K01 Pendahuluan
Struktur perkuliahan
2. Lokasi industri
Pendekatan (Weber)
neoklasik 3. Wilayah pasar
4. Pendekatan lain (Hotelling)
Individu (perilaku,
struktural,
institusional,
evolusioner)
5. Dispersi
1. Lokasi dalam Pola ruang
ruang 6. Aglomerasi
Sistem internal kota Perdesaan
7. Von Thunen
(Pertanian)
Struktur internal
8. Monosentrik
Agregat
(sistem) Perkotaan
9. Polisentrik
Ranking kota 10. Rank Size Rule
Struktur eksternal
(sistem kota) 11. Hierarkis
Hubungan antar (Christaller, Losch)
kota
12. Jejaring
3
Perbedaan
buka materi sebelumnya bab 7
teori =
• Ciri-ciri CBD:
• Terdapat konsentrasi bangunan tinggi di mana keuangan dan kegiatan jasa lainnya berlokasi
• KLB tertinggi KLB = Koefisien Lantai Bangunan (Floor Area Ratio) dilihat dari jumlah lantai
• Harga sewa lahan tertinggi
6
Referensi
• Anderson, W.P (2012) Ecomonic Geography., ch. 18 & 19 New York: Routledge
9
Terimakasih
10
• Semua pekerjaan berlokasi di CBD sehingga setiap rumah tangga harus membayar ongkos ulang-
alik sesuai dengan jarak d
• Rumah tangga memperoleh utilitas U dari konsumsi sejumlah z (barang gabungan non-
lahan) dan sejumlah q (lahan)
• U (Utilitas) = ukuran kesejahteraan materi yang diperoleh rumah tangga dari mengkonsumsi
barang
• Rumah tangga tidak memperoleh utilitas langsung dari lokasi relatif terhadap CBD
• U = f(z,q)
• Setiap rumah tangga memiliki pendapatan tetap Y yang jumlah totalnya harus dibayarkan
habis untuk pembelian jumlah barang non lahan z, luas lahan yang disewa q, dan biaya
ulang-alik d
• 𝑌 = f(z, q, d)
13
Persamaan 1
• Jika:
• p = biaya satuan barang gabungan non-lahan
• r = biaya sewa lahan per unit luas
• t = tarif transport ulang-alik per kilometer
• maka:
• 𝑌 = f(z, q, d) = pz + rq + td
14
Asumsi 2
• Peningkatan ongkos transportasi bersifat linear terhadap jarak
• Biaya ulang-alik meningkat secara proporsional terhadap jarak
• Tingkat konsumsi rumah tangga (z dan q) adalah tetap dan diketahui
• Rumah tangga tidak dapat mensubstitusi lahan dengan barang lainnya
• Harga satuan barang gabungan non-lahan p dan tarif transportasi per
unit jarak t sudah ditentukan (exogenous)
• Harga sewa lahan per unit luas r belum ditentukan (endogenous)
• Harga sewa lahan ditentukan melalui mekanisme pasar
15
Persamaan 2
• Y, q dan z konstan dan p dan t ditentukan sehingga:
• Y – pz adalah konstan
• Y – pz = rq + td = f (q, d)
16
Grafik 1
• Dengan pendapatan Y yang sama, rumah tangga
melakukan optimasi pengeluaran antara sewa
lahan r dan transportasi d
17
Persamaan 3
• Y, q dan z konstan dan p dan t diketahui
q = lahan
18
Grafik 2
bisa memodifikasi biaya ongkos • Harga sewa lahan r adalah fungsi jarak terhadap
CBD d (grafik)
• Kemiringan fungsi sewa lahan r tergantung pada
tingkat biaya transport t (grafik)
• Biaya transport memiliki peran yang penting dalam
menentukan pola ruang perkotaan
19
Grafik 3
• Jika konsumsi z dan q rumah tangga
berpendapatan tinggi (RBT) dan rumah tangga
berpendapatan rendah (RBR) sama maka rumah
tangga berpendapatan rendah tidak akan pernah
memperoleh lahan (grafik)
20 Grafik 4a RBR = Rumah Tangga Berpenghasilan Rendah
Grafik 4b
• Jika RBT memiliki akses terhadap
kendaraan pribadi sementara RBR
tidak, maka kurva RBR akan
semakin … di daerah yang tidak
memiliki akses transport umum
22
Referensi
• Anderson, W.P (2012) Ecomonic Geography., ch. 18 & 19 New York: Routledge
23
Terima Kasih
24
Referensi
• Anderson, W.P (2012) Ecomonic Geography., ch. 18 & 19 New York: Routledge
• Edwards, M. E. (2007). Regional and Urban Economics and Economic
Development: Theory and Methods. Boca Raton: Auerbach Publications.
• O’Sullivan, A. (2003). Urban Economics. New York: McGraw-Hill/Irwin.
31
Referensi
• Anderson, W.P (2012) Ecomonic Geography., ch. 18 & 19 New York: Routledge
32
Terima Kasih