pasal 137
24
KETENTUAN UMUM ZONASI RTR KSN IBU KOTA NUSANTARA … (2)
KAWASAN PERUMAHAN Muatan dalam Raperpres RTR KSN IKN
Pasal 102-Pasal 137
Ilustrasi kawasan perumahan
KEGIATAN YANG DIPERBOLEHKAN
1. pengembangan RTH;
2. kegiatan pembangunan dan pengembangan perumahan;
3. bangunan pengendali banjir; dan
4. kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lingkungan perumahan sesuai dengan standar, hierarki dan
skala pelayanannya.
KEGIATAN YANG DIPERBOLEHKAN DENGAN SYARAT
1. kegiatan perdagangan dan jasa, serta kegiatan perkantoran dengan mempertimbangkan skala
pelayanan, dan keterpaduan kawasan multi fungsi (mixed use), serta tidak mengganggu fungsi kawasan
perumahan; dan
2. aktifitas pertanian kota (urban farming).
KEGIATAN YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN
Kegiatan yang mempunyai intensitas besar yang mengganggu fungsi kawasan perumahan.
jaringan air limbah dan sistem pengelolaan sampah, jalur pejalan kaki yang ramah difabel dan jalur
sepeda menuju simpul transportasi masal, dan penyediaan jalur dan tempat evakuasi bencana. 25
KETENTUAN KHUSUS RAWAN BENCANA … (1)
Pasal 138
1) Ketentuan khusus pada kawasan rawan bencana sebagaimana 2) Ketentuan khusus pada kawasan rawan bencana banjir
dimaksud dalam Pasal 138 huruf a terdiri atas: sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas:
a) rawan bencana banjir, yang bertampalan dengan kawasan a) penyediaan RTH multifungsi sebagai kolam retensi banjir;
peruntukan badan air, badan jalan, jalur hijau, kawasan campuran, b) penyediaan jalur dan tempat evakuasi bencana banjir;
kawasan ekosistem mangrove, kawasan fasilitas umum dan fasilitas c) penambahan KDH 10% dari intensitas pemanfaatan ruang
sosial, kawasan infrastruktur perkotaan, kawasan pariwisata, pada ketentuan umum zonasi di kawasan dasar;
kawasan pembangkitan tenaga listrik, kawasan perdagangan dan d) penerapan prinsip zero delta Q policy;
jasa, kawasan perkantoran, kawasan perlindungan setempat, e) penyediaan drainase alami;
kawasan pertahanan dan keamanan, kawasan perumahan, f) pengembangan jalur pejalan kaki berpori melalui
kawasan peruntukan industri, kawasan tanaman pangan, kawasan penerapan teknologi;
transportasi, pemakaman, rimba kota, taman hutan raya, taman g) penyediaan sumur resapan dan lubang biopori; dan
kecamatan, taman kelurahan, dan taman kota; h) mitigasi struktural banjir secara selektif dengan
b) rawan bencana swabakar batubara, yang bertampalan dengan mempertimbangkan perwujudan kota spons.
badan air, badan jalan, jalur hijau, kawasan campuran, kawasan 3) Ketentuan khusus pada kawasan rawan bencana swabakar
ekosistem mangrove, kawasan fasilitas umum dan fasilitas sosial, batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, berupa
kawasan hutan lindung, kawasan infrastruktur perkotaan, kawasan pelarangan pengembangan baru industri manufaktur.
pembangkitan tenaga listrik, kawasan perdagangan dan jasa, 4) Ketentuan khusus kawasan rawan bencana sebagaimana
kawasan perlindungan setempat, kawasan pertahanan dan dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam peta dengan
keamanan, kawasan perumahan, kawasan peruntukan industri, tingkat ketelitian 1:25.000
kawasan tanaman pangan, kawasan transportasi, pemakaman,
rimba kota, dan taman hutan raya.
26
KETENTUAN KHUSUS RAWAN BENCANA … (2)
27
KETENTUAN KHUSUS KP2B (Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan)
Pasal 139
1) Ketentuan khusus pada kawasan KP2B
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 huruf b
bertampalan dengan kawasan pertanian.
2) Ketentuan khusus pada kawasan KP2B
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri
atas:
a) perlindungan terhadap kawasan pertanian
dari alih fungsi lahan;
b) penetapan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (LP2B) di dalam RDTR;
c) pengembangan melalui intensifikasi lahan
pertanian; dan
d) pengembangan infrastruktur pendukung
pertanian dan ekowisata.
3) Ketentuan khusus kawasan KP2B sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam peta
dengan tingkat ketelitian 1:25.000 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XIV yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden
ini.
28
KETENTUAN KHUSUS HOLDING ZONE
Ketentuan Peralihan mangrove, kawasan perlindungan setempat, rimba kota, taman kota, taman
kecamatan, taman kelurahan, taman kota, badan air.
Pasal 158 (2) Ketentuan khusus kawasan holding zone pada kawasan hutan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), berupa perubahan peruntukan dan/atau fungsi kawasan
(2) Pemanfaatan ruang pada kawasan hutan yang hutan menjadi peruntukan ruang yang bertampalan sebagaimana dimaksud pada
tercakup dalam Holding Zone sebagaimana dimaksud ayat (1) setelah ditetapkannya pelepasan kawasan hutan.
dalam Pasal 142 tetap berlaku sampai diterbitkannya (3) Ketentuan khusus kawasan holding zone pada kawasan hutan sebagaimana
keputusan/peraturan mengenai perubahan dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian 1:25.000
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVI yang merupakan bagian tidak
peruntukan dan/atau fungsi kawasan hutan. terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.
29
Ketentuan Khusus
Holding Zone