Nim : 01031181520203 Jurusan : Akuntansi Karakteristik Akuntansi Industri Minyak dan Gas Bumi • Industri minyak dan gas bumi meliputi usaha pencarian (exploration), pengembangan (development), serta produksi cadangan minyak dan gas bumi, usaha pengolahan minyak dan gas bumi (refinery), dan usaha angkutan dengan kapal laut (tanker) serta usaha pemasaran minyak dan gas bumi serta produk-produk hasil pengolahan yang lain. • Sifat dan karakteristik industri minyak dan gas bumi berbeda dengan industri lainnya. Pencarian (exploration) minyak dan gas bumi merupakan kegiatan untung-untungan (gambling), karena meskipun telah dipersiapkan secara cermat dengan biaya yang besar, tidak ada jaminan bahwa kegiatan tersebut akan berakhir dengan penemuan cadangan minyak. • Dalam industri perminyakan terbuka kemungkinan untuk menggalang kerja sama antara beberapa perusahaan untuk mengelola suatu cadangan minyak, baik dalam bentuk kerja sama permodalan maupun operasi bersama Ruang Lingkup dan Penerapannya
• Pernyataan ini disusun berdasarkan sifat dan karakteristik usaha
perminyakan Indonesia dan berpedoman pada konsep dasar akuntansi keuangan yang ditampung dalam Standar Akuntansi Keuangan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Pernyataan ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman dalam penyajian laporan keuangan untuk pihak eksternal. • Pernyataan ini mengatur akuntansi untuk Kegiatan Eksplorasi atau Pencarian, Pengembangan, Produksi, Pengolahan, Transportasi, Pemasaran dan lain-lain dalam industri minyak dan gas bumi. • Untuk kontraktor minyak dan gas bumi yang bekerja menurut kontrak dengan Pemerintah/Pertamina, Pernyataan ini dapat dipergunakan, sepanjang perlakuan akuntansinya tidak diatur secara khusus dalam kontrak yang bersangkutan. Akuntansi Eksplorasi Kegiatan eksplorasi (exploration) atau pencarian adalah setiap usaha dalam rangka mencari dan menemukan cadangan minyak dan gas bumi di daerah-daerah yang belum terbukti mengandung minyak dan gas bumi, yang antara lain meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : • Mengusahakan ijin untuk memulai kegiatan eksplorasi di daerah tertentu. • Melakukan berbagai kegiatan penyelidikan geologis dan geofisik di lapangan. • Menginterpretasikan data yang dihasilkan dalam penyelidikan ini. • Melakukan pengeboran sumur, termasuk sumur uji stratigrafi, di daerah yang belum terbukti mengandung cadangan. • Memperoteh dan membangun aktiva tetap yang berhubungan dengan kegiatan di atas. • Menggunakan jasa yang diperlukan sehubungan dengan kegiatan di atas. Uraian Kegiatan Eksplorasi
• Penyelidikan topografi adalah kegiatan pengukuran permukaan tanah yang
bertujuan untuk membuat peta suatu daerah tertentu dan mengetahui sifat- sifat tanahnya. • Penyelidikan geologi di antaranya terdiri dari penginderaan jauh foto udara (side lookling air radar = SLAR). • Penyelidikan geofisika antara lain meliputi kegiatan penyelidikan gravitasi, magnetik dan seismik. • Pemboran sumur eksplorasi, terdiri dari pemboran sumur taruhan (wild cat) dan sumur kajian (delineasi), bertujuan untuk mengetahui data rinci stratigrafi dan penentuan ada tidaknya cadangan minyak dan gas bumi dalam arti ekonomis. Jenis Biaya Eksplorasi Perlakuan Akuntansi Terhadap Jenis Biaya Eksplorasi EKSPLOITASI Ekploitasi adalah pemungutan atau pengambilan suatu sumber daya alam yang ada untuk digunakan atau dimanfaatkan oleh sekelompok orang atau bahkan oleh banyak orang yang mana terutama dengan maksud tujuan untuk memenuhi kebutuhan tetapi kadang dalam jumlah yang berlebihan sehingga cenderung merugikan. Yang perlu diperhatikan dalam eksploitasi • Jenis, sebaran dan susunan perlapisan batuan yang terdapat di sekitar deposit bahan tambang, termasuk ketebalan lapisan tanah penutup. • Sifat fisik dan keteknikan tanah/batuan. • Kondisi hidrogeologi (kedalaman muka air tanah dangkal dan/dalam, pola aliran air tanah, sifat fisika maupun kimia air tanah dan air permukaan, letak mata air dan besaran debitnya, letak dan pola aliran sungai berikut peruntukannya, serta sistem drainase alam). • Topografi/kemiringan lereng. • Kebencanaan geologi (kerawanan gerakan tanah, bahaya letusan gunung api, banjir, kegempaan). • Kandungan unsur-unsur mineral yang terdapat dalam batuan yang terdapat di sekitar deposit bahan tambang Perbedaan antara eksplorasi dan eksploitasi • Eksplorasi merupakan awal dari kegiatan seluruh kegiatan eksploitasi, dan dilakukan dalam jangka waktu yang tidak sebentar karena memerlukan proses yang detail dan mendalam. • Sedang eksploitasi, merupakan kegiatan lanjutan dari proses ekplorasi yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan ini pun juga tergantung dari hasil setelah eksplorasi, bisa dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang. • Jika eksplorasi menitikberatkan pada proses pencarian informasi yang mendalam dengan menjelajahi wilayah baru atau benda asing, maka eksploitasi lebih ke arah penggalian manfaat atas potensi yang sudah diketahui melalui proses eksplorasi. • Eksplorasi adalah proses jangka panjang dengan hasil yang penuh risiko serta tidak memiliki kepastian. Dan sebaliknya, eksploitasi lebih bersifat jangka pendek dengan manfaat yang langsung bisa dinikmati dengan hasil tertentu yang sangat relatif. Dampak eksplorasi minyak bumi terhadap lingkungan • Bencana tanah longsor disebabkan oleh penggundulan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian hutan • Ketika hutan dalam keadaan gundul maka formasi tanah akan menjadi larut dan menggelincir diatas bidang licin pada saat terjadi hujan. Sehingga bencana banjir yang disertai tanah longsor tidak dapat dihindarkan lagi. • Membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan rusaknya tata guna lahan dan air. Tata guna lahan dan air menyebabkan laju erosi dan frekuensi banjir meningkat. • Eksploitasi hutan di daerah hulu yang dapat menghilangkan fungsi hutan di daerah hulu sebagai penutup lahan terhadap tumpahan air hujan dan penghambat kecepatan aliran permukaan juga dapat menyebabkan banjir • Setelah musim hujan usai dan bencana banjir sementara telah pergi, kemudian bencana kabut asap akan terjadi di musim kemarau. Hampir disetiap musim kemarau kita melihat kasus-kasus kabut asap yang terjadi akibat pembakaran hutan • Bencana paling hebat di Indonesia adalah bencana lumpur panas yang terjadi pada bulan Juni 2006. Peristiwa ini terjdi karena pengeboran yang tidak sesuai dengan formasi batuan sehingga memotong formasi lumpur dan menembus formasi gas.