Anda di halaman 1dari 49

PERENCANAAN JETTY CRUDE PALM OIL (CPO)

PRECAST DI PERAIRAN TANJUNG PAKIS


LAMONGAN, JAWA TIMUR

JEFFWIRLAN STATOURENDA
3107 100 044
LATAR BELAKANG
Makin meningkatnya kebutuhan distribusi barang di
Indonesia
Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit
mentah merupakan penyumbang devisa negara
terbesar
Pada 2009, total ekspor CPO Indonesia sedikitnya 15
juta ton, namun total kapasitas pelabuhan hanya 8
juta ton (Fadil Hasan, Ketua Bidang Agroindustri
(Gapki))
Kalimantan belum mempunyai dermaga yang bisa
menampung kapal-kapal besar
MENGAPA LAMONGAN?

Dinilai menjadi lokasi yang cukup strategis


Terletak di pantai utara Jawa
Sistem manajemen bagus
Masih terdapat banyak lahan kosong
LOKASI
Lokasi perencanaan tugas akhir ini berada pada posisi
11225.0811 BT dan 652.4216LS, atau berada pada
Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten
Lamongan, Propinsi Jawa Timur.

Lokasi Studi LOKASI PROYEK

Gambar 1.1 - Lokasi Studi


( Sumber : Peta Jawa Timur )
kLokasi Studi

Gambar 1.2 Foto Satelit Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan,
Propinsi Jawa Timur
( Sumber : Google Map, 3 Januari 2012)
TUJUAN
Mampu melakukan evaluasi layout dermaga
Mampu merencanakan detail struktur jetty crude
palm oil
Menentukan dan menyusun metode pelaksanaan
yang efektif
Melakukan perhitungan rencana anggaran biaya
(RAB) yang dibutuhkan
LINGKUP PEKERJAAN
Evaluasi layout perairan dan dermaga
Perhitungan kebutuhan fender dan boulder
Perhitungan struktur dermaga
Perhitungan precast
Metode pelaksanaan
Analisis biaya
Gambar 1.3 Layout dermaga
(sumber: LPPM ITS)
METODOLOGI
Pendahuluan Mempelajari latar belakang

Mempelajari dasar teori, konsep, dan perumusan


Studi Literatur yang dipakai dalam perencanaan

1. Data Topografi dan bathymetri


2. Data Pasang Surut
3. Data Arus
Pengumpulan Data dan 4. Data Angin
analisa 5 .Data Tanah

1. Evaluasi layout perairan


2.Evaluasi layout dermaga
Evaluasi Layout

1. Peraturan yang digunakan


2.Kriteria kapal rencana
3.Kualitas bahan dan material
Kriteria Perencanaan
4.Pembebanan
Dermaga
5.Perhitungan fender dan boulder

1. Perencanaan layout pembalokan


2.Evaluasi layout dermaga
Evaluasi Layout

1. Peraturan yang digunakan


2.Kriteria kapal rencana
3.Kualitas bahan dan material
Kriteria Perencanaan
4.Pembebanan
Dermaga
5.Perhitungan fender dan boulder

1. Perencanaan layout pembalokan


2. Perhitungan beban
Perencanaan Struktur 3. Analisa Struktur
Dermaga & Trestle 4. Perencanaan penulangan
5.Perhitungan Precast
6.Perencanaan Pondasi
7. Detail gambar

Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pembangunan dermaga

1. Harga material dan upah


Perhitungan RAB 2. Volume pekerjaan
3. Analisa harga satuan
4. Rencana Anggaran Biaya

1.Kesimpulan perencanaan
Penutup
2.Lampiran-lampiran
PETA BATHYMETRI
DATA ARUS

Data Arus saat Neap Tide Data Arus saat Spring Tide
DATA PASANG SURUT
PASANG SURUT PERAIRAN TANJUNG PAKIS, PACIRAN LAMONGAN
JAWA TIMUR (TANGGAL 22 MARET - 20 APRIL 2004)

25

HWS
20
TINGGI AIR (dm)

15

Tidal Range = 2,2 m


10
MSL

0
LWS
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
TANGGAL PENGAMATAN

Peta Grafik Pasang Surut


DATA ANGIN

Wind Rose di Perairan Tanjung Pakis


DATA GELOMBANG

Frekuensi Kejadian
Arah Hso (m)
(%) Hari/Tahun
0.90 1.71 6.24
1.20 1.29 4.71
BL 1.50 1.08 3.94
2.00 0.54 1.97
2.50 0.13 0.47
0.60 3.42 12.48
0.90 1.42 5.18
U 1.20 0.63 2.30
1.50 0.38 1.39
2.00 0.08 0.29
0.20 2.25 8.21
0.40 1.00 3.65
TL 0.60 0.54 1.97
1.00 0.38 1.39
1.40 0.33 1.20
Sumber : Hasil Perhitungan

Frekuensi kejadian gelombang


DATA TANAH

Data tanah yang dipergunakan diperoleh dari


pekerjaan soil investigasi yang dilakukan di
perairan Tanjung Pakis Lamongan.
Dari hasil bor dan SPT yang dilakukan, diketahui
bahwa lapisan tanah di lokasi dermaga dari
kedalaman 30-60 meter didominasi oleh batu
kapur.
Nilai SPT rata-rata lapisan tanah di Tanjung Pakis
adalah 80.
DATA TANAH

Stratigrafi Tanah di Lokasi Proyek


KAPAL RENCANA
DWT : 80.000
Loa : 255 m
Draft : -14.9 m
Height : 19.5 m
Width : 38.3 m

Kapal CPO 80000 DWT


KUALITAS MATERIAL
EVALUASI LAYOUT
Kebutuhan panjang kolam dermaga
Evaluasi Lay Out Perairan
Panjang kolam = 1.25 LOA
Kebutuhan areal penjangkaran (anchorage area) = 1.25 x 255 = 318,7 m ~ 350 m
Untuk area penjangkaran diasumsikan berada pada
kondisi baik, sehingga Kebutuhan lebar kolam dermaga
Luas = LOA + 6d = 255 + 6 x 14,9 Dermaga adalah dermaga bebas, sehingga:
= 344,4 m ~ 350 m Lebar kolam = 1.25 B =1.25 x 38,3
= 47.8 m ~ 50 m
Kebutuhan lebar alur (entrance channel) Kedalaman perairan
Di asumsikan kapal sering berpapasan sehingga:
D = 1.1 Draft
Lebar = 2 LOA = 2 x 255
D = 1.1 x 14.9m
= 510 m
D = 16.39 16.5 m

Kebutuhan panjang alur (stopping distance)


Kapal dengan kecepatan 5 knot, sehingga:
Panjang alur = 1 LOA = 1 x 255
= 255 m ~ 300 m

Kebutuhan kolam putar (Turning basin)


Direncanakan kapal bermanuver dengan dipandu,
maka:
Kolam = 2 LOA = 2 x 255 = 510 m
EVALUASI LAYOUT
Elevasi permukaan dermaga
Evaluasi Lay Out Dermaga
Elevasi dermaga dihitung pada saat air pasang
Panjang dermaga
dengan perumusan:
Panjang demaga ini dievaluasi dengan rumus
El = beda pasang surut + (0.5m 1.5 m)
berikut:
Dimana:
Lp = n.Loa + (n-1) 15 + 50
Beda pasang surut = 2.2 m (berdasarkan
= 2x255 + 15 + 50
pencatatan pasang surut di perairan Tanjung
= 575 m 580 m
Pakis Lamongan), maka Elevasi yang
dibutuhkan = 2.2 + 1.5 = 3.7 m.
Lebar dermaga
Lebar dermaga ini dievaluasi dengan ketentuan-
ketentuan berkut: el.dermaga +3.7 mlws
Lebar Tepi Dermaga =2m
1.5 m
Jari-jari perputaran truk = 20 m
Parkir kendaraan = 10 m
Maka kebutuhan lebar dermaga =
beda pasang-surut
2+20+10+2 2.20 m

= 34 m +0.00 mlws

Elevasi Dermaga
PEMBEBANAN
BEBAN VERTIKAL

1. Berat sendiri (qd)

Berat pelat = 0,4 x 2,9 = 1,16 t/m2

Berat Finishing(5 cm) = 0,05 x 2,9 = 0,145 t/m2

Total qd = 1,305 t/m2

2. Beba hidup merata

Keadaan normal:

Beban pangkalan = 5,0 t/m2

Beban air hujan (5cm) = 0,05 x 1 t/m3 = 0,05 t/m2

Total beban hidup untuk keadaan normal = 5,05 t/m2

Keadaan saat gempa:

Beban pangkalan = 50%x 5,0 t/m2 = 2,5 t/m2


PEMBEBANAN
3. Beban terpusat

Truk tangki

Konfigurasi Roda dan Beban Roda Truk Tanki


PEMBEBANAN
BEBAN HORIZONTAL

1. Beban tumbukan kapal

Ef = 59,58 ton-m

Fender Karet SCN 1100-E1.9 dengan data-data sebagai berikut :

Energi = 62,2 ton-m (> Ef = 59,58 ton-m)

Reaksi = 109,1 ton (sebagai gaya horizontal)

Diameter = 1,76 m

Tipe Baut = M36 270mm (8 buah)

Fender dipasang pada tiap portal dermaga


PEMBEBANAN
BEBAN HORIZONTAL

2.Beban tarikan kapal bobot kapal, arus, angin

Gaya tarik boulder (Pa) = 200 ton

Dalam kondisi kritis diambil = 45


= cos = 200 cos 45
H= 141,42 ton

Akibat arus

2 0,6 1,025 570,67 0,0842


= =
2 2 9,8

Pc= 12,1 ton

Akibat angin
2
3,082
= sin + cos = 0,8 1173 sin 0 + 176,18 cos 0
1600 1600

Pw= 0,83 ton


PEMBEBANAN
Jumlah gaya tarik akibat arus dan angin

= 12,1 t + 0,83 t

= 12,93 ton

Setelah dibandingkan dengan gaya tarik berdasarkan bobot kapal, maka untuk perencanaan dipilih
gaya tarik kapal 141,42 ton.

Berdasarkan besar gaya tarik kapal, maka dipilihlah boulder Type BR-200 dengan spesifikasi
berikut:
Boulder / Bollard (Type BR-200)
- Kapasitas tarik (T) = 200 ton
- Dimensi : A = 861 mm
B = 1240 mm
C = 1040 mm
D = 1047 mm
E = 560 mm
F = 900 mm
G = 403 mm
H = 172 mm
Boulder dipasang setiap jarak 19,5 m (jarak 3 portal).
PEMBEBANAN
3. Beban gempa

Beban gempa dihitung berdasarkan respon spektrum dinamis. Berikut adalah grafik respon
spektrum gempa untuk wilayah gempa 2.

Grafik Respon Spektrum dalam SAP 2000


KOMBINASI PEMBEBANAN
3. Beban gempa
Beban gempa dihitung berdasarkan respon spektrum dinamis. Berikut adalah
grafik respon spektrum gempa untuk wilayah gempa 2.

DL + LL
DL + LL + Fender
DL + LL + Boulder
DL + Truck
DL + 0,5 LL + Fx + 0,3 Fy
DL + 0.5 LL + Fy + 0,3 Fx
DESAIN DIMENSI STRUKTUR
Berikut ini adalah disain dimensi struktur dermaga :

Panjang dermaga : 580 m (2 blok @ 290 m)

Lebar dermaga : 34 m

Tebal Pelat : 40 cm

Balok Melintang : 80 x 120 cm

Balok Memanjang : 80 x 120 cm

Poer tiang ganda : 300x175x150 cm (Type I)

Poer tiang tunggal :170 x 170 x 120 cm (Type II)

Cover Beton (pelat) : 7,5 cm

(balok) : 8 cm

Diameter Tiang Pancang Baja : 101,6 cm

Tebal : 19 mm
BONGKAR MUAT
PEMBAGIAN BLOK
LAYOUT PEMBALOKAN

290
44 x 6,5
2
7,5

BALOK MELINTANG
80/120
7,5

POER TUNGGAL

34
170X170X120
7,5

BALOK MEMANJANG
80/120
7,5
2

6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 POER GANDA


2 2
300X175X120
BOULDER
BR 200 PLANK FENDER 100 x FENDER SCN
200 x 350 1100-E1.9

ARAH BERTAMBAT KAPAL


ANALISIS DENGAN SAP 2000
OUTPUT SAP 2000
Hasil kombinasi beban Balok Melintang

Hasil kombinasi beban Balok Memanjang


PENULANGAN PELAT
PENULANGAN BALOK

Dimensi Tumpuan Lapangan Samping Geser


Balok b h Tarik Tekan Tarik Tekan Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
(cm) (cm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Melintang 10455,2 5629,73 4021,23 2412,74 1206,37 603,18 D22 D22
80 120 13 7 5 3 6 3
N tul 100 150
D-32 D-32 D-32 D-32 D-16 D-16

Dimensi Tumpuan Lapangan Samping Geser


Balok b h Tarik Tekan Tarik Tekan Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
(cm) (cm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Memanjang 12867,9 6433,9 3216,9 2412,7 1608,4 603,18 D22 D22
80 120 16 8 4 3 8 3
N tul 100 150
D-32 D-32 D-32 D-32 D-16 D-16
PENULANGAN POER
PERHITUNGAN PELAT PRECAST

Type Di pa s a ng As pa s a ng
lx ly Loka s i
Pe l a t mm2 mm2
5,7 6,7 Ml x D 16 - 100 2010,62

5,7 6,7 -Mtx D 16 - 100 2010,62


A
5,7 6,7 Ml y D 16 - 100 2010,62

5,7 6,7 -Mty D 16 - 100 2010,62

Kemampuan angkat crane (10 ton)


Berat satu segmen pelat =5,7 x 6,7 x 0,2 x 2900
= 22,15 ton > 10 ton.
Agar elemen pelat dapat diangkut oleh crane :
pelat dibagi menjadi 7 segmen
@ 1 x 5,7 m.
Berat 1 elemen pelat:
5,7 X 1 X 0.2 X 2900 = 3,306 ton
3,108 ton < 10 ton (OK)
KONTROL MOMEN VS TULANGAN TERPASANG

pada saat penumpukan (umur 7 hari)


Diperoleh momen (M) terbesar ditumpuan: - 1766,64 kgm.

Tegangan yang bekerja akibat (M):


M 1766640
a = =
A h 2010,62 x 0,823 x 117
= 9,12 kg/mm2
= 912 kg/cm2 < 1850 kg/cm2(OK)

a 912
'b = =
n f 17,5 x 0,883 Momen kerja maksimum:

= 59,05 kg/cm2 < 75,07 kg/cm2 (OK) Mmax = A a h


= 20,1062 x 1850 x 0,823 x 11,7

= 3581,68 kg.m > 1766,64 kg.m (OK)


KONTROL MOMEN VS TULANGAN TERPASANG
pada saat pengangkatan

135cm 300cm 135cm

My = -My = 201.632 kg.m


Kontrol tulangan precast
Tegangan yang bekerja akibat (M):
M 2016320 Momen kerja maksimum:
a = =
A h 2010,62 x 0,823 x 117

= 1041,4 kg/cm2 < 1850 kg/cm2(OK)


Mmax = A a h
'b =
a
=
1041,4 = 20,1062 x 1850 x 0,823 x 11,7
nf 17,5 x 0,883
= 3581,68 kg.m > 201,632 kg.m (OK)
= 67,3 kg/cm2 < 75,07 kg/cm2(OK)
KONTROL MOMEN VS TULANGAN TERPASANG
pada saat menahan beton basah (umur 14 hari)

M = 1/8 q L2 + 1/4 P L
= 1/8 x 725 x 5,72 + 1/4 x 100 x 5,7
= 3086,90 kg.m
570cm

Tegangan yang bekerja akibat (M):

a =
M
= 3086900
A h 2010,62 x 0,823 x 117
Momen kerja maksimum:
= 1594,4 kg/cm2 < 1850 kg/cm2(OK)

'b =
a
=
1594,4 Mmax = A a h
n f 17,5 x 0,883
= 20,1062 x 1850 x 0,823 x 11,7
= 100,5 kg/cm2 < 101,64 kg/cm2(OK)

= 3581,68 kg.m > 3086,90 kg.m (OK)


Prosedur perencanaan precast untuk elemen-elemen struktur
dermaga yang lain, sama dengan prosedur pada precast pelat.
PERENCANAAN TIANG PANCANG

Type Type Combo Beban Rencana


Tiang Beban

P 5 -249575 kg

Tegak V3 5 5583,97 kg

M3 5 -165000 kg.m

P(tekan) 5 -327070 kg

P(tarik) 5 10601,82 kg
Miring
V3 5 -11549,9 kg

M3 5 -75817,7 kg.m

Defleksi
Tiang U 5 7,2 mm
KEBUTUHAN KEDALAMAN PONDASI
Grafik Data Dukung Tanah Vs kedalaman
0,0 500,0 1000,0 1500,0 2000,0
m 0 ton

10

20
Ql
Qs
30 tegak Tekan
miring Tekan
miring Tarik
40

50

60

Tiang tegak Tiang miring


Qu = 3 x P = 3 x 249,575 = 748,72 ton Tiang tekan
Kedalaman tiang adalah 34 m dari seabed Qu = 3 x P = 3 x 327,070 = 981,21 ton
atau -47.6 m LWS. Kedalaman tiang adalah 38 m dari seabed atau -51,6
m LWS.
Tiang tarik
Qu = 3 x P = 3 x 10,601 = 31,8 ton
Kedalaman tiang adalah 11 m dari seabed atau -24.6 m
LWS.
KONTROL KEKUATAN BAHAN
Tiang tegak
Kontrol gaya horizontal (Hu)
Untuk tiang dengan ujung tetap (fixed headed pile)
Hu = 2Mu / (e+Zf)
Hu = 2 x 453,324 / (16,7 + 8 ) = 906,648 / 24,7 = 36,7ton > Hmax = 5,58 ton
Kontrol tegangan
P M .y 249575 165000 x 0,508
= = =1552 kg/cm2 < 2400 kg/cm2 (OK)
A I 0,05951 0,00740
Kontrol momen
Mu = fy x Z
= 2400 x 14600
= 35040000 kg.cm
= 350,4 ton.m > 165 ton.m (OK!)
Kontrol kuat tekuk

= 2438 ton > 249,5 ton (OK!)


KALENDERING
Perumusan kalendering yang dipakai adalah Alfred Hiley Formula (1930).

TIANG TEGAK TIANG MIRING


27 mm 18 mm

STABILITAS TERHADAP FREKUENSI GELOMBANG


TIANG t KET
TEGAK OK
MIRING OK
METODE PELAKSANAAN

TULANGAN
PELAT OVERTOPING
PRACETAK
BALOK PRACETAK

POER PRACETAK
RENCANA ANGGARAN BIAYA

Rekapitulasi
No. Uraian Jumlah Total
1 Pekerjaan Persiapan Rp 87.600.000,00 Rp 87.600.000,00
2 Dermaga CPO Rp 509.963.234.655,62 Rp 509.963.234.655,62
3 Trestle Rp 439.722.896.086,52 Rp 439.722.896.086,52
Jumlah Total Rp 949.773.730.742,15
PPn 10% Rp 94.977.373.074,21
Total + PPn Rp 1.044.751.103.816,36
Jumlah Akhir (dibulatkan) Rp 1.044.751.103.817,00
Terbilang: Satu Triliyun Empat Puluh Empat Milyar Tujuh Ratus Lima Puluh Satu Juta Seratus Tiga Ribu
Delapan Ratus Tujug Belas Rupiah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai