Deskripsi mata Kuliah : Mata kuliah Sistem Instalasi Bangunan Laut membahas
tentang prinsip dasar dan konsep sistem instalasi bangunan
laut yang meliputi sistem perpipaan, pompa dan mesin,
kontrol mekanik, dan sistem bangunan laut untuk energi
terbarukan dengan beban 2 sks. Muatan mata kuliah ini
merupakan bagian dari kajian ilmu mekanika terapan yang
fokus pembahasannya adalah Instalasi Bangunan Laut dan
menjadi syarat utama mata kuliah Labo Sistem Bangunan
Laut (SBL). Disajikan untuk mahasiswa semester tujuh di
prodi S1 teknik system perkapalan. Penanggung jawab
matakuliah adalah di laboratorium Energi dan Heat Transfer.
Metode pembelajaran bauran, teori dan praktik
I. PENDAHULUAN
Matakuliah Sistem Instalasi Bangunan Laut merupakan matakuliah yang
disajikan pada semester tujuh pada Program Studi S1 Teknik Sistem Perkapalan
Universitas Hasanuddin. Penguasaan materi Sistem Instalasi Bangunan Laut akan
membantu mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pada matakuliah lanjutan,
sehingga dituntut kemampuan menyelesaikan masalah-masalah Sistem Instalasi
Bangunan Laut. Untuk mencapai kemampuan mahasiswa yang efektif/efisien akan
dirancang proses pembelajaran yang inovatif bernuansa learning.
Bentuk pembelajaran dalam bentuk kuliah dibarengi dengan diskusi dan small
group discussion, di mana sebagai pendahuluan mahasiswa perlu dijelaskan
materi perkuliahan bagaimana pentingnya Sistem Instalasi Bangunan Laut bagi
mahasiswa dan sasaran pembelajaran secara keseluruhan harus dicapai setelah
mempelajari matakuliah ini.
Untuk dapat mengikuti kuliah ini dengan baik mahasiswa sudah memahami
energy dan aliran fluida . Kemampuan yang diperoleh dari mata kuliah ini
selanjutnya dapat digunakan sebagai pengetahuan dasar dalam pengkajian
sistem energi terbarukan pada bangunan laut.
1.4. Manfaat
II. PENYAJIAN
2.1. Materi Pembelajaran
Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk
hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya memerlukan
waktu yang sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Minyak bumi sering disebut dengan emas cair karena nilainya yang
sangat tinggi dalam peradaban modern. Pertanian, industri, transportasi, dan
sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada bahan bakar ini, sehingga
berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa.
Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber utama energi dunia, yaitu mencapai
65,5%, selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air 6%, serta sumber energi lainnya
seperti panas bumi (geothermal), kayu bakar, cahaya matahari, dan energi nuklir.
Negara yang mempunyai banyak cadangan minyak mentah (crude oil), menempati
posisi menguntungkan, karena memiliki banyak persediaan energi untuk keperluan
industri dan transportasi, disamping pemasukan devisa negara melalui ekspor
minyak. Minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa Latin: petrus = batu; oleum =
minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar antara 50%
sampai 98%. Sisanya terdiri atas senyawa organik yang mengandung oksigen,
nitrogen, dan belerang.
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas
bumi, yaitu:
(1) Teori Biogenetik (Teori Organik)
Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas
alam terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan
tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan
oleh arus sungai menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup
lumpur dalam jangka waktu yang lama, ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat
pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan di atasnya, maka
binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik
dan gelembung minyak atau gas.
(2) Teori Anorganik
Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam
terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari
zat-zat organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat
seperti minyak yang berisi hidrokarbon.
(3) Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik.
Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak
dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun
nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi
berasal dari materi nabati.
Explorasi
Explorasi merupakan kegiatan penting dalam industri energi pada umumnya
dan khususnya industri minyak dan gasbumi. Jelaslah, bahwa demi
kelangsungan peradaban kita, diperlukan produksi minyak dan gasbumi secara
terus menerus. Dengan demikian cadangan makin menciut, dan hanya dengan
explorasi sajalah cadangan akan bertambah atau setidak-tidaknya dipertahankan.
Dalam explorasi minyak dan gasbumi tidak dibedakan antara suatu survai
pendahuluan atau prospeksi dan explorasi sebagaimana dalam bidang
pertambangan. Yang diartikan explorasi minyak dan gasbumi dalam industri
minyak adalah semua kegiatan dari permulaan sampai akhir dalam usaha
penemuan dan penambahan cadangan minyak dan gasbumi yang baru.
Sebagaimana telah dikatakan, operasi explorasi mencakup semua kegiatan yang
merupakan bagian integral dalam usaha pencarian minyakbumi, termasuk
pemboran explorasi. Pekerjaan penyelidikan dalam suatu explorasi minyakbumi ini
dilakukan pada umumnya oleh para ahli geologi, termasuk juga mereka yang
berspesialisasi dalam geofisika, paleontologi dan sebagainya. Fasa ini
berlangsung terus, malahan juga pada taraf exploitasi. Dalam hal ini seorang ahli
geologi harus membantu dalam penentuan cadangan dan juga dalam rencana
pemboran exploitasi. Urutan suatu operasi explorasi meliputi proses sebagai
berikut :
1. Perencanaan explorasi (exploration Planning)
2. Operasi survai lapangan
3. Penilaian dan prognosis prospek
4. Pemboran explorasi
5. Pengembangan reevaluasi daerah
2.3. Latihan
III. PENUTUP
2.1. Rangkuman
Proses pembentukan minyak dan gasbumi memerlukan waktu yang sangat
lama sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak
bumi sering disebut dengan emas cair karena nilainya yang sangat tinggi dalam
peradaban modern.
Explorasi minyak dan gasbumi dalam industri minyak adalah semua
kegiatan dari permulaan sampai akhir dalam usaha penemuan dan
penambahan cadangan minyak dan gasbumi yang baru.
1. Mahasiswa dapat bertanya apabila ada materi uraian yang tidak jelas.
2. Pertanyaan mahasiswa dapat dialihkan ke mahasiswa lain untuk menguji
kemampuannya.
3. Dosen menjelaskan kembali jika diperlukan
4. Y. Bai, 2001. “Pipelines and Risers”, Elsevier Science Limited, Oxford, UK.
Eksplorasi atau pencarian minyak Bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan
beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh
para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang
bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.
Perlu diketahui bahwa minyak di dalam Bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau,
namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Ilustrasinya seperti gambar di
bawah ini
Migrasi
Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana
hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat
dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak
terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan
kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.
Reservoar
Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses
migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis
batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat
penting karena pada batuan inilah minyak Bumi di produksi.
Perangkap (Trap)
Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya
agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini
tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan
berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2
yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.
Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk
mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas
terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak Bumi ataupun gas
Bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut
yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.
1. Eksplorasi seismik
Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran.
kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan
didapat gambaran lapisan batuan di dalam Bumi.
2. Data resistiviti
Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di
isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak ataupun gas.
Membedakan kandungan fluida di dalam batuan salah
satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada
fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah
dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan
minyak lebih rendah daripada gas. dari data log kita hanya
bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan
jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap
daerah. sebagai dasar analisis fluida perlu kita ambil sampel
fluida di dalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita
dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita
miliki.
3. Data porositas
4. Data berat jenis