Dalam proses analisis kebijakan strategis ini digunakan indikator beberapa kebijakan yang telah ada yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur Tahun 2011- 2031, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Jember Tahun 2015-2035, dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Tahun 2016-2036. Berdasarkan kebijakan tersebut akan diketahui beberapa kawasan strategis mulai dari makro sampi dengan mikro pada kawasan perencanaan Koridor Jl Kalimantan dan Jl Jawa. Kebijakan strategis yang ada didalam peraturan penataan ruang untuk wilayah perencanaan sebagai berikut 1. RTRW Provinsi Jawa Timur mempunyai visi “Terwujudnya ruang wilayah Provinsi berbasis agribisnis dan jasa komersial yang berdaya saing global dalam pembangunan berkelanjutan”. Nantinya visi tersebut bisa dijadikan sebagai acuan perumusan visi koridor yang nantinya juga dilihat secara lebih mikro lagi didalam visi RTRW Kabupaten Jember. Berdasarkan rencana sistem perkotaan Kabupaten Jember masuk kedalam PKW. Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disingkat PKW adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau kegiatan beberapa kabupaten/kota. 2. RTRW Kabupaten Jember mempunyai visi “Terwujudnya keseimbangan pertumbuhan wilayah melalui pengembangan Agribisnis, Pariwisata dan Usaha Ekonomi Produktif berbasis potensi lokal dalam pembangunan berkelanjutan.” Seperti halnya visi pembangunan yang lain, dalam visi ini bisa sebagai acuan untuk perumusan visi koridor yang nantinya juga dilihat lebih mikro lagi di RDTR Kabupaten Jember. Dalam RTRW Kabupaten Jember berdasarkan rencana sistem pusat kegiatan, Kecamatan Sumbersari termasuk kedalam Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang mempunyai fungsi utama pengembangan kawasan yaitu pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, dan pusat kesehatan. 3. RDTR Kawasan Perkotaan mempunyai visi “Mewujudkan Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) Jember sebagai Pusat Kegiatan Wilayah melalui Pengembangan Permukiman Perkotaan dan Pusat Pelayanan Pemerintahan, Perdagangan dan Jasa, Pendidikan dan Kesehatan Berskala Regional didasarkan pada prinsip Pembangunan Berkelanjutan”. Dalam hal ini sebagai acuan untuk mewujudkan visi koridor perencanaan. Setelah diketahui visi serta tujuan dari masing-masing peraturan pemerintah provinsi hingga kota dan kawasan strategis serta potensi pengembangan wilayah diharapkan nantinya sebagai acuan perumusan isu strategis koridor perencanaan yang sesuai dengan harapan masyarakat. Setelah diketahui visi serta tujuan masing-masing peraturan penataan ruang selanjutnya adalah penjabaran potensi dan masalah baru setelah itu dirumuskan urgensi penanganan koridor, hal apa saja yang mendesak yang harus diprioritaskan penanganannya. Setelah itu perumusan isu strategis dan kebijakan yang dibuat untuk penanganan koridor perencanaan.
B. Analisis Kebijakan Spasial
Analisis kebijakan spasial ini nantinya akan digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dan mengintegrasikannya dengan analisis kebijakan. Dalam menganalisis digunakan kebijakan makro yang telah ada yakni RTRW Kabupaten Jember Tahun 2015-2035 dan RDTR Kawasan Perkotaan Jember Tahun 2016-2036. Tabel Analisis Kebijakan Spasial Koridor Jl Kalimantan dan Jl. Jawa dengan Kebijakan RTRW Kabupaten Jember Tahun 2015-2035
Sumber Kriteria Analisis
RTRW Struktur Ruang Fungsi koridor perencanaan telah sesuai Kabupaten 1. Fungsi Koridor yaitu sebagai dengan ketentuan bahwa Kecamatan Jember Tahun Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sumbersari merupakan Pusat Kegiatan 2015-2035 yang mempunyai fungsi utama Wilayah segai pusat Peerintahan, sebagai pusat pemerintahan, Perdagangan dan Jasa, Pendidikan, dan Perdagangan dan jasa, Kesehatan. Hal tersebut karena pada Pendidikan, dan Kesehatan. koridor perencanaan terdapat 2 universitas yaitu Universitas Jember dan IKIP PGRI. Pusat Pemerintahan terdapat beberapa kantor dinas serta kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD). Selain itu, Kawasan koridor perencanaan juga sebagai Kawasan yang mendominasi guna lahan perdagangan dan jasa seperti ruko, took deret dan pkl. RTRW Pola Ruang Pada Kawasan perencanaan terdapat Kabupaten 1. Kawasan Lindung DAS sungai bedadung dimana yang Jember Tahun a. untuk sungai di kawasan letaknya di Kawasan permukiman yang 2015-2035 permukiman dibangun jalan kondisinya kurang rawat sehingga perlu inspeksi antara 10 – 15 m di adanya perawatan untuk memperbaiki seluruh kecamatan jalur inpeksi, karena pada kondisi b. RTH seluas 30% dari luas existing daerah pinggiran sungai wilayah perkotaan jember digunakan sebagai tempat pembuangan dan menciptakan aspek sampah. planologis perkotaan melalui Sedangkan untuk pemenuhan RTH, keseimbangan antara pada koridor perencanaan hanya lingkungan alam dan binaan terdapat Ruang Terbuka Hijau Provat, Jalur Hijau dan median jalan. RTRW Kawasan Budidaya Kualitas hunian pada koridor Kabupaten 1. Permukiman Perkotaan perencanaan perlu dilakukan Jember Tahun a. Pengembangan permukiman pengembangan terkait dengan kualitas 2015-2035 perkotaan dengan lingkungan hunian, mengacu pada memperhitungkan daya arahan tersebut pembangunan hunian tampung dan daya dukung pada Kawasan perencanaan perlu perkembangan penduduk, memperhatikan daya tamping dan daya sarana, dan prasarana yang dukung sesuai kebutuhan penduduk. dibutuhkan; b. Penanganan kawasan permukiman kumuh Sesuai dengan arahan tersebut, perkotaan dapat dilakukan Kawasan koridor perencanaan perlu melalui pembangunan rumah adanya pengembangan di sector susun dan konsolidasi tanah. perdagangan dan jasa untuk 2. Perdagangan dan Jasa meningkakan kualitas dan kuantitas, a. Pengembangan Kawasan sehingga dapat meningkatkan perkotaan PKW perekonomian daerah 3. Kawasan Peruntukan Pariwisata a. Can Macanan Kaduk, Ge Kawasan pariwisata pada koridor jenggean (ta’ butaan) dan perencanaan perlu dipertahankan dan Pencak Silat Seni di dilestarikan sebagai ciri khas sebuah Kecamatan Sumbersari, daerah seperti event Jember Fashion Kecamatan Arjasa dan Carnaval Kecamatan Jelbuk b. Jember Fashion Carnaval di Kecamatan Sumbersari RTRW Jaringan Prasarana Perencanaan jalan dalam upaya Kabupaten 1. Transportasi mempermudah mobilisasi dan Jember Tahun a. Pengembangan jalan lingkar mengurangi volume kendaraan adalah 2015-2035 selatan perkotaan Jember salah satu strategi yang perlu dilakukan. berada di Kecamatan Pada Kawasan perencanaan pada jam- Sumbersari, Kecamatan jam tertentu terjadi kepadatan lalu lintas Kaliwates dan Kecamatan di beberapa titik seperti pada segmen 3 Ajung di Jl Jawa. Sehingga jika ada pengembangan jalan lingkar hal tersebut dapat mengurangi volume kendaraan sehingga pengendara menjadi nyaman karena tidak merasakan kemacetan lalu lintas. RTRW Arah Pemanfaatan Ruang Berdasarkan arahan pemanfaatan Kabupaten 1. Arahan perwujudan system ruang, Kawasan perencanaan perlu Jember Tahun perkotaan salah satunya mengutamakan arahan-arahan tersebut 2015-2035 pengembangan PKW karena minimnya fasilitas seperti halte 2. Pengembangan jaringan jalan jika ingin mengembangkan jaringan sekunder didalam kawasan trayek angkutan umum. Selain itu, perkotaan; pengembangan saluran drainase dan 3. Pengembangan jaringan trayek sanitasi perlu diperhatikan karena angkutan penumpang; Kawasan tersebut diperuntukan sebagai 4. Pembangunan saluran drainase Pengembangan PKW dan jaringan jalan dan sanitasi yang memadai; sekunder didalam kawasanan. Fungsi drainase dan sanitasi sangatlah penting untuk disediakan salah satunya mengurangi terjadinya genangan air bahkan banjir. Sumber: Hasil Analisis, 2021
Tabel Analisis Kebijakan Spasial Koridor Jl Kalimantan dan Jl Jawa dengan Kebijakan RDTR Kawasan Perkotaan Jember Tahun 2016-2036
Sumber Kriteria Analisis
RDTR Kawasan 1. Kawasan Lindung Pada Kawasan perencanaan Perkotaan a. Zona Perlindungan Setempat Kawasan perlu dilakukan perbaikan Jember Tahun perlindungan setempat sekitar dan pengembangan pada 2016-2036 sempadan sungai terdiri atas sungai zona perlindungan setempat pada kawasan bukan permukiman khususnya sekitar sempadan sekurang-kurangnya 100 meter di kiri – sungai,karena apda Kawasan kanan sungai besar dan 50 meter di kiri perencanaan Kawasan – kanan anak sungai yang berada di sempadan sungai dijadikan luar permukiman serta untuk sempadan sebagai tempat pembuangan sungai pada kawasan permukiman sampah. Sedangan untuk cukup dibangun jalan inspeksi antara 5 ruang terbuka hijau, pada – 10 meter di seluruh wilayah PKW yang Kawasan perencanaan perlu dilewati sungai adanya penegasan terkait b. Zona Ruang Terbuka Hijau dengan RTH Privat RTH Jalur Hijau, berupa RTH yang khususnya pada zona berada di median maupun di tepi jalan perdagangan dan jasa. pada ruas jalan di PKW Jember. RTH Hutan Kota, meliputi: 1. Kawasan Kampus Universitas Jember 2. Kawasan Universitas Muhammadiyah Jember RDTR Kawasan 2. Kawasan Budidaya Kawasan perencanaan Perkotaan a. Zona Perumahan didominasi oleh Kawasan Jember Tahun Pada Kawasan Perkotaan PKW terdapat permukiman padat 2016-2036 tiga kawasan kumuh yaitu terletak pada penduduk, sehingga jika ada Kelurahan Jember Kidul, Kelurahan pengembangan permukiman Sumbersari dan Kelurahan Karangrejo sesuai dengan cara yang ketiganya mempunyai karakteristik membangun rusun yang berbeda. Perkumiman kumuh di sederhana khususnya bagi Kelurahan Sumbersari, Kecamatan masyarakat berpenghasilan Sumbersari seluas 542 Ha dengan rendah yang tidak memiliki kepadatan bangunan 52 jiwa/Ha yang akses untuk memiliki lahan mempunyai karakteristik sebagai yang dijadikan perumahan. perdagangan dan jasa. Arahan rencana relokasi dilakukan dengan cara membangun rusun sederhana khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak memiliki akses untuk memiliki lahan yang dijadikan perumahan. b. Zona Perdagangan dan Jasa Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) Pengembangan sub zona Kawasan koridor perdagangan dan jasa deret terletak perencanaan merupakan pada SBWP Sumbersari, SBWP Patrang Kawasan perdagangan dan dan SBWP Kaliwates. Selain jasa sehingga perlu adanya pengembangan perdagangan dan jasa pengembangan khususnya formal terdapat pengembangan sektor penataan Kawasan PKL. informal berupa penataan kawasan PKL c. Zona Perkantoran Kawasan perkantoran sebagian besar merupakan fasilitas kantor pemerintahan Fungsi Kawasan perencanaan dengan skala pelayanan kabupaten sesuai yaitu sebagai zona seperti Kantor Bupari yang terletak di perkantoran sehingga perlu SBWP Sumbersari serta skala pelayanan dilakukan pengembangan kabupaten dan kecamatan serta fasilitas seagai Kawasan skala kantor pemerintahan umum. pelayanan baik kabupaten dan kecamatan sesuai dengan arahan yang ada RDTR Kawasan Jaringan Prasarana Pada Kawasan perencanaan Perkotaan fungsi jalan sebagai jalan Jember Tahun 1. Sistem Jaringan Jalan kolektor dan lebar jalannya 2016-2036 Jalan kolektor merupakan jalan yang secara yaitu melebihi batas minmal efisien menghubungkan antar pusat kegiatan yang di tentukan. Jalan wilayah atau antara pusat kegiatan wilayah Kalimantan dan Jalan Jawa dengan pusat kegiatan lokal. Lebar jalan termasuk jalan kolektor kolektor sekunder minimal selebar 9 dengan lebar jalan Jawa 12,3 (Sembilan) meter dengan kecepatan rata- m dan Jalan Kalimantan 9,2 rata sedang (antara 20-40 Km/Jam). m. 2. Sistem Jaringan Pedestrian Hal yang perlu diperhatikan dalam Sistem jaringan pedestrian pengembangan pedestrian way adalah merupakan salah satu penambahan fasilitas yang dilengkapi jalur prioritas pengembangan khusus untuk penyandang difabilitas, dalam koridor perencanaan misalnya berupa perkerasan khusus yang karena peruntukannya yang dapat digunakan oleh tunanetra. Pembeda tidak sesuai dengan dari jalur pejalan kaki/ pedestrian biasa fungsinya. dengan jalur pedestrian untuk pengguna difabel adalah terdapat curb sekitar 10-15 cm dan landai agar mampu digunakan penyandang cacat seperti para pemakai kursi. 3. Sistem Pelayanan Angkutan Rencana pengembangan Angkutan umum yang melayani pada PKW angkutan umum dilakukan Jember merupakan angkutan kota dengan 9 penambahan pada kawasan (sembilan) rute trayek yaitu D, G, L, N, O, P, yang belum terlayani Q, R, dan T. angkutan umum. Sedangkan 4. Sistem Transportasi Massal pengembangan angkutan BRT PKW Jember direncanakan melalui umum lainnya dilakukan kawasan dengan bangkitan tinggi seperti peningkatan kualitas kluster permukiman dan tarikan tinggi angkutan umum dengan cara seperti kawasan perdagangan jasa, dilakukan pemeriksaan rutin pendidikan dan lainnya. Perencanaan jalur moda angkutan dan BRT disesuaikan dengan lebar dimensi jalan ketersediaan angkutan serta eksisting sehingga terdapat dua skema jalur ketersediaan halte. BRT berupa jalur terpisah dan jalur campuran. Sistem parkir pada Kawasan 5. Parkir perencanaan yaitu terbagi a. Parkir On Street menjadi parkir on street dan Fasilitas parkir di dalam ruang milik jalan off street. Parkir on street hanya dapat diselenggarakan di koridor berada di Jl Jawa yang jalan tertentu yang harus dinyatakan mendominasi dan sering dengan rambu lalu lintas dan marka mengakibatkan kepadatan jalan. lalu lintas. Sedangkan Jl b. Parkir Off Street Kalimantan Sebagian Penyelenggaraan fasilitas parkir di luar Kawasan banyak memiliki ruang milik jalan wajib membebasan ruang parkir sehingga koridor tertentu dari parkir di pinggir menggunakan system parkir jalan yang mempunyai arus lalu lintas off street. Oleh karena itu, tinggi. Fasilitas parkir untuk umum di perlu adanya pembangunan luar badan jalan biasanya merupakan Gedung parkir pada koridor fasilitas pada lokasi perdagangan dan Kawasan perencanaan untuk jasa seperti swalayan, supermarket atau dapat memaksimalkan fungsi kompleks pertokoan. Sarana pelayanan jalan dan mengurangi umum meliputi sarana pendidikan, volume kendaraan. sarana transportasi, sarana kesehatan, sarana olahraga, saraa sosial budaya, serta sarana peribadatan wajib memiliki parkir off-street. c. Gedung Parkir Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan yang berupa gedung parkir merupakan fasilitas umum berupa gedung yang khusus dibangun untuk tempat parkir kendaraan. Sumber: Hasil Analisis, 2021