“PENYIAPAN SAMPEL”
OLEH :
1. Perencanaan analisis
Sebelum melakukan analisis kuantitatif, maka perlu memperhati-kan dua hal berikut ini;-
- Informasi analisis apa yang diperlukan
Dalam hal ini perlu diperhatikan tingkat ketepatan dan ketelitian hasilanalisis yang
diperlukandan tipe sampel yang akan dianalisis.
- Metode analisis yang harus digunakan
Untuk mendapatkan hasil analisis dengan tingkat ketepatan dan ketelitiantertentu
memerlukanmetode analisis tertentu. Selain itu untuk memilihmetode analisis, diperlukan
bahan kimia danperalatan tertentu2)
2. Tahap Pengambilan Sampel
Tahapan ini sangat penting dilakukan terutama sekali jika akan melakukananalisis
dengan metode kuantitatif. Sampel yang diambil dalam tahapan ini harusmewakili
keseluruhan materi yang nantinya akan dianalisis. Beberapa hal yangharus diperhatikan
dalam pengambilan sampel adalah titik pengambilan sampel, jarak antara titik
pengambilan sampel, dan penghomogenan terhadap sampel hasilsampling3)
3. Persiapan Sampel sebelum di Analisis
Sampel di ambil dari lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya
pengambilan sampel daun dapat dilakukan di hutan. Sampel yang di ambil jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan analisis. Untuk pengambilan sampeldaun bisa dilakukan
dengan cara biasa yaitu menggunakan tas plastik sebagaiwadah.Teknik pengambilan
sampel harus dilakukan dengan benar. Jika tidak tepatdalam pengambilan sampel, hasil
analisis kimia yang diperoleh tidak dapatmenggambarkan kondisi yang representatif atau
mewakili keseluruhandari bahan yang akan dianalisis.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam pengambilan sampel perlu diperhatikan
beberapa parameter sebagai berikut :
a.Homogenitas Sampel
Efek ukuran dan berat partikel sangat berpengaruh terhadap homogenitas bahan, dimana
bagian yang berukuran dan berat lebih besar cenderungakan berpisah dengan bagian yang
lebih kecil dan ringan (segregasi). oleh karena itu sebelum sampel diambil, bahan harus
dicampur secara merataatau sampel diambil secara acak dari beberapa bagian baik bagian
dasar,tengah, atau bagian atas sehingga diperoleh sampel yang representatif.
Sampel dari bahan dapat diambil secara non-selektif atau selektif. Non-selektif adalah
pengambilan sampel secara acak dari keseluruhan bahantanpa memperhatikan atau
memisahkan bagian dari bahan tersebut.Misalnya dalam pengambilan sampel rumput
gajah, sampel diambil dariseluruh bagian rumput, baik daun maupun batang, kemudian
dipotong- potong dan dicampur secara merata agar diperoleh bahan yang
homogen.Selektif artinya sampel diambil secara acak dari bagian tertentu suatu bahan.
Misalnya sampel rumput gajah tadi dipisahkan pengambilansampel batang dan daun.
c. Jumlah Sampel
d. Penanganan Sampel
Sampel yang telah diambil harus segera diamankan agar tidak rusak atau berubah sehingga
mempunyai sifat yang berbeda. Misalnya terjadi penguapan air, pembusukan ataupun
tumbuhnya jamur. Sampel yangmempunyai kadar air rendah (< 15%) terjadinya kerusakan
sampelkemungkiannya sangat kecil. Sampel lalu dapat langsung dimasukkan kekantong
plastik dan dibawa ke laboratorium. Sampel dengan kadar airtinggi seperti silase, maka
kemungkinan terjadinya penguapan air sangat besar, sehingga untuk mengontrol
penguapan air, maka sampel yang telahdiambil harus segera ditimbang, dimasukkan ke
dalam kantong plastikkedap udara, dibawa ke laboratorium dan segera dianalisis kadar
bahankeringnya. Jika tidak dianalisis segera maka sampel yang telah diambilsegera
timbang, dikeringkan atau dijemur sampai beratnya konstan.Kemudian baru dibawa ke
laboratorium.(ansyari,isya.2019
e. Prosesing Sampel
Untuk tujuan evaluasi terutama evaluasi secara mikroskopis, kimia dan biologis, semua
sampel harus digiling sehingga diperoleh sampel yanghalus.