DISUSUN OLEH:
2021
KATA PENGANTAR
Om Suastiastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini yang merupakan tugas dari mata kuliah Pendidikan Agama Hindu
dalam pembuatan makalah dengan judul “Panca Yadnya”. Saya sampaikan
terimakasih kepada Bapak Putu Agus Windu Yasa Bukian, S.Ag., M.Ag selaku
dosen pengampu mata kuliah dan semua pihak yang turut membantu proses
penyusunan makalah ini.
Saya menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
2.1 Pengertian Panca Yadnya..........................................................................4
2.2 Bagian-bagian Panca Yadnya...................................................................5
2.2.1. Dewa Yadnya.........................................................................................5
2.2.2 Rsi Yadnya............................................................................................6
2.2.3 Pitra Yadnya.........................................................................................7
2.2.4 Manusa Yadnya....................................................................................8
2.2.5 Butha Yadnya........................................................................................9
2.3 Kualitas Yadnya........................................................................................9
2.4 Hakikat Yadnya.......................................................................................10
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dan kesejahteraan spiritual yang tangguh, utuh, serta berbudi pekerti yang
luhur.
Menjalani kehidupan ini manusia yang berbudi pekerti
luhur wajib mewujudkan kesejahteraan antara sesama manusia atau
sesama umatnya saja, baik antara umat manusia maupun intern umatnya,
selanjutnya perlu diwujudkan keseimbangan dan keselarasan dengan
Tuhan sebagai penciptanya, terwujud pula keharmonisan dengan
makhluk-makhluk bawahan seperti halnya hewan-hewan dan tumbuh-
tumbuhan, yang juga merupakan ciptaan-Nya.
Selanjutnya kalau kita perhatikan suatu konsep yang tidak
terpisahkan atau yang saling kait mengait yaitu Tiga Kerangka Agama
Hindu, yaitu tiga komponen yang mendasar dalam upaya memahami,
menghayati, serta pengamalan ajaran Agama Hindu, seperti berikut ini:
a. Tattwa Darsana yaitu landasan berpijak dalam meningkatkan tingkat
keimanan yang tangguh (sraddha) terhadap makna-makna yang
hakiki yang terkandung dalam ajaran agama Hindu, terutama sekali
yang mengandung nilai filosofisnya (filsafat).
b. Sila Sesana (Susila) yaitu sebagai suatu landasan berpijak atau
berperilaku bagi sesama, guna terwujudnya suatu tata pergaulan
yang memiliki sopan santun (etika) yang nantinya mengacu pada
pembinaan dan pendidikan budi pekerti yang tangguh sesuai dengan
landasan dharma (susila).
c. Upacara Yajña yaitu suatu landasan yang mengacu pada unsur
kegiatan-kegiatan atau pelaksanaan upacara yajña (ritualnya).
Dari ketiga kerangka di atas maka Tattwa Darsana dan Sila
Sesana merupakan unsur yang terpenting dan bersifat kekal serta
universal. Sedangkan upacara Yajña merupakan wujud pelaksanaan lahir
upacara keagamaan Hindu yang menampakkan bentuk (wujud) yang
berbeda-beda serta bervariasi sesuai dengan kemampuan imajinasi dan
budaya umat setempat dalam mempersiapkan dan mengamalkan ajaran
suci Weda yang mereka yakini. Disamping itu perbedaan bentuk tata
upacara juga dipengaruhi oleh dresta (adat-istiadat) masyarakat
3
PEMBAHASAN
4
5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yadnya sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari kata “yaj”
yang memiliki arti memuja kemudian dari kata “yaj” tersebut berubah menjadi
kata “yajna” yang memiliki arti korban suci. Panca sendiri memiliki makna
lima. Jadi panca yadnya adalah lima korban suci yang di tunjukan kehadapan
sang pencipta atau yang biasa kita kenal di dalam hindu yaitu Ida Sang Hyang
Widhi Wasa.
Agama terdiri berbagai macam yajña, tetapi secara garis besarnya
dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu Dewa, Yajña, Resi Yajña,
Manusa Yajña dan Bhuta Yajña. Yadnya merupakan salah satu wujud dari Tri
Kerangka Agama Hindu yaitu termasuk dalam Upacara/ Ritual. Hal ini
dikarenakan penerapan yadnya dikaitkan dengan Upacara Agama Hindu yaitu
dalam bentuk Ritual.
B. Saran
Dengan disususnnya makalah ini, penulis mengharapkan kepada
pembaca agar lebih memahami tentang Panca Yadnya dalam kehidupannya
sekarang, karena itu bersifat mutlak bagi masing-masing orang.
13
DAFTAR PUSTAKA