PENYIAPAN SAMPEL
DISUSUN OLEH:
2021
1 KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas
anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan
tugas dari mata kuliah Kimia Farmasi Analisis 1 dalam pembuatan makalah
dengan judul “Penyiapan Sample”. Saya sampaikan terimakasih kepada Ibu Luh
Putu Desy Puspaningrat, SKM,. M.Si sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah
Kimia Farmasi Analisis 1 yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Saya menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Penulis
i
2 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
2.1 Pengambilan Sampel.................................................................................4
2.2 Penyimpanan Sampel................................................................................8
2.3 Pra-Perlakuan Sampel...............................................................................9
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
3 BAB I
4 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampling secara umum dapat didefinisikan sebagai “suatu proses
pengambilan sebagian kecil contoh dari suatu material sehingga
karakteristik contoh material tersebut mewakili keseluruhan material”
Dalam penetuan bahan makanan diperlukan preparasi sampel agar
sampel tersebut berhasil. Analisis suatu bahan hasil makanan hanya akan
dicapai secara baik jika pengambilan sampel bahan dilakukan secara benar
dan representatif. Pengambilan perlu memperhatikan homogenitas sampel
yaitu efek ukuran dan berat partikel sangat berpengaruh terhadapa
homogenitas bahan. Bahan dengan ukuran dan berat lebih besar cenderung
akan berpisah dengan bahan yang lebih kecil dan ringan (Segregasi).
Preparasi sampel adalah proses persiapan sampel agar layak untuk
di uji di laboratorium. Tujuan reparasi disini yaitu untuk menyiapkan suatu
zat yang akan di analisis di laboratorium. Hal ini karena dalam analisis
kimia ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum sampel tersebut di
uji, antara lain ukuran sampel harus sekian mesh atau mikrometer. Jadi,
sampel yang akan di analisa harus memiliki ukuran yang sesuai dengan
standar yang menjadi metode dalam analisa tersebut, sehingga hasil
analisa menjadi akurat dan presisi.
Teknik preparasi sampel dilakukan dengan tujuan khusus untuk
memisahkan analit dari matriks sampel yang sangat komplek, memekatkan
analit sehingga diperoleh analit dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari
semula, dan mengubah analit menjadi senyawa lain yang dapat dianalisis
dengan instrumentasi yang tersedia. Proses yang terakhir ini disebut
derivatisasi. Pengubahan senyawa menjadi senyawa lain dimaksudkan
untuk:
- Meningkatkan sensitivitas pengukuran, misalnya pengukuran
secara spektrofotometri ion besi secara spektrofotometri tentu
1
2
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, terdapat tujuan sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana pengambilan sampel.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana penyimpanan sampel.
1.3.3 Untuk mengetahui pra-perlakuan sampel.
1.4 Manfaat
Dari tujuan di atas, terdapat manfaat sebagai berikut:
3
6 PEMBAHASAN
4
5
2.3.1 Ekstraksi
Perlakuan ini bisa dikerjakan dengan berbagai cara, baik secara
fisik maupun secara kimiawi. Secara fisik dapat dilakukan dengan
pengepresan (pengempaan), penggilingan, pengendapan fisik
(kristalisasi), pengendapan kimiawi (penggumpalan), dan distilasi.
Secara kimiawi dilakukan dengan cara pelarutan dengan pelarut. Metode
distilasi merupakan ekstraksi dan pemisahan atas dasar perbedaan titik
uapnya. Distilasi dapat dilakukan dengan cara sederhana, misalnya
distilasi air, distilasi uap, distilasi uap dan air, dapat pula dilakuan
dengan teknik fraksinasi (distilasi fraksinasi), atau distilasi vakum. Cara
ekstraksi lainnya yang relatif merupakan teknologi barn adalah
penggunaan teknik superkritik (super critical extraction).
2.3.2 Filtrasi
Cara untuk memisahkan dua komponen yang berbeda sifatnyaatau
ukurannya melalui sebuah membran permiabel yang poreus. Filtrasi
dapat dilakukan dengan teknik penyaringan. Penyaringan lazim
digunakan untuk memisahkan padatan dan cairan yang bercampur
menjadi satu dan tidak lazim untuk memisahkan campuran dua macam
cairan yang berbeda berat jenisnya. Dalam praktek penyaringan
dikerjakan dengan menggunakan bahan penyaring yang berupa
membran.
2.3.3 Sentrifugasi
Tujuan utama sentrifugasi adaiah memisahkan partikel-partikel
padatan dari cairan yang bercampur menjadi terpisah satu dengan yang
lainnya. Jadi pada hakekatnya seperti filtrasi, tetapi pemisahan dengan
sentrifugasi didasarkan pada perbedaan berat jenis partikel. Dalam hal ini
11
2.3.4 Lisis
Biasanya dikerjakan untuk merusak atau memecah dinding sel
tanaman, hewan, atau mikroba. Pekerjaan ini dapat dilakukan secara
fisik misalnya dengan penggilingan, penggerusan, atau dengan sonikasi.
2.3.5 Dialisis
Perlakuan ini merupakan teknik pemisahan dengan menggunakan
membran semi-permiabel. Dialisis dapat berfungsi sebagai penyaring
molekuler karena yang dapat melalui membran umumnya adalah melekul
yang ukurannya relatif kecil. Dialisis bekerja atas dasar peristiwa
osmosis. Partikel-partikel (molekul) yang kecil dapat melalui membran
sampai terjadi keseimbangan. Keseimbangan tercapai jika konsentrasi
partikel dalam larutan pada sisi-sisi yang bersebelahan dengan membran
sudah mencapai rasio yang seimbang dengan volume masing-masing
larutan.
2.3.6 Inaktivasi Enzim
Terdapatnya enzim dapat mengganggu hasil karena enzim yang
masih aktif dapat mengadakan perubahan-perubahan kimiawi. Misalnya
pada elektroforesis, enzim protease dapat menguraikan protein atau
peptida-peptida selama proses elektroforesis berlangsung.
2.3.7 Modifikasi Kimiawi dan Enzimatik
Perlakuanini bertujuan untuk mengubah struktur kimiawi sampel
untuk suatu tujuan tertentu yang memudahkan analisis.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Preparasi sampel adalah proses persiapan sampel agar layak untuk
di uji di laboratorium. Tujuan reparasi disini yaitu untuk menyiapkan suatu
zat yang akan di analisis di laboratorium. Hal ini karena dalam analisis kimia
ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum sampel tersebut di uji,
antara lain ukuran sampel harus sekian mesh atau mikrometer. Jadi, sampel
yang akan di analisa harus memiliki ukuran yang sesuai dengan standar yang
menjadi metode dalam analisa tersebut, sehingga hasil analisa menjadi akurat
dan presisi.
Preparasi sampel adalah proses persiapan suatu sampel agar layak untuk
di uji di laboratorium. Maksudnya adalah preparasi disini bertujuan untuk
mempersiapkan suatu zat yang akan di analisis di laboratorium. Hal ini
disebabkan, dalam analisa kimia terkadang terdapat beberapa syarat yang
harus dipenuhi sebelum sampel tersebut di uji, antara lain ukuran sampel
harus sekian mesh atau mikrometer. Jadi, sampel yang akan di analisa harus
memiliki ukuran yang sesuai dengan standar yang menjadi metode dalam
analisa tersebut, sehingga hasil analisa menjadi akurat dan presisi.
Teknik preparasi sampel bertujuan untuk mempersiapkan sampel agar
siap uji. Berikut merupakan urutan preparasi sampel yang biasa dilakukan
dalam melakukan pengujian atau penelitian: pengambilan sampel,
pengeringan sampel, penggilingan sampel, pengayakan, penyimpanan serta
pra-perlakuan.
B. Saran
13
https://slideplayer.info/slide/2799688/
https://www.slideshare.net/Trykhyputry/metode-sampling
Akun, Farahdila. ____. Prosedur Analisis dan Teknik Sampling dalam Kimia
Anilitik.
https://www.academia.edu/8394830/Prosedur_Analisis_dan_Teknik_Sampling_d
alam_kimia_anilitik?auto=download diakses pada 25 Februari 2019
Ansyari, Isya. ____. Pengertian dan Cara Kerja Jaw Crusher. [Online].
https://learnmine.blogspot.com/2014/11/pengertian-dan-cara-
kerja-jaw-crusher.html diakses pada 25 Februari 2019.
Christina, dkk. 2012. Teknik Preparasi Sampel untuk Bahan Makanan. Bogor.
Akademi Kimia Analisis
Nugroho, dkk. 2015. Karakterisasi Blade Hammer Mill Type Swing. Semarang.
Universitas Diponegoro.
Sugiarto, Djaja. 2017. Preparasi Sampel. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada