Anda di halaman 1dari 22

Breakdown

RTRW BANDUNG
Oleh:
Maria Christina W. 2110105007
Sabella Utomo 2110105009
Daftar isi
1. Profil Lokasi
2. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang
3. Rencana Struktur Ruang
4. Rencana Pola Ruang
5. Penetapan Kawasan Strategis
6. Arahan Pemanfaatan Ruang
7. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
8. Referensi
9. Penutup
Profil Kota U

Luas wilayah : 16.729,65 Ha.


KAB.. BANDUNG BARAT
Batas wilayah
KAB. BANDUNG
Utara : Kab. Bandung & Kab. Bandung Barat
KO
CIM TA
Selatan : Kab. Bandung AH
I
Timur: Kab. Bandung
Barat : Kota Cimahi & Kab. Bandung Barat
Bentuk kota : Boundary
Kondisi topografi
Penduduk : 2,44 Juta jiwa (2019)
Bagian utara berbukit dengan jenis tanah alluvial
sedangkan di bagian selatan relatif datar dan tanah Kepadatan penduduk : 14.957
jiwa/km persegi
yang berkategori tanah andosol.
Dasar hukum : PERATURAN DAERAH
Bandung Basin = Cekungan dari pegunungan KOTA BANDUNG No. 18 tahun 2011
Tujuan, kebijakan, dan
strategi penataan ruang ● Kebijakan
Kebijakan struktur ruang kota terdiri
atas:
● Tujuan
a. Perwujudan pusat-pusat
Mewujudkan tata ruang yang aman, produktif, pelayanan kota yang menunjang
perkembangan fungsi kota
efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan
sebagai kota perdagangan dan
lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan jasa
industri kreatif yang bertaraf nasional.
b. Pengembangan dan peningkatan
kualitas pelayanan sarana dan
prasarana TOD
● Strategi
c. Efisiensi pelayanan prasarana
1. Pembagian Sub-wilayah Kota (SWK) dengan
kota yang terpadu dengan sistem
pusat regional.
2. Memeratakan pelayanan pusat sesuai skala
pelayanan SWK
RTRWN
Kawasan perkotaan :

Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung


Terdiri dari Peta Rencana Pola Ruang Provinsi Jawa Barat
- Kota Cimahi
- Kota Bandung
- Kab. Bandung Barat
- Kab. Bandung
- Sebagian Kab. Sumedang
Terintegrasi melalui sistem jaringan sarana
prasarana

Bertujuan sebagai pusat pariwisata, kegiatan


jasa dan ekonomi (sentra tekstil, tahu tempe).

Kota bandung ditandai dengan warna merah


sebagai kawasan perkotaan
Peta Rencana Struktur Ruang
Perbedaan warna
yang terdapat di
peta Struktur Ruang
merupakan
pembeda antara
sub wilayah kota
yang ada di Kota
Bandung, di dalam
SWK tersebut
terdapat sistem
pusat pelayanan
ruang (SPK).
Peta Rencana Pola Ruang
DOMINASI
WARNA :
Perumahan
dominasi
berdasarkan
kepadatan tinggi
(kuning tua) dan
sedang (Kuning
terang)

Berkaitan dengan
urban sistem
internal yang
dimiliki Kota
Bandung
Berhubungan dengan pola ruang
karena lokasi dari operasi penerbangan
di area padat pemukiman dan berada
di batas kota supaya terjangkau pula
oleh penduduk wilayah sekitarnya
Peta Rencana Jaringan Prasarana
Pemanfaatan jaringan
prasarana
1. Bidang transportasi
akan berorientasi
pada TOD
2. Bidang penyediaan
air minum, akan
dipasangkan pipa
transmisi oleh PDAM
3. Bidang pengelolaan
air limbah,
penambahan truk
dan IPAL
4. Sistem persampahan
sebagai infrastruktur
perkotaan terencana
5. Permukiman, landed
dan vertical housing
Peta Kawasan Strategis
Bagian yang
ditandai oleh garis
garis berwarna
merah merupakan
bagian kawasan
strategis ekonomi,
bagian yang
ditandai garis-garis
berwarna hijau
ditandai dengan
kawasan strategis
lingkungan, dan
kawasan strategis
sosial budaya
bergaris oranye
Kawasan strategis ekonomi
Pusat Pelayanan Kota Alun-Alun

Terdapat pusat grosir,


perhotelan, olahraga, rekreasi
(taman kota) hingga
pemerintahan (kantor walikota,
perusahaan BUMN)

Kawasan strategis Kawasan strategis sosial


lingkungan budaya

Hulu Sungai Cikapundung Puseur Budaya


mesti dijaga karena Padjajaran terintegrasi
berfungsi sebagai sumber pada bangunan
air beku penduduk
Aktor pelaksana program :

➔ Bappeda
➔ Dinas terkait
Arahan Pemanfaatan Ruang ➔ Kementerian Perhubungan
➔ Kementerian PU
➔ PT. PLN
▪ Perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung ➔ PT. Telkom
▪ Optimalisasi pembangunan wilayah terbangun
➔ PDAM
Sumber dana
Dominan : APBD Provinsi dan Kota
Lainnya : APBN (proyek strategis/menyangkut perkotaan) &
Swasta (proyek komersial)

Tahap :
I => 2011-2016
II => 2017-2021
III => 2022-2026
IV => 2027-2031
Contoh Tabel Arahan Pemanfaatan Ruang bidang Transportasi

Aktor yang
melaksanakan
Peraturan Zonasi
● Kawasan Lindung ● Budidaya
Kawasan yang ditetapkan dengan fungi utama Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan
mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia,
buatan. dan sumberdaya buatan.
- Perlindungan Kawasan Bawahannya [LB] - Kawasan Perumahan [R]
- budaya kota Setempat [LS], - Kawasan Perdagangan dan Jasa[K]
- Ruang Terbuka Hijau [RTH], - Kawasan Perkantoran [P]
- Kawasan Pelestarian Alam dan Cagar - Kawasan Industri dan Pergudangan[I]
Budaya [LC] - Kawasan Wisata Buatan [W]
- Kawasan Rawan Bencana [LR] dan - Kawasan Ruang Terbuka Non-Hijau [NH]
Kawasan Lindung Lainnya [LL]. - Kawasan Pelayanan Umum [F]
- Kawasan Pertahanan Keamanan[HK]
- Kawasan Pertanian [PT]
- Kawasan Sektor Informal [IF]
- Kawasan Evakuasi Bencana [B].
Arahan Pengendalian Pemanfataan Ruang
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 123

(1) Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan mengamati dan memeriksa kesesuaian antara penyelenggaraan
penataan dengan ketentuan peraturan perundang- undang.

(2) Jika dalam hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbukti terjadi penyimpangan
administrasi dalam penyelenggaraan penataan ruang kota, Walikota harus mengambil langkah penyelesaian sesuai
kewenangannya.

(3) Dalam hal Walikota tidak melaksanakan langkah penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Gubernur
mengambil langkah penyelesaian sesuai kewenangannya.

Pasal 124
Pengendalian terhadap pemanfaatan ruang wilayah dilakukan sesuai penerbitan izin
pemanfaatan ruang yang ditetapkan oleh Walikota, dan setelah mendapatkan izin
pelaksanaan harus memenuhi peraturan zonasi yang berlaku di lokasi kegiatan pemanfaatan
ruang
Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
BAB XIV LARANGAN
Pasal 125

Setiap orang atau Badan dilarang


Dilarang melakukan kegiatan
melanggar ketentuan peraturan
yang telah dilarang Dilarang melakukan kegiatan
zonasi yang ditetapkan Pemerintah
(menimbulkan kerusakan pemanfaatan ruang yang dapat
Daerah, memanfaatkan ruang dan
lingkungan, kerusakan mengganggu bentang alam,
melanggar ketentuan yang
kawasan resapan air) dan kesuburan dan keawetan tanah,
ditetapkan tanpa izin /atau tidak
melakukan kegiatan fungsi hidrologi, kelestarian flora
sesuai dengan izin berdasarkan
pembangunan dikawasan dan fauna, serta fungsi lingkungan
RTRWK, RDTRK, rencana rinci
rawan bencana tanpa hidup di kawasan lindung.
kawasan strategis kota, atau
konstruksi yang memadai.
peraturan zonasi.
Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Dilarang melakukan kegiatan dan


memanfaatkan ruang yang Dilarang
Dilarang melakukan mengganggu kelestarian menyelenggarakan
kegiatan yang dapat lingkungan di sekitar cagar perdagangan
menurunkan fungsi budaya dan ilmu pengetahuan, supermarket dan
ekologis dan estetika meliputi peninggalan sejarah,
bangunan arkeologi, dan departement store pada
kawasan serta dilarang lokasi sistem jaringan
merusak kualitas dan monumen nasional. Dan dilarang
melakukan kegiatan jalan lingkungan dan
kuantitas air (membuang pembangunan terutama pada merusak bentuk
secara langsung limbah kemiringan lebih dari 40%, dan arsitektur setempat,
padat, limbah cair, limbah dilarang melakukan penggalian, bentang alam, dan
gas, dan limbah B3), pemotongan lereng, dan pemandangan visual
radius 200 meter dari membangun pabrik di kawasan dikawasan pelestarian.
permunculan mata air. rawan longsor dengan tingkat
kerawanan tinggi yaitu
kemiringan lebih besar dari 40%
ARAHAN SANKSI

ngenaan sanksi terhadap pemanfaatan ruang yang tidak


sesuai dengan rencana struktur ruang dan pola ruang

Jenis Sanksi

sanksi administrasi berbentuk: peringatan tertulis,


penghentian sementara kegiatan, penghentian sementara
pelayanan umum, penutupan lokasi, pencabutan izin,
pembatalan izin, pembongkaran bangunan, pemulihan
fungsi.
sanksi pidana berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang- undangan dibidang penataan ruang.
Bagian Ketiga
Biaya Paksaan Penegakan Hukum
Pasal 130
Dalam hal orang menolak untuk ditertibkan dan/atau membongkar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 128, Pemerintah Daerah menertibkan dan/atau membongkar bangunan, dan
kepada yang bersangkutan dapat dikenakan pembebanan biaya paksa penegakan hukum
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Biaya paksa penegakan hukum merupakan
penerimaan Daerah dan disetorkan ke Kas Daerah. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata cara
pengenaan biaya paksa penegakan hukum diatur dengan Peraturan Walikota.
Bagian Keempat Penegakan Peraturan Daerah
Pasal 131
Penegakan Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sesuai dengan kewenangannya, dan berkoordinasi dengan
Kepolisian Republik Indonesia, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sumber data & gambar

http://data.bandung.go.id/ Peta Kota Bandung https://bandungkota.bps.go.id/backend/imag


diambil dari GeoJSON. Diakses 2 Februari es/Kepadatan-Penduduk-Kota-Bandung-20
2022.
19-ind.jpg Data kepadatan penduduk 2019.
https://www.openstreetmap.org/relation/1329006
2 Peta Overlay Bandung. Diakses 2 Februari Diakses 2 Februari 2022.
2022. https://jdih.bandung.go.id/home/produk-huku
https://tataruang.atrbpn.go.id/sitarunas/substansi m/daerah/2173/detail Perda no. 18 tahun
?id=37 Rencana Tata Ruang Kawasan 2011 RTRW Kota Bandung tahun
Perkotaan Bandung. Diakses 2 Februari 2022.
https://www.bandung.go.id/ Pemerintah Kota
2011-2031
Bandung. Diakses 2 Februari 2022.
http://perkotaan.bpiw.pu.go.id/v2/kota-besar/16 Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata
Profil Kota Bandung. Diakses 2 Februari 2022. Ruang Bandung
Terima
kasih
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai