Puji syukur kita penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha
Esa karena atas limpahan rahmat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan tugas Sistem Bangunan Laut. Penulis juga menyadari
bahwa pada makalah ini terdapat banyak kekeliruan atau ketidaksesuaian
materi yang diangkat dengan tugas yang ada. Dan dengan segala masukan
dan kritikan menjadi bahan evaluasi bagi penulis itu sendiri untuk
menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah pengeboran dan pengolahan minyak serta gas bumi adalah sebuah
perjalanan yang panjang dan penting dalam evolusi industri energi dunia.
Dengan cermat kita bisa melihat bagaimana penemuan sumber daya alam
ini telah membentuk dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia.
Namun, eksploitasi sumber daya ini tidaklah mudah. Industri ini telah
mengalami berbagai tantangan teknis, termasuk mengembangkan teknologi
pengeboran yang mampu mengakses sumber daya di kedalaman laut dalam
atau formasi batuan yang lebih sulit dijangkau. Proses pengolahan minyak
juga telah menjadi pusat dari industri ini, dengan teknologi yang terus
berkembang untuk mengubah minyak mentah menjadi berbagai produk
yang lebih berguna.
Namun, sisi gelap dari industri ini juga tidak bisa diabaikan. Proses
pengeboran dan pengolahan minyak dan gas bumi telah memberikan
dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Pencemaran udara,
pencemaran air, kerusakan habitat, dan masalah terkait perubahan iklim
menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh industri ini.
2. Ruang Lingkup
Penelitian ini akan menyelidiki secara komprehensif tentang proses
pengeboran dan pengolahan minyak dan gas bumi, yang merupakan
tahapan awal dalam memanfaatkan sumber daya alam ini. Proses
pengeboran akan menjadi fokus utama, dimana penelitian akan
mencakup metode pengeboran yang digunakan dalam industri minyak
dan gas bumi, mulai dari metode konvensional hingga teknologi
pengeboran yang lebih canggih seperti pengeboran horizontal dan
pengeboran laut dalam.
a) Pengeboran Tradisional:
Metode pengeboran tradisional sering kali melibatkan penggunaan
peralatan sederhana seperti bor tangan atau bor mekanis yang dioperasikan
secara manual. Pada masa lalu, pengeboran dilakukan di permukaan tanah
dengan menggunakan bor yang relatif sederhana.
Bor ini biasanya digerakkan oleh tenaga manusia atau hewan, seperti
keledai atau kuda, yang membawa puli untuk mengangkat batang bor dan
sampel tanah yang terkumpul. Setiap kali bor mencapai lapisan yang
diinginkan, sampel tanah dan batang bor akan ditarik ke permukaan untuk
dianalisis.
Proses pengeboran tradisional ini seringkali memakan waktu lama dan
memerlukan tenaga manusia yang besar serta kemampuan teknis yang
terbatas. Selain itu, hasil pengeboran mungkin tidak selalu akurat atau
efisien karena keterbatasan teknologi dan pengetahuan pada saat itu.
b) Pengeboran Modern:
Dalam pengeboran modern, teknologi canggih dan peralatan mekanis yang
rumit digunakan untuk mengeksplorasi dan mengebor sumur minyak dan
gas bumi dengan lebih efisien dan akurat. Salah satu teknologi utama yang
digunakan adalah rig pengeboran, yang merupakan struktur besar yang
dilengkapi dengan mesin-mesin dan peralatan khusus untuk mengebor
sumur.
Rig pengeboran modern ini biasanya dilengkapi dengan mesin bor hidrolik
yang kuat, yang dapat mengebor sumur dengan lebih cepat dan lebih dalam
daripada bor mekanis tradisional. Selain itu, rig pengeboran modern juga
dilengkapi dengan peralatan pengukuran dan pemantauan yang canggih,
seperti sensor pengeboran dan peralatan pemrosesan data, yang
memungkinkan para insinyur untuk memantau dan mengontrol proses
pengeboran dengan lebih baik.
Selain itu, teknologi seperti pengeboran horizontal dan pemrosesan data
seismik telah memungkinkan pengeboran yang lebih presisi dan efisien.
Metode ini memungkinkan pengeboran sumur minyak dan gas bumi dengan
lebih tepat di lokasi yang paling potensial dan mengurangi risiko
pengembangan yang tidak efisien atau tidak menguntungkan.
Dengan demikian, pengeboran minyak dan gas bumi telah mengalami
transformasi besar dari metode tradisional yang sederhana menjadi metode
modern yang canggih dan efisien. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan
produktivitas industri, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dan
risiko keselamatan bagi pekerja.
1. Bahan Bakar:
• Bensin: Digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan
bermotor seperti mobil, sepeda motor, dan pesawat terbang.
• Solar: Digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan diesel
seperti truk, bus, dan kapal.
• Minyak tanah: Digunakan sebagai bahan bakar untuk pemanas
ruangan, kompor, dan mesin-mesin industri.
2. Pelumas:
• Minyak Pelumas: Digunakan untuk melumasi mesin-mesin
industri, kendaraan bermotor, dan peralatan-peralatan lainnya
guna mengurangi gesekan dan keausan.
3. Bahan Kimia:
• Plastik: Digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan
berbagai produk plastik seperti botol, kemasan, dan komponen
kendaraan.
• Petrokimia: Digunakan dalam industri farmasi, kosmetik, cat,
tinta, deterjen, dan produk-produk kimia lainnya.
4. Pupuk:
Digunakan dalam pertanian untuk meningkatkan kesuburan tanah
dan pertumbuhan tanaman.
1. Desulfurisasi:
Desulfurisasi adalah proses penghilangan kandungan sulfur dari gas
alam. Sulfur adalah kontaminan yang umum terdapat dalam gas alam
dan dapat menyebabkan polusi lingkungan serta korosi pada peralatan
industri dan infrastruktur pipa gas. Proses desulfurisasi bertujuan untuk
mengurangi atau menghilangkan kandungan sulfur dari gas alam agar
sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.
Proses desulfurisasi umumnya dilakukan dengan menggunakan
metode kimiawi atau katalitik. Salah satu metode yang umum
digunakan adalah dengan mereaksikan gas alam yang mengandung
sulfur dengan senyawa kimia tertentu yang dapat menyerap atau
mengikat sulfur. Proses ini dapat dilakukan pada suhu dan tekanan
tertentu di dalam kolom desulfurisasi atau dengan menggunakan
katalisator tertentu untuk meningkatkan efisiensi reaksi.
2. Dehidrasi:
Dehidrasi adalah proses penghilangan kandungan air dari gas alam.
Gas alam yang mengandung kadar air yang tinggi dapat
mengakibatkan korosi pada pipa-pipa gas dan peralatan pengolahan
serta menurunkan nilai kalor bahan bakar. Oleh karena itu, dehidrasi
penting dilakukan untuk menjaga kualitas gas alam dan meningkatkan
efisiensi penggunaannya.
Proses dehidrasi biasanya dilakukan dengan menggunakan metode
adsorpsi atau absorpsi. Dalam metode adsorpsi, gas alam mengalir
melalui lapisan zat adsorben seperti molekul zeolit atau silika gel yang
dapat menyerap air. Sedangkan dalam metode absorpsi, gas alam
direaksikan dengan zat kimia tertentu yang dapat larut dalam air,
sehingga air terpisahkan dari gas alam.
Dengan melakukan proses-proses seperti desulfurisasi dan dehidrasi,
gas alam dapat disiapkan untuk digunakan dalam berbagai aplikasi
seperti bahan bakar, industri kimia, dan keperluan rumah tangga.
Proses ini juga membantu menjaga keberlanjutan lingkungan dan
meningkatkan efisiensi operasional peralatan industri yang
menggunakan gas alam sebagai bahan bakar.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kesimpulan dari materi tentang proses pengolahan dan pengeboran
minyak dan gas bumi adalah sebagai berikut:
1. Pentingnya Proses Eksplorasi: Proses eksplorasi yang cermat dan
terperinci merupakan langkah awal yang krusial dalam menemukan lokasi
potensial sumber daya minyak dan gas bumi. Melalui teknologi geofisika
dan geologi modern, kita dapat memahami lebih baik struktur geologis
bawah tanah dan menentukan lokasi pengeboran yang paling potensial.
2. Proses Pengeboran Modern: Dalam proses pengeboran, teknologi dan
peralatan modern telah mengubah cara kita mengeksplorasi dan mengebor
sumur minyak dan gas bumi. Rig pengeboran yang dilengkapi dengan
mesin bor hidrolik, sensor real-time, dan sistem pengeboran otomatis
memungkinkan pengeboran yang lebih efisien, akurat, dan aman.
3. Pengolahan yang Kompleks: Setelah minyak dan gas bumi ditemukan,
proses pengolahan yang kompleks diperlukan untuk mengubahnya
menjadi produk yang siap digunakan. Proses ini meliputi distilasi,
fraksinasi, serta proses lanjutan seperti kraking, reforming, desulfurisasi,
dan dehidrasi untuk menghasilkan berbagai produk turunan yang memiliki
berbagai kegunaan di berbagai industri.
4. Penerapan Teknologi Canggih: Penerapan teknologi canggih dalam
industri minyak dan gas bumi memainkan peran kunci dalam
meningkatkan produktivitas, keamanan, dan keberlanjutan operasi.
Teknologi seperti seismik, sensor real-time, dan sistem otomatisasi tidak
hanya membantu mempercepat proses pengeboran dan pengolahan, tetapi
juga mengurangi risiko lingkungan dan kecelakaan kerja.