Anda di halaman 1dari 5

ACARA 2

DIGITASI DAN GEOPROCESSING


A. Digitasi

Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke
dalam format digital. Di dalam GIS digitasi adalah proses di mana Objek-objek tertentu
seperti jalan, rumah, sawah, sungai dan lain-lain yang sebelumnya hanya ada dalam format
raster maka menjadi objek-objek vektor (poligon, garis, titik).
Tahapan dalam melakukan digitasi adalah:
1. Klik Catalog pada layar di ArcGIS
2. Pilih folder lokasi tempat ingin menyimpan datanya
3. Klik kanan pada folder tersebut, klik new dan pilih shapefile
4. Setelah muncul menu shapefile, ubah nama sesuai keinginan
5. Feature type pilih sesuai kebutuhan kita (polygon, polyline, dan point)
6. Masukkan koordinat (projected coordinate system-UTM-WGS 1984-southern
hemisphere- WGS 1984 UTM zona 50s)
7. Klik kanan pada shapefile yang telah dibuat pada layer, klik edit feature pilih start editing
8. Pada menu editor, pilih create features dan klik sekali pada shapefile yang telah dibuat
pada menu create features tersebut
9. Setelah itu lakukan digitasi pada gambar yang di georeferencing tersebut sesuai kebutuhan
10. Jika yang di digitasi adalah polygon, untuk mengetahui luas dari polygon tersebut adalah
klik kanan pada shapefile di layer kemudian pilih open attribute table setelah itu, klik
table options dan pilih add field. Ganti nama sesuai keinginan dan untuk type pilih
double.
Note: jenis (type) pada field ArcGIS:
- Short intenger: Jenis untuk seluruh angka dengan digit pendek. Biasanya digunakan
untuk kode dan lain sebagainya
- Long intenger: Jenis untuk seluruh angka dengan digit panjang
- Float : Angka dengan nilai pecahan digit pendek
- Double : Angka dengan nilai pecahan digit panjang
- Text : Seluruh karakter termasuk alphanumeric. Biasanya untuk nama dan
lain sebagainya.
- Date : Untuk menyimpan waktu dalam hal ini.
11. Menghitung luas/panjang dari data vektor yang telah dibuat
12. Labeling, merupakan proses menampilkan nama pada data vektor yang telah dibuat
B. Geoprocessing
Geoprocessing adalah kumpulan fungsi-fungsi yang terhubung dengan sistem
arcview dan melakukan operasi dengan didasarkan dari lokasi geografis layer-layer input.

Dalam melaksanakan praktikum Sistem Informasi Geografis Kehutanan pada acara 2


kali ini, kita akan menggunakan beberapa fungsi-fungsi/tools-tools dari geoprocesing ini
yang kedepannya akan sangat membatu teman-teman dalam mengolah data vektor.
1. Clip, Pada dasarnya pekerjaan ini adalah “memotong” atau menggunting suatu theme.
Proses ini menghasilkan theme baru dengan tipe sesuai dengan theme obyek yang
dipotong (titik, garis , dan polygon). Dengan demikian theme baru ini hanya akan berisi
unsur-unsur spasial dari theme obyek yang terdapat di dalam batas theme cutter.

2. Pemisahan data feature, yaitu memisahkan data feature yang menyatu dalam shapefile
3. Intersect, hampir sama dengan clip, intersect merupakan suatu tools yang digunakan
untuk melakukan analisis overlay antara kelas fitur.

4.

Union, adalah suatu proses menggabungkan data shapefile yang berbeda menjadi satu
shapefile pada layer

5. Dissolve, merupakan proses menggabungkan fitur yang memiliki atribut yang sama

6. Merge, adalah proses menggabungkan fitur yang sama (point-point, line-line, dan
polygon- polygon) pada layer yang berbeda
7.

Buffer, adalah salah satu tool di ArcGIS yang digunakan untuk membuat polygon dengan
jarak sesuai dengan rentang nilai yang digunakan. Fungsi buffer adalah untuk memisahkan
zona tengah antara object yang di buffer, misalnya jalan atau sungai atau area. Pembuatan
buffer tidak sebatas pada jalan maupun sungai, bahkan sebuah bangunan atau kawasan
dapat di buat buffernya, yang terpenting mengetahui berapa batas luar dari kawasan
tersebut akan di buffer

Anda mungkin juga menyukai