ACARA 2
MODEL DATA VEKTOR TITIK
Disusun oleh:
Tegar Fahruz Zaman(2103745)
A. Tujuan
1) Mahasiswa dapat membuat data spasial titik
2) Mahasiswa dapat melakukan digitasi onscreen data spasial titik
3) Mahasiswa dapat menyimpan data spasial dalam format shapefile (*.shp)
C. Dasar Teori
Data spasial merupakan salah satu komponen dalam SIG yang memiliki ciri berorientasi
geografis dengan sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya. Data spasial selalu
terikat dengan lokasi dan disertai dengan informasi deskriptif (atribut).
Vektor Raster
Data spasial direpresentasikan dalam dua format yaitu format data raster dan data vector.
Entitas di permukaan bumi (real world) direpresentasikan dalam bentuk titik, garis, dan
polygon. Model data titik mendeskripsikan objek-objek di permukaan bumi seperti
landmark, sumur bor, mata air, dll.
D. Tahapan Kegiatan
Siapkan Folder Penyimpanan Project
1) Jalankan Program Windows Explorer
2) Pada folder praktikum SIG yang anda buat saat mengerjakan acara 1, buat folder baru
untuk menyimpan semua data praktikum acara 2, misal nama foldernya adalah
“Praktikum 2”
2) Pada jendela catalog klik connect to Folder, lalu pilih folder Nama Project
“Praktikum 2” yang telah anda buat pada langkah diatas
3) Pilih geographic coordinat system, dropdown pilih world kemudian pilih WGS 1984
Buatlah File Data Spasial titik
1) Tambahkan layer file peta analog format raster yang telah disediakan pada folder Data
> PNG :
Kelompok 1 (terlampir) menampilkan data Volcano_Jabar_Banten
Kelompok 2 (terlampir) menampilkan data Volcano_Jateng_DIY
Kelompok 3 (terlampir) menampilkan data Volcano_Jatim
2) Cek terlebih dahulu, apakah peta analog sudah terektifikasi atau belum dengan cara
klik kanan pada layer Volcano, klik properties > sourse, apabila pada bagian Spatial
Reference memiliki keterangan <Undefined> maka peta analog tersebut belum di
rektifikasi.
4) Setelah melakukan rektifikasi, selanjutnya pada jendela catalog, pilih folder, klik
kanan dan pilih New lalu pilih shapefile
6) pilih feature type POINT, dan klik edit lalu pilihlah system koordinat sesuai dengan
lokasi peta anda.
▪ Pada jendela spatial reference properties, klik select
▪ jika koordinat yang ditentukan geodetic dengan datum WGS 1984, maka pilih
world lalu pilih WGS1984.prj
7) Klik Ok, layer yang anda buat otomatis akan muncul pada table of content
10) Pada jendela start Editing pilih layer yang akan anda edit
11) Klik create Features, pada jendela create features pilih layer yang akan diedit
12) Klik point lalu mulailah melakukan digitasi titik berupa gunung api sesuai dengan
peta analog format raster yang anda gunakan.
13) Jika proses editing telah selesai, klik Editor lalu pilih stop editing. Klik Save File
2) Pada Jendela Table, pilih Table Option lalu pilih add field
3) Pada jendela add field,tulis nama field (diusahakan tidak terlalu panjang)
Nama Field ID Lon Lat Nama Kab
Type Short Interger Float Float Text Text
Length - - - 50 50
Keterangan Bujur Lintang Nama gunung Admin Kabupaten
4) Pada bagian Type: (sesuaikan dengan data yang akan anda masukan)
Tipe data asiRentang Ukuran (bit)
Short interger -32,768 to 32,767 2
Long interger -2,147,483,648 to 2,147,483,647 4
Float approximately -3.4E38 to 1.2E38 4
Double approximately -2.2E308 to 1.8E308 8
Text Abcd… -
Sumber : ArcGIS 10.4.1 Help
5) Klik Editor lalu pilih start Editing untuk mulai mengisi setiap field
6) Untuk menambah nilai koordinat, klik kanan pada field lon atau lat, pilih calculate
geometry, kemudian pada Property pilih X/Y coordinate of point
7) Field ID diisi dengan nomor gunung api yang terdapat pada peta analog *.PNG,
8) Field Nama diisi dengan nama gunungapi, dengan terlebih dahulu memanggil data
volcano.dbf di Microsoft Excel, kemudian cari nama gunungapi berdasarkan
nomornya, misal : nomor 67 adalah Gunung Galunggung > isikan ke dalam Field
Nama
9) Field Kabupaten diisi dengan melihat posisi nomor gunungapi, misal : nomor 67
adalah Gunung Galunggung, terletak di Kabupaten Tasikmalaya > isikan ke dalam
Field Kab.
E. Hasil
1) Printscreen View Link Table yang menampilkan GCP. (Contoh di bawah ini, minimal
5 GCP dan RMS di bawah 0,05)
G. Kesimpulan
1. Data vektor dan raster merupakan jenis data spasial
2. Data vektor terdiri dari 3 jenis yaitu titik, garis, dan polygon
3. Setiap kegiatan yang menggunakan peta analog berbentuk png/jpg diperlukan tahapan
rektifikasi terlebih dahulu untuk memberikan koordinat pada peta.
4. Dalam praktikum ini dilakukan rektifikasi yang menghasilkan RMS Error dibawah
0.005 yaitu 0.000661837
5. Praktikum acara 2 ini melakukan digitasi points sebanyak 14 titik gunung di Jawa
Tengah.
6. Terdapat beberapa kendala yang dialami saat melakukan praktikum acara 2 ini