Anda di halaman 1dari 21

PROSES-PROSES PENGEBORAN MINYAK BUMI

EXPLOITASI MINYAK BUMI

Minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbaruhi. Maka dari
itu dalam pengambilan minyak bumi tidak boleh sembarangan, tidak boleh di eksplor berlebihan.
Selain itu juga dalam  proses pengeboran untuk mendapat minyak bumi tidak boleh sembarangan,
harus sesuai dengan prosedur yang berlaku. Berikut ini Proses Pengeboran Minyak Bumi sesuai
dengan standard internasional :

1.seismic

 proses ini bertujuan untuk mencari t4 yang memiliki kandungan gas/ minyak bumi. Dengan
menggunakan gelombang akustik (acoustic waves) yang merambat ke lapisan tanah. Gelombang ini
direfleksikan dan ditangkap lagi oleh sensor. Dari proses perambatan gelombang ini akan diolah dan
terlihatlah lapisan-lapisan tanah untuk diolah manakah lapisan yang berpotensi mengandung gas/oil.

2.drilling and well construction

Proses ini disebut juga proses "pengeboran minyak". Biasanya pake rig (tempat untuk
mensupport proses pengeboran, dsb).simpel nya, kita membuat lubang di tempat yang
diidentifikasi ada kemungkinan sumber minyak/gas di tempat tersebut.
Perlu di ketahui dalam proses ini ada kemungkinan blow out (pressure yang ga bisa di kontrol,
langsung ke surface), jadi harus ada pengendalian pressure dari dalam tanah.

Pressure downhole / dalam tanah lebih besar dari pressure atmosferik, untuk mengimbanginya
biasanya pake mud a.k.a lumpur dengan spesific gravity (berat jenis) tertentu. Mud ini akan
menciptakan hydrostatic pressure yang bisa menahan pressure dari dalam.

Setelah "lubang" siap, maka selanjutnya akan di cek apakah ada kandungan minyak/ gas nya.

3.well logging

proses ini yang paling mahal. Tool nya mahal, karena harus tahan pressure dan temperature yang
tinggi. Di samping memetakan lapisan tanah, proses ini juga mengambil sample untuk nantinya d cek
kandungannya (minyak, gas, ato cuma air).
Dari sini ketahuan lapisan tanah dan batuan. Mana yang mengandung air, mana yang ada gas, dan
lapisan tanah mana yang "mungkin" ada kandungan minyaknya. 
  
4. Well testing

proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung oil/gas di "tembak", dengan
explosif. Setelah itu minyak yang terkandung diantara pori-pori batuan akan mengalir menuju tempat
yang pressure nya lebih kecil (ke atmosferik a.k.a ke permukaan tanah).

Untuk mengontrol pergerakan ini, sumur diisi dengan liquid tertentu untuk menjaga under balance
(sumur masih bisa di "kendalikan" dan tidak blow out), contoh liquid: Brine, diesel, ato air aja.

Gas, minyak, air, ataupun berbagai macam zat yang keluar akan dicari rate nya. Untuk minyak berapa
bopd(barrell oil per day) yang bisa dihasilkan. Untuk gas, berapa mmscfmm/d (million metric standart
cubic feet per day atau berapa juta cubic feet) yang bisa dihasilkan sumur tersebut.

Proses testing ini juga mengambil sample liquid maupun gas, dan juga data-data tentang pressure,
temperature, specific grafity, dll untuk selanjutnya diolah oleh reservoir engineer. Data ini akan
menunjukan seberapa besar dan seberapa lama kemampuan berproduksi dari reservoir sumur tersebut.

gas/minyak dibakar agar tidak mencemari lingkungan. Sistem pembakarannya sudah sangat maju,
dengan mixture gas, minyak, angin, dan air untuk menjadikan pembakaran yang optimal
  
5. Well completion
proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum nantinya sumur siap diproduksi. Fungsi
utamanya adalah menyaring "pasir" yang dihasilkan setelah proses penembakan dalam well testing.

Pasir yang sampai ke surface dengan pressure diibaratkan "peluru" yang nantinya akan
membahayakan line produksi. Pipa produksi akan terkikis oleh pasir dan akhirnya burst (pecah).

dengan completion ini (alatnya gravel pack), akan menangkap pasir di dalam sumur dan
menyaringnya sehingga tidak ikut ke surface.

6. Production
inilah proses yang membahagiakan, dimana sumur siap untuk berproduksi dan nantinya akan diolah
lagi ke tempat penyulingan untuk diolah dalam berbagai bentuk. Contoh: Minyak tanah, bensin,
solar,kerosin, lpg, dll.
Mengenal Survey Seismic
Survey seismic merupakan salah satu kegiatan eksplorasi minyak dan gas yang menggunakan
metode geofisika dengan pemanfaatan penjalaran gelombang di bawah permukaanmenggunakan
sumber getar dan penerima getar yang dibentang di atas permukaan tanah. Sumber getar
menghasilkan gelombang pantul ke dalam tanah dan dipantulkan kembali ke permukaan oleh
lapisan-lapisan batuan yang akan diterima penerima getar. Hasilnya berupa penampang lapisan
batuan bawah permukaan yang berguna untuk mencari sumber potensial cadangan minyak dan gas.

Sketsa Survey Seismic

  Kegiatan survey seismic tidaklah mudah, kegiatan ini memerlukan kerjasama dan komunikasi yang
baik antara company, main contractor dan sub-contractor.

Company adalah pihak yang memberikan pekerjaan kepada pihak Main contractor.


Main contractor adalah pihak pelaksana yang memberikan supervisi kepada pihak sub-contractor
untuk membantu pelaksanaan di lapangan. Umumnya pihak contractor ini memiliki lebih dari
satu sub-contractor.
Sub-contractor  adalah pihak yang membantu main contractor dalam pekerjaan yang berhubungan
dengan kehumasan, kegiatan topografi, rintis, titian, pengeboran dangkal dan pengisian bahan
peledak serta pekerjaan perekaman data. 

Sebagai pendukung kegiatan, pihak pelaksana terdapat beberapa Department, yaitu:


      Department Kehumasan; bertanggung jawab pada kegiatan sosialisasi tingkat permerintah
propinsi hingga perorangan pemilik lahan yang terkena lintasan guna memperlancar kegiatan survey
seismik serta sebagai pengumpul data pemilik lahan (inventory) dan kerusakan yang terjadi akibat
kegiatan survey seismic (damage claim) di sepanjang lintasan seismic.
      Department Topografi; bertanggung jawab dalam menentukan koordinat receiver dan shoot point
yang sesuai dengan koordinat teoritik yang telah ditentukan dalam desain survey.
      Department Seismologist; bertanggung jawab pada kegiatan pengeboran dan pengisian bahan
peledak serta perekaman data.
      Department Processing; bertanggung jawab pada pengolahan data yang diperoleh dari hasil
perekaman, guna mengetahui geometri data dan hasil perekaman data secara cepat dan diharapkan
dapat memberikan saran kepada department Seismologist dan Observer untuk perekaman
data pada hari berikutnya.

Selain semua Department tersebut diatas, adapula tim pengontrol kualitas pekerjaan di lapangan


dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dalam kegiatan survey seismic. Tim tersebut
dinamakan QC (Quality Control) tim yang berperan sebagai company man.
Survey seismic merupakan salah satu kegiatan eksplorasi minyak dan gas yang menggunakan
metode geofisika dengan pemanfaatan penjalaran gelombang di bawah permukaan
menggunakan sumber getar dan penerima getar yang dibentang di atas permukaan tanah.
Sumber getar menghasilkan gelombang pantul ke dalam tanah dan dipantulkan kembali ke
permukaan oleh lapisan-lapisan batuan yang akan diterima penerima getar. Hasilnya berupa
penampang lapisan batuan bawah permukaan yang berguna untuk mencari sumber potensial
cadangan minyak dan gas

 Survey seismic merupakan salah satu kegiatan eksplorasi minyak dan gas yang
menggunakan metode geofisika dengan pemanfaatan penjalaran gelombang di
bawah   permukaan menggunakan sumber getar dan penerima getar yang
dibentang di atas permukaan tanah. Sumber getar menghasilkan gelombang pantul
ke dalam tanah dan dipantulkan kembali ke permukaan oleh lapisan-lapisan batuan
yang akan diterima penerima getar. Hasilnya berupa penampanglapisan batuan
bawah permukaan yang berguna untuk mencari sumber potensial cadangan minyak
dan   gas.

Kegiatan survey seismic tidaklah mudah, kegiatan ini memerlukan kerjasama dan
komunikasi yang baik antara company, main contractor dan sub-contractor.
Company adalah pihak yang memberikan pekerjaan kepada pihak Main contractor.
Main contractor adalah pihak pelaksana yang memberikan supervisi kepada
pihaksub-contractor untuk membantu pelaksanaan di lapangan. Umumnya
pihakcontractor ini memiliki lebih dari satu sub-contractor.
Sub-contractor  adalah pihak yang membantu main contractor dalam pekerjaan yang
berhubungan dengan kehumasan, kegiatan topografi, rintis, titian, pengeboran
dangkal dan pengisian bahan peledak serta pekerjaan perekaman data.
Sebagai pendukung kegiatan, pihak pelaksana terdapat beberapa Department,
yaitu:
•      Department Kehumasan; bertanggung jawab pada kegiatan sosialisasi
tingkatpermerintah propinsi hingga perorangan pemilik lahan yang terkena lintasan
guna memperlancar kegiatan survey seismik serta sebagai pengumpul data pemilik
lahan (inventory) dan kerusakan yang terjadi akibat kegiatan survey seismic
(damage claim) di sepanjang lintasan seismic.
•      Department Topografi; bertanggung jawab dalam menentukan koordinat
receiver dan shoot point yang sesuai dengan koordinat teoritik yang telah ditentukan
dalam desain survey.
•      Department Seismologist; bertanggung jawab pada kegiatan pengeboran dan
pengisian bahan peledak serta perekaman data.
•      Department Processing; bertanggung jawab pada pengolahan data yang
diperoleh dari hasil perekaman, guna mengetahui geometri data dan hasil
perekaman data secara cepat dan diharapkan dapat memberikan saran
kepadadepartment Seismologist dan Observer untuk perekaman data pada hari
berikutnya.
Selain semua Department tersebut diatas, adapula tim pengontrol kualitas pekerjaan
di lapangan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dalam kegiatan survey
seismic. Tim tersebut dinamakan QC (Quality Control) tim yang berperan sebagai
company man.

Departemen Topography
Department topografi memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan teknis
di lapangan, karena survey topografi adalah proses awal penentuan koordinat (X, Y,
Z) yang akan digunakan pada tahapan-tahapan berikutnya hingga tahap akhir yaitu
pengolahan data.

Tahapan dalam survey topografi:

1. Orientasi Line

Setelah pihak company menentukan lintasan yang dikehendaki, Department


Topografi akan mengeluarkan koordinat teoritik (X,Y), kemudian dilanjutkan dengan
pengecekan batas-batas wilayah survey, posisi-posisi lintasan dan akses jalan
menuju lintasan tersebut.

2. Jejaring GPS
Setelah diketahui posisi lintasan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan jejaring
BM (Bench Mark) GPS (Global Positioning System). Pembuatan jejaring BM GPS ini
dimaksudkan untuk memperoleh tingkat keakuratan posisi yang baik.

           
3. Pengamatan GPS
Pengamatan GPS ini dilakukan setelah BM GPS dipasang sesuai dengan jejaring
GPS yang telah dibuat.Pengamatan GPS ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan ketelitian posisi yang akurat untuk setiap titik BM GPS

4. Pengolahan data GPS


Setelah proses pengamatan dan pengolahan data GPS, departemen topo akan
memperoleh nilai koordinat posisi tiap-tiap BM GPS.

5. Membuka Lintasan
Pembukaan lintasan seismik dimulai dari titik BM GPS atau titik polygon terdekat
yang telah memiliki koordinat yang telah pasti (fix).

Pengukuran lintasan menggunakan Receiver point maupun shoot point ditandai


dengan menggunakan patok, adapun ketentuan warna dan penomeran disesuaikan
dengan kesepakatan. Umumnya ada perbedaan antara patok receiver point dengan
shoot point.Pada survey 2D shoot point genap juga diberi tanda patok dengan tujuan
memudahkan unit drilling apabila harus melakukan kompensasi bila pada saat
kondisi normal tak terpenuhi.

Sedangkan pada survey 3D dikenal SL (Shoot Line) dan RL (Receiver Line), shoot
point berada pada lintasannya sendiri sehingga tidak ada pengecualian untuk
dipasang tanda patok baik shoot point ganjil maupun genap. 
Dari hasil survey topografi, selain diperoleh koordinat (X,Y,Z) posisi receiver point
dan shoot point, diperoleh pula data pendukung lainnya yaitu peta dan sketch line.
Perijinan dan Sosialisasi
Tahapan awal yang harus dilakukan ialah perijinan. Perijinan dilakukan mulai dari
perijinan tingkat propinsi, kabupaten/kotamadya, kecamatan, kelurahan hingga
tingkat perorangan selaku pemilik lahan yang terlintasi oleh lintasan seismic. 
Perijinan pada tingkat kecamatan hingga pemilik lahan dilaksanakan dalam bentuk
sosialisasi, guna mengenalkan kepada aparat setempat dan warga tentang maksud
dan tujuan serta tahapan-tahapan kegiatan seismic yang akan dilaksanakan. Selain
itu dilakukan pula perekrutan tenaga kerja lokal dan pendampingan pendataan
pemilik lahan serta pendataan kerusakan yang ditimbulkan akibat dari kegiatan
seismic sepanjang lintasan serta perihal pembayaran ganti rugi. Pada tahapan ini
Department yang berperan adalah Department kehumasan didampingi oleh
Department QC, yaitu QC Humas dan QC Damage Claim

Tahapan Survey Seismic.


Secara diagram dapat digambarkan sebagai berikut .
Pengetahuan mengenai survei seismik seharusnya dapat dipahami tujuannya terutama bagi
seseorang yang tertarik atau aktif pada dunia perminyakan. Survei seismik merupakan bagian
dari kegiatan mencari cadangan migas, mencari cadangan digolongkan sebagai kegiatan bisnis
hulu migas yang pertama dan juga merupakan salah satu kegiatan yang penting. Keberhasilan
pada kegiatan seismik akan menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan berikutnya. Selain
itu, hasil dari pemetaan bawah tanah ini bisa saja menjadi awal dibuatnya sumur minya produksi.
Namun, pencarian cadangan migas ini tidak selalu diikuti dengan suatu penemuan cadangan.
Tentu sebagian dari anda akan bertanya-tanya bahwa, mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Sunday, August 01, 2010

Lingkup pekerjaan Survei Seismic Laut


Beberapa hari ini, email saya sering berisi pertanyaan,“Mas, saya baru masuk di jurusan geodesi,
sama seperti mas. Saya tertarik sekali bekerja di perusahaan minyak, bisa ceritakan mas mengenai
gambaran umum pekerjaan disana?”

Karena cukup banyak pertanyaan seputar lingkup pekerjaan Survei Seismic laut,sehingga saya
merasa perlu untuk mensharekan di blog ini. Semoga bisa membantu menjawab pertanyaan
tentang,”Bagaimana sebenarnya gambaran umum pekerjaan di Marine Seismic itu?”

Apa itu Pekerjaan Seismik Laut?

Seismik laut adalah suatu pekerjaan untuk mencari kandungan minyak dan gas bumi yang ada di
lapisan bawah bumi tepatnya di daerah laut. Namun karena kita tidak mengetahui dimana
kandungan minyak bumi itu berada, sehingga diperlukan pemetaan terhadap lapisan bawah bumi.

Yang jadi pertanyaan ,”Bagaimana cara memetakan lapisan bawah bumi?” jawabanny adalah
dengan melakukan Survei Seismik laut dimana wahana yg digunakan adalah kapal seismik . 

Syarat untuk dapat memetakan lapisan bawah bumi ada 2 hal : Pertama, perlu adanya sumber
getaran (Air gun ) , : Kedua, Perlu adanya alat perekam yang dapat menerima sumber getaran
(Hidrophone ). Prinsipnya : getaran dalam bentuk gelombang udara ( airgun) ditembakkan ke dasar
laut, setelah sampai di dasar laut kemudian getaran tersebut dipantulkan , dan getaran ditangkap
kembali oleh hidrophone sebagai perekam getaran.

Apa saja metode dalam Survei Seismik Laut ?

a. Marine Seismic

Ciri Khasnya:
- Survei Seismik berada pada daerah dengan kedalaman > 10 meter. ( Laut dalam )
- Kabel Streamer yang berisi Hidrophone ( perekam getaran ), ditarik oleh kapal dan posisinyaa
“melayang” ( tidak berada di dasar laut)
- Low Cost dan Waktu Pengukuran relatif lebih cepat.

b. Transition Zone ( Ocean Bottom Cable/ OBC )

Ciri Khasnya:
- Survei Seismik berada pada daerah dengan kedalaman 0-10 meter. (Daerah dangkal) 
- Kabel Streamer yang berisi Hidrophone ( perekam getaran ), dibentangkan di dasar laut.
- High Cost dan Waktu Pengukuran relatif lebih lama.

Catatan : Survei seismik baik menggunakan metode Marine Seismik maupun Transition Zone, dapat
dilakukan secara 2 dimensi maupun 3 Dimensi. ( nantinya akan berbeda konfigurasi Streamer, jalur
kapal, air gun ).. akan dibahas di blog selanjutnya.

Peralatan utama apa saja yang dipergunakan ?

a. GPS C-Nav ( DGPS method )


Setiap pengukuran yang dilakukan di daerah laut, dapat dipastikan menggunakan peralatan GPS C-
NAV menggunakan metode pengukuran DGPS. Lalu,“Apa sih DGPS itu?”. DGPS memiliki kepanjangan
Differensial Global Positioning System. Jadi konsepnya hampir sama seperti GPS CORS. Pada DGPS,
GPS yang dijadikan sebagai base station, tersebar di berbagai kota diantaranya Singapura,
Balikpapan, Australia, dll. Nah GPS C-Nav yang dibawa kapal berfungsi sebagai Rover dan menerima
koreksi dari setiap base station di kota terdekat. ( mis: Singapura).Ketelitian bisa sampai level
desimeter

b. Gyro Compass ( Gyroscope )


Alat ini hampir memiliki fungsi yang sama dengan kompas yaitu menunjukkan arah utara. Hanya
saja arah utara yang ditunjukkan oleh Gyro Compass adalah arah utara Geografis ( arah utara
sebenarnya ), namun kelemahan nya, alat ini baru dapat menunjukkan arah utara setelah 3 jam.
c. Streamer
Streamer bentuknya seperti kabel yang dibentangkan kemudian ditarik oleh kapal ( untuk marine
seismic), Streamer ini berisi Hidrophone( alat perekam getaran), ADC (Analog to digital converter),
dan bird (berperan untuk mengatur posisi dan kedalaman streamer). Total panjang dari streamer
biasanya mencapai 3 km

d. AirGun
Airgun berfungsi sebagai sumber getaran. Air gun memiliki kekuatan tekanan mencapai 2000 psi
atau sekitar 200 kali tekanan ban motor. Tenaga yang digunakan adalah tekanan dari udara bebas
dan tidak akan merusak karang yang ada di bawah kapal.
Siapa saja Kru kapal yang terlibat dalam Survei Seismik Laut?

a. Navigator: 
Posisi ini biasanya ditempati oleh orang dengan background Sarjana Teknik Geodesi. Job Desk yang
dilakukan adalah melakukan Pengukuran Pasang surut ( Untuk keperluan praktis biasanya 30 hari ),
Survei Batimetri, Design rencana awal line seismik, Navigasi arah kapal dengan memperhatikan arus
laut dan cuaca, Processing Line ( untuk mendapatkan koordinat jalur kapal yang sudah dilakukan
Adjustment/ perataan 

b. Observer :
Posisi ini biasanya ditempati oleh orang dengan background Sarjana Teknik Geofisika/ Geologi. Job
desk yang dilakukan adalah melakukan montoring terhadap kedalaman dari streamer ( biasanya 5
meter ), tekanan air gun ( apakah kurang/ lebih ), Kecepatan kapal ( Perlu dipercepat/ diperlambat
), level ambient noise, dll. 
c. Gun Mechanic :
Posisi ini biasanya ditempati oleh orang dengan background Sarjana Teknik Mesin. Jobdesk yang
dilakukan adalah memastikan bahwa Air Gun di setiap tembakannya ( Shooting), harus memiliki
tekanan sebesar 2000 psi. Jika kurang, maka Gun Mechanik harus menambah kekuatan kompresor
untuk menstabilkan tekanan sehingga besar tekanan tidak kurang ataupun tidak lebih.

d. Geophisic :
Posisi ini biasanya ditempati oleh orang dengan background Sarjana Teknik Geofosika. Jobdesk yang
dilakukan adalah setiap kali 1 garis seismik telah selesai ditembak, maka ahli geophisics ini
melakukan field prosesing untuk memastikan apakah data tersebut terbilang bagus atau buruk. Jika
data penembakan terhadap 1 line terbilang buruk, maka kapal harus melakukan penembakan ulang
di garis seismik tersebut ( istilahnya : infill/ reshooting )

Saya rasa untuk gambaran umum survei seismik cukup sekian.Yang Jelas, menyenangkan bisa
bekerja di lokasi Offshore karena banyak tantangan dan akan banyak bertemu rekan kerja orang
asing.Biasanya Sistem kerja di Offshore hampir sama yaitu 6 : 2 alias 6 minggu bekerja di atas kapal
: 2 minggu cuti.

Di Indonesia, Banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang Oil Service seismik laut ,
diantaranya Fugro, Seascape, Elnusa, Calmarine, MGS, BMT Asia Pasific,EGS, dll.
Metode Seismik Dalam Menentukan Struktur Lapisan
Dasar Laut
ABSTRAK

Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi dimana pengukuran dilakukan dengan
menggunakan ‘sumber’ seismik berupa ledakan yang menyebabkan adanya gerakan gelombang di dalam
medium (tanah/batuan). Gelombang akan mengalami pemantulan ataupun pembiasan ke segala arah akibat
munculnya perbedaan kecepatan yang nantinya pada jarak tertentu, gerakan partikel tersebut direkam sebagai
fungsi waktu. Berdasarkan data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.

Kata kunci : metode seismik, seismik laut ekplorasi, survei seismik laut, akusisi seismik

PENDAHULUAN

            Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert Mallet, yang dikenal
sebagai bapak sismologi instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang dikenal
sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil
berisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh merkuri untuk
be-riak.

            Gelombang seismik ini memiliki kemiripan dengan gelombang cahaya sehingga hukum-hukum yang
berlaku pada gelombang cahaya berlaku pula untuk gelombang seismik ini. Hukum-hukum tersebut antara lain
hukum Huygens yang mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik sumber gelombang ke segala
arah dengan bentuk bola. Hukum yang kedua adalah hukum snellius yang menyatakan bahwa bila suatu
gelombang jatuh di atas bidang batas dua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka gelombang
tersebut akan dibiaskan (jika sudut datang  gelombang ≤ sudut kritisnya), akan dipantulkan (jika sudut
datangnya > sudut kritisnya), dan gelombang datang, gelombang bias, gelombang pantul terletak pada suatu
bidang datar.

 ISI

Akusisi data seismik dilakukan untuk memetakan struktur geologi di bawah laut dengan menggunakan peralatan
yang cukup rumit. Dalam praktiknya akusisi seismik laut terdiri atas beberapa komponen yaitu kapal utama,
gun, streamer, GPS, kapal perintis dan kapal pengawal dan terkadang juga perlengkapan gravity yang
ditempatkan di dalam kapal dan magnetik yang biasanya ditempatkan 240 meter di belakang kapal utama (3
meter di dalam air). Streamer berperan untuk mengatur posisi dan kedalaman, berdiameter 7 cm dengan panjang
mencapai 10km. Sedangkan navigasi berfungsi untuk memastikan bahwa akusisi data seismic berada pada
lintasan yang dikehendaki.  

Pada saat bertemu dengan bidang perlapisan yang berfungsi sebagai reflektor, akan memantul kembali ke
permukaan dan kemudian akan dideteksi geophone yang terekam di permukaan bumi. Di dalam eksplorasi
seismik dikenal 2 macam metode, yaitu metode seismik bias (refraksi) dan metode seismik pantul (refleksi).

1. Seismik bias (refraksi)


       Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari posisi sumber ke
penerima pada berbagai jarak tertentu. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat rambat
gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam
material dan dikenal sebagai parameter elastisitas batuan. Pengamatan refraksi membutuhkan lokasi sumber dan
penerima yang kecil, sehingga relatif murah dalam pengambilan datanya. Prosesing refraksi relatif simpel
dilakukan kecuali proses filtering untuk memperkuat sinyal first break yang dibaca. Seismik bias hanya bekerja
jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi kedalaman dan biasanya diinterpretasikan dalam bentuk
lapisan-lapisan. Seismik bias hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset) yang dalam
pengukuran yang regional, membutuhkan offset yang lebih lebar.

2.Seismik Pantul (refleksi)

           Metode seismik refleksi merupakan metode geofisika yang umumnya dipakai untuk penyelidikan
hidrokarbon. Dalam seismik refleksi, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah getaran awal
diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua
interface antar lapisan di bawah permukaan. Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis
yang dilakukan masih sama dengan seismik refraksi, yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas
medium. Pengukuran seismik refleksi menggunakan offset yang lebih kecil sehingga dapat bekerja
bagaimanapun perubahan kecepatan sebagai fungsi kedalaman. Seismik refleksi mampu melihat struktur yang
lebih kompleks.

      Metode ini memberikan informasi paling akurat terhadap gambaran atau model geologi bawah permukaan.
Pada umumnya metode seismik ini terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu pengumpulan data seismik (kegiatan
untuk memperoleh data dari lapangan yang disurvei), pengolahan data seismik (menghasilkan penampang
seismik yang mewakili daerah bawah permukaan yang siap untuk diinterpretasikan), dan interpretasi data
seismik (untuk memperkirakan keadaan geologi di bawah permukaan dan juga untuk memperkirakan material
batuan di bawah permukaan).

      Metode seismik refleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan eksplorasi seperti perminyakan, penentuan
sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah. Eksplorasi seismik refleksi dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu eksplorasi prospek dangkal (untuk eksplorasi batubara dan bahan tambang lainnya), dan
eksplorasi prospek dalam (untuk eksplorasi daerah prospek hidrokarbon yakni minyak dan gas bumi). Keduanya
menuntut resolusi dan akurasi yang berbeda begitu pula dengan teknik lapangannya. Selain kedua ekplorasi
seismik tadi, metode ini juga banyak dilakukan untuk keperluan eksplorasi hidrokarbon dan geologi teknik di
laut. Pada umumnya alat seismik refleksi yang digunakan untuk eksplorasi hidrokarbon memiliki kemampuan
penetrasi yang sangat dalam (mencapai ribuan meter), sedangkan alat yang digunakan untuk tujuan geologi
teknik mempunyai tingkat penetrasi yang dangkal (hanya beberapa puluh meter) dengan tingkat resolusi yang
tinggi.

              Dalam kegiatan akusisi seismik dapat membawa dampak negatif karena hewan memiliki pendengaran
yang sensitif, dan beberapa ilmuan percaya gelombang yang di timbulkan oleh air gun dapat menggangu
binatang atau bahkan merusak telinga mereka. Survei seismik juga dapat merusak proses reproduksi, fungsi
pendengaran dan efek merusak lainnya untuk spesies laut yang sangat sangat menguntungkan, dan
menimbulkan efek yang berpotensi fatal bagi mamalia laut. Sehingga sering kali saat melakukan survei seismik
ini apabila dilaporkan terdapat mamalia laut, maka tembakan air gun dihentikan untuk sementara. Karena kita
juga tidak ingin keberadaan gelombang seismik ini merusak habitat hewan laut yang ada di dalamnya.

KESIMPULAN

            Metode seismik dapat mendeteksi variasi baik literal maupun kedalaman dalam parameter fisis yang
relevan, yaitu kecepatan seismik. Metode ini juga dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah
permukaan dan dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan stragrafi dan beberapa kenampakan
pengendapan. Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas batuan dan konstanta
elastisitas lainnya. Sehingga setiap perubahan konstanta tersebut pada prinsipnya dapat diketahui dari metode
seismic. Metode ini memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap keberadaan hidrokarbon. Namun tidak
dapat dilakukan deteksi langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuangan limbah.
            Metode seismik dilakukan dengan menggunakan sumber seismik yang berupa ledakan yang akan
memicu timbulnya gelombang kesegala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan. Pada gelombang
seismik pembiasan (refraksi), gambar yang dihasilkan belum terlalu detail yakni masih dalam bentuk lapisan-
lapisan yang memiliki topografi. Sedangkan pada gelombang seismik pemantulan (refleksi), gambar bawah
permukaan dapat tergambar secara langsung dari data terukur karena seismik ini mampu melihat struktur yang
lebih kompleks dibanding seismik refraksi.

Survei Seismik
Semakin sulitnya menemukan lapangan migas memaksa para ahli menciptakan alat pencari
migas yang semakin canggih. Namun, pada prinsipnya pencarian minyak yang terdapat di dalam
tanah dilakukan dengan pencitraan situasi dalam lapisan tanah. Tujuan dari pencitraan lapisan
tanah yaitu untuk mencari kemungkinan adanya lapisan bebatuan berbentuk "mangkok terbalik"
atau reservoir yang dilamnya mengandung hidrokarbon atau minyak bumi.

Seismik 2D (Dua Dimensi)


Seismik di atas daratan dilakukan dengan menggunakan teknologi awal, yaitu 2D (dua dimensi).
Prinsip kerja teknologi seismik dua dimensi ini yaitu dengan mencatat pantulan getaran dari
dalam tanah pada kedalaman tertentu. Dalam prosesnya, permukaan tanah akan ditanami
dinamit, atau bisa juga menggunakan drilling rig jika dirasa perlu untuk membuat lubang
kedalam tanah sehingga dinamit dapat ditanam lebih dalam. Apabila dinamit telah siap,
diletakkan pada posisi yang tepat pada kedalaman yang telah ditentukan, maka selanjutnya
dinamit tersebut diledakkan. Ledakan tersebut akan menimbulkan getaran ke dalam lapisan
tanah. Getaran tersebut akan memantulkan gelombang ke atas permukaan tanah dan kemudian
direkam oleh truk perekam.

Lapisan bawah tanah umunya terdapat dua atau lebih tingkatan struktur geologi yang
merupakan patahan. Dengan adanya patahan maka velocity pertama akan terekam terlebih
dahulu setelah itu velocity yang kedua. Rekaman velocity pertama dan kedua akan tercatat
dalam bentuk gambar kemudian akan diamati.
Seismik 3D (Tiga Dimensi)
Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga berdampak positif terhadap metode
pencitraan bawah tanah dengan ditemukannya metode seismik tiga dimensi. Jadi selain seismik
2D, ada juga seismik 3D. Pencitraan bawah tanah dengan teknologi 3D akan menghasilkan
gambar yang lebih baik dan lebih informatif yang akan mempermudah menginterpretasikan hasil
seismik. Penerapan teknologi seismik 3D telah banyak digunakan oleh ahli-ahli geologi untuk
mencari ada atau tidaknya cadangan minyak di bawah tanah.

Apakah berdasarkan hasil survei seismik 2D atau 3D tersebut sudah bida dipastikan bahwa area
tersebut mengandung migas? Jawabanya tentu saja tidak. Lantas untuk apa kegiatan survei
tersebut dilakukan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa survei seismik merupakan salah satu awal
dari kegiatan mengumpulkan data yang diharapkan dapat mendukung dalam hal mebuktikan
bahwa pada area tersebut menunjukkan tanda-tanda yang mengindikasikan adanya cadangan
migas.Hasil dari kegiatan ini  Sehingga kegiatan seismik tersebutlah yang akan dijadikan tolak
ukur terhadap kegiatan-kegiatan berikutnya. Oleh arena itu kegiatan seismik tidak boleh
dilakukan sembarangan karena memerlukan biaya tinggi. Selain biaya yang diperlukan cukup
tinggi, jika dilakukan dengan sembarangan maka hasil yang diperoleh tidak sempurna dan
menyesatkan atau gambar yang diperoleh dapat memberikan data dengan dugaan yang
salah/tidak sesuai.

Setelah survei seismik dilakukan, kegiatan selanjutnya yaitu melakukan studi dan
pengembangan data yang telah diperoleh sebelumnya. Pengalaman dan keahlian para ahli
geologi dan geofisika sangat berperan dalam melakukan interpretasi. Para ahli geologi dan
geofisika secara berkolaborasi akan turut memberikan pertimbangan dan analisa mulai dari
sejarah bebatuan pada area tersebut hingga jenis batuan dan umur batuan. Hasil analisa ini
akan dijadikan indikasi atau tolak ukur mengenai kedalaman dan ada tidaknya kandungan migas
dalam lapisan tersebut.

Untuk lebih jelasnya mengenai survei seismik, silahkan lihat pada video di bawah.

Demikianlah ulasan kali ini mengenai pengetahuan survei seismik pada kegiatan mencari
cadangan migas. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan anda mengenai tahap-tahap
pada kegiatan bisnis hulu migas.

Anda mungkin juga menyukai