Anda di halaman 1dari 4

Setelah melalui tahap eksplorasi dan telah diketahui keberadaan reservoir minyak dan gas,

proses selanjutnya adalah mengevaluasi reservoir dan mengembangkan reservoir. Untuk mengambil
isi reservoir, maka diperlukan sumur. Pembangunan sumur (well construction) meliputi pengeboran
(drilling), pemasangan tubular sumur (casing), penyemenan (cementing). Kemudian sumur dilakukan
completion agar siap digunakan. Proses ini meliputi perforasi atau pelubangan dinding sumur,
pemasangan pipa, valve dan aksesori lainnya untuk penyaluran migas ke permukaan, pemasangan
wellhead, pemasangan pompa. Selanjutnya kondisi sumur dan formasi di dalamnya dievaluasi. Teknik
yang digunakan ialah logging.
Jenis-jenis sumur (Well)
Sumur eksplorasi (wildcat) adalah sumur yang dibor untuk menentukan apakah terdapat minyak atau
tidak di tempat yang baru. Jika benar ditemukan migas, maka dibangun sumur konfirmasi di beberapa
tempat disekitar sumur eksplorasi untuk memastikan kandungan hidrokarbon apakah cukup untuk
dikembangkan.
Sumur pengembangan, sumur yang dibangun di lapangan yang telah eksis dengan maksud
memaksimalkan pengambilan hidrokarbon.
Sumur produksi, sebutan untuk sumur yang menghasilkan migas, aliran fluida dari bawah ke atas.
Sumur injeksi, untuk menginjeksikan fluida tertentu ke dalam formasi, aliran fluida dari atas ke
bawah.
Metode Pemboran Sumur
Dilakukan dengan kombinasi putaran dan tekanan pada mata bor. Pada
pemboran konvensional seluruh pipa pengeboran diputar dari atas
dengan alat yang disebut turntable. Turntable digerakan oleh mesin
diesel. Dengan berputar, roda gigi pada mata bor akan menggali
bebatuan. Daya dorong mata bor berasal dari berat pipa bor itu sendiri.
Semakin dalam sumur dibor, semakin banyak pipa yang digunakan yang
disambung satu persatu. Selama pemboran, lumpur dipompakan dari
pompa lumpur masuk ke dalam pipa bor ke bawah menuju mata bor.
Nozel di mata bor akan menginjeksikan lumpur tadi keluar dengan
kecepatan tinggi yang akan membantu menggali bebatuan. Kemudian
lumpur naik kembali membawa cutting hasil pemboran melalui annulus
(celah antara pipa bor dan lubang sumur).
Rig
Struktur penyangga (rig), adalah suatu kerangka sebagai platform yang berfungsi sebagai penyangga
peralatan pemboran. Kerangka ini diletakkan di atas titik bor. Fungsi utamanya untuk trip, serta untuk
menahan beban yang terjadi akibat peralatan bor itu sendiri maupun beban dari luar. Ciri utama dari
rig adalah terdapat menara tinggi yang terbuat dari baja yang berfungsi menaikan dan menurunkan
pipa tubular sumur.
Menurut tempat operasinya Rig dibedakan menjadi rig darat (land rig) dan rig laut (offshore rig)yang
beroperasi di laut, sungai, rawa, danau, delta.
5 komponen utama rig.
1. Power system. Diesel engine biasa digunakan sebagai penggerak semua system diatas dan juga
untuk suplai listrik.
2. Hoisting system. Menaikkan atau menurunkan pipa tubular (pipa pemboran, peralatan completion
atau pipa produksi) masuk keluar lubang sumur. Menara rig /mast / derrick termasuk didalamnya..

3. Rotary system. Berfungsi memutar pipa-pipa di


dalam sumur pada pemboran konvensional. Pipa
pemboran/drill strings memutar mata bor (drill bit) untuk
menggali sumur.
4. Circulation system. Mensirkulasikan fluida
pemboran keluar masuk sumur dan menjaga agar
property lumpur seperti yang diinginkan.
5. Blow Out Prevention System (BOP). Peralatan untuk
mencegah blowout ( meledaknya sumur di permukaan
karena tekanan tinggi di dalam sumur).

Cementing
Sumur kemudian harus disemen. Penyemenan sumur dibagi menjadi 2:
1. Primary cementing. Yaitu penyemenan saat
sumur sedang dibuat. Sebelum penyemenan,
casing dipasang dulu sepanjang lubang sumur.
Campuran semen (semen+air+aditif)
dipompakan ke dalam annulus (celah antara 2
tubular yang beda ukuran, dapat casing dengan
lubang sumur, bisa casing dengan casing).
Fungsinya adalah mengisolasi berbagai macam
lapisan formasi dalam sumur agar tidak saling
berkomunikasi.
2. Remedial cementing. Penyemenan saat sumur sudah jadi. Tujuannya antara lain untuk
mereparasi primary cementing yang kurang sempurna, bisa untuk menutup lubang di dinding
sumur umumnya yang tidak dikehendaki, seperti lubang perforasi yang akan disumbat, kebocoran
casing dsb. Dapat juga untuk menyumbat lubang sumur seluruhnya.
Well Completion
Apabila pemboran telah mencapai formasi yang merupakan terget terakhir dan pemboran telah
selesai, maka sumur perlu dipersiapkan untuk diproduksikan. Persiapan atau penyempurnaan sumur
untuk diproduksikan ini disebut dengan well completion. Pada well completion dilakukan pemasangan
alat-alat dan perforasi apabila diperlukan dalam usahanya untuk mengalirkan hidrokarbon ke
permukaan. Tujuannya adalah untuk menyerap hidrokarbon secara optimal.
Perforating
Adalah proses pelubangan dinding
sumur (casing + semen) sehingga sumur dapat
berkomunikasi dengan formasi. Minyak dan gas
mengalir kedalam sumur melalui lubang ini.
Perforating gun yang berisi beberapa shapecharges diturunkan ke dalam sumur sampai ke
kedalam formasi yang dituju. Shapecharges kemudian diledakan dan menghasilkan semacam semburan jet campuran fluida cair dan gas
dari bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi (7000m/s) yang mampu
menembus casing dan semen.

Drilling Crew
1. Toolpusher (rig superintendent)
Toolpusher (atau Rig Superintendent) adalah orang mewakili drilling contractor di lokasi
pengeboran. Toolpusher bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan drilling operations
(dan hal2 lain yang berhubungan dengan operations) 24 jam sehari.
2. Driller
Driller adalah orang yang bertanggung jawab langsung dalam pengendalian alat-alat bor. Dia
bertanggung jawab dalam mengawasi dan menghandle drilling operation secara langsung
bersama para drilling crew di lantai bor. Driller berada di rig floor dan mengontrol langsung
semua aktifitas di rig floor.
3. Assistant Driller
Bertugas untuk membantu driller dalam operasional drilling dan sirkulasi lumpur sesuai dengan
rencana program sumur yang ada. Akan ada dua assistant driller dalam satu rig.
4. Derrickman:
Derrickman adalah orang yang bertugas di atas menara / derrick pada suatu platform yang
disebut monkey board yang memiliki ketinggian sekitar 90 ft di atas rig floor (untuk rig
besar). Tugasnya adalah membantu dalam mencabut / menurunkan pipa bor dan
menyandarkannya di pipe rack di derrick.
5. Mudman (mud engineer)
Mudman adalah orang yang bertugas dalam pembuatan lumpur dan menjaga kualitas dari lumpur
tersebut. Lumpur atau yang biasanya disebut drilling fluid digunakan dalam proses circulating
system.
6. Roughneck
Sering juga disebut floorhand, mereka bertugas untuk menangani peralatan pengeboran dan
melakukan penyambungan dan pemisahan (make up dan breakout) pipa-pipa yang dipakai dalam
proses pengeboran. Juga membantu proses pemasangan riser.
7. Chief Electrician
Bertanggung jawab terhadap instalasi, perawatan dan perbaikan semua peralatan listrik yang ada di
rig.
8. Electrician
Tugasnya adalah membantu CE dalam instalasi, perawatan dan perbaikan semua peralatan listrik
yang ada di rig.
9. Chief Mechanic
Bertanggung jawab terhadap semua peralatan hydraulic, peneumatic, rotating di rig.
10. Motorman
Motorman akan bertugas di ruang mesin untuk memastikan mesin berjalan dengan baik.
Motorman juga akan membantu mechanic dalam hal perbaikan.
11. Barge Engineer
Tugas utamanya adalah memastikan semua aspek kelautan dari rig sesuai dengan peraturan yang
ada. B/E akan memsupervisi departemen marine dalam melaksanakan tugasnya dengan selamat
dan efisien.
12. Crane Operator
Mengoperasikan Crane dalam pemindahan pipa dan semua material kebutuhan rig dari suplai boat
ke rig dan sebaliknya..

13. Roustabout
Menangani cargo yang ada, menjaga kebersihan rig, dan melakukan tugas-tugas manual sesuai
yang diperintahkan.
14. Painter
Melakukan proses pengecatan di rig sesuai instruksi dan program pengecatan tahunan yang ada.
15. Welder
Melakukan proses welding, cutting dan burning, juga melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai
yang diperintahkan.

Anda mungkin juga menyukai