Anda di halaman 1dari 77

Presentasi Proposal Teknis

STUDIO PERENCANAAN

WILAYAH
REMBANG
RAYA
1 Oktober 2020
1 Tujuan dan Sasaran

2 Ruang Lingkup

3 Kerangka Pikir

4 Kajian Teori
OUTLINE 5 Identifikasi Karakteristik Wilayah dan Perkotaan

6 Permasalahan dan Isu Wilayah dan Perkotaan

7 Tujuan, Sasaran, dan Konsep Perencanaan

8 Rencana Kegiatan Lapangan

9 Manajemen Kegiatan
Tujuan
Tujuan dari penyusunan proposal teknis adalah untuk
merancang kegiatan investigasi fakta dan analisis yang lebih
mendalam untuk kegiatan perencanaan pada wilayah
Rembang Raya. Selain itu, penyusunan proposal teknis ini
juga sebagai pedoman rencana untuk kegiatan perencanaan
yang akan dilakukan di Rembang Raya serta sebagai
panduan pelaksanaan survei yang dilakukan secara online

Sasaran
1. Melakukan pengumpulan dan evaluasi data yang telah ada dari studio proses
perencanaan yang telah didapatkan.
2. Menyusun rencana kegiatan lapangan yang bertujuan untuk pengumpulan
data tambahan pendukung, identifikasi karakteristik, dan permasalahan di
wilayah Rembang Raya, berupa tabel kebutuhan data.
3. Menyusun mekanisme kerja tim yang lebih aplikatif, efektif, dan efisien.
RUANG LINGKUP
MAKRO

Kabupaten Rembang
memiliki luas sebesar
101.408 Ha dengan jumlah
REMBANG
penduduk pada tahun 2018 RAYA

sebanyak 635.796 jiwa.


RUANG
KAWASAN
LINGKUP
PERKOTAAN
MIKRO

Kawasan Kawasan
REMBANG
Perkotaan Perkotaan
KALIORI
Kaliori Rembang

105 desa & 7 15 desa /


kelurahan kelurahan
SULANG
SUMBER

Kawasan
Luas Perkotaan Luas
Sulang
38.364,6 Ha BULU 1.131,09 Ha

Penduduk Penduduk
2018 : 2018 :
235.021 jiwa 41.415 jiwa

Kawasan Perkotaan
REMBANG RAYA REKASA
RUANG LINGKUP SUBSTANSI

MAKRO
MIKRO
Wilayah Rembang Kawasan Perkotaan
Wilayah Rembang
Raya terhadap Rekasa
Raya
Kabupaten Rembang

● Analisis fisik ● Bentuk dan


alam struktur ruang
● Tata guna lahan ● Pola ruang
● Kependudukan ● Analisis sistem ● Fasilitas dan
● Perekonomian keruangan utilitas
● Sistem ● Analisis sistem ● Elemen
keruangan perekonomian perkotaan
● Kebijakan ● Sistem
pembangunan pergerakan
Penetapan Wilayah Studi
Kerangka Pikir
Rembang Raya
INPUT
Wilayah Perkotaan

Fisik Non Fisik Fisik Non Fisik


1. Fisik alam dan tata 1. Analisis perekonomian 1. Fisik alam dan tata 1. Analisis perekonomian
guna lahan 2. Analisis kependudukan guna lahan 2. Analisis kependudukan
2. Infrastruktur 3. Analisis sosial dan budaya 2. Infrastruktur 3. Analisis sosial dan budaya
3. Struktur ruang 4. Kebijakan 3. Struktur ruang 4. Kebijakan

Permasalahan Rembang Raya


PROSES
Isu Rembang Raya

Tujuan dan Sasaran Rembang Raya

Konsep Industrial dan Agropolitan

Tabel Kebutuhan Data Metode Teknik Analisis Rencana Kegiatan Rincian Kegiatan
1. Tabel Kebutuhan Pengumpulan Data 1. Analisis Overlay 1. Webinar 1. Pengajuan Surat Organisasi Kerja
Data Wilayah 1. Wawancara 2. Analisis Proyeksi 2. Wawancara Webinar 1. Management
2. Tabel Kebutuhan 2. Telaah Data 3. Analisis Deskriptif Proposal Teknis 2. Koordinaasi Pra 2. Penanggung jawab
Data Perkotaan Sekunder 4. Analisis Normatif Rembang Raya Webinar target mingguan
3. Observasi 5. Analisis Peramalan Online 3. Wawancara Instansi 3. Penanggung jawab
Lapangan Melalui 6. Analisis Intrawilayah 3. Observasi Online 4. Diskusi Hasil teknis standar
Media Online 7. Analisis Agregat Webinar 4. Standar operasional
5. Penyusunan Draft prosedur
Laporan

OUTPUT Proposal Teknis Rembang Raya Perencanaan Rembang Raya


KAJIAN TEORI
Proses/Tahapan Perencanaan
Komprehensif

Perencanaan Wilayah
Perencanaan Wilayah atau perencanaan pengembangan
wilayah (regional planning, regional development
planning) pada dasarnya merupakan kegiatan sistematis
dalam mewujudkan suatu wilayah yang lebih baik
dengan memanfaatkan segenap potensi sumberdaya dan
keterbatasan yang ada.
Diagram Alur
Perencanaan
(Larz Anderson)
Perencanaan Kota
Urban planning mengacu pada proses perwujudan
alternatif masa depan pada suatu kawasan perkotaan,
pernyataan tujuan dan sasaran, serta formulasi
strategi-strategi implementasi untuk mencapai masa
depan alternatif tersebut (Caves, 2005).

Tahap ke-5, Larz Anderson.


Draft Programs for Plan Implementation
IDENTIFIKASI
KARAKTERISTIK WILAYAH
“REMBANG RAYA” DAN
PERKOTAAN “REKASA”
CORE
COREREGION
REGIONAND
ANDPERIPHERAL
PERIPHERALREGION
REGION

KALIORI

REMBANG
Core Region
(Rembang)

SUMBER

SULANG

Peripheral Region

BULU
FISIK ALAM REMBANG RAYA

1. Topografi

Kelerengan sedang hingga


datar (0-15%)

Kelerengan agak curam


(15-40%)

Kawasan Rembang Raya


didominasi oleh bentang
lahan yang datar
2. Jenis Tanah

Aluvial Kelabu Kekuningan


Aluvial Hidromorf

Aluvial Coklat Tua Kekelabuan

Mediterian Coklat Kemerahan


Hidromorf Kelabu dan Palnosol
Coklat Kekelabuan

Grumosol Kelabu Tua


Kompleks Regosol Kelabu dan
Grumosol Kelabu
3. Rawan Gerakan Tanah

Kategori gerakan
tanah sangat
rendah Pada bagian selatan merupakan salah
satu bagian yang termasuk dalam kategori
gerakan tanah rendah dengan luasan 9221
Ha. Untuk wilayah bagian tengah dan utara
termasuk ke dalam kawasan rawan gerakan
Kategori gerakan tanah sangat rendah dengan luasan 29127 Ha.
tanah rendah
Hal tersebut dikarenakan kondisi wilayah di
bagian tengah dan utara tergolong datar dan
tidak berbukit sehingga minim terhadap
gerakan tanah.
PENGGUNAAN LAHAN
Tata Guna Lahan Kecamatan Sumber Kaliori

Lahan Kosong
(4 %)

Tambak
(6 %)

Tegalan
(22 %)
Kecamatan Pertanian
(47 %)
Sumber Kaliori

Hutan
(11 %)

Lahan
Permukiman
(11 %)

Penggunaan lahan sawah di Kecamatan


Sumber dan Kaliori sangat besar yaitu 47 %
Tata Guna Lahan Kecamatan Rembang

Penggunaan lahan di Kecamatan Rembang selalu berubah setiap tahun

2007 2017 2020

Perubahan
persebaran
daerah
terbangun dan
non-terbangun
kecamatan
Rembang.
Kawasan
terbangun
paling banyak
berada di
daerah pesisir
pesisir pantai
Tata Guna Lahan Kecamatan Sulang Bulu

Sawah tadah hujan Lahan Permukiman

Sawah irigasi Tegalan Perkebunan

Pengunaan lahan sawah di


Kecamatan Sulang dan Bulu sebesar
31 % dan permukiman hanya 5%
Ketersediaan Lahan
Kecamatan Sumber Kaliori

Ketersediaan
Ketersediaan Lahan Sedang
Lahan Rendah (4 %)
(17 %)

Ketersediaan
Lahan Tinggi
(79 %)

Kecamatan Sumber Kaliori masih memiliki


ketersediaan yang tergolong tinggi
Ketersediaan Lahan Kecamatan Rembang

ketersediaan
Ketersediaan lahan rendah didominasi oleh
lahan rendah
permukiman.

Ketersediaan lahan tinggi dengan


didominasi oleh tegalan, sawah dan tambak.

Dengan adanya ketersediaan


lahan tinggi maka, di Kecamatan
Rembang masih dapat membangun
hunian maupun industri dengan
memperhatikan lokasi dan sarana
prasarana yang tersedia.
ketersediaan
lahan tinggi
Ketersediaan Lahan
Kecamatan Sulang Bulu

Ketersediaan
Ketersediaan Lahan Rendah
Lahan Sedang (1 %)
(22 %)

Ketersediaan
Lahan Tinggi Rendah
(77 %)
Sedang

Tinggi
Kecamatan Sulang Bulu masih memiliki
ketersediaan yang tergolong tinggi
Kemampuan atau Daya Dukung Lahan

Kecamatan Sumber Kaliori

Kemampuan lahan sedang pada


Kecamatan Kaliori dan Sumber lebih
besar 9.833 Ha (71%) dibandingkan
kemampuan lahan tinggi 2.056 Ha
(15%), dan kemampuan lahan rendah
1.905 Ha (14%).

Kawasan dengan kemampuan lahan sedang-tinggi


dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut. Pada
kawasan tersebut dapat dilakukan pengembangan
built up area yang lebih besar, dimana
pengembangan built up area dilakukan dengan tetap
Rendah
memperhatikan standar-standar bangunan yang Sedang
sesuai dengan kondisi Kawasan
Tinggi
Kemampuan atau Daya Dukung Lahan
Kecamatan Rembang

Kemampuan
pengembangan
sangat tinggi

Kemampuan
pengembangan
agak tinggi

Kemampuan pengembangan
sangat tinggi berada di pusat
permukiman dan aktivitas di
Kecamatan Rembang.

Kemampuan pengembangan
agak tinggi berada di bagian paling
utara dan paling selatan Kecamatan
Rembang yaitu pada bagian utara
berada pada pesisir pantai/
berbatasan langsung dengan laut,
sedangkan di bagian selatan
memiliki kontur dan topografi yang
cukup tinggi.
Kemampuan atau Daya Dukung Lahan
Kecamatan Sulang Bulu

Ketersediaan Lahan tinggi


yang memiliki luas 15.610 Ha
(87 %)

Ketersediaan lahan sedang


dengan luas 2.832,5 Ha (13 %)
Penggunaan Lahan Perkotaan

Perkotaan Kaliori Sumber


Penggunaan lahan Kecamatan Sumber dan Kaliori
memiliki luasan yang hampir rata-rata, dengan luas
terbesar di Penggunaan lahan Sawah.

Sawah Permukiman Tegalan Tambak

Lain-lain
Penggunaan Lahan Perkotaan
Rembang

Penggunaan lahan di Perkotaan Rembang


didominasi oleh permukiman.

Pendidikan

Pariwisata

Pemerintah

Perikanan
Pusat Kota
Kawasan Pusat
Perdagangan (CBD)

Perdagangan
Permukiman Kumuh

Kepadatan Sedang

Permukiman
Penggunaan Lahan Perkotaan
Sulang Bulu

Sawah Permukiman Tegalan


Perkebunan

Penggunaan lahan Tegalan di Kecamatan Sulang


Bulu terbesar yaitu 63 %
DEMOGRAFI

Jumlah Penduduk Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Perkotaan


dan Perdesaan Rembang Raya Tahun 2014-2018
Jumlah penduduk total di Rembang Raya
yakni sebanyak 235.021 jiwa (tahun 2018).
Apabila dilihat secara keseluruhan, maka
penduduk Rembang Raya sebanyak 18%
tinggal di perkotaan dan 82% tinggal di
perdesaan.
Pada tahun 2014 sampai tahun 2018, jumlah
penduduk perkotaan Rembang Raya
mengalami peningkatan sebanyak 2,42% atau
kurang lebih mengalami pertambahan 245
jiwa setiap tahunnya. Sedangkan jumlah
penduduk perdesaan Rembang Raya
mengalami peningkatan sebanyak 2,65% atau
kurang lebih mengalami pertambahan 1.250
jiwa setiap tahunnya.

Sumber: BPS, 2015-2018


DEMOGRAFI
Mata Pencaharian
Berdasarkan grafik dibawah sektor tersier mendominasi di kawasan perkotaan dengan persentase yang
lebih tinggi dari kawasan perdesaan yaitu sebesar 53,8%. Sedangkan sektor primer lebih dominan di kawasan
pedesaan yaitu 36,4% daripada di kawasan perkotaan. Hal ini terkait dengan fungsi kawasan perkotaan yang
menjadi pusat pelayanan Kecamatan maupun Kabupaten Rembang serta letak yang strategis dilalui jalur
Pantura serta jalan kolektor Rembang-Blora yang menyebabkan terjadinya pergeseran sektor dari sektor
primer atau sektor sekunder menuju tersier.

Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kawasan Perkotaan (a) dan (b) Kawasan Perdesaan
Rembang Raya Tahun 2019

Sumber : BDT Jawa Tengah Tahun 2020, laman web Kecamatan Kaliori-Sumber 2020, Disdukcapil Desa Sulang-Bulu,
Tahun 2019
DEMOGRAFI
Struktur Umur

Penduduk perkotaan didominasi oleh perempuan


(51%), dan penduduk pedesaan didominasi oleh
laki-laki (50%). Menurut kelompok umur, penduduk
didominasi oleh kelompok umur 35-39, yaitu untuk
perkotaan sebesar 9% dan pedesaan 8%. Pada tahun
2018, beban ketergantungan di perkotaan sebesar
53% dan di pedesaan 49%. Artinya, meskipun jumlah
penduduk usia produktif di perkotaan sebesar 66%,
dan di pedesaan sebesar 67%, akan tetapi beban
ketergantungan masih tinggi terutama di perkotaan,
hal ini berkaitan dengan produktivitas penduduk di
wilayah Rembang Raya. Wilayah Rembang Raya
memiliki penduduk usia produktif sebesar 72% dan
beban ketergantungan sebesar 39%.
DEMOGRAFI
Migrasi
Presentase Migrasi Masuk dan Migrasi Keluar
Rembang Raya Tahun 2018
Grafik disamping menunjukkan bahwa migrasi masuk kawasan
perkotaan lebih tinggi dibandingkan migrasi masuk di kawasan
pinggiran. Selain itu, berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui
bahwa migrasi keluar penduduk kawasan pinggiran lebih tinggi
dibandingkan migrasi keluar di kawasan perkotaan. Hal ini
disebabkan karena penduduk di kawasan pinggiran yang ingin
meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik, yaitu alasan yang xxxxx
berkaitan dengan ekonomi, kondisi lingkungan, sarana pendidikan
yang belum memadai, peluang membuka usaha baru,
peningkatan pendapatan, serta kelengkapan infrastruktur di
daerah tujuan.

Sumber: Kecamatan Kaliori, Kecamatan Sulang,


Kecamatan Bulu, Kecamatan Rembang Dalam Angka 2019
dan Website Desa
SOSIAL BUDAYA
Sistem & Struktur Sosial

Sistem sosial wilayah Rembang Raya terjalin


Struktur sosial secara vertikal pada masyarakat nelayan
jaringan kerjasama dan interaksi antar individu
kawasan perkotaan adalah stratifikasi terbuka. Setiap individu
maupun kelompok masyarakat. Sistem sosial ini
dapat masuk ke dalam kelas yang lebih tinggi atau
terdiri dari berbagai aspek kehidupan yang saling
sebaliknya. Adanya stratifikasi sosial terbuka ini
terintegrasi melalui stakeholder yang ada.
mengakibatkan mobilitas sosial yang terjadi pada masyarakat
Interaksi masyarakat pedesaan di wilayah
wilayah pesisir kawasan perkotaan termasuk tinggi.
Rembang Raya seperti rasa kekerabatan, gotong
royong, dan saling peduli masih kuat. Masyarakat
saling berinteraksi dengan pedoman perilaku yaitu
kebudayaan yang masih kental dan dilestarikan.
Kelompok
Nelayan Pemilik
Alat Tangkap dan
Perahu (Jeragan) / Hubungan yang
Nelayan Besar
Sistem sosial perkotaan REKASA meliputi (Patron) / Nelayan terbentuk:
berbagai aspek (hukum, politik, ekonomi, budaya, Modern

agama, dan pendidikan) yang saling terintegrasi 1. Patron-klien


Kelompok Nelayan Perantara
2. Jeragan-Pandego
melalui stakeholder yang ada. Interaksi masyarakat (Bakul)
3. Bakul-Langgan
kawasan perkotaan ini lebih dinamis dan lebih
Kelompok Nelayan Buruh (Pandego) / Nelayan
mudah beradaptasi dengan modernisasi. Kecil (Klien) / Nelayan Tradisional (Langgan)

Stratifikasi Sosial Masyarakat Nelayan


SOSIAL BUDAYA
Stakeholder Mapping

Masyarakat sebagai aktor dalam sistem


sosial memerlukan wadah pendukung
untuk menjaga stabilitas sistem. Di wilayah
Rembang Raya masyarakat sudah saling
terintegrasi dan terhubung dalam kelompok
masyarakat dan lembaga-lembaga, baik
pemerintah maupun non pemerintah.

Stakeholder Desa

Stakeholder Kecamatan

Stakeholder Kabupaten

Hubungan Erat

Hubungan Tidak Erat


SOSIAL BUDAYA
Kesenian di Rembang Raya
dan Perkotaan REKASA 1
5. Kirab
Pataka
RA 6.
4. Kartini Sedekah
Wayang Peraya
Kulit an Bumi
Hari
Kartini
2

Thong Tradisi 7.
Thong Klek Sedekah
di Rembang Raya dan Laut
3. Tawur Perkotaan REKASA
3 Nasi

Barongan

4 2. 8. Haul
Emprak Apitan 1. Bodo Simbah
Kecil Tauhid

5 6 7 8
Kethoprak
SOSIAL BUDAYA
Situs & Artefak di Rembang Raya dan Perkotaan REKASA

Keistimewaan Klenteng Mak Co

● Memiliki dua menara kembar yang


Museum RA Kartini Klenteng Mak Co disebut Kie Kwa yang tidak dijumpai
pada klenteng lain.
● Setiap 10 tahun sekali diadakan
perayaan ulang tahun Mak Co di
halaman Klenteng Mak Co, yang
melibatkan seluruh masyarakat
tionghoa di Rembang.
● Terdapat perayaan Cap Gomeh yang
dapat menjalin interaksi antara
Makam RA Kartini Situs Perahu Kuno
masyarakat tionghoa dan pribumi,
serta masyarakat pendatang.
Ketersediaan : 30 sekolah
INFRASTRUKTUR Kebutuhan 49 sekolah
WILAYAH Jangkauan Pelayanan : hampir menjangkau
untuk Kecamaatan Rembang, Kaliori, dan
SARANAPENDIDIKAN
SARANA PENDIDIKAN SMP
SMP
Sulang serta belum menjangkau untuk
Kecamatan Sumber dan Bulu.

Ketersediaan : 25 sekolah

SMA
SMA Kebutuhan 49 sekolah

Jangkauan Pelayanan : hampir menjangkau


untuk Kecamaatan Rembang, Kaliori, dan
Sulang serta belum menjangkau untuk
Kecamatan Sumber dan Bulu.

PERKOTAAN
Ketersediaan : 4 sekolah

SMP Kebutuhan 9 sekolah

Jangkauan Pelayanan : sudah menjangkau

Ketersediaan : 9 sekolah

SMA Kebutuhan 9 sekolah

Jangkauan Pelayanan : sudah menjangkau


SARANA REKREASI DAN KEBUDAYAAN

Sarana kebudayaan dan rekreasi pada di


Rembang Raya berjumlah 29 yang terdiri dari
sarana kebudayaan yaitu ada 10 balai desa dan
serbaguna di Kecamatan Rembang dan 5 balai
desa serbaguna di Kecamatan Kaliori,
kemudian sisanya terdiri dari tempat
kebudayaan dan rekreasi (wisata alam dan
wisata sejarah). Tempat-tempat wisata yang
berada di Rembang Raya juga menyebar di
berbagai kecamatan di Rembang Raya, yang
menjangkau keseluruh wilayah Rembang
Raya maupun Kabupaten Rembang yang
mana Pada daerah pesisir Kaliori terdapat pantai
Tasikharjo dan Pantai Brumbung yang setiap
bulannya dikunjungi oleh 70.000-100.000
pengunjung.
Jaringan Jalan (Interaksi dan Konektivitas)

Konektivitas
Interaksi

Konektivitas Kaw. Perkotaan Rembang (Tinggi) >


Kekuatan interaksi antar Kawasan Perkotaan Rekasa dilihat dari Analisis Kaw. Perkotaan Kaliori dan Sulang (Sedang) :
Gravitasi yang dihitung dari jumlah penduduk dan jarak antara kawasan hierarki jalan lengkap (arteri, kolektor, lokal,
perkotaan. lingkungan), pusat pemerintahan Kab. Rembang
dan Kec. Rembang, kelengkapan fasilitas/sarana.
Kekuatan Interaksi Kawasan Perkotaan Rekasa Saat Ini (2018) :
1) Rembang-Sulang, 2) Rembang-Kaliori, dan 3) Kaliori-Sulang. Indeks Konektivitas >1 (1,33) : dihitung jumlah
jaringan jalan dibagi jumlah pusat perkotaan,
Kekuatan Interaksi Kawasan Perkotaan Rekasa Masa Depan (2040) : kapasitas jalan sudah cukup memadai, kondisi
1) Rembang-Kaliori, 2) Rembang-Sulang, dan 3) Kaliori-Sulang. jaringan jalan secara keseluruhan sudah cukup
baik.
PRASARANA PERSAMPAHAN

Pada wilayah makro yaitu Kabupaten Rembang total timbulan sampah yaitu sebanyak 227.998 kg/hari,
sedangkan pada wilayah meso atau Rembang Raya, total timbulan sampah yaitu sebanyak 84.302
kg/hari dan wilayah perkotaan sebanyak Rembang 54.302 kg/hari; Sulang 14.112 kg/hari; Kaliori 14.884
kg/hari. Sampah ini diakumulasikan di tempat pembuangan akhir di Desa Landoh, Kecamatan Sulang.

PRASARANA LIMBAH

Limbah cair yang terdapat di wilayah Rembang Raya dihasilkan dari industri pengolahan di sekitar
wilayah pesisir. Setiap industri pengolahan yang terdapat di wilayah Rembang Raya sudah memiliki
Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), namun masih terdapat beberapa industri yang membuang limbah
ke laut karena fungsi IPAL disekitar lokasi yang belum digunakan secara optimal.
STRUKTUR RUANG
Struktur Ruang Perkotaan

REMBANG LINEAR KALIORI LINEAR SULANG LINEAR


STRUKTUR RUANG

Sistem Pusat Permukiman

Kawasan Perkotaan Rembang (Orde I) → Regional Center

Kawasan Perkotaan Sulang (Orde II) → Sub-Regional Center

Kawasan Perkotaan Kaliori (Orde III) → Rural Center

Adanya kesenjangan antara kota


utama dengan kota lainnya
Pola sistem perkotaan berdasarkan jumlah penduduk,
PRIMATE CITIES perekonomian yang mendominasi, dan
pusat identitas kebudayaan

Kawasan Perkotaan Kecamatan Rembang memiliki tingkatan


sebagai Regional Center atau Pusat Wilayah Regional. Aktivitas
ekonomi yang berkontribusi besar dalam perekonomian dan juga
fungsi pelayanan dalam kawasan perkotaan di Rembang Raya
yaitu aktivitas sektor industri dan perdagangan jasa.
STRUKTUR RUANG
Wilayah Pelayanan

Kawasan Perkotaan
Rembang (Orde I) →
Menjangkau seluruh
wilayah
Kawasan Perkotaan
Kaliori (Orde III) →
Jangkauan pelayanan
hampir tidak terlihat

Kawasan Perkotaan
Sulang (Orde II) →
Menjangkau
menyesuaikan jarak dan
aksesibilitas jalan di
sekitarnya
Kawasan Perkotaan
Jangkauan Orde II
Jangkauan Orde III
STRUKTUR RUANG

Fungsi Kota
Fungsi Minimum

Kawasan Perkotaan Rembang dan Sulang


sudah memenuhi indikator fungsi minimum
perkotaan Fungsi Lain

Hanya Kawasan Perkotaan Kaliori yang Kawasan Perkotaan Fungsi Kawasan Perkotaan
tidak memenuhi indikator fungsi minimum Kawasan Perkotaan ● Pusat Aktivitas Pengembangan
perkotaan (Kantor Kepolisian berada di desa Rembang Perikanan
lain) ● Pusat Aktivitas Perdagangan dan
Jasa
● Pusat Aktivitas Industri Pengolahan
Kawista
● Pusat Aktivitas Pariwisata Budaya
Kawasan Perkotaan ● Pusat Aktivitas Pengembangan
Kaliori Perikanan
● Pusat Aktivitas Pengembangan
Pertanian
Kawasan Perkotaan ● Pusat Aktivitas Industri Pengolahan
Sulang Mebel
Pola Ruang Perkotaan STRUKTUR RUANG
Rembang (Budidaya) Kaliori (Budidaya) Sulang (Budidaya)

Peruntukan Ruang: Peruntukan Ruang: Peruntukan Ruang:


● Pusat kota ● Tambak garam ● Permukiman
● Permukiman ● Sawah ● Ladang
● Perdagangan dan jasa ● Permukiman ● Tegalan
ANALISIS EKONOMI AGREGAT
PEREKONOMIAN

Laju pertumbuhan tiap tahunnya walaupun turun pada tahun 2014


yang salah satunya diakibatkan oleh tingginya angka inflasi

Baik Kabupaten Rembang maupun Rembang


Raya, kontribusi sektor primer menurun dan
Rembang Raya menyumbang 42% dari total PDRB sektor sekunder maupun tersier meningkat
Kabupaten Rembang pada tahun 2010-2014 beriringan.
TIPOLOGI KLASSEN REMBANG PEREKONOMIAN
RAYA

Sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan berdasarkan


keunggulan absolut yang merupakan overlay dari analisis
keunggulan komparatif dan kompetitif pada tiap
kecamatan

Dari hasil analisis shift-share didapatkan klasifikasi


berdasarkan pergeseran bersih serta keunggulan
komparatif di Kabupaten Rembang
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN PEREKONOMIAN
PDRB per kapita Rembang Raya
Indeks Williamson

PDRB per kapita Rembang raya selalu Tingkat ketimpangan pada Rembang Raya

mengalami peningkatan tiap tahunnya. lebih rendah dari Kabupaten Rembang.

Hal ini mengindikasikan bahwa Namun tiap tahun nilai indeks williamsonn

kesejahteraan masyarakat semakin meningkat yang menandakan bahwa

meningkat ketimpangan semakin meningkat


EKONOMI KAWASAN PERKOTAAN PEREKONOMIAN
Perbadingan Ketenagakerjaan Perkotaan
Rekasa dengan wilayah Rembang Raya dan
Kabupaten 2018

Kecamatan Rembang yang memiliki fungsi sebagai pusat


pemerintahan serta ibu kota dari Kabupaten Rembang
memiliki nilai paling tinggi diantara kecamatan di sekitarnya.

Mata Pencaharian di Kawasan


Perkotaan Rekasa
Tingkat kesempatan kerja antara kab rembang, wilayah
rembang raya, dan perkotaannya sekitar 97% yang tergolong
tinggi. Namun untuk jumlah pengangguran wilayah dan
perkotaan rembang raya masih tergolong tinggi

Dipengaruhi fungsi kawasan perkotaan REKASA sebagai kawasan


permukiman perkotaan, pusat perdagangan dan pelayanan jasa,
pelayanan pemerintahan, dan kegiatan ekonomi
SISTEM AKTIVITAS PETERNAKAN
Terbagi menjadi 2 bagian yaitu peternakan hewan
berkaki dua dan hewan berkaki empat. Didominasi
PERTANIAN oleh Peternakan ayam buras dengan hasil panen
Merupakan sektor penghasil bahan pangan, tanaman pertahunnya 180.000-200.000 ekor.
paling unggul yaitu padi dan jagung. Selain itu, di
wilayah pesisir merupakan kawasan penghasil garam INDUSTRI
terbesar di Kabupaten Rembang. Terdapat 59 Industri yang terdiri dari industri
pengolahan makanan, industri garam, industri kayu,
industri pakan ayam, industri rokok, dan lain
sebagainnya.
PERIKANAN
Terbagi menjadi 2 yaitu perikanan tangkap (laut) dan PERDAGANGAN DAN JASA
budidaya (tambak), contoh perikanan budidaya yaitu 17 pasar dan terbagi dalam 3 jenis pasar, yaitu pasar
ikan lele, nila, dan ikan lainnya sedangkan budidaya umum, pasar ikan, dan pasar hewan. Terdapat 41
tambak yaitu udang, bandeng, vaname, windu serta Koperasi, 10 Bank, dan banyak ritel.
ikan lainnya.
PARIWISATA
Pariwisata sejarah, alam, buatan, edukasi, dan
agrowisata yang tersebar di seluruh kecamatan di
PERKEBUNAN Rembang Raya.
Memiliki tanaman paling unggul yaitu tebu, tembakau
dan kelapa karena kondisi tanah yang kering dan
susah mendapatkan air. PERTAMBANGAN
Pertambangan Minyak dan Gas yang dikelola oleh PT.
Pertamina Hulu Energi yang berada di Desa Krikilan
Kecamatan Sumber.
SISTEM
SISTEM AKTIVITAS
AKTIVITAS REMBANG
REMBANG RAYA
RAYA
KOMODITAS UNGGULAN

Rembang Raya merupakan wilayah yang sebagian besar


penggunaan lahannya sebagai lahan pertanian yaitu
seluas luas 19840 Ha yang ditanami oleh berbagai jenis
tanaman seperti padi, jagung, tembakau, dan tebu. selain
sebagai lahan persawahan, lahan pertanian juga
digunakan untuk tambak garam yang pemasarannya
telah sampai di pulau Sumatera.

Kawasan Pesisir terdapat komoditas unggulan yaitu


perikanan tangkap dan budidaya udang windu yang
digunakan menjadi bahan baku olahan makan yang
diekspor hingga ke Jepang, Amerika, dan beberapa
negara di Eropa

SISTEM AKTIVITAS REMBANG RAYA


SISTEM AKTIVITAS
PARIWISATA

Wisata sejarah yang berada di Kawasan Perkotaan Rembang


diantaranya adalah wisata Museum RA Kartini, Makam Adipati
Pangeran Sedo Laut dan Makam Pangeran Condrodiningrat,
dan Museum Kamar Pengabdian RA Kartini. Wisata alam yang
berada pada wilayah perkotaan adalah Taman Rekreasi Pantai
Kartini.

PERIKANAN
Grafik Hasil Tangkapan Ikan (Ton/Hari) PERDAGANGAN DAN JASA
Perkotaan
Perkotaan Rekasa memiliki 7 pasar
INDUSTRI PENGOLAHAN
yang tersebar di 3 Kecamatan, yaitu 2
pasar di Kecamatan Kaliori, 4 di
Terdapat 3 jenis industri pengolahan yaitu
Kecamatan Rembang, dan 1 pasar di
Peruntukan Industri Besar, Peruntukan
Kecamatan Sulang. Terdapat Koperasi
Industri Menengah dan Peruntukan
yaitu 12 KUD dan 5 Non KUD. memiliki 7
Industri Kecil dan Mikro. Industri Museum R.A. Kartini
Bank dan banyak ritel disepanjang jalan
Pengolahan berupa pengolahan hasil laut
Arteri dan Pantura.
dan garam.

SISTEM
SISTEM AKTIVITAS
AKTIVITAS PERKOTAAN
PERKOTAAN REMBANG
REMBANG
ALIRAN KOMODITAS (SDA) ALIRAN SUMBER DAYA MANUSIA INVESTASI
SISTEM AKTIVITAS PERKOTAAN REMBANG

MODAL
ASING

MODAL DALAM
NEGERI

NON MODAL ASING DAN


DALAM NEGERI

Investasi Terbesar berasal dari Modal


Aliran komoditas yang ada di pusat dalam Negeri yaitu sejumlah 4,6
SDM pada di Pusat Permukiman Rembang
permukiman Rembang telah mencapai Triliun yang mencakup sektor Primer,
berasal dari wilayah sekitarnya, keterkaitan
di tingkat Nasional hingga Sekunder, dan Tersier.
terkuat berasal dari Kecamatan Kaliori dan
Internasional. Aliran didukung dari
yang terlemah adalah Kecamatan Bulu.
Industri Garam dan Pengolahan Ikan.
PERMASALAHAN & ISU
WILAYAH “REMBANG
RAYA” DAN PERKOTAAN
“REKASA”
Masalah Sosial-Ekonomi
Masalah Sosial-Ekonomi Wilayah
Wilayah
Penyebab Permasalahan Isu Dampak
Potensi ada pada
perkebunan, perikanan, dan
garam

Industri pengolahan tumbuh Industri Pengangguran


cepat dalam 10 tahun pengolahan Wilayah Rembang
Masyarakat Rumah tangga yang
terakhir menjadi Raya memiliki
sektor Rembang Raya tergolong dalam
persentase sebesar
unggulan kurang dapat kategori miskin
UMKM Kab. Rembang 37% terhadap
terserap oleh Industri sebesar 47% pada
Tergolong paling rendah Kabupaten
Pengolahan tahun 2018
dibanding Kabupaten Rembang tahun
se-Karesidenan Pati yang 2018
dapat menjadi potensi
menarik investor

Potensi
Mayoritas masyarakat Kualitas
sumber Kendala
lulusan SD sekitar 40%
daya Isu
masyarakat Permasalahan
Usia produktif penduduk rendah Dampak
tinggi
Masalah
Masalah Keruangan
Keruangan Wilayah
Wilayah
Penyebab Permasalahan Isu Dampak
Kepadatan Penduduk di
Kawasan Perkotaan Pertumbuhan di daerah Kesenjangan
Terjadi pemusatan di pembangunan antara
perkotaan yang tidak
Berbagai Jenis Pelayanan Kawasan Perkotaan kawasan perkotaan dan
terkendali
masih terpusat di kawasan pedesaan
perkotaan

Tingkat Migrasi ke kawasan


Banyaknya masyarakat yang Alih fungsi lahan dari Daerah resapan air
perkotaan tinggi
membutuhkan tempat RTH menjadi berkurang
Kepadatan Bangunan tinggal permukiman
Tinggi Bencana banjir

Kesehatan masyarakat
Kurang TPS menjadi terganggu
Masyarakat dari pelaku Sistem pengolahan akibat pencemaran dari
industri membuang sampah sampah yang belum limbah industri
Fungsi IPAL tidak ke pinggir pantai maksimal perikanan dan
dijalankan dengan baik dan lingkungan menjadi
maksimal kotor
Masalah Sosial-Ekonomi
Masalah Sosial-Ekonomi Perkotaan
Perkotaan
Penyebab Permasalahan Isu Dampak
Pertumbuhan Penduduk
Tinggi 8% pada tahun 2018 Pendapatan
Masyarakat
tergolong paling
Penduduk lulusan SD paling rendah dibanding
tinggi sekitar 48% pada Kabupaten se
tahun 2018 Karesidenan sekitar Penduduk
dengan UMK sekitar kawasan
Jumlah penduduk usia Kualitas 1,8 juta pada tahun perkotaan yang Masyarakat kesulitan
produktif perkotaan sumber 2018 tergolong Sangat memenuhi kebutuhan
mendominasi sebesar 59%. daya Miskin dan Miskin hidupnya terutama
dan beban ketergantungan masyarakat terbilang tinggi, kebutuhan
sekitar 41% pada tahun 2018 rendah yakni sebesar 21.7% pendidikan
Pengangguran dan 19.2% pada
perkotaan Rembang tahun 2018 Potensi
Tingkat Kesempatan kerja
perkotaan rembang raya Raya sekitar 17% Kendala
tergolong tinggi sekitar 97% terhadap Isu
pada tahun 2018, sama pengangguran Permasalahan
seperti tingkat kesempatan Wilayah Rembang Dampak
kerja di Kabupaten Rembang Raya pada tahun
2018
MasalahKeruangan
Masalah KeruanganPerkotaan
Perkotaan
Penyebab Permasalahan Isu Dampak

Perwajahan fisik kota


yang tidak rapi
Tingginya
migrasi in
Tingginya Permukiman
Pertumbuhan
tingkat Kumuh di
permukiman Lingkungan yang
pengangguran Kawasan
menjadi tidak tidak sehat
dan Perkotaan
merata
kemiskinan REKASA
Kualitas
SDM yang
rendah Pembangunan
infrastruktur menjadi
Kendala
tidak terkendala dan
Isu tidak tertata dengan
Permasalahan baik
Dampak
TUJUAN, SASARAN, DAN
KONSEP PERENCANAAN
TUJUAN PERENCANAAN

TUJUAN PERENCANAAN
WILAYAH
TUJUAN
S
“MEWUJUDKAN REMBANG PERENCANAAN KOTA
RAYA YANG TERINTEGRASI
DENGAN MENYEDIAKAN “TERWUJUDNYA KAWASAN
TITIK PELAYANAN DAN PERKOTAAN REKASA YANG BERDAYA
MENINGKATKAN POTENSI SAING, LAYAK HUNI, DAN
EKONOMI LOKAL UNTUK BERKELANJUTAN PADA TAHUN 2040”

MENINGKATKAN DAYA
SAING WILAYAH”
SASARAN PERENCANAAN

SASARAN PERENCANAAN
WILAYAH
1. Meningkatkan Konektivitas Kawasan SASARAN
perkotaan dan Pedesaan PERENCANAAN KOTA
2. Membuat titik pelayanan baru
3. Mengoptimalkan potensi sumber daya 1. Mengembangkan SDM yang unggul,
lokal berkualitas, produktif dan menguasai
4. Meningkatkan kualitas pendidikan IPTEK.
masyarakat 2. Memfasilitasi dan memberikan program
pengawasan Pembangunan rumah
layak huni
3. Mengoptimalkan prasarana
pembuangan limbah industri maupun
rumah tangga
KONSEP PERENCANAAN WILAYAH

KONSEP PENGEMBANGAN
EKONOMI
KONSEP PENGEMBANGAN
RUANG

Konsep yang dapat diterapkan adalah Industrial


desentralisasi agropolitan serta penguatan Rural
Agro -
Tourism
linkages. Konsep desentralisasi ini Minapolitan
mengembangkan wilayah melalui titik-titik
pertumbuhan di luar pusat. Titik-titik
pertumbuhan ini tersebar dalam bentuk sub-sub
pusat. ● Konsep Rural Tourism atau
● Konsep Industrial Agro- pengembangan wisata pedesaan yang
Minapolitan menjadi salah satu memanfaatkan sumber daya daerah
konsep utama yang akan dengan mempertahankan nilai-nilai
digunakan karena wilayah lokal sebagai daya tarik wisatawan.
Sub-sub pusat dengan konsep agropolitan Rembang Raya memiliki potensi Konsep ini dirasa cocok karena
dengan kegiatan utama berupa pertanian serta besar dari Industri pengolahan Rembang Raya memiliki potensi wisata
industri lokal mendistribusikan hasilnya ke pusat. yang tersebar di setiap kecamatan yang cukup banyak.
Kemudian, memunculkan hubungan timbal balik di Rembang Raya. ● Pengembangan perekonomian
● Berkembangnya industri menggunakan konsep ini diharapkan
antar pusat-sub pusat yang dikuatkan oleh rural
pengolahan yang ada juga akan menimbulkan multiplier effect
urban linkages. didukung oleh potensi alam yang yang lebih luas terhadap sektor-sektor
dimiliki Rembang Raya yang lainnya seperti perhotelan, restoran,
berbeda karakteristik di setiap transportasi, perdagangan dan jasa,
wilayahnya. hingga pada ekonomi-ekonomi kecil
lainnya seperti industri rumahan dan
kerajinan.
KONSEP PERENCANAAN KOTA

KONSEP
KERUANGAN
KONSEP
SISTEM AKTIVITAS
● Konsep perencanaan ruang yang akan
dibawakan adalah Inter-Sectoral Integrated Konsep sistem aktivitas yang akan diterapkan pada
Planning. Konsep ini mengusung kawasan perkotaan Rekasa selaras dengan konsep
pembangunan antar kota yang terintegrasi perkembangan perekonomian wilayah Rembang Raya
dengan tetap membangun kota secara yaitu Industrial Agro-Minapolitan. Konsep ini berfokus
individual. pada pengembangan aktivitas industri pengolahan dari
● Konsep ini dapat terwujud dengan hasil pertanian dan perikanan. Hal ini dikarenakan
menggunakan kebijakan dalam bentuk zonasi karakteristik wilayah dan perekonomian di kawasan
atau zoning, sehingga perencanaan dapat perkotaan Rekasa yang bergerak dalam industri
berjalan lebih fleksibel dengan tetap mengatur pengolahan hasil pertanian dan perikanan daerah.
penggunaan lahan.
● Integrated Planning menggabungkan unsur
lingkungan alam dan ruang buatan manusia Konsep sistem aktivitas yang berdasarkan pada kegiatan
dengan mengkoneksikan kegiatan sosial perikanan dan pertanian juga didukung dengan adanya
budaya dan politik yang kemudian berefek kegiatan perdagangan jasa yang berada di kawasan
pada berkembangnya ruang pada kawasan perkotaan Rekasa yang terpusat pada kawasan CBD dan
perkotaan. berada di Jalan Kartini di Kecamatan Rembang.
Best Practice Konsep
KOTA

Intersectoral Industrial
WILAYAH Integrated Planning Agro-Minapolitan

Madura menghubungkan
pembangunan kawasan kota Kabupaten Trenggalek
industrial dan membentuk gerbang mengembangkan potensi
Agropolitan
Agro-Minapolitan masuk-keluar kawasan dengan lokal sehingga dapat
Kabupaten Bojonegoro Thailand mensinergikan kekuatan strategi mengidentifikasi meningkatkan pertumbuhan
berhasil menerapkan pasar pertanian/perikanan dan pasar kawasan yang berpotensi, sektor ekonomi pertanian
pengembangan lahan industri agar mampu mencapai sektor strategis, dan sistem dan perikanan tiap tahunnya,
pertanian dan sistem daya saing yang maksimal, melalui jaringan infrastruktur yang bahkan mendapat
agropolitan yang produktif beberapa inovasi yang ditawarkan mendukung pembangunan. penghargaan Agropolitan
dan ramah lingkungan seperti pasar agrobisnis dan pasar Award Tahun 2019.
melalui penyediaan sarana kontrak. Perencanaan diterapkan
dengan menjaga kawasan Adanya pendistribusian yang
produksi pertanian,
konservasi, memberdayakan jelas serta dukungan
penyediaan air baku, Rural Tourism masyarakat dan stakeholder
penguasaan teknologi, sosial budaya masyarakat,
Kabupaten Tabanan dikenal dengan mendorong potensi ekonomi terkait menjadikan kawasan
gudang penyimpanan,
pariwisata yang memanfaatkan dengan menarik para investor, agropolitan dan minapolitan
pasar serta sarana industri
sumber daya desa dan dan menciptakan usaha yang berkembang cukup
pengolahan hasil pertanian
mempertahankan nilai-nilai lokal layak serta meningkatkan signifikan dan hasil produksi
yang mendukung terjadinya
yang dimiliki. Pariwisata yang konektivitas pusat kota dan juga telah diekspor ke wilayah
peningkatan hasil produksi
dimaksud ialah desa wisata dengan pusat pertumbuhan dengan lain.
pertaniannya.
ciri khasnya masing-masing. pusat perkotaan provinsi.
RENCANA KEGIATAN
LAPANGAN DAN
MANAJEMEN KEGIATAN
RENCANA KEGIATAN LAPANGAN
KETERSEDIAAN DATA
Melihat kondisi saat ini dikarenakan Corona Outbreaks maka
Diagram Persentase banyak kebutuhan data yang banyak dialihkan dengan
Ketersediaan Data Wilayah Sudah Tersedia observasi dan pencarian data sekunder secara online
Perlu Divalidasi
22,40 %
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Belum Tersedia

61,60 %
16,00 % 1 Wawancara

2 Observasi Lapangan Melalui Media Online

3 Telaah Data Sekunder


Diagram Persentase Ketersediaan
Data Kawasan Perkotaan 4 Focus Group Discussion (FGD)/Webinar
Sudah Tersedia
Perlu Divalidasi
24,20 % 5 Film :
42,90 % Belum Tersedia
● Film Perencanaan Wilayah dan Kota
33,00 %
● Film Proses Penyusunan Rencana
Sampel Tabel Kebutuhan Data
MANAJEMEN Tim Survey Wilayah dan Perkotaan Pembagian Peran Webinar
Kaliori Rembang Sulang
KEGIATAN KETUA ADNAN GHIFFARI
TIM 1 TIM 2 TIM 3 TIM 4 TIM 5 TIM 6
WAKIL KETUA YUNINGKHUS YANDAR AINI
Tahap & Jadwal Alvirariza Ananta Faruq Ina Istwindar Unes
SEKRETARIS ANISA NURUL ATIKA
Kegiatan ADMINISTRASI
Santi Silvia Vito Ferdian Chintya Aliya
SEKRETARIS RIZQITA SHOFA NIDA
1. Jadwal Survey saat NOTULENSI
Yayang Salsa Sabrina Dhani Nesia Faizal
Pandemi
HUMAS 1. ANANTA RIAN A.
● Survey dilakukan selama 7
Alfatah Candra Citra Mufti Nurina Yasmine 2. NAUFAL FARRAS W.
hari (5 hari survey 3. CITRA TATIUS
sekunder dan dilanjutkan 4. SALMA AYYASI
Annisa Shofia Rifki Paskalis Nindya Pandrika
FGD 5. ISTWINDAR WAHYU A.
● Kegiatan survey terdiri dari 6. PRASETIO ADIPUTRA S.
Azarine Dea Vena Qanita Lukman Armi 7. DEKHA ALIYA NUL ULUM
survei per aspek, survei
8. DEA DEVINA
wilayah, dan survei kota
Dilla Mayrina Reza Yuli Naufal Tefi 9. ALIFIA MENTARI
2. Tahap dan Jadwal FGD 10. YASMINE AZURA KIRANA
● FGD direncanakan 11. MUFTI MUTTAQI
Fafa Rosaline Anam Rizqita Kezia Tasia
menyesuaikan kegiatan 12. ALFATAH ARZAQUZZAKI
masyarakat yang 13. PASKALIS NOVENTUS K.
Aziz Adnan Zeldania Danik Bhree Tito 14. REZA NASRUDIN
bersangkutan
15. MUHAMAD LUKMAN
● FGD dilakukan dengan 16. ABDUL AZIZ ATSAMARI
Luthfi Theresia Alifia Evan Ermi Salma
beberapa stakeholder 17. ERMI NUR IRMAWATI
terkait
Alfin Windy Anggi Rosyifa
A. Rencana Kegiatan Survei LAMPIRAN
Selama Pandemi
Rencana Kegiatan Survei Selama Pandemi

Hari,
Aspek Kegiatan Tempat Pelaksana Target
Tanggal

Sabtu Fisik Alam dan Guna Semua anggota Fisik Alam dan
Lahan Guna Lahan

Infrastruktur Semua anggota Infrastruktur

Sistem Perkotaan dan Survei Semua anggota Sistem Perkotaan Mendapatkan informasi
Struktur Ruang Sekunder dan Struktur Ruang yang dibutuhkan
(Verifikasi data
Secara dengan baik dan
dan
Daring/Online lengkap sesuai dengan
Demografi melengkapi Semua anggota Demografi
rencana yang telah
TKD masing
dibuat
masing aspek)
Perekonomian Semua anggota Perekonomian

Sistem Aktivitas Semua anggota Sistem Aktivitas

Sosial Budaya Semua anggota Sosial Budaya


LAMPIRAN
Hari, Aspek Kegiatan Tempat Pelaksana Target
Tanggal

Minggu Fisik Alam dan Guna Semua anggota Fisik Alam dan
Lahan Guna Lahan

Infrastruktur Semua anggota Infrastruktur

Sistem Perkotaan dan Survei


Semua anggota Sistem Perkotaan Mendapatkan informasi
Struktur Ruang Sekunder
dan Struktur Ruang yang dibutuhkan
(Verifikasi data
Secara dengan baik dan
dan
Daring/Online lengkap sesuai dengan
Demografi melengkapi Semua anggota Demografi
rencana yang telah
TKD masing
dibuat
masing aspek)
Perekonomian Semua anggota Perekonomian

Sistem Aktivitas Semua anggota Sistem Aktivitas

Sosial Budaya Semua anggota Sosial Budaya


LAMPIRAN
Hari, Aspek Kegiatan Tempat Pelaksana Target
Tanggal

Senin Fisik Alam dan Guna Semua anggota Fisik Alam dan
Lahan Guna Lahan

Infrastruktur Semua anggota Infrastruktur

Sistem Perkotaan dan Survei


Semua anggota Sistem Perkotaan Mendapatkan informasi
Struktur Ruang Sekunder
dan Struktur Ruang yang dibutuhkan
(Verifikasi data
Secara dengan baik dan
dan
Daring/Online lengkap sesuai dengan
Demografi melengkapi Semua anggota Demografi
rencana yang telah
TKD masing
dibuat
masing aspek)
Perekonomian Semua anggota Perekonomian

Sistem Aktivitas Semua anggota Sistem Aktivitas

Sosial Budaya Semua anggota Sosial Budaya


LAMPIRAN
Hari, Aspek Kegiatan Tempat Pelaksana Target
Tanggal

Selasa Fisik Alam dan Guna


Lahan

Infrastruktur

Sistem Perkotaan dan Merekap data,


Struktur Ruang mendiskusikan hasil
Review hasil
Secara survei dan dapat
survei, evaluasi Semua anggota kelompok
Daring/Online mempersiapkan
Demografi dan diskusi
kegiatan keesokan
harinya
Perekonomian

Sistem Aktivitas

Sosial Budaya
LAMPIRAN
Hari, Aspek Kegiatan Tempat Pelaksana Target
Tanggal

Rabu fisik alam dan Guna Semua anggota Fisik Alam dan
Lahan Guna Lahan

Infrastruktur Semua anggota Infrastruktur

Evaluasi dan
Sistem Perkotaan dan Semua anggota Sistem Perkotaan Memperbaiki
kompilasi hasil
Struktur Ruang dan Struktur Ruang kekurangan dan
survei
Secara menyatukan hasil survei,
Persiapan dan Daring/Online serta persiapan FGD
Demografi Briefing Semua anggota Demografi sudah selesai
kegiatan
.
Perekonomian Webinar Semua anggota Perekonomian

Sistem Aktivitas Semua anggota Sistem Aktivitas

Sosial Budaya Semua anggota Sosial Budaya


LAMPIRAN
Hari, Aspek Kegiatan Tempat Pelaksana Target
Tanggal

Kamis fisik alam dan Guna


Lahan

Infrastruktur

Persiapan,
Sistem Perkotaan dan
Pelaksanaan
Struktur Ruang
serta Rekap
Secara Melengkapi data yang
data hasil Semua anggota kelompok
Daring/Online didapatkan dari Webinar
Demografi Webinar dan
Diskusi hasil
Webinar
Perekonomian

Sistem Aktivitas

Sosial Budaya
LAMPIRAN
Hari, Aspek Kegiatan Tempat Pelaksana Target
Tanggal

Jum’at fisik alam dan Semua anggota Fisik Alam dan Guna
Guna Lahan Lahan

Infrastruktur Semua anggota Infrastruktur

Sistem Perkotaan Rekap data, evaluasi


Semua anggota Sistem Perkotaan
dan Struktur dan
dan Struktur Ruang Memperbaiki
Ruang merapikan/merekap
Secara kekurangan dan
hasil yang telah
Daring/Online menyatukan hasil
dilakukan selama
Demografi Semua anggota Demografi survei
survei pada masa
pandemi
Perekonomian Semua anggota Perekonomian

Sistem Aktivitas Semua anggota Sistem Aktivitas

Sosial Budaya Semua anggota Sosial Budaya


LAMPIRAN

B. Tahap dan Jadwal Focus Grup Discussion (Webinar)

Pra Survey H-7 FGD H-FGD

1. Menetapkan Daftar 1. Membagikan Undangan 1. Registrasi, Pembukaan,


Peserta 2. Perlengkapan dan dan Pembacaan Tata
2. Persiapan Perlengkapan Kebutuhan FGD Telah Tertib.
FGD Siap 2. Pemaparan Data,
3. Membuat Rundown Acara 3. Pendataan Peserta Masalah, dan Potensi
4. Menyusun Mobilisasi dalam 1 Forum.
Anggota 3. Diskusi Kelompok
5. Menyiapkan Wadah berdasarkan Stakeholder
untuk Webinar 4. Penyatuan Konsep per
Kelompok
5. Pertanggungjawaban
Program
“MEET THE CREWMATE”
Alvirariza Fakhira 21040118140082 Nesia Pertiwi 21040118130099

Ananta Ryan Ardianto 21040118140126 Ramadhani Asher Putra 21040118140109

Faruq Al Muqsit 21040118130096 Sabrina Putri Aryana 21040118140068

Ferdian Yusuf Primanda 21040118130133 Salsabila Kusuma Maharani 21040118130098

Ina Aulia Dani 21040118130064 Yasmine Azura Kirana 21040118130075

Istwindar Wahyu Adiyanto 21040118130141 Yuningkhus Yandar Aini 21040118130088

Muhammad Vito Prasetyo 21040118140062 Nurina Fauqa Rahma 21040117140060

Santi Apriani 21040118120039 Alfatah Arzaquzzaki 21040118120049

Silvia Yulianti Sinaga 21040118140143 Armi Kurnia Savitri 21040118130093

Unestra Wibisana Wirya W. 21040118130128 Candra Margarena 21040118130066

Chintya Atmasantika 21040118120006 Citra Tatius 21040118120042

Dekha Aliya Nul Ulum 21040118140134 Mufti Muttaqi 21040118140100

Faizal Putra Jiwatama 21040118140151 Nindya Rara Sinta 21040118130079


“MEET THE CREWMATE”
Pandrika Darana Imani 21040118140135 Adiyana Ayu Fadilla 21040118140081

Paskalis Noventus Krishartadi 21040118130103 Anastasia Mutiara Melinda 21040118130095

Rifki Fauzan 21040118130063 Mayrina Anggita Lumban Raja 21040118130085

Shofia Malta 21040118120025 Muhammad Fareza Duta P 21040118130124

Annisa Adikarunia Widyasari 21040118120005 Nanda Rosaline Pasaribu 21040118140144

Azarine Intan Yusriya 21040118120031 Nurul Anam Ramli 21040118120016

Dea Devina 21040118120023 Prasetio Adiputra Sucipto 21040118130092

Ilma Rizka Avina 21040118120051 Rizqita Shofa Nida 21040118120050

Muhammad Lukman 21040118130061 Theopily Kezia Novitasari 21040118130131

Naufal Farras Abhista W. 21040118140077 Zeldania Amara Heratri 21040118120015

Qanita Shaumi Gaeska 21040118120017 Abdul Aziz Atsamari 21040118120024

Reza Nasrudin 21040118120048 Adnan Ghiffari 21040118140138

Tefi Liring Aditya 21040118140083 Alifia Mentari 21040118120008

Tri Yuliana 21040118120046 Danik Nur Puspita Sari 21040118130106


“MEET THE CREWMATE”

Bhree Dyanata Fernando 21040118130108

Salma Ayyasi 21040118120021

Theresia Permatasari Gurning 21040118140140

Alfin Affiful Fahmi Prima 21040118140107

Annisa Anggi Mufida 21040118140118

Ermi Nur Irmawati 21040118120012

Evan Rizky Oktari Sudarwono 21040118130145

Muhammad Luthfi Putra Y 21040118110002

Rosyifa Aura Salsabilla 21040118120029

Windy Anggista Eka Saputri 21040118130087


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai