Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AGAMA

NAMA : GUSTI AYU TRIANA ANGELINA MULIA SARI

NO ABSEN : 04

KELAS : X MIPA 5

1. Cari dan baca cerita lengkapnya Ramayana !


2. Jelaskan nilai-nilai Yadnya yang terkandung dalam kisah Ramayana !
I. Dewa Yadnya
Dewa Yadnya adalah Yadnya yang dipersembahkan kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa beserta seluruh manifestasinya. Dalam
cerita Rāmāyana banyak terurai hakikat Dewa Yadnya dalam perjalanan kisahnya.
Seperti pelaksanaan Homa Yadnya yang dilaksanakan oleh Prabu Daśaratha.
Upacara ini dimaknai sebagai upaya penyucian melalui perantara Dewa
Agni.Adapun juga Dewa Yadnya, digambarkan ketika sita melakukan pemujaan
pada Dewa Agni
Dari beberapa uraian singkat cerita Rāmāyana tersebut tampak jelas bahwa sujud
bakti ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa
merupakan suatu keharusan bagi makhluk hidup, terlebih lagi umat manusia.
Keagungan Yadnya dalam bentuk persembahan bukan diukur dari besar dan
megahnya bentuk upacara, tetapi yang paling penting adalah kesucian dan
ketulusikhlasan dari orang-orang yang terlibat melakukan Yadnya.
II. Pitra Yadnya
Upacara ini bertujuan untuk menghormati dan memuja leluhur. Seperti apa yang
diuraikan dalam kisah kepahlawanan Rāmāyana, dimana Śrī Rāmā sebagai tokoh
utama dengan segenap kebijaksanaan, kepintaran dan kegagahannya tetap
menunjukkan rasa bakti yang tinggi terhadap orang tuanya, serta Rama juga
menaati sumpah ayahnya.Dan sikap Pitra Yadnya juga digambarkan ketika
Dasarata dikremasi.
Nilai Pitra Yadnya yang termuat dalam epos Rāmāyana terdapat pada Kekawin
Rāmāyana Trĕyas Sarggah bait 9 demi memenuhi janji orang tuanya (Raja
Daśaratha), Śrī Rāmā, Lakṣmaṇa dan Dewi Sītā mau menerima perintah dari sang
Raja Daśaratha untuk pergi hidup di hutan meninggalkan kekuasaanya sebagai raja
di Ayodhyā.
Dari kisah ini tentu dapat dipetik suatu hakikat nilai yang sangat istimewa
bagaimana bakti seorang anak terhadap orang tuanya. Betapapun kuat, pintar dan
gagahnya seorang anak hendaknya selalu mampu menunjukkan sujud baktinya
kepada orang tua atas jasanya telah memelihara dan menghidupi anak tersebut.
III. Manusa Yadnya
Dalam rumusan kitab suci Veda dan sastra Hindu lainnya, Manusa Yadnya atau
Nara Yadnya itu adalah memberi makan pada masyarakat dan melayani tamu
dalam upacara. Namun dalam penerapannya di Bali, upacara Manusa Yadnya
tergolong Sarira Samskara. Inti Sarira Samskara adalah peningkatan kualitas
manusia.Pada cerita Rāmāyana juga tampak jelas bagaimana nilai Manusa Yadnya
yang termuat di dalam uraian kisahnya. Hal ini dapat dilihat pada kisah yang
meceritakan upacara Śrī Rāmā mempersunting Dewi Sītā. Selayaknya suatu
pernikahan suci, upacara ini dilaksanakan dengan Yadnya yang lengkap dipimpin
oleh seorang purohita raja dan disaksikan oleh para Dewa, kerabat kerajaan beserta
para Mahaṛsī.Dan juga Manusa Yadnya juga dapat digambarkan ketika Bharata
melaksanakan upacara penobatan sebagai raja.
IV. Ṛsī Yadnya
Ṛsī Yadnya adalah menghormati dan memuja Ṛsī atau pendeta. Pada kisah
Rāmāyana, nilai-nilai Ṛsī Yadnya dapat dijumpai pada beberapa bagian dimana
para tokoh dalam alur ceritanya sangat menghormati para Ṛsī sebagai pemimpin
keagamaan, penasehat kerajaan, dan guru kerohanian.
Keberadaan beliau tentu sangat penting dalam kehidupan umat beragama. Sudah
sepatutnya sebagai umat beragama senantiasa sujud bakti kepada para Mahaṛsī atau
pendeta sabagai salah satu bentuk Yadnya yang utama dalam ajaran agama Hindu.
Oleh karena itu banyak sekali hakikat Yadnya yang dapat dipetik untuk dijadikan
pelajaran dalam mengarungi kehidupan sehari-hari.
V. Bhuta Yadnya
Upacara ini lebih diarahkan pada tujuan untuk nyomia butha kala atau berbagai
kekuatan negatif yang dipandang dapat mengganggu kehidupan manusia. Bhuta
Yadnya adalah usaha untuk memelihara kesejahteraan dan keseimbangan alam.
Nilai-nilai Bhuta Yadnya juga nampak jelas pada uraian kisah epos Rāmāyana, hal
ini dapat dilihat pada pelaksanaan Homa Yadnya sebagai Yadnya yang utama juga
diiringi dengan ritual Bhuta Yadnya untuk menetralisir kekuatan negatif sehingga
alam lingkungan menjadi sejahtera
3. Sebut dan jelaskan nilai-nilai yadnya yang terkandung di masing-masing kanda ( tiap siswa
3 Kanda) !
A. Ayodhya kanda
Nilai yadnya yang terkandung dalam Ayodhya kanda, yaitu :
➢ Pitra yadnya, karena pada bagian Ayodhya kanda diceritakan tentang, kemelut di
Istana Ayodhya karena Dewi Kekayi menuntut janji kepada Dasarata agar
menjadikan anaknya Bharata menjadi pewaris tahta kerajaan. Akibat dari hal itu,
Dasarata merasa baralemah dan mengalami kebingungan sebab dalam tradisi
Bharata anak tertua harus dijadikan sebagai pewaris tahta kerajaan, namun di sisi
lain Dasarata harus menepati janji Dewi Kekayi. Akhirnya dengan kebijaksanaan
Rama maka ia siap keluar dari istana agar Bharata bisa dinobatkan sebagai Raja
Ayodhya. dengan demikian Rama meyakinkan Bharata agar mau melaksanakan
pemerintahan dengan memberikan terompahnya kepada Bharata sebagai simbol
bahwa Rama selalu ada di Istana.Dari cerita tersebut kita bisa mengetahui bahwa
Rama sangat sayang kepada ayah dan saudaranya, Rama sangat bijak dalam
mengambil sebuah keputusan.Keputusan yang dibuat oleh rama pun sangat adil
sehingga tidak akan terjadi lagi pertengkaran, mengenai pewaris kerajaan.
B. Aranyaka Kanda
Nilai yadnya yang terkandung dalam Aranyaka Yadnya, yaitu :
➢ Manusa yadnya , karena pada bagian kanda ini diceritakan tentang keadaan Rama,
Sita dan Laksmana di hutan yang berkali-kali membantu pertapa dari serangan para
raksasa. Ada seorang raksasa bernama Surpanaka, yang menginginkan Rama dan
Laksmana menjadi suaminya. Akibatnya, hidung dan telinga Surpanaka dipotong
oleh Laksmana. Dengan menahan sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada
kakaknya, yaitu Rahwana yang menjadi raja raksasa di Alengka, sambil membujuk
agar Rahwana, merebut Sita dari tangan Rama. Dengan bantuan Marica yang
mengubah diri menjadi kijang keemasan, Sita berhasil diculik Rahwana dan dibawa
ke Alengka. Burung Jatayu yang berusaha menghalangi penculikan sita, tewas oleh
senjata Rahwana. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih
sempat mengabarkan nasib Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang
mencarinya.
C. Kiskindha Kanda
Nilai yadnya yang terkandung dalam Kiskinda kanda, yaitu :
➢ Manusa Yadnya, karena pada bagian Kiskindha Kanda diceritakan tentang
bertemunya Rama dengan Sugriwa, seorang raja kera yang sedang bertikai dengan
saudaranya sendiri yang bernama Subali, Rama berjanji akan menyelesaikan
pertikaian antara keduanya dan sebaliknya, Sugriwa agar membantu Rama dalam
misinya merebut kembali Sita dari tangan Rahwana. Akhirnya Kiskindha pun
digempur pada saat Sugriwa dan Subali bertempur, Rama memanah Subali dan
akhirnya Subali pun tewas.Dari cerita tersebut dapat kita ketahui bahwa Rama dan
Sugriwa saling membantu untuk menyelesaikan pertikaian yang terjadi. Itu
merupakan pencerminan dari manusa yadnya yaitu saling tolong menolong atau
membantu satu sama lain

Anda mungkin juga menyukai