0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan8 halaman
Laporan praktikum ini membahas tentang analisis lag time dan proses pemboran sumur minyak dan gas. Lag time adalah waktu yang dibutuhkan cutting untuk mencapai permukaan, yang dipengaruhi oleh kecepatan aliran lumpur dan ukuran lubang. Proses pemboran meliputi sistem tenaga, pengangkatan, pemutar, sirkulasi, dan pencegah semburan lumpur. Teknik pemboran meliputi seismic, pemboran, penampangan sumur, pengujian sumur, penye
Laporan praktikum ini membahas tentang analisis lag time dan proses pemboran sumur minyak dan gas. Lag time adalah waktu yang dibutuhkan cutting untuk mencapai permukaan, yang dipengaruhi oleh kecepatan aliran lumpur dan ukuran lubang. Proses pemboran meliputi sistem tenaga, pengangkatan, pemutar, sirkulasi, dan pencegah semburan lumpur. Teknik pemboran meliputi seismic, pemboran, penampangan sumur, pengujian sumur, penye
Laporan praktikum ini membahas tentang analisis lag time dan proses pemboran sumur minyak dan gas. Lag time adalah waktu yang dibutuhkan cutting untuk mencapai permukaan, yang dipengaruhi oleh kecepatan aliran lumpur dan ukuran lubang. Proses pemboran meliputi sistem tenaga, pengangkatan, pemutar, sirkulasi, dan pencegah semburan lumpur. Teknik pemboran meliputi seismic, pemboran, penampangan sumur, pengujian sumur, penye
JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI 2022 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada. Ilmu geologi merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan- bahan yang membentuk bumi. Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang kompleks, mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudera, cekungan dan rangkaian pegunungan. Geologi minyak bumi adalah salah satu cabang ilmu geologi untuk mengetahui keberadaan minyak bumi di bawah tanah, kemudian mengeksplorasi dan memproduksinya. Secara umum ada dua jenis geologi minyak bumi, yaitu geologi eksplorasi minyak bumi dan geologi produksi minyak bumi. Produksi minyak bumi dalam bidang perminyakan bukan diartikan untuk membuat minyak bumi, tetapi hanyalah membuat fasilitas untuk mengalirkan minyak bumi dari bawah tanah ke atas permukaan tanah, dengan menggunakan pemboran dan pompa. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah : 1. Untuk mengetahui penjelasan lag time 2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi LAG 3. Untuk mengetahui macam-macam pemboran 1.3 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan pada praktikum ini adalah : 1. Clipboard 2. ATK lengkap 3. Laptop 4. Software excel 5. HVS 6. Delta analisa pirolisis sumur BAB II DASAR TEORI 2.1 Lag Time Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planit Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek, mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan dan rangkaian pegunungan (Noor, 2009). Minyak dan gas bumi adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang telah digunakan sehari-hari. Sebelumnya, lebih banyak digunakan orang istilah minyak tanah yang berarti minyak yang dihasilkan dari dalam tanah. Minyak tanah atau minyak mentah terdapat bersama-sama dengan gas alam, sehingga istilah yang lazim sekarang adalah minyak dan gas bumi. Pada beberapa bahasa lain, di antaranya bahasa inggris, istilah yang digunakan adalah petroleum yang berasal dari kata petra yang berarti "batu", dan oleum yang berarti "minyak". Jadi arti petroleum sebenarnya ialah "minyak batu". Istilah "minyak nentah" dalam bahasa Inpgris adalah crude oil atau disingkat crude saja. Minyak mentah berarti minyak belum dikilang, yang terdapat dalam kernk bumi Selain itu, terdapet gas bumi yang dalam babusa linggris dischut earth gos, tetani istilnh ini tidak banyak digunakan (Koesoemadinata, 1980). Perhitungan lag time adalah perhitungan yang dilakukan oleh mud engineering untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan cutting untuk mencapai permukaan. Cutting diangkat ke permukaan oleh lumpur pemboran. Lumpur pemboran terus bersirkulasi di dalam pipa selama pemboran berlangsung. Data yang diperlukan adalah data volume casing, volume collar, volume pipa, volume annulus, dan besaran pumpcapacity. Data tersebut diolah dan kemudian didapatkan lag time dari cutting (Asmarani, 2017). 2.2 Operasi Pemboran (Drilling Process) Minyak bumi merupakan salah satu bentuk hidrokarbon, yaitu senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon. Sedangkan gas alam atau sering juga disebut sebagai gas bumi merupakan bahan bakar fosil yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan dan mikroorganisme Pembentukan minyak dan gas bumi dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu adanya bebatuan asal yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi, adanya perpindahan hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke bebatuan reservoir, dan adanya jebakan geologis. Pengambilan minyak dan gas bumi dapat dilakukan setelah pembentukan tersebut terjadi. Salah satu cara untuk melakukan pengambilan minyak dan gas bumi yang ada di bawah tanah adalah dengan membangun sumur melalui pemboran (drilling), memasang tubular sumur (casing), dan penyemenan (cementing) (Ayu, 2016). Dalam sejarah pembangunan nasional, minyak bumi dan gas alam memiliki peran penting dan strategis. Minyak bumi dan gas alam juga merupakan sumber energi bagi kegiatan ekonomi nasional. Sektor migas turut berkontribusi dalam penerimaan negara bersumber dari pengelolaan minyak dan gas bumi. Pertambangan minyak dan gas memerlukan waktu ribuan bahkan jutaan tahun untuk terbentuk karena ketidakmampuan sumber daya tersebut untuk melakukan regenerasi (nonrenewable). Sumber daya alam ini sering disebut juga sumber daya alam yang memiliki stok yang tetap (Fauzi, A. 2006). Pada suatu kegiatan eksplorasi, pemboran merupakan suatu langkah yang pentingdan harus dilakukan. Operasi pemboran adalah proses kelanjutan dari tahapan eksplorasi. Pengeboran adalah usaha secara teknis membuat lubang denganaman sampai menembus lapisan formasi yang kaya akan minyak atau gas. Lubang tersebut kemudian dilapisi dengan casing dan disemen, dengan maksud untuk menghubungkan lapisan formasi tersebut dengan permukaan bumi yang memungkikan penambangan minyak atau gas secara komersial. Untuk mencapai reservoir, pahat bor akan menembus berbagai batuan yang ada di atas reservoir tersebut yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda Suatu pemboran dalam kenyataannya tidak selalu berjalan lancar, macam macam hambatan sering terjadi (Koesoemadinata, 1980). BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pembahasan Pada praktikum kali ini membahas mengenai lag time. Lag time adalah waktu yang diperlukan oleh serbuk bor atau cutting untuk dapat muncul kembali kepermukaan. Lag time merupakan kecepatan pergerakan suatu benda dari dasar lubang bor sampai ke permukaan oleh media lumpur. Maksud dari praktikum kali ini yaitu dapat memperkenalkan operasi pengeboran sumur minyak. Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lag time antara lain kecepatan aliran lumpur, ukuran atau diameter lubang, penambahan kedalaman, serta dimensi lubang maupun rangkaian dimensi string. Selanjutnya membahas mengenai drilling process, dimana operasi pengeboran merupakan suatu proses lanjutan dari eksporasi untuk memberikan ada tidaknya kandungan minyak dan gas bumi di dalam suatu lapisan di bawah permukaan bumi. Kemudian terdapat beberapa perangkat sistem pemboran yang terdiri dari sistem tenaga (power system), sistem pengangkatan (hoisting system), sistem pemutar (rotating system), sistem sirkulasi (circulating system), dan sistem pencegah semburan liar (blow out prevention system). Kemudian terdapat lumpur pemboran, dimana caira khusus yang dibuat sedemikian rupa sesuai dengan keadaan lapisan batuan yang akan di bor berupa ampuran air dan minyak dengan bahan kimia antara lain barite, bentonite, air , dan lainnya. Fungsi dari cairan atau lumpur ini untuk mengangkat serbuk bor kepermukaan, mencegah masuknya fluida formasi ke dalam lubang bor, menahan cutting saat sirkulasi berhenti, memberi informasi ke dalam lubang bor, dan mencegah terjadinya tekanan bawah permukaan dan mencegah caving (serbuk bor). Untuk pemboran sendiri memiliki berbagai macam pemboran seperti pengeboran eksplorasi, evaluasi pengembangan, pengeboran deliniasi yang berguna untuk mengetahui batas-batas reservoir, dan pengeboran pengembangan. Teknik pengeboran minyak menurut standar internasional yaitu seismic, drilling and well construction, well loging, well testing, well completion, dan production. Serta komponen peralatan terdiri dari bit, drill pipe, casing, mud pump, rotaty table, Kelly, mud house, draw works, swivel, hook, traveling block, dan crwon block. Teknik pengeboran minyak dengan metode seismic merupakan salah satu metode eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismic yang masuk ke dalam tanah dan kemudian direfleksi atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau beda kontras batas litologi. Untuk metode drilling and well construction atau dengan pengeboran merupakan metode pengeboran untuk membuktikan ada tidaknya suatu cekungan mengandung minyak dan atau gas bumi dalam tahap eksploitasi. Untuk well logging adalah metode penampangan sumur bor yang merekam sifat-sifat fisik batuan ”insitu” dalam bentuk kurva defleksi dengan cara menurunkan alat deteksi ke dalam lubang bor, seperti: sensor sinar gamma, rapat massa (density), neutron, tahanan jenis (resistivity) dan kaliper. Selanjutnya ada well testing atau uji sumur merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan akuisisi data yang direncanakan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menambah pemahaman tentang sifat-sifat hidrokarbon di dalamnya serta memahami karakteristik reservoir bawah tanah dimana hidrokarbon terperangkap. Setelah semua proses sebelumnya telah selesai dilakukan maka sumur perlu dipersiapkan untuk diproduksikan. Persiapan atau penyempurnaan sumur untuk diproduksikan ini disebut dengan komplesi sumur atau well completion. Pada well completion, dilakukan pemasangan alat-alat dan perforasi apabila diperlukan dalam usahanya untuk mengalirkan hidrokarbon ke permukaan. Tujuannya adalah untuk menyerap hidrokarbon secara optimal. Pada tahap well completion dibagi juga menjadi beberapa tahapan yaitu Tahap pemasangan dan penyemenan pipa selubung produksi (production casing), Tahap perforasi dan/atau pemasangan pipa liner dan Tahap penimbaan (swabbing) sumur. Setelah semua proses dari eskplorasi hingga eksploitasi dilakukan maka tahap terakhir yaitu production yang merupakan proses mengekstraksi hidrokarbon dan memisahkan campuran hidrokarbon cair, gas, air, dan padatan, menghilangkan konstituen yang tidak dapat dijual, dan menjual hidrokarbon cair dan gas. BAB VI KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah: 1. Lag time adalah waktu yang diperlukan oleh serbuk bor atau cutting untuk dapat muncul kembali kepermukaan. 2. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lag time antara lain keepatan aliran lumpur, ukuran atau diameter lubang, penambahan kedalaman, serta dimensi lubang maupun rangkaian dimensi string. 3. Macam-macam pemboran antara lain pengeboran eksplorasi, evaluasi pengembangan, pengeboran deliniasi yang berguna untuk mengetahui batas-batas reservoir, dan pengeboran pengembangan. 4.2 Saran Sebaiknya praktikan lebih memahami dan mengkondusifkan di saat praktikum berlangsung agar praktikan dapat memahami materi yang diberikan pada saat praktikum. DAFTAR PUSTAKA Asmarani, F. 2017. Evaluasi Penanggulangan Terjadinya Hilang Lumpur Pada Pemboran Sumur FAZ-32 Lapangan FAZ. Jurnal Petro Vol. 6 (3). Universitas Trisakti: 99-106. Ayu, D. K. 2016. Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi di PT. “Z” Menggunakan Metode ARIMA, FFNN, dan Hybrid ARIMA-FFNN. Jurnal Sains Dan Seni ITS Vol. 5 (2). Institut Teknologi Sepuluh November : 44-49. Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumber daya Alam dan Lingkungan. Teori dan Aplikasi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Koesomadinata, R. P. 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi, Jilid II. ITB. Bandung. Noor, D. 2009. Pengantar Geologi. Bogor : Pakuan University.