Anda di halaman 1dari 60

JAKARTA, 15 JUNI 2023

RAPAT KOORDINASI LINTAS SEKTOR


REVISI RTRW PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh:
Ir. Gabriel Triwibawa, M.Eng.Sc
Direktur Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Penyelenggaraan Penataan Ruang sebagai amanah
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti UU Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja Menjadi Undang Undang

Asas UU Nomor 6 Tahun 2023 Pasal 13: Penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha
meliputi
Pasal 2: UU CK diselenggarakan berdasarkan asas: 1) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR);
1) Pemerataan hak; 2) Persetujuan Lingkungan; dan
2) Kepastian hukum; 3) Persetujuan Bangunan Gedung.
3) Kemudahan berusaha;
4) Kebersamaan, dan
5) Kemandirian. Pasal 14: KKPR diberikan sebagai kesesuaian rencana lokasi kegiatan
dan/atau usaha dengan RDTR, dengan ketentuan:

Dengan tujuan antara lain untuk


peningkatan ekosistem investasi dan Pasal 15:
kegiatan berusaha Pemerintah Daerah yang belum menyusun dan
Pemerintah Daerah
yang sudah menyediakan RDTR, maka KKPR diberikan
Pasal 6: Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan menyusun dan melalui persetujuan dengan asas berjenjang
berusaha meliputi: menyediakan dan komplementer berdasarkan:
a. Penerapan perijinan berbasis risiko; RDTR • RTRW Nasional • RZ KSNT
b. Penyederhanaan persyaratan dasar • RTRW Provinsi • RZ KAW
Perizinan Berusaha; maka KKPR • RTRW • RTR
c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; diberikan melalui Kabupaten/Kota Pulau/Kepulauan
dan konfirmasi • RTR KSN
d. Penyederhanaan persyaratan investasi.

2
Menteri ATR/Kepala BPN telah Menetapkan 8 Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN
sebagai Turunan dari UU No.6/2023 dan PP No. 21/2021

1 2 3 4
sudah ditetapkan sudah ditetapkan sudah ditetapkan sudah ditetapkan
Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN
No. 10 Tahun 2021 No. 11 Tahun 2021 No. 13 Tahun 2021 No. 14 Tahun 2021
tentang Pedoman Penyusunan, tentang Tata Cara Penyusunan, PK, tentang Pelaksanaan Kesesuaian tentang Pedoman Penyusunan Basis Data
PK, & Revisi RTR Pulau/Kepulauan, Revisi, dan Penerbitan Persub RTRWP, Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) dan Penyajian Peta RTRW Provinsi,
RTR KSN, dan RDTR KPN RTRW Kab/Kota, dan RDTR dan Sinkronisasi Program Kabupaten, dan Kota, serta Peta RDTR
Pemanfaatan Ruang (SPPR) Kabupaten/Kota

5 6 7 8
sudah ditetapkan sudah ditetapkan sudah ditetapkan sudah ditetapkan
Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN
Permen ATR/KBPN
No. 22 Tahun 2021 No. 9 Tahun 2022 No. 14 Tahun 2022
No. 5 Tahun 2022
tentang Pendidikan & Pelatihan Bidang tentang Perubahan Atas Perubahan tentang Penyediaan dan Pemanfaatan
tentang Tata Cara Pengintegrasian Kajian
Penataan Ruang & Pembinaan Profesi Permen ATR/KBPN No.15 Tahun 2021 Ruang Terbuka Hijau
Lingkungan Hidup Strategis Dalam
Perencana Tata Ruang tentang Koordinasi Penyelenggaraan
Penyusunan Rencana Tata Ruang
Penataan Ruang

3
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Terobosan Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut

‘One Spatial Planning Policy’


Satu Produk Rencana Tata Ruang

Ruang
Udara

PP No. 21 Tahun 2021


Ruang
telah mengatur
Darat
pengintegrasian
muatan teknis
ruang laut menjadi Ruang
satu produk rencana Laut
tata ruang.

Ruang
Dalam
Bumi Penataan ruang meliputi ruang darat, ruang laut, dan
ruang udara, termasuk ruang dalam bumi sebagai satu
PP No. 21/2021: Pasal 5 dan Pasal 7 kesatuan (satu dokumen penataan ruang). Pengelolaan
sumber daya ruang laut dan ruang udara diatur dengan
UU tersendiri.
4
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Integrasi RTR Wilayah Darat dan Laut/Perairan di Masa Transisi


Diintegrasikan ke dalam …
Ditetapkan melalui Peraturan
RTRL Maks. 2 tahun sejak PP berlaku RTRWN
Pemerintah
Skala 1:1.000.000

Diintegrasikan ke dalam …
Ditetapkan melalui Perda
RZWP-3-K Maks. 18 bulan sejak PP berlaku RTRW Provinsi
Skala 1:250.000

Diintegrasikan ke dalam …
Ditetapkan melalui
RZ KSN Maks. 2 tahun sejak PP berlaku RTR KSN Perpres
Skala 1:50.000 (atau 1:25.000 untuk
kawasan perkotaan)

Pasal 245:
Terhadap dokumen perencanaan ruang laut, pengintegrasian ke dalam RTR dilakukan dengan ketentuan:
a. RTRL diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
b. RZWP-3-K diintegrasikan ke dalam rencana tata ruang wilayah provinsi;
c. RZ KSN diintegrasikan ke dalam RTR KSN; dan
d. RZ KSNT berupa PPKT diintegrasikan kedalam RTR KSN dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan negara.

UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2),
(5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK.

PP No. 21/2021: Pasal 10 ayat (2), Pasal 13 ayat (2), Pasal 11 ayat (5), Pasal 15 ayat (5), Pasal 28 ayat (2), Pasal 35 ayat (5) dan (6), Pasal 246 ayat (4), (5), dan (6).
5
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Surat Arahan Integrasi RZWP3K ke dalam RTRW Provinsi

6
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Ketentuan Muatan RTR yang Diintegrasikan pada Pembahasan Lintas Sektor

Pasal 63 PP No. 21/2021:


Pembahasan lintas sektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) huruf d, dilaksanakan untuk mengintegrasikan program/kegiatan sektor,
kegiatan yang bersifat strategis nasional, Batas Daerah, garis pantai, dan Kawasan Hutan.

Batas Daerah
Garis Pantai
PP No. 21/2021 Pasal 64, 78, dan 87
Pengintegrasian menggunakan batas daerah PP No. 21/2021 Pasal 65, 79, 88 Pengintegrasian menggunakan
yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.* batas garis pantai dalam Peta RBI termutakhir dan telah
ditetapkan oleh BIG.
*Berdasarkan PP No. 43/2021, penetapan
seluruh Batas Daerah dilakukan dalam waktu Apabila terdapat perbedaan dengan kebutuhan RTR dan/atau
paling lama 5 bulan (+1 bulan) setelah PP No. kepentingan HAT, maka Persetujuan Substansi oleh Menteri
43/2021 terbit. mencantumkan:
• Garis pantai dalam Peta RBI, dan
Kawasan Hutan • Garis pantai sesuai kebutuhan yang digambarkan dengan
simbol atau warna khusus
PP No. 21/2021 Pasal 66, 80, 89
Pengintegrasian menggunakan: Penyelesaian ketidaksesuaian antara garis pantai dan HAT/HPL
• Delineasi kawasan hutan termutakhir yang ditetapkan oleh Menteri LHK, atau berdasarkan PP No.43/2021
• Delineasi kawasan hutan yang disepakati paling lama 10 hari sejak dimulainya pembahasan lintas sektor • Dalam hal terjadi dinamika perubahan garis pantai yang
menyebabkan ketidaksesuaian titik dasar dan garis pangkal di PPKT
Penyelesaian ketidaksesuaian antara Kawasan Hutan dengan RTRWP/RTRWK berdasarkan PP No.43/2021: dengan garis pantai peta RBI, titik dasar dan garis pangkal di PPKT
• dalam hal Kawasan Hutan ditetapkan lebih awal, dilakukan revisi RTRWP dan/atau RTRWK dengan tetap diakui dan berlaku, dan Pemerintah wajib memulihkan
mengacu pada Kawasan Hutan yang ditetapkan terakhir; kondisi fisik lahan menjadi daratan di PPKT.
• dalam hal RTRWP dan/atau RTRWK ditetapkan lebih awal, dilakukan tata batas dan pengukuhan • HAT dan/atau HPL yang ada di laut akibat dinamika perubahan
Kawasan Hutan dengan memperhatikan RTRWP dan/atau RTRWK. garis pantai, sebelum ditetapkannya unsur garis pantai dalam Peta
RBI pertama, HAT dan/atau HPL tetap diakui.

PP No. 21/2021: Pasal 63 7


1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Amanat Muatan Strategis dalam Evaluasi Rencana Tata Ruang

KEBIJAKAN STRATEGIS NASIONAL MITIGASI BENCANA


Informasi mengenai kesesuaian kebijakan yang bersifat strategis nasional Informasi data daerah rawan bencana, tipologi bencana,

1 yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan (RTRWN,


RPJMN, dan Proyek Strategis Nasional). informasi ini dilengkapi dengan 5 analisis mitigasi bencana antara lain yang meliputi:
1. Pemetaan kawasan lindung dan kawasan budidaya pada
jenis, penetapan lokasi, besaran/luasan kebijakan tersebut. kawasan rawan bencana tinggi
2. Peraturan zonasi pada kawasan rawan bencana tinggi

RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) BATAS DAERAH

2 Informasi mengenai luasan keseluruhan RTH, informasi ini dilengkapi


dengan besaran/luasan RTH dan penetapan lokasi RTH tersebut. 6 Pengintegrasian batas daerah menggunakan batas daerah
yang telah ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dalam negeri

GARIS PANTAI
PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN
Pengintegrasian garis pantai menggunakan unsur garis pantai
3 Informasi SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menetapkan
luasan kawasan hutan dan lokasi sebarannya, serta rencana alih fungsi
7 yang termuat dalam peta rupa bumi Indonesia termutakhir
dan telah ditetapkan oleh Badan yang menyelenggarakan
kawasan hutan. urusan pemerintahan di Indonesia

LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B)


4 Informasi luasan dan sebaran rencana sawah beririgasi teknis dan non
teknis dan luas Sawah beririgasi teknis

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2021
& PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2021 8
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Overview Penyelenggaraan Penataan dan Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Aspek
Perencanaan
Rencana Tata
Kegiatan bersifat strategis nasional
Ruang
yang tidak termuat di RTR

Rekomendasi KKPR Persetujuan KKPR Konfirmasi KKPR Aspek


Memerlukan analisis dan penilaian Diproses oleh sistem Pemanfaatan
Memerlukan analisis dan penilaian dokumen Rencana Tata
dokumen terbit dalam Terbit dalam 1 hari kerja
Terbit dalam 20 hari kerja Ruang
20 hari kerja

Persetujuan Persetujuan Perizinan Berusaha


Lingkungan Bangunan Gedung (PBG) Sektor

9
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Percepatan Penetapan RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota

Terobosan Penetapan 1 2 3 4 Penyampaian


Pengajuan Pembahasan
RTRW dalam PP No. Penyusunan RTRW
Ranperda RTRW di Ranperda RTRW
Ranperda RTRW
21/2021 Pasal 60 – 84: DPRD (Loket)

Dari Gubernur/Bupati/Wali Kota Gubernur/Bupati/Walikota DPRD Dari Gubernur/Bupati/Wali


Pemprov/Pemkab/Pemkot dan Perangkat Daerah
Jangka waktu penyusunan Prov/Kab/Kota, dan perangkat
terkait kepada DPRD Prov/Kab/Kota. Kota kepada Menteri ATR
daerah terkait
dan penetapan RTRW
dibatasi paling lama 18
Di dalamnya memuat:
bulan, terhitung sejak c. Validasi dokumen
a. Pengaturan Maks. 10 hari kerja
pelaksanaan penyusunan kajian lingkungan
wilayah perairan
hidup strategis dari
RTRW. pesisir
Menteri LHK*
(khusus untuk
Saat Ranperda RTRW RTRW Provinsi) d. Rekomendasi peta
b. BA pembahasan dasar dari BIG*
diajukan untuk ditetapkan,
dari Pemprov
validasi dokumen kajian (khusus untuk
lingkungan hidup strategis RTRW Maks.10 hari kerja *Mengintegrasikan
harus sudah tersedia. Kabupaten/ Kota) *Catatan: Jika tidak diterbitkan program/kegiatan sektor,
hingga batas waktu, maka
kegiatan yang bersifat strategis
dokumen yang diajukan oleh
Khusus untuk RTRW Prov., Pemda dianggap telah disetujui.
nasional, batas daerah, garis
materi teknis muatan pantai, dan kawasan hutan.
perairan pesisir yang
diintegrasikan harus sudah
mendapat persetujuan teknis 9 8 7 6 5 Pembahasan
Penetapan Persetujuan Penerbitan
dari Menteri KKP. Evaluasi
Persetujuan Lintas Sektor
Perda RTRW Ranperda RTRW Bersama
Khusus untuk RTRW Substansi (Persub) (Linsek)*
Kab/Kota, evaluasi Ranperda Mendagri (khusus untuk ATR, Pemprov/Pemkab/
Gubernur/Bupati/ Gubernur/Bupati/ Wali
RTRW sebelum penetapan RTRWP)/Gubernur (khusus Kota dan DPRD Prov. Menteri ATR Pemkot, DPRD, dan K/L/D
Wali Kota terkait
dilakukan oleh Gubernur. untuk RTRWK)

Maks. 2 bulan Maks. 20 hari kerja


PP No. 21/2021: Pasal 60-84
71
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Percepatan Penetapan RTRW


Percepatan Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota

Penetapan Perda Provinsi/Kabupaten/Kota oleh Gubernur/Bupati/Walikota


bersama DPRD dilaksanakan paling lama 2 bulan sejak mendapat Persub.

Jika Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota belum ditetapkan, maka penetapan


dilakukan oleh Gubernur/ Bupati/Walikota paling lama 3 bulan sejak mendapat
Persub.

Jika Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota belum ditetapkan, maka Menteri


menetapkan Peraturan Menteri paling lama 4 bulan sejak mendapatkan Persub yang
wajib ditindaklanjuti oleh Gubernur/Bupati/WaliKota dengan penetapan Perda
RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota.

Penetapan Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota, termasuk pengundangan Perda


dalam lembaran daerah oleh Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dilakukan
paling lama 15 hari sejak Peraturan Menteri ditetapkan.

11
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Upaya yang Telah Dilakukan oleh DJTR dalam Peningkatan Kualitas pada
Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang
Penyiapan 69 Database RDTR Oleh Bupati/Wali Kota Utilisasi Real Time Tata Ruang melalui Forum Penataan Ruang

Untuk meningkatkan kualitas RDTR, Dirjen Tata Ruang telah Untuk meningkatkan transparansi dalam penyusunan rencana tata ruang,
memerintahkan Bupati/Wali Kota untuk penyiapan 69 database RDTR, dilakukan utilisasi aplikasi Real Time Tata Ruang oleh Forum Penataan
yang dapat bekerja sama dengan ASPI, IAP, dan Kanwil/Kantah BPN di Ruang. Real Time Tata Ruang saat ini sedang dalam tahap
daerah. pengembangan.

12
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Surat Edaran
Menteri ATR/Ka. Menteri ATR/KBPN telah mengeluarkan Surat
Edaran No. PF.01/648/V/2021 pada tanggal 11 Mei
BPN : 2021 yang ditujukan untuk para Bupati dan Wali
Kota.
Percepatan
Surat Edaran ini diterbitkan untuk mendorong
Penetapan Pemerintah Daerah yang sudah memiliki
Persetujuan Substansi RTRW dan RDTR untuk
Rencana Tata Ruang segera menetapkan Perda RTRW dan Perkada
RDTR dengan ketentuan sebagai berikut:
yang Telah
Mendapatkan Surat • Penetapan Perda RTRW dalam jangka waktu 2
bulan sejak diterbitkan surat edaran
Persetujuan Substansi
• Penetapan Perkada RDTR dalam jangka
(Persub) waktu 1 bulan sejak diterbitkan surat edaran

• Apabila penetapan yang disebutkan di atas


belum dilaksanakan, maka RTRW dan RDTR
akan ditetapkan dengan Peraturan Menteri
ATR/KBPN sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

13
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Proses KKPR dalam Perizinan Berusaha


Proses Pengisian Perizinan Berusaha
Identitas Usaha
Proses Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
SUB-SISTEM
PELAYANAN Permohonan Perizinan
INFORMASI (SPI) Berusaha BARU Pelaku usaha
(Pemohon belum memiliki NIB) Self Declaration/ Automated Response
Melihat Informasi menginput
(Self Assessed) rencana usaha ATR/BPN: Wilayah Darat KKP: Wilayah Perairan/Laut
UMK
Cek Lokasi Kegiatan Berusaha
GISTARU KBLI 5 digit – MODUL dapat dijalankan
Satupeta.KKP risiko usaha
Pendaftaran/ KKPR
Cek Risiko HAK
Skala usaha Pembayaran
• KBLI-Risiko REGISTRASI AKSE
Koordinat PNBP
• NSPK Data Identitas
S Apakah RDTR Penilaian KKPR
Standar lokasi usaha
tersedia? (otomatis sistem)
• Negative Luas tanah
RDTR
INTERAKTIF
List Daerah/ Data Legalitas
yang dimohon Perizinan Berusaha
catatan Berlokasi di dalam
kekhususan Informasi Konfirmasi berbasis Risiko (KBLI
penguasaan KEK/KI/KP yang telah KKPR 3 digit):
tanah memiliki HPL? (by system)

▪ Kegiatan bersifat Non UMK ▪ Risiko rendah:


strategis nasional Pengecekan
Pengecekan RTR & Pertek**
Pertek** NIB sebagai legalitas
RTRWN
▪ Bank Tanah RTR KSN untuk
untuk Persetujuan KKPR
Persetujuan KKPR Persetujuan
▪ Kawasan/tanah yang
Permohonan Perizinan RTRWP
KKPR ▪ Risiko menengah
Berusaha TAMBAHAN RTRWK GISTARU (sementara manual)
(sementara manual) rendah:
akan diberikan HPL (RTRL, Satupeta. (by system)
(Pemohon telah memiliki NIB)
untuk kegiatan RZ KAW, KKP NIB + sertifikat standar
RZ KSN/T, ATR/BPN: Wilayah Darat (self declare)
strategis nasional RZWP3K) KKP: Wilayah Perairan/Laut
▪ Risiko menengah tinggi:
NIB + sertifikat standar
Hanya untuk Pemohon Badan Usaha*
▪ Risiko tinggi:
NIB + Izin
Termuat Penilaian berdasarkan asas Rekomendasi
KKPR
di RTR? penataan ruang & Pertek

*Untuk Pemohon non-Badan Usaha melalui Mekanisme Perizinan Non-Berusaha


PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135-143
**Pertek disampaikan paling lama 10 hari sejak pendaftaran/penerimaan PNBP UU CK: Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 UU CK 14
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Pendetailan Proses KKPR dalam Perizinan Berusaha dalam Permen KKPR

Pendaftaran Penilaian Dokumen Usulan KKPR Penerbitan KKPR

SISTEM OSS
MODUL KKPR KKPR dan PKKPR Berlaku dalam
jangka waktu 3 tahun
Apakah RDTR
tersedia dan Konfirmasi Penerbitan KKPR paling sedikit
terintegrasi dengan
Penilaian KKPR KKPR memuat:
Pendaftaran (otomatis sistem) (by system)
OSS? RDTR
INTERAKTIF
a. Lokasi kegiatan
Dokumen usulan kegiatan paling b. Luas lahan
KKKPR diterbitkan
sedikit dilengkapi dengan: Termasuk dalam 6 c. Jenis kegiatan pemanfaatan
paling lama 1 hari
kategori usaha ruang untuk KKKPR/jenis
sejak pembayaran
peruntukan pemanfaatan
a. koordinat lokasi yang dikecualikan? PNBP Perizinan
ruang untuk PKKPR (Kode
(polygon/titik/garis) KBLI 3 digit)
Berusaha
Penilaian berbasis
b. kebutuhan luas lahan d. Koefisien Dasar Bangunan
Kelengkapan Risiko
c. Informasi penguasaan tanah RTRWK Persetujuan e. Koefisien Lantai Bangunan
d. informasi jenis usaha (KBLI 5 RTRWP Pengecekan RTR & Pertek KKPR f. Ketentuan tata bangunan
RTR KSN
digit) RTR Pulau/Kep. untuk Persetujuan KKPR (by system) untuk KKKPR/indikasi
RTRWN (sementara manual oleh Menteri program pemanfaatan ruang
e. rencana jumlah lantai bangunan (RTRL, GISTARU
ATR/BPN melalui Dirjen Tata Ruang)
Satupeta.
f. rencana luas lantai bangunan RZ KAW, untuk PKKPR
RZ KSN/T, KKP PKKPR diterbitkan
g. rencana teknis bangunan RZWP3K) g. Persyaratan pelaksanaan
ATR/BPN: Wilayah Darat paling lama 20 hari
Pembayaran kegiatan pemanfaatan ruang.
dan/atau rencana induk KKP: Wilayah Perairan/Laut sejak pembayaran
kawasan* PNBP PNBP
h. rencana penggunaan air baku/air diperhatikan
bersih**
i. Surat keterangan berlokasi di Kantor Pertek Pertanahan
KI/KP/KEK*** (disampaikan paling lambat 10 hari
Pertanahan sejak pembayaran PNBP)

*khusus untuk permohonan PKKPR


**khusus untuk permohonan PKKPR yang kegiatan usahanya berdampak terhadap ketersediaan & kualitas air baku
***khusus untuk permohonan PKKPR untuk usulan lokasi usaha yang berada di dalam KI/KP/KEK, harus dilengkapi dengan surat keterangan dari pengelola
kawasan yang telah terdaftar sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU-an 15
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Fungsi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)

Fungsi KKPR Awal Data/Informasi Penguasaan


dan Perolehan Tanah

Pertimbangan
Acuan Acuan
Pemanfaatan Ruang Administrasi Pertanahan Penerbitan KKPR Hak Atas Tanah (HAT)

Di satu lokasi yang sama, hanya boleh terbit maksimal 2


KKPR, yang terdiri atas:
• 1 KKPR untuk perolehan tanah, dan
• 1 KKPR untuk pemilik tanah.

Pasal 176 UU CK, angka 10 Pasal 402 A UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi serta Daerah Kabupaten/Kota
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah harus dibaca dan dimaknai sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang
tentang Cipta Kerja.
16
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Terobosan Kelembagaan Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah


Forum Penataan Ruang - Inklusivitas Penyelenggaraan Penataan Ruang
Peran Forum Penataan Ruang dalam Keanggotaan Forum Penataan Ruang
Pemanfaatan Ruang dan Perbaikan Kualitas RTR
Pasal 238 PP No. 21/2021:
1 Memberikan Rekomendasi dalam rangka (1) Anggota Forum Penataan Ruang sebagaimana
Peninjauan Kembali RDTR Lebih dari 1 Kali dimaksud dalam Pasal 237 ayat (1) di pusat terdiri
dalam 5 Tahun atas perwakilan dari K/L terkait Penataan Ruang,
Pasal 93 PP No. 21/2021 asosiasi profesi, asosiasi akademisi, dan tokoh
2
Masyarakat.
Memberikan Pertimbangan untuk Persetujuan
KKPR Untuk Kegiatan Berusaha dan kegiatan
(2) Anggota Forum Penataan Ruang sebagaimana
Nonberusaha dimaksud dalam Pasal 237 ayat (1) di daerah
Pasal 113 dan Pasal 129 PP No. 21/2021 terdiri atas perangkat daerah, asosiasi profesi,
asosiasi akademisi, dan tokoh masyarakat.
3 Memberikan Fasilitasi Penyelesaian Sengketa (3) Keanggotaan forum di pusat dan daerah yang
Perangkat Penataan Ruang terdiri atas asosiasi profesi, asosiasi akademisi,
Daerah Tokoh Pasal 208 PP No. 21/2021 dan tokoh Masyarakat sebagaimana dimaksud
Instansi Masyarakat
pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan
Pertanahan
Menteri.

Ketentuan Peralihan Terkait Forum


Selambatnya November 2022 Kepala Daerah harus mengubah
Pasal 246 ayat (1) huruf g. TKPRD menjadi FPR (Pasal II angka 1 huruf a)

TKPRD yang dibentuk oleh Gubernur/


Asosiasi Bupati/Wali Kota tetap melaksanakan tugas, Selambatnya Mei 2023 Kepala Daerah yang telah membentuk
Asosiasi
Profesi fungsi dan wewenang sampai kenanggotaan FPR harus menyesuaikan bentuk FPR dengan Permen 9/2022
Akademisi
Forum Penataan Ruang di daerah dibentuk (Pasal II angka 1 huruf b)
PP No. 21/2021: Pasal 93 ayat (3), Pasal 113 ayat (3), Pasal
129 ayat (3), Pasal 208, Pasal 237 - 239

UU CK: Penjelasan UU CK 17
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Aplikasi Real Time dalam Memudahkan Mekanisme Forum Penataan Ruang


PP No. 21 Tahun 2021 Pasal 93 ayat (3):
Peninjauan kembali Perkada Kabupaten/Kota tentang RDTR akibat adanya perubahan kebijakan nasional yang bersifat strategis dapat direkomendasikan oleh
Forum Penataan Ruang berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri

Ya
Perda RDTR0 Dapat diproses
Permohonan Perizinan Berusaha
melalui OSS?

Contoh Analisis Tidak


Diizinkan Ditolak

Optimum Pelayanan Pelayanan Mall bisa dibangun di area


IGT0
Development Air Bersih Lalu Lintas Wali ini namun perlu dilakukan
1. IGT Penggunaan Tanah pelebaran Jl.
Ahli kota
2. IGT Topografi OPD
3. IGT Jaringan Jl. Pemutakhiran IGT
4. IGT Air Bersih Asosiasi Diizinkan
5. IGT Sektor Lainnya IGT1…n Keputusan Forum Profesi Akademisi
Ditolak

+ Perda RDTR1…n
Bersyarat
Pembangunan Dinamis
Citra Satelit Penerbitan Perizinan Berusaha Baru Forum
Basis Data
Drone Mapping
CCTV
Hasil Survey &
“ Real Time Tata Ruang akan menjadi tools utama
dalam rapat Forum pengambilan keputusan
Penelitian pemberian izin pembangunan sesuai dengan
azas pembangunan berkelanjutan

“ 18
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Transparansi Produk Tata Ruang melalui GISTARU

GISTARU Upaya yang Telah


Dilakukan oleh DJTR
GISTARU
(RTR ONLINE – RDTR INTERAKTIF) DJTR telah mengembangkan
Gistaru yang memuat produk
RTR (RDTR, RTRW, RTR KSN,
RTR Pulau/Kep., dan RTRWN),
340 RDTR yang telah dapat diakses oleh
(158 RDTR Konfirmasi KKPR publik.
telah terintegrasi dengan OSS)
Sistem Gistaru telah terintegrasi

Perizinan Berusaha
dengan sistem OSS-RBA.
Penerbitan KKPR telah dapat
34 RTRW Provinsi dilakukan melalui OSS-RBA.

489 RTRW Kabupaten/Kota DJTR juga telah mengembangkan


sistem informasi lainnya untuk
Persetujuan KKPR peningkatan transparansi dan
19 RTR KSN
kualitas penataan ruang (RTR
Builder, Peta Kerja Online,
7 RTR Pulau/Kepulauan Konsultasi Publik Online, Real
Time Tata Ruang, Big Data, dan
Protaru).
1 RTRWN

19
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Upaya yang Telah Dilakukan oleh DJTR dalam Peningkatan


Transparansi Produk Tata Ruang

GISTARU (RTR Online & RDTR Interaktif)

RTR Online RDTR Interaktif

RDTR Interaktif merupakan platform map viewer untuk seluruh produk RTR yang RDTR Interaktif merupakan platform map viewer RDTR yang memberikan informasi berupa
memberikan informasi berupa peta RTR yang telah ditetapkan, yang dilengkapi dengan peta RDTR yang telah ditetapkan, yang dilengkapi dengan ketentuan zonasi, intensitas
peruntukan ruang dan dokumen produk hukum penetapannya. pemanfaatan ruang, dan ketentuan tata bangunan.

1 2
Web viewer
3 peta RDTR
3
1 2
Web viewer
peta RTR
4

Link Download Keterangan terkait ketentuan zonasi, intensitas


Pilihan lokasi RTR yang Pilihan lokasi RDTR yang
Peruntukan ruang Produk hukum pemanfaatan ruang, dan ketentuan tata
ingin ditampilkan ingin ditampilkan
lokasi yang di-select penetapan RTR bangunan.

20
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Upaya yang Telah Dilakukan oleh DJTR dalam Peningkatan


Transparansi Produk Tata Ruang

GISTARU (RTR Online & RDTR Interaktif) yang Terintegrasi dengan OSS

GISTARU

RDTR dalam Gistaru


telah terintegrasi dengan sistem OSS, sehingga
proses penerbitan perizinan berusaha telah dapat
dilakukan dengan melihat kesesuaian usulan lokasi
kegiatan terhadap RDTR.

Usulan lokasi
kegiatan berusaha

158 RDTR telah terintegrasi


dengan OSS

*Data 13 Juni 2023

21
HASIL EVALUASI RANPERDA
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
KONSTELASI WILAYAH
1 PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI BALI
PULAU JAWA PROVINSI JAWA TIMUR

Batas wilayah
Utara : Laut Jawa
Timur : Provinsi Bali.
Selatan : Samudera Hindia
Barat : Provinsi Jawa Tengah

23
KRONOLOGIS PERSETUJUAN SUBSTANSI RTRW
2PROGRES DANJAWA
PROVINSI KRONOLOGIS
TIMUR REVISI RTRW PROVINSI BENGKULU

Berita Acara
Konsultasi Teknis I di
Kementerian ATR/BPN
Pembahasan dengan
Diskusi Kebijakan Validasi KLHS
19 April 2021 Forum Penataan Ruang
Peninjauan Kembalil dan Rencana 9 Februari 2023
Konsultasi Teknis II di 8 Agustus 2022
Perda 5 Tahun 2012 Kementerian ATR/BPN Sektoral
25 Agustus 2022 15 November 2022
tentang RTRW
Konsultasi Teknis III di
Provinsi Jawa Timur Kementerian ATR/BPN
BA Kesepakatan
2017 15 September 2022 Persetujuan Teknis antara Pemerintah
Konsultasi Teknis IV di Pengaturan Pesisir dari Provinsi Jawa Timur
Kementerian ATR/BPN Menteri KKP
27-28 Oktober 2022
dengan DPRD
Konsultasi Teknis V di 31 Oktober 2022 Provinsi Jawa Timur
Kementerian ATR/BPN 30 Januari 2023
19 April 2023

Rapat
Lintas
Sektor

Pemutakhiran terhadap Konsultasi Publik II BA Integrasi


Penyepakatan dengan 10 November 2022 Muatan RZWP3K
Wilayah Berbatasan ke dalam RTRWP
Bali : 18 Januari 2022 3 Februari 2023
Jawa Tengah: 30 Mei 2022
Rekomendasi
Peta Dasar
Perda 1 Tahun 2018
16 Desember 2022 Permohonan
tentang RZWP3K
Konsultasi Publik I
Provinsi Jawa Timur Persetujuan Substansi
22 September 2022
2018 05 Juni 2023

24
BUKTI FISIK KELENGKAPAN ADMINISTRASI PERSETUJUAN SUBSTANSI
3 PROVINSI JAWA TIMUR

PERTEK KKP BA BERBATASAN BA KONSULTASI PUBLIK 1 & 2 BA DENGAN DPRD

REKOMENDASI PETA PERMOHONAN


BA FPR PROVINSI DASAR VALIDASI KLHS BA INTEGRASI RTRWP PERSETUJUAN SUBSTANSI

25
KESEPAKATAN PETA RENCANA
4 RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
PETA STRUKTUR RUANG PETA POLA RUANG

Kesepakatan bertandatangan:
1) Bappeda
2) Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan
Cipta Karya
3) Dinas Pekerjaan Umum Bina
Marga
4) Dinas Pekerjaan Umum
Sumber Daya Air
5) Dinas Kelautan dan
PETA KAWASAN STRATEGIS PROVINSI
Perikanan
6) Dinas Energi Sumber Daya
Mineral
7) Dinas Perhubungan
8) Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan
9) Kanwil ATR/BPN Provinsi
Jawa Timur

26
PERSANDINGAN RENCANA STRUKTUR RUANG
65 RTRWN DENGAN REVISI RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
PP Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur
PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN
PKN tetap di Gerbangkertosusila dan Kota Malang, dengan
ada tambahan usulan PKW Kota Batu, Perkotaan Bangil dan
Perkotaan Jombang dan Perkotaan Krian) dan PKL untuk • Terdapat tambahan rencana jalan
pemerataan pertumbuhan wilayah di Jawa Timur tol baru, terutama di selatan Jatim.
• Jaringan Jalan Revisi RTRWP Jatim
Dinamika penambahan infrastruktur menyesuaikan dengan KM PUPR No
yang cukup signifikan di sektor 367 Tahun 2023.
transportasi, khususnya Pelabuhan, serta
perkembangan infrastruktur pembangkit
listrik, migas, bangunan SDA dan
prasarana lainnya.

• Terdapat perbedaan ruas jaringan kereta Tambahan rencana jaringan


Terdapat perbedaan substansi pemetaan, listrik dan migas yang
api, rencana double track di 4 jalur utara,
dimana jaringan transportasi (jalan) hanya menghubungkan ke pembangkit
tengah, blitar-kertosono, dan Surabaya-
termuat kewenangan nasional pada RTRWN. Jember-Banyuwangi listrik baru di beberapa daerah
Pada Revisi RTRWP Jatim telah mengacu pada • Pengembangan Jalur KA ke KEK JIIPE kepulauan
KM PUPR No 367 Tahun 2023, KM PUPR No 430 Gresik, dan jalur kereta gantung untuk
Tahun 2022 dan KepGub 188/210 Tahun 2023. pariwisata di Kota Batu
27
PERSANDINGAN RENCANA POLA RUANG RTRWN DENGAN
6
5 REVISI RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
PP Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur
PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN

Arahan RTRW untuk


Kegiatan Pariwisata,
Perikanan, dan
Pertambangan Sesuai
dengan RTRWN

Arahan RTRWN telah


diakomodir dalam muatan
RTRWP, yaitu sebagai
Pertanian, Pariwisata,
lndustri, Perikanan, Panas
Bumi, Pertambangan

Pola Ruang telah mengacu:


• Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6606/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 dan sumber
data BPKH Wilayah XI Yogyakarta.
• Lahan Baku Sawah SK 686/2019 2019, Lahan Sawah yang Dilindungi SK 1589/2021, Klarifikasi
LSD, dan BA Kesepakatan KP2B kabupaten/kota dengan Provinsi Jawa Timur.
• KM ESDM RI Nomor 92.K/MB.01/MEM.B/2022 (sebagai ketentuan khusus) 28
PERSANDINGAN RENCANA STRUKTUR RUANG PERDA RTRW
6
7 PROVINSI JAWA TIMUR NO. 5 TAHUN 2012 DENGAN REVISI
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
Perda RTRW Provinsi Jawa Timur No. 05 Tahun 2012 Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur

Usulan 4 PKW baru: (Kota • Penyesuaian Terminal Tipe A sesuai KM


Batu, Perkotaan Bangil dan Perhubungan 109/2019
Perkotaan Jombang dan • Penyesuaian Terminal Tipe B berdasarkan
Perkotaan Krian) data Dishub Prov. Jawa Timur

• Pengembangan double track 4 jalur KA


utama eksisting
• Pengembangan jalur KA JIIPE, Gresik
• Reaktivasi Jalur KA mati (indikasi program) Pemerataan pertumbuhan
wilayah P-3-K salah satunya
Penambahan Terminal barang Madiun dan dengan penetapan PKL
Terminal Barang Nganjuk (Dishub Jatim 2021). Arjasa di Sumenep

• Penyesuaian jalan tol, jalan nasional sesuai


Dasar Pelabuhan Perikanan: KM PUPR No 367 Tahun 2023; KM PUPR No
Kepmen KP No. 109/2021 tentang RIPPN dan 430 Tahun 2022 Terminal khusus mengacu data
• Jalan provinsi sesuai Kepgub Jatim
telah disinkronkan dengan Materi Teknis sistem Pelabuhan Dephub
188/2023 (website), dan dokumen MTPP.
Perairan Pesisir (MTPP)

• Penghapusan rencana Bandar Udara Blitar, Pelabuhan Laut, Pelabuhan ASDP, Terminal
Pengembangan Bandara Juanda di Lamongan Umum sesuai Kepmenhub 432 Tahun 2017 dan
• Penambahan bandar udara di Kab Pacitan, Kab Kediri, Surat Usulan Gubernur Jawa Timur Surat
Masalembo dan Kangean (Sumenep) Usulan Gubernur Jatim No 738 Tahun 2023
• perbaikan titik lokasi Bandar Udara Khusus Sipil kepada Ditjenhubla, dan Perpres 80/2019
Pagerungan; Bandar Udara Khusus Militer (Melik,
Pacitan, Raci); Bandar Udara Pengumpan Notohadinegoro
(Kab Jember). 29
PERSANDINGAN RENCANA STRUKTUR RUANG PERDA RTRW
6
7 PROVINSI JAWA TIMUR NO. 5 TAHUN 2012 DENGAN REVISI
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
Perda RTRW Provinsi Jawa Timur No. 05 Tahun 2012 Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur

Penambahan Rencana Jaringan &


infrastruktur Migas di darat dan WP-3-K
Menyesuaikan data data Geoportal
Kementerian ESDM, MTPP Jatim, dan
Perpres RTR KSN Gerbangkertasusila

Penambahan 2
infrastruktur pengelolaan
Limbah B3

Penyesuaian Infrastruktur SDA dari 7 Lokasi TPA Regional


Sumber mata air (Perda 5/2012) menjadi Perkotaan melayani
bangunan bendungan & waduk. beberapa Kabupaten/Kota

Penambahan Sistem Jaringan Telekomunikasi


Pengembangan jaringan SPAM Regional
berupa Jaringan Tetap (Kabel Bawah Laut, Jaringan
Perkotaan menjadi 8 jalur
Fiber Optic, Kabel Telekomunikasi Bawah Laut)

• Tambahan jaringan trasmisi listrik


• Tambahan Infrastruktur pembangkitan
listrik (gardu induk, pembangkit listrik)
• Sumber data: Geoportal Kementerian ESDM,
Rencana Pengembangan Jaringan Listrik
oleh PLN, serta MTPP Jatim 30
PERSANDINGAN RENCANA POLA RUANG PERDA RTRW
6
7 PROVINSI JAWA TIMUR NO. 5 TAHUN 2012 DENGAN REVISI
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
Perda RTRW Provinsi Jawa Timur No. 05 Tahun 2012 Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur
Terdapat Penyesuaian Kawasan Konservasi menjadi
Kawasan Pencadangan Konservasi, dikarenakan belum 1 Terdapat penyesuaian Pola Ruang berdasarkan perkembangan
wilayah serta hasil proyeksi kebutuhan ruang budidaya
terdapat SK Kawasan Konservasi
Terdapat penambahan
2 rencana pola ruang di
wilayah perairan
Terdapat penambahan pola ruang Kawasan
peruntukan industri dalam revisi RTRWP
hasil analisis eksisting persebaran KPI dan
sinkronisasi dengan Kab/kota

Terdapat perubahan kawasan


permukiman menyesuaikan dengan
hasil kajian materi teknis dan
sinkronisasi dengan kabupaten/kota

Revisi RTRWP Jawa Timur mengacu pada Keputusan Menteri


Kehutanan Nomor 6606/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 dan
sumber data BPKH Wilayah XI Yogyakarta.
31
PERSANDINGAN RENCANA POLA RUANG PERDA RTRW
6 PROVINSI JAWA TIMUR NO. 5 TAHUN 2012 DENGAN REVISI
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
Perda RTRW Provinsi Jawa Timur No. 05 - Terdapat penyesuaian
Selisih Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur
Tahun 2012 (Ha) nomenklatur sesuai
Kawasan Lindung Luas (Ha) Kawasan Lindung Luas (Ha) dengan Permen ATR 11
- - - Badan Air 19,271.60 dan 14 / 2021, sehingga
Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan
Hutan Lindung -39,591.66 333,690.45 klasifikasi pola ruang
373,282.11 Bawahannya
Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan
disesuaikan.
- - - 30.36 - Terdapat perbedaan
Bawahannya/Kawasan Ekosistem Mangrove
Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan updating Status Hutan
- - - 1.08
Bawahannya/Kawasan Pariwisata berdasarkan SK Kehutanan
Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan terbaru
- - - 178.26
Bawahannya/Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut (SK.6606/MENLHK-
Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan
- - - 148.06 PKTL/KUH/PLA.2/10/2021)
Bawahannya/Kawasan Perikanan
Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan - Terdapat selisih luasan
- - - 3.87 dikarenakan perbedaan
Bawahannya/Kawasan Transportasi
wilayah administrasi, saat
Kawasan Suaka Alam / Kawasan Pel 16,334.49 Kawasan Konservasi 248,774.75
232,440.26 ini wilayah administrasi
- - - Kawasan Konservasi/Kawasan Pariwisata 2.01 Jawa Timur sudah
- - - Kawasan Konservasi/Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut 50.55 menyesuaikan dengan
- - - Kawasan Konservasi/Kawasan Perikanan 9.37
Permendagri
- - - Kawasan Konservasi/Kawasan Transportasi 0.14
- - - Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut 203,444.33
- Penyesuaian terhadap
- - - Kawasan Lindung Geologi 711.67 Kondisi Eksisting, LBS
- - - Kawasan Ekosistem Mangrove 10,903.09 maupun LSD yang
berpengaruh terhadap
Luas Kawasan Pertanian
32
PERSANDINGAN RENCANA POLA RUANG PERDA RTRW
6 PROVINSI JAWA TIMUR NO. 5 TAHUN 2012 DENGAN REVISI
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
Perda RTRW Provinsi Jawa Timur No. 05 - Terdapat penyesuaian
Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur
Tahun 2012 Selisih (Ha) nomenklatur sesuai
Kawasan Budi Daya Luas (Ha) Kawasan Budi Daya Luas (Ha) dengan Permen ATR 11
Hutan Produksi 37,911.77 Kawasan Hutan Produksi 800,205.66 dan 14 / 2021, sehingga
762,293.89 klasifikasi pola ruang
- - - Kawasan Hutan Produksi/Kawasan Pariwisata 7.36 disesuaikan.
Kawasan Hutan Produksi/Kawasan Pencadangan - Terdapat perbedaan
- - - 81.55
Konservai di Laut updating Status Hutan
- - - Kawasan Hutan Produksi/Kawasan Perikanan 202.91 berdasarkan SK Kehutanan
- - - Kawasan Hutan Produksi/Kawasan Transportasi 6.32 terbaru
Hutan Rakyat 34,639.48Kawasan Perkebunan Rakyat 351,146.22 (SK.6606/MENLHK-
316,506.74
PKTL/KUH/PLA.2/10/2021)
Pertanian Pangan Lahan
-592,763.48Kawasan Pertanian 2,060,560.20 - Terdapat selisih luasan
Kering+Basah 2,653,323.68
dikarenakan perbedaan
Kawasan Tambak (Air Payau) 25,914.80 4,921,762.78 Kawasan Perikanan 4,947,677.58
wilayah administrasi, saat
- - - Kawasan Pergaraman 11,682.74
ini wilayah administrasi
- - - Kawasan Pertambangan dan Energi 68,267.94
Jawa Timur sudah
Kawasan Industri 48,550.40 49,016.44Kawasan Peruntukan Industri 97,566.84
menyesuaikan dengan
- - - Kawasan Pariwisata 6,156.17
Permendagri
Permukiman 448,433.24 Kawasan Permukiman 850,772.82 - Penyesuaian terhadap
402,339.58
- - - Kawasan Pembuangan Hasil Pengerukan di Laut 4,342,76 Kondisi Eksisting, LBS
- - - Kawasan Transportasi 55,343.71 maupun LSD yang
- - - Kawasan Pertahanan dan Keamanan 15,661.13 berpengaruh terhadap
TOTAL POLA RUANG 4,814,651.46 TOTAL POLA RUANG 10,086,901.48 Luas Kawasan Pertanian
33
PERSANDINGAN RENCANA POLA RUANG LAUT PERDA
6 RZWP3K PROVINSI JAWA TIMUR NO. 1 TAHUN 2018 DENGAN
REVISI RTRW PROVINSI JAWA TIMUR BAGIAN LAUT

Perda RZWP3K Provinsi Jawa Timur No. 01


Selisih Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur
Tahun 2018 - Terdapat penyesuaian
(Ha)
MTPP Luas (Ha) Laut Luas (Ha) Kawasan Konservasi
Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan berdasarkan SK
- - - 30.25
Bawahannya/Kawasan Ekosistem Mangrove Kawasan Konservasi
Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan - Penyesuaian Kawasan
- - - 1.08
Bawahannya/Kawasan Pariwisata Industri menjadi
Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan
- - - 176.82 Kawasan Transportasi
Bawahannya/Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut
berdasarkan fungsi
Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan
- - - 147.40 utama dari Kawasan
Bawahannya/Kawasan Perikanan
Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan - Penambahan beberapa
- - - 3.86 zona Dumping Area
Bawahannya/Kawasan Transportasi
Kawasan Konservasi Lainnya 16,789.72 428.94Kawasan Konservasi 17,218.66 - Penyesuaian Delineasi
- - - Kawasan Konservasi/Kawasan Pariwisata 2.01 dengan RZ KSNT
- - - Kawasan Konservasi/Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut 50.33
- - - Kawasan Konservasi/Kawasan Perikanan 9.35
- - - Kawasan Konservasi/Kawasan Pertanian 0.00
- - - Kawasan Konservasi/Kawasan Transportasi 0.14
Pencadangan/Indikasi Kawasan 203,689.8
-335.81Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut 203,354.00
Konservasi 1
Kawasan Pengelolaan Ekosistem
10,102.11 -69.32Kawasan Ekosistem Mangrove 10,032.79
Pesisir
Taman 470.98
34
PERSANDINGAN RENCANA POLA RUANG LAUT PERDA
6 RZWP3K PROVINSI JAWA TIMUR NO. 1 TAHUN 2018 DENGAN
REVISI RTRW PROVINSI JAWA TIMUR BAGIAN LAUT

Perda RZWP3K Provinsi Jawa Timur No. 01


Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur
Tahun 2018 Selisih (Ha) - Terdapat penyesuaian
Kawasan Budi Daya Luas (Ha) Kawasan Budi Daya Luas (Ha) Kawasan Konservasi
- - - Kawasan Hutan Produksi/Kawasan Pariwisata 7.33 berdasarkan SK
Kawasan Hutan Produksi/Kawasan Pencadangan Kawasan Konservasi
- - - 81.22
Konservai di Laut - Penyesuaian Kawasan
- - - Kawasan Hutan Produksi/Kawasan Perikanan 201.96 Industri menjadi
- - - Kawasan Hutan Produksi/Kawasan Transportasi 6.29
Kawasan Transportasi
Zona Perikanan Budidaya 310,308.23
-9,437.47Kawasan Perikanan 4,880,093.63 berdasarkan fungsi
Zona Perikanan Tangkap 4,579,222.87
utama dari Kawasan
Zona Pertambangan Mineral
18,377.66 - Penambahan beberapa
dan Batu Bara
377.31Kawasan Pertambangan dan Energi 68,027.85 zona Dumping Area
Zona Pertambangan Minyak
49,272.88 - Penyesuaian Delineasi
dan Gas Bumi
Zona Pengelolaan Energi 617.39 - - - dengan RZ KSNT
Zona Industri 10,355.79 -49.13Kawasan Peruntukan Industri 10,306.66
Zona Pariwisata 6,165.46 -26.39Kawasan Pariwisata 6,139.07
Zona Dumping Area 4,342.76 -11.3Kawasan Pembuangan Hasil Pengerukan di Laut 4,331,46 127 34
Zona Bandar Udara 2,658.25
Zona Pelabuhan Laut 44,112.29 -212.96Kawasan Transportasi 53,269.10 ∑ Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Perikanan
Zona Pelabuhan Perikanan 6,711.52 berdasarkan Perda Prov di Revisi RTRWP Jatim
Jatim 1/2018 tentang RZWP3K dan MTPP
- - - Kawasan Pertahanan dan Keamanan 15,661.13
Zona Fasilitas Umum 21.04 - -
TOTAL POLA RUANG 5,263,218.77 - TOTAL POLA RUANG 5,253,491.24
35
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
1 RTRWN
(PP No. 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional)

Lampiran II (sistem perkotaan nasional)


• PKN: Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila, Malang
• PKW : Probolinggo, Tuban, Kediri, Madiun, Banyuwangi, Jember, Blitar, Pamekasan,
Bojonegoro, Pacitan, Pasuruan, Trenggalek, Sumenep, Tulung Agung
Lampiran III (jalan bebas hambatan)
Sudah ditetapkan sebagai
Antar Kota: Dalam Kota: zona pertanian
1. Solo – Mantingan 1. Surabaya – Gempol Catatan:
2. Mantingan – Ngawi 2. Surabaya- Gresik Terdapat usulan PKW Batu, PKW Jombang, PKW
3. Ngawi – Kertosono 3. Waru (Aloha) – Wonokromo – Tanjung Bangil, dan PKW Krian
4. Kertosono – Kediri Perak; dan
5. Kertosono – Mojokerto 4. SS Waru – Bandar Juanda
6. Mojokerto – Surabaya 5. Bandara Juanda – Tanjung Perak
7. Surabaya – Madura (SERR).
8. Gempol – Pandaan
9. Pandaan – Malang
10. Krian – Legundi – Bunder
11. Bunder – Manyar
12. Gempol – Pasuruan
13. Pasuruan – Probolinggo
14. Probolinggo – Banyuwangi
15. Mojokerto – Gempol
16. Singosari – Batu
17. Malang - Kepanjen
36
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
1 RTRWN
(PP No. 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional)

Lampiran IV (Pelabuhan)
• Pelabuhan Utama: Tanjung Perak dalam satu system dengan Tanjung Bumi-Tanjung Bulu
Pandan, dan Tanjung Pakis (LIS)
• Pelabuhan Pengumpul: Tanjung Wangi, Gresik, Bawean, Pacitan, Probolinggo/Tanjung Catatan:
Tembaga • TerdapatSudahusulan peningkatan Pelabuhan
ditetapkan sebagai
Lampiran V (Bandar Udara) Probolinggo zona
(Pelabuhan
pertanian Pengumpul) menjadi
• Bandar Udara Pengumpul Primer: Juanda Pelabuhan Utama
• Bandar Udara Pengumpul Sekunder: Abdulrachman Saleh
Lampiran VA (Infrastruktur Pembangkit Tenaga Listrik)
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kota Surabaya
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Malang
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Pasuruan
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Gresik
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Tuban
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Jember
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Mojokerto
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Pamekasan
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Pacitan
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Probolinggo
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Ponorogo
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Banyuwangi
• Pembangkitan Tenaga Listrik di Kabupaten Bondowoso 37
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
1 RTRWN
(PP No. 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional)

Lampiran VIII (Kawasan Lindung): Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Iyang, Suaka Margasatwa Pulau
Bawean, Cagar Alam Pulau Nusa Barung, Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-Ungup, Cagar Alam Besowo Catatan:
Gadungan , Cagar Alam Ceding, Cagar Alam Curah Manis Sempolan I-VIII , Cagar Alam Goa Nglirip, Cagar Alam • Kawasan hutan masih perlu
Gunung Abang, Cagar Alam Janggangan Ronggojampi I, Cagar Alam Janggangan Ronggojampi II, Cagar AlamSudah ditetapkan dikonfirmasi
sebagai penggunaan data
Manggis Gadungan, Cagar Alam Pancur Ijen I, Cagar Alam Pancur Ijen II, Cagar Alam Pulau Noko, Cagar Alam Saobi, zonakawasan
pertanianhutan yang terupdate

Cagar Alam Pulau Sempu, Cagar Alam Watangan Puger I-VI, Cagar Alam Gunung Picis, Cagar Alam Gunung Sigogor,
Cagar Alam Pulau Bawean, Cagar Alam Pulau Nusa, Cagar Alam Sungi Kolbu Iyang Plateau, Taman Nasional Alas
Purwo, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Bromo Tengger-Semeru, Taman Nasional Meru Betiri, Taman
Hutan Rava R. Soeryo, Taman Wisata Alam Gunung Baung, Taman Wisata Alam Tretes, Taman Wisata Alam Kawah
Ijen Merapi Ungup-Ungup

Lampiran X (Kawasan Strategis Nasional):


1. Kawasan Perkotaan Gresik - Bangkalan - Mojokerto – Surabaya-Sidoarjo - Lamongan (Gerbangkertosusila)
2. Kawasan Kerajaan Majapahit Trowulan
3. Kawasan Perbatasan Negara di Laut Lepas (provinsi Nanggroe Aceh
4. Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan Nusa Tenggara Barat)

38
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
1 RTRWN
(PP No. 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional)

Lampiran VIII (Kawasan Andalan):


1. Kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan (gerbangkertosusila) sektor unggulan
pertanian, perikanan, industri, pariwisata, panas bumi, minyak dan gas bumi
2. Kawasan Malang dan Sekitarnya sektor unggulan pertanian, perikanan, industri, perkebunan, pariwisata,
Sudah ditetapkan sebagai
panas bumi zona pertanian
3. Kawasan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang sektor unggulan pertanian, industri, pertambangan, perkebunan,
pariwisata, perikanan, panas bumi.
4. Kawasan Turban-Bojonegoro sektor unggulan pariwisata, industri, perkebunan, pertanian, perikanan,
pertambangan, minyak dan gas bumi
5. Kawasan Kediri-Tulung Agung-Blitar sektor unggulan pertanian, perkebunan, industri, perikanan, pariwisata
6. Kawasan Situbondo-Bondowoso-Jember sektor unggulan perkebunan, pertanian, industri, pariwisata,
perikanan laut, panas bumi
7. Kawasan Madiun dan sekitarnya sektor unggulan pertanian, industri, perikanan, perkebunan, pariwisata,
panas bumi.
8. Kawasan Banyuwangi dan sekitarnya sektor unggulan perikanan, pertanian, panas bumi
9. Kawasan Madura dan Kepulauan sektor unggulan pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perikanan,
minyak dan gas bumi
10. Kawasan andalan laut Madura dan sekitarnya sektor unggulan perikanan, pertambangan, pariwisata, dan
minyak dan gas bumi.

