Anda di halaman 1dari 10

Offshore Rig

   Tahap persiapan pertama yang harus dilakukan pada pengeboran onshore adalah


persiapan lokasi yang meliputi perataan tanah, pembuatan mud pit, dan cellar. Mud
pit dibuat dengan tujuan untuk menampung limbah-limbah pengeboran, namun
sebelumnya lubang ini harus dilapisi dengan lembaran-lembaran plastik di
permukaannya.

Mud Pit
    Selanjutnya yang perlu dipersiapkan adalah cellar. Cellar adalah kolong
segiempat yang dibuat di titik lokasi yang berguna sebagai tambahan ruang di
bawah lantai bor. Cellar ini berbentuk sama seperti mud pit namun dengan ukuran
yang lebih kecil. Diameter cellar juga disebut conductor holeyang akan berada tepat
di bawah lantai rig setelah dipasang substructure diatasnya.
Cellar hole
  Umumnya kedalaman cellar dibuat antara 50-80 kaki sebelum dipasang  conductor
casing. Conductor casing berfungsi untuk mendukung/menjaga kestabilan tanah
selama proses pengeboran berlangsung. Ukuran conductor casing pun bervariasi
antara 18"-30".

Pemasangan conductor casing
    Derrick adalah bagian yang paling nampak dari drilling rig. Derrick disusun dan
dibangun untuk menyokong seluruh aktifitas pengeboran. Secara
umum, derrick merupakan tower atau tiang baja dengan ketinggian beberapa puluh
meter, didirikan secara vertikal untuk memasukkan drill stringke dalam lubang
sumur.
Derrick Tower

Proses-proses Pengeboran Minyak


Bumi
Minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbaruhi. Maka dari itu
dalam pengambilan minyak bumi tidak boleh sembarangan, tidak boleh di eksplor berlebihan. Selain itu juga
dalam  proses pengeboran untuk mendapat minyak bumi tidak boleh sembarangan, harus sesuai dengan
prosedur yang berlaku. Berikut ini Proses Pengeboran Minyak Bumi sesuai dengan standard internasional:

1. Seismic

proses ini bertujuan untuk mencari tempat yang memiliki kandungan gas/ minyak bumi. Dengan menggunakan
gelombang akustik (acoustic waves) yang merambat ke lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan dan
ditangkap lagi oleh sensor. Dari proses perambatan gelombang ini akan diolah dan terlihatlah lapisan-lapisan
tanah untuk diolah manakah lapisan yang berpotensi mengandung gas/oil.

2. Drilling and well construction

Proses ini disebut juga proses “pengeboran minyak”. Biasanya pake rig (tempat untuk mensupport proses
pengeboran, dsb).simpel nya, kita membuat lubang di tempat yang diidentifikasi ada kemungkinan sumber
minyak/gas di tempat tersebut.

Perlu di ketahui dalam proses ini ada kemungkinan blow out (pressure yang ga bisa di kontrol, langsung ke
surface), jadi harus ada pengendalian pressure dari dalam tanah.

Pressure downhole / dalam tanah lebih besar dari pressure atmosferik, untuk mengimbanginya biasanya pake
mud a.k.a lumpur dengan spesific gravity (berat jenis) tertentu. Mud ini akan menciptakan hydrostatic pressure
yang bisa menahan pressure dari dalam.

Setelah “lubang” siap, maka selanjutnya akan di cek apakah ada kandungan minyak/ gas nya.

3. Well logging

proses ini yang paling mahal. Tool nya mahal, karena harus tahan pressure dan temperature yang tinggi. Di
samping memetakan lapisan tanah, proses ini juga mengambil sample untuk nantinya d cek kandungannya
(minyak, gas, ato cuma air).
Dari sini ketahuan lapisan tanah dan batuan. Mana yang mengandung air, mana yang ada gas, dan lapisan
tanah mana yang “mungkin” ada kandungan minyaknya.

4. Well testing

proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung oil/gas di “tembak”, dengan explosif.
Setelah itu minyak yang terkandung diantara pori-pori batuan akan mengalir menuju tempat yang pressure nya
lebih kecil (ke atmosferik a.k.a ke permukaan tanah).

Untuk mengontrol pergerakan ini, sumur diisi dengan liquid tertentu untuk menjaga under balance (sumur masih
bisa di “kendalikan” dan tidak blow out), contoh liquid: Brine, diesel, ato air aja.

Gas, minyak, air, ataupun berbagai macam zat yang keluar akan dicari rate nya. Untuk minyak berapa
bopd(barrell oil per day) yang bisa dihasilkan. Untuk gas, berapa mmscfmm/d (million metric standart cubic feet
per day atau berapa juta cubic feet) yang bisa dihasilkan sumur tersebut.

Proses testing ini juga mengambil sample liquid maupun gas, dan juga data-data tentang pressure, temperature,
specific grafity, dll untuk selanjutnya diolah oleh reservoir engineer. Data ini akan menunjukan seberapa besar
dan seberapa lama kemampuan berproduksi dari reservoir sumur tersebut.

gas/minyak dibakar agar tidak mencemari lingkungan. Sistem pembakarannya sudah sangat maju, dengan
mixture gas, minyak, angin, dan air untuk menjadikan pembakaran yang optimal.

5. Well completion
Proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum nantinya sumur siap diproduksi. Fungsi utamanya
adalah menyaring “pasir” yang dihasilkan setelah proses penembakan dalam well testing.

Pasir yang sampai ke surface dengan pressure diibaratkan “peluru” yang nantinya akan membahayakan line
produksi. Pipa produksi akan terkikis oleh pasir dan akhirnya burst (pecah).

Dengan completion ini (alatnya gravel pack), akan menangkap pasir di dalam sumur dan menyaringnya sehingga
tidak ikut ke surface.

6. Production

Inilah proses yang membahagiakan, dimana sumur siap untuk berproduksi dan nantinya akan diolah lagi ke
tempat penyulingan untuk diolah dalam berbagai bentuk. Contoh: Minyak tanah, bensin, solar,kerosin, lpg, dll.
Pada sistem peralatan bor putar ini memiliki beberapa fungsi utama yang
mendukung dalam kegiatan operasi pengeboran, secara garis besar peralatan
pengeboran dapat dibagi menjadi lima sistem peralatan utama, yaitu, sistem angkat
(hoisting system), sistem putar (rotating system), sistem sirkulasi (circulating system),
sistem tenaga (power system) dan sistem pencegah sembur liar (Blow Out Preventer
system).

      Pada prinsipnya lima sistem ini saling mendukung satu sama lainnya. Dalam
kegiatan yang dilakukan pada operasi pengeboran, lima sistem ini bekerja secara
bersamaan dan saling mendukung. Sehingga keberhasilan suatu operasi pengeboran
sangat tergantung pada baik tidaknya performa dari lima sistem ini.

      Dalam operasi pengeboran yang menggunakan sistem peralatan putar ini dikenal
dua jenis sistem putar yakni sistem Kelly dan top drive. Pada sistem Kelly putaran yang
dihasilkan adalah dengan mentrasfer putaran dari rotary table ke Kelly dan diteruskan ke
rangkaian pengeboran lainnya. Sedangkan pada top drive, rangkain pengeboran
langsung disambungkan ke top drive dan putaran yang dihasilkan adalah dari motor
yang ada pada top drive.

Rig equipment

Berikut adalah 5 sistem pengeboran (peralatan bor putar) :

1. Sistem Angkat (Hoisting System)


      Sistem angkat (hoisting system) fungsi utamanya adalah memberikan ruang kerja
yang cukup bagi crew pengeboran dan untuk pengangkatan serta penurunan rangkaian
pipa bor dan peralatan lainnya. Sistem angkat ini sangat penting dalam kegiatan
menyambung dan melepaskan rangkaian pengeboran seperti bit, drill collar, drill pipe
dan atau Kelly. Sistem angkat terdiri dari dua bagian utama, yaitu :

a. Struktur pendukung (Supporting structure)

b. Peralatan Angkat (Hoisting equipment)

Sistem angkat (hoisting system)

Selengkapnya baca disini

2. Sistem Putar (Rotating System)


      Fungsi utama dari sistem putar (rotating system) adalah untuk memberikan puataran
pada rangkaian pipa bor dan juga memberikan beratan pada pahat dalam mengebor
suatu formasi. Putaran bersumber dari putaran rotary table (apabila menggunakan Kelly)
atau dari putaran motor pada top drive. Besarnya putaran yang diinginkan biasanya
disebut dengan Rotation Per Minutes(RPM). Besarnya beban rangkaian pemboran akan
memberikan beratan yang berguna untuk membantu mata bor dalam pemecahan
batuan pada saat operasi pengeboran berlangsung. Beban ini sering dinamakan denga
Weight On Bit(WOB). Dengan kombinasi RPM dan WOB yang tepat akan menghasilkan
kecepatan pengeboran yang optimum (Rate of Penetration optimum).
Sistem putar (rotating system)

Selengkapnya baca disini

3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)


      Sistem sirkulasi merupakan salah satu sistem yang memegangperanan penting di
dalam operasi pengeboran putar (rotary drilling).Tugas utamanya adalah membantu
sistem pemutar didalam “mengebor sumur” dengan menyediakan perlengkapan-
perlengkapan yang sesuai untuk mengatur bahan-bahan lumpur dan tempat-tempat
kerja untuk mempersiapkan, merawat dan mengganti fluida pengeboran. Sistem
sirkulasi tersusun oleh empat sub komponen utama, yaitu :

a. Lumpur pengeboran (drilling fluid)

b. Tempat persiapan (preparation area)

c. Peralatan sirkulasi (circulating equipment)

d. Tempat pengkondisian lumpur (conditioning area atau solid control


equipment)

      Secara umum lumpur pengeboran dapat disirkulasikan dengan urutan sebagai


berikut:

lumpur dalam steel mud pit dihisap oleh pompa - pipa tekanan – stand pipe – rotary
hose – swivel head – kelly – drill pipe – drill collar – bit – annulus drill collar – annulus
drill pipe – mud line/flow line, shale shaker – steel mud pit – dihisap pompa kembali dan
seterusnya.

Hal ini bisa dilihat pada Gambar dibawah ini:


Sistem sirkulasi (circulating system)

Selengkapnya baca disini

4. Sistem Tenaga (Power System)


      Sistem tenaga dalam operasi pengeboran terdiri dari power suplayequipment, yang
dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang biasa dikenal dengan nama “prime mover” dan
distribution equipment yang berfungsi untuk meneruskan tenaga yang diperlukan untuk
mendukung jalannya kegiatan pengeboran. Tenaga yang dihasilkan prime mover
besarnya berkisar antara 500-5000 Hp. Pada umumnya suatu operasi pengeboran
memerlukan dua atau tiga buah mesin. Sedangkan untuk pengeboran yang lebih dalam
memerlukan tenaga yang lebih besar, sehingga prime mover yang diperlukan dapat
mencapai empat unit. Prime mover sebagai sistem daya penggerak harus mampu
mendukung keperluan fungsi angkat, putar, pemompaan, penerangan, dan lain-lain.
Dengan demikian perencanaan dan pemilihan tipe dan jenis prime mover yang
dipergunakan harus memperhatikan hal tersebut.
Sistem tenaga (power system)

Selengkapnya baca disini

5. Sistem Pencegah Semburan Liat (BOP System)


      Lumpur pengeboran merupakan pencegah semburan liar (blow out)yang utama atau
primer, sedangkan blowout preventer (BOP) system merupakan pencegah blowout
sekunder. Apabila kick sudah terjadi, segera penutupan sumur sesuai prosedur
kemudian dilakukan sirkulasi untuk mematikannya.

Sistem pencegahan semburan liar (bop system)

Anda mungkin juga menyukai