Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan Ke :1

Judul Praktikum : Pengenalan Software Arcgis 10, Georeferensi, Digitasi


dan Editing
Hari / Tanggal : Rabu / 13 Oktober 2020
Tempat : Laboratorium Teknik Kebumian
Nama / NIM : Gian Gustiana / F1D220013
Program Studi : Teknik Geologi
Asisten Praktikum :  Alif Rahmanur Rahim (F1D219003)
 Andini Mulyani Putri (F1D219025)
 Vidra Chartyne Nolwa (F1D219028)

Prinsip Teori
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan
suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan
menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem
ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan
menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi.
Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan
analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki
oleh pemetaan (Denny, 2003).
Sistem Informasi Geografis atau SIG adalah sistem komputer yang digunakan
untuk memasukkan (input), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan,
menganalisis, serta menampilkan data-data yang berkaitan dengan posisi-posisi di
permukaan bumi (Pressman, 2012).
Sistem Informasi Geografis adalah sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis. Sistem ini memungkinkan
data dapat diakses untuk tujuan penunjukan suatu lokasi dalam peta yang tersaji
secara digital (Pratomo, 2001).
Georeferencing adalah proses penyelarasan data spasial (lapisan yang berbentuk
file, poligon, titik, dll) ke file gambar seperti peta historis, citra satelit, atau foto
udara. Proses georeferensi hanya melibatkan memilih piksel pada gambar raster dan
menentukan apa koordinat yang diwakilinya untuk menggambar vektor. Bila Anda
telah memilih 3 piksel dan mereka ditetapkan vektor koordinat WinTopo Pro dapat
menghitung pemetaan yang tepat untuk setiap pixel dalam gambar, dan ketika Anda
memuat gambar DXF ke dalam CAD atau GIS atau sistem CNC secara otomatis
akan berlokasi di posisi yang benar dan pada ukuran yang tepat (Prahasta, 2002).
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke
dalam format digital meliputi objek-objek yang ada dalam peta. Proses digitasi
secara umum dibagi dalam dua macam yaitu, pertama digitasi menggunakan
digitizer. Dalam proses digitasi ini memerlukan sebuah meja digitasi atau digitizer.
Yang kedua ada Digitasi onscreen di layar monitor, digitasi onscreen paling sering
dilakukan karena lebih mudah dilakukan, tidak memerlukan tambahan peralatan
lainnya, dan lebih mudah untuk dikoreksi apabila terjadi kesalahan. Proses digitasi
on-screen adalah digitasi yang dilakukan pada layar monitor komputer dengan
memanfaatkan berbagai perangkat lunak sistem informasi geografis seperti Arc
View, Map Info, AutoCad Map, dan lain-lain Assidiqy, 2013).
Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui dan mengenal tentang ArcGIS
2. Untuk mengetahui cara memberikan koordinat geografis pada suatu peta
3. Untuk mengetahui cara mendigitasi dan editing suatu peta

Alat dan Bahan


 Alat
 Laptop
 Arcgis 10.8
 Bahan
 Data Spasial

Hasil dan Pembahasan


ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment
Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai
macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis
web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000. Produk Utama Dari
ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana arcgis desktop merupakan software GIS
professional yang komprehensif.
ArcCatalog, tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing), membagi
(distribution) mendokumentasikan data spasial maupun metadata dan menyimpan
(documentation) data – data SIG. ArcCatalog membantu dalam proses eksplorasi dan
pengelolaan data spasial. Setelah data terhubung, ArcCatalog dapat digunakan untuk
melihat data. Bila ada data yang akan digunakan, dapat langsung ditambahkan pada
peta. Seringkali, saat memperoleh data dari pihak lain, data tidak dapat langsung
digunakan. Data tersebut mungkin masih perlu diubah sistem koordinat atau
proyeksinya, dimodifikasi atributnya, atau dihubungkan antara data geografis dengan
atribut yang tersimpan pada tabel terpisah. Pada saat data siap, isi dan struktur data
sebagaimana halnya perubahan-perubahan yang dilakukan, harus didokumentasikan.
Berbagai aktivitas pengelolaan data ini dapat dilakukan menggunakan fasilitas yang
tersedia pada ArcCatalog.
Pada praktikum kali ini kami melakukan georeferensi data raster dengan titik
control, Georeferensi merupakan proses untuk membawa citra/image ke dalam
sistem koordinat tertentu (projected maupun geographic). Proses ini biasanya
digunakan pada data peta raster hasil scanning sebelum didigitasi. Proses
georeferensi juga biasa disebut proses registrasi citra. Data raster yang biasa
diperoleh dari hasil scanning peta, foto udara dan citra satelit belum berisi informasi
yang menunjukkan referensi spasial, baik yang tersimpan dalam file atau yang
disimpan sebagai suatu file yang terpisah. Sehingga untuk menggunakan beberapa
data raster secara bersamaan dengan data spasial yang lain yang sudah ada,
diperlukan proses georeferencing ke dalam sebuah sistem koordinat. Dapat
disimpulkan bahwa georeferensi adalah proses penempatan objek berupa raster atau
image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat.
Secara umum terdapat dua metode untuk melakukan georeferensi, yaitu :
 Georeferensi dengan menggunakan acuan titik koordinat
 Georeferensi dengan acuan tanda alam (membuat link antar layer)
Pada saat melakukan georeferensi menggunakan titik koordinat, masalah yang
terjadi pada saat praktikum saat itu adalah petanya menjadi pipih atau petanya beruah
bentuk dari bentuk aslinya, hal itu dikarenakan pada saat memasukkan koordinat,
koordinatnya tidak pas atau salah, hal itulah yang mengakibatkan petanya berubah
bentuk dari bentuk asalnya, karena itulah hal yang penting pada saat georeferensi
titik koordinat adalah ketelitian pada saat memasukkan koordinatnya.
Langkah selanjutnya kami mengenal Data Spasial dan Sumbernya – Format Data
adalah suatu kombinasi tanda – tanda khusus berupa karakter yang dipakai untuk
mengatur bentuk data tampilan. Secara sederhana format dalam bahasa komputer
berarti bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan
lainnya. Anda bisa membaca lebih jauh. Dalam Sistem Informasi Geogarfis, Format
data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu Data Vektor dan Data
Raster, adapun penjelasan lebih rinci dari dua format data ini saya terangkan dibawah
ini.
Digitasi merupakan input data spasial. Data hasil digitasi dlm Arc View disimpan
dlm sebuah theme yg selanjutnya dpt diolah atau ditransfer ke software lain.
Langkah-langkah Digitasi antara lain adalah :
1. Mempersiapkan View
2. Memperluas format sumber data
3. Memasukkan sumber data
4. Digitasi
5. Menyimpan hasil digitasi
Pada saat melakukan digitasi hal yang menjadi permasalahn adalah pada saat
membuat polyline, dikarenakan pada saat mengerjakannya haruslah lebih teliti, jika
tidak teliti hal itu dapat mengakibatkan kesalahan data yang kita buat dengan yang
asli dan pengerjaannya lebih lama dibandingkan polygon dan titik.

Kesimpulan
1. ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi
fungsi-fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS
desktop, server, dan GIS berbasis web.
2. Koordinat diberikan pada sebuah peta agar dapat diketahui lokasi sebuah
daerah berdasarkan koordinat yang telah tercantum pada bagian atas dan
samping peta.
3. Mendigitasi peta merupakan memberikan sebuah keterangan pada peta
bisa dilakukan dengan memberikan sebuah garis untuk jalan, poligon
untuk daerah, dan titik unruk sebuah gedung atau semacamnya.

Daftar Pustaka
Assidiqy, R. 2013. Pengantar ArcGIS 10. Geodatabase Georeferencing dan Digitasi.
Yogyakarta: Informatika Yogyakarta
Denny C, Irma A. 2003. Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System,. Jakarta.
P.T. Gramedia.
Pratomo. S. 2001. Sistem informasi geografis obyek wisata di kabupaten kudus. Jurnal sains
dan teknologi. Vol 4 No 2
Pressman, 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Andi: Yogyakarta.
Prahasta.E. 2009, Sistem Informasi Geografis, Konsep-Konsep Dasar. (Perspektif Geodesi
dan Geomatika) . Informatika: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai