Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografis Dasar
Dosen pengampu :
1. Dr. Lili Somantri, S.Pd, M.Si.
2. Shafira Himayah, M.Sc.

ACARA 2
MODEL DATA VEKTOR TITIK
Disusun oleh:
Tegar Fahruz Zaman(2103745)

SAINS INFORMASI GEOGRAFI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
ACARA II MODEL DATA VEKTOR TITIK

A. Tujuan
1) Mahasiswa dapat membuat data spasial titik
2) Mahasiswa dapat melakukan digitasi onscreen data spasial titik
3) Mahasiswa dapat menyimpan data spasial dalam format shapefile (*.shp)

B. Alat dan Bahan


1) Laptop/Komputer + Software ArcGIS
2) Peta Analog/Digital format raster (*.jpg)
3) Akses Data melalui google classroom

C. Dasar Teori
Data spasial merupakan salah satu komponen dalam SIG yang memiliki ciri berorientasi
geografis dengan sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya. Data spasial selalu
terikat dengan lokasi dan disertai dengan informasi deskriptif (atribut).

Vektor Raster
Data spasial direpresentasikan dalam dua format yaitu format data raster dan data vector.
Entitas di permukaan bumi (real world) direpresentasikan dalam bentuk titik, garis, dan
polygon. Model data titik mendeskripsikan objek-objek di permukaan bumi seperti
landmark, sumur bor, mata air, dll.

D. Tahapan Kegiatan
Siapkan Folder Penyimpanan Project
1) Jalankan Program Windows Explorer
2) Pada folder praktikum SIG yang anda buat saat mengerjakan acara 1, buat folder baru
untuk menyimpan semua data praktikum acara 2, misal nama foldernya adalah
“Praktikum 2”

Aktifkan Folder Penyimpanan

1) Buka ArcMap dan Aktifkan Catalog

2) Pada jendela catalog klik connect to Folder, lalu pilih folder Nama Project
“Praktikum 2” yang telah anda buat pada langkah diatas

3) Sekarang Folder Project anda sudah muncul pada jendela catalog


Tentukan system koordinat pada mapview tempat anda bekerja
1) Pada jendela Table of Content, klik kanan Layer, lalu klik properties
2) Pada jendela Data frame Properties pilih tab coordinat System

3) Pilih geographic coordinat system, dropdown pilih world kemudian pilih WGS 1984
Buatlah File Data Spasial titik
1) Tambahkan layer file peta analog format raster yang telah disediakan pada folder Data
> PNG :
Kelompok 1 (terlampir) menampilkan data Volcano_Jabar_Banten
Kelompok 2 (terlampir) menampilkan data Volcano_Jateng_DIY
Kelompok 3 (terlampir) menampilkan data Volcano_Jatim
2) Cek terlebih dahulu, apakah peta analog sudah terektifikasi atau belum dengan cara
klik kanan pada layer Volcano, klik properties > sourse, apabila pada bagian Spatial
Reference memiliki keterangan <Undefined> maka peta analog tersebut belum di
rektifikasi.

Maka lakukan rektifikasi terlebih dahulu dengan menggunakan data


Indo_provinces.shp pada folder SHP sebagai acuannya.
3) Save hasil rektifikasi dan pastikan yang anda gunakan untuk digitasi adalah peta
analog yang sudah terektifikasi.

4) Setelah melakukan rektifikasi, selanjutnya pada jendela catalog, pilih folder, klik
kanan dan pilih New lalu pilih shapefile

5) Pada jendela create new shapefile, buatlah nama layer Gunungapi_nama


kelompok_nim.shp. (Gunungapi_2_2007820.shp)

6) pilih feature type POINT, dan klik edit lalu pilihlah system koordinat sesuai dengan
lokasi peta anda.
▪ Pada jendela spatial reference properties, klik select

▪ pada jendela browse for coordinat, pilih geographic coordinate system

▪ jika koordinat yang ditentukan geodetic dengan datum WGS 1984, maka pilih
world lalu pilih WGS1984.prj
7) Klik Ok, layer yang anda buat otomatis akan muncul pada table of content

8) Aktifkan Toolbars Editor Toolbar

9) Klik Editor lalu pilih start Editing

10) Pada jendela start Editing pilih layer yang akan anda edit
11) Klik create Features, pada jendela create features pilih layer yang akan diedit

12) Klik point lalu mulailah melakukan digitasi titik berupa gunung api sesuai dengan
peta analog format raster yang anda gunakan.

13) Jika proses editing telah selesai, klik Editor lalu pilih stop editing. Klik Save File

Lengkapilah Data Atribut pada Data Spasial yang telah dibuat


1) Pada jendela Table of content, klik kanan pada layer data lalu pilih open attribute
table

2) Pada Jendela Table, pilih Table Option lalu pilih add field
3) Pada jendela add field,tulis nama field (diusahakan tidak terlalu panjang)
Nama Field ID Lon Lat Nama Kab
Type Short Interger Float Float Text Text
Length - - - 50 50
Keterangan Bujur Lintang Nama gunung Admin Kabupaten

4) Pada bagian Type: (sesuaikan dengan data yang akan anda masukan)
Tipe data asiRentang Ukuran (bit)
Short interger -32,768 to 32,767 2
Long interger -2,147,483,648 to 2,147,483,647 4
Float approximately -3.4E38 to 1.2E38 4
Double approximately -2.2E308 to 1.8E308 8
Text Abcd… -
Sumber : ArcGIS 10.4.1 Help

5) Klik Editor lalu pilih start Editing untuk mulai mengisi setiap field
6) Untuk menambah nilai koordinat, klik kanan pada field lon atau lat, pilih calculate
geometry, kemudian pada Property pilih X/Y coordinate of point

Lakukan hal yang sama pada kolom lat

Maka hasilnya akan seperti ini:

7) Field ID diisi dengan nomor gunung api yang terdapat pada peta analog *.PNG,
8) Field Nama diisi dengan nama gunungapi, dengan terlebih dahulu memanggil data
volcano.dbf di Microsoft Excel, kemudian cari nama gunungapi berdasarkan
nomornya, misal : nomor 67 adalah Gunung Galunggung > isikan ke dalam Field
Nama
9) Field Kabupaten diisi dengan melihat posisi nomor gunungapi, misal : nomor 67
adalah Gunung Galunggung, terletak di Kabupaten Tasikmalaya > isikan ke dalam
Field Kab.
E. Hasil
1) Printscreen View Link Table yang menampilkan GCP. (Contoh di bawah ini, minimal
5 GCP dan RMS di bawah 0,05)

2) Printscreen Hasil Digitasi Gunungapi

3) Printscreen Data Atribut dari Layer Gunungapi


4) Printscreen Hasil akhir digitasi titik gunungapi dan atribut
F. Pembahasan
Secara umum SIG memiliki 2 jenis data yaitu data vektor dan data raster. Dalam
model data raster setiap lokasi direpresentasikan sebagai suatu posisi sel dan grid, seperti
data citra satelit. Sedangkan data vektor secara umum terbagi menjadi 3 yaitu titik, garis,
dan area. Titik (point) meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan
pasangan koordinat (x,y). Garis merupakan semua unsur-unsur linier yang dibangun
dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat
atau lebih. Area (polygon) merupakan suatu objek tertutup yang memiliki luasan.
Polygon dapat direpresentasikan dengan berbagai cara di dalam model data vektor.
Pada praktikum acara 2 ini membahas cara membuat data vektor titik dengan cara
mendigitasi. Dalam melakukan praktikum acara 2 ini, alat dan bahan yang diperlukan
adalah aplikasi ArcGIS, SHP Provinsi Indonesia, Peta Analog terkait gunung api di Jawa
Tengah, serta data DBF volcano. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam acara 2
ini adalah mengubah sistem koordinat pada layer menjadi WGS 1984. Kemudian dapat
dilakukan langkah selanjutnya yaitu merektifikasi peta gunung api Jawa Tengah yang
berbentuk PNG dengan SHP Provinsi Indonesia sebagai acuannya.
Setelah dilakukan rektifikasi, dapat dilihat hasil RMS Error. Jika hasil RMS Error
sudah dibawah 0.005 menunjukkan bahwa hasil titik GCP sudah baik. Pada acara 2 ini,
RMS Error yang didapatkan adalah 0.0006 dimana angka ini sudah dibawah 0.005
sehingga tidak perlu dibenahi lagi. Tahap kegiatan selanjutnya adalah mendigitasi gunung
yang tampak di peta, lalu memasukkan data nomor gunung ke attribute table. Nomor
gunung ini nantinya akan menjadi acuan untuk pemberian nama pada gunung dan nama
daerah tempat gunung tersebut berada. Dalam proses digitasi pada acara 2 ini
menggunakan feature type point karena praktikan hanya akan mendigitasi objek gunung
api. Dalam mengubah type ini, terdapat pada bagian pembuatan shapefile gunung api
yang telah dibuat baru sebelumnya.
Wilayah kajian yang menjadi fokus dalam praktikum acara 2 ini adalah Jawa Tengah.
Dalam proses digitasi gunung api pada wilayah ini, didapatkan sebanyak 14 gunung api.
Hasil digitasi pada praktikum ini berupa titik yang kemudian diubah menjadi berbentuk
segitiga berwarna merah. Hal ini dilakukan agar pembaca mudah untuk
mengidentifikasikannya.
Dalam pengerjaan praktikum acara 2 ini terdapat beberapa kendala yang dialami
seperti saat melakukan rektifikasi, RMS Error yang muncul hanya 0 saja sehingga harus
melakukan rektifikasi ulang. Selain itu, kendala selanjutnya adalah terdapat nama gunung
yang datanya tidak ada (null) saat akan memberikan nama pada gunung yang ada
sehingga harus mencarinya sendiri melalui google. Kendala lainnya adalah sempat terjadi
not responding saat ingin menampilkan nama-nama gunung yang telah di-input. Solusi
yang saya lakukan adalah menunggu hingga tidak not responding kemudian menyimpan
kegiatan terbaru dan membuka ulang aplikasi ArcMap-nya.

G. Kesimpulan
1. Data vektor dan raster merupakan jenis data spasial
2. Data vektor terdiri dari 3 jenis yaitu titik, garis, dan polygon
3. Setiap kegiatan yang menggunakan peta analog berbentuk png/jpg diperlukan tahapan
rektifikasi terlebih dahulu untuk memberikan koordinat pada peta.
4. Dalam praktikum ini dilakukan rektifikasi yang menghasilkan RMS Error dibawah
0.005 yaitu 0.000661837
5. Praktikum acara 2 ini melakukan digitasi points sebanyak 14 titik gunung di Jawa
Tengah.
6. Terdapat beberapa kendala yang dialami saat melakukan praktikum acara 2 ini

Anda mungkin juga menyukai