Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

GEOLOGI MINYAK DAN GAS

EKSPLORASI MINYAK DAN GAS

Dosen Pengampu:
Hj. Fitrianti S.T., M.T.

Disusun Oleh:
ZADIRA AYU SAPUTRI
NPM: 193210319

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa
penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat dan para
pengikutnya, berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan dan
penyusunan makalah yang berjudul “Eksplorasi Minyak dan Gas” ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Geologi Minyak dan Gas. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
penulis.

Segala usaha telah penulis lakukan dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis


menyadari sepenuhya bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan
dan tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penulisan makalah
kedepannya.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini sangat berguna baik
bagi penulis sendiri. Mahasiswa atau mahasiswi maupun bagi pembaca budiman
sekalian.

Wassalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tanjungpinang, 28 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
2.1. Definisi ..................................................................................................................... 3
2.2. Keberadaan Minyak dan Gas Bumi .......................................................................... 3
2.3. Tahap Eksplorasi Minyak dan Gas............................................................................ 4
2.4. Metode Eksplorasi .............................................................................................. 8
2.5. Biaya.................................................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................................ 10
PENUTUP........................................................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan............................................................................................................. 10
3.2. Saran ...................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kebutuhan atas produksi minyak dan gas di dunia masih sangat tinggi,
terkhususnya negara Indonesia yang diketahui cukup memiliki potensi akan
minyak dan gas bumi. Selain itu, dibandingkan dengan sumber daya alternatif
lain yang memerlukan teknologi canggih dan cenderung mahal, banyak negara
yang masih berpegang pada penggunaan minyak dan gas bumi dan menjadikan
energi ini sebagai sumber energi utama di seluruh dunia.

Dengan kebutuhan itu, para ahli saat ini masih terus mencari sumber sumber
minyak dan gas bumi di dalam bumi. Kegiatan ini dikenal dengan kegiatan
eksplorasi yang memerlukan waktu bertahun tahun dalam prosesnya. Sehingga
dalam mencari sumber cadangan ini, diperlukan studi yang detail untuk tidak
menimbulkan kerugian.

Secara umum kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi dilakukan dengan
mengumpulkan data data geologis dari lokasi potensial dan menentukan
kelayakannya untuk dieksploitasi melihat dari banyak aspek seperti ekonomi
dan lingkungan. Dengan perkembangan teknologi telah banyak dikembangkan
metode untuk meneliti keadaan lokasi yang berpotensi memiliki cadangan
minyak dan gas bumi seperti metode terbaik sampai saat ini yaitu metode
seismic.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan eksplorasi minyak dan gas?
2. Dimana lokasi dapat ditemukannya cadangan minyak dan gas?
3. Bagaimana proses dalam eksplorasi minyak dan gas?
4. Apa saja metode yang dilakukan dalam eksplorasi minyak dan gas?
5. Bagaimana bentuk keuntungan perusahaan dalam melakukan eksplorasi
minyak dan gas bumi?

1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui maksud dan tujuan kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi
2. Mengetahui ciri ciri dari lokasi yang memiliki cadangan minyak dan gas bumi
3. Memahami tahapan dari proses eksplorasi minyak dan gas bumi
4. Mengetahui metode yang digunakan dalam menemukan cadangan minyak dan
gas bumi
5. Mengetahui keuntungan ekonomis kontraktor yang melakukan eksplorasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi
Eksplorasi minyak dan gas adalah tahapan kegiatan untuk mencari dan
mendapatkan perkiraan jumlah cadangan/akumulasi dari crude oil dan gas alam.
Merupakan tahapan yang fundamental dalam aktifitas sector hulu.

Tahapan eksplorasi dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai


kondisi geologi untuk menghitung perkiraan lokasi dan jumlah cadangan.

2.2. Keberadaan Minyak dan Gas Bumi


Keberadaan minyak dan gas bumi ditentukan oleh kondisi geologis, dimana
harus memenuhi petroleum system.

a. Batuan Induk (Source Rock)


Batuan induk merupakan batuan asal dimana minyak bumi (senyawa HC)
terbentuk. Secara umum batuan induk merupakan batuan klastik halus
(serpih), berwarna gelap, kandungan zat organik melimpah yang merupakan
fosil akibat proses pengendapan dilaut (marin). Berdasar perkembangan
teknologi pada saat ini semua batuan halus (serpih, napal dan sebagainya)
terutama asal marin, dapat bertindak sebagai batuan induk. Terutama jika
berasosiasi dengan batuan reservoir.
b. Adanya jalan migrasi (Migration)
Terbagi menjadi dua tipe migrasi, yaitu
a). migrasi primer, perpindahan crude oil dan gas bumi dari soutce rock
menuju batuan reservoir bagian lapisan penyalurnya (carrier beds)
b). Migrasi Sekunder, perpindahan crude oil dan gas bumi dalam lapisan
reservoir itu sendiri menuju tempatnya terakumulasi
c. Batuan Reservoir
Merupakan batuan yang memiliki kemampuan untuk menampung dan
menyimpan cadangan.
d. Adanya perangkap (Traps)
Migrasi sekundr yang membawa cadangan menuju ke zona yang memiliki
tekanan dan temperatur yang lebih kecil dari lingkungan batuan induknya,

3
sehingga di dalam zona ini cadangan tidak bisa bergerak lagi. Penyebab
terbentuknya perangkap adalah adanya penghalang litologi karena
perbedaan porositas dan permeabelitas batuan serta adanya penghalang
struktur. Terdapat tiga jenis perangkap, yaitu:
a). Perangkap structural
b). Perangkap stratigrafi
c) perangkap kombinasi

e. Terdapat batuan penutup (Cap Rock)

Merupakan lapisan batuan yang bertindak sebagai penghalang karean


bersifat tidak bisa di tembus fluida (impermeable)

2.3. Tahap Eksplorasi Minyak dan Gas


Dalam eksplorasi minyak dan gas terdapat beberapa tahapan kegiatan, yang
meliputi proses-proses berikut;

2.3.1. Perencanaan Eksplorasi

Perencanaan perlu dilakukan agar eksplorasi dilakukan dengan efisien dari segi
waktu, ekonomis dan mengurangi resiko kegagalan. Dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar eksplorasi sebelum program eksplorasi
tersebut dilaksanakan. Perencanaan eksplorasi mecakup:

a. Pemilihan daerah eksplorasi

Pemilihan daerah eksplorasi ini mempertimbangkan keadaan geologi (Jenis


batuan sedimen, penyebaran batuan, bentuk / pola dasar cekungan, geologi
sejarah, struktur geologu dan tektonik regional), keadaan ekonomi (keadaan
fasilitas, SDA, persyaratan pajak/kontrak, dll), dan keadaan sosial budayanya.

Batuan sedimen yang mempunyai lapisan lebih tebal kemungkinan


ditemukannya minyak bumi akan lebih besar. Karena umunya lebih tebal
lapisan sedimen, tentu lebih banyak lagi variasi jenis batuan sedimen sebagai
batuan reservoir.

4
Studi stratigrafi dilakukan untuk menganalisa perlapisan batuan sedimen
secara lateral dan vertical, ini akan memberikan informasi mengenai lingkungan
pengendapan, umur batuan, penyebaran, dll.

Tektonik dan sejarah geologi dilakukan untuk mempelajari mengenai


pelengkungan, lipatan, rekahan dan patahan dalam formasi

b. Studi Pendahuluan

Melakukan perbandingan prospek cadangan di daerah tersebut dengan


daerah yang sudah terbukti produktif. Ini mempelajari formasi dan struktur
trapnya apakah dapat dijadikan sasaran eksplorasi, studi pendahuluan termasuk
juga dalam membuat rencana eksplorasi.

Dari laporan studi pendahuluan ini sudah dapat ditentukan target lokasi
eksplorasi, dengan memberikan kesimpulan lapisan batuan mana yang dapat
menjadi reservoir, lokasi yang prospektif dan jenis perangkap yang diharapkan
dalam eksplorasi ini.

Dari laporan studi pendahuluan ini pula dapat disusun rancangan eksplorasi
mengenai biaya, jumlah SDA yang dibutuhkan, jadwal operasi eksplorasi,
waktu pengeboran dan jenis operasi yang akan dilakukan.

2.3.2. Operasi Eksplorasi

Pelaksanaan operasi surweu lapangan ini dilakukan tergantung data yang


diperlukan. Pada lokasi baru operasi ini meliputi penyelidikan sepintas lalu, survey
detail, penilaian dan prognosis, pengeboran eksplorasi

a. Penyelidikan Sepintas Lalu

Di tahap ini dilakukan peninjauan) secara sepintas pada daerah-daerah yang


berpotensi berdasarkan dari data geologi guna mengetahui gambaran keadaan
geologi secara luas dan menemukan daerah spesifiknya. Terdiri dari pemotretan
udara, pemetaan geologi permukaan dan penyelidikan geofisika

b. Survey Detail

5
Setelah beberapa daerah prospektif dipilih dari hasil penyelidikan survey
sepintas lalu, selanjutnya disurvey secara detail. Survey ini dilakukan pada
skala besar, biasanya digunakan peta dengan skala 1: 10.000 atau 1: 5.000,
tetapi pada umumnya adalah 1: 50.000 atau sampai 1: 25.000. Tujuan survey
detil adalah untuk menentukan adanya tutupan (Closure), besar kecilnya
tutupan secara areal ataupun secara vertical serta bentuk perangkap itu secara
lebih teliti, sehingga langsung dapat ditentukan titik lokasi pemboran pemboran
eksplorasi. Dari survey detil ini dapat dilakukan perkiraan volume minyak dan
juga kedalaman objektif ataupun lapisan reservoir yang diharapkan akan
menghasilkan minyak. Metode yang sampai sekarang dipergunakan adalah
Survey Geologi Permukaan, Survey Seismik, Survey Gravitasi Detil, dan
Pemboran Stratigrafl.
a) Survey Pemetaan Geologi

Survey ini dilakukan jika terdapat singkapan pada rintis dan sepanjang
sungai, metode ini untuk membantu interprets seismic jika terdapat patahan atau
keadaan yang kurang meyakinkan.

b) Survey Seismik

Merupakan metode dalam ilmu geofisika untuk mendeteksi struktur bawah


permukaan. Merupakan metode paling canggih saat ini yang merekam data
geologis bawah permukaan dan dapat dilakukan di darat maupun laut. Seismik
di bagi menjadi dua yaitu Seismik Refraksi (Bias) dan Seismik Refleksi
(Pantul). Seismik Refraksi dipergunakan untuk mendeteksi batuan atau lapisan
yang letaknya cukup dangkal dan untuk mengetahui lapisan tanah penutup
(overburden). Sedang Seismik Refleksi dipergunakan untuk penyelidikan
minyak dan gas bumi. Di dalam survey detail ini metode yang digunakan adalah
metode refleksi.

Untuk memperoleh data geologi bawah permukaan diperlukan sumber getar


buatan. Sumber tersebut dapat berupa ledakan(eksplosien), vibroseis, airgun,
watergun, hammer, weigh drop, tergantung jenis metode seismik yang
dipergunakan. Dari sumber getar tersebut dikirimkan gelombang getar kedalam
kulit bumi. Gelombang getar dipantulkan oleh lapisan-lapisan batuan dan

6
dikembalikan ke atas permukaan tanah. Gelombang getar ditangkap oleh sensor
dan kemudian dikirimkan kealat perekam.

c) Survey Gravitasi Detail

Digunakan untuk mendetilkan adanya suatu tutupan, terutama jika yang


diharapkan adalah suatu intrusi garam (kubah garam) atau suatu terumbu, yang
hasilnya diharapkan terdapatnya suatu kontras dalam gravitasi antara lapisan
penutup, dengan batuan reservoir atau batuan garam.

d) Pengeboran Stratigrafi
Bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai urut-urutan sratigrafi
suatu daerah. Pemboran stratigtafi yang bertujuan untuk memperoleh gambaran
mengenai urut-urutan stratigrafi yang lengkap dilakukan diatas suatu sinklin.
Kadang-kadang pemboran stratigrafi tidak dilakukan pada suatu sinklin, namun
pada suatu prospek yang masih belum kuat alasannya untuk dibor akan tetapi
akan memberikan data stratigrafi yang baik.

c. Penilaian dan Prognosis


Hasil survey lapangan akan dinilai untuk menentukan lanjut atau berhenti
dari kegiatan eksplorasi, daerah prospek dan metode eksplorasi yang
digunakan. Prognosis merupakan rencana pengeboran terperinci dan
kemungkinan kemungkinan yang akan ditemui saat pengeboran dan pada
kedalaman berapa. Prognosis ini meliputi lokasi yang tepat, Kedalaman terakhir
(T.D), Latar belakang geologi, lapisan reservoar yang diharap, Kedalaman
puncak formasi yang akan ditembus, Jenis survai lubang bor yang akan
dilaksanakan dan program bor yang akan dilaksanakan misalnya program
logging,coring,program casing, semen, lumpur dll.

d. Pengeboran Eksplorasi

Pemboran eksplorasi merupakan puncak seluruh kegiatan eksplorasi.


Pemboran eksplorasi adalah pemboran yang dilakukan untuk membuktikan
suatu cekungan ada tidaknya minyak dan gas bumi serta untuk mendapatkan
data bawah permukaan sebanyak mungkin.

7
2.3.3. Pengembangan dan Reevaluasi

Merupakan perencanaan pengembangan eksploitasi setelah lapangan minyak


ditemukan. Sebelum melakukan eksploitasi harus ditentukan Batasan lapangan
dengan pengeboran semi eksplorasi.

2.4. Metode Eksplorasi


Metode-metode dalam tahapan eksplorasi secara umum dapat dibagi menjadi
dua, yaitu;

a. Metode Langsung, yang terdiri dari di permukaan dan di bawah permukaan.


b. Metode Tidak Langsung, berupa secara geokimia dan geofisika (magnetic, seismic
dan listrik.
a) Metode Magnetik
Medan magnet bumi secara normal memiliki intensitas 35.000 sampai 70.000
gamma jika diukur pada permukaan bumi. Bijih yang mengandung mineral magnetik
akan menimbulkan efek langsung pada peralatan, sehingga dengan segera dapat
diketahui. Metoda eksplorasi dengan magneti sangat berguna dalam pencarian sasaran
eksplorasi sebagai berikut:
1. Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai
2. Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan
3. Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit sebagai
mineral ikutan
4. Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung magnetic dalam
jumlah cukup
b) Metode Gravitasi
Gaya gravitasi bumi dipengaruhi oleh besarnya ukuran batuan, distribusi
atau penyebaran batuan dan kerapatan (density) dari batuan. Jadi kalau ada anomali
gravitasi pada suatu tempat, mungkin di situ terdapat struktur tertentu, seperti lipatan,
tubuh intrusi dangkal, dan sebagainya. Juga jalur suatu patahan besar, meskipun
tertutup oleh endapan aluvial, sering dapat diketahui karena adanya anomali gravitasi.
c) Metoda Seismik
Suatu getaran buatan dibuat dengan cara meledakan dinamit pada
kedalaman sekitar 3 meter dari permukaan bumi dan kecepatan merambatnya getaran

8
yang terjadi diukur. Untuk mengetahui kecepatan rambatan getaran tersebut pada
perlapisan-perlapisan batuan, di sekitar titik ledakan dipasang alat penerima getaran
yang disebut geofon (seismometer). Geofon-geofon yang dipasang secara teratur di
sekitar lobang ledakan tadi akan terbias atau refraksi. Dengan mengetahui waktu
ledakan dan waktu kedatangan gelombang-gelombang tadi, maka dapat diketahui
kecepatan rambatan waktu getaran melalui perlapisan¬perlapisan batuan. Gelombang
akan merambat dengan kecepatan yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda.
Geophone merupakan alat penerima gelombang yang dipantulkan kepermukaan,
hidrophone untuk gelombang di dasar laut. Cepat rambat gelombang seismik pada
batuan tergantung pada jenis batuan, Derajat pelapukan, Derajat pergerakan, Tekanan,
Porositas (kadar air) dan Umur (diagenesa, konsolidasi, dll)

2.5. Biaya
Tidak ditetapkan jumlah cost recovery yang diawasi oleh pihak BP Migas, cost
recovery adalah pengembalian dana yang digunakan kontraktor saat melakukan
eksplorsi minyak dan gas bumi saat cadangan telah ditemukan. Pengembalian ini
dilakukan sebelum pembagian hasil produksi, dan oleh pemerintah berupa hasil
produksi cadangan itu sendiri. Pembuatan Plan of Development dilakukan untuk
melihat tingkat perekonomian dari sebuah blik migas. Jika disetujui maka cost recovery
mulai berlaku, yang berarti biaya eksplorasi akan diganti negara dengan skema bagi
hasil.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Eksplorasi minyak dan gas adalah tahapan kegiatan untuk mencari dan
mendapatkan perkiraan jumlah cadangan/akumulasi dari crude oil dan gas alam.

2. Menentukan lokasi untuk eksplorasi minyak dan gas bumi dilihat dari lokasi yang
berpotensi memiliki cadangan hidrokarbon, yaitu yang memenuhi kondisi
petroleum system.

3. Tahapan dalam eksplorasi minyak dan gas bumi berupa Perencanaan Eksplorasi,
Operasi Eksplorasi (penyelidikan sepintas lalu, survey detail, penilaian dan
prognosis, pengeboran eksplorasi ) dan Pengembangan Reevaluasi
4. Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi, secara umum terdapat dua kelompok
metode, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung
5. Biaya kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi akan diganti dalam bentuk bagi
hasil saat telah ditemukan cadangan hidrokarbon atau lapangan migas baru
3.2. Saran
Sebagai penulis menadari ketidak sempurnaan dalam makalah ini, dan
dengan keterbatasan yang penulis miliki, seperti kurangnya sumber informasi dan
pemahaman mengenai topik pembahasan, sehingga mungkin terdapat ketidak
tepatan dengan pemahamaan dan keinginan pembaca. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran serta koreksi agar penulis dan pembaca dapat belajar
bersama dari makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ariyon, Muhammad. 2015. Regulasi dan Lingkungan Migas. Pekanbaru:UIR PRESS.

Wiyono & Arifin. Analisis Portfolio Untuk Optimalisasi Proyek Studi Kasus; Proyek
Pengeboran Eksplorasi Migas PT. Pertamina (Persero) DOH JBB.

2015. Teknik Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi 2. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

2013. Teknik Perminyakan Teknik Eksplorasi Dasar Minyak Bumi dan Gas. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai