Anda di halaman 1dari 110

TUGAS AKHIR LAPORAN PRAKTIKUM

KARTOGRAFI DAN VISUALISASI DATA PERTANAHAN

Nama : Shafira Maharani

Kelas :K

No. Absen/NIT : 36/22314433

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN

SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL

YOGYAKARTA

2023
ACARA 1

PENGENALAN SOFTWARE PEMETAAN

A. TUJUAN
1. Taruna/i mengenal ArcGIS sebagai software pemetaan.
2. Taruna/i mengenal berbagai macam jenis data yang diolah dalam ArcGIS.
3. Taruna/i dapat menampilkan data vektor dan raster dalan ArcGIS.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop atau komputer
2. Alat tulis
3. Buku
4. Aplikasi ArcGIS
5. Data vektor
C. WAKTU PELAKSANAAN
Praktek acara 1: Pengenalan Software Pemetaan ini dilakukan pada pertemuan pertama
dan pertemuan kedua yaitu pada tanggal 8 Februari 2023.
D. DASAR TEORI
ArcGIS adalah salah satu perangkat lunak yang dikembangkan oleh ESRI (Lembaga Ilmu
dan Riset Lingkungan) merupakan kumpulan fungsi dari berbagai perangkat lunak GIS.
Perangkat lunak ini dirilis oleh ESRI pada tahun 2000. Produk inti dari ArcGIS adalah desktop
ArcGIS, dimana desktop arcGIS adalah perangkat lunak GIS profesional yang ESRI GIS
komprehensif dan dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: Arciew (komponen yang
berfokus pada akses data, pemetaan dan analisis yang komprehensif), ArcEditor (lebih pada
pengeditan data spasial) dan Arcinfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi GIS juga untuk
keperluan analisis geoproses). (bappeda Province NTB, 2013)
GIS adalah sistem komputer digunakan untuk input, penyimpanan, manajemen, analisis
dan aktifkan kembali data yang memiliki referensi lokasi ke beberapa tujuan berbeda tujuan
yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan (Burrough, 1986). GIS menggambarkan
dunia nyata pada peta digital yang menggambarkan letak dan klasifikasi ruang (room), atribut
data dan hubungan antara objek data. Detail data GIS ditentukan sesuai dengan ukuran unit
pemetaan terkecil yang dirangkai dalam database (Budiyanto, 2004).
Data vektor digunakan untuk merepresentasikan berbagai properti disajikan pada satu
baris dalam tabel dan mendefinisikan properti formulir di x, y lokasi dalam ruang. Fitur-fitur
ini dapat berupa titik, garis atau poligon Tempat-tempat seperti alamat rumah atau lampu lalu
lintas direpresentasikan sebagai titik dengan sepasang koordinat geografis Garis, seperti
sungai dan jalan, diwakili oleh bentuk pasangan koordinat yang berurutan. Poligon ditentukan
oleh batas dan ditampilkan dalam poligon tertutup.
Data raster digunakan untuk mewakili nilai numerik kontinu seperti tinggi dan kategori
kontinu lainnya seperti tipe vegetasi. Model ini mewakili properti matriks sel dari ruang
tersebut kontinu Setiap lapisan menjelaskan satu atribut, meskipun atribut lain mungkin
melakukannya ditambahkan ke dalam kotak. Sebagian besar analisis dilakukan dengan
menggabungkan layer untuk membuat layer baru dengan nilai sel baru. (RA Tjiptanata, 2004)
E. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. (Pertemuan 1-2) Buka Aplikasi/Software ARCGIS lalu Tambahkan Objek.

• Klik windows lalu pilih search .

• Ketik ArcMap .

• Lalu pilih simbol .


• Ketika aplikasi ArcMap sudah terbuka secara otomatis akan muncul tampilan seperti
berikut:

tutup layar Getting Started.


2. Menambahkan Data Spatial Pada Catalog ArcMap.

• Klik catalog pada kanan layar.

• Lalu pilih Connect to Folder .


• Setelah itu akan muncul tampilan seperti berikut:
• Lalu pilih file yang ingin di add pada ArcMap.
• Setelah itu akan muncul berkas Data Spatial pada Catalog yang artinya data sudah
terhubung pada ArcMap. Tampilan seperti berikut:

3. Menampilkan Data Spatial Pada Display Map.


• Drag layer Polygon dan layer Point yang akan diolah pada Display.

• Data Spasial akan muncul pada Display


• Cara lain juga bisa digunakan dengan mengklik kanan pada Layers lalu memilih
Add Data dan memilih Data Spatial yang hendak di olah.

4. Selanjutnya Mengganti Nama Layer.


• Klik kanan pada Layer yang ingin di ubah namanya lalu klik Properties.
• Lalu akan muncul halaman Layer Properties.
• Pilih General lalu ubah nama Layer pada kolom Layer Name.
• Setelah itu klik OK untuk menyelesaikan perintah mengubah nama Layer.

• Ulangi langkah-langkah ini untuk mengubah nama layer lain.


5. Klasifikasi dan Simbolisasi Data Spatial.
• Klik kanan pada Layer RT_TM lalu pilih Properties.
• Lalu akan muncul halaman Layer Properties lalu pilih Symbology.

• Lalu pilih Caregories dan Unique Value.


• Setting Value Field menjadi RT, pilih Color Ramp yang diinginkan.

• Lalu klik Add All Values .


• Selanjutnya klik Apply atau OK untuk langsung menutup halaman layar Properties.

• Maka tampilan akan berubah menjadi seperti berikut:

6. Menambah Label Feature.


• Klik kanan pada layer RT_TM lalu klik Properties.
• Lalu pilih Labels.
• Lalu pada kolom Label Field pilih RT.
• Setelah itu edit Text Symbol yang diinginkan.

• Lalu klik OK.


• Klik kanan pada layer RT_TM lalu klik Label Feature.
• Lalu tampilan akan menjadi seperti berikut:

• Lalu untuk mengubah Label seperti yang diinginkan menggunakan halaman Layer
Properti seperti cara sebelumnya.
• Lalu pilih Label.
• Setelah itu ubah Label seperti yang diinginkan. Contoh: RT.

• Lalu klik Apply atau OK untuk langsung menutup halaman Layer Properties.

7. Membuat Layout dengan Layout View.


• Klik View lalu pilih Layout View.
• Lalu tampilan akan berubah menjadi Layout View seperti berikut:

• Untuk merubah orientasi dan jenis kertas klik File lalu Page And Print Setup.
• Lalu Setting pada kolom Paper dengan mengubah size dan orientation.

• Lalu klik OK untuk mengakhiri perintah .


8. Menyimpan Dokumen Peta.
• Klik File lalu pilih Save As.

• Setting dimana File ingin disimpan.


• Setting nama untuk File yang ingin disimpan.
• Setting Save As Type menjadi ArcMap Documen (*.mxd.).
• Klik Save .
F. HASIL
• Layout peta sederhana
Dari paktikum acara 1: pengenalan software pemetaan ini dihasilkan semuah layout peta
sederhana.

G. KESIMPULAN
ArcGis adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat lunak sistem
informasi geografis yang diproduksi oleh ESRI, seperti ArcMap dan AcrCatalog, yang dapat
digunakan untuk memfasilitasi pemrosesan peta dan data secara digital. (Yeni Rahayu Fauzi,
2020).
Dalam model data raster, setiap lokasi direpresentasikan sebagai lokasi sel. Sel-sel ini
disusun dalam bentuk kolom dan baris sel dan sering disebut sebagai grid. Dengan kata lain,
model data raster menampilkan, mengambil, dan menyimpan data spasial menggunakan
struktur matriks atau piksel yang membentuk kisi-kisi. Setiap piksel atau sel ini memiliki
atributnya sendiri, termasuk koordinat unik. (MAKALAH_PENGERTIAN_DATA_RASTER,
n.d.) Data vektor adalah data yang disimpan dalam koordinat titik yang mewakili garis atau
daerah (poligon) untuk menyimpan data posisi dan lokasi menggunakan titik. Terdapat tiga
jenis data vektor (titik, garis, dan poligon) yang dapat digunakan untuk menampilkan data
pada peta. (Yusfriza, n.d.)
DAFTAR PUSTAKA

Bappeda NTB. (2013). Bab08b_Georeferencing.pdf.

bappeda Province NTB. (2013). Bab02_PengantarArcGIS10.pdf.


http://bappeda.ntbprov.go.id/wp-
content/uploads/2013/09/Bab02_PengantarArcGIS10.pdf

Georeferencing. (n.d.).

MAKALAH_PENGERTIAN_DATA_RASTER. (n.d.).

NTB, B. P. (2012). Bab 9 Membuat Data Spasial. Tutorial QuantumGIS Tingkat Dasar Versi
1.8.0 Lisboa, 81–91. https://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Tutorial-
QuantumGIS_bab9.pdf

RA Tjiptanata, D. A. (2004). Data Keluaran (output) Peta, laporan, Gambar3D, dsb. 1–22.

Sugiarto, E. (2010). Teknik Digitasi. Tenik Digitasi.


https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/4._EDI_GIS_Teknik_Digitasi_.pdf

Yeni Rahayu Fauzi. (2020). Digitasi Peta. In Academia.edu (p. 15). https://text-
id.123dok.com/document/4yrwr1r8z-pengertian-digitasi-peta-metode-digitasi-membuat-
shapefile.html

Yusfriza, L. (n.d.). Data Vektor dan Data Raster. In Www.Academia.Edu.


https://www.academia.edu/6899379/Data_Vektor_dan_Data_Raster
ACARA 2
GEOREFERENCING

A. TUJUAN
1. Taruna mampu melakukan georeferensi dengan menggunakan sistem koordinat
UTM/TM
2. Taruna mampu melakukan georeferensi dengan menggunakan sistem koordinat geografis
B. ALAT DAN BAHAN
1. Komputer atau laptop
2. Alat tulis
3. Buku
4. Aplikasi ArcGIS
5. Citra satelit
6. Data vektor
C. WAKTU PELAKSANAAN
Praktek acara 2: Georeferencing ini dilakukan pada pertemuan ke tiga dan pertemuan ke
empat yaitu pada tanggal 15 Februari 2023 dan 22 Februari 2023.
D. DASAR TEORI
Input data raster membutuhkan data raster yang telah memiliki informasi geografis
(referensi spasial) agar dapat ditampilkan pada tempat yang tepat di SIG. Namun, kami sering
menerima data raster tanpa informasi geografis, seperti peta yang kami pindai atau dapatkan
dari Internet (peta google, peta Bing, dll.). Sebelum kita dapat menggunakan data dalam GIS,
kita harus melakukan georeferensi terlebih dahulu.
Georeferencing adalah proses pemberian referensi lokasi tertentu pada objek berupa
raster atau citra yang belum memiliki referensi sistem koordinat. Untuk georeferensi citra,
dibutuhkan beberapa koordinat titik kontrol (titik koneksi dan nilai koordinat yang diketahui)
sebagai bagian dari titik-titik umum citra. Koordinat titik pemeriksaan di lapangan diperoleh,
misalnya dari peta jaringan yang dipindai, peta dasar yang akurat dengan referensi posisi,
atau pengukuran GPS yang dilakukan di lapangan. Jumlah titik kontrol yang Anda buat
bergantung pada kompleksitas transformasi polinomial yang ingin Anda gunakan untuk
mengonversi kumpulan data raster menjadi koordinat peta. Secara umum, transformasi
polinomial derajat 1 (afine) cocok untuk gambar tanpa distorsi yang signifikan (sebagian
besar gambar) dan memerlukan setidaknya tiga titik kontrol. Untuk mencapai hasil perbaikan
yang baik, titik kontrol harus tersebar secara merata dan tidak terkonsentrasi pada satu area.
(Bappeda NTB, 2013)
E. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. (Pertemuan 3) Melakukan Georefrensi dengan Memasukan Nilai Koordinat yang
Diketahui.
• Add Data kelurahan banyumeneng yang akan di georefrensikan.

• Pastikan memilih Layer yang tepat.

2. Pastikan Display Sudah Dalam Bentuk yang Tepat


• Klik View lalu Data Frame.

• Setelah itu muncul halaman baru klik General.


• Lalu pada kolom Display pilih Meters.
3. Menambahkan Titik Ikat.
• Langkah selanjutnya adalah memilih titik ikat dengan menyebar dan merata sekurang
kurangnya 4 titik ikat.
• Lalu klik Add Cotrol Point pada Tool Georeferencing.

• Zoom pada lokasi yang ingin diberi titik ikat (pada umumnya pada ujung-ujung
image).
• Lalu klik tepat pada titik yang diinginkan.
• Lalu klik kanan setelah itu pilih Input X And Y.

• Setelah itu akan muncul halaman baru. Masukan koordinat titik ikat tersebut.

• Setelah itu klik OK.


• Lakukan langkah-langkah itu pada titik ikat lainnya.
4. Memastikan RMS titik ikat >1.
• Buka View Link Table pada Tools Georefrensing.

• Lalu lihat pada kolom Total RMS Error.


• Pastikan angka pada kolom tersebut tidak memlebihi angka 1.
• Jika RMS melebihi 1 maka lihat pada kolom residual-nya. Pilihlah pada residual
yang paling besar.
• Lalu pilih Delete Link.

• Setelah itu ulangi tambah titik ikat pada koordinat yang diinginkan sampai RMS
menjadi dibawah 1.
5. Menyimpan Titik Ikat.
• Untuk menyimpan titik-titik ikat yang sudah dibuat buka View Link Table.
• Lalu pilih Save.

• Setelah itu pilih lokasi dimana akan menyimpannya dan tentukan nama File dengan
Save Type Text.
• Lalu klik OK maka otomatis titik ikat akan tersimpan.
6. Menambahkan Spatial Reference.
• Pilih Search lalu ketik Define.

• Setelah itu klik Define Projection (Management Data).


• Lalu Add Layer banyumeneng dan pilih Coordinate System.
• Lalu pilih OK.
7. (Pertemuan 4) Melakukan Georefrensi dengan Memasukan Nilai Koordinat yang
Diketahui.
• Add data RBI Lembar Yogyakartayang akan di georefrensikan.

• Pastikan memilih layer yang tepat.


8. Pastikan Display Sudah Dalam Bentuk Yang Tepat
• Klik View lalu Data Frame.

• Setelah itu muncul halaman baru klik General.


• Lalu pada kolom Display pilih Degress Minutes Seconds.

9. Menambahkan Titik Ikat.


• Langkah selanjutnya adalah memilih titik ikat dengan menyebar dan merata sekurang
kurangnya 4 titik ikat.
• Lalu klik Add Cotrol Point pada Tool Georeferencing.

• Zoom pada lokasi yang ingin diberi titik ikat (pada umumnya pada ujung-ujung
image).

• Lalu klik tepat pada titik yang diinginkan.


• Lalu klik kanan setelah itu pilih input DMS of Lon and Lat.

• Setelah itu akan muncul halaman baru. Masukan DMS yang sesuai dengan titik ikat
tersebut.
• Setelah itu klik OK.
• Lakukan langkah-langkah itu pada titik ikat lainnya.
10. Memastikan RMS Titik Ikat >1.
• Buka View Link Table pada Tools Georefrensing.
• Lalu lihat pada kolom Total RMS Error.

• Pastikan angka pada kolom tersebut tidak melebihi angka 1.

• Jika RMS melebihi 1 maka lihat pada kolom residual-nya. Pilihlah pada residual
yang paling besar.
• Lalu pilih Delete Link.
• Setelah itu ulangi tambah titik ikat pada koordinat yang diinginkan sampai RMS
menjadi dibawah 1.
11. Menyimpan titik ikat.
• Untuk menyimpan titik-titik ikat yang sudah dibuat buka View Link Table.
• Lalu pilih Save.

• Setelah itu pilih lokasi dimana akan menyimpannya dan tentukan nama file dengan
Save Type Text.

• Lalu klik OK maka otomatis titik ikat akan tersimpan.


12. Menambahkan Spatial Reference.
• Pilih Search lalu ketik Define.

• Setelah itu klik Define Projection (Management Data).


• Lalu Add Layer banyumeneng dan pilih Coordinate System.

F. HASIL
1. Pertemuan 3; Georeference Kalurahan Banyuraden
2. Pertemuan 4; Georeference RBI Lembar Yogyakarta

G. KESIMPULAN
Georeferensi adalah proses pemetaan data spasial (lapisan berupa file poligon, titik, dll)
dalam file gambar seperti peta sejarah, citra satelit atau foto udara. Tujuan dari proses
georeferensi adalah berada di koordinat yang tepat. Proses georeferensi meliputi pemindahan,
rotasi, penskalaan, dan terkadang bengkok, pelapisan karet, dan ortorektifikasi diperlukan.
(Georeferencing, n.d.)
DAFTAR PUSTAKA

Bappeda NTB. (2013). Bab08b_Georeferencing.pdf.

bappeda Province NTB. (2013). Bab02_PengantarArcGIS10.pdf.


http://bappeda.ntbprov.go.id/wp-
content/uploads/2013/09/Bab02_PengantarArcGIS10.pdf

Georeferencing. (n.d.).

MAKALAH_PENGERTIAN_DATA_RASTER. (n.d.).

NTB, B. P. (2012). Bab 9 Membuat Data Spasial. Tutorial QuantumGIS Tingkat Dasar Versi
1.8.0 Lisboa, 81–91. https://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Tutorial-
QuantumGIS_bab9.pdf

RA Tjiptanata, D. A. (2004). Data Keluaran (output) Peta, laporan, Gambar3D, dsb. 1–22.

Sugiarto, E. (2010). Teknik Digitasi. Tenik Digitasi.


https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/4._EDI_GIS_Teknik_Digitasi_.pdf

Yeni Rahayu Fauzi. (2020). Digitasi Peta. In Academia.edu (p. 15). https://text-
id.123dok.com/document/4yrwr1r8z-pengertian-digitasi-peta-metode-digitasi-membuat-
shapefile.html

Yusfriza, L. (n.d.). Data Vektor dan Data Raster. In Www.Academia.Edu.


https://www.academia.edu/6899379/Data_Vektor_dan_Data_Raster
ACARA 3
DIGITASI PETA

A. TUJUAN
1. Taruna mampu mendigitasi peta
2. Taruna mampu membuat layout peta sederhana
B. ALAT DAN BAHAN
1. Komputer atau laptop
2. Alat tulis
3. Buku
4. Aplikasi ArcGIS
5. Peta raster hasil scanning
C. WAKTU PELAKSANAAN
Praktek acara 3: Digitasi Peta dilakukan pada pertemuan ke lima yang dilakukan pada
tanggal 1 Maret 2023 dan pertemuan ke enam yang dilakukan pada tamggal 8 maret 2023.
D. DASAR TEORI
Pemetaan adalah proses penyajian informasi faktual tentang permukaan bumi (dunia
nyata), dan bentuk serta sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, dan
simbol perwakilan unsur-unsur bumi. Perkembangan teknologi khususnya di bidang
komputer menyebabkan peta tidak hanya dalam bentuk nyata (di atas kertas, kartu nyata, atau
versi kertas), tetapi juga dapat disimpan dalam bentuk digital, dalam hal ini dapat ditampilkan
pada layar tampilan yang dikenal sebagai peta virtual (Peta maya atau salinan lunak). (Yeni
Rahayu Fauzi, 2020)
Digitalisasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses mengubah data analog
menjadi digital. Beberapa objek seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya
dalam format raster akan menjadi objek vektor. Citra satelit beresolusi tinggi dapat dikonversi
ke format digital menggunakan proses digitalisasi. (NTB, 2012)
E. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. (Pertemuan 5) Membuat Shapefile.
• Add File hasil pertemuan 4.

• Buka ArcCatalog.
• Lau pilih file yang ingin ditambahkan shapefile.
• Klik kanan pada file lalu pilih New dan File Geodatabase.
• Setelah itu akan muncul file geodatabase dan beri nama Hasil_5.

• Lalu klik kanan pada file geodatabase Hasil_5.


• Lalu klik New dan Feature Class.
• Setelah itu akan muncul halaman baru seperti berikut:

• Isikan nama Shapefile sesuai kebutuhan (misal, sekolah) pada kolom Name.
• Isikan nama yang sama juga pada kolom alias.
• Pilih Type Of Features sesuai kebutuhan. Untuk sekolah adalah titik maka pilih Point
Features. Jika jalan maka garis dan yang dipilih Line Features.
• Lalu klik Next. Akan muncul halaman baru
• Setelah itu akan muncul pilihan Coordinate System. Pilih

.
• Lalu Next dan muncul halaman baru.

• Abaikan halaman XY Tolerance.


• Next dan akan muncul halaman baru.
• Ketikan “keterangan” pada kolom Field Name lalu pilih “text” pada kolom Data
Type.
• Pada Field Properties pilih “no” untuk kolom Allow NULL. Ketik 15 pada kolom
Lenght.
• Lalu klik Finish.
• Lalu akan muncul file shapefile yang dibutuhkan.
• Lalu add file yang sudah diberikan pada saat pertemuan 5 (Wilayah_Digitasi_Line)

2. Edit Features (Digitasi)


• Tambahkan shapefile yang sudah dibuat pada Table of Content.
• Klik kanan pada layer shapefile yang berada pada Table of Content.
• Lalu klik Edit Features dan Start Editing.

• Klik Create Features pada Tools Editor.

• Lalu akan muncul Create Features.


• Pilih shapefile yang ingin di edit.
• Lalu pada Construction Tools lalu pilih point untuk shapefile point dan line untuk
shapefile line.
• Klik pada simbol sekolah yang sesuai dengan simbol yang tertera pada legenda.
Hanya digitasi pada bagian kotak yang sudah disediakan.

• Setelah selesai mendigitasi klik kanan lalu pilih finish skecth.


• Klik Editor pada Tools Editor.
• Klik Save Edits lalu Stop Editing.
• Klik kanan pada Shapefile.
• Pilih Open Atributte.

• Lalu isi kolom keterangan dengan nama shapefile yang sama (misal, sekolah)
• Lakukan langkah yang sama untuk digitasi Batas Administrasi lainnya
3. (Pertemuan 6) Add Files.
• Buka Catalog.
• Lalu add semua shapefile yang sudah dibuat sebelumnya di pertemuan 5.

• Lalu add juga RT_TM yang ada di pertemuan 1.


• Add juga wilayah_digitasi_line yang ada pada pertemuan 5.
• Jika berhasil tampilan akan seperti berikut:

• Lalu lakukan simbologi pada layer RT_TM seperti pada pertemuan 1.


• Klik kanan pada layer RT_TM lalu pilih Properties.
• Pilih Symbology lalu pilih Categories lalu Unique Velues.
• Ganti Value Field menjadi RT.
• Klik Add All Values lalu pilih Color Ramp yang diinginkan.

• Klik Labels lalu ganti Label Field menjadi RT


• Edit Text Symbol seperti yang diinginkan
• Klik OK
• Lalu aktifkan Label Features dengan klik kanan pada layer RT_TM dan klik Label
Features

• Jika berhasil akan menjadi seperti berikut:


4. Mengubah Ukuran Kertas.
• Klik File lalu pilih Page And Print Setup.

• Lalu akan muncul halaman baru.


• Un-check pada Use Printer Paper.
• Lalu ubah Standard Sizes menjadi A3.
• Setelah itu klik OK.
5. Membuat Layout.
• Klik View lalu pilih Layout View.

• Klik pada muka peta lalu ubah skalanya menjadi 1:15.000.


• Setelah itu tempatkan peta pada kiri kertas (sisakan bagian kanan).
• Letakkan seperti pada gambar berikut:
6. Menambahkan Grid (Graticule) Pada Peta.
• Klik kanan pada muka peta lalu pilih Properties.

• Akan muncul halaman baru, pilih Grid lalu klik New Grid.
• Lalu akan muncul halaman baru seperti berikut:

• Pilih Graticule lalu Next


• Setelah itu akan muncul halaman baru seperti berikut:
• Pilih Tick Marks And Labels. Ubah Style menjadi warna biru
• Buat Intervals menjadi 0 deg 0 min dan 30 sec pada Latitude dan Longitude.
• Lalu pilih next.
• Akan muncul halaman baru seperti berikut:

• Pada Axes ubah garis Major dan Minor menjadi warna biru lalu ubah juga Text Style
menjadi warna biru.
• Klik Next.
• Akan muncul halam baru seperti berikut:
• Lalu klik Finish.
• Grid baru sudah terbuat.
• Klik Properties lalu pilih Labels.

• Pilih Label lalu Check Right dan Left pada Vertical Labels.
• Pilih OK.
• Pastikan Grid baru sudah di- check.
• Lalu pilih OK.

• Jika berhasil akan menjadi seperti berikut:


7. Menambahkan grid (grid proyeksi)
• Klik kanan pada muka peta lalu pilih Properties.

• Akan muncul halaman baru, pilih Grid lalu klik New Grid.
• Lalu akan muncul halaman baru seperti berikut:

• Pilih Measured Grid lalu Next


• Setelah itu akan muncul halaman baru seperti berikut:
• Pilih Next.
• Akan muncul halaman baru seperti berikut:

• Klik Next.
• Akan muncul halam baru seperti berikut:
• Lalu klik Finish.
• Grid baru sudah terbuat.
• Klik Properties lalu pilih Labels.

• Pilih Label lalu Check Right dan Left pada Vertical Labels.
• Pilih OK.

• Pada Label Syle ubah Size menjadi 8. Ubah Label Offset menjadi 20.
• Pilih Additional Properties. Lalu akan muncul halaman baru.

• Setelah itu pilih Number Format. Lalu akan muncul halaman baru.
• Ubah Numeric menjadi 0.

• Klik OK sampai semua halaman tertutup.


• Pastikan Grid baru sudah di- check.
• Lalu pilih OK.
• Jika berhasil akan menjadi seperti berikut:
8. Memambahkan Informasi Tepi.
8.1. Buat Ruang Untuk Informasi Tepi.
• Klik Retangle pada Tools Drawing.

• Drag kursor di lokasi yang akan di buat informasi tepi (sisi kanan peta)
• Klik kanan pada kotak yang sudah di buat.
• Klik Properties.

• Lalu klik Symbol.


• Ubah Fill Color menajdi No Color dan Outline Color menjadi Hitam.
• Lalu klik OK
• Lalu tampilan akan menjadi seperti berikut:

8.2. Menambahkan Judul Peta.


• Klik text pada drawing tools.

• Lalu klik kursor pada tempat yang ingin diletakkan judul.


• Ketik nama judul yang diinginkan.
• Klik kanan pada text lalu pilih Properties.

• Akan muncul halaman baru lalu pilih Change Symbol.


• Ubah gaya huruf, ukuran huruf dan ketebelan huruf seperti yang diinginkan.
• Lalu klik OK.

• Akan kembali ke halaman sebelumnya.


• Lalu pilih rata tengah lalu pilih OK.
• Jika berhasil tampilan akan menjadi sepeti berikut:

8.3. Menambahkan Arah Orientasi.


• Klik insert pada tools lalu pilih Nort Arrow.
• Setelah itu akan muncul halaman baru.
• Pilih ESRI North 3. Dikarenakan peta menggunakan standar Indonesia makan
yang seharusnya tertulis adalah “U” yang mewakili Utara. Akan diedit terlebih
dahulu Arah Orientasi.
• Maka klik Properties.

• Akan muncul halaman baru.


• Pilih Symbol.
• Akan muncul halaman baru lagi.
• Pilih Edit Symbol.

• Selanjutnya akan muncul halaman baru.


• Pilih Add Layer.
• Lalu tambahkan simbol kotak.
• Ubah size menjadi 20. Ubah Color menjadi warna putih. Ubah Offset Y menjadi
20.

• Lalu klik Add Layer.


• Ubah font menjadi Arial Black.
• Kemudian tambahkan huruf U.
• Ubah size menjadi 18 dan ubah Offset Y menjadi 21.

• Kemudian klik OK
• Akan kembali kehalaman sebelumnya. Klik OK sampai semua halaman tertutup.
• Lalu Arah Orientasi akan muncul.
• Drag mata angin ke daerah informasi tepi.

• Mata angin tidak sesuai dengan yang diinginkan.


• Klik kanan pada mata angin. Pilih Properties.
• Ulangi kembali langkah langkah sebelumnya.
• Muncul halaman baru. Klik Symbol.

• Akan muncul halaman baru pilih Edit Symbol.


• Ubah size huruf U menjadi 18 dan ubah Offset Y menjadi 24.

• Ubah size kotak menjadi 20, ubah warna menjadi putih dan ubah Offset Y
menjadi 20.
• Setelah itu klik OK sampai semua halaman tertutup.
• Arah Orientasi akan sesuai dengan yang diinginkan.

8.4. Menambahkan Skala Grafis.


• Klik Insert lalu pilih Scale Bar.

• Akan muncul halaman baru.


• Pilih Altemating Scale Bar 2.
• Lalu klik Properties.

• Akan muncul halaman baru.


• Ubah Division Units menjadi Meters.
• Ubah Label menjadi “M”
• Lalu klik OK.

• Klik OK sampai semua halaman tertutup.


• Skala grafis akan muncul.
• Drag skala grafis ke daerah informasi tepi.
• Lalu sesuaikan ukurannya.

8.5. Menambahkan Skala Numeris.


• Klik Insert lalu pilih Scale Text.
• Akan muncul halaman baru
• Pilih Absolute Scale lalu pilih Properties.

• Akan muncul halaman baru.


• Ubah syle menjadi Absolute.
• Lalu klik OK sampai semua halaman tertutup.
• Skala numeris akan muncul.

• Drag skala numeris ke derah informasi tepi.


• Lalu sesuaikan ukurannya.
8.6. Menambahkan Insert Peta.
• Klik Insert lalu pilih Data Frame.

• Layer baru akan muncul.


• Ubah nama layer menjadi Insert.
• Pastikan layer Insert Activate.

• Lalu drag Insert pada daerah tepi informasi.


• Add file kec-yogyakarta yang diberikan pada pertemuan 6.

• Klik kanan pada layer kec-yogyakarta lalu pilih Label Features.

• Lalu drag Wilayah_Digitasi_Line dari layers ke Insert.


• Ubah warna Wilayah_Digitas_Line menjadi warna merah lalu klik kanan Zoom
To Layer.
• Ubah skala menjadi 1:300.000.

• Jika berhasil tampilan akan menjadi seperti berikut:


• Buat skala grafis pada Insert.
• Klik Retangle lalu letakkan pada muka Insert.

• Lalu klik kanan pada Retangle. Pilih Properties.


• Ubah Fill Color menjadi putih dan Outline Color menajdi hitam lalu klik OK

• Klik Insert pada Tools lalu pilih Scale Bar.

• Akan muncul halaman baru.


• Pilih Altemating Scale Bar 2.
• Lalu klik Properties.
• Akan muncul halaman baru.
• Ubah Division Units menjadi Meters.
• Ubah Label menjadi “M”
• Lalu klik OK.

• Klik OK sampai semua halaman tertutup.


• Skala grafis akan muncul.
• Sesuaikan ukuran skala grafis.

• Buat Grid (Graticule) seperti sebelumnya.


• Klik kanan pada Insert lalu pilih Properties.
• Akan muncul halaman baru, pilih Grid lalu klik New Grid.

• Lalu akan muncul halaman baru seperti berikut:


• Pilih Graticule lalu Next.
• Setelah itu akan muncul halaman baru seperti berikut:

• Pilih Tick Marks And Labels. Ubah Style menjadi warna biru.
• Buat Intervals menjadi 0 deg 5 min dan 0 sec pada Latitude dan Longitude.
• Lalu pilih Next.
• Akan muncul halaman baru seperti berikut:
• Pada Axes ubah garis Major dan Minor menjadi warna biru lalu ubah juga Text
Style menjadi warna biru.
• Klik Next.
• Akan muncul halam baru seperti berikut:

• Lalu klik Finish.


• Grid baru sudah terbuat.
• Klik Properties lalu pilih Labels.
• Pilih Label lalu check Right dan Left pada Vertical Labels.
• Pilih OK.

• Pastikan grid baru sudah di- check.


• Lalu pilih OK.

• Jika berhasil akan menjadi seperti berikut:


• Menambahkan Grid (Grid Proyeksi).
• Klik kanan pada Insert lalu pilih Properties.

• Akan muncul halaman baru, pilih Grid lalu klik New Grid.
• Lalu akan muncul halaman baru seperti berikut:

• Pilih Measured Grid lalu Next


• Setelah itu akan muncul halaman baru seperti berikut:
• Pilih Next.
• Akan muncul halaman baru seperti berikut:

• Klik Next.
• Akan muncul halam baru seperti berikut:
• Lalu klik Finish.
• Grid baru sudah terbuat.
• Klik Properties lalu pilih Labels.

• Pilih Label lalu Check Right dan Left pada Vertical Labels.
• Pilih OK.

• Pada Label Syle ubah Size menjadi 8. Ubah Label Offset menjadi 20.
• Pilih Additional Properties. Lalu akan muncul halaman baru.

• Setelah itu pilih Number Format. Lalu akan muncul halaman baru.
• Ubah Numeric menjadi 0.

• Klik OK sampai semua halaman tertutup.


• Pastikan Grid baru sudah di- check.
• Lalu pilih OK.
• Jika berhasil akan menjadi seperti berikut:
8.7. Menambahkan legenda.
• Pastikan Layers Activate.

• Lalu klik Insert pilih Legend.


• Akan muncul halaman baru. Pastikan semua Map Layers muncul pada Legend
Items.

• Setelah itu klik Next. Akan muncul halaman baru.


• Ubah Legend Title menjadi legenda.

• Lalu pilih Next.


• Akan muncul halaman baru. Pilih Next.

• Ubah Width menjadi 20.00 dan Height menjadi 10.00.

• Lalu klik Next. Akan muncul halaman baru.


• Ubah Legend Items, Columns, Headings and Classes, Labels and Descriptions,
Patches (Vertically) dan Patches and Labels menjadi 6.
• Lalu pilih Finish.
• Legenda akan tertampil.

• Drag legenda menuju daerah informasi tepi.


• Klik kanan pada legenda. Lalu pilih Properties.
• Akan muncul halaman baru. Pilih Items.
• Lalu pilih semua Layers.
• Ubah Item Columns menjadi 2.

• Lalu pilih OK.


• Legenda akan menjadi seperti berikut:
• Klik kanan pada layer RT_TM

• Pilih Properties. Lalu uncheck Symbol <All Other Values> .


• Klik OK.
• Sesuaikan ukuran legenda.
• Agenda akan terlohat seperti berikut:
8.8. Tambahkan Nama Pembuat Peta.
• Klik Text pada Tools Drawing.

• Klik di tempat dimana text nama ingin ditambahkan.

• Ketik nama lalu enter.

F. HASIL
1. Pertemuan 5; Peta Sederhana hasil Digitasi
2. Pertemuan 6; Layout peta sederhana

G. KESIMPULAN
Digitalisasi adalah proses menggambar peta dalam hal ini di layar di layar monitor. Proses
digitasi menghasilkan data vektor yang nantinya akan menjadi kartu digital. Digitalisasi dapat
dilakukan pada file bentuk. (Sugiarto, 2010)
DAFTAR PUSTAKA

Bappeda NTB. (2013). Bab08b_Georeferencing.pdf.

bappeda Province NTB. (2013). Bab02_PengantarArcGIS10.pdf.


http://bappeda.ntbprov.go.id/wp-
content/uploads/2013/09/Bab02_PengantarArcGIS10.pdf

Georeferencing. (n.d.).

MAKALAH_PENGERTIAN_DATA_RASTER. (n.d.).

NTB, B. P. (2012). Bab 9 Membuat Data Spasial. Tutorial QuantumGIS Tingkat Dasar Versi
1.8.0 Lisboa, 81–91. https://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Tutorial-
QuantumGIS_bab9.pdf

RA Tjiptanata, D. A. (2004). Data Keluaran (output) Peta, laporan, Gambar3D, dsb. 1–22.

Sugiarto, E. (2010). Teknik Digitasi. Tenik Digitasi.


https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/4._EDI_GIS_Teknik_Digitasi_.pdf

Yeni Rahayu Fauzi. (2020). Digitasi Peta. In Academia.edu (p. 15). https://text-
id.123dok.com/document/4yrwr1r8z-pengertian-digitasi-peta-metode-digitasi-membuat-
shapefile.html

Yusfriza, L. (n.d.). Data Vektor dan Data Raster. In Www.Academia.Edu.


https://www.academia.edu/6899379/Data_Vektor_dan_Data_Raster

Anda mungkin juga menyukai