39
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
2 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Perubahan Daftar
Proyek Strategis Nasional

Sektor Jalan dan Jembatan


• Jalan Tol Pandaan—Malang
• Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo
• Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi (Target Penyelesaian Tahun 2024 Ruas Jalan Tol Probolinggo—Besuki) Catatan:
• Jalan Tol Krian - Legundi - Bunder – Manyar • Perlusebagai
Sudah ditetapkan konfirmasi status dan fungsi
zona pertanian
• Pembangunan fly over dari dan menuju Terminal Teluk Lamong jalan fly over dari dan menuju
• Jalan Tol Ngawi—Kertosono—Kediri Terminal Teluk Lamong yang saat
Sektor Bandar Udara ini diakomodir sebagai jalan
• Bandar Udara Kediri khusus.
Sektor Kereta
• Kereta Api Jakarta – Surabaya
• Double Track Jawa Selatan
Sektor Bendungan dan Irigasi
• Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo
• Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro
• Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan
• Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek
• Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk
• Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek
• Bendungan Karangnongko (Jawa Tengah dan Jawa Timur) di Kabupaten Blora (Jawa Tengah) dan
Bojonegoro (Jawa Timur) 40
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
2 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Perubahan Daftar
Proyek Strategis Nasional

Sektor Air Bersih dan Sanitasi


• Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kabupaten Pasuruan
Sektor Energi
• Kilang Minyak Tuban (Ekspansi)
• Pengembagan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran—Tiung Biru Sudah ditetapkan sebagai
zona pertanian
• pengembangan Biofuel dari Metanol dan Etanol di Kabupaten Bojonegoro
Program Ketenagalistrikan
• Pembangunan Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian Komoditas Tembaga (PT Freeport Indonesia di Gresik)
Program Percepatan Pengembangan Wilayah yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Mengenai
Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan
• Percepatan Pengembangan Wilayah yag ditetapkan dalam Peraturan Presiden tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik—Bangkalan—Bojokerto—Surabaya—Sidoarjo—Lamongan—
kawasan Bromo—Tengger—Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan

41
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
3 Kepmen PUPR No. 430/KPTS/M/2022 tentang Penetapan Ruas Jalan Dalam Jaringan Jalan Catatan:
Primer Menurut Fungsinya sebagai Jalan Arteri Primer (JAP) dan Jalan Kolektor Primer • Terdapat JAP pada revisi RTRWP yang merupakan jalan JKP1pada
(JKP-1) Kepmen 430/2022, yaitu alan Gatot Subroto (Pacitan).
• Terdapat JKP-1 pada Kepmen 430 yang tidak tercantum pada
Raperda RTRW Provinsi Jawa Timur, antara lain: Jln. Gatot Subroto
Jalan Arteri Primer (JAP) (Pacitan) dan Lawean - Sukapura
Terdapat 251 ruas • Beberapa jaringan jalan nasional yang tidak terdaftarkan pada
Kepmen 367 atau Kepmen 430 namun tergambarkan pada data
Jalan Kolektor Primer-1 (JKP-1) spasial RTRW Provinsi, antara lain: Brumbun - P. Sine (JKP-1), Bts.
Terdapat 108 ruas Kab. Lamongan - Bts. Kab. Mojokerto, Bts. Kota Batu - Bts. Kab.
Sudah ditetapkan sebagai
Kediri, Jln. Teuku Umar (Kediri), Kwanyar-Bangkalan-Modung-
zona pertanian
Sampang, Jln. Hasanuddin (Kediri), Jln. Imam Bonjol (Kediri), Jln.
Letjen S. Parman (Kediri), Jln. M.T. Haryono (Kediri), Jln. Mayjen
Sungkono (Kediri), Jln. Brigjen Katamso (Kediri), Jln. Diponegoro
(Kediri) Jalan Lingkar Tuban II dan Jalan Lingkar Barat Kepanjen,
Talangagung, Nganjum terdaftarkan pada indikasi program.

4 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 109 Tahun 2019 Tentang Penetapan Lokasi
Terminal Penumpang Tipe A di Seluruh Wilayah Indonesia

Terminal Arjosari (Kota Malang), Terminal Arya Wiraraja (Kabupaten Sumenep), Terminal
Bangkalan (Kabupaten Bangkalan), Terminal Banyuangga (Kota Probolinggo), Terminal
Gayatri (Kabupaten Tulungagung), Terminal Kertonegoro (Kabupaten Ngawi), Terminal
Pacitan (Kabupaten Pacitan), Terminal Patria (Kota Blitar), Terminal Purboyo (Kota Madiun),
Terminal Selo Aji (Kabupaten Ponorogo), Terminal Tamanan (Kota Kediri),
Terminal Tawangalun (Kabupaten Jember), Terminal Surodakan (Kabupaten Trenggalek),
Terminal Rajekwesi (Kabupaten Bojonegoro), Terminal Pasuruan (Kabupaten Pasuruan),
Terminal Kambang Putih (Kabupaten Tuban), Terminal Sri Tanjung (Kabupaten Banyuwangi),
Terminal Osowilangun (Kota Surabaya), Terminal Purabaya (Kabupaten Sidoarjo)
42
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
5 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesa Nomor KP 432 Tahun 2017
tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional

Pelabuhan Sungai dan Danau:


• Kanirogo (Pengumpan)
• Binangun (Pengumpan)
• Ngraho (Pengumpan)
• Kepanjen (Pengumpan)
• Pakisaji (Pengumpan) Sudah ditetapkan sebagai
zona pertanian
• Bululawang (Pengumpan)
• Sumberpucung (Rencana Pengumpan)
• Karangkates (Rencana Pengumpan)
• Bangsal (Rencana Pengumpan)
• Mojosari (Rencana Pengumpan)
• Pungging (Rencana Pengumpan)
• Ngoro (Rencana Pengumpan)
• Gedeg (Pengumpan)
• Jetis (Pengumpul)
• Krain (Rencana Pengumpan)
• Porong (Rencana Pengumpan)
• Bojonegoro (Rencana Pengumpul)

43
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
6 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesa Nomor KP 432 Tahun 2017
tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional

Pelabuhan Utama:
• Pelabuhan Tanjung Pakis (Lamongan) Catatan: Terdapat usulan peningkatan atau penurunan status
• Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
• Pelabuhan Gersik (Gersik)
• Pelabuhan Tanjung Wangi (Bayuwangi) Sudah ditetapkan sebagai
zona pertanian
• Pelabuhan Pacitan (Pacitan)
• Pelabuhan Probolinggo (Probolinggo)
• Pelabuhan Kalbut (Situbondo)
• Pelabuhan Sapeken (Sumenep)
Pelabuhan Pengumpan Regional
Pelabuhan Telaga Biru (Bangkalan), Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi), Pelabuhan
Banyuwangi/Boom (Banyuwangi), Pelabuhan Bawean (Gresik), Pelabuhan Brondong
(Lamongan), Pelabuhan Branta (Pamekasan), Pelabuhan Pasuruan (PSampang),
Pelabuhan Taddan (Sampang), Pelabuhan Panarukan (Situbondo), Pelabuhan
Kalianget (Sumenep), Pelabuhan asuruan), Pelabuhan Sampang (Masalembo
(Sumenep), Pelabuhan Sapudi (Sumenep), Pelabuhan Kangean (Sumenep),
Pelabuhan Keramaian (Sumenep)
Pelabuhan Pengumpan Lokal
• Pelabuhan Pasean (Pamekasan)
• Pelabuhan Giliketapang (Probolinggo)
• Pelabuhan Glimandangin (Sampang)
• Pelabuhan Pulau Raas (Sumenep) 44
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL

No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi


6 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesa Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan
Nasional

Lampiran A-2 Rencana Lokasi Pelabuhan


Pelabuhan Pengumpan Regional:
Pelabuhan Prigi (Trenggalek)
Pelabuhan Pengumpan Lokal:
Pelabuhan Kamal (Bangkalan). Pelabuhan Nepa (Bangkalan), Pelabuhan Poleng (Bangkalan), Pelabuhan Sepulu
Sudah ditetapkan sebagai
(Bangkalan), Pelabuhan Ujung Piring (Pelabuhan), Pelabuhan Blimbing Sari (Banyuwangi), Pelabuhan Granjangan
zona pertanian
(Banyuwangi), Pelabuhan Muncar (Banyuwangi), Pelabuhan Pancer (Banyuwangi), Pelabuhan Camar (Gresik),
Pelabuhan Tambak (Gresik), Pelabuhan Jember (Jember), Pelabuhan Sendang Biru (Malang), Pelabuhan Grati
(Pasuruan), Pelabuhan Lekok (Pasuruan), Pelabuhan Kalibuntu (Probolinggo), Pelabuhan Paiton (Probolinggo),
Pelabuhan Tanlok (Sampang), Pelabuhan Besuki (Situbondo), Pelabuhan Jangkar (Situbondo), Pelabuhan Meimbo
(Situbondo), Pelabuhan Pasir Putih (Situbondo), Pelabuhan Ambunten (Sumenep), Pelabuhan Bintaro (Sumenep),
Pelabuhan Dungkek (Sumenep), Pelabuhan Gayam (Sumenep), Pelabuhan Gili Genting (Sumenep), Pelabuhan Giliraja
(Sumenep), Pelabuhan Giliyang (Sumenep), Pelabuhan Longos (Sumenep), Pelabuhan Masakambing (Sumenep),
Pelabuhan Nung Gunung (Sumenep), Pelabuhan Pagar Batu (Sumenep), Pelabuhan Pegerungan (Sumenep), Pelabuhan
Pasongsongan (Sumenep), Pelabuhan Pragaan (Sumenep), Pelabuhan Sepanjang (Sumenep), Pelabuhan Tanjung
Saronggi (Sumenep), Pelabuhan Sakala (Sumenep), Pelabuhan Jenu (Tuban), Pelabuhan Karang Agung (Tuban),
Pelabuhan Tanjung Awar-awar (Tuban), Pelabuhan Tuban (Tuban)

Lampiran A-3 Lokasi Terminal Umum


Terminal Manyar (Gresik) (Pelabuhan Gersik), Terminal Multipurpose Teluk Lamong (Surabaya) (Pelabuhan Tanjung
Perak), Terminal Socah (Bangkalan) (Pelabuhan Tanjung Perak), Terminal Tanjung Bulu Pandan (Bangkalan) (Pelabuhan
Tanjung Perak), Terminal Delta Artha Bahari Nusantara (Probolinggo) (Pelabuhan Probolinggo) 45
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
7 Terminal Khusus (https://simpel.dephub.go.id/tersustuks) Catatan:
• Pada website simpel.dephub terdapat 68 tersus dan TUKS (32 Tersus dan 36
Terdapat 68 terminal (32 tersus dan 36 TUKS di Provinsi Jatim TUKS) di Provinsi Jawa Timur,
• Pada RTRW Provinsi Jawa Timur terdapat 73 terminal khusus (tidak ada
keterangan TUKS)
• Pada Pertek RZWP3K terdapat total 106 terminal khusus dan TUKS (39 TUKS
dan 67 Terminal Khusus).
9 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesa Nomor KM Sudah ditetapkan sebagai
166 Tahun 2019 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. zona pertanian

Lokasi Bandar Udara Eksisting:


Pengumpul Primer: Juanda (Sidoarjo) Catatan:
Pengumpan: Abdul Rachman Saleh (Malang), Banyuwangi Terdapat usulan bandar udara baru, yakni:
(Banyuwangi), Trunojoyo (Sumenep), Notohadinegoro (Jember), 1. Bandar Udara Pacitan di Kabupaten Pacitan; dan
Harum Thohir (Gresik) 2. Bandar Udara Masalembo di Kabupaten Sumenep

Rencana Induk Nasional Bandar Udara


Pengumpul Primer: Juanda (Sidoarjo)
Pengumpul Sekunder: Abdul Rachman Saleh (Malang)
Pengumpan, Banyuwangi (Banyuwangi), Trunojoyo (Sumenep),
Notohadinegoro (Jember), Harum Thohir (Gresik), Pulau Kangean
(Sumenep) (Rencana), Kediri (Kediri) (Rencana)

46
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
10 Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)
PT. PLN 2021-2030
Lokasi PLTD Tahap 1: PLTD Giligenting, PLTD Ketapang, PLTD
Sapeken, PLTD Gili Iyang, PLTD Ra’as, PLTD Kangean, PLTD
Mandangin, PLTD Sapudi, PLTD Bawean
Catatan: Konfirmasi data terbaru
Terdapat gardu induk eksisting sejumlah 112 di Provinsi
Jawa Timur
Sudah ditetapkan sebagai
zona pertanian
Rencana Pembangunan pembangkit: 39 yang tediri dari
PLTD, PLTSa, PLTM, PLTS, PLTP, dan PS

Potensi pembangkit listrik: 56

47
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL

No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi


11 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2021 tentang Rencana
Induk Pelabuhan Perikanan Nasional (Rencana Tahun 2040)

Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN)


• Pelabuhan Brondong Kab Lamongan (PPN)
• Pelabuhan Prigi di Kab Trenggalek (PPN)

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sudah ditetapkan sebagai


Pelabuhan Bawean di Kab Gresik (PPI), Pelabuhan Campurejo di Kab Gresik (PP), Pelabuhan Banyusangkah di Kab
zona pertanian
Bangkalan (PP), Pelabuhan Cemplong di Kab Sampang (PP), Pelabuhan Ketapang di Kab Sampang (PP), Pelabuhan
Branta Pesisir di Kab Pamekasan (PP), Pelabuhan Pasongsongan di Kab Sumenep (PPI), Pelabuhan Lekok di Kab
Pasuruan (PPP), Pelabuhan Ngemplakrejo di Kota Pasuruan (PP), Pelabuhan Mayangan di Kota Probolinggo (PPP),
Pelabuhan Paiton di Kab Probolinggo (PPP), Pelabuhan Grajagan di Kab Banyuwangi (PP), Pelabuhan Muncar di
Kab Banyuwangi (PPP), Pelabuhan Pancer di Kab Banyuwangi (PP), Pelabuhan Puger di Kab Jember (PPP),
Pelabuhan Pondok dadap di Kab Malang (PPP), Pelabuhan Tambakrejo di Kab Blitar (PP), Pelabuhan Popoh di Kab
Tulungagung (PP), Pelabuhan Tamperan di Kab Pacitan (PPP)

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)


Pelabuhan Bulu di Kab Tuban (PP), Pelabuhan Karang Agung di Kab Tuban (PP), Pelabuhan Palang di Kab Tuban
(PP), Pelabuhan Weru Kab Lamongan (PP), Pelabuhan Randu Putih di Kab Probolinggo (PP), Pelabuhan Besuki di
Kab Situbondo (PP), Pelabuhan Panarukan di Kab Situbondo (PP), Pelabuhan Pondok Mimbo di Kab Situbondo
(PP), Pelabuhan Watu Ulo di Kab Jember (CP), Pelabuhan Tegalrejo di Kab Lumajang (CP), Pelabuhan Sine di Kab
Tulungagung (PP), Pelabuhan Tawang di Kab Pacitan (PP)
48
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KEBIJAKAN NASIONAL
No. Kebijakan Nasional Hasil Evaluasi
12 Keputusan Menteri Perhubungan 296 Tahun 2020 tentang Perubahan Keputusan Menteri Perhubungan No KP
2128 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional
Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Antarkota:
• Jalur ganda Lintas Utara (Cirebon—Semarang—Bojonegoro—Surabaya)
• Jalur ganda Lintas Selatan (Cirebon—Prupuk—Purwokerto—Kroya—Kutoarjo—Solo—Madiun—Surabaya)
• Jalur ganda Surabaya – Jember – Banyuwangi
• Jalur ganda Bangil – Malang – Blitar – Kertosono Catatan: Konfirmasi Rencana
• Peningkatan Kecepatan Jalur Kereta Api Lintas Utara Jawa Sidoarjo – Tulangan – Gununggangsir pengembangan KA Regional, KA
Sudah ditetapkan sebagai
Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Regional: Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Perkotaan, KA menuju Bandara
zona pertanian
Surabaya, Sidoarjo, Lamongan)
dan Pelabuhan, KA Cepat serta
Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Perkotaan: Surabaya, Malang
reaktivasi
Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api menghubungkan pusat kota dengan Bandara (Kota menuju
bandara): Juanda (Surabaya)
Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api menuju Pelabuhan: Tanjung Perak, Tuban, Teluk Lamongan
Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Cepat: Jakarta – Surabaya
Peningkatan Kapasitas Jaringan Kereta Api melalui pembangunan elektrifikasi jalur KA: Perkotaan Surabaya,
Cirebon – Semarang – Surabaya
Reaktivasi dan Peningkatan (Realisasi) Jalur KA:
• Jombang—Babat—Tuban
• Kalisat—Panarukan
• Madiun—Slahung dan Sidoharjo Tulangan—Tarik
• Mojokerto—Gunung Gangsir
• Sumber Pucung—Dampir
• Lumajang—Rambipuji
• Kamal—Pamekasan 49
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KAWASAN HUTAN
Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Tahun 2020 Kawasan Hutan dalam Revisi RTRW Provinsi Jawa
data KSP 2021 Timur

Sumber : Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Tahun 2020 data KSP 2021 (SK.6606/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021)
50
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KAWASAN HUTAN

Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Luas (ha) Selisih Luas SK Kawasan Peta Pola Ruang RTRWP Jawa Luas (ha)
Hutan Tahun 2020 data KSP 2021 Hutan dengan Pola Ruag Timur
A. Kawasan yang Memberikan Perlindungan 332.233,99 0 A. Kawasan yang Memberikan 332.233,99
terhadap Kawasan Bawahannya Perlindungan terhadap
Kawasan Bawahannya
A1. Kawasan Hutan Lindung 332.233,99

B. Kawasan Konservasi 231.551,26 1.009,55 B. Kawasan Konservasi 231.550,89


B1. Cagar Alam 4.744,80
B2. Kawasan Suaka Alam 1.009,18
B3. Suaka Margasatwa 24.901,47
B4. Taman Nasional 172.699,16
B5. Taman Nasional 28,79
(Perairan)
B6. Taman Wisata Alam 515,22
B7. Taman Hutan Raya 27.652,65
C. Kawasan Hutan Produksi 796.819,92 0 C. Kawasan Hutan Produksi 796.819,92

Grand Total 1.360.605,16 1.009,55 1.359.595,61

Catatan: Terdapat perbedaan luas Kawasan hutan karena perbedaan sumber data. Revisi RTRWP Jatim menggunakan data
SK.6606/MENLHK-PKTL/KUH/PLA/2/10/2021 Yang bersumber dari data BPKH XI
51
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KAWASAN HUTAN
Terdapat holding zone antara Kawasan hutan dengan wilayah perairan pesisir (Kawasan hutan diluar garis pantai), antara lain:

No. Holding zone Luas (Ha)


1 Kawasan Hutan Produksi / Kawasan Pariwisata 7,33
2 Kawasan Hutan Produksi / Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut 81,21
3 Kawasan Hutan Produksi / Kawasan Perikanan 202,06
4 Kawasan Hutan Produksi / Kawasan Transportasi 6,29
5 Kawasan Konservasi / Kawasan Pariwisata 2,00
6 Kawasan Konservasi / Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut 50,33
7 Kawasan Konservasi / Kawasan Perikanan 9,33
8 Kawasan Konservasi / Kawasan Transportasi 0,14
9 Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahannya / 30,23
Kawasan Ekosistem Mangrove
10 Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahannya / 1,08
Kawasan Pariwisata
11 Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahannya / 177,50
Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut
12 Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahannya / 147,44
Kawasan Perikanan
13 Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahannya / 3,86
Kawasan Transportasi
Grand Total 718,79
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7KAWASAN PERTANIAN
EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KP2B

Peta LSD Provinsi Jawa Timur Peta Kawasan Pertanian dan Overlay Ketentuan Khusus KP2B
(Kepmen ATR/BPN No. 1589/2021) dalam Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur
LSD KP2B
Kawasan Pertanian

LSD Provinsi Jawa Timur berdasarkan Kepmen ATR/BPN ▪ Kawasan Pertanian dalam Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur
No. 1589/2021) seluas 1.194.054,39 ha. seluas 2.060.554,13 ha
▪ KP2B dalam Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur seluas
1.089.345,22 ha
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7KAWASAN PERTANIAN
EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KP2B
No Kabupaten/Kota LSD (Kepmen Usulan Revisi Selisih SK Kawasan Kawasan Selisih KP2B dalam KP2B dalam KP2B dalam Perda RTRW yang LP2B
ATR/BPN No. SK LSD LSD dan Pertanian Pertanian Kawasan Perda RTRW Revisi RTRW Perda Berlaku dalam
1589/2021) (Data Maret Usulan dalam Perda dalam Revisi Pertanian Provinsi Provinsi RTRW Perda
2023) Revisi SK RTRW RTRW Kab/Kota LP2B Kab/
LSD Provinsi Provinsi Kota
1 Kabupaten Bangkalan 35.656,06 35.097,97 -558,09 101.121,29 87.130,49 -14.362,63 tidak diatur 35.667,45 - Perda No 10 Tahun 2009 30.002,00
2 Kabupaten Banyuwangi 66.816,36 59.865,78 -6.950,58 92.738,00 106.339,29 13.156,08 tidak diatur 58.072,62 61.841,00 Perda No 8 Tahun 2012*
3 Kabupaten Blitar 31.612,23 29.486,43 -2.125,80 126.693,19 73.970,37 -53.032,83 tidak diatur 36.508,72 28.403,32 Perda No 5 Tahun 2013*
4 Kabupaten Bojonegoro 93.054,38 86.711,32 -6.343,06 108.937,08 88.948,67 -20.367,09 tidak diatur 43.386,54 43.178,00 Perda No 5 Tahun 2021
5 Kabupaten Bondowoso 35.532,98 36.232,20 699,22 69.719,08 -2.865,41 tidak diatur 43.977,85 47.293,10 Perda No 12 Tahun
67.136,64 2011*
6 Kabupaten Gresik 39.939,40 38.545,45 -1.393,95 84.255,56 -16.235,07 tidak diatur 38.762,64 10.346,00 Perda No 81 Tahun 24.716,00
68.312,57 2011*
7 Kabupaten Jember 77.969,71 82.750,67 4.780,96 180.071,58 140.915,95 -39.746,89 tidak diatur 85.367,99 101.603,00 Perda No 5 Tahun 2015*
8 Kabupaten Jombang 42.493,92 41.290,77 -1.203,15 63.150,13 -9.305,57 tidak diatur 38.300,99 38.148,00 Perda No 10 Tahun 2021
54.073,68
9 Kabupaten Kediri 43.493,72 41.173,93 -2.319,79 99.062,80 -27.113,94 tidak diatur 41.893,79 42.291,00 Perda No 14 Tahun
72.253,75 2011*
10 Kabupaten Lamongan 98.481,92 93.924,01 -4.557,91 121.938,11 -24.127,05 tidak diatur 53.626,41 45.841,00 Perda No 3 Tahun 2021 45.841,00
98.229,67
11 Kabupaten Lumajang 28.302,81 27.876,79 -426,02 105.735,59 -42.949,04 tidak diatur 30.510,34 32.323,00 Perda No 2 Tahun 2013* 32.332,00
63.051,33
12 Kabupaten Madiun 30.662,61 29.239,25 -1.423,36 42.814,09 -1.001,18 tidak diatur 22.817,44 21.587,40 Perda No 9 Tahun 2011* 21.587,00
41.990,61
13 Kabupaten Magetan 24.696,15 24.284,07 -412,08 34.849,91 10.222,97 tidak diatur 31.985,25 19.084,00 Perda No 15 Tahun 19.084,00
45.264,38 2012*
14 Kabupaten Malang 44.368,79 40.759,79 -3.609,00 206.368,55 -90.071,92 tidak diatur 44.252,07 33.110,30 Perda No 3 Tahun 2010 45.888,00
114.969,24
15 Kabupaten Mojokerto 37.060,97 34.198,69 -2.862,28 43.830,43 -2.525,94 tidak diatur 26.705,58 27.535,00 Perda No 9 Tahun 2012* 27.535,00
41.480,34
16 Kabupaten Nganjuk 44.772,04 42.559,59 -2.212,45 57.863,14 -7.084,42 tidak diatur 27.616,61 27.542,00 Perda No 2 Tahun 2021
50.994,41
17 Kabupaten Ngawi 48.216,38 46.759,21 -1.457,17 70.474,07 -634,78 tidak diatur 45.848,00 41.523,00 Perda No 10 Tahun 2011 41.523,00
70.136,89
18 Kabupaten Pacitan 11.658,35 11.331,98 -326,37 80.603,48 -14.558,03 tidak diatur 10.285,96 13.033,00 Perda No 3 Tahun 2010
66.324,19
19 Kabupaten Pamekasan 25.332,09 24.976,86 -355,23 60.943,71 -5.200,33 tidak diatur 24.149,32 12.306,00 Perda No 16 Tahun
55.982,25 2012*
20 Kabupaten Pasuruan 31.753,65 29.714,66 -2.038,99 100.054,34 -38.103,52 tidak diatur 34.241,01 - Perda No 12 Tahun 2010
62.213,72
54
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7KAWASAN PERTANIAN
EVALUASI MUATAN STRATEGIS : KP2B
No Kabupaten/Kota LSD (Kepmen Usulan Revisi Selisih SK Kawasan Kawasan Selisih KP2B dalam KP2B dalam KP2B dalam Perda RTRW yang LP2B
ATR/BPN No. SK LSD LSD dan Pertanian Pertanian Kawasan Perda RTRW Revisi RTRW Perda Berlaku dalam
1589/2021) (Data Maret Usulan dalam Perda dalam Revisi Pertanian Provinsi Provinsi RTRW Perda
2023) Revisi SK RTRW RTRW Kab/Kota LP2B Kab/
LSD Provinsi Provinsi Kota
21 Kabupaten Ponorogo 34.600,82 33.892,30 -708,52 63.336,14 67.593,67 3.972,69 tidak diatur 33.389,65 25.000,00 Perda No 1 Tahun 2012
22 Kabupaten Probolinggo 39.344,67 37.982,07 -1.362,60 100.123,35 71.291,56 -28.914,84 tidak diatur 35.486,90 38.692,00 Perda No 3 Tahun 2011* 38.692,00
23 Kabupaten Sampang 31.603,11 29.947,62 -1.655,49 109.954,76 78.775,93 -31.514,98 tidak diatur 31.976,44 33.445,00 Perda No 7 Tahun 2012*
24 Kabupaten Sidoarjo 17.804,58 15.751,40 -2.053,18 23.979,28 9.840,27 -14.180,76 tidak diatur 7.020,86 - Perda No 9 Tahun 2009
25 Kabupaten Situbondo 32.325,35 31.573,07 -752,28 60.723,34 52.415,57 -8.529,22 tidak diatur 34.024,40 Perda No 9 Tahun 2013 30.032,00
26 Kabupaten Sumenep 35.479,01 34.866,59 -612,42 80.029,47 38.178,28 tidak diatur 60.377,72 20.860,20 Perda No 12 Tahun 20.860,00
118.714,91 2013*
27 Kabupaten Trenggalek 11.756,91 11.222,72 -534,19 57.779,34 -20.191,20 tidak diatur 15.576,60 12.785,00 Perda No 15 Tahun 12.785,00
37.746,70 2012*
28 Kabupaten Tuban 65.465,86 64.695,02 -770,84 101.142,00 10.988,26 tidak diatur 75.975,40 23.000,00 Perda No 12 Tahun
112.611,31 2020*
29 Kabupaten 23.740,52 22.521,80 -1.218,72 68.407,40 -34.657,74 tidak diatur 16.998,94 16.936,00 Perda No 4 Tahun 2023 26.000,00
Tulungagung 33.892,11
30 Kota Batu 684,4 641,98 -42,42 6.278,68 2.419,39 -3.869,49 tidak diatur 807,28 803,87 Perda No 7 Tahun 2022 1.252,00
31 Kota Blitar 933,9 802,53 -131,37 2.157,71 -1.853,36 tidak diatur 304,46 677 Perda No 12 Tahun
305,63 2011*
32 Kota Kediri 1.847,13 1.669,75 -177,38 4.472,60 2.079,89 -2.401,34 tidak diatur 1.733,16 500 Perda No 1 Tahun 2012* 509,95
33 Kota Madiun 973,08 475,99 -497,09 2.438,91 558,28 -1.882,99 tidak diatur 481,03 444 Perda No 6 Tahun 2011*
34 Kota Malang 1.012,04 413,37 -598,67 6.604,58 372,77 -6.233,38 tidak diatur 18,58 18,51 Perda No 6 Tahun 2022
35 Kota Mojokerto 354,66 217,17 -137,49 1.355,64 463,08 -894,52 tidak diatur 48,22 39 Perda No 3 Tahun 2023
36 Kota Pasuruan 983,46 452,81 -530,65 3.672,16 90,39 -3.582,15 tidak diatur 27,64 27,52 Perda No 1 Tahun 2022
37 Kota Probolinggo 2.069,97 1.687,02 -382,95 4.620,13 1.289,16 -3.334,97 tidak diatur 1.117,58 1.099,00 Perda No 1 Tahun 2020
38 Kota Surabaya 1.200,38 50,16 -1.150,22 18.118,46 375,06 -17.745,00 tidak diatur 3,78 - Perda No 12 Tahun 2014

Grand Total 1.194.054,39 1.145.642,79 -48.411,60 2.566.418,09 2.060.554,13 -512.553,29 1.017.549,73 1.089.345,22 821.315,22 418.638,95

55
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7 EVALUASI MUATAN STRATEGIS : MITIGASI BENCANA
Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Peta Kawasan Rawan Bencana Banjir Bandang Peta Kawasan Rawan Bencana Banjir
Dalam Revisi RTRWP Jawa Timur
Dalam Revisi RTRWP Jawa Timur Dalam Revisi RTRWP Jawa Timur

Sudah ditetapkan sebagai


zona pertanian
Sumber data
menggunakan BPBD
Provinsi Jawa Timur
Tahun 2022
Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi Peta Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor Peta Kawasan Rawan Bencana Peta Kawasan Rawan Bencana
Dalam Revisi RTRWP Jawa Timur Dalam Revisi RTRWP Jawa Timur Tsunami Likuefaksi

56
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7BATAS ADMINISTRASI
EVALUASI WILAYAH
MUATAN STRATEGIS: BATAS DAERAH

Peta Batas Administrasi Wilayah Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur


Batas dalam Provinsi yang belum Permendagri
Batas Dagri
Batas rev. RTRWP No. Batas Administrasi Dasar Hukum
Garis pantai (BIG) 1 Kab. Mojokerto - Kota Mojokerto BA Kesepakatan Kepala Daerah
a Kab. Kediri - Kota Kediri BA Kesepakatan Kepala Daerah
b Kab. Probolinggo - Kab. Situbondo Proses Permendagri
c Kab. Probolinggo - Kab. Jember Proses Permendagri
d Kab. Bondowoso - Kab. Banyuwangi Proses Permendagri
e Kab. Gresik - Kota Surabaya Proses Permendagri
f Kab. Kediri - Kab. Malang Proses Permendagri
g Kab. Blitar - Kab. Malang Proses Permendagri

f b
a
c
d
g
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7BATAS ADMINISTRASI
EVALUASI WILAYAH
MUATAN STRATEGIS: BATAS DAERAH
Batas dalam Provinsi Batas luar Provinsi

No. Batas Daerah Dasar Hukum


1 Kab. Bojonegoro- Kab. Blora (Jawa Permendagri No.
tengah) 73/2007
2 Kab. Tuban- Kab. Rembang dan
Kab. Blora (Jawa Tengah)
3 Kab. Ngawi- Kab. Blora, Kab.
Grobogan, Kab. Sragen, Kab.
Karanganyar (Jawa Tengah)
4 Kab. Magetan- Kab. Karanganyar
dan Kab. Wonogiri (Jawa Tengah)
5 Kab. Ponorogo- Kab. Wonogiri (Jawa
Tengah)
6 Kab. Pacitan- Kab. Wonogiri (Jawa
Tengah)
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR
7GARIS PANTAI
EVALUASI MUATAN STRATEGIS : GARIS PANTAI
Peta Garis Pantai Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur

Garis pantai

Garis Pantai yang digunakan dalam revisi RTRW Provinsi Timur adalah Garis Pantai BIG
Tahun 2021. Namun, terdapat perbedaan garis pantai dengan Kabupaten/Kota yang juga Peta revisi RTRW Provinsi telah mendapatkan rekomendasi Peta
telah mendapatkan rekomendasi peta dasar dari BIG dengan menggunakan garis pantai yang Dasar dari BIG pada tanggal 16 Desember 2022.
sama (Garis Pantai BIG Tahun 2021), karena update terhadap perubahan kondisi eksisting,
contoh reklamasi.
59

Anda mungkin juga menyukai