Anda di halaman 1dari 1

Fenomena Keagamaan Di Sekitar Linkungan Tempat Tinggal

Di Desa Pekraman Kubutambahan ada namanya Piodalan Melasti atau Mekiis tapi ini
khususnya disebut Ngapat yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali di Pura Desa atau Pura
Bale Agung. Pelaksanaannya tepat pada Purnama Sasih Kaempat (Kapat), kepercayaan orang
Kubutambahan ini adalah setiap Ibu Hamil atau Wanita yang Cuntaka tidak diperbolehkan
ngiring atau ikut melasti dan tidak boleh menonton Bhatara-Bhatara yang medal atau kuntab.
Dikarenakan, pada saat Ngapat Ida Ratu Hyang Sakti Pingit atau Bhatara Ratu Pingit medal
ataupun ikut serta dalam piodalan Ngapat tersebut. Kepercayaan tersebut sudah turun-
temurun adanya di Desa Kubutambahan, jikalau ada Ibu Hamil ataupun Wanita Cuntaka itu
akan di cari atau dalam Bahasa Balinya disebut ngude, karena Ibu Hamil dan Wanita
Cuntaka itu kotor, maka dari itu beliau “Ida Ratu Hyang Sakti Pingit” tidak suka.

Anda mungkin juga menyukai