Modul 5
Attribute Table
Penyusun :
Diaz Ekaputra, ST., Rahma Callista, Sultan Ferdinand
Tanggal : 13 Oktober 2022
Versi : 2
Tujuan dan Sasaran
Pada praktikum ini, praktikan akan menggunakan QGIS untuk memahami dasar— dasar
penggunaan attribute table. Setiap poin yang dijelaskan dapat berupa langkah-langkah atau
fitur yang dapat digunakan untuk memahami penggunaan attribute table. Praktikan
diharapkan mampu melakukan hal-hal sebagai berikut:
Waktu
Perkiraan waktu pengerjaan 90 menit.
Data
Praktikan dapat mengunduh pada drive yang sudah di-informasikan sebelumnya. Data yang
dibutuhkan adalah Data Attribute Table.zip yang berisi:
● adm_jabar.shp
● Adm_Desa_Bekasi.shp
● Adm_Kec_Bekasi.shp
● Gunung_Jawa.shp
● Kota_Jawa.shp
● sensus_jabar.xls
Field dan Record
Field adalah kolom pada attribute table yang merupakan pengategori informasi dalam
feature. Contohnya, suatu feature class kecamatan-kecamatan di Kota Bandung memuat
informasi “jumlah rumah tangga”, “jumlah pasar”, dan “nama camat”, dengan demikian
ketiga kategori informasi tersebut adalah field-field-nya
Record adalah baris pada attribute table yang menyimpan informasi-informasi sesuai field
yang ada. Satu record berarti satu buah feature. Contohnya, Kecamatan Andir memiliki
jumlah rumah tangga sebanyak 200.000, jumlah pasar sebanyak 4, dan nama camat Gugun.
Maka untuk record Kecamatan Andir, pada field “jumlah rumah tangga” akan terisi “200.000”,
pada field “jumlah pasar” terisi “4”, dan pada field “nama camat” terisi “Gugun”.
Field memiliki beberapa fitur. Akan tetapi sebelum memulai praktikum, silahkan membuka
project properties. Pilih measurements dengan distance kilometers dan area hectares. Dan
koordinat sistem menggunakan World_Cylindrical_Equal_Area
Menghitung Geometry
Calculate Geometry adalah fitur pada field untuk menghitung atribut geometrik feature class,
yakni luas.
Kita akan menghitung luas kabupaten di Jawa Barat menggunakan fitur tersebut. Buat
field baru dengan langkah-langkah berikut:
1. Atur sistem koordinat data frame ke UTM 48S.
Atribut geometrik tidak akan bisa dihitung jika sistem koordinat data frame
menggunakan geodetik.
2. Masukkan feature class “adm_jabar” > buka attribute table-nya
3. Klik Open Field Calculator
3. Ceklis ‘Create a new field’ untuk memunculkan field baru hasil menghitung geometry.
Setting output field name, type, length, dan precisionnya.
4. Pilih Geometry -> $area -> OK
5. Luasan yang dimunculkan adalah dengan satuan yang sudah disesuaikan dengan project
properties
Statistics
Statistical Summary adalah fitur untuk menampilkan statistik deskriptif field yang kita hitung.
Perhatikan bahwa kita dapat memilih field yang akan kita lihat statistiknya pada kotak
bertanda panah bertuliskan luas (disebut drop-down menu). Perhatikan juga bahwa field
yang bisa kita lihat statistiknya hanyalah field bertipe angka.
Sekarang kita bisa mengetahui luas masing-masing kabupaten yang ada di Jawa Barat
berdasarkan data yang kita miliki dari hasil perhitungan kita menggunakan $area dan coba
perhatikan kembali statisticsnya.
Field Calculator Menggunakan Rumus
Kali ini kita akan menghasilkan angka persentase luas tiap-tiap kabupaten/kota di Jawa Barat
dari data yang tersedia.
3. Ceklis ‘Create a new field’, atur output field name, type, dan length Agar dapat
menyimpan pecahan, tipe apa yang sebaiknya dipilih? Tentukan juga length dan
precisionnya.
5. Pada bagian Expression, ketik rumus untuk menghitung
persentase luas tiap kabupaten/kota terhadap luas total
Jawa Barat. Ketikkanlah rumus untuk menentukan persentase
luas seperti halnya pada kalkulator ilmiah.
6. Klik OK.
Join
Kita dapat menggabungkan data atribut pada satu feature class dengan feature class yang lain
dengan fitur join.
Terdapat dua metode join yang akan kita pelajari: join berdasarkan tabel atribut (join
attributes from a table) dan berdasarkan lokasi spasial (join data from another layer based
on spatial location).
3. Tutup file Excel -> Buka Sheet di QGIS melalui Browser Panel
4. Klik Layer Properties -> Join -> Tambah
5. Akan muncul jendela Join Data dan pilih ID yang sesuai
6. Klik OK.
Join akan menampilkan seluruh field yang ada di kedua tabel. Untuk menghilangkan field yang
berulang kita bisa menyembunyikannya dengan:
Kita akan mencari tahu informasi jumlah penduduk per Kecamatan di Kabupaten Bekasi
melalui penggabungan data jumlah penduduk per desa dengan data batas administrasi wilayah
tersebut.
2. Buka tabel atribut kedua feature class. Perhatikan bahwa pada feature class
“Adm_Desa_Bekasi.shp” terdapat field JML_PEND yang berisi data jumlah penduduk per
desa di Kabupaten Bekasi
3. Geoprocessing toolbox -> vector general -> Join Attribute by Location (Summary)
Perhatikan bahwa karena kita akan memasukkan tabel atribut “Adm_Desa_Bekasi” ke
“Adm_Kec_Bekasi”
4. Geometric predicate biarkan secara default untuk intersect
5. Pada Join Layer... pilihlah “Adm_Desa_Bekasi”.
6. Field to summarise adalah kolom untuk memilih field yang akan dilakukan join.
Dikosongkan jika akan memasukkan semuanya.
7. Summaries to calculate adalah mode yang akan dipilih secara statistic. Misalkan count,
sum, dan sebagainya sebagai perintah terhadap field yang akan dijoinkan.
8. Klik OK.
9. Setelah proses selesai, buka tabel atribut feature class hasil join tersebut. Perhatikan
bahwa sekarang sudah ada beberapa field baru yang merupakan informasi
kependudukan tiap Kabupaten. Apa hasilnya jika menggunakan geometric predicate
seperti ini? Bagaimana dengan yang lainnya?
Query
Query adalah istilah untuk menyatakan “permintaan” atau “pertanyaan” kepada suatu sistem
basis data (database) dengan kondisi atau kriteria tertentu. Mudahnya adalah bayangkan
ketika kalian ingin mencari tahu nama klub yang menerima Cristiano Ronaldo pada bulan
Agustus 2018 di mesin pencari Google. Google memiliki database yang sangat besar sehingga
kita dapat mendapatkan informasi hampir apa saja darinya. Di search bar laman tersebut kita
mungkin akan mengetikkan kata kunci “Cristiano Ronaldo”, “transfer to”, dan “august 2018”
kemudian menekan tombol pencarian. Perhatikan bahwa kita menyatakan “permintaan”
informasi atau “pernyataan” kepada sistem basis data Google tentang “klub yang menerima
Cristiano Ronaldo” yang “terjadi pada bulan Agustus 2018” sebagai kondisi.
Begitu pula pada QGIS. Kita dapat meminta sistem basis data yang kita miliki tentang
informasi apapun yang relevan dengan basis data kita tersebut. Dalam konteks QGIS, query
dapat dipahami juga sebagai seleksi feature yang memiliki kondisi tertentu. Seperti join,
query dapat dilakukan dengan dua metode: tabel atribut dan spasial. Akan tetapi kita hanya
akan mempelajari berdasarkan tabel atribut saja.
Seperti namanya, query ini dilakukan pada sistem basis data kita dengan kondisi-kondisi sesuai
dengan apa yang ada pada tabel atribut. Query melalui tabel atribut dapat dilakukan dengan
Filter ataupun Select Features Using Expression. Coba bandingkan penggunaan kedua fitur
tersebut.
Tanda ‘=’ digunakan untuk memperoleh hasil string yang nilainya sama persis dengan yang kita
tentukan, sedangkan LIKE digunakan untuk memperoleh hasil string yang nilainya sama secara
sebagian saja. Untuk lebih jelasnya ikuti langkah-langkah berikut!
Pada bagian ini akan menggunakan Filter.
Perhatikan pada data frame bahwa kita telah mendapatkan kecamatan-kecamatan yang ada di
Kabupaten Ciamis, dan perhatikan pada pane Table bahwa terdapat dua belas kecamatan yang
terseleksi.
6. Klik kanan pada layer “Kota_Jawa” > Data > Save Feature As..
7. Pada CRS kita pilih saja sistem koordinat yang sama dengan data awal kita
8. Pilih field yang ingin di export
9. Pilih nama dan lokasi penyimpanan pada File Name
11. Klik OK.
Sekarang bagaimana jika kita ingin menyeleksi kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten
kabupaten berawalan “Ci-“ misalnya? Ikuti langkah-langkah berikut!
1. Masih pada jendela Filter, klik Clear untuk menghapus sintaks tadi.
3. Alih-alih menggunakan tanda ‘=’, kita akan menggunakan LIKE.
Klik ganda pada list judul kolom “KABUPATEN” > klik LIKE > ketikkan ‘Ci%’ .Tanda persen
merupakan wildcard, artinya karakter apa saja yang ada setelah karakter ‘Ci’ akan dipilih.
4. Klik OK.
PERHATIAN: penulisan judul field menggunakan tanda petik ganda (contoh: “KABUPATEN”),
sedangkan penulisan nilai (value) menggunakan tanda petik tunggal (contoh: ‘Ciamis’).
Kita akan mencari gunung-gunung di pulau Jawa yang tingginya lebih dari 2000 meter.
Pada operasi OR, satu kondisi tidak berpengaruh pada kondisi lain untuk keberhasilan query,
sedangkan pada operasi AND, satu kondisi berpengaruh pada kondisi lain untuk keberhasilan
query.
Dengan kata lain, query akan berhasil (data akan terseleksi) pada operasi OR jika salah satu
saja kondisi yang tetapkan benar, sedangkan pada operasi AND jika, dan hanya jika, kedua
kondisi yang kita tetapkan benar.
Langkah-langkah berikut semoga memberi pemahaman lebih terkait penjelasan ketiga operasi
tersebut.
1. Pertama, kita akan memperoleh informasi kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat yang
berstatus Ibukota Kabupaten pada feature class atau layer “Kota_Jawa”.
Terdapat dua kondisi pada permintaan kita tersebut yang keduanya harus dipenuhi
agar query berhasil: (1) terletak di Propinsi Jawa Barat dan (2) berstatus Ibukota
Kabupaten.
Karena terdapat syarat bahwa keduanya harus dipenuhi, maka kita harus
menggunakan operasi AND.
Alasannya: maksud query kita tentu saja kita ingin menemukan kecamatan-kecamatan
baik di Kabupaten Bandung maupun di Kota Bandung, dan tidak mungkin ada
kecamatan yang berada di Kabupaten Bandung sekaligus di Kota Bandung.
3. Terakhir, kita akan menyeleksi kecamatan-kecamatan di Provinsi Jawa Barat yang bukan
Ibukota Kabupaten.
Perhatikan kembali kondisi tersebut! Bagaimana sifat kedua kondisi tersebut? Apakah
dua-duanya harus terpenuhi kebenarannya?
Ya, dua kondisi tersebut harus sama-sama benar, dengan demikian kita akan
menggunakan operasi AND.
Namun kondisi kedua mengandung kata bukan, dengan demikian kita hanya perlu
menambahkan operasi NOT di depan sintaks kondisi kedua.
- Selamat Mengerjakan -