PEMERCONTOAN BATUBARA
(COAL SAMPLING)
MTB 310 Batubara
Syarat-Syarat Percontoan
Increment
Sejumlah material yang terambil sebagai sample dari lot dengan alat
sampling sebanyak satu kali ambil.
Kesalahan (error)
Perbedaan antara nilai yang diukur dengan nilai sebenarnya.
Misalnya kesalahan karena sampling disebut kesalahan sampling,
kesalahan pada pengukuran disebut kesalahan pengukuran, dan lain-
lain.
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP Terminologi Umum
Bias
Kesalahan secara sistematik dan tidak acak (selalu positif atau selalu
negatif). Rata-rata kesalahan hasil dari satu seri pengamatan yang tidak
cenderung ke arah nol.
Cut
increment dari material yang diambil secara sistematik.
LOT
LOT
Gross Sample
Sampel Akhir
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP
Membagi Lot dalam beberapa bagian dan ambil
increment pada tiap bagian dan masing-2
increment disiapkan untuk mendapat sampel
akhir
LOT
Gross Sample
Pre-Drying
Uji
Distribusi Ukuran
Peremukan
Peremukan Sisihkan
Pembagian
Kondisi Lokasi
1. Moving stream
1. Belt conveyor
(sementara
2. Stockpile, barge,
batubara
ship
dipindahkan
1. Stockpile
2. Stationary (batubara
2. Barge
dalam tumpukan)
3. Ship
Sumber: D.G. Osborne (1988)
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP Ukuran Kecenderuang Sentral (Rata2)
a. Rata-rata (mean)
n
1
x
n
x
i 1
1
i
b. Median
Median harga tengah atau rata-rata dari dua harga tengah.
~
x x n 1 / 2 bila n ganjil
~ x n / 2 x n / 2 1
x bila n genap
2
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP
Ukuran Sebaran (Dispersi) Data
Dispersi :
Tingkatan dimana data-data cenderung menyebar di sekitar harga rata-rata.
Ukuran yang umum dipakai varians, standar deviasi dan rentangan (range).
b. Standar Deviasi
a. Varians
akar positif dari variance.
2
n
n
n x i2 x i
i 1 S variance
S 2 i 1
n n 1
c. Rentangan (Range)
Mengukur variability dengan cara ini kurang tepat, tetapi lebih
mudah.
16 mm 50 mm 150 mm
Top Size
Batubara Bersih (Mekanis)
Jumlah Increment 15 15 15
Berat Increment Minimum (kg) 1 3 7
Batubara Kotor
Jumlah Increment 35 35 35
Berat Increment Minimum (kg) 1 3 7
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP
Jumlah Increment Minimum
(< 1000 ton)
Conveyor &
Kondisi Gerbong &
Falling Kapal Laut Stockpile
Batubara Tongkang
Stream
Bersih 16 24 32 32
Kotor 32 48 64 64
dimana,
N1 = jumlah increment sebagaimana ditampilkan pada Tabel
N2 = jumlah increment yang dibutuhkan
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP
Tidak Benar
Manual Sampling yang
Manual Sampling
Benar
Manual Sampling yang
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP Salah! PENGAMBILAN SAMPEL BERLEBIHAN BERAKIBAT BIAS
SAMPLING FROM HEAPS, UNLESS THEY ARE LESS THAN ONE METRE
HIGH, IS UNDESIRABLE
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP Pengambilan Conto
Berdasarkan Jenis Alat
Contoh dapat diambil
a. Secara manual (manual sampling)
b. Secara mekanis (mechanical sampling)
Manual Sampling
Penerapan manual sampling hanya layak untuk kapasitas
kecil, ukuran material relatif kecil dan umumnya digunakan
pada lot yang diam seperti stockpile.
Pada belt conveyor manual sampling umumnya dilakukan
setelah belt conveyor dihentikan.
Percontoan Mekanis
Pengambilan conto batubara menggunakan alat-alat mekanis
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP
Pengambilan Conto Secara Mekanis
Sampling secara mekanis mengumpulkan increment dengan
alat mekanis.
Untuk aliran jatuh, sudut bibir cutter harus tegak lurus dari
trajectory aliran.
Untuk radial cutter bibir cutter akan radial dari titik rotasi.
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP
Kecepatan Cutter
W
VC 0,3 1
W1
dimana :
VC = kecepatan cutter max. (m/s)
W = lebar sebenarnya dari cutter
W1 = 3D
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP
Besarnya (banyaknya) contoh yang akan
diperoleh tergantung pada:
√ bukaan cutter (lebar cutter)
√ kecepatan cutter
√ frekuensi pengambilan (cut).
Sebagai contoh, berat setiap primary increment untuk laju alir 200 ton
per jam adalah 13.9 kg. Jika empat kali pengambilan dilakukan setiap
jam untuk periode satu shift (8 jam), maka diperoleh 32 kali
pengambilan untuk 1600 ton, sehingga sampel akhir yang diperoleh
adalah 445 kg.
Jumlah ini adalah jumlah yang besar yang harus diambil, dikirim ke
fasilitas preparasi dan kemudian perlu dilakukan pengurangan jumlah
untuk menghasilkan sampel laboratorium.
Hal ini akan semakin menimbulkan masalah jika laju aliran semakin
besar dan/atau ukuran atas semakin besar.
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP b) Double-Stage Sampling System
System
Sampling
Three-Stage
Kuliah Ke 13 Batubara (MTB310 ) Prodi T. Pertambangan FTKE USAKTI - MAA SP
TERIMA KASIH