Oleh:
Direktur Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I
Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
Outline Paparan
01 Amanat Kajian Lingkungan Hidup Strategis
dalam Peraturan Bidang Tata Ruang
06
Validasi KLHS dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
1 Amanat
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
dalam Peraturan Bidang Tata Ruang
Amanat KLHS dalam Peraturan Perundang-undangan
a. Belum adanya standar tata cara Alokasi anggaran yang terpisah antara
atau mekanisme validasi yang penyusunan RTR dengan penyusunan
seragam di setiap provinsi, baik dari dokumen KLHS dan seringkali tidak
sisi tahapan, jangka waktu, biaya, bersamaan waktunya mengakibatkan
maupun output validasi. proses integrasi membutuhkan waktu
yang lebih lama.
b. Penyusunan KLHS tidak
dikoordinasikan pemkab/kota atau
konsultan penyusun sejak awal
proses, sehingga tahapan dan
dokumen yang dihasilkan tidak
sesuai dengan standar dan
ketentuan.
Prinsip
Penyusunan KLHS
Tahapan Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS
Pembuatan dan Pelaksanaan Tahapan Penyusunan RTR (lampiran I)
(Pasal 5)
KLHS terintegrasi dalam
a. Pengkajian pengaruh materi muatan proses penyusunan RTR dan a. Persiapan;
RTR terhadap kondisi Lingkungan dilaksanakan secara timbal
b. Pengumpulan data dan
balik antara perumusan
Hidup; materi muatan RTR dan informasi;
b. Perumusan alternatif penyempurnaan materi muatan KLHS (Pasal 2) c. Pengolahan data dan analisis;
materi muatan RTR; dan d. Perumusan konsepsi RTR; dan
c. Penyusunan rekomendasi perbaikan e. Penyusunan rancangan
materi muatan RTR yang peraturan perundang-undangan
mengintegrasikan prinsip
tentang RTR.
Pembangunan Berkelanjutan (PB).
Tahap Tahap Pembuatan dan
Penyusunan RTR Pelaksanaan KLHS
20 + 6 Analisis KONSULTASI
1. analisis struktur internal WP; 12. analisis karakteristik peruntukan zona;
1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung LH PUBLIK
2. analisis sistem penggunaan lahan (land use); 13. analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang
dan mungkin akan berkembang di masa mendatang; untuk pembangunan
3. analisis kedudukan dan peran WP dalam wilayah
III. yang lebih luas;
14. analisis kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zoma/sub
zona;
2.
3.
Perkiran mengenai dampak dan resiko LH
Kinerja layanan atau jasa ekosistem
PENGOLAHAN 4. analisis sumber daya alam dan fisik atau
lingkungan WP;
15. Analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub
zona;
4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam Penjaminan
5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi
DATA & 5. analisis sosial budaya; 16. Analysis pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada suatu
zona;
terhadap perubahan iklim Kualitas KLHS,
6. analisis kependudukan;
ANALISIS 7. analisis ekonomi dan sektor unggulan; 17. Analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang
diharapkan dengan kondisi yang terjadi di lapangan;
6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman
hayati
Pendokumenta-
8. analisis transportasi (pergerakan);
9. analisis sumber daya buatan;
18.
19.
Analisis karakteristik spesifik lokasi;
Analisis ketentuan dan standar setiap sektor terkait; dan
sian KLHS, dan
10. analisis kondisi lingkungan binaan; 20. Analisis kewenangan dalam perencanaan, peamnfaatan ruang, Validasi KLHS *)
11. Analisis kelembagaan; dan pengendalian pemanfaatan ruang.
01 Persiapan
01 Persiapan
01 Persiapan
Pembentukan Tim Penyusun a Penyelarasan KAK RTR dengan KAK “Tim penyusun merupakan
▪ Tim penyusun merupakan gabungan antara tim
penyusun RTR dan Pokja KLHS (Ps 6 ayat 2)
▪ Tim penyusun ditetapkan dalam satu Surat
Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS
▪ Bertujuan untuk menyusun dan
b gabungan antara tim penyusun
RTR dan penyusun KLHS yang
Keputusan (SK) dan dibentuk oleh: menyelaraskan rencana kerja yang
- Direktur Jenderal Tata Ruang untuk RTRWN, menjelaskan keseluruhan tahapan integrasi ditetapkan dalam
RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN, dan RDTR KPN; pembuatan dan pelaksanaan KLHS dengan 1 (satu) SK“
- Gubernur untuk RTRW provinsi; dan proses penyusunan RTR.
- Bupati/wali kota untuk RTRW dan RDTR (Pasal 6 dan 7 Permen ATR/Ka. BPN 5/2022)
kabupaten/kota
▪ Dilakukan pemahaman terhadap materi
▪ Tim penyusun pada Pemerintah Pusat diketuai oleh muatan KAK dan penyelarasan KAK
pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi penyusunan RTR dan KAK KLHS. Identifikasi dan Penentuan Pemangku
d
urusan di bidang penataan ruang (Ps 7 ayat 2) Kepentingan yang Terkait dalam
▪ Tim penyusun pada Pemerintah Daerah diketuai Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS
oleh kepala perangkat daerah yang melakukan Penyelarasan Metodologi Pembuatan dalam Penyusunan RTR
c
penyusunan RTR (Ps 7 ayat 3) dan Pelaksanaan KLHS dalam
▪ Tugas tim penyusun: ▪ Diawali dengan pemetaan pemangku
- menyusun RTR; Penyusunan RTR kepentingan (stakeholder mapping
- membuat dan melaksanakan KLHS; dan ▪ Kajian awal data sekunder, paling sedikit analysis).
- melaksanakan integrasi pembuatan dan
dengan penyampaian delineasi wilayah ▪ Bertujuan untuk membantu pemilihan
pelaksanaan KLHS dalam proses penyusunan
RTR perencanaan dengan mempertimbangkan pemangku kepentingan yang tidak saja
▪ Tim penyusun dapat berkoordinasi dengan batas ekologis dan penyampaian peta kerja. berpengaruh, tetapi juga mempunyai
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ▪ Persiapan teknis pelaksanaan, dengan tingkat kepentingan yang tinggi terhadap
untuk RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN, penyelarasan kebutuhan data dan informasi materi muatan RTR yang akan dirumuskan
RDTR KPN dan RTRW provinsi atau Dinas yang akan dikumpulkan. serta peduli terhadap Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup Provinsi untuk RTRW dan
▪ Pemberitaan kepada publik. dan Pembangunan Berkelanjutan.
RDTR kabupaten/kota (Ps 6 ayat 6)
Contoh Surat Keputusan (SK) Tim Penyusun
01Surat Keputusan (SK) Tim Penyusun RTR di Tingkat Nasional
01 Persiapan
01 Persiapan
01 Persiapan
Tahap perumusan konsepsi RTR Hasil dalam tahap perumusan konsepsi RTR terdiri atas:
dilaksanakan dengan mengintegrasikan: a. penilaian materi muatan RTR yang berpotensi
a. identifikasi materi muatan RTR yang menimbulkan pengaruh terhadap kondisi Lingkungan
berpotensi menimbulkan pengaruh Hidup dan isu Pembangunan Berkelanjutan paling
terhadap kondisi Lingkungan Hidup; strategis yang telah dianalisis dengan 6 (enam) muatan
b. analisis pengaruh materi muatan RTR KLHS yang relevan dan dilakukan secara terintegrasi;
terhadap kondisi Lingkungan Hidup b. perumusan alternatif penyempurnaan materi
dengan memperhatikan isu strategis muatan RTR sebagai dasar dalam menyusun
Pembangunan Berkelanjutan; rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan
c. perumusan alternatif penyempurnaan materi muatan RTR yang mengintegrasikan prinsip
materi muatan RTR; dan Pembangunan Berkelanjutan; dan
d. penyusunan rekomendasi perbaikan c. rekomendasi perbaikan materi muatan RTR yang
materi muatan RTR yang mengintegrasikan prinsip Pembangunan Berkelanjutan
mengintegrasikan prinsip Pembangunan yang dituangkan secara langsung dalam materi
Berkelanjutan. teknis RTR.
(Pasal 10 Permen ATR/Ka. BPN 5/2022) (Lampiran I Permen ATR/Ka. BPN 5/2022)
Integrasi KLHS dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
b
Analisis Pengaruh Materi Muatan RTR Terhadap Kondisi
d
Lingkungan Hidup dengan Memperhatikan Isu Strategis Penyusunan Rekomendasi Perbaikan Materi Muatan RTR
Pembangunan Berkelanjutan dilakukan dengan mengkaji interaksi yang Mengintegrasikan Prinsip Pembangunan
antara materi muatan RTR yang berdampak Lingkungan Hidup terhadap Berkelanjutan dilakukan berdasarkan hasil perumusan
isu Pembangunan Berkelanjutan paling strategis dan selanjutnya alternatif penyempurnaan materi muatan RTR sesuai ketentuan
dianalisis 6 (enam) muatan KLHS yang relevan dan dilakukan secara peraturan perundang-undangan memuat:
terintegrasi. a. materi perbaikan materi muatan RTR; dan/atau
Hasil analisis tersebut dihitung besaran pengaruhnya serta sifat penting b. informasi jenis usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui
pengaruhnya. Hal sama dilakukan untuk interaksi materi muatan RTR daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup dan tidak
yang berdampak lainnya dengan isu PB paling strategis lainnya diperbolehkan lagi.
Integrasi KLHS dalam Penyusunan RTR
01 Persiapan
Merupakan tahap akhir penyusunan RTR yang Rancangan peraturan perundang-undangan dibahas
telah mengakomodir penyempurnaan materi dalam forum lintas sektor atau pembulatan,
muatan RTR berdasarkan hasil rekomendasi pengharmonisasian, dan penetapan konsepsi.
perbaikan KLHS, yang dituangkan ke dalam Dalam hal terdapat perubahan materi muatan RTR yang
rancangan peraturan perundang-undangan. berpotensi menimbulkan dampak Lingkungan Hidup
pada saat pembahasan lintas sektor atau pembulatan,
pengharmonisasian, dan penetapan konsepsi, maka
dilakukan pemutakhiran dokumen KLHS terhadap
materi muatan RTR yang mengalami perubahan yang
(Pasal 11 dan 12 Permen ATR/Ka. BPN 5/2022) dituangkan dalam Berita Acara (BA).
Output
▪ Output
rancangan peraturan perundang-undangan untuk
RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN, RDTR KPN,
RTRW provinsi, RTRW kabupaten/kota; dan
▪ rancangan peraturan kepala daerah untuk RDTR
kabupaten/kota.
3 Pelaksanaan Konsultasi Publik KLHS
dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
Konsultasi Publik KLHS
dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
Pelaksanaan Konsultasi Publik (KP) dilaksanakan Pelaksanaan KP dapat dilakukan melalui metode tatap
paling sedikit 1 (satu) kali pada setiap tahap: muka dan/atau menggunakan media teknologi
a. pengumpulan data dan informasi atau informasi dengan melibatkan pemangku kepentingan
pengolahan data dan analisis; dan dan masyarakat secara aktif serta bersifat komunikasi dua
b. perumusan konsepsi RTR. arah, dengan memperhatikan:
a. pengaturan waktu dan sesi pelaksanaan konsultasi
Pelaksanaan KP pada tahap pengumpulan data dan
publik; dan
informasi atau pengolahan data dan analisis
b. pengaturan pemangku kepentingan konsultasi
terintegrasi dengan identifikasi dan perumusan isu
publik.
Pembangunan Berkelanjutan.
Hasil pelaksanaan KP dituangkan dalam Berita Acara
Pelaksanaan KP pada perumusan konsepsi RTR
(BA) KP.
terintegrasi dengan penyusunan rekomendasi
perbaikan materi muatan RTR.
1. Pendekatan Strategis
Untuk materi muatan yang bersifat umum, konseptual, Mempertimbangkan:
dan/atau makro. a. prinsip yang bersifat deskriptif dan memberikan rumusan
formulasi untuk jangka panjang;
b. informasi yang dapat menggunakan data sekunder atau
kualitatif;
c. pengujian materi muatan yang sifatnya makro dengan
memperhatikan kriteria pembangunan berkelanjutan;
d. penentuan isu yang menjadi akar masalah; dan
e. rumusan yang berfokus pada konteks RTR secara keseluruhan
dan utuh.
Hasil pembuatan dan pelaksanaan KLHS, serta Laporan KLHS paling sedikit memuat:
penjaminan kualitas KLHS didokumentasikan ke a. dasar pertimbangan materi muatan RTR sehingga
dalam Laporan KLHS yang selanjutnya dilakukan perlu dilengkapi KLHS;
proses validasi KLHS. b. metode, teknik, rangkaian langkah-Langkah, dan hasil
pengkajian pengaruh materi muatan RTR terhadap
Pendokumentasian dilaksanakan oleh tim penyusun
kondisi Lingkungan Hidup;
sebagai bukti telah dilaksanakannya integrasi
c. metode, teknik, rangkaian langkah-Langkah, dan hasil
pembuatan dan pelaksanaan KLHS dengan proses
perumusan alternatif materi muatan RTR;
penyusunan RTR.
d. pertimbangan, muatan, dan konsekuensi rekomendasi
Pendokumentasian KLHS dilakukan pada setiap perbaikan materi muatan RTR yang mengintegrasikan
tahapan pembuatan dan pelaksanaan KLHS. prinsip Pembangunan Berkelanjutan;
e. gambaran pengintegrasian hasil KLHS dalam RTR;
f. pelaksanaan partisipasi masyarakat dan keterbukaan
informasi KLHS;
g. hasil penjaminan kualitas KLHS; dan
h. ringkasan eksekutif.
(Pasal 17 Permen ATR/Ka. BPN 5/2022)
Contoh Sistematika Laporan KLHS
1. Ringkasan Eksekutif c. Perumusan Alternatif Penyempurnaan Materi Muatan RTR
2. Daftar-daftar (Daftar Singkatan/Akronim, Daftar Isi, Daftar Tabel , Daftar d. Penyusunan Rekomendasi Perbaikan Materi Muatan RTR
Gambar) e. Penyempurnaan Materi Muatan RTR berdasarkan Hasil
3. Pendahuluan Rekomendasi Perbaikan
a. Latar Belakang f. Penjaminan Kualitas KLHS
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran g. Pendokumentasian KLHS
c. Dasar Hukum
7. Hasil Proses Penyelenggaraan KLHS
d. Ruang Lingkup Kajian
a. Hasil dan Pembahasan Tahap Persiapan
4. Gambaran Umum Wilayah Kajian
i. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja
a. Letak dan Kondisi Geografi termasuk Batas dan Luas Wilayah
ii. Identifikasi Para Pemangku Kepentingan
Kajian
b. Hasil Pengkajian Pengaruh RTR terhadap Kondisi Lingkungan
b. Penggunaan Lahan
Hidup
c. Karakteristik Demografi Wilayah Kajian
i. Identifikasi dan Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan
d. Potensi Sumber Daya Alam
ii. Identifikasi dan Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan
e. Kondisi Infrastuktur/Sarana Prasarana Wilayah yang Berpotensi
Paling Strategis
Memiliki Pengaruh Terhadap Lingkungan Hidup
iii. Identifikasi Materi Muatan RTR yang Berpotensi Menimbulkan
f. Kajian Lainnya terkait Lingkungan Hidup (Kualitas Udara, Air,
Pengaruh Terhadap Kondisi Lingkungan Hidup
Tanah, dsb)
iv. Analisis Pengaruh
5. Tinjauan Terkait Kebijakan Tata Ruang (termasuk analisis regional)
c. Hasil Perumusan Alternatif Penyempurnaan Materi Muatan
6. Proses Penyelenggaraan KLHS
RTR
a. Persiapan
d. Hasil Penyusunan Rekomendasi Perbaikan Materi Muatan RTR
i. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja
e. Hasil Penyempurnaan Materi muatan RTR berdasarkan Hasil
ii. Identifikasi dan Penentuan Para Pemangku Kepentingan
Rekomendasi Perbaikan
b. Pengkajian Pengaruh RTR terhadap Kondisi Lingkungan Hidup
f. Hasil Penjaminan Kualitas KLHS
i. Identifikasi dan Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan (PB)
ii. Identifikasi dan Perumusan Isu PB Paling Strategis 8. Kesimpulan, Rekomendasi, dan Saran
iii.Identifikasi Materi Muatan RTR yang Berpotensi Menimbulkan 9. Daftar Pustaka
Pengaruh Terhadap Kondisi Lingkungan Hidup 10. Lampiran
iv. Analisis Pengaruh (Lampiran I Permen ATR/Ka. BPN 5/2022)
6 Validasi KLHS
dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
Validasi KLHS dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
1 2 3 4 5
Terhadap KLHS yang
telah dilakukan
penjaminan kualitas
Validasi dilakukan Pelaksanaan KLHS, dilakukan Dalam hal validasi
untuk memastikan validasi dilakukan pengajuan permohonan Permohonan dokumen KLHS
penjaminan kualitas secara bertahap validasi KLHS secara
validasi KLHS belum diterbitkan
telah dilaksanakan tertulis oleh: sampai batas
sesuai dengan ditindaklanjuti
secara akuntabel ✓ Menteri kepada
penerbitannya waktu, maka
dan dapat pembuatan dan menteri KLHK untuk dokumen KLHS
pelaksanaan RTRWN, RTR dalam waktu 10
dipertanggungjawa Pulau/Kepulauan, RTR (sepuluh) Hari yang diajukan
bkan kepada KLHS KSN, dan RDTR KPN; dianggap telah
sejak dokumen
publik. berdasarkan ✓ Gubernur kepada diterima lengkap disetujui.
ketentuan menteri KLHK untuk secara administrasi.
peraturan RTRW provinsi; dan
perundang- ✓ Bupati/wali kota
kepada gubernur
undangan. untuk RTRW dan RDTR
kabupaten/kota
Bukti kelengkapan administrasi permohonan Validasi KLHS mengacu pada PP 46 Tahun 2016
Pasal 26:
RTRW Provinsi sedang RTRW Provinsi sedang RTRW Provinsi sedang RTRW Provinsi sedang RTRW Provinsi sedang
proses integrasi proses integrasi proses integrasi proses integrasi proses penyusunan
RZWP3K RZWP3K RZWP3K RZWP3K materi teknis
10 Jumlah RTRW
Kabupaten/Kota 13 Jumlah RTRW
Kabupaten/Kota 14 Jumlah RTRW
Kabupaten/Kota 14 Jumlah RTRW
Kabupaten/Kota 5
Jumlah RTRW
Kabupaten/Kota
8 Proses Revisi 11 Proses Revisi 13 Proses Revisi 6 Proses Revisi 3 Proses Revisi
2 Perda Revisi 2 Perda Revisi 1 Perda Revisi 8 Perda Revisi 2 Perda Revisi
Provinsi
Sulawesi Utara 15 Jumlah RTRW
Kabupaten/Kota Jumlah
Provinsi
24 Jumlah RTRW
Jumlah
1 Sulawesi Selatan Kabupaten/Kota
Peda/Perkada
21 Proses Revisi 16 Peda/Perkada
RTRW Provinsi sedang
proses penyusunan 15 Proses Revisi RDTR RTRW Provinsi sudah
memiliki Perda Revisi
RDTR
materi teknis 3 Perda Revisi
Provinsi 17 Jumlah RTRW
Kabupaten/Kota
Jumlah
Provinsi
13 Jumlah RTRW
Sulawesi Tenggara Kabupaten/Kota Jumlah
Provinsi
Provinsi
6 Jumlah RTRW
Jumlah Gorontalo 6 Jumlah RTRW
Kabupaten/Kota Jumlah
Sulawesi Barat
3
Kabupaten/Kota
RTRW Provinsi sedang 5 Proses Revisi
1 Peda/Perkada
RDTR RTRW Provinsi sedang 4 Proses Revisi
Peda/Perkada
RDTR
proses penyusunan proses integrasi
materi teknis 1 Perda Revisi RZWP3K 2 Perda Revisi