1. Pendahuluan
1.1 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kali ini diantaranya:
1) Membuat database “tangerang” dengan template PostGIS.
2) Melakukan manipulasi data spasial menggunakan Spatial Query Geometry
untuk menampilkan informasi- informasi spasial dari data vektor berformat
shapefile (*.shp).
Untuk menyusun sebuah Basis Data Spasial, terdapat beberapa tahapan yang
dilakukan, yaitu:
1.2.2 PostGIS
PostGIS adalah sebuah basis data spasial yang terdapat pada server
PostgreSQL yang didukung oleh semua fungsi dan objek yang telah didefinisikan
dalam OpenGIS. Dengan menggunakan fungsi spasial yang ada dalam PostGIS,
kita dapat melakukan analisa spasial dan query spasial. PostGIS memungkinkan
PostgreSQL untuk dapat melakukan pengolahan data spasial.
PostGIS dapat dinamakan pula PostgreSQL Spatial, yang mempunyai
kepemilikan terhadap spatial database extension.
2 Pembahasan
2.1 Tahapan Pelaksanaan Praktikum
2.1.1 Tahapan membuat database dengan nama “tangerang” dan menggunakan template
postgis.
1. Buka Software pgAdmin 4 pada laptop atau computer yang digunakan.
3. Klik kanan pada bagian Create – Database lalu beri nama database yang
dibuat dengan “tangerang” lalu klik Save.
4. Klik tab Tools → Query Tool lalu pada bagian Query Editor tulis sintaks “create
extension postgis” lalu akan muncul tampilan seperi gambar di bawah pada Data
Output yang menandakan bahwa extension PostGIS sudah ada.
2.1.2 Tahapan mengimport 8 data vector (batas desa, jalan, kontur, penutup_lahan,
spot_height, sungai, tangerang dan toponimi) dengan format shapefile (*.shp) ke
dalam basis data yang telah dibuat.
3. Klik Add file, lalu pilih folder “tangerang” yang telah diunduh sebelumnya.
4. Pilih semua file yang terdapat dalam folder ”tangerang” lalu klik Open.
5. Jika file sudah dimasukkan, akan muncul tampilan seperti berikut. Ubah nilai
SRID (Spatial Reference Identefier) dari 0 menjadi 32748 untuk mendefinisikan
data spasial yang digunakan terproyeksi UTM zona 48S WGS 1984. Di bagian
akhir, klik enter agar seluruh data masuk selanjutnya klik Import.
6. Refresh pada bagian Tables sehingga muncul delapan tabel baru (batas desa, jalan,
kontur, penutup_lahan, spot_height, sungai, tangerang dan toponimi). Jika tabel
yang ada kurang dari 8, ulangi langkah i-k untuk data yang belum terimport saja.
2.1.3 Menampilkan informasi spasial dari data (*.shp) menggunakan SQL fungsi geometri.
1. Tampilkan koordinat polygon Tangerang dalam bentuk Well Known Text (WKT)
dengan cara buka Query Tool → Query Editor lalu tuliskan sintaks “SELECT
ST_AsText (geom) from tangerang” dan klik Execute. Nilai koordinat dalam
bentuk WKT akan muncul pada Data Output.
3. Tampilkan tipe geometri, dimensi dan kode SRID dari data spot_height dengan
cara buka Query Tool → Query Editor lalu tuliskan sintaks “SELECT
ST_GeometryType (geom), ST_NDims (geom), ST_SRID (geom) from
spot_height” lalu akan muncul tampilan seperti berikut pada bagian Data Output.
4. Tampilkan tipe geometri, dimensi dan kode SRID dari data toponimi dengan cara
buka Query Tool → Query Editor lalu tuliskan sintaks “SELECT
ST_GeometryType (geom), ST_NDims (geom), ST_SRID (geom) from toponimi”
lalu akan muncul tampilan seperti berikut pada bagian Data Output.
5. Tampilkan tipe geometri, dimensi dan kode SRID dari data kontur dengan cara
buka Query Tool → Query Editor lalu tuliskan sintaks “SELECT
ST_GeometryType (geom), ST_NDims (geom), ST_SRID (geom) from kontur”
lalu akan muncul tampilan seperti berikut pada bagian Data Output.
6. Tampilkan jumlah koordinat titik centroid dari Kabupaten Tangerang dengan cara
pada bagian Query Editor tuliskan sintaks “SELECT
ST_AsText(ST_Centroid(geom)) FROM tangerang” lalu akan muncul tampilan
seperti berikut pada bagian Data Output.
7. Tampilkan luas wilayah Kabupaten Tangerang dengan cara pada bagian Query
Editor tuliskan sintaks “SELECT ST_Area (geom) FROM tangerang” lalu akan
muncul tampilan seperti berikut pada bagian Data Output.
8. Tampilkan luas Desa Sukamanah dalam hektar dengan cara pada bagian Query
Editor tuliskan sintaks “SELECT ST_Area (geom) / 10000 FROM batas_desa
WHERE desa = ‘Sukamanah’;” lalu akan muncul tampilan seperti berikut pada
bagian Data Output.
9. Tampilkan jumlah desa di Tangerang yang memiliki luas kurang dari 2 juta meter
persegi dengan cara pada bagian Query Editor tuliskan sintaks “SELECT
Count(*) FROM batas_desa where (ST_Area (geom))<2000000” lalu akan muncul
tampilan seperti berikut pada bagian Data Output.
10. Tampilkan keliling Desa Kramat dalam km dengan cara pada bagian Query
Editor tuliskan sintaks “SELECT ST_Perimeter(geom) / 1000 FROM
batas_desa where desa = ‘Kramat’;” lalu akan muncul tampilan seperti berikut
pada bagian Data Output.
11. Tampilkan total panjang sungai di Tangerang dengan cara pada bagian Query
Editor tuliskan sintaks “SELECT Sum (ST_Length(geom)) FROM sungai;” lalu
akan muncul tampilan seperti berikut pada bagian Data Output.
12. Tampilkan total panjang jalan (km) di Tangerang berdasarkan jenis jalan dengan cara
pada bagian Query Editor tuliskan sintaks “SELECTjenis, Sum (ST_Length(geom)) /
1000 AS panjang FROM jalan GROUP BY jenis ORDER BY panjang DESC;” lalu
akan muncul tampilan seperti berikut pada bagian Data Output.
13. Tampilkan total luas (ha) setiap kelas penutup lahan di Kabupaten Tangerang
dengan cara pada bagian Query Editor tuliskan sintaks “SELECTkelas, Sum
(ST_Area(geom)) / 10000 AS luas FROM penutup_lahan GROUP BY kelas
ORDER BY luas ASC;” lalu akan muncul tampilan seperti berikut pada bagian
Data Output.
2.2 Analisis
Pada pengolahan data menggunakan Spatial Query: Geometry, terdapat 10 pertanyaan yang
dijawab menggunakan query geometry. Query yang digunakan untuk menjawab pertanyaan
tersebut dijelaskan dalam penjelasan di bawah ini beserta dengan kesepuluh pertanyaannya.
1. Tampilkan koordinat titik poligon Tangerang dalam bentuk well known text (WKT) dan well
known binary (WKB)!
Digunakan query “select ST_AsText (geom) from Tangerang”. Query ini digunakan untuk
menampilkan suatu koordinat dengan bentuk well known text (WKT). Format WKT memiliki
fungsi untuk menampilkan koordinat dalam string yang mudah dipahami oleh pengguna.
Sedangkan query ““select ST_AsBinary (geom) from Tangerang” digunakan untuk
menampilkan suatu koordinat dengan angka biner, atau dengan kata lain dengan bahasa dari
komputern dan akan sulit untuk dipahami oleh pengguna.
2. Tampilkan tipe geometri, dimensi, dan kode sistem referensi (SRID) dari spot height,
toponimi, dan kontur!
Digunakan query “SELECT ST_GeometryType(geom), ST_Ndims(geom), ST_SRID(geom)
FROM kontur/toponimi/spot_height” memiliki maksud bahwa command yang praktikan
masukan DML ‘SELECT’ untuk memilih atau mengakses query geometri
1. Pada saat sedang mengisi username dan password di bagian windows PostGIS connection,
seharusnya pengisiannya adalah mengisi username dengan “postgres”, password dengan
“1234”, Server Host dengan “localhost – 5433”, namun pada kenyataannya terjadi error.
Ternyata hal ini disebabkan oleh saat menginstall di awal, server host yang digunakan
adalah 5432. Setelah diganti menjadi 5432 baru PostGIS dapat dijalankan.
2. Ketika memasukkan shapefile ke dalam PostGIS, ada file yang diunduh secara tidak
lengkap, yang menyebabkan file tersebut tidak akan dapat diimpor ke pgAdmin4 sehingga
tidak akan dapat terbentuk tabelnya
3. Pada saat menginput data terakhir dari folder “tangerang”, saat mengubah nilai SRID (Spatial
Reference Identefier) dari 0 menjadi 32748, pada data yang terakhir yakni toponimi,
praktikan tidak mengenter data sebelum disimpan, sehingga data tidak terinput.
3 Penutup
3.1 Kesimpulan
Telah dibuat basis data spasial “Tangerang” dengan template postGIS. Sebelum
menampilkan informasi-informasi spasial dari data vektor berformat shapefile (*.shp)
menggunakan Spatial Query Geometry, data terlebih dahulu diimport ke dalam database
menggunakan PostGIS 2.0 Shapefile and DBF Loader Exporter. Data yang digunakan
adalah data Tangerang, dan informasi spasial yang dicari diantaranya:
4 Daftar Referensi
Deffry, D. D. (2015, November 7). Mengenal PostGIS. Retrieved Oktober 23, 2019, from
LabGIS: http://labgis.si.fti.unand.ac.id/mengenal-postgis/
Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: Andi
Offset.
Tim Asisten Basis Data Spasial. (2017). Modul 03 - Spatial Query : Geometry. Bandung.