STUDIO PERENCANAAN
WILAYAH
REMBANG
RAYA
1 Oktober 2020
1 Tujuan dan Sasaran
2 Ruang Lingkup
3 Kerangka Pikir
4 Kajian Teori
OUTLINE 5 Identifikasi Karakteristik Wilayah dan Perkotaan
9 Manajemen Kegiatan
Tujuan
Tujuan dari penyusunan proposal teknis adalah untuk
merancang kegiatan investigasi fakta dan analisis yang lebih
mendalam untuk kegiatan perencanaan pada wilayah
Rembang Raya. Selain itu, penyusunan proposal teknis ini
juga sebagai pedoman rencana untuk kegiatan perencanaan
yang akan dilakukan di Rembang Raya serta sebagai
panduan pelaksanaan survei yang dilakukan secara online
Sasaran
1. Melakukan pengumpulan dan evaluasi data yang telah ada dari studio proses
perencanaan yang telah didapatkan.
2. Menyusun rencana kegiatan lapangan yang bertujuan untuk pengumpulan
data tambahan pendukung, identifikasi karakteristik, dan permasalahan di
wilayah Rembang Raya, berupa tabel kebutuhan data.
3. Menyusun mekanisme kerja tim yang lebih aplikatif, efektif, dan efisien.
RUANG LINGKUP
MAKRO
Kabupaten Rembang
memiliki luas sebesar
101.408 Ha dengan jumlah
REMBANG
penduduk pada tahun 2018 RAYA
Kawasan Kawasan
REMBANG
Perkotaan Perkotaan
KALIORI
Kaliori Rembang
Kawasan
Luas Perkotaan Luas
Sulang
38.364,6 Ha BULU 1.131,09 Ha
Penduduk Penduduk
2018 : 2018 :
235.021 jiwa 41.415 jiwa
Kawasan Perkotaan
REMBANG RAYA REKASA
RUANG LINGKUP SUBSTANSI
MAKRO
MIKRO
Wilayah Rembang Kawasan Perkotaan
Wilayah Rembang
Raya terhadap Rekasa
Raya
Kabupaten Rembang
Tabel Kebutuhan Data Metode Teknik Analisis Rencana Kegiatan Rincian Kegiatan
1. Tabel Kebutuhan Pengumpulan Data 1. Analisis Overlay 1. Webinar 1. Pengajuan Surat Organisasi Kerja
Data Wilayah 1. Wawancara 2. Analisis Proyeksi 2. Wawancara Webinar 1. Management
2. Tabel Kebutuhan 2. Telaah Data 3. Analisis Deskriptif Proposal Teknis 2. Koordinaasi Pra 2. Penanggung jawab
Data Perkotaan Sekunder 4. Analisis Normatif Rembang Raya Webinar target mingguan
3. Observasi 5. Analisis Peramalan Online 3. Wawancara Instansi 3. Penanggung jawab
Lapangan Melalui 6. Analisis Intrawilayah 3. Observasi Online 4. Diskusi Hasil teknis standar
Media Online 7. Analisis Agregat Webinar 4. Standar operasional
5. Penyusunan Draft prosedur
Laporan
Perencanaan Wilayah
Perencanaan Wilayah atau perencanaan pengembangan
wilayah (regional planning, regional development
planning) pada dasarnya merupakan kegiatan sistematis
dalam mewujudkan suatu wilayah yang lebih baik
dengan memanfaatkan segenap potensi sumberdaya dan
keterbatasan yang ada.
Diagram Alur
Perencanaan
(Larz Anderson)
Perencanaan Kota
Urban planning mengacu pada proses perwujudan
alternatif masa depan pada suatu kawasan perkotaan,
pernyataan tujuan dan sasaran, serta formulasi
strategi-strategi implementasi untuk mencapai masa
depan alternatif tersebut (Caves, 2005).
KALIORI
REMBANG
Core Region
(Rembang)
SUMBER
SULANG
Peripheral Region
BULU
FISIK ALAM REMBANG RAYA
1. Topografi
Kategori gerakan
tanah sangat
rendah Pada bagian selatan merupakan salah
satu bagian yang termasuk dalam kategori
gerakan tanah rendah dengan luasan 9221
Ha. Untuk wilayah bagian tengah dan utara
termasuk ke dalam kawasan rawan gerakan
Kategori gerakan tanah sangat rendah dengan luasan 29127 Ha.
tanah rendah
Hal tersebut dikarenakan kondisi wilayah di
bagian tengah dan utara tergolong datar dan
tidak berbukit sehingga minim terhadap
gerakan tanah.
PENGGUNAAN LAHAN
Tata Guna Lahan Kecamatan Sumber Kaliori
Lahan Kosong
(4 %)
Tambak
(6 %)
Tegalan
(22 %)
Kecamatan Pertanian
(47 %)
Sumber Kaliori
Hutan
(11 %)
Lahan
Permukiman
(11 %)
Perubahan
persebaran
daerah
terbangun dan
non-terbangun
kecamatan
Rembang.
Kawasan
terbangun
paling banyak
berada di
daerah pesisir
pesisir pantai
Tata Guna Lahan Kecamatan Sulang Bulu
Ketersediaan
Ketersediaan Lahan Sedang
Lahan Rendah (4 %)
(17 %)
Ketersediaan
Lahan Tinggi
(79 %)
ketersediaan
Ketersediaan lahan rendah didominasi oleh
lahan rendah
permukiman.
Ketersediaan
Ketersediaan Lahan Rendah
Lahan Sedang (1 %)
(22 %)
Ketersediaan
Lahan Tinggi Rendah
(77 %)
Sedang
Tinggi
Kecamatan Sulang Bulu masih memiliki
ketersediaan yang tergolong tinggi
Kemampuan atau Daya Dukung Lahan
Kemampuan
pengembangan
sangat tinggi
Kemampuan
pengembangan
agak tinggi
Kemampuan pengembangan
sangat tinggi berada di pusat
permukiman dan aktivitas di
Kecamatan Rembang.
Kemampuan pengembangan
agak tinggi berada di bagian paling
utara dan paling selatan Kecamatan
Rembang yaitu pada bagian utara
berada pada pesisir pantai/
berbatasan langsung dengan laut,
sedangkan di bagian selatan
memiliki kontur dan topografi yang
cukup tinggi.
Kemampuan atau Daya Dukung Lahan
Kecamatan Sulang Bulu
Lain-lain
Penggunaan Lahan Perkotaan
Rembang
Pendidikan
Pariwisata
Pemerintah
Perikanan
Pusat Kota
Kawasan Pusat
Perdagangan (CBD)
Perdagangan
Permukiman Kumuh
Kepadatan Sedang
Permukiman
Penggunaan Lahan Perkotaan
Sulang Bulu
Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kawasan Perkotaan (a) dan (b) Kawasan Perdesaan
Rembang Raya Tahun 2019
Sumber : BDT Jawa Tengah Tahun 2020, laman web Kecamatan Kaliori-Sumber 2020, Disdukcapil Desa Sulang-Bulu,
Tahun 2019
DEMOGRAFI
Struktur Umur
Stakeholder Desa
Stakeholder Kecamatan
Stakeholder Kabupaten
Hubungan Erat
Thong Tradisi 7.
Thong Klek Sedekah
di Rembang Raya dan Laut
3. Tawur Perkotaan REKASA
3 Nasi
Barongan
4 2. 8. Haul
Emprak Apitan 1. Bodo Simbah
Kecil Tauhid
5 6 7 8
Kethoprak
SOSIAL BUDAYA
Situs & Artefak di Rembang Raya dan Perkotaan REKASA
Ketersediaan : 25 sekolah
SMA
SMA Kebutuhan 49 sekolah
PERKOTAAN
Ketersediaan : 4 sekolah
Ketersediaan : 9 sekolah
Konektivitas
Interaksi
Pada wilayah makro yaitu Kabupaten Rembang total timbulan sampah yaitu sebanyak 227.998 kg/hari,
sedangkan pada wilayah meso atau Rembang Raya, total timbulan sampah yaitu sebanyak 84.302
kg/hari dan wilayah perkotaan sebanyak Rembang 54.302 kg/hari; Sulang 14.112 kg/hari; Kaliori 14.884
kg/hari. Sampah ini diakumulasikan di tempat pembuangan akhir di Desa Landoh, Kecamatan Sulang.
PRASARANA LIMBAH
Limbah cair yang terdapat di wilayah Rembang Raya dihasilkan dari industri pengolahan di sekitar
wilayah pesisir. Setiap industri pengolahan yang terdapat di wilayah Rembang Raya sudah memiliki
Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), namun masih terdapat beberapa industri yang membuang limbah
ke laut karena fungsi IPAL disekitar lokasi yang belum digunakan secara optimal.
STRUKTUR RUANG
Struktur Ruang Perkotaan
Kawasan Perkotaan
Rembang (Orde I) →
Menjangkau seluruh
wilayah
Kawasan Perkotaan
Kaliori (Orde III) →
Jangkauan pelayanan
hampir tidak terlihat
Kawasan Perkotaan
Sulang (Orde II) →
Menjangkau
menyesuaikan jarak dan
aksesibilitas jalan di
sekitarnya
Kawasan Perkotaan
Jangkauan Orde II
Jangkauan Orde III
STRUKTUR RUANG
Fungsi Kota
Fungsi Minimum
Hanya Kawasan Perkotaan Kaliori yang Kawasan Perkotaan Fungsi Kawasan Perkotaan
tidak memenuhi indikator fungsi minimum Kawasan Perkotaan ● Pusat Aktivitas Pengembangan
perkotaan (Kantor Kepolisian berada di desa Rembang Perikanan
lain) ● Pusat Aktivitas Perdagangan dan
Jasa
● Pusat Aktivitas Industri Pengolahan
Kawista
● Pusat Aktivitas Pariwisata Budaya
Kawasan Perkotaan ● Pusat Aktivitas Pengembangan
Kaliori Perikanan
● Pusat Aktivitas Pengembangan
Pertanian
Kawasan Perkotaan ● Pusat Aktivitas Industri Pengolahan
Sulang Mebel
Pola Ruang Perkotaan STRUKTUR RUANG
Rembang (Budidaya) Kaliori (Budidaya) Sulang (Budidaya)
PDRB per kapita Rembang raya selalu Tingkat ketimpangan pada Rembang Raya
Hal ini mengindikasikan bahwa Namun tiap tahun nilai indeks williamsonn
PERIKANAN
Grafik Hasil Tangkapan Ikan (Ton/Hari) PERDAGANGAN DAN JASA
Perkotaan
Perkotaan Rekasa memiliki 7 pasar
INDUSTRI PENGOLAHAN
yang tersebar di 3 Kecamatan, yaitu 2
pasar di Kecamatan Kaliori, 4 di
Terdapat 3 jenis industri pengolahan yaitu
Kecamatan Rembang, dan 1 pasar di
Peruntukan Industri Besar, Peruntukan
Kecamatan Sulang. Terdapat Koperasi
Industri Menengah dan Peruntukan
yaitu 12 KUD dan 5 Non KUD. memiliki 7
Industri Kecil dan Mikro. Industri Museum R.A. Kartini
Bank dan banyak ritel disepanjang jalan
Pengolahan berupa pengolahan hasil laut
Arteri dan Pantura.
dan garam.
SISTEM
SISTEM AKTIVITAS
AKTIVITAS PERKOTAAN
PERKOTAAN REMBANG
REMBANG
ALIRAN KOMODITAS (SDA) ALIRAN SUMBER DAYA MANUSIA INVESTASI
SISTEM AKTIVITAS PERKOTAAN REMBANG
MODAL
ASING
MODAL DALAM
NEGERI
Potensi
Mayoritas masyarakat Kualitas
sumber Kendala
lulusan SD sekitar 40%
daya Isu
masyarakat Permasalahan
Usia produktif penduduk rendah Dampak
tinggi
Masalah
Masalah Keruangan
Keruangan Wilayah
Wilayah
Penyebab Permasalahan Isu Dampak
Kepadatan Penduduk di
Kawasan Perkotaan Pertumbuhan di daerah Kesenjangan
Terjadi pemusatan di pembangunan antara
perkotaan yang tidak
Berbagai Jenis Pelayanan Kawasan Perkotaan kawasan perkotaan dan
terkendali
masih terpusat di kawasan pedesaan
perkotaan
Kesehatan masyarakat
Kurang TPS menjadi terganggu
Masyarakat dari pelaku Sistem pengolahan akibat pencemaran dari
industri membuang sampah sampah yang belum limbah industri
Fungsi IPAL tidak ke pinggir pantai maksimal perikanan dan
dijalankan dengan baik dan lingkungan menjadi
maksimal kotor
Masalah Sosial-Ekonomi
Masalah Sosial-Ekonomi Perkotaan
Perkotaan
Penyebab Permasalahan Isu Dampak
Pertumbuhan Penduduk
Tinggi 8% pada tahun 2018 Pendapatan
Masyarakat
tergolong paling
Penduduk lulusan SD paling rendah dibanding
tinggi sekitar 48% pada Kabupaten se
tahun 2018 Karesidenan sekitar Penduduk
dengan UMK sekitar kawasan
Jumlah penduduk usia Kualitas 1,8 juta pada tahun perkotaan yang Masyarakat kesulitan
produktif perkotaan sumber 2018 tergolong Sangat memenuhi kebutuhan
mendominasi sebesar 59%. daya Miskin dan Miskin hidupnya terutama
dan beban ketergantungan masyarakat terbilang tinggi, kebutuhan
sekitar 41% pada tahun 2018 rendah yakni sebesar 21.7% pendidikan
Pengangguran dan 19.2% pada
perkotaan Rembang tahun 2018 Potensi
Tingkat Kesempatan kerja
perkotaan rembang raya Raya sekitar 17% Kendala
tergolong tinggi sekitar 97% terhadap Isu
pada tahun 2018, sama pengangguran Permasalahan
seperti tingkat kesempatan Wilayah Rembang Dampak
kerja di Kabupaten Rembang Raya pada tahun
2018
MasalahKeruangan
Masalah KeruanganPerkotaan
Perkotaan
Penyebab Permasalahan Isu Dampak
TUJUAN PERENCANAAN
WILAYAH
TUJUAN
S
“MEWUJUDKAN REMBANG PERENCANAAN KOTA
RAYA YANG TERINTEGRASI
DENGAN MENYEDIAKAN “TERWUJUDNYA KAWASAN
TITIK PELAYANAN DAN PERKOTAAN REKASA YANG BERDAYA
MENINGKATKAN POTENSI SAING, LAYAK HUNI, DAN
EKONOMI LOKAL UNTUK BERKELANJUTAN PADA TAHUN 2040”
MENINGKATKAN DAYA
SAING WILAYAH”
SASARAN PERENCANAAN
SASARAN PERENCANAAN
WILAYAH
1. Meningkatkan Konektivitas Kawasan SASARAN
perkotaan dan Pedesaan PERENCANAAN KOTA
2. Membuat titik pelayanan baru
3. Mengoptimalkan potensi sumber daya 1. Mengembangkan SDM yang unggul,
lokal berkualitas, produktif dan menguasai
4. Meningkatkan kualitas pendidikan IPTEK.
masyarakat 2. Memfasilitasi dan memberikan program
pengawasan Pembangunan rumah
layak huni
3. Mengoptimalkan prasarana
pembuangan limbah industri maupun
rumah tangga
KONSEP PERENCANAAN WILAYAH
KONSEP PENGEMBANGAN
EKONOMI
KONSEP PENGEMBANGAN
RUANG
KONSEP
KERUANGAN
KONSEP
SISTEM AKTIVITAS
● Konsep perencanaan ruang yang akan
dibawakan adalah Inter-Sectoral Integrated Konsep sistem aktivitas yang akan diterapkan pada
Planning. Konsep ini mengusung kawasan perkotaan Rekasa selaras dengan konsep
pembangunan antar kota yang terintegrasi perkembangan perekonomian wilayah Rembang Raya
dengan tetap membangun kota secara yaitu Industrial Agro-Minapolitan. Konsep ini berfokus
individual. pada pengembangan aktivitas industri pengolahan dari
● Konsep ini dapat terwujud dengan hasil pertanian dan perikanan. Hal ini dikarenakan
menggunakan kebijakan dalam bentuk zonasi karakteristik wilayah dan perekonomian di kawasan
atau zoning, sehingga perencanaan dapat perkotaan Rekasa yang bergerak dalam industri
berjalan lebih fleksibel dengan tetap mengatur pengolahan hasil pertanian dan perikanan daerah.
penggunaan lahan.
● Integrated Planning menggabungkan unsur
lingkungan alam dan ruang buatan manusia Konsep sistem aktivitas yang berdasarkan pada kegiatan
dengan mengkoneksikan kegiatan sosial perikanan dan pertanian juga didukung dengan adanya
budaya dan politik yang kemudian berefek kegiatan perdagangan jasa yang berada di kawasan
pada berkembangnya ruang pada kawasan perkotaan Rekasa yang terpusat pada kawasan CBD dan
perkotaan. berada di Jalan Kartini di Kecamatan Rembang.
Best Practice Konsep
KOTA
Intersectoral Industrial
WILAYAH Integrated Planning Agro-Minapolitan
Madura menghubungkan
pembangunan kawasan kota Kabupaten Trenggalek
industrial dan membentuk gerbang mengembangkan potensi
Agropolitan
Agro-Minapolitan masuk-keluar kawasan dengan lokal sehingga dapat
Kabupaten Bojonegoro Thailand mensinergikan kekuatan strategi mengidentifikasi meningkatkan pertumbuhan
berhasil menerapkan pasar pertanian/perikanan dan pasar kawasan yang berpotensi, sektor ekonomi pertanian
pengembangan lahan industri agar mampu mencapai sektor strategis, dan sistem dan perikanan tiap tahunnya,
pertanian dan sistem daya saing yang maksimal, melalui jaringan infrastruktur yang bahkan mendapat
agropolitan yang produktif beberapa inovasi yang ditawarkan mendukung pembangunan. penghargaan Agropolitan
dan ramah lingkungan seperti pasar agrobisnis dan pasar Award Tahun 2019.
melalui penyediaan sarana kontrak. Perencanaan diterapkan
dengan menjaga kawasan Adanya pendistribusian yang
produksi pertanian,
konservasi, memberdayakan jelas serta dukungan
penyediaan air baku, Rural Tourism masyarakat dan stakeholder
penguasaan teknologi, sosial budaya masyarakat,
Kabupaten Tabanan dikenal dengan mendorong potensi ekonomi terkait menjadikan kawasan
gudang penyimpanan,
pariwisata yang memanfaatkan dengan menarik para investor, agropolitan dan minapolitan
pasar serta sarana industri
sumber daya desa dan dan menciptakan usaha yang berkembang cukup
pengolahan hasil pertanian
mempertahankan nilai-nilai lokal layak serta meningkatkan signifikan dan hasil produksi
yang mendukung terjadinya
yang dimiliki. Pariwisata yang konektivitas pusat kota dan juga telah diekspor ke wilayah
peningkatan hasil produksi
dimaksud ialah desa wisata dengan pusat pertumbuhan dengan lain.
pertaniannya.
ciri khasnya masing-masing. pusat perkotaan provinsi.
RENCANA KEGIATAN
LAPANGAN DAN
MANAJEMEN KEGIATAN
RENCANA KEGIATAN LAPANGAN
KETERSEDIAAN DATA
Melihat kondisi saat ini dikarenakan Corona Outbreaks maka
Diagram Persentase banyak kebutuhan data yang banyak dialihkan dengan
Ketersediaan Data Wilayah Sudah Tersedia observasi dan pencarian data sekunder secara online
Perlu Divalidasi
22,40 %
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Belum Tersedia
61,60 %
16,00 % 1 Wawancara
Hari,
Aspek Kegiatan Tempat Pelaksana Target
Tanggal
Sabtu Fisik Alam dan Guna Semua anggota Fisik Alam dan
Lahan Guna Lahan
Sistem Perkotaan dan Survei Semua anggota Sistem Perkotaan Mendapatkan informasi
Struktur Ruang Sekunder dan Struktur Ruang yang dibutuhkan
(Verifikasi data
Secara dengan baik dan
dan
Daring/Online lengkap sesuai dengan
Demografi melengkapi Semua anggota Demografi
rencana yang telah
TKD masing
dibuat
masing aspek)
Perekonomian Semua anggota Perekonomian
Minggu Fisik Alam dan Guna Semua anggota Fisik Alam dan
Lahan Guna Lahan
Senin Fisik Alam dan Guna Semua anggota Fisik Alam dan
Lahan Guna Lahan
Infrastruktur
Sistem Aktivitas
Sosial Budaya
LAMPIRAN
Hari, Aspek Kegiatan Tempat Pelaksana Target
Tanggal
Rabu fisik alam dan Guna Semua anggota Fisik Alam dan
Lahan Guna Lahan
Evaluasi dan
Sistem Perkotaan dan Semua anggota Sistem Perkotaan Memperbaiki
kompilasi hasil
Struktur Ruang dan Struktur Ruang kekurangan dan
survei
Secara menyatukan hasil survei,
Persiapan dan Daring/Online serta persiapan FGD
Demografi Briefing Semua anggota Demografi sudah selesai
kegiatan
.
Perekonomian Webinar Semua anggota Perekonomian
Infrastruktur
Persiapan,
Sistem Perkotaan dan
Pelaksanaan
Struktur Ruang
serta Rekap
Secara Melengkapi data yang
data hasil Semua anggota kelompok
Daring/Online didapatkan dari Webinar
Demografi Webinar dan
Diskusi hasil
Webinar
Perekonomian
Sistem Aktivitas
Sosial Budaya
LAMPIRAN
Hari, Aspek Kegiatan Tempat Pelaksana Target
Tanggal
Jum’at fisik alam dan Semua anggota Fisik Alam dan Guna
Guna Lahan Lahan