Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

PREPARASI SAMPEL

Nur Ilahi Syam1, Muhammad Ikbal.2, Dian Dwi Apriliyani Arsdin, S.T3.

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
e-mail: ilahisyam96@gmail.com

Abstrak
Sampling secara umum dapat didefinisikan sebagai “suatu proses pengambilan sebagian kecil conto dari suatu material
sehingga karakteristik conto material tersebut mewakili keseluruhan material”. Tujuan dilakukanya praktikum yaitu
mempersiapakan sampel untuk pengujian dilaboratorium dan mempermudah dalam analisis sampel. Mekanisme kerja
alat cetakan housing yaitu menyiapkan semen dan pasir 1 : 2 dimana pasirnya 2, Semenya 1 dan siapkan air lalu
dicampur hingga menyatu antara semen dan pasir menggunakan air setelah itu dimasukan kedalam cetakan housing
kemudan silinder di cepit dengan dua besi dimasukan kecetakan housing setelah itu tunggu hingga mengering untuk di
teliti lebih lanjut. Kemudian untuk stone cutter mekanisme kerjanya yaitu Mekanisme coring yaitu sampel diletakan
horizontal sesuai dengan alas pada setting mesin kemudian sampel tersebut dijepit sehingga tidak bergeser pada saat di
lakukan preparasi, air di alirkan dengan debit yang konstran sesuai dengan jenis batuan yang akan di preparasi,
kemudian melakukan preparasi secara perlahan-lahan.
Kata kunci: Coring, Housing, Preparasi, Sampling, Silinder.

PENDAHULUAN
Mekanika batuan adalah sebuah teknik dan
juga sains yang tujuannya adalah mempelajari cocok untuk suatu Analisa yang dilaboratorium.
perilaku (behaviour) batuan ditempat asalnya Preparasi dilakukan untuk mendapatkan
untuk dapat mengendalikan pekerjaan-pekerjaan spesifikasi pada batuan seperti diameter, tinggi
yang dibuat pada batuan tersebut (seperti serta komposisi sampel batuan. Dengan
penggalian dibawah tanah, dan lain-lainnya). didapatkannya spesifikasi ini, pengujian akan
Menurut Talobre, orang yang pertama kali memberikan hasil yang akurat. Sampel batuan
memperkenalkan Mekanika Batuan di Perancis yang digunakan untuk pengujian berupa inti bor
pada tahun (1943), batuan  adalah  material  yang  (core) dari hasil pengeboran inti di lapangan atau
membentuk kulit bumi termasuk fluida yang dapat dibuat di laboratorium. Pembuatan sampel
berada didalamnya (seperti air, minyak dan lain- di lapangan yaitu dengan melakukan pengeboran
lain). inti (core drillling) langsung ke dalam batuan
yang akan diselidiki, sehingga diperoleh inti yang
pengertian sampel adalah sebagian
berbentuk silinder. Inti tersebut langsung dapat
populasi yang di teliti dan di namakan penelitian
digunakan untuk pengujian di laboratorium.
sampel apabila peneliti bermaksud untuk
Adapun maksud dari praktik ini adalah agar kita
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel
dapat mengetahui tentang preparasi dan cara kerja
Martono, N. (2010). Pembuatan sampel di
alat. Tujuan dari praktikum ini adalah
laboratorium dapat Preparasi sampel adalah
mempersiapkan sampel untuk pengujian dalam
pengurangan massa dan ukuran dari gross sampel
menggunakan sebuah batuan yang dapat diteliti
sampai pada massa dan ukuran yang
dilapangan serta di laboratorium hingga preparasi.

Sampling secara umum dapat didefinisikan conto material tersebut mewakili keseluruhan
sebagai suatu proses pengambilan sebagian kecil material.
conto dari suatu material sehingga karakteristik
Analisis suatu bahan hasil hanya akan dicapai dengan pengomplek tersebut akan
secara baik jika pengambilan sampel bahan menghasilkan senyawa komplek baru yang
dilakukan secara benar dan representatif. berwarna.
Pengambilan perlu memperhatikan homogenitas b. Menghasilkan senyawa yang lebih volatil,
sampel yaitu efek ukuran dan berat partikel sangat misalnya asam lemak yang berantai panjang
berpengaruh terhadapa homogenitas bahan. Bahan tentunya lebih sulit dianalisis dengan
dengan ukuran dan berat lebih besar cenderung kromatografi gas (GC) karena titik didihnya
akan berpisah dengan bahan yang lebih kecil dan relatif tinggi. Untuk menurunkan titik
ringan. didihnya maka asam lemak tersebut
Adapun maksud dilakukanya praktikum direaksikan dengan alkohol (metano atau
preprasi sampel yaitu agar kita dapat mengetahui etanol) sehingga terbentuk metil ester atau etil
Langkah apa salah yang harus di lakukan untuk ester yang titik didihnya lebih rendah.
mempersiapkan sampel. Dan tujuan dari c. Menghasilkan senyawa yang lebih termo
praktikum ini adalah mempersiapakan sampel stabil, misalnya analisis senyawa dengan GC
untuk pengujian dilaboratorium dan memungkinkan terjadinya degradasi senyawa
mempermudah dalam analisis sampel. oleh pemanasan di injection port. Karena itu,
analit harus direaksikan dengan senyawa lain
TINJAUAN PUSTAKA sehingga terbentuk senyawa baru yang termo
1. Pengertian Preparasi Sampel stabil.
Preparasi sampel adalah proses persiapan 3. Preparasi Sampel
sampel agar layak untuk di uji di laboratorium. 1) Perencanaan analisis
Tujuan reparasi disini yaitu untuk menyiapkan Sebelum melakukan analisis kuantitatif, maka
suatu zat yang akan di analisis di laboratorium. perlu memperhati-kan dua hal berikut ini;
Hal ini karena dalam analisis kimia ada beberapa a. Informasi analisis apa yang diperlukan
syarat yang harus dipenuhi sebelum sampel Dalam hal ini perlu diperhatikan tingkat
tersebut di uji, antara lain ukuran sampel harus ketepatan dan ketelitian hasil analisis
sekian mesh atau mikrometer. Jadi, sampel yang yang diperlukandan tipe sampel yang akan
akan di analisa harus memiliki ukuran yang sesuai dianalisis
dengan standar yang menjadi metode dalam b. Metode analisis yang harus digunakan
analisa tersebut, sehingga hasil analisa menjadi Untuk mendapatkan hasil analisis
akurat dan presisi. dengan tingkat ketepatan dan ketelitian
2. Tujuan dilakukannya Preparasi Sampel tertentu memerlukanmetode analisis tertentu.
Teknik preparasi sampel dilakukan dengan Selain itu untuk memilih metode analisis,
tujuan khusus untuk memisahkan analit dari diperlukan bahan kimia danperalatan tertentu
matriks sampel yang sangat komplek, 2) Tahap Pengambilan Sampel
memekatkan analit sehingga diperoleh analit Tahapan ini sangat penting dilakukan terutama
dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari semula, sekali jika akan melakukan analisis dengan
dan mengubah analit menjadi senyawa lain yang metode kuantitatif. Sampel yang diambil dalam
dapat dianalisis dengan instrumentasi yang tahapan ini harus mewakili keseluruhan materi
tersedia. Proses yang terakhir ini disebut yang nantinya akan dianalisis. Beberapa hal yang
derivatisasi. Pengubahan senyawa menjadi harus diperhatikan dalam pengambilan sampel
senyawa lain dimaksudkan untuk: adalah titik pengambilan sampel, jarak antara titik
a. Meningkatkan sensitivitas pengukuran, pengambilan sampel, dan penghomogenan
misalnya pengukuran secara spektrofotometri terhadap sampel hasil sampling
ion besi secara spektrofotometri tentu 3) Persiapan Sampel sebelum di Analisis
menghasilkan hasil yang lebih sensitif jika ion Sampel di ambil dari lokasi yang telah
besi diubah menjadi ion Fe (II) dan ditentukan sebelumnya. Misalnya pengambilan
direaksikan dengan orto fenantroline atau jika sampel daun dapat dilakukan di hutan. Sampel
ion besi (III) direaksikan dengan ion tiosianat. yang di ambil jumlahnya disesuaikan dengan
Hal ini disebabkan reaksi antara ion besi kebutuhan analisis. Untuk pengambilan sampel
daun bisa dilakukan dengan cara biasa yaitu yang diambil. Jumlah sampel yang diambil
menggunakan tas plastik sebagai wadah. tergantung dari kebutuhan untuk evaluasi dan
Teknik pengambilan sampel harus jumlah bahan yang diambil sampelnya. Sebagai
dilakukan dengan benar. Jika tidak tepat dalam pedoman jumlah sampel yang diambil adalah 10%
pengambilan sampel, hasil analisis kimia yang dari jumlah bahan.
diperoleh tidak dapat menggambarkan kondisi d. Penanganan Sampel
yang representatif atau mewakili keseluruhan Sampel yang telah diambil harus segera
dari bahan yang akan dianalisis. Untuk mencapai diamankan agar tidak rusak atau berubah sehingga
tujuan tersebut maka dalam pengambilan sampel mempunyai sifat yang berbeda. Misalnya terjadi
perlu diperhatikan beberapa parameter sebagai penguapan air, pembusukan ataupun tumbuhnya
berikut: jamur.  Sampel yang mempunyai kadar air rendah
a. Homogenitas Sampel (< 15%) terjadinya kerusakan sampel
Efek ukuran dan berat partikel sangat kemungkiannya sangat kecil. Sampel lalu dapat
berpengaruh terhadap homogenitas bahan, dimana langsung dimasukkan ke kantong plastik dan
bagian yang berukuran dan berat lebih besar dibawa ke laboratorium. Sampel dengan kadar air
cenderung akan berpisah dengan bagian yang tinggi seperti silase, maka kemungkinan
lebih kecil dan ringan (segregasi). Oleh karena itu terjadinya penguapan air sangat besar, sehingga
sebelum sampel diambil, bahan harus dicampur untuk mengontrol penguapan air, maka sampel
secara merata atau sampel diambil secara acak yang telah diambil harus segera ditimbang,
dari beberapa bagian baik bagian dasar, tengah, dimasukkan ke dalam kantong plastik kedap
atau bagian atas sehingga diperoleh sampel yang udara, dibawa ke laboratorium dan segera
representatif. dianalisis kadar bahan keringnya. Jika tidak
b. Cara Pengambilan Sampel dianalisis segera maka sampel yang telah diambil
Sampel dari bahan dapat diambil segera timbang, dikeringkan atau dijemur sampai
secara non-selektif atau selektif. Non-selektif beratnya konstan. Kemudian baru dibawa ke
adalah pengambilan sampel secara acak dari laboratorium.
keseluruhan bahan tanpa memperhatikan atau e. Prosesing Sampel
memisahkan bagian dari bahan tersebut. Misalnya Untuk tujuan evaluasi terutama evaluasi
dalam pengambilan sampel rumput gajah, sampel secara mikroskopis, kimia dan biologis, semua
diambil dari seluruh bagian rumput, baik daun sampel harus digiling  sehingga diperoleh sampel
maupun batang, kemudian dipotong-potong dan yang halus.
dicampur secara merata agar diperoleh bahan f. Penentuan Kadar Air Sampel Segar
yang homogen. Selektif artinya sampel diambil Sampel dapat berasal dari tumbuh-
secara acak dari bagian tertentu suatu bahan. tumbuahan seperti rumput-rumputan, biji-bijian,
Misalnya sampel rumput gajah tadi dipisahkan buah-buahan, hasil produksi pertanian dan pangan
pengambilan sampel batang dan daun. maupun yang berasal dari hewan. Sebelum
c. Jumlah Sampel dikeringkan bahan segar dipotong-potong untuk
Jumlah sampel yang diambil sangat mendapatkan partikel yang leih
berpengaruh terhadap tingkat representatif sampel

Metode utama yang digunakan untuk terlalu keras dapat menggunakan standar ASTM
pengambilan sampel batuan untuk keperluan D2113 practice for diamond core drilling for site
pengujian dan penilaian kualitas serta struktur investigation. Pemeliharaan terhadap sampel
batuan adalah pengeboran inti. Metode sumur batuan yang telah didapat harus dilakukan untuk
uji, bor tanpa inti, dan geofisik digunakan untuk melindungi sampel dari goncangan/kejutan dan
mengidentifikasi bagian atas batuan. Pengeboran getaran atau perubahan temperatur. Perawatan
dan pengambilan sampel batuan hendaknya dan pemeliharaan sampel batuan dapat
mengacu pada Commision on standardization of mengikuti ASTM D 5079 practices for
laboratory and field test atau international preserving ang transporting rock core sampel.
society for rock mechanics/ISRM. Jika lapisan Preparasi sampel merupakan proses
sebelum sampel diinjeksikan ke sistem tiap kelompok tergantung kriteria yang
kromatografi. Tujuan preparasi sampel yaitu ditetapkan. Misalnya, populasi dibagi ke
untuk meminimalkan adanya pengotor yang akan dalam anak-anak dan orang tua kemudian
menganggu proses analisis dengan memilih masing-masing wakil dari
mengeliminasi komponen- komponen selain keduanya.
analit. Efisien tidaknya suatu metode preparasi 4. Sampling Rumpun (Cluster Sampling)
sampel dapat dilihat dari nilai perolehan kembali Populasi dibagi ke dalam kelompok
atau recovery dengan nilai keberterimaanaksial kewilayahan kemudian memilih wakil
±100%. Sampel yang paling umum digunakan tiap-tiap kelompok. Misalnya, populasi
dalam bioanalisis karbamazepin dan adalah Jawa Tengah kemudian sampel
karbamazepin-10,11-epoksida yaitu plasma dan diambil dari tiap-tiap kabupaten. Bisa
serum manusia. Namun, tersedia juga metode juga batas-batas gunung, pulau dan
kromatografi untuk bioanalisis karbamazepin sebagainya.
dan karbamazepin-10,11-epoksida dalam sampel 5. Sampling Bertahap (Multistage Sampling)
saliva, urin dan dried blood sample (DBS). Pengambilan sampel menggunakan lebih
Sampel berbentuk silinder dan kubus dari satu teknik probability sampling.
dapat digunakan untuk uji kuat geser dan uji kuat Misalnya, menggunakan metode stratified
tekan. Adapun dalam penggunaannya, lebih baik sampling pada tahap pertama kemudian
menggunakan sampel berbentuk silinder untuk metode simple random sampling di tahap
uji kuat tekan maupun uji kuat geser dikarenakan kedua dan seterusnya sampai mencapai
beban yang dikenakan kepada batuan tersebar sampel yang diinginkan.
merata dibandingkan sampel berbentuk kubus. Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling (Probability Proportional to Size Sampling) yaitu
dimana setiap anggota populasi memiliki peluang Probabilitas pengambilan sampel sebanding
sama dipilih menjadi sampel. Dengan kata lain, dengan ukuran sampling bahwa sampel dipilih
semua anggota tunggal dari populasi memiliki secara proporsional dengan ukuran total populasi.
peluang tidak nol. Teknik ini melibatkan Ini adalah bentuk multistage sampling di tahap
pengambilan acak (dikocok) dari suatu populasi. pertama dan kemudian random sampling.
Ada bermacam-macam metode probability Teknik non-probability sampling bahwa setiap
sampling dengan turunan dan variasi masing- anggota populasi memiliki peluang nol. Artinya,
masing, namun paling populer sebagai berikut: pengambilan sampel didasarkan kriteria tertentu
1. Sampling Acak Sederhana (Simple seperti judgment, status, kuantitas, kesukarelaan
Random Sampling) dan sebagainya.
Random sampling adalah metode paling Ada bermacam-macam metode non-probability
dekat dengan definisi probability sampling dengan turunan dan variasinya, tapi
sampling. Pengambilan sampel dari paling populer sebagai berikut:
populiasi secara acak berdasarkan 1. Sampling Kuota (Quota Sampling)
frekuensi probabilitas semua anggota Mirip stratified sampling yaitu
populasi. berdasarkan proporsi ciri-ciri tertentu
2. Sampling Acak Sistematis (Systematic untuk menghindari bias. Misalnya, jumlah
Random Sampling) sampel laki-laki 50 orang maka sampel
Pengambilan sampel melibatkan aturan perempuan juga 50 orang.
populasi dalam urutan sistematika 2. Sampling Kebetulan (Accidental
tertentu. Probabilitas pengambilan sampel Sampling)
tidak sama terlepas dari kesamaan Pengambilan sampel didasarkan pada
frekuensi setiap anggota populasi. kenyataan bahwa mereka kebetulan
3. Sampling Stratifikasi (Stratified muncul. Misalnya, populasi adalah setiap
Sampling) pegguna jalan tol, maka peneliti
Populasi dibagi ke dalam kelompok strata mengambil sampel dari orang-orang yang
dan kemudian mengambil sampel dari
kebetulan melintas di jalan tersebut pada uji kuat tekan uniaksial, uji kuat tarik tak langsung
waktu pengamatan. menggunakan lima conto batuan untuk
3. Sampling Purposive (Purposive or memperoleh kuat tarik rata-rata. Sedangkan
Judgemental Sampling) selubung pada kekuatan batuan, kuat geser,
Pengambilan sampel berdasarkan seleksi kohesi, dan sudut geser tersebut.
khusus. Peneliti membuat kriteria tertentu 1. Cutting
siapa yang dijadikan sebagai informan. Mengetahui prosedur proses pemotongan
Misalnya, Anda meneliti kriminalitas di sampel dan menentukan teknikpemotongan yang
Kota Semarang, maka Anda mengambil tepat dalam pengambilan sampel metalografi,
informan yaitu Kapolresta Semarang, sehingga didapat benda uji yangrepresentatif.
seorang pelaku kriminal dan seorang
korban kriminal.
4. Sampling Sukarela (Voluntary Sampling)
Pengambilan sampel berdasarkan
kerelaan untuk berpartisipasi dalam
penelitian. Metode ini paling umum
digunakan dalam jajak pendapat.
5. Sampling Snowball (Snowball Sampling)
Pengambilan sampel berdasarkan
Gambar 1. Cutting
penelusuran sampel sebelumnya.
Misalnya, penelitian tentang korupsi 2. Coring
bahwa sumber informan pertama Coring adalah suatu usaha untuk
mengarah kepada informan kedua lalu mendapatkan contoh batuan (core) dariformasi
informan ke tiga dan seterusnya.. dibawah permukaan untuk dianalisa sifat fisik
Pengujian ini menggunakan alat mesin batuan secara langsung.
tekan untuk memberikan beban pada sampel
batuan.Pada saat sampel batuan menerima beban
pengujian yang diterapkan secara teratur dan
meningkat, maka kondisi sampel batuan
cenderung mengalami perubahan bentuk.
Perubahan bentuk ini akan terjadi dalam arah
lateral (Δd) dan arah vertikal (Δl). Sehingga
sampel batuan secara langsung mengalami
perubahan bentuk volumetric.
Batuan merupakan zat padat yang
terbentuk dari kumpulan mineral yang berbeda Gambar 2. Coring
dan mempunyai komposisi kimia yang tetap dan
3. Cetakan Housing
merupakan penyusun kerak bumi. Batuan
Housing adalah Mencetakan sampel
terbentuk melalui proses geologi yang panjang
menggunakan pencetan yang dilakukan timbal
dan selama proses geologi seperti aktivitas
balik dengan semen dan pasie sebagai unsur yang
magmatisme dan proses sedimentasi sangat
membentuk sampel tersebut.
berpengaruh terhadap sifat fisik batuan
tersebut sedangkan pengaruh struktur
geologi. Kuat geser batuan adalah perlawanan
internal batuan terhadap tegangan yang bekerja
sepanjang bidang geser dalam batuan tersebut
yang dipengaruhi oleh karakteristik intrinstik
dan faktor eksternal.
Untuk kuat tarik batuan diperoleh dari uji kuat
tarik tak langsung (Brazillian test). Sama dengan
Gambar 3. Cetakan Housing Penguraian kimia dari sampel selesai saat
medium warna awalnya sangat gelap menjadi
Berikut ini jenis mata gerinda beserta fungsinya:
1. Mata Gerinda Fleksibel (Flexible Disc) jelas dan tidak berwarna.
Mata gerinda jenis ini berfungsi sebagai alat Larutannya kemudian disuling dengan
pemotong atau pengikis bahan logam dengan sejumlah kecil natrium hidroksida, yang
permukaan yang relatif sempit. Dengan desain mengubah garam amonium menjadi amonia.
khusus, mata gerinda jenis ini sangat cocok untuk Jumlah amonia hadir, dan dengan demikian
mengikis benda logam yang membutuhkan jumlah nitrogen yang ada dalam sampel,
ketelitian lebih pada permukaan sempit. ditentukan oleh titrasi balik. Selanjutnya,
Namun di sisi lain, mata gerinda fleksibel ini ujung kondenser Liebig dicelupkan ke dalam
kurang efisien untuk memotong benda logam larutan asam borat. Amonia bereaksi dengan
karena hasil potongan akan lebih lebar dan sedikit asam dan sisa asam kemudian dititrasi
tidak rapi. Disarankan untuk kebutuhan dengan larutan natrium karbonat dengan
memotong, maka gunakanlah mata gerinda cara indikator pH metil jingga.
potong. Metode ini cocok digunakan secara semi-
mikro, karena hanya memerlukan jumlah
sampel dan pereaksi yang sedikit dan waktu
analisa yang pendek. Cara Kjeldahl
digunakan untuk menganalisis kadar protein
total dalam bahan makanan secara tidak
langsung, karena yang dianalisis dengan cara
ini adalah kadar nitrogennya. Cara Kjeldahl
pada umumnya dapat dibedakan atas dua
Gambar 4. Mata Gerinda Fleksibel cara, yaitu cara makro dan semimikro.
2. Mata Gerinda Berlian (Diamond Grinding 1. Cara makro Kjeldahl digunakan untuk conto
Wheel) yang sukar dihomogenisasi dan dalam ukuran
Mata gerinda berlian memiliki lapisan berlian / besar (1-3 gram)
diamond pada permukaannya. Hal tersebut 2. Cara semimikro Kjeldahl dirancang untuk
bertujuan agar dapat memotong / mengikis benda conto ukuran kecil yaitu kurang dari 300 mg
yang umumnya memiliki tingkat kekerasan yang dari bahan yang homogen.
lebih keras daripada besi. Jenis ini cocok untuk Kekurangan cara analisis ini ialah bahwa
pekerjaan grinding pada batu, semen, marbel / purina, pirimidina, vitamin-vitamin, asam
granit, dan sebagainya. amino besar, kreatina, dan kreatinina ikut
Mengapa diperlukan adanya diamond? teranalisis dan terukur sebagai nitrogen
Karena diamond memiliki tingkat kekerasan protein. Walaupun demikian, cara ini masih
paling tinggi diantara yang digunakan dan dianggap cukup teliti untuk
lainnya. Diamond digabungkan ke pengukuran kadar protein dalam bahan
permukaan mata gerinda, sehingga makanan.
pemotongan terhadap benda keras akan jauh lebih a. Pengabuan
mudah dilakukan dan rapi. Pengabuan dilakukan untuk menentukan
Namun jangan panik dulu karena jumlah mineral yang terkandung dalam
mendengar nama diamond / berlian ini, karena bahan. Penentuan kadar mineral bahan secara
harga yang ditawarkan tidak setinggi yang asli sangatlah sulit sehingga perlu dilakukan
dibayangkan lho. Harga tergantung seberapa dengan menentukan sisa hasil pembakaran
banyak komposisi diamond pada mata gerinda atas garam mineral bahan tersebut.
tersebut. Pengabuan dapat menyebabkan hilangnya
ini kalium sulfat ditambahkan untuk dapat bahan-bahan organik dan anorganik sehingga
terjadi perubahan radikal organik dan
meningkatkan titik didih medium.
terbentuk elemen logam dalam bentuk oksida
atau bersenyawa dengan ion-ion negatif. unsur/senyawa pengganggu adalah endapan,
Penentuan abu total dilakukan dengan tujuan ekstraksi pelarut, dan atau kromatografi.
untuk menentukan baik tidaknya suatu proses
pengolahan, mengetahui jenis bahan yang 4) Pengukuran Sampel
digunakan, serta dijadikan parameter nilai Tahapan pengukuran merupakan tahapan
gizi bahan makanan. yang paling penting dalam melakukan
Terdapat dua metode yang dapat analisis kimia. Konsep dasar yang harus
dilakukan pada pengabuan, yaitu cara kering dipahami dalam melakukan pengukuran
(langsung) dan cara basah (tidak langsung). adalah sifat dari suatu zat yang akan
Cara kering digunakan untuk penentuan total dianalisis itu sendiri. Baik itu sifat kimia
abu, abu larut, tidak larut air dan tidak larut maupun sifat fisikanya. Pengukurannya dapat
asam. Sedangkan cara basah dilakukan untuk dilakukan dengan metode analisis volumetri
penentuan elemen mineral. (volum) atau analisis gravimetri (berat).
b. Penggerusan Selain itu dapat juga dilakukan pengukuran
Proses penggerusan merupakan cara dengan menggunakan instrumen
untuk mendapatkan sampel yang homogen laboratorium yang lebih canggih.
dan mudah dilarutkan. Apalagi jika sampel 5) Perhitungan, Pelaporan, dan Evaluasi Hasil
adalah padatan yang memiliki ukuran besar. Analisis
c. ‌Pelarutan Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui
Sampel yang berupa padatan dilarutkan kadar analit yang terdapat dalam suatu sampel.
dengan pelarut tertentu sesuai dengan sifat Apabila hasil perhiatungan sudah dapat
kelarutan sampel.  dipertanggungjawabkan, maka harus dilakukan
d. ‌Pengenceran pelaporan data. Biasanya data yang dilaporkan
Penggunaan instrumen seperti harus dibuat dalam bentuk tertulis dengan
spektrofotometer, HPLC, dan GC mencantumkan hasil analisisnya.
membutuhkan konsentrasi sampel yang kecil 1. Perlakuan Umum Preparasi Sampel
untuk pemeriksaan. Oleh karena itu, 1) Ekstraksi
pengenceran dilakukan dilakukan Perlakuan ini bisa dikerjakan dengan
menggunakan pelarut hingga didapatkan berbagai cara, baik secara fisik maupun
konsentrasi yang dapat terbaca oleh secara kimiawi. Secara fisik dapat
instrumen. dilakukan dengan pengepresan
e. ‌Penambahan pereaksi (pengempaan), penggilingan,
Asam lemak berantai panjang lebih sulit pengendapan fisik (kristalisasi),
dianalisis dengan kromatografi gas (GC) pengendapan kimiawi (penggumpalan),
karena titik didihnya relatif tinggi. Untuk dan distilasi. Secara kimiawi dilakukan
menurunkan titik didihnya, asam lemak dengan cara pelarutan dengan pelarut.
tersebut direaksikan dengan alkohol (metanol Metode distilasi merupakan ekstraksi dan
atau etanol) sehingga terbentuk metil ester pemisahan atas dasar perbedaan titik
atau etil ester yang titik didihnya lebih uapnya. Distilasi dapat dilakukan dengan
rendah. cara sederhana, misalnya distilasi air,
f. ‌Penyaringan distilasi uap, distilasi uap dan air, dapat
Kebanyakan metode analisis bersifat pula dilakuan dengan teknik fraksinasi
selektif. Pada metode yang bersifat non- (distilasi fraksinasi), atau distilasi vakum.
selektif, noise (unsur pengganggu) harus Cara ekstraksi lainnya yang relatif
dipisahkan dari sampel agar tidak merupakan teknolog baru adalah
mempengaruhi data analisis. Karena itu, penggunaan teknik superkritik (super
filtrasi bertujuan pemurnian dengan critical extraction).
menghilangkan pengotor pada sampel. 2) Filtrasi
Metode yang paling mudah untuk pemisahan Cara untuk memisahkan dua komponen
yang berbeda sifatnya atau ukurannya
melalui sebuah membran permiabel yang kimiawi. Misalnya pada elektroforesis,
poreus. Filtrasi dapat dilakukan dengan enzim protease dapat menguraikan protein
teknik penyaringan. Penyaringan lazim atau peptida-peptida selama proses
digunakan untuk memisahkan padatan elektroforesis berlangsung.
dan cairan yang bercampur menjadi satu 7) Modifikasi Kimiawi dan Enzimatik
dan tidak lazim untuk memisahkan Perlakuanini bertujuan untuk mengubah
campuran dua macam cairan yang struktur kimiawi sampel untuk suatu
berbeda berat jenisnya. Dalam praktek tujuan tertentu yang memudahkan analisis
penyaringan dikerjakan dengan pada batuan yang ingin kita gunakan serta
menggunakan bahan penyaring yang dapat kita pakai dalam melakukan
berupa membran. penelitan dilapangan dan di laboratorium.
3) Sentrifugasi
PROSEDUR PERCOBAAN
Tujuan utama sentrifugasi adalah
memisahkan partikel-partikel padatan dari 1. coring
cairan yang bercampur menjadi terpisah Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
satu dengan yang lainnya. Jadi pada Kemudian mekanisme kerjanya yaitu pertama
hakekatnya seperti filtrasi, tetapi letakan sampel yang akan di uji sejajar dengan
pemisahan dengan sentrifugasi didasarkan mata bor, kemudian jepit sampai tidak bisa
pada perbedaan berat jenis partikel. bergerak, selanjutnya nyalakan mesin dan
Dalam hal ini gaya sentrifugasi sangat turunkan mata bor secara perlahan sampai sampel
berpengaruh pada hasil. Makin tinggi berbentuk silinder.
gaya sentrifugasi makin terjadi pemisahan 2. stone cutter
dengan baik. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
4) Lisis Kemudian mekanisme kerjanya yaitu pertama
Biasanya dikerjakan untuk merusak atau letakan sampel yang akan di uji sejajar dengan
memecah dinding sel tanaman, hewan, mata stone cutter, kemudian jepit sampai tidak
atau mikroba. Pekerjaan ini dapat bisa bergerak, selanjutnya nyalakan mesin dan
dilakukan secara fisik misalnya dengan turunkan mata stone cutter secara perlahan sampai
penggilingan, penggerusan, atau dengan sampel berbentuk balok.
sonikasi. 3 Cetakan housing
5) Dialisis Siapkan alat dan bahan yang di gunakan
Perlakuan ini merupakan teknik kemudian untuk alat housing meknisme kerjanya
pemisahan dengan menggunakan yaitu menyiapkan semen dan pasir 1 : 2 dimana
membran semi-permiabel. Dialisis dapat pasirnya 2, Semenya 1 dan siapkan air lalu
berfungsi sebagai penyaring molekuler dicampur hingga menyatu antara semen dan
karena yang dapat melalui membran pasir menggunakan air setelah itu dimasukan
umumnya adalah melekul yang ukurannya kedalam cetakan housing kemudan silinder di
relatif kecil. Dialisis bekerja atas dasar cepit dengan dua besi dimasukan kecetakan
peristiwa osmosis. Partikel-partikel housing setelah itu tunggu hingga mengering
(molekul) yang kecil dapat melalui untuk di teliti lebih lanjut.
membran sampai terjadi keseimbangan.
Keseimbangan tercapai jika konsentrasi
partikel dalam larutan pada sisi-sisi yang
bersebelahan dengan membran sudah HASIL DAN PEMBAHASAN
mencapai rasio yang seimbang dengan 1. Hasil
volume masing-masing larutan. Tabel 1 Jenis bentuk sampel
6) Inaktivasi Enzim No Bentuk sampel
Terdapatnya enzim dapat mengganggu 1. Silinder
hasil karena enzim yang masih aktif dapat 2. Balok
mengadakan perubahan-perubahan
[1] Arsyad M, 2017, Analisis sifat fisis dan
Gambar 6 Sampel Berbentuk Silinder mekanik batuan karst Maros. Universitas
Negeri Makassar. Makassar
[2] Rahman A, 2018, Uji laboratorium
mekanika batuan menggunakan metode
unconfined compressive strength pada
batuan inti (core) batupasir. Akademi
Minyak dan Gas Balongan Indramayu.
Bandung.
Gambar 7 Sampel berbentuk Balok [3] Rai, 1998. Mekanika Batuan. Laboratorium
2. Pembahasan Geoteknik Pusat Antar Universitas Ilmu
Hasil dari preparasi sampel di laboratorium yang Rekayasa Institut Teknologi Bandung.
telah dilakukan dengan menggunakan alat drilling Bandung.
dan stone cutter mendapatkan sampel silinder [4] Kramadibrata Suseno, 2018. Sifat fisik dan
dengan diameter 6 cm dan balok dengan tinggi 8 mekanik batuan utuh. Institut Teknologi
cm dan lebar 4 cm. Sampel silinder pertama Bandung. Bandung
dengan menggunakan alat cuttingf mendapatkan
hasil yang baik di karenakan pada saat drilling air
yang masuk baik dan pengendalian alat baik, jadi
sampel silinder pertama tidak halus atau rata. Pada
preparasi sampel balok menggunakan alat stone
cutter mendapatkan hasil yang baik dikarenakan
mengikuti langkah-langkan sesuai arahan asisten,
jadi sampel balok mendapatkan hasil yang baik.

PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum mekanika
batuan dilaboratorium geomekanika dengan mata
acara preparasi sampel, maka dapat simpulkan
bahwa mekanika batuan merupakan ilmu teoretis
dan ilmu terapan dari perilaku mekanik batuan
dan massa batuan. Dalam geologi, mekanika
batuan adalah cabang mekanika yang mengkaji
tentang respons batuan dan massa batuan terhadap
medan gaya dari lingkungan mereka. Selain itu,
Mekanika batuan juga dapat diartikan yaitu ilmu
yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan dan
massa batuan.
Dalam mekanika batuan, sifat-sifat batuan
yang penting diketahui adalah :
1.      Sifat fisik batuan seperti bobot isi, porositas,
kandungan air, absorpsi dan angka pori.
2.      Sifat mekanik batuan seperti kuat tekan
uniaksial, kuat tarik, modulus elastisitas,
Poisson Ratio, sudut geser dalam dan kohesi.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